Anda di halaman 1dari 29

Lubrication and Oil

Pump System on Diesel


Engine
2

Nama Anggota Kelompok 5

▰ Asaddullah Yahya (190513631696)


▰ Dedi Setiawan (190513631610)
▰ Fajar Wahyudi (190513631606)
Sistem Pelumasan
4
5

Sistem Pelumasan

▰ Sistem Pelumasan
▰ Sistem pelumasan sendiri dibagi menjadi 2 jenis
yaitu wet system(pelumasan basah) dan dry
sistem (pelumasan cair), perbedaan keduanya
terdapat pada tempat menyimpan oli nya.
▰ Wet system: Dimana bak penampungan pelumas
berada di dalam mesin yang biasa disebut dengan
carter oli/bak oli
▰ Dry system: tangki oli ditempatkan di luar mesin
sehingga poros engkol akan selalu kering.
6

Komponen Sistem Pelumas Mesin

▰ • Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.


▰ • Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
▰ • Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
▰ • Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang
tersebar pada seluruh bagian mesin.
▰ • Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini
memiliki fungsi untuk menyemburkan oli ke bagian batang
penggerak.
▰ • Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli
untuk mengetahui kondisi pelumasan mesin.
▰ • PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk
membuang gas pembakaran dari dalam mesin
7

Fungsi Oil Jet untuk Mendinginkan Piston

▰ Oil jet berfungsi


menyemprotkan oli dari
dalam saluran oli. Jika dilihat,
maka oil jet ini mirip injektor
dimana ujung oil jet memiliki
lubang cukup kecil yang akan
memancarkan oli saat
tekanan oli meningkat.Oil jet
berfungsi menyemprokan oli
bertekanan ke piston pin dan
dinding silinder,umumnya
diletakan pada bagian bawah
blok mesin dekat poros
engkol
Aliran Oli pada sistem
Pelumas Mesin Diesel
9

Kenapa filter oli diperlukan? Bukankah oli mesin


berada pada kondisi yang tertutup

▰ Memang benar, sistem pelumas memiliki sistem yang tertutup. Namun


bukan berarti kotoran tidak bisa masuk kedalam mesin. Kerak juga
bisa terbentuk pada komponen mesin, kerak yang disebabkan oleh sisa
pembakaran yang masuk ke ruang crankcase dibersihkan oleh oli dan
kerak tersebut terkandung pada aliran oli mesin.
10

Mekanisme Aliran Oli pada Oil Filter

▰ Mekanisme aliran oli pada mesin


memiliki beberapa tipe,
1. Sistem penyaringan tipe Full Flow-
Filter
2. Sistem penyaringan Bypass
11

1. Sistem penyaringan tipe Full flow filtration


▰ Prinsip kerjanya, minyak pelumas dipompa kemudian disaring
lewat filter oli. Minyak pelumas mengalir melalui filter dan
kemudian mengalir untuk melumasi komponen . Ini yang disebut
sistem penyaringan aliran penuh (full-flow filtering system). Tidak
ada minyak pelumas yang mengalir pada bagian yang dilumasi
tanpa terlebih dahulu disaring. Hal ini untuk menjamin tidak
adanya partikel kecil kotoran atau logam terbawa dalam minyak
pelumas menuju bagian komponen
▰ Elemen filter dan wadahnya dibuat menjadi satu unit dengan sekat
yang terpasang pada titik rakitan filter menyentuh blok. Rakitan
filter terpasang langsung pada tabung utama minyak pelumas untuk
mencegah kebocoran minyak pelumas dari luar maupun kebocoran
yang terjadi akibat tekanan. Minyak pelumas dari pompa mengalir
menuju filter pada bagian luar elemen dan menembus elemen
menuju pusat filter kemudian menuju galeri utama selanjutnya ke
bantalan-bantalan.
12

2. Sistem Filter Bypass

▰ Pada sistem penyaringan bypass terdapat dua aliran oli yang terpisah.
Satu aliran menuju bantalan/bearing dan yang satu aliran lainnya menuju
ke saringan oli. Pada sistem bypass oli yang telah disaring dialirkan
kembali ke dalam karter sistem ini biasa disebut juga dengan partial flow
yaitu sistem yang hanya menyaring sebagian oli. Konstruksi dari sistem
penyaringan bypass. Tekanan oli yang dialirkan melalui saluran bypass
dikontrol ketat oleh katup pembatas tekanan tetapi bagaimanapun juga
apabila saluran tersumbat jumlah oli yang mengalir melalui saringan
akan menurun hal ini akan mengurangi jumlah oli.
▰ Dua aliran yang saluran utamanya menjadi satu tekanan oli pada
bantalan-bantalan akan tetap konstan tanpa dipengaruhi oleh kondisi
saringan hal ini berarti saringan oli harus diganti secara periodic
penggantian dilakukan untuk menjaga kondisi oli tidak cepat kotor.
13

Bagian-bagian oil filter


Pemeriksaan Sistem
Pelumasan
15

OIL UP (Oli Naik)

▰ Oil up merupakan istilah untuk menggambarkan fenomena naiknya oli melalui dinding
silinder. Oil up bisa ditandaidengan keluar asap utih kebiruan pada knalpot kendaraan
karena oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar . Penyebab oil up umumnya
terjadi karena keausan pada dinding silinder blok dan ring piston. Keausan yang terjadi
pada dinding silinder dan ring piston akan membuat celah oli (Oil Clearence) membesar
dan membuat oli mudah naik ke ruang bakar.
16

OIL DOWN (Oli Turun)

▰ Oil down atau oli turun merupakan istilah untuk menggambarkan turunnya oli
ke ruang bakar melalui batang klep (valve). Oil down ini juga akan menmbuat
keluarnya asap putih kebiruan pada knalpot karena oli masuk ke ruang bakar
dan terbakar.Kerusakan pada seal klep menjadi penyebab terjadinya oil down
karena seal klep tidak dapat menahan masuknya oli karena faktor usia.
17

Standart Tekanan Oli

▰ Tekanan oli yang dihasilkan di sebagian mesin harus ssekitar 10 psi per setiap
1000 putaran per menit (rpm) atau 0,70 kg/cm2, yang mencapai puncaknya
sekitar 55-65 psi atau 3-5 kg/cm2
18

Gangguan tekanan Oli Terlalu tinggi dan terlalu


rendah

▰ Tekanan oli terlalu rendah: tekanan oli terlalu rendah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
berkurangnya volume oli, Viskositas oli yang tidak sesuai, terdapat keausan pada komponen mesin, filter
oli kotor, dan pompa oli mengalami kerusakan. Tekanan oli rendah dapat merusak mesin dengan cepat
karena pada saat tekanan oli rendah, maka beberapa komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan dari
oli yang mana jika dibiarkan akan membuat komponen menjadi aus dan rusak.
▰ Tekanan Oli Tinggi juga dapat terjadi pada mesin. Masalah ini dapat disebabkan oleh terhambatnya oli di
dalam oil gallery yang berada di dekat camshaft atau juga pada poros engkol. Bergantung mana yang lebih
dekat dengan pompa oli. Penyebab lain adalah katub balik pompa oli tidak dapat melewatkan oli pada
kecepatan tinggi.tekanan oli terlalu tinggi dapat diseebabkan oleh beberapa faktor, seperti suhu mesin,
masalah relief valve, kualitas oli, dan filter kotor.
Pembongkaran,
Pemeriksaan dan
Pemasangan Oil Pump
20

Pembokaran Oil Pump

▰ a. Melapas Tutup Pompa Oli


Dengan menggunakan impact screw driver dengan obeng
ketok, bukalah baut penutup rotor dengan hati-hati.
21

Melepas rotor Oil Pump

▰ lepas rotor pompa oli dengan cara diangkat dengan


tangan,dilarang keras mencongkelnnya.
22

Melepas Counter Pin / Pin Penahan Pegas

▰ Gunakan Needle Lose Plier untuk melepas counter pin. Hal yang harus
diperhatikan pada saat membuka yaitu, pastikan pegas ditahan dengan kain atau
alat lain agar ketika terbuka tidak loncat ke sembarang tempat.
23

Melepas Relief Valve

▰ Pertama lepaslah penahan pegas kemudian lepas pegas kemudian lepas relief
valve (piston). Hati – hati pada saat melepas piston.
Ada kalanya piston ini macet oleh adanya endapan karbon, apabila kita melepas
piston dengan pemaksaan dapat menyebabkan Piston atau body pompa menjadi
bocor.
24

Pemeriksaan Oil Pump

▰ a. Pemeriksaan celah driven rotor dengan bodi.


▰ Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat ukur feeler gauge. Untuk
setiap mobil memiliki standar yang berbeda, maka harus selalu mengacu pada
manual book. Ukurlah celah antara driven rotor dengan bodi seperti pada
gambar
▰ Baca hasil pengukuran kemudian bandingkan dengan
nilai celah spesifikasinya. Pada kendaraan Mitsubishi
dengan mesin seri 4D56 memiliki celah maksimal 0,10-
0,18 mm, sehingga apabila hasil pemeriksaan celah
melebihi celah maksimum maka harus ganti sepasang
rotor atau satu set pompa oli.
25

Pemeriksaan Celah Ujung Rotor

▰ Pemeriksaan ujung rotor juga menggunakan alat ukur feeler gauge. Ukurlah
celah antara ujung driver rotor dengan driven rotor seperti pada gambar

▰ kemudian baca hasil pengukuran dan


bandingkan dengan nilai celah spesifikasinya.
Pada mesin seri 4D56 memiliki celah
maksimal yaitu 0,24 mm. Apabila hasil
pemeriksaan melebihi nilai celah maksimum,
maka gantilah sepasang rotor atau satu set
pompa oli
26

Pemeriksaan Celah Sisi Rotor

▰ Pemeriksaan celah sisi pada rotor juga menggunakan alat yang sama, yaitu
feeler gauge dan straight edge. Ukur celah antara sisi rotor dengan
mengguanakan straight edge dengan feeler gauge seperti pada gambar

▰ Baca pemeriksaan dan bandingkan dengan nilai celah


spesifikasinya. Pada kendaraan Mitsubishi dengan
mesin 4D56 memiliki celah maksimum 0,10 mm.
Apabila hasil pemeriksaan melebihi nilai maksimum
maka gantilah sepasang rotor atau satu set pompa oli
27

Pemeriksaan Kerja Pompa Oli

▰ Pemeriksaan kerja pompa oli dilakukan ketika pompa oli sudah dirakit kembali.
Adapun cara melakukan pemeriksaan kerja pompa oli adalah:
▰ 1. Celupkan ujung hisap pompa oli kedalam bak atau nampan yang telah terisi
oli. Kemudian dengan menggunakan obeng minnus, putar poros searah jarum
jam dan periksa apakah oli keluar dari lubang tekan.
▰ 2. Tutuplah lubang tekan dengan menggunakan jari tangan kemudian diputar
kembali poros dengan menggunakan obeng minus. Pastikan bahwa poros lebih
susah untuk diputar.
28

Pemasangan Outer Gear

▰ Memasang outer gear harus benar, yaitu posisi tanda harus diatas dan tidak
boleh terbaik. Pada proses pemasangan gear haruslah menggunakan pelumas,
pelumas yang digunakan adalah oli mesin yang dipakai oleh mesin agar pada
saat digunakan untuk memompa oli, oli mesin tidak tecampur dengan pelumas
lain.
29

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai