Anda di halaman 1dari 9

Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Jenjang : SMP
Kelas : VIII
Semester : Genap
Nama anggota kelompok :
1. MAIMUNAH, S.Pd
2. MORINA, S.Pd
3. SITI FATHANAH, S.Pd
4. FITRI, S.Pd
ANALISIS KI, KD, INDIKATOR, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR STRATEGI


1. Memahami pengetahuan 3.14 Menelaah struktur dan 3.14.1 Mengidentifikasi struktur, 1. Strategi : Pembelajaran Kooperatif / Kelompok
(faktual, konseptual, dan kebahasaan teks persuasi yang kebahasaan, dan isi teks
2. Pendekatan: Scientific Learning
prosedural) berdasarkan rasa berupa saran, ajakan, dan persuasij d
ingin tahunya tentang ilmu pertimbangan tentang berbagai 3. Metode : Cooperative Learning (diskusi)
pengetahuan, teknologi, seni, permasalahan aktual (lingkungan 3.14.2 Mendaftar permasalahan
aktual yang perlu diangkat 4. Model : NHT (Numbered Head Together)
budaya terkait fenomena dan hidup, kondisi sosial, dan/atau
kejadian tampak mata. keragaman budaya, dll) dari untuk diberi masukan 5. Teknik : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
berbagai sumber yang didengar sebagai bahan menulis teks
dan dibaca persuasi
2. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret 3.14.3 Mendiskusikan cara
(menggunakan, mengurai, menyusun teks persuasi
merangkai, memodifikasi, dan tentang masalah aktual
membuat) dan ranah abstrak tertentu dengan
(menulis, membaca, memperhatikan gagasan
menghitung, menggambar, utama, alasan dan bukti,
/dan mengarang) sesuai saran, arahan, atau ajakan,
dengan yang dipelajari di serta unsur kebahasaan yang
sekolah dan sumber lain yang digunakan
sama dalam sudut
pandang/teori 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, 4.14.1 Menulis teks persuasi Setara
ajakan, arahan, dan dengan memperhatikan
pertimbangan) secara tulis dan struktur dan kaidah
lisan dengan memperhatikan kebahasaan teks persuasi
truktur, kebahasaan, atau aspek
lisan 4.14.2 Menyajikan teks persuasi
(saran, ajakan, arahan, dan
pertimbangan) secara tulis
dan lisan dengan
memperhatikan truktur,
kebahasaan, atau aspek lisan
Filosofi:
1. Strategi : adalah suatu pola umum pembelajaran siswa yang tersusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktif, dan
komunikasidengan mengintegrasikan struktur (urutan langkah-langkah pembelajaran). Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru dalam memilih
pendekatan, metode, teknik pembelajaran, dan model pembelajaran.
2. Model : adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang didesain, diterapkan, dan dievaluasisecara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pengertian lain model pembelajaran adalah suatu contoh bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru di kelas.
3. Metode : adalah jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan bisa dijabarkan dalam berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan prosedur
pembelajaran yang difokuskan pada pencapaian tujuan pembelajaran.
4. Teknik : adalah cara-cara konkrit yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.
5. Pendekatan : adalah suatu rangkaian tindakan pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip dasar tertentu (filosofi, psikologis, didaktis, dan ekologis) yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran tertentu.
1. Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a.       Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b.      Metode karya wisata
Siswa membentuk suatu kelompok guna untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
c.       Metode eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan pemahaman mereka.
d.      Metode tugas atau resitasi
Siswa disuruh membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna menggali kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
2.  Metode Pembelajaran  NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)
Langkah-langkah :
•    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
•    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
•    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
•    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
•    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
•    Kesimpulan

3. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif yang merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya
kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini
sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah

4. Teknik Pembelajaran

Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada
siswa secara lisan atau ceramah.
Teknik ceramah adalah memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain teknik ini adalah sebuah teknik mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Teknik ini disebut juga dengan tehnik  kuliah atau
teknik pidato.
a. Kelebihan teknik ceramah:
 Materi yang diberikan terurai dengan jelas
b. Kekurangan teknik ceramah:
 Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
 Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
 Untuk bidang studi agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
Teknik Diskusi
 Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih
individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
 Teknik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya
untuk memperkuat pendapatnya.
Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi :
   The Social Problem Meeting, merupakan teknik pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan;
   The Open ended Meeting, berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
   The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.
Tujuan teknik ini adalah :
   Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
   Mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama.

Kelebihan teknik diskusi:


   Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
   Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
   Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

Kekurangan teknik diskusi :
   Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
   Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab

m
Teknik Tanya Jawab
Teknik tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut.
Teknik tanya jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi
pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara
yang menarik.
Kelebihan teknik tanya jawab:

  Situasi kelas lebih hidup karena para siswa aktif berpikir dan menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban atas pertanyaan guru,
   Sangat positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur,
   Timbulnya perbedaan pendapat di antara para anak didik, membawa kelas pada situasi diskusi yang menarik,
    Siswa yang segan mencurahkan perhatian, menjadi berhati-hati dan secara sungguh-sungguh mengikuti pelajaran,
    Sekalipun pelajaran berjalan agak lamban, tetapi guru dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman dan pengertian siswa tentang masalah yang dibicarakan.

Kelemahan teknik tanya jawab :


Menurut Sudirman (1992) bahwa kelemahan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran antara lain:
    Siswa sering merasa takut, apabila guru kurang dapat medorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab,
    Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa dan mudah dipahami siswa,
    Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang,
    Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar,
     Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa,
    Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
Teknik Pemberian Tugas (Individu/Kelompok)
      Teknik pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau
kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
      Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka:
1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa,
2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan,
serta
3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

Kelebihan teknik pemberian tugas yaitu


   Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu. Hal tersebut menjadi sulit diikuti oleh kelompok yang memiliki
kemampuan dibawah rata-rata. Dengan metode tugas setiap peserta didik dapat bekerja menurut tugas dan tempo belajarnya masing-masing.
   Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas, kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini penting karena dalam
kegiatan pengajaran tidak selamanya peserta didik mendapat pengawasan dari guru.
   Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara mandiri.
   Metode pemberian tugas dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
   Pemberian tugas disamping dapat dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok, dalam hal ini peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil.

Kekurangan teknik pemberian tugas, yaitu:


   Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja. Sedangkan yang lainnya hanya numpang saja.
   Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya.
   Metode pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang besar untuk memeriksa dan memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
   Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian tugas dari pengajaran menjadi semacam hukuman.
   Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik untuk kegiatan lainnya.
6. Pendekatan Saintific

Tujuan Pembelajaran Pendekatan Saintific


Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah
f. Untuk mengembangkan karakter siswa

Prinsip Pendekatan Saintific


Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan pendekatan saintific antara lain :
a. pembelajaran berpusat pada siswa
b. pembelajaran membentuk students’ self concept
c. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari, mnganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip.
d. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
e. Pembelajaran meningkatkan motivasi

Langkah-langkah Pendekatan Saintific


Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu :
a. Observing (mengamati), Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
b. Questioning (menanya), Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
c. Associating (menalar), mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
d. Experimenting (mencoba), Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.
e. Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan), Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Anda mungkin juga menyukai