Disusun oleh :
NIM : 195100207111012
Kelompok : B5
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Mengetahui bagian-bagian sistem pendinginan dan pelumasan
- Mengetahui cara kerja sistem pendinginan dan pelumasan
- Mengetahui cara perawatan pada sistem pendinginan dan pelumasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Gambar Komponen Pendinginan dan Pelumasan Beserta Bagian dan Fungsinya
Sistem pendinginan
Sistem pelumas
1. Oil pan,berfungsi sebagai wadah oli
2. Oil strainer, berfungsi sebagai penutup oli agar tidak tumpah
3. Oil pump, berfungsi sebagai pemompa oli agar oli bisa naik
4. Oil filter, berfungsi sebagai penyaring oli
5. Deep stick, berfungsi sebagai pencampur oli
6. Oli/minyak pelumas, berfungsi sebagai pelumas mesin
Mulai
Mesin/motor
Dihidupkan
Silinder
Mulai
Mesin/motor
Membuka
Air
Temperatur Air
Terjaga, tidak melebihi batas
panas temperatur kerja
Kipas
Menjamin kecukupan aliran
udara yang melewati radiator
Selesai
b. Pelumasan
1. Pelumasan Tekan
Mulai
Oli
Bak/Carter
Menampung oli pelumasan
2. Pelumasan Percik
Mulai
Oli
Bak/Carter
Menampung oli pelumas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Sistem cooling berfungsi sebagai pendingin pada mesin. Pada system cooling akan
membuat sebuah mekanisme kerja. Sehingga menghasilkan udara yang dingin. Dengan hasil
udara dingin ini membuat mesin tetap terpelihara(Herry, 2016).
Sistem pelumasan adalah system yang membuat sebuah mekanisme kerja dengen
kondisi tertentu. SIstem pelumasan merupakan kondisi pada lingkungan yang licin dan tahan
panas. Kondisi seperti itu digunakan dalam melumasi mesin sehingga dapat bekerja dengan
optimal(Heroe, 2015).
Sistem pendingin air adalah system pendinginan yang menggunakan media air.
Pendinginan tersebut menggunakan media tersebut yang bertujuan untuk mendinginkan
system. Sistem pendinginan seperti ini banyak ditemukan pada kendaraan-kendaraan masa
kini(Parmin, 2016).
Pelumas cair sebagian besar pelumas oli yang beredar di pasaran dan paling banyak
penggunaannya terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Oleh karena itulah sering kali kita
menyebutnya sebagai mineral oil, yakni oli yang berbahan dasar dari minyak bumi hasil
tambang (mining). Oli mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Paraffinic,
Naphtenic, dan Aromatic. Pengklasifikasian tersebut dilakukan berdasarkan sifat kimiawi serta
fisika dari berbagai jenis oli mineral(Umboh, 2016).
Sistem pendinginan pada traktor bekerja dengan cara. Pertama cairan pendingin
dipompa dari tangki pendingin. Lalu cairan tersebut akan dialirkan menuju mesin. Pada saat di
mesin cairan tersebut akan mendinginkan mesin. Setelah itu cairan pendingin akan ditampung
pada reservoir tank(Totok, 2013).
Sistem pelumasan pada traktor bekerja dengan. Ketika mesin nyala, oli akan di hisap
dan distribusikan oleh pompa. Oli didistribusikan untuk melapisi komponen mesin. Sehingga
komponen mesin tidak terjadi keausan(Andika, 2014).
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikan agar lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan praktikum.
Karena pada saat praktikum berhubungan dengan mesin. Mesin tersebut memiliki bentuk yang
tajam. Sehingga rentan untuk melukai.
DAFTAR PUSTAKA
Eko Y.W. Herry H. 2016. Analisis Terjadinya High Oil Consumption Pada Lubrication Sistem Pe
-sawar BOEING 737-500 PK-GGF. INDEPT 6(1): 9-16.
Heroe P., Herry W. 2015. Analisis Karakteristik Unjuk Kerja Sistem Pendinginan (AIR CONDITI
-ONING) Yang Menggunakan FREON R-22 Berdasarkan Pada VariasiI Putaran Kipas
Pendingin Kondensor. KAPAL 12(1): 1-8.
Parmin L. Erislah Y.. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Viskositas Minyak Pelumas (OLI). Engine
-ering Journal13(2): 26-34.
R. Umboh, J. O. Wuwung, E. Kendek Allo, B.S. Narasiang,. 2016. Perancangan Alat Pendingin
-an Portable Menggunakan Elemen Peltier. Jurnal Teknologi: 1-7.
LAMPIRAN