Anda di halaman 1dari 32

MAINTENANCE ( PERAWATAN )

Artinya :
Perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan yang tidak normal sehingga umur alat
dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan
oleh pabrik.
Tujuan
Tujuan perawatan dapat disimpulkan menjadi 4 yaitu :
Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai ( High availability ,
berdaya guna fisik yang tinggi ).
Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanis yang
paling baik ( Best Performance ).
Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce Repair Cost ).
Untuk memperpanjang masa pakai mesin.
Sasaran :

Memaksimalkan waktu operasi / produksi.


Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan / hambatan pada
saat operasi .
Mengetahui kondisi mesin / unit yang digunakan , untuk
menyiapkan suku cadangnya.
Mengatasi gangguan / hambatan dengan cepat pada saat operasi
atau produksi.
Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai /
produksi selama mungkin.
Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan.
Meminimalkan biaya perawatan.
Pengontrolan PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN
Penggantian DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
Pemeliharaan PERAWATAN ADALAH :
Penyetelan
Perbaikan
Pengetesan

Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut harus


mengerti dan memahami antara lain :periode service,nama , fungsi
,lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada komponen dan lain –
lain contohnya melaksanakan P2H dengan benar.

KUNCI PERAWATAN ATAU MAINTENANCE


Ketrampilan dan prilaku manusia.
Kegiatan pemeliharaan .
Perencanaan yang baik.
Peralatan yang memadai dan standart.
Keselamatan kerja
Pengadaan spare part.
Istilah - istilah pada perawatan :

PPM : Program / Perawatan Pemeriksaan Mesin


PPU : Program Pemeriksaan Undercarriage.
PAP : Program Analisa Pelumas

Tujuan diadakan PPM adalah :


Melaksanakan pemeriksaan mesin / engine lengkap untuk
mendapatkan petunjuk
Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi
biaya kebutuhan suku cadang.
Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara –cara
pengoperasian dan pemeliharaan.
Tujuan diadakan PPU adalah :

Melakukan pemeriksaan dan pengukuran bagian under carriage


untuk mengetahui
Tingkat pressentase keausan bagian under carriage.
Rekomendasi waktu kapan dilakukan penggantian.
Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara
pengoperasian dan pemeliharaan .

Tujuan diadakan PAP adalah :

Untuk mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan


kerusakan yang mungkin akan timbul atau sedang terjadi .
Mengurangi down time dan biaya repair , memperbaiki sehingga
tercegah kerusakan yang lebih fatal./ parah.
Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara –cara
pengoperasian dan pemeliharaan .
PELUMAS
Membentuk lapisan film
LI Sebagai media pendingin pada sistim.
I O Sebagai penyekat.
G S Sebagai pembersih .
U N Sebagai pencegah anti karat .
F Sebagai media pemindah tenaga

Jenis jenis oli

Hidraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 ).


Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , / SAE 10 – 50 ).
Gear oil ( AGMA , GL- 1, GL- 8A / SAE 60 – 250 ).
Brake oil ( SAE 10 ).
Automatice Tranmission fluid oil
Kerusakan oli dapat diklasifikasikan sbb:

Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari


luar sistim oli tersebut. Penyebabnya antara lain : Debu , Air dan
Kotoran

Deteriotasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari


sistim oli tersebut . Penyebabnya antara lain : Karena proses
pembakaran atau campuran kimia.

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN MESIN

P2H meliputi 4 bagian yang harus dan wajib dimengerti , di pahami ,


dan dilaksanakan oleh operator PT BUMA yaitu :

1. Pemeriksaan Walk around inspection / berjalan mengelilingi unit .


2. Pemeriksaan diatas alat dan didalam kabin.
3. Pemeriksaan setelah engine hidup sebelum mulai pekerjaan.
4. Pemeriksaan setelah selesai operasi dan prosedur parkir sesuai
standart.
1. Pemeriksaan Keliling

Periksa dan bersihkan kebocoran oli atau bahan bakar atau


terkumpulnya material yang mudah terbakar sekitar bagian-
bagian yang bersuhu tinggi seperti muffler engine atau
turbocharger , karena bisa menyebabkan kebakaran . Periksa
dengan teliti dan jika ada kelainan ditemukan perbaiki atau
hubungi Atasan anda

SELALU PERHATIKAN DAN LAKSANAKAN


HAL-HAL DIBAWAH INI :

Periksa dump body , Frame , Tyre , Cylinders dump , Linkage ,


Kerusakan Hose , dan Keausan berikan laporan bila anda
menjumpai kelainan atau kerusakan .
PEMERIKSAAN KABIN BAGIAN DEPAN
PERIKSALAH SELALU

Buang kotoran yang berada disekitar engine , seputar Battery dan


Radiator
Periksa bahwa tidak ditemukan kotoran atau debu yang terkumpul
di seputar engine dan radiator dan pastikan tidak ditemukan
material yang mudah terbakar diseputaran : muffler , turbocharge ,
engine atau bagian-bagian lain yang bersuhu tinggi seperti : daun
– daun kering dll.
Periksa kebocoran Oli dan air di seputar Engine.
Periksa bahwa tidak ada kebocoran oli Engine atau disekitar
engine dan air pendingin yang berasal dari system pendingin , jika
menemukan segera laporkan keatasan anda.
Periksa kebocoran Oli yang berasal dari kotak Transmisi , Kotak
Differential , Hydraulic Tank , Hose - hose dan Joint .
OLI KOPLING

AIR
PENDINGIN/RADIATOR

AIR PEMBERSIH KACA

OLI REM
Pemeriksaan Ban

Jika ditemukan ban aus atau rusak dan


berpotensi meledak , segera laporkan ke Atasan .

Ban Aus :
Ban yang mempunyai tread groove kurang dari 15% dari ban
baru.
Ban yang keausannya sagat ekstrem tidak rata.
Ban Rusak :
Ban yang mempunyai satu bagan alir sampai menembus cord
atau retak bagian dalam karetnya .
Cord pecah atau koyak .
Permukaannya sobek .
Ban Tubeless yang bocor .
Periksa Mur – Mur Roda dan Kencangkan

Periksa kekendoran mur roda (1). Jika ada


yang lepas atau kendor , kencangkan.

Periksa Tekanan Roda


Tekanan roda dengan gauge tyre pressure ketika roda dingin
sebelum memulai bekerja . Pada saat yang sama pemeriksaan
tekanan roda , periksa dengan hati-hati untuk sayatan kecil atau
kerusakan lainnya dan periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam
pada bagian ban yang berpotensi merusak ban.
Periksa kebocoran oli dan kelainan lain yang ditemukan . Ketika
memeriksa kebocoran oli periksa tanda-tanda kebocoran yang
berasal dari Undercover atau tanda-tanda oli yang menetes diatas
tanah.
Periksa baut-baut Mounting Air Cleaner yang lepas .
Periksa bahwa tidak ada baut -baut mounting yang lepas dari air
cleaner . Jika ada yang lepas kencangkan.
Periksa Rubber Mount Dump Body .
Periksa keretakan benda asing yang melekat atau baut yang lepas .
Periksa Kerusakan Tangga dan Baut - baut yang lepas .
Jika kerusakan ditemui , Kencangkan baut yang lepas.
Periksa Kerusakan Gauge dan , Lampu-lampu
Periksa Spion Depan dan Kanan dan kiri . Jika ditemukan rusak
segera laporkan ke atasan . Bersihkan semua Spion dari kotoran-
kotoran yeng menempel . Atur sudut pandang sesuai dengan
kebutuhan .
Periksa Seat Belt dan Clamp - clamp
Periksa bahwa tidak ada kelainan pada Seat Belt atau pengikatnya.
Jika ditemukan kerusakan segera laporkan ke Atasan anda.
Periksa Dust Indicator
Setelah pemeriksaan , pembersihan atau penggantian tekan dust
indicator untuk mengembalikan piston kuning ke posisi semula.

Periksa Level Oil Engine , Tambah Oli

Periksa level oil dengan dipstick


Ambil dipstick dan hapus oli dengan kain lap.
Masukan dipstick pada pipa oli, kemudian tarik
kembali
Level oli harus ada antara H dan L pada tulisan
ENGINE STOP pada dipstick . Jika oli dibawah
tanda L , tambah oli melalui lubang penambah oli .
Jika oli diatas tanda H , buka Plug untuk drain
dan lepaskan valve drain untuk membuang
kelebihan oli engine , kemudian periksa kembali
level oli .
Jika level oli betul , kencangkan tutup
penambah dengan aman .
KETERANGAN :
Apabila memeriksa oli engine setelah unit
beroperasi, tunggu kurang lebih 15 menit setelah
engine dimatikan .
Jika unit parkir ditempat yang agak turun ,
tempatkan pada posisi rata sebelum pemeriksaaan
oli engine .
Dipstick level oli telah ditandai pada kedua sisi :
ENGINE STOPPED untuk pengukuran ketika engine
mati dan ENGINE IDLING untuk pengukuran saat
engine hidup.
Apabila memeriksa level oli , matikan engine dan
periksa dengan sisi ENGINE STOPPED dipstick .
Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa ketika
engine hidup , tetapi mengikuti prosedur .
Periksa bahwa suhu air ENGINE ada didaerah hijau.
Gunakan sisi ENGINE IDLING dipstick .
Periksa Level Oli Steering dan Tangki Oli Hoist
Apabila tutup penambah oli dibuka oli bisa menyemprot . Jadi
bukalah dengan pelan – pelan untuk melepaskan takanan dari
dalam , kemudian bukalah dengan hati-hati .
Periksa dengan stick gauge
Jika level oli tidak naik pada window stick gauge tambah oli
melalui filter oli .

Alirkan Air Endapan yang berasal dari Tangki Bahan Bakar

Putar keran dibawah tangki bahan bakar dan alirkan air dan
endapan yang terkumpul di tangki bahan bakar bersamaan
dengan bahan bakar .
Periksa dan Isi Bahan Bakar.

Apabila menambah bahan bakar jangan


sampai tumpah . Hal ini bisa menyebabkan
kebakaran .
Periksa level minyak melaui Fuel Gauge yang
dipasang pada fuel tank.
Setelah selesai operasi , tambahkan bahan
bakar melalui lubang bahan bakar fuel Tank .
Setelah menambah bahan bakar kencangkan
tutup dengan baik.

Keterangan :
Jika breather buntu (1) tekanan dalam tangki turun dan
kemungkinan bahan bakar tidak mengalir , bersihkan lubang
breather dan hal ini harus dilakukan dari waktu ke waktu .
Untuk mencegah udara masuk ke Engine , jangan biarkan jumlah
bahan bakar habis .
Periksa Warning Lamp Pusat , Alarm
Buzzer , Monitor Lamps dan Meter.

Sebelum menghidupkan engine putar switch starter keposisi ON .


Tekan switch monitor machine dan periksa bahwa monitor tidak
terdapat kerusakan.
Jika terdapat instrument panel tidak berfungsi , kemungkinan terjadi
kerusakan , laporkan ke Atasan.

Periksa Sistem Brake

Periksa Parking brake , Foot brake dan Exhaust Brake bekerja


dengan baik . Jika terjadi kerusakan segera laporkan ke Atasan.
Periksa Kabel Listrik
Jika fuse terputus atau jika ada bekas konslet pada kabel listrik
segera lakukan perbaikan.
Kumpulan material yang mudah terbakar (daun kering , ranting ,
rumput dsb) seputaran baterry dapat menyebabkan kebakaran .
Jadi selalu periksa dan bersihkan
Jagalah kebersihan permukaan atas baterry dan periksa lubang
pernafasan pada tutup baterry . Jika tersumbat dengan debu
atau kotoran , cuci tutup baterry supaya lubang pernafasan
bersih.
Periksa untuk kerusakan dan tanda – tanda kerusakaan terminal
baterry , kabel , starting motor dan alternator dengan teliti.
PENYETELAN SEBELUM OPERASI
Parkir unit ditempat yang aman dan matikan engine ketika
melakukan penyetalan operator seat .
Setel tempat duduk sebelum mulai operasi atau ketika
berganti operator
Setel tempat duduk sehingga anda mampu menekan pedal
brake secara penuh dengan punggung anda melawan
sandaran.

Pengaturan Seat Belt


Sebelum mengencangkan seat belt , periksa bahwa seat
belt tersebut tidak mengalami kerusakan pada
pengikat atau beltnya .
Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan .
Selalu gunakan seat belt selama operasi
Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat
belt melipat.
2. PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE
PERINGATAN :
Ketika menghidupkan engine , periksa bahwa shift lever pada
posisi N (Netral) dan parking brake switch pada posisi
PARKING.
Sebelum berdiri dari tempat duduk , yakinkan bahwa lever
transmisi N (Netral) dan lever parki brake posisi PARKING.
Periksa lever Dump pada posisi FLOAT

Menghidupkan Engine

PERINGATAN :
Periksa dan yakinkan tidak ada orang
disekitar unit . Lalu klakson satu kali (1 x)
Ketika menghidupkan engine ditempat
sempit hati-hati dengan partikel gas
buang karena mengandugn racun,
yakinkan bahwa ventilasi terjaga dnegan
baik .
CATATAN :
Jangan menaikkan putaran engine dengan tiba – tiba
sebelum proses pemanasan sepenuhnya.
Jangan hidupkan starting motor terus menerus lebih dari
20 detik, Jika engine tidak mau hidup , tunggu 2 menit
sebelum mencoba untuk hidupkan kembali.
Putar switch starter ke posisi START untuk menghidupkan Engine
Ketika engine hidup , lepas switch starter . Kunci akan kembali secara
otomatis ke posisi ON

3. PROSEDUR SETELAH
ENGINE HIDUP
PERINGATAN :
Biarkan engine pada putaran idle selama 5 menit setelah hidup
Hindari operasi dengan beban penuh dan kecepatan tinggi
Setelah menghidupkan engine , dilarang menaikkan gas secara tiba-
tiba , mematikan engine dengan tiba – tiba pada kondisi normal dan
merubah arah gerak dengan tiba – tiba .
Setelah engine hidup, jangan segera langsung mengoperasikan
unit . Pertama periksa bagian luar :

• Setelah Engine hidup , dengarkan suara dan warna asap


engine
• serta getaran yang ditimbulkan , biarkan putaran engine pada
putaran rendah selama 5 menit untuk proses pemanasan.
• Setelah prosedur pemanasan , periksa monitor panel normal.
• Jika terjadi ketidaknormalan , segera laporkan ke atasan /
perbaiki .
• Lepaskan safety lock lever dan lock yang lainnya.
• Lakukan pengecekan atau pegontrolan pada semua
attachment atau peralatan kerja apakah normal.
• Untuk maju unit klakson dulu 2x , untuk mundur 3x dan
perhatikan apakah sekeliling aman .
• Gerakkan lever pedal maju dan mundur , kemudian steering
kiri kanan . Pastikan unit dapat bergerak pada tiap posisi
lever.
Mematikan Engine

CATATAN :
Jika Engine dengan tiba-tiba dimatikan tanpa adanya pedinginan .
Hal ini sangat membahayakan dan mengurangi umur engine . Oleh
sebab itu jangan sekali – kali mematikan engine mendadak kecuali
keadaan darurat . Ikuti tahapan – tahapan pendinginan sebelum
mematikan engine dibawah ini :

Set Shift lever keposisi N ( Netral ) , lalu set switch parking


brake ke posisi PARKING
Turunkan dump body dan set dump lever ke posisi HOLD
Biarkan Engine pada putaran rendah selama 5 menit untuk
pendinginan
Putar switch starter ke posisi OFF untuk mematikan Engine
Tarik kunci starter switch.
4. Pemeriksaan Setelah Engine Mati

• Parkirlah unit yang rata , aman , jauh dari dari bahaya banjir dan
tanah longsor.
• Mudah dijangkau oleh lub car maupun fuel truck.
• Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak yang aman .
• Idlekan engine selama kurang lebih 5 menit sambil mengecek
kembali apakah ada kebocoran pada sistim selama operasi .
• Matikan engine dan turun dari unit memakai metode tiga titik
tumpu.
• Isi bahan bakar
• Lakukan pemeriksaan keliling dari dump body , body work dan
periksa juga kebocoran oli , solar dan air.
• Periksa sekitar engine , apakah ada kotoran kertas , daun kering
dll yang menempel dan berpotensi menimbulkan kebakaran ?
• Bersihkan unit dari Lumpur / cuci.
• Sebelum meninggalkan unit pastikan bahwa unit ready tidak ada
kerusakan.
MENJALANKAN UNIT (KEDEPAN , KEBELAKANG)
Menjalankan unit ke depan
PERINGATAN :
Ketika akan menghidupkan engine , periksa bahwa area sekitar unit aman ,
lalu bunyikan klakson sebelum menghidupkan engine.
Jangan biarkan seseorang berada disekitar unit
Bersihkan jalan dan rintangan
Pastikan lampu peringatan tidak ada yang menyala.
Pasangkan sabuk pengaman anda
Periksa lever Dump pada posisi FLOAT
Injak pedal rem penuh. Atur switch parking brake ke posisi TRAVEL untuk
melepas rem parkir.
CATATAN :
Ketika menggerakkan shift lever , yakinkan posisinya tepat .
Ketka memindahkan shift lever , turunkan putaran engine pada
putaran rendah.
Injak pedal gas secara bertahap untuk menggerakkan unit.

Jangan memindahkan lever transmisi sementara pedal gas diinjak . Karena


hal ini akan menimbulkan hentakan yang sangat besar dan akan
mempercepat kerusakan unit..
Berjalan Mundur
PERINGATAN :
Ketika merubah antara MAJU dan MUNDUR , periksa bahwa arah
yang akan dilalui aman.
Selalau berhenti penuh sebelum merubah arah MAJU dan
MUNDUR.
Berikan perhatian khusus bagian belakang unit saat bergerak mundur.

Letakkan lever transmisi pada posisi R dan injak pedal gas secara
bertahap untuk menggerakkan unit.
CATATAN :
Bila memindahkan antara MAJU dan MUNDUR , selalu hentikan
unit . Sebelum memindahkan lever transmisi.
Ketika memindahkan MAJU ke MUNDUR hentikan unit dengan
penuh dan biarkan engine pada putaran rendah ketika
memindahkan shift lever . Setelah memindahkan shift lever
jangan menginjak pedal gas sampai anda mengetahui bahwa
clutch transmisi terhubung .
Jangan memindahkan lever transmisi pada saat pedal gas
diinjak . Tindakan ini akan menyebabkan guncangan yang
keras dan memperpendek umur unit.
Menghentikan Unit
PERINGATAN :
Hindari berhenti mendadak. Buat seaman mungkin didalam
ruangan saat berhenti .
Jika pedal rem digunakan berulang-ulang atau diinjak
dalam waktu lama , hal ini berakibat rem depan menjadi
panas dan memperpendek umurnya.
Jika rem parkir digunakan untuk menghentikan unit rem
akan rusak . Jangan gunakan rem parkir kecuali ketika
penghentian darurat atau ketika parkir unit setelah berhenti
penuh.

BERJALAN MENURUN
Ketika berjalan menurun, jalankan unit pada kecepatan yang
aman sesuai dengan lebar dari jalan , kondisi dan permukaan
jalan dan kondisi lain dari job site misalnya peraturan jalan di
tambang.
Sebelum berpergian pada jalan yang menurun panjang dan
curam yakinkan rem bekerja dengan baik , dengan
menggunakan pedal rem ringan . Saat mengendarai pada jalan
yang menurun gunakan gigi yang sama sewaktu jalan menanjak
dan gunakan rem gas buang / exhaust brake dan rem kaki pada
saat yang sama agar mengemudi tidak melebihi batas
kecepatan .
PERINGATAN !!!
Jika unit berhenti pasang parking brake, jika diperlukan
letakkan balok ganjal dibawah roda.
Untuk mempertahankan kecepatan maximum pada saat turunan
gunakan exhaust brake . Berjalan pada turunan secara terus
menerus dengan kecepatan melebihi yang diizinkan akan
berbahaya dan dapat merusak rem.
Gunakan exhaust brake perlahan-lahan . Jika rem diaktifkan
secara mendadak hal ini sangat berbahaya karena ban akan
mengalami slip.
CATATAN :
Ketika berjalan menurun jangan gunakan pedal brake
kecuali darurat . Hal ini akan memperpendek umur unit.
Jangan menginjak gas atau menaikkan kecepatan ketika
sedang menggunakan exhaust brake . Kecepatan engine
akan naik dan hal ini dapat menyebabkan alarm Buzzer
berbunyi dan lampu peringatan berkedip.

Anda mungkin juga menyukai