Anda di halaman 1dari 3

Arang Batok Kelapa

Deskripsi Arang Batok

Arang batok adalah salah satu jenis arang yang dibuat dari bahan baku batok kelapa
tua yang telah kering dan bebas dari serabut. Proses pembuatan arang batok dilakukan
dengan cara pembakaran batok kelapa.

Jenis arang batok berdasarkan fungsinya

Ada beberapa jenis arang batok apabila dibagi dari fungsinya yaitu:

1. Arang batok resto


2. Arang batok untuk pabrik pembuatan briket
3. Arang batok untuk pembuatan aktif karbon

Jenis arang batok berdasarkan ukurannya

Jika dilihat dari ukurannya, ada beberapa jenis arang batok yaitu:

1. Arang batok asalan


2. Arang batok ukuran mesh
3. Arang batok bubuk
4. Arang batok hasil ayakan / abu

Jenis arang batok berdasarkan spesifikasinya

Jika dilihat dari spesifikasinya, beberapa jenis arang batok dibedakan menjadi:

1. Arang batok mati hampa dengan kadar air max 10% (top grade)
2. Arang batok mati siram dengan kadar air max 12% (aktif karbon)
3. Arang batok mati siram dengan kadar air max 15% (briket)

Sedangkan selain kadar air, spesifikasi yang biasanya di tanyakan pada arang batok adalah
kadar debu. Kadar debu adalah rasio seberapa banyak serpihan yang berbentuk partikel
debu yang ada pada 1 karung arang batok.
Deskripsi Proses Pembuatan Arang Batok kelapa

Bahan dan alat


1. Tempurung kelapa 300 kg
2. Minyak tanah ( sebagai media Stater pembakaran awal )
3. Tanah liat
4. Drum / Tabung bakar

Alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum terbuat dari bahan plat besi, dengan
tinggi 120 cm dan diameter 75 cm. Pada bagian atas alat dibuat lubang pembuangan asap
berupa cerobong dari bahan pipa seng dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter 10 cm.
Bagian atas cerobong dilengkapi dengan penutup yang dapat dibuka dan ditutup. Di
sekeliling dinding drum tempat pembakaran dibuat beberapa lubang berdiameter 13 cm
yang dapat dibuka dan ditutup sebagai pengatur suplai udara pada saat pembakaran.
Jumlah lubang udara sebanyak lima baris dengan jarak antarbaris 18 cm dan tiap baris
terdiri atas empat lubang dengan jarak antar lubang 45 cm. Kapasitas alat adalah 280 s/d
300 kg/batch

Prosedur Pembuatan Arang Tempurung Kelapa

Pembuatan arang tempurung dengan sistem suplai udara terkendali pada dasarnya
tidak jauh berbeda dengan cara yang biasa dilakukan petani dan perajin arang tempurung
setempat. Namun, terdapat beberapa perbedaan urutan kerja, alat/tempat pembakaran,
dan cara memadamkan api. Urutan kerja pembuatan arang tempurung kelapa dengan cara
suplai udara terkendali adalah sebagai berikut:
• Tempurung kelapa sebanyak 50 kg dimasukkan ke dalam drum tempat pembakaran yang
telah tersedia hingga mencapai 1/4 bagian drum.
• Lubang pengendali udara pada drum tempat pembakaran ditutup rapat, kecuali lubang
pada baris paling bawah yang dibiarkan terbuka.
• Dilakukan pembakaran pertama dengan menyalakan sabut kelapa yang dicelupkan ke
dalam minyak tanah sebagai umpan.
• Setelah api menyala dengan sempurna, ditambahkan tempurung ke dalam drum secara
perlahan-lahan agar api tidak padam hingga drum penuh (sekitar 200 kg). Penutup drum lalu
dipasang, tetapi cerobong asap pada bagian atas drum dibiarkan terbuka.
• Asap yang keluar dari cerobong diperhatikan; jika asap yang keluar cukup banyak berarti
proses pembakaran berjalan sempurna.
• Dari lubang kendali udara bagian bawah (baris I) yang terbuka, dapat dilihat tempurung
telah terbakar sempurna atau belum. Apabila tempurung sudah menjadi bara, berarti
pembakaran tempurung pada bagian bawah sempurna.
• Lubang kendali udara pada baris I ditutup rapat dan lubang pada baris II dibuka, lalu
ditambahkan tempurung kelapa sampai drum penuh (sekitar 50 kg) dengan cara membuka
penutup atas drum, kemudian drum ditutup kembali.
• Proses pembukaan dan penutupan lubang kendali udara dilakukan seiring dengan
penambahan tempurung kelapa ke dalam drum. Caranya sama seperti di atas sampai lubang
kendali udara pada barisan paling atas (terdapat lima baris lubang).
• Setelah asap yang keluar dari cerobong tidak lagi pekat, tetapi lebih bening/jernih, semua
lubang kendali udara dan lubang cerobong asap ditutup.
• Penutupan harus betul-betul rapat dan dipastikan tidak bocor sehingga di dalam drum
menjadi hampa udara. Untuk menjamin tidak ada kebocoran, semua penutup lubang
kendali udara dan lubang cerobong asap ditambal dengan tanah liat.
• Karena di dalam drum hampa udara, api yang ada di dalam drum akan padam dengan
sendirinya (sekitar 1,5 jam setelah ditutup).
• Penutup drum bagian atas dapat dibuka setelah suhu cukup dingin. Hasil pembakaran
berupa arang tempurung lalu dikeluarkan agar menjadi dingin. Arang tempurung yang telah
dingin dapat dikemas sesuai keperluan.

Pada pembakaran dengan sistem suplai udara terkendali, proses pembakaran


dikendalikan dengan cara mengatur suplai udara ke dalam tabung tempat pembakaran.
Pada bagian tempurung yang sudah terbakar menjadi arang, lubang suplai udara ditutup
dan lubang pada baris bagian atasnya dibuka sehingga proses pembakaran hanya
berlangsung pada bagian yang lubang suplai udaranya terbuka. Begitu seterusnya sampai
lubang udara pada baris paling atas. Dengan demikian, pada arang hasil pembakaran tidak
ditemukan abu dan sedikit sekali tempurung yang tidak menjadi arang sehingga rendemen
arang yang dihasilkan lebih tinggi, yaitu 31,58%.

Anda mungkin juga menyukai