Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Metode penelitian

MULAI

STUDI LAPANGAN

PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

ANALISA

PENULISAN LAPORAN

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

4.2 Kompresor

Gambar Kompresor
Kompresor merupakan salah satu yang sangat penting di PT. BEST yaitu sebagai sumber
utama pensupply pada boiler, turbin dan pneumatic valve di PT. BEST, untuh memenuhi asupan
pada boiler, turbin dan pneumatic valve, maka dari itu kompresor tidak boleh mengalami
ganguan sekecil apa pun.

Dan disini saya selaku penulis telah melaksanakan praktek di PT. BEST selama 6 bulan
juga memperoleh permasalahan pada kompresor untuk menganalisa penyebab high temperature
agar kompersor bekerja dengan baik dan normal.

Mengidentifkasi kerusakan pada kompresor yang menyebabkan terjadi nya suhu melebihi
dari 100 derajat celcius mempunyai tahap atau langkah-langkah yang beruntunan agar dalam
mencari sesuatu masalah atau basic event saling keterkaitan antara masalah utama dengan akar-
akar permasalahan yang diteliti. Agar penyebab masalah dapat tercapai dengan tepat. Dalam
pembuatan pohon kesalahan terdapat tahap yang harus dilalui supaya pembuatan pohon
kesalahan mencapai tujuannya, adapun tahap itu diantaranya yaitu ;

1. Menentukan tujuan yang akan dicapai pada permasalahan

Tujuan ini agar mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada
kompresor yang tidak optimalnya proses kerja pada control valve pneumatic dan proses
pembuangan fly ash ke Ash Silo. Dari pembahasan tersebut dihimbau untuk para oprator agar
dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat serta dapat meyelesaikan jika permasalahan seperti
yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Titik puncak masalah

Merupakan kondisi dimana masalah tersebut bisa dicari penyebab atau faktor dari
masalah penyebab high temperature pada kompresor yang menyebabkan tidak optimalnya proses
kerja pada control valve pneumatic dan proses pembuangan fly ash ke Ash Silo, dan masing-
masing faktor dapat dijabarkan secara detail. Selajutnya saya selaku penulis akan memulai
membuat struktur untuk menjabarkan titik puncak masalah.
3. Definisikan batasan

Cakupan dari sistem serta harus diperhatikan aturan dari analisis kesalahan. Pada langkah
pertama membuat analisis kesalahan akan didefinisikan kegunaan atau tujuan dari sistem
tersebut, batasan fisiknya, batasan analisis, dan kondisi awal dari sistem.

a. Kegunaan dari sistem

Sistem ini dirancang agar dapat mencari faktor kerusakan kompresor yang menyebabkan
tidak optimalnya control valve pneumatic dan proses pembuangan fly ash ke Ash Silo .

b. Batasan fisik

Sistem ini bekerja dengan baik jika semua komponen-komponen dari tiap-tiap bagian
berfungsi dengan baik dan sesuai, khususnya pada kompresor, jika tidak berfungsi dengan baik
maka akan menyebabkan tidak optimalnya proses control valve pneumatic dan proses
pembuangan fly ash ke Ash Silo

c. Batasan analisa

Batasan ini mencakup pada semua kemungkinan atau kontribusi yang bisa terjadi pada
sistem kompresor

d. Kondisi awal

Kondisi awal dari sistem ini adalah saat dimana semua komponen-komponen dari
kompresor berfungsi secara maksimal sehingga kinerja dari mesin tersebut mencapai nilai kerja
yang maksimal.

4.3 Pembahasan masalah

Pengoperasian kompresor tidak selalu bekerja dengan baik dan maksimal, dikarenakan
adanyan permasalahan-permasalahan baik itu dalam tingkat mendasar maupun harus dilakukan
penanganan khusus. Jika terjadi secara terus menerus maka semakin lama akan meminbulkan
kerugian yang besar baik dalam fungsional maupun operasional.
Kurang maksimalnya kerja komperesor dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari
komperesor itu sendiri maupun kesalahan manusia atau human eror dalam pengoperasiannya.
Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh saya selaku penulis adalah mengidentifikasikan
kerusakan kompresor yang menyebabkan tidak optimalnya proses kerja pada control valve
pneumatic dan proses pembuangan fly ash ke Ash Silo .

Berikut ini faktor penyebab high temperature pada kompresor yang menyebabkan tidak
optimalnya proses pada control valve pneumatic dan proses pembuangan fly ash ke Ash Silo.

1. Kondisi Lingkungan Sekitar.

 Kondisi lingkungan luar


 Kondisi lingkungan sekitar ruangan kompresor berdebu, karena bersebelahan dengan
pembuangan sisa pembakaran furnace, ashsilo dan stockpile batubara. Untuk itu exhaust
kompresor dan ventilasi udara kompresor dipasangkan saringan udara.

Gambar kompresor bersebelahan Gambar kompresor berdepanan

sisa pembakaran furnace dengan stokpile batubara

 Kondisi lingkungan dalam


Jarak antara kompresor dan langit-langit ruangan sangat dekat dan kotor oleh
karena itu Sirkulasi udara dalam ruangan kompresor tidak baik, sehingga temperature
dalam ruangan tinggi. Dan jumlah blower tidak dapat untuk mengurangi kondisi uap
panas didalam kompresor. Dan ruangan dalam kompresor memiliki ventilasi yang tidak
tertutup, sehingga debu atau abu dari luar akan masuk ke area kompresor sehingga akan
mempengaruhi kualitas udara yang di hisap oleh kompresor.
Kondisi ruangan kompresor

2. Oli sudah melewati jam kerja normal

Kondisi ini yang biasa terjadi, oli yang seharusnya diganti tapi tidak dilakukan. Oli yang
melebihi life time nya akan meyebabkan penurunan kualitas oli yang diikuti penurunan fungsi oli
itu sendiri sebagai media pendinginan dan pelumas. Life time nya ± 4000 hours. Dari
pengalaman dilapangan, membuktikan oli dapat menembus separator foam dan ikut terbawa
sirklus udara. Sehingga harus rutin dilakukan pengecekan level oil dan segera lakukan
penambahan oli jika dibawah level oil nya.

Kondisi oil sudah melewati

jam kerja normal


3. Air Separator oil tersumbat

Tersumbatnya Air dan Oil Separator, Hal ini tentu akan mengakibatkan aliran udara yang
keluar menjadi terhambat, sehingga membuat temperature dan tekanan di dalam seperator tank
menjadi naik. Naiknya temperature tersebut akan berakibat temperature oli ikut meningkat,
Adapun akibat yang ditimbulkan dari naiknya temperature oli :
 Terjadinya penggumpalan oli yang menyebabkan turunnya level oli
 Tercampurnya oli dan udara
 Seal-seal pecah akibat panas

Tabung Air dan Oil sparator

4. Air filter

Kondisi lingkungan yang berdebu dan kotor menyebabkan udara yang masuk adanya
debu di Air filter yang menyebabkan menjadi kotor dan tersumbat karena tertutup debu, hal ini
menyebabkan kualitas udara yang masuk screw tidak baik. Dampak dari hal tesebut udara
menjadi kotor membuat oli menjadi terkontaminasi dan merusak kualitas oli.
Air filter

5. Pembuangan panas pada air cooler dan oli cooler terhambat

Ada 2 jenis cooler yang dipakai, yaitu menggunakan air cooler (pendingin udara) dan
menggunakan oil cooler (pendingin oli). Pada jenis air cooler, Hambatan transfer panas ini
biasanya disebabkan kotoran atau debu yang melekat pada sirip. Pada jenis oli cooler,
hambatan pendingin ini biasanya disebabkan oleh kotoran atau debu pada sirip mengakibatkan
oil menjadi panas dan terjadi penggumpalan pada oli, sehingga membuat temperature dan
tekanan di dalam seperator tank menjadi naik.

Oil cooler Air cooler

6. filter oil tersumbat kotoran

Pengaruh High Temperature pada oli akan menyebabkan terjadinya overheating pada
bearing sehingga meyebabkan terjadinya kerusakan bearing, dan dapat menyebabkan terjadinya
putaran screw tidak stabil , terjadi gesekan material yang menghasilkan serbuk besi. Serbuk besi
ini kemungkinan besar akan terbawa oleh oli akan menuju filter oli dan membuat filter oli
menjadi tersumbat.

Filter oil

7. Thermostat kompresor tidak berfungsi

Thermostat merupakan katup yang gerak nya menggunakan mekanisme pegas. Katub
tersebut jika temperature oli melebihi 70 DegC maka dengan sendirinya terbuka untuk
mengalirkan oli menuju Air cooler. Jika mekanisme ini tidak berfungsi, distribusi oil menuju oil
cooler akan terhambat. Hal ini akan berakibat sebagai berikut

 Bearing screw overheating


 Membuat putaran screw tidak stabil

s
Thermostat

Anda mungkin juga menyukai