Anda di halaman 1dari 14

Kegiatan Belajar 5 MATERI

DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B


KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Materi C31-105B tentang Diagnosa Sistem Pelumasan


Engine, peserta didik diharapkan mampu:
1. menguraikan prosedur penentuan kerusakan sistem pelumasan engine
2. menguraikan langkah pemeriksaan sistem pelumasan pada engine
3. menganalisis gejala kemungkinan kerusakan sistem pelumasan engine
4. menentukan komponen sistem pelumasan engine yang perlu perbaikan
dengan rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab dan bersikap jujur serta
berinteraksi sesuai prosedur.

B. Uraian Materi

1. Penentuan Gejala Kerusakan Sistem Pelumasan Engine

Informasi tentang penyebab kerusakan dari suatu gejala pada engine


kendaraan harus akurat dan penting dilakukan pengecekan langsung
sebelum melangkah lebih jauh. Misalnya, sebuah kendaraan terasa berat
untuk cranking engine saat starting, bahkan sangat sulit untuk dinyalakan.
Kalaupun dapat dinyalakan, engine terasa bergetar kencang atau bahkan
terdengar noise dari arah kontak mekanik engine (bagian engine yang
bergerak dan bergesekan). Setelah dilakukan pengecekan pada oil stick,
nampaknya level dan kondisi pelumas masih memenuhi standar, sehingga
disimpulkan bahwa sangat nihil atau bahkan tidak ada pengaliran pelumas
pada kontak mekanik engine yang membutuhkan.

Gambar: Lampu indikator oli menyala saat engine hidup

Hal demikian, tidak serta merta dapat disimpulkan bahwa pompa oli tidak
bekerja sehingga tidak ada pengaliran pelumas ke kontak mekanik engine,
meskipun lampu indikator tekanan oli menyala saat engine sudah hidup.
Kondisi demikian boleh jadi disebabkan oleh satu atau beberapa

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 1/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

komponen yang mengalami malfungsi atau trouble. Agar tindakan


pelepasan dan pembongkaran komponen engine lebih efisien dan tepat
sasaran, beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menentukan
penyebab dari gejala kerusakan pada sistem pelumasan engine, antara
lain:
 Memastikan bahwa rendahnya tekanan oli tidak disebabkan oleh
penggunaan minyak pelumas yang tidak sesuai spesifikasi.
 Memastikan penggunann oil filter belum melewati batas
pemakaiannya.
 Memastikan tidak adanya rembesan oli pada komponen berpaking.
 Memeriksa wiring dan kinerja switch indikator tekanan oli.
 Memeriksa kondisi oil filter dari adanya kemungkinan tersumbat.
 Menguji tekanan oli dengan pressure gauge sesuai spesifikasi.

Adapun hasil pemeriksaan awal tersebut di atas dapat dikonsultasikan


pada tabel gejala kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pelumasan
mesin berikut.

Tabel troubleshooting sistem pelumasann mesin

Gejala Penyebab Perbaikan


Engine cranking Kondisi oli memburuk, Ganti pelumas dan filter
berat, dapat run kekentalan, kualitas yang sesuai spesifikasi
start tapi ada Switch tekanan oli Periksa switch, ganti jika
noise/getaran dan rusak
rusak
oil indicator lamp
tetap menyala Oil strainer tersumbat Periksa oil strainer dan
(tekanan oli bersihkan
rendah) Oil filter tersumbat Periksa dan ganti oil filter
Oil pump rusak Periksa oil pump, ganti jika
rusak
Oil pump relief valve Periksa relief valve, ganti
aus jika rusak
Celah oli berlebihan Periksa celah oli kontak
mekanik
Pemakaian oli Gasket cylinder head Periksa cylinder head dan
mesin boros dan rusak perbaiki, ganti paking
ada rembesan oli Oil seal puli crankshaft Periksa camshaft, tappet,
pada part
ganti seal
berpaking
Rear crankshaft seal Periksa Oil Seal Belakang

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 2/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

bocor
Bocor darai gasket Periksa Komponen Cylinder
cover cylinder head Head Cover
Pemakaian oli Piston ring lengket Periksa Cylinder, Piston dan
mesin boros, Ring
berasap, busi Piston dan cylinder aus Periksa Cylinder, Piston dan
basah dan sulit run
Ring
start
Ring dan alur piston Periksa Cylinder, Piston dan
aus Ring
Celah ring piston tidak Periksa Piston, Ring, Conrod
sesuai dan Cylinder, perbaiki/ganti
Seal valve steam aus Periksa seal valve, ganti seal
Valve stem aus Periksa dan perbaiki valve
guid
Mesin panas Oil strainer tersumbat Periksa oil strainer dan
berlebihan bersihkan
Oil filter tersumbat Periksa dan ganti oil filter
Kondisi oli memburuk, Ganti pelumas dan filter
kekentalan, kualitas yang sesuai spesifikasi
Oil pump rusak Periksa oil pump, ganti jika
rusak
Positive crankshaft Periksa katup PCV, ganti
ventilation (PCV) rusak jika rusak

2. Pemeriksaan Indikator Tekanan Oli (Oil Pressure Indicator)

Indikator tekanan minyak pelumas dalam sistem ada dua macam yaitu:
secara mekanik dan yang menggunakan arus listrik. Penunjuk teknan
minyak pelumas secara mekanik yaitu dengan memakai pipa burdon.
Tetapi tipe ini sekarang ajrang dipakai. Sedangkan perwujudan tekanan
miyak pelumas yang memakai arus listrik dibagi lagi menjadi tiga
macam yaitu: kumparan elektromagnetik, kumparan pemnas dan jenis
kontak tekanan (pressure switch type). Dari ketiga jhenis penun juk
tekanan minyak pelumas yang memakai arus listrik, yang paling banyak
dipergunakan yaitu jenis kontak tekanan.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 3/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

a. Indikator tekanan jenis kontak tekanan

Cara kerja Indikator tekanan minyak pelumas jenis kontak tekanan


adalah sebagai berikut: Apabila tekanan minyak turun di bawah
pegas, pegas 1 akan mendorong titik kontak untuk menutup dan
lampu menyala. Demikian pula pada saat kunci kontak di ON-kan,
tetapi mesin belum hidup, lampu menyala. Pada saat mesin hidup
dan tekanan minyak pelumas di dalam saluran minyak lebih dari 0,5
kg/cm2 lampu indikator mati. Diagram lampu indikator tekanan
minyak pelumas dapat dilihat di gambar 23. Minyak pelumas masuk
melaluisaluran 6 dan mengangkat diapragma 5. Kontak 4 membuka,
sehingga arus listrik dari baterai ke lampu indikator 3 terputus dan
lampu mati.

Gambar: Indikator tekanan oli

Apabila tekanan minyak pelumas turun, pegas 1 akan mendorong


titik kontak untuk menutup dan lampu menyala. Demikianlah cara
kerja lampu indikator pada sisitem Indikator tekanan minyak
pelumas.

b. Indikator tekanan Oli Jenis Kumparan Eletromagnetik

Arus baterai melalui kunci kontak ke kumparan, terus ke massa pada


sending unit oleh kabel. Apabila tekanan oli bertambah, diapragma
akan terdorong ke atas, sehingga titik kontak bergeser kepada
tahanan yang lebih besar. Hal ini akan menambah besarnya medan
magnet pada kumparan 2 dan menarik penunjuk ke arah penunjukan
tekanan oli yang lebih besar.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 4/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Gambar: Kumparan elektromagnetik

Apabila tekanan oli menurun, kontak geser turun kembali dan


tekanannya berkurang. Pada saat tidak ada tekanan oli, tekanan pada
kontak geser nol. Medan magnet pada kumparan 2 semakin kecil,
sehingga jarum penunjuk tertarik oleh magnet pada kumparan 1 dan
penunjukan pada indikator nol.

3. Pemeriksaan dan Penggantian Filter Oli

Pencemaran oli akan menurunkan umur mesin. Oli akan menjadi kotor
dan tercemar oleh debu, arang pembakaran dan uap oli itu sendiri. Untuk
mengatasi hal ini, saringan oli dirancang supaya ndapat memenuhi
kebutuhan mesin. Apabila kotoran ini dibiarkan dalam oli, mesin akan
cepat rusak. Oleh karena itu mesin dilengkapi denga saringan oli. Hal ini
untuk mengurangi kotoran yang membahayakan mesin. Penggantian
saringan oli tergantung beban kendaran, jenis oli yang dipakai, dan
kualitas saringan itu sendiri. Pada umumnya saringan oli perlu diganti
antara 7000 km s.d 10.000 km. Ada saringan oli yang dibuat dalam
kotak.

Gambar: Jenis saringan minyak pelumas

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 5/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Sistem penyaringan oli ada tiga macam yaitu: bypass, arus penuh (full
flow) dan panel (shunt).

a. Sistem Penyaringan Bypass

Pada sistem penyaringan bypass, terdapat dua aliran oli yang


terpisah. Satu aliran menuju bantalan-bantalan dan yang satu lagi ke
saringan oli.

Gambar: Sistem penyaringan bypass

Pada sistem bypass, oli yang telah disaring dialirkan kembali ke


carter. Sistem ini kadang-kadang disebut juga dengan partiall flow,
yaitu sistem yang hanya menyaing sebagian oli. Tekanan oli yang
dialirkan melalui saluran bypass, dikontrol ketat oleh katup pembatas
tekanan. Tetapi bagaimanapun juga, apabila saluran tersumbat,
jumlah oli yang mengalir melalui saringan akan menurun. Hal ini
akan mengurangi jumlah oli. Dua aliran oli yang saluran utamanya
menjadi satu, tekanan oli pada bantalan-banatalan akan tetap
konstan, tanpa dipengaruhi oleh kondisi saringan. Hal ini berarti
saringan oli harus diganti secara periodik. Penggantian dilakukan
untuk menjaga kondisi oli tidak cepat kotor.

b. Sistem Penyaringan Paralel (Shunt)

Sistem penyaringan oli jenis paralel merupakan variasi dari sistem


bypass. Dalam hal ini, hanya terdapat satu saluran oli dari pompa
yang mengalir ke saringan. Tetapi di dalam rumah saringan ada dua
saluran. Sebagian oli mengalir melalui saringan, sedangkan sebagian
lagi dialirkan langsung ke bantalan.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 6/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Gambar: Sistem penyaringan jenis paralel

Pada dasarnya, jumlah oli yang disaring langsung ke bantalan-


bantalan. Tetapi apabila saringan tersumbat, semakin sedikit oli yang
disaring mencapai bantalan, pada akhirnya tidak ada oli yang
disaring. Hal ini akan menyebabkan oli yang dipakai oleh mesin
tidak disaring dahulu, sehingga oli cepat kotor. Oleh karena itu
penggantian saringan oli harus secara periodik.

c. Sistem Penyaringan Aliran Penuh (Full Flow)

Gambar: Sistem penyaringan aliran penuh

Pada sistem penyaringan aliran penuh, hanya terdapat satu saluran


oli yang mengalir pada pompa ke saringan oli, kemudian ke
bantalan-bantalan. Katup pembebas terdapat dalam saringan.
Apabila saringan tersumbat, tekanan oli akan naik, sehingga katup

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 7/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

pembebas terbuka. Dengan demikian oli yang mengalir menuju


bantalan-bantalan tidak disaring, karena olii mengalir melalui katup
pembebas. Hal ini diperlukan agar bantalan tetap mendapat
pelumasan bila saringan tidak berfungsi.

4. Pemeriksaan Pompa Oli

Saat melakukan overhaul engine, para mekanik sering lupa untuk


memeriksa pompa oli. Mereka menganggap bahwa pompa jarang sekali
rusak., karena pompa berhubungan dengan oli. Tetapi lama kelamaan
pompa oli mengalami keausan. Karena itu pada saat perbaikan, pompa
oli perlu diperiksa. Setelah ompa oli dibongkar terlebih dahulu pompa
diperiksa , apakah pompa dapat mengisap tau tidak. Pemeriksannya
dilakukan dengan memasukkan saluran masuk pompa ke dalam oli dan
memutar poros pompa atau poros roda gigi dengan obeng. Apabila
putarannya kurang kencang dapat menggunakan bor tangan. Perhatikan
sambungan antara ujung poros pompa dengan bor. Pada saat poros
pompa diputar dengan putaran 200 rpm, oli dari saluran pengeluaran
harus keluar dengan baik. Kalau oli tidak keluar atau keluarnya hanya
sedikit pompa harus dibongkar dan diperbaiki.

Para mekanik sering melupakan pemeriksaan pompa. Mereka


menganggap bahwa pompa jarang sekali rusak., karena pompa
berhubungan dengan oli. Tetapi lama kelamaan pompa oli mengalami
keausan. Karena itu pada saat perbaikan, pompa oli perlu diperiksa.
Setelah ompa oli dibongkar terlebih dahulu pompa diperiksa , apakah
pompa dapat mengisap tau tidak. Pemeriksannya dilakukan dengan
memasukkan saluran masuk pompa ke dalam oli dan memutar poros
pompa atau poros roda gigi dengan obeng. Apabila putarannya kurang
kencang dapat menggunakan bor tangan. Perhatikan sambungan antara
ujung poros pompa dengan bor. Pada saat poros pompa diputar dengan
putaran 200 rpm, oli dari saluran pengeluaran harus keluar dengan baik.
Kalau oli tidak keluar atau keluarnya hanya sedikit pompa harus
dibongkar dan diperbaiki.

a. Memeriksa Keausan Pompa Rotor.

Yang perlu diperiksa pada pompa rotor yaitu ujung rotor dalam dan
ujng rotor luar. Pemeriksan dilakukan dengan cara mewnempatkan

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 8/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

penggaris baja secara melintang pada badan pompoa dan


menyisipkan feeler gauge antara penggaris dengan permukaan rotor.
Untuk menentukan apakah celah ujung sudah melewati batas atau
tidak.

Gambar: Pemeriksaan celah ujung

Selain celah ujung,periksa pula pada pompa rotor yaitu tebal rotor
dalam, tebal rotor luar, cxelah antara badan pompa dengan rotor
luar, celah rotor dalam dan rotor luar serta antara poros pompa
dengan bantalannya.

b. Memeriksa Keausan Pompa Roda Gigi

Pertama-tama komponen pompa diperiksa secara visual. Apabila


secara visual kelihatannya masih baik, perlu dilakukan pengukuran
terhadap komponenb pompa tersebut satu persatu. Untuk mmeriksa
celah ujung antara roda gigi dan rumahnya, digunakan penggaris dan
feeler gauge. Celah maksimum dalam pengukuran 0,10 mm.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 9/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Gambar: Memeriksa komponen pompa


Keterangan:
a. Mengukur tebal rotor dalam
b. Mengukur tebal rotor luar
c. Mengukur tebal rotor luar dengan badan pompa
d. Mengukur celah antara rotor luar dengan rotor dalam.

Periksa celah antara kedua roda gigi dengan menggunakan feeler


gauge. Biasanya berkisar antara 0,05 sampai 0,20 mm. Apabila celah
telah melampaui 0,2 mm, roda gigi harus diganti.

Gambar: Memeriksa celah antara roda gigi dengan rumahnya.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 10/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Gambar: Memeriksa celah antara puncak gigi dengan rumahnya.

Selain komponen di atas, harus pula diperiksa yaitu celah antara


poros dengan bantalan dan kerapatan tutup pompa.

Gambar: memeriksa celah antara roda gigi

5. Ventilasi Ruang Engkol

Dalam suatu mesin, meskipun kondisinya masih dalam keadaan baik,


masih tetap ada gas yang masuk dari ruang bakar ke ruang engkol. Hal
ini terjadi karena tekanan gas pada ruang bakar sangat tinggi, khususnya
pada saat pembakaran, sehingga gas meresap ke celah antara cincin torak
dengan dinding silinder. Apabila tekanan gas dalam ruang engkol tidak
dikeluarkan, ia akan menekan oli ke luar melalui perapat oli. Di samping
itu ketika oli mulai panas, oli akan menguap dan bercampur dengan gas
dari ruang bakar.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 11/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Uap tersebut akan berkondensasi dengan dinding silinder dan menjadi air
yang bercampur dengan asam belerang, sehingga oli akan menjadi encer.
Oleh karena itu uap oli yang bercampur dengan gas harus dikeluarkan
dari ruang engkol. Sistem pernapasan pada engine ada empat yaitu: rod
draft, manual, positif crank case ventilation open type, PVC close type.

a. Rod Draft

Pada bagian atas mesin terdapat saluran udara masuk. Lubang


tersebut diberi penutup yang dilengkapi dengan serat-serat halus
yang berbaut dari logam dan di redam dalam oli. Hal ini untuk
mencegah kotoran masuk. Pada tempat yang berlawanan dengan
penempatan tutup lubang pernapasan terdapat saluran pengeluaran.
Pipa saluran ini mengarah ke bawah. Pada waktu kendaraan sedang
bergerak, pada ujung pipa ini akan terjadi vacum, sehingga uap oli
gas dari ruang engkol tertarik keluar. Untuk mencegah agar udara
segar tidak langsung terbuang dipasang pelat pembatas atau buffle.

Gambar: Ventilasi ruang engkol jenis rod draft

b. Manual

Sistem pernapasan manual biasa digunakan pada mesin sepeda


motor empat langkah. Saluran masuk dan saluran keluar hanya satu
pipa. Artinya, udara luar masuk ke ruang engkol dan gas bercampur
dengan uap oli keluar dari ruang engkol dari satu saluran. Udara dari
luar masuk ke ruang pada saat torak bergerak ke atas uap oli yang
bercampur dengan gas keluar dari ruang engkol pada saat torak
bergerak ke bawah. Sehingga di ruang engkol tidak terjadi vacum

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 12/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

pada saat torak ke atas dan tidak terjadi kompresi pada saat torak
bergerak ke bawah.

c. Positive Crankcase Ventilation Open Type

Pada sistem pernapasan jenis PVC tebuka, udara masuk ke dalam


mesin melalui saluran udara yang terbuat dari serat-serat logam yang
halus. Sedangkan saluran pengeluaran penempatannya berlawanan
dengan saluran masuk. Udara yang bercampur dengan uap oli dari
ruang engkol dialirkan ke in-take manifold dan masuk ke ruang
bakar bercampur dengan uap bensin karburator. Pada pipa yang
menghubungkan saluran pengeluaran dengan in-take manifold
dipasang katup satu arah. Sehingga gas dari ruang engkol dapat
mengalir ke in-take manifold. Apabila ada tekanan balik in-take
manifold, udara tidak masuk ruang engkol.

Gambar: Ventilasi ruang engkol jenis terbuka

d. Positive Crankcase Ventilation Close Type

Sistem pernapasan jenis PVC tertutup, sistemnya sama dengan PVC


terbuka. Udara bilas pada PVC tertutup mengalir melalui saringan
udara. Sedangkan pada PVC terbuka udara bilas mengalir melalui
katup tutup yang dilengkapi dengan serat-serat logam yang halus.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 13/14
Kegiatan Belajar 5 MATERI
DIAGNOSA SISTEM PELUMASAN ENGINE C31-305B
KD3-03 : Mendiagnosa sistem pelumasan mesin
KD4-03 : Memperbaiki sistem pelumasan mesin
Ridwan, S.Pd, Gr (198206282011011007)

Gambar: Ventilasi ruang engkol jenis tertutup

e. Pemeriksaan dan pengujian katup PCV

Untuk memeriksa baik tidaknya katup satu arah (one way valve)
pada sistem pernapasan motor, dilakukan dengan meniup jalan katup
satu arah dengan tekanan udara rendah. Dari arah udara keluar dari
ruang engkol harus ada aliran. Sedangkan apabila ditiupkan udara
yang berlawanan arah katup harus tertutup. Apabila dari kedua arah
sudah dapat dialiri udara tekanan rendah, katup udara satu arah
sudah rusak dan katup harus diganti.

C. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Gasholine Engine Tune Up. Modul Praktek: Otomoti, FT-
UMMGL.
Bintoro, Drs, ST, MT. 2016. Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan.
Modul Pelatihan Guru: KEMENDIKBUD.

EDISI PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN REVISI Page


K-2013 TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF 00-2020 14/14

Anda mungkin juga menyukai