Anda di halaman 1dari 8

Tugas 3 Sistem Perpipaan Kapal

Nama : wahyu ramadhan


NIM : 40040420650048
https://www.youtube.com/watch?v=yL7RNIpsvF0

Sistem Pelumasan Mesin Utama

Mesin utama memiliki tiga sistem oli pelumas terpisah :


1) Sistem minyak pelumas utama.
2) Sistem oli silinder.
3) Sistem oli pelumas turbocharger.

1. Main Lubricating Oil System.

Sistem pelumasan utama atau bak mesin disuplai oleh salah satu dari dua pompa, salah
satunya akan beroperasi dan yang lainnya dalam keadaan siaga.

Diatur untuk pemotongan otomatis jika ada pengurangan tekanan oli pelumas atau kegagalan
mesin utama.
Minyak pelumas untuk keperluan pelumasan diambil dari tangki penyimpanan yang
langsung menuju ke bah. Pasokan dikendalikan oleh katup yang dipasang di saluran.
Pompa LO utama mengambil hisapnya dari tangki bah engine utama melalui filter
saluran masuk dan mengeluarkan iol melalui pendingin LO utama, yang menghilangkan
panas.
Pendingin LO tipe pelat atau cangkang dan tabung didinginkan dari sistem air tawar
pendingin sentral suhu rendah. Unit filter backflushing otomatis dengan inti magnetik
membantu menghilangkan serpihan logam.

Tekanan suplai dalam sistem pelumasan utama tergantung pada desain dan kebutuhan
dan umumnya sekitar 4,5 kg/cm2.
Pasokan LO ke pendingin adalah melalui katup tiga arah yang memungkinkan
beberapa oli melewati pendingin. Katup tiga arah mempertahankan suhu 45 C pada saluran
masuk oli pelumas ke mesin.

Sistem LO utama memasok oli ke bantalan mesin utama, poros bubungan, dan penggerak
poros bubungan.

Pada mesin MAN, saluran oli pelumas dihubungkan ke saluran masuk di crosshead
menggunakan pipa teleskopik. Ini bergerak naik dan turun bersama dengan crosshead dan
minyak disuplai dari atas. Pada mesin Wartsila, lengan artikulasi/ayun dipasang pada
crosshead yang memasok oli saluran masuk. Setelah oli mencapai saluran masuk mesin, oli
melakukan 3 fungsi, yaitu:

1) Sebagian oli mengalir ke atas batang piston untuk mendinginkan piston dan lalu
turun,
2) Sebagian oli melumasi bantalan crosshead dan shoes guides,
3) Sebagian oli yang tersisa melewati sebuah lubang yang telah dibor di dalam batang
yang menghubungkan ke ujung bawah bantalan. Minyak pelumas yang dibawa ke unit
catu daya hidrolik berfungsi untuk menggerakkan katup buang (Actuation of Exhaust
Valve) ke bantalan dorong (Thrust Block) lalu ke kompensator momen dan peredam
getaran torsional (Torsional Demper).

Pemurni (Purifier) LO mesin utama mengambil isap dari bah LO mesin utama dan

memurnikan oli. Suhu dipertahankan sekitar 90˚C (karena perbedaan densitas maksimum

yang dicapai pada suhu itu) untuk memungkinkan pemisahan yang efisien. Saluran

pembuangan mesin (Drain) terhubung ke tangki oli kotor (Dirty Oil Tank) dimana pemurni

LO juga mengambil hisap dan purifier oil kemudian dipindahkan ke tangki oli bersih (Clean

Oil Tank). Oli dari tangki oli bersih dapat ditransfer ke bah (sump) mesin menggunakan

pompa transfer. Sistem pelumasan mesin utama juga memiliki subsistem tergantung apakah

mesin utama tanpa bubungan (Camless) atau memiliki poros bubungan (Camshaft). Pada

mesin utama Camless, cabang dari saluran masuk oli pelumas ke mesin utama disediakan ke

unit catu daya hidrolik (Hydrolic Power Supply Unit). Fungsinya adalah untuk mengontrol

aktuator injeksi bahan bakar (Fuel Valve Actuation), katup buang hidrolik (Exhaust Valve

Actuation) dan juga menggerakkan unit pelumasan silinder. Pada mesin utama Cam Shaft,

sistem pelumasan dumpankan ke Roller Guide dan Cam Shaft Bearing, yang menggerakkan

katup buang dan pompa bahan bakar. Pada bantalan crosshead karena beban sangat tinggi dan

gerakan tidak kontinyu karena osilasi bantalan cukup pendek, minyak pelumas disuplai pada

bagian bawah bantalan yang bersentuhan dengan batang.


2. Turbocharger Lubricating Oil System
Sistem pelumasan bantalan turbocharger (TC) dapat sepenuhnya terpisah dari sistem
pelumasan mesin utama namun tergantung pada desainnya. Umumnya turbocharger
dengan posisi bantalan ke luar (outwards bearing) memiliki bah (sump) dan pompa
pelumas sendiri dengan keperluan untuk menyimpan oli dalam casing. Insinyur/teknisi
harus memastikan oli di dalam casing agar selalu di atas tanda pada kaca pengukur (gauge
glass). Untuk sistem pelumasan yang diumpankan dari pelumasan mesin utama, penting
untuk memiliki filter terpisah yang umumnya merupakan filter dupleks. Dari TC, outlet
LO memiliki kaca penglihatan untuk memastikan alirannya berlanjut. Suplai LO juga
harus dipertahankan saat mesin dimatikan karena aliran alami melalui turbocharger akan
menyebabkan rotor berputar. Oleh karena itu, bantalan harus dilumasi.
3. Cylinder Oil System
Pelumasan silinder yang bergantung pada beban dilakukan oleh sistem pelumasan silinder
yang terpisah. Oli silinder disimpan di tangki penyimpanan dari tempat dimana ia
dipindahkan ke tangki oli harian silinder (cylinder daily oil tank) untuk penggunaan mesin.
Ini diumpankan ke silinder mesin melalui pena (Quills) yang dipasang di liner. Pelumasan
silinder diperlukan untuk melumasi cincin piston, diantara fungsinya yakni:
1) Mengurangi gesekan antara cincin dan liner,
2) Memberikan segel antara cincin dan liner,
3) Mengurangi keausan korosif dengan menetralkan keasaman produk pembakaran.

Pelumasan silinder menerapkan metode pelumasan batas untuk mengurangi panas dan
gesekan antara piston dan liner. Alkalinitas minyak pelumas silinder harus sesuai dengan
kandungan belerang dari bahan bakar minyak yang dipasok ke mesin. Jika mesin akan
dijalankan dengan bahan bakar minyak rendah sulfur (LSFO) sebagai persyaratan IMO 2020,
harus meminta saran dari pemasok cylinder oil dan pembuat mesin mengenai cylinder oil
yang paling cocok digunakan.

Anda mungkin juga menyukai