Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mhd Febry Pratama Sinaga

NPM : 200300080
Semester : II ekstensi STIHMA Kisaran

Perbedaan Hukum Pidana dan Perdata

Hukum Pidana Hukum Perdata


- Hukum pidana adalah serangkaian kaidah - Hukum perdata adalah sekumpulan
hukum tertulis yang mengatur tentang aturan hukum yang mengatur hubungan
perbuatan-perbuatan yang dilarang atau antara individu dengan individu, fokus
tidak boleh dilakukan, dengan adanya dari hukum perdata adalah kepentingan
ancaman sanksi tertentu. personal atau kepentingan individu.
- Hukum Pidana mengatur hubungan- - Hukum Perdata mengatur hubungan-
hukum antara seorang anggota hukum antara orang yang satu dengan
masyarakat (warganegara) dengan orang yang lain dengan menitik beratkan
negara yang menguasai tata tertib kepada kepentingan perseorangan.
masyarakat itu. - elanggaran terhadap norma-hukum
- Pelanggaran terhadap norma hukum perdata baru diambil tindakan oleh
pidana, pada umumnya segera diambil pengadilan setelah ada pengaduan oleh
tindakan oleh pengadilan tanpa ada pihak berkepentingan yang merasa
pengaduan dari pihak yang dirugikan. dirugikan. Pihak yang mengadu, menjadi
Setelah terjadi pelanggaran terhadap penggugat dalam perkara itu.
norma-hukum pidana (delik = tindak - Hukum Perdata memperbolehkan untuk
pidana), maka alat-alat perlengkapan mengadakan macam-macam
Negara seperti Polisi, Jaksa dan Hakim interprestasi terhadap Undang-Undang
segera bertindak. Pihak yang menjadi Hukum Perdata.
korban cukuplah melaporkan kepada - Hukum acara perdata mengatur cara
yang berwajib (Polisi) tentang tindak- mengadili perkara di muka pengadilan
pidana yang terjadi. Pihak yang perdata oleh hakim perdata.
melaporkan (yang dirugikan) menjadi - Pada acara perdata inisiatif beracara dari
saksi dalam perkara itu, sedang yang pihak berkepentingan yang dirugikan.
menjadi penggugat adalah Penuntut - Dalam acara perdata, yang menuntut si
Umum itu (Jaksa). tergugat adalah pihak yang dirugikan.
- Hukum Pidana hanya boleh ditafsirkan Penggugat berhadapan dengan tergugat,
menurut arti kata dalam Undang-Undang jadi tidak ada penuntut umun/ jaksa.
Pidana itu sendiri. Hukum Pidana hanya - Contoh Hukum perdata diantaranya
mengenal penafsiran authentik, yaitu adalah: Masalah warisan, utang piutang,
penafsiran yang tercantum Undang- wanprestasi, sengketa lahan tanah,
Undang Hukum Pidana itu sendiri (Titel IX sengketa kepemilikan barang,
dari buku ke I Kitab Undang-undang pelanggaran hak paten, perebutan hak
Hukum Pidana). asuh anak, pencemaran nama baik dan
- Hukum acara pidana mengatur cara lain sebagainya.
mengadili perkara pidana di muka - sementara untuk hukum perdata,
pengadilan pidana oleh hakim pidana. diperlukan adanya pengaduan dari
- Pada acara pidana inisiatif beracara korban sebelum menjatuhkan hukuman
datang dari penuntut umum/ jaksa. - Sanksi dalam hukum perdata berupa
- Dalam acara pidana, jaksa menjadi ganti rugi atau permintaan lain sesuai
penuntut umum yang mewakili Negara, tuntutan yang diminta penggugat,
berhadapan dengan si terdakwa. Disini berdasarkan bukti-bukti di pengadilan,
terdapat seorang jaksa. misalnya kontrak kerjasama, akta jual beli
- Contoh hukum pidana diantaranya dan lain sebagainya.
adalah: Pembunuhan, pencurian atau
perampokan, penipuan, pemerasan,
penganiayaan, pemerkosaan, korupsi,
pengemplangan pajak, pemalsuan
dokumen dan lain sebagainya.
- Hukum pidana dapat dijatuhkan tanpa
adanya gugatan.
- Sementara pada hukum pidana, sanksi
hukuman mulai dari hukuman dendan,
pidana penjara (kurungan) hingga
seumur hidup dan hukuman mati.
- Ada banyak contoh Hukum Perdata yang
kemudian berubah menjadi kasus pidana.
Misalnya, kasus utang piutang yang
berujung pada salah satu pelaku
dipenjara, atau yang sering terjadi, kasus
sengketa lahan yang berakhir dengan
salah satu pihak masuk jeruji besi. Maka
dari sini, bisa diketahui bahwa kasus
Hukum Perdata bisa berubah menjadi
Hukum Pidana.

Anda mungkin juga menyukai