Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Arang briket saat ini banyak peminatnya, yaitu pasar domestic maupun pasar Internasional. Arang
briket tempurung kelapa memiliki keuntungan penggunaan efisiensi tinggi dan memiliki nilai kalori
yang cukup tinggi yaitu sebesar 5.780 kal/g.

Arang briket saat ini peminatan dari bahan tempurung kelapa, mengapa memilih itu?

Karena sedikitnya asap dan panas yang baik dan tidak meninggalkan sisa abu proses akhir dari
pembakaran membuat peminat antusias dengan bahan baku ini dibandingkan dengan bahan baku
dari kayu ataupu batu bara.

Penggunaan dari bahan baku tempurung kelapa merupakan energi terbarukan yang ramah
lingkungan dan merupakan Indonesia eksportir terbesar dan terbaik di dunia. Saat ini pasar terbesar
ke Rusia dan Ukraina, dan juga diikuti oleh negara dari timur tengah maupun eropa.

Untuk pasar domestic sendiri penggunaan arang cukup tinggi untuk pasar komersil restoran, rumah
makan, bakaran, mapun rumah tangga.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan projek ini sendiri sebagai pasar bisnis dan ekonomi kreatif yang menjanjikan
dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN

DEFINISI
ARANG
Adalah Arang aktif adalah karbon yang mempunyai rumus kimia C dan berbentuk
amorf, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari
arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang
lebih luas. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300 – 2000 m2/gram dan ini berhubungan
dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai
sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapat mengadsorbsi gas dan senyawa-senyawa
kimia tertentu atau sifat adsorbsinya selektif, tergantung pada besar atau volume poripori dan luas
permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif
(Salamah, 2008)

berdasarkan prosesnya, arang tempurung kelapa di peroleh dengan cara :


1. Pembakaran Drum
2. Pembakaran Tungku

BRIKET
Briket adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran
halus dari bahan yang mengandung karbon tinggi dengan sedikit campuran bahan perekat. Bahan
baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassalimbah hasil pertanian
dapat dijadikan briket (5iset Energi IPB%. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari
biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Bahan bakar utama,
1. Arang kayu
2. Tempurung kelapa
Bahan Pendukung
1. Tepung Tapioka (kanji)
2. Air

PROSEDUR

Proses pembuatan briket diawali dari proses pembakaran arang dengan beberapa cara, antara lain :

1. Pembakaran drum (system kiln drum)


Rendemen atau hasil arang yang diperoleh dengan cara ini memang tinggi. Menurut
penelitian Puslitbang Hasil Hutan, yang memodifikasinya, rendemen arang yang dihasilkan
alat ini berkisar 34 – 39 % dari berat tempurung kelapa kering. Bisa dibandingkan, misalnya,
dengan rendemen arang yang dibuat secara tradisional, hanya 25%. Tingginya rendemen ini
membuat produksi arang, dengan bahan yang sama banyaknya menjadi lebih tinggi.
Desain Alat
Drum bekas oli ukuran besar dengan posisi atas dibuka.
Mempersiapkan Bahan Tempurung
tempurung yang akan diarangkan sebaiknya dalam keadaan kering udara. kadar airnya tidak
lebih dari 20%. tujuannya, agar proses pembakaran bisa berlangsung lebih cepat dan tidak
menghasilkan banyak asap yang bisa mengganggu lingkungan tempat tinggal. agar hasil
arangnya bermutu baik, sebelum diolah tempurung kelapa dibersihkan dari sabut, tanah,
pasir dan kotoran lain yang melekat. Ukuran dan bentuk tempurung diusahakan supaya
dapat mengisi drum sebanyak mungkin dan menghasilkan arang yang memenuhi standar
ukuran yang diperlukan. sebaiknya ukuran tempurung itu paling kecil lebarnya 2,5 cm.
apabila penataan baik, drum dapat menampung 90 kg bahan, bisa juga lebih.
Pengisian Bahan
sebelum tempurung dimasukkan ke dalam drum, sebatang kayu dan bambu berdiameter 10
cm yangpanjangnya 1m ditempatkan tegak lurus di bagian tengah drum. selanjutnya, kiln
diisi tempurung sampai penuh. setelah itu, batang kayu atau bambu dicabut pelan pelan,
hingga terbentuk lubang dipusat drum. untuk memudahkan pembakaran awal, dasar drum
sebaiknya diberi umpan bakar seperti sisa sisa kertas, daun daun kering, ranting ranting kayu,
atau percikan minyak tanah.
Proses Pembakaran
Mula mula, umpan bakar dinyalakan. jika pembakaran telah berlangsung dan diperkirakan
apinya tidak akan mati, kiln ditutup dan selanjutnya cerobong asap dipasang. selama proses
pengarangan, bari lubang udara terbawah dibuka, sedangkan $ baris lubang di atasnya
ditutup dengan asbes atau tanahliat. Proses pengarangan ini berawal dari bagian bawah, lalu
bergerak ke atas. Pengarangan di bagian bawah drum dianggap telah selesai apabila sudah
terjadi bara merah, yang dapat dilihat pada semua lubang udara di baris terbawah yang
terbuka. Pada saat demikian, lubang udara itu segera ditutup. nah, pada saat itulah
tempurung baru bisa ditambahkan dari bagian atas drum. ketika baris lubang terbawah itu
ditutup, maka baris lubang berikutnya harus dibuka. jika di bagian baris ini pun arang sudah
membara merah, lubang segera ditutup. Prosedur pembakaran diulangi sampai terjadi bara
pada baris lubang teratas. Proses pengarangan dianggap selesai apabila asap yang keluar dari
cerobong sudah tipis dan berwarna kebiru biruan. Pada keadaan ini, semua lubang udara
yang masih terbuka, termasuk cerobong asap, ditutup rapat. Untuk mencegah kemungkinan
masih adanya udara yang masuk, kiln ditutup dengan asir atau tanah. Masuknya udara ke
dalam drum akan membuat tempurung yang diharapkan menjadi arang malah berubah
menjadi abu. ini tentu akan menurunkan kualitas arang yang dihasilkan.setelah dianggap
pasti tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam badan
kiln, drum dibiarkan mendingin sekitar 7 jam. setelah dingin, tutup kiln dibuka dan hasil
arangnya dipisahkan dari abu dan arang mentah. dengan metode ini, apabila prosedurnya
dipenuhi, sangat kecil kemungkinan akan terbentuk arang mentah.

Anda mungkin juga menyukai