Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENDINGIN PADA

MOTOR DIESEL DAN SISTEM


PELUMASAN
KELOMPOK 3
Nama Anggota Kelompok 3:

1. Riris Metta Karuna (4.22.18.0.21)


2. Robet Dimas Santoso (4.22.18.0.22)
3. Taruni Ichsania Amanati (4.22.18.0.23)
4. Wahdah Nur Lathifah Gusti (4.22.18.0.24)
DASAR TEORI
1. Sistem Pendingin
Sistem berfungsi mendinginkan mesin dan mencegah panas
yang berlebihan. Sistem pendingin ada dua macam yaitu sistem
pendingin dengan air dan sistem pendingin udara. Umumnya
mesin mobil banyak menggunakan sistem pendingin air. Sistem
pendingin air mempunyai kerugian akan konstruksi yang rumit dan
biaya yang mahal.
Sedangkan keuntungan dari system pendingin air yaitu lebih
aman karena ruang bakar dikelilingi oleh air dan berfungsi sebagai
peredam bunyi serta dapat digunakan sebagai sumber panas
untuk heater (pemanas ruangan). Sistem pendingin air dilengkapi
oleh water jacket, pompa air (water pump), radiator, thermostat,
kipas (fan), slang karet (hose), fan clutch dan lain- lain.
SISTEM PENDINGIN
SISTEM PENDINGIN
Macam - macam sistem pendingin:
1. Sistem Pendinginan Udara : pada sistem ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu:
pendinginan oleh aliran udara secara alamiah dan pendinginan oleh
tekanan udara. Pendingin secara alami ini panas yang dihasilkan oleh
pembakaran gas dalam ruang bakar sebagian dirambatkan keluar dengan
menggunakan sirip-sirip pendingin atau cooling fins yang dipasangkan di
bagian luar silinder.
2. Sistem Pendinginan Air : pada sistem ini sebagian panas dari hasil
pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui
dinding silinder. Oleh karena itu di luar silinder dibuat mantel air atau water
jacket. Pada sistem pendinginan air ini air harus bersirkulasi. Adapun
sirkulasi air dapat berupa 2 macam, yaitu: Sirkulasi alamiah/Thermo-
syphon dan Sirkulasi dengan tekanan. Pada sirkulasi dengan tekanan
pada prinsipnya sama dengan sirkulasi alam, tetapi untuk mempercepat
terjadinya sirkulasi maka pada sistem dipasang pompa air.
SISTEM PENDINGIN
Proses Pendinginan Pada Mesin
Pada mesin bensin ataupun pada mesin diesel proses pendinginan tergantung
pada sistem pendinginan yang digunakan. Pada pendinginan udara, panas
akan berpindah dari dalam ruang bakar melalui kepala silinder, dinding silinder
dan piston secara konduksi. Selanjutnya yang melalui dinding dan kepala
slinder, panas akan berpindah melalui sirip-sirip dengan cara konveksi ataupun
radiasi di luar silinder.  Pada pendinginan air secara alamiah, proses
perpindahan panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang
menurun karena panas selanjutnya air akan berpindah secara alamiah
berdasarkan rapat massa sehingga terjadi sirkulasi alamiah untuk
pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan panas pada sistem
pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas akan dibuang
ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan tekanan,
sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa sehingga sirkulasi air pada
sistem ini akan lebih baik.
DASAR TEORI
2. Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan adalah suatu cara kerja yang teratur antara bagian
utama pelumasan dengan minyak pelumas untuk melakukan pelumasan
sehingga mencapai tujuan, yaitu bagian-bagian yang perlu dilumasi. Sistem
pelumasan pada mesin diesel pada dasarnya sama dengan pelumasan yang
ada pada mesin bensin. Mesin diesel relative lebih banyak menghasilkan
karbon daripada mesin bensin selama pembakaran, jadi diperlukan saringan oli
(oil filter) yang dirancang khusus. Sistem pelumasan mesin diesel dilengkapi
dengan pendingin oli (oil cooler) untuk mendinginkan minyak pelumas, karena
mesin diesel temperature kerjanya sangat tinggi dan bagian-bagian yang
bergerak juga kerjanya lebih berat dari pada yang ada pada motor bensin.
Sistem Pelumasan sebagai salah satu cara untuk menjaga komponen
mesin dari kerusakan, sistem pelumasan memiliki beberapa jenis tergantung
dari kebutuhan mesin yang akan diberikan perlakuan pelumasan. Pelumasan
pada mesin diesel dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
SISTEM PELUMASAN
1. Sistem pelumasan kering (Dry Sump System)
Sistem pelumasan motor yang tidak memanfaatkan karternya sebagai
penampung minyak pelumas, tetapi menggunakan tanki tersendiri diluar motor.
Minyak pelumas yang jatuh kedalam sump, selanjutnya dialirkan dengan
pompa, melalui sebuah filter, dan dikembalikan lagi kedalam tangki supply
yang terletak diluar daripada motor tersebut.
SISTEM PELUMASAN
2. Sistem pelumasan basah (Wet sump
system)
Sistem pelumasan sump basah ialah system
pelumasan motor yang memanfaatkan
karternya sebagai penampung minyak
pelumas. Dalam system ini dibagian bawah
daripada karter sebuah piringan (pan) yang
juga merupakan tangki supply dan ada
kalanya sebagai alat pendingin untuk minyak
pelumasnya, minyak yang jatuh menetes dari
silinder dan bantalan-bantalan, kembali
ketempat ini, untuk selanjutnya dialirkan
kembali dengan sebuah pompa minyak
kedalam system pelumasanya.
SISTEM PELUMASAN
Komponen Sistem Pelumasan:
1. Pendingin Oli : umumnya pendingin oil (LO cooler) yang digunakan
pada mesin diesel adalah sejenis dengan pendingin air.
2. Pompa Oli (LO Pump) : berfungsi untuk menghisap minyak pelumas
dari bakoli dan menekan atau menyalurkan kebagian – bagian
mesin yang bergerak dengan tujuan agar bagian bagian tersebut
dapat terlumasi dengan oli.
3. Saringan Minyak Lumas : fungsi saringan oli untuk menyaring
kotoran yang ditimbulkan dari gesekan mesin agar tidak ikut beredar
pada system pelumas.
4. LO Purifier Purifer : merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan minyak pelumas dari kotoran padat dan air.
SISTEM PELUMASAN
Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Oli diangkat dari bakoli (carter), oleh suatu sedotan, dari


pompa oli yang di gerakkan oleh perputaran roda gerigi
yang di kopelkan dengan perputaran poros engkol,
melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui
pipa pembagi, kemudian dialirkan kesuatu media
pendinginan. Dalam hal yang terakhir ini oli hanya
disalurkan kedalam pipa yang cukup pendek saja. Dari
ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri.
SISTEM PELUMASAN
Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan pada rocker arm dari klep, di


dapatkan melalui camp shaft, dan push rod langsung
menembus baud pengatur jarak rocker arm (Rocker Arm
Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung
bak per klep, melalui celah antara push rod dan pipa
pelindung push rod, oli mengalir kebawah menuju ke
bak charter. Untuk pelumasan ada metal - metal dan
juga dinding – dinding silinder, 15 oli disalurkan melalui
pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank
case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan
(crank case).
LANGKAH KERJA
Sistem Pendingin
1. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
2. Melepas baut radiator dari bodi
3. Melepas selang keluaran radiator dengan menggunakan kunci 17
4. Melepas selang masukan radiator
5. Melepas baut baut kipas
6. Melepas kipas
7. Melepas baut pompa
8. Melepas pompa
PEMBAHASAN
Pada setiap mesin memiliki system pendingin untuk mencegah terjadinya over heating.
Pada mesin bensin ataupun mesin diesel memiiki proses pendinginan tergantung pada
system pendinginan yang digunakan. Mesin pendingin yang diuji coba adalah system
pelumasan basah (Wet Sump System) karena memanfaatkan karter sebagai
penampung minyak pelumas.

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan system kerja dari pendingin
sebagai berikut:
Ketika mesin dinyalakan maka water pump akan ikut berputar. Cairan pendingin akan
masuk jalur khusus menuju ruang mesin dan menyerap panas di area tersebut. Cairan
kembali ke radiator untuk di dinginkan kemudian mengalir ke ruang mesin untuk
menyerap panas disana.

Didapatkan juga bagian dan fungsi yang terdapat pada sistem pendingin :
PEMBAHASAN
1. Radiator
Radiator memiliki tiga bagian utama yaitu: inti radiator, tangki air bagian atas, dan
tangki bagian bawah. Radiator umumnya dibuat dari tembaga, tetapi kebanyakan
sekarang inti radiator terbuat dari aluminium, kecuali tangkinya yang terbuat dari
logam atau plastik. Fungsi dari radiator sebagai alat untuk mendinginkan air pendingin
dengan memanfaatkan udara luar yang mengalir dari sela-sela
2. Pompa Air
Pompa air berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin, yaitu menghisap dari
radiator dan menekannya ke dalam mantel air yang berada pada blok mesin. Tenaga
yang digunakan oleh pompa air untuk mensirkulasikan air pendingin diambil dari poros
engkol dengan perantara tali kipas yang terhubung oleh roda gigi.
PEMBAHASAN
3. Kipas
Kipas pendingin bertujuan untuk menambah pendinginan. Kipas pendingin
ditempatkan di belakang radiator, digerakkan oleh poros engkol.
4. Saringan Minyak Lumas
berfungsi saringan oli untuk menyaring kotoran yang ditimbulkan dari gesekan
mesin agar tidak ikut beredar pada system pelumas.
KESIMPULAN
▪ Pada setiap mesin memiliki system pendingin untuk mencegah terjadinya over
heating.
▪ Mesin pendingin yang diuji coba adalah system pelumasan basah (Wet Sump
System) karena memanfaatkan karter sebagai penampung minyak pelumas.
▪ Terdapat komponen-komponen pendingin yang ditemukan pada praktikum yaitu
Radiator, Pompa Air, Kipas, dan Saringan Minyak Lumas

Anda mungkin juga menyukai