Anda di halaman 1dari 7

2.4 Pengoprasian Boiler PT.

SARANA AGRO NUSANTARA (BUMN)

Pada umumnya setiap mesin yang diproduksi oleh pabrik selalu


dilengkapi dengan handbook/ buku petunjuk cara pemasangan, perawatan, dan
pengoperasiannya. Begitu juga dengan ketel uap yang ada di PT. SARANA AGRO
NUSANTARA (BUMN) Unit dumai, Riau. terdapat buku petunjuk tentang
spesifikasi pengoperasian, perawatan, pemasangan, dan lain-lain.
Secara garis besar penulis akan menjelaskan pengoperasian boiler
berdasarkan petunjuk yang ada dari buku petunjuk dan penjelasan dari
operator, diantaranya:

a. Ketentuan Umum
Sebelum mengoperasikan boiler ada beberapa hal yang harus
diperhatikan demi kelancaran dan keselamatan kerja, diantara:
- Tekanan ketel uap maksimum yang diijinkan
- Tekanan uap yang diperlukan
- Kapasitas produksi uap maksimum
- Pemeriksaan visual pada bagian luar dan dalam
- Tangki air umpan (feed water tank) dalam keadaan penuh
- Pompa air umpan (feed water pump) dalam kondisi baik
- Seluruh peralatan pengaman boiler dalam kondisi baik
- Tinggi permukaan air boiler di dalam drum sesuai dengan batas
yang ditentukan
- Dapur dalam keadaan bersih
- Bahan bakar cukup tersedia

b. Urutan menghidupkan boile


1. Pastikan power supplay dari Engine Room sudah Tersalurkan Ke Boiler
panel
2. Pastikan semua instrument menyala dan berfungsi
3. Hidupkan Compresor
4. Hidupkan Air Dryer
5. Buka valve drain compressor, air separator, dan air header untuk
membuang air dan kotoran
6. Pastikan angin dari compressor tersupplay ke semua instrument dengan
cara cek di masing-masing regulator
7. Buka ventilasi udara di atas boiler
8. Pastikan semua jalur pipa dari pompa ke boiler aman
9. Pastikan bahan bakar di hopper sudah terisi
10. Sebelum start awal,pastikan kondisi air normal. (pompakan jika air kurang
dan blowdown jika air lebih)
11. Isi bahan bakar secara menual untuk membuat api awal biarkan damper ID
Fan terbuka.
12. Setelah bahan bakar sudah terbakar, tutup damper ID Fan dengan cara
mengankat tuas ke atas.
13. Hidupkan circulating pump (pending pintu)
14. Hidupkan dust collector rotary valve /airlock
15. Hidupkan ID Fan
16. Setelah ID Fan berjalan normal, buka damper sesuai yang di beri tanda
17. Hidupkan FD Fan
18. Hidupkan scrubber bahan bakar
19. Isi bahan bakar menggunakan switch (m/a). atur masuknya bahan bakar
agar tidak menumpuk di dalam dapur pembakaran
20. Tutup pentilasi udara jika steam sudah terlihat keluar (biarkan terbuka
sedikit untuk menghindari udara yang terjebak dalam boiler)
21. Jika steam sudah naik sekitar 1 bar
● Buka valve drain header berapa menit dan tutup kembali
● Buka valve drain sigth glass dan tutup kembali
● Buka valve drain mobrey untuk test trip jika di perlukan tutup kembali
22. Pastikan kondisi air normal.(pompakan jika air kurang dan blowdown jika
air lebih
23. Naik kan tekanan sampai mencapai tekanan kerja
24. Buka valve by pass, valve drain di steam header.
25. Jika tekanan sudah tekanan kerja, tarik tuas safety valve secara menual
untuk memastikan safety valve tdak ada masalah. Buka perlahan main
steam valve sampai buka full
26. hidupkan pompa air dan buat posisi auto.
27. tutup drain valve di steam header jika air sudah terhubung habis (indicator
steam yang keluar)
28. posisi switch bahan bakar ke auto.

c. Urutan menghentikan boiler :


1. Turunkan tekanan dengan menutup sliding door bahan bakar
2. Matikan fd fan
3. Matikan secondary fan
4. Buka pintu ruang bakar dan tarik abu keluar
5. Pastikan turbin uap telah berhenti kemudian tutup kerangan induk steam
6. Matikan id fan
7. Turunkan tekanan dengan melakukan sirkulasi air
8. Tutup keran uap pada deaerator dan feed tank
9. Matikan deaerator pump dan feed water pump
8. Tutup keran uap pada deaerator dan feed tank
9. Matikan deaerator pump dan feed water pump

d. Dalam hal boiler kekurangan air akibat kerusakan pompa air :


1. Hentikan induced draft fan, forced draft fan dan secondary fan
2. Tutup keran induk
3. Tarik api
4. Tutup semua pintu setelah selesai tarik api agar udara dingin tidak masuk
ke dalam dapur
5. Periksa penyebab kerusakan pompa.

4.5 Bahan Bakar Boiler


Agar kualitas uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang
diinginkan atau dibutuhkan maka dibutuhkan sejumlah panas untuk menguapkan
air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di
ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam ketel
maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:
1. Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan fiber)
2. Udara yang dipakai harus mencukupi
3. Waktu yang diperlukan untuk proses pembakaran harus cukup.
4. Panas yang cukup untuk memulai pembakaran
5. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api
6. Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah cangkang dan fiber.

Adapun alasan mengapa digunakan cangkang dan fiber sebagai bahan


bakar adalah :
1. Bahan bakar cangkang dan fiber cukup tersedia dan mudah diperoleh
dipabrik.
2. Cangkang dan fiber merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak
digunakan.
3. Nilai kalor bahan bakar memenuhi persyaratan untuk menghasilkan panas
yang
dibutuhkan.
4. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman
kelapa sawit.
5. Harga lebih ekonomis.
Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam
berbentuk seperti batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada
buah kelapa sawit yang diselubungi oleh serabut.
Pada bahan bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain :
Carbon (C), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Abu. Dimana unsur
kimia yang terkandung pada cangkang mempunyai persentase (%) yang berbeda
jumlahnya, bahan bakar cangkang ini setelah mengalami proses pembakaran akan
berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya udara pada dapur
akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan partikel pijar.
Apabila pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari fiber akan
menghambat proses pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang
sempurna, dan jika cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan
rendah, karena cangkang apabila dibakar akan mengeluarkan panas yang besar.
Fiber adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila
telah mengalami proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat
dibagian kedua dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit, didalam
serabut dan daging buah sawitlah minyak CPO terkandung.
Panas yang dihasilkan fiber jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan
oleh cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar fiber dari pada cangkang.
Disamping fiber lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian fiber
yang berlebihan akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat
menghambat proses perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil
pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,
disamping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door (pintu keluar
untuk abu dan arang) akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.
Gambar 2.31 Fiber kelapa sawit

Gambar 2.32 Cangkang sawit


VI. SIMPULAN

Dengan melakukan pengoperasian dan perawatan yang baik serta berpedoman pada
standar(SOP, Manual Book, Pedoman dan lain-lain) yang telah ditetapkan, maka:

1. Pengoperasian yang baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan akan membuat

boiler semakin aman baik dari sisi pengguna (operator) maupun boiler itu sendiri.

2. Perawatan boiler harus dilakukan secara rutin dan kontinyu akan memperpanjang
umur pemakaian dan menghemat biaya produksi serta perawatan (maintenance).

3. Pengoperasian dan perawatan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan
pada boiler akan memperpendek umur pemakaian dan akan menimbulkan gangguan
yang bisa berakibat kerusakan boiler serta berakibat kecelakaan kerja pada operator.

4. Mahasiswa dapat memahami dunia pekerjaan yang sesungguhnya dan mampu


mengimplemantasikan ilmu yang didapat saat pembelajaran di kampus.

5. Mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya.

6. Mahasiswa dapat mengenal produk mesin boiler Tuff sebagai alat yang optimal
dalam proses pelayanan distribusi uap untuk kebutuhan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai