Proses Pengerjaan
1. Identifikasi
Jika tenaga kurang, pemakaian bahan bakar yang berlebihan
atau perbandingan bensin dengan jarak tempuh tidak benar
setelah mesin di tune-up, maka salah satu yang harus
diperiksa adalah sistem pelumasan.
Di antara hal-hal yang harus diidentifikasi atau diperiksa
dalam sistem pelumasan adalah :
a. Cek ketinggian oli
Angka stik oli, lalu bersihkan dengan lap lalu masukan
kembali ke carter dan lihat posisi oli pada stik yang terdapat
tanda F dan L (tanda F berarti penuh dan tanda L berarti
Kosong).
Jika oil berada pada tanda F berarti oli masih penuh dan
apabila oli berada pada tanda L berarti oli kurang, cek
kemungkinan oli bocor, apabila oli tidak bocor tambahkan
kembali hingga tanda F (penuh).
b. Cek kekentalan oli
Cabut stik oli dan teteskan oli pada tangan lalu rasakan
kekentalan oli apabila oli lebih encer/cair maka oli harus
diganti.
c. Cek warna oli
Untuk mengecek warna oli kita harus tahu warna oli sebelum
oli di pakai.
2. Pergantian Oli
Setelah dilakukan identifikasi dan dirasakan adanya masalah
pada sistem pelumasan yang mengharuskan adanya
pergantian oli, maka pergantian ini harus cepat dilakukan
untuk menghindari kerusakan pada mesin kendaraan.
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pergantian minyak
pelumas/oli adalah :
- Menyiapkan alat yang diperlukan
- Buka stik oli
- Lepas baut pembuangan oli
- Buang oli melalui lubang pembuangan oli
- Setelah oli dikeluarkan semua, bersihkan tangki oli
menggunakan udara kompresor atau dengan didiamkan
beberapa saat.
- Setelah tangki oli bersih, tutup lubang pembuangan oli.
- Masukan oli baru ke tangki oli.
- Setelah oli dimasukan semua, pasang kembali stik oli.
Daftar Referensi
Solihin, Drs. 1998. Perbaikan Mesin Otomotif. Armico :
Bandung.
Effendi, Drs. 1998. Kelistrikan Mesin Otomotif, Armico :
Bandung.