Anda di halaman 1dari 34

Apa itu Tune Up ?

Sebuah mobil pada dasarnya adalah


mesin, dan dengan demikian,
membutuhkan sejumlah perawatan
pencegahan dalam rangka untuk terus
berkinerja. Tune up mobil adalah
kegiatan merawat mobil yang
dijadwalkan secara rutin, biasanya
setahun sekali, untuk melakukan
semua perawatan dan pencegahan
yang perlu dilakukan. Memastikan
bahwa mobil Anda mendapatkan tune
up secara teratur akan membantu
menjaga performa mobil dan
memperpanjang umur hidupnya.
FUNGSI TUNE UP

1. Mengembalikan performa mobil seperti baru.


2. Mencegah terjadinya berbagai kerusakan pada mobil.
3. Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau harus diganti

Kalau servis biasa, itu hanya sebatas mengecek bagian seperti filter udara, pengecekan fluida,
pengecekan sistem injeksi, dan pengecekan rem tanpa mengecek bagian di dalam mesin (tanpa
pembongkaran berlebih). Namun pada pekerjaan tune up bagian dalam mesin seperti sistem
katup juga akan dicek.
Komponen Apa Saja yang Dicek
Saat Tune Up?

Pengecekan
Pengecekan Pengecekan Pengecekan
Celah Busi Pengecekan Pengecekan
dan Karburator dan Pengecekan
dan Tegangan V Berbagai
Pembersihan dan Throttle Penyetelan Baterai/Aki
Pembersihan Belt Fluida
Filter Udara Body Celah Katup
Busi

Fluida yang dimaksud adalah oli mesin,


oli transmisi, minyak rem, oli power
steering, dan oli gardan.
Apakah kegunaan oli pada mesin?

Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan


bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat.
Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya
benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal
mungkin, mencegah goresan atau keausan.
Cara Pemeriksaan Jumlah Oli
1. Parkir mobil ditempat yang rata.
Jika mesin sempat dihidupkan sebelumnya, matikan mesin dan tunggu satu
atau dua menit agar oli mesin turun ke bagian bawah mesin atau karter oli.
2. Siapkan dan pegang kain lap, lalu Tarik dipstick oli keluar
3. Bersihkan ujung bawah dipstick oli dari sisa oli yang ada
4. Masukan kembali dipstick hingga dipstick masuk sepenuhnya
5. Tarik dipstick oli kembali keluar
6. Periksalah ketinggian level oli mesin dan perhatiakn posisi oli
7. Bersihkan dipstick dari oli yang ada dan masukan kembali seperti semula
Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Ketinggian
Level Oli Mesin
Pada level di stik oli (DIPSTICK)
mesin bisa dibaca tiga kondisi
yaitu:
1. Rendah (LOW) atau dibawah
LOW atau ada yang tertulis
dengan huruf L
2. Normal artinya level oli berada
diantara LOW dan Full
3. Terlalu banyak atau diatas Full
Cara Pemeriksaan Warna Oli

1. Siapkan kertas putih polos


2. Tarik dipstick oli keluar
3. Teteskan oli yang menempel pada dipstick pada kartas putih polos
tersebut
4. Perhatikan warna yang dihasilkan pada kertas tersebut
Kesimpulan hasil pemeriksaan warna Oli
• Warna oli mesin pada gambar No.
1 sampai No. 5 menunjukan bahwa
oli mesin masih layak digunakan
• Warna oli mesin pada gambar No.
6 dan 7 menunjukan bahwa oli
mesin sudah perlu diganti
• Warna oli mesin pada gambar
bertuliskan watery, ini
menandakan bahwa oli mesin
tercampur dengan air. Dan harus
segera mengganti oli mesin dan
melakukan pemeriksaan lebih
lanjut pada system pendinginan
Mengetahui Kekentalan Oli Pada Suatu Kode
Anda bisa melihat tingkat Contoh
daya tahan oli terhadap suhu dengan
memperhatikan kemasan yang
biasanya dinyatakan dengan Society SAE 5W-30
of Automotive Engineers (SAE). Bila
pada kemasan tertulis SAE 5W-40,
artinya oli akan tetap memiliki Lebih baik dari pada
kekentalan 5 pada suhu rendah, dan
akan tetap pada kekentalan 40 pada
suhu tinggi. SAE 5W-40
Semakin kecil jarak kekentalan
oli maka akan semain bagus kualitas
oli tersebut.
Kesimpulan :

Jika dari ke dua pemeriksaan diatas sudah


menunjukan bahwa oli mesin dalam kondisi
kurang (berada di bawah L) dan berwarna hitam
pekat, hal ini menunjukan bahwa sudah saatnya
anda melakukan penggantian oli mesin untuk
menghindari kerusakan mesin akibat pelumasan
yang buruk
Filter oli memiliki fungsi yang tidak kalah penting
dari komponen lainnya di kendaraan. Fungsinya
menyaring kotoran yang akan masuk bagian mesin
kendaraan.

Dengan menggunakan filter oli, mesin akan lebih awet


karena mencegah kotoran yang masuk ke dalam mesin.

Pertanyaannya,
kapan waktu ideal untuk mengganti filter oli?
Menyemprotkan angin dan membersihkan filter oli dengan kain lap bukan solusi
terbaik untuk filter oli. Penggunaan filter oli yang berkali-kali dan tidak pernah diganti
akan merugikan pengendara itu sendiri.
Hal ini dikarenakan, filter oli yang tidak pernah diganti akan terus menampung kotoran
dan Oli bekas. Tidak hanya oli kotor, tapi juga menyebabkan fungsi dari filter oli
menjadi semakin tidak optimal.

Terdapat asumsi bahwa filter oli diganti setiap 10.000 km, atau setiap 2 kali mengganti
oli mesin. Hal ini benar dan baik, tapi, menanggapi pernyataan ini, sebaiknya melakukan
penggantian filter oli bersamaan pada saat mengganti oli mesin.
Hal ini dikarenakan, jika pada saat mengganti oli mesin, tapi tidak mengganti filter oli,
maka oli sisa yang mengendap di filter oli tidak terbuang.
Cara Mengganti Filter Oli
1. harus menyiapkan filter oli yang baru 3. Kemudian ambil kunci filternya dan
dan peralatan seperti kunci,wadah pasang di filter olinya kemudian putar
untuk menampung oli,majun atau kain kearah kiri atau berlawanan dengan
lap serta kunci filter olinya. arah jarum jam sampai filter terasa
2. tempatkan wadah oli tadi persis enteng untuk dibuka dengan
dibawah filter olinya untuk menampung tangan.Kunci filter ini bentuknya
oli yang keluar dari filter.Untuk wadah macam macam. Anda bisa membelinya
ini saya memakai dua tempat yaitu bak di toko spare part atau di toko online
untuk ditaruh dilantai dan plastik yang dengan harga kisaran 150 ribu.
ditempatkan menempel dengan filter Atau jika tidak ada kunci bisa juga
olinya. dengan memakai tali fanbelt dengan
posisi yang bergerigi menempel
dibagian dalam.

Kunci filter
Salah satu pekerjaan yang wajib dilakukan saat
melakukan tune up adalah melakukan penyetelan celah
katup.

Lalu apa sebenarnya tujuan dari aktifitas ini ? apa


efeknya terhadap mesin ? dan bagaimana cara
melakukannya ?
Apa Itu Penyetelan Celah Katup ?
Tujuan penyetelan celah katup antara lain ;
• Mencegah terjadinya kebocoran
kompresi akibat celah katup yang terlalu
rapat
• Mencegah mesin bergetar akibat celah
terlalu rapat
• Mencegah suara mesin yang berisik
karena ketukan katup yang terlalu besar
• Menjaga performa mesin agar tetap
prima

Penyetelan celah katup adalah aktifitas melakukan resetting terhadap celah


katup, yakni celah antara poros nok sebagai penekan dan katup sebagai komponen
yang ditekan pada mekanisme katup.
Lalu bagaimana prosedur melakukan
penyetelan katup ?
Prosedur Penyetelan Celah Katup

Alat yang diperlukan untuk menyetel celah katup adalah

Obeng
kunci pas
Feeler gauge

namun untuk membuka cover head cylinder perlu kunci lagi dan perlu tambahan kunci ring 22
atau lebih besar untuk memutar pulley mesin.
1. Buka cover kepala
silinder
Untuk mengakses mekanisme katup mesin,
kita perlu membuka head cover. Biasanya
menggunakan kunci T 10.
2. Posisikan mesin
pada TOP 1
Posisi TOP 1 artinya piston pada silinder 1
ada pada TMA (titik mati atas) saat akhir
langkah kompresi.
Untuk memposisikannya, anda perlu
menemukan indikator TOP mesin, biasanya
indikator ini ada pada poros engkol. Cara
memposisikannya, putar pulley poros
engkol menggunakan kunci ring (searah
jarum jam) hingga tanda pada poros engkol
sejajar dengan tanda yang ada pada blok
mesin.
3. Lakukan penyetelan
celah katup pada
silinder 1
OHV

Caranya, masukan feeler gauge ketebalan 0,2


mm kedalam celah katup intake lalu gerakan
feeler gauge maju mundur. Kalau terasa sangat
enteng, maka celah katup terlalu renggang dan
sebaliknya kalau feeler tidak muat artinya celah
katup terlalu rapat.
Itu untuk INTAKE Valve, untuk exhaust valve
anda pakai feeler gauge ketebalan 0,3 mm.
mengapa lebih besar ? kita tahu kalau katup
buang itu terhubung langsung ke gas buang
yang suhunya bisa mendidihkan air dengan
cepat. Dengan kata lain, laju pemuaian katup
buang lebih cepat dibandingkan katup hisap
sehingga celahnya pun harus dibuat lebih OHC
besar.
4. Lakukan penyetelan
pada silinder lainnya
Masih pada posisi TOP 1, ada 4 katup yang
bisa disetel karena tidak tertekan oleh poros
nok.

(katup yang disetel ditandai


lingkaran putih).
5. Putar pulley satu
putaran
Tujuannya, untuk mengganti posisi dari TOP 1
ke TOP 4. TOP 4 sendiri adalah posisi dimana
piston pada silinder 4 ada pada TMA pada
akhir langkah kompresi, sementara piston
pada silinder 1 juga ada pada TMA namun
bukan pada akhir langkah kompersi
melainkan akhir langkah buang.

Pada posisi ini, anda bisa menyetel katup-


katup yang sebelumnya belum disetel karena
tidak terbebas.
6. Pasang cover kepala silinder dan jangan lupa
merapikan alat dan benda kerja

Setelah semua beres, anda bisa melakukan test


drive engine apakah menunjukan hasil lebih baik
atau justru sebaliknya.
Lalu berapa interval penyetelan katup ?

Idealnya penyetelan celah katup ini dilakukan


saat proses tune up mesin
Bagaimana Untuk Mesin Silinder Tunggal ?

Caranya pun sama saja, anda posisikan piston pada TOP 1 kemudian karena hanya ada satu silinder
langsung saja stel celah kedua katup baik katup in atau ex.

Tetapi mungkin teknik penyetelannya tidak semua jenis motor sama, pada beberapa motor dengan
konfigurasi OHC, menggunakan sistem shim. Shim sendiri, merupakan sebuah lempengan dengan
ketebalan tertentu. Lempengan ini terletak diantara batang katup dengan valve lifter.
Tipe-tipe Mekanisme Katup

• Over Head Valve


OHV
• Over Head Camshaft
OHC
• Double Over Head Camshaft
DOHC
Sering juga di sebut Tipe SOHC (Singgle Over
Head Camshaft)
Tipe Over Head Valve (OHV) - Apa itu ohv?
Mempunyai pengertian
sebuah mekanisme katup dengan
penempat katupnya di kepala
silinder (makanya namanya over
head valve, head = atas, valve =
katup). Sementara itu camshaft-nya
berada di bawah yaitu pada blok
silinder, untuk menggerakkan katup
camshaft dibantu dengan valve lifter
(pengangkat katup) dan push rod
antara rocker arm. Dibandingkan
dengan tipe dohc dan sohc,
mekanisme katup tipe ini dibutuhkan
banyak komponen untuk
menggerakkan katup, sehingga pada
putaran tinggi pembukaan dan
penutupan katup kuran ideal.
Ciri-ciri mekanisme katup over head
valve :
• Katupnya menggantung
• Cam shaftnya terletak di bawah
• Katupnya di kepala silinder

Keuntungan mekanisme katup over


head valve
• Bentuk ruang bakar baik

Kerugian mekanisme katup over head


valve
• Banyak bagian-bagian yang bergerak
• Kelembaman massa besar
• Tidak ideal untuk putaran tinggi
Tipe SOHC (Singgle Over Head Camshaft)
- apa itu sohc?
Sesuai dengan namanya bahwa
pada tipe ini Camshaft (poros nok)
terletek diatas (head camshaft =
camshaft di atas). Perbedaan mendasar
dari tipe ohv adalah letak dari
camshaftnya, kalau posisi katup masih
sama yaitu dikepala silinder. Selain itu
tipe SOHC ini tidak menggunakan
pushrod dan valve lifter seperti pada
tipe OHV. SOHC memiliki performa yang
lebih baik, pada kecepatan tinggi katup
dapat membuka/menutup lebih cepat
karena katup langsung digerakkan oleh
camshaft tanpa melalui pushrod dan
lifter seperti pada tipe OHV.
Keuntungan mekanisme katup
tipe SOHC
• Sedikit bagian-bagian yang
bergerak
Kelembaman massa kecil, baik
untuk putaran tinggi
Tipe DOHC (Double Over Head Camshaft)
tipe yang satu ini pada prinsipnya
hampir sama dengan tipe yang diatas
(SOHC), bedanya kalau ini jumlah
camshaftnya terdapat 2. 1 Camshaft
khusus untuk menggerakkan katup
buang, dan satnya lagi untuk
menggerakkan katup hisap. Tipe ini
dianggap yang paling baik, diantara
ketiga jenis mekanisme katup. Akan
tetapi biasanya, mobil yang
menggunakan tipe ini mempunyai harga
yang lebih mahal dibandingkan dengan
mobil lain dikelasnya.
Kam langsung menggerakkan
mangkok penumbuk.

Keuntungan
• Bentuk ruang bakar baik
• Susunan katup-katup
menguntungkan ( bentuk V )
• Kelembaman massa paling kecil,
baik untuk putaran tinggi
• Kerugian
• Konsrtuksi mahal, lebih berat
• Penyetelan celah katup lebih sulit
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai