Anda di halaman 1dari 64

MATERI INTERVIEW SUKO

BASIC KNOWLEDGE

ENGINE DIESEL
Definisi
Engine adalah :Suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui suatu proses
tertentu, dimana proses thermis diubah menjadi tenaga
mekanis.

Machine/Unit adalah : Suatu unit secara keseluruhan, yang mencakup engine sampai
final drive.

Prinsip Kerja Engine


Udara yang dimasukkan kedalam silinder liner, kemudian dikompresikan hingga suhunya
naik mencapai 300 – 400 oC, kemudian disemprotkan bahan bakar (solar) sehingga terjadi
pembakaran, yang menghasilkan tekanan sebesar 60 – 80 kg/cm2 dengan suhu sekitar 600
– 800 oC.

2.2.1.1 Klasifikasi Engine

Gasoline (bensin)
Internal Combustion Engine

Diesel
Engine

Mesin uap
External Combustion Engine

Turbin uap

Definisi :
a. Internal combustion engine : adalah engine yang proses pembakarannya terjadi
didalam silinder engine itu sendiri.

b. External combustion engine : adalah engine yang proses pembakarannya terjadi diluar
silinder engine itu sendiri.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Klasifikasi Engine Diesel

Direct injection

Combustion
Indirect injection

Two cycle

Cycle
Four cycle

Air cooled

Cooling
Water cooled

Splash (Recik)
Engine Diesel Lubrication
Pressure/Tekanan

Naturally aspirated
Turbocharger
Air intake
Supercharger aspirated After cooler

Blower
Stationary

Application
Automotive

In line engine

Construction
V engine

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Penjelasan :

a. Intake stroke : Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup. Piston bergerak turun
dari TDC ke BDC, dan menghisap udara dari intake manifold
kedalam ruang bakar (cylinder).

b. Compression stroke : Intake valve dan exhaust valve dalam keadaan tertutup. Setelah
piston turun sampai BDC, piston akan kembali naik untuk
memampatkan udara yang telah dihisap tadi. Temperatur pada saat
itu bisa mencapai sekitar 500 – 600 oC.

c. Power stroke : Intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup.
Setelah piston mencapai titik yang ditentukan (beberapa derajat
sebelum TDC), kemudian solar disemprotkan ke dalam ruang
bakar dan terjadilah pembakaran (power) karena udara yang
dikompresikan tadi mempunyai suhu tinggi dan bercampur dengan
bahan bakar.

d. Exhaust stroke : Setelah langkah power, piston kembali turun dari TDC ke titik
BDC. Kemudian naik kembali dari BDC ke TDC untuk
membuang sisa-sisa pembakaran melalui exhaust valve.
Sedangkan intake valve tetap tertutup.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
DASAR DASAR ENGINE.

ENGINE SYSTEM

AIR SYSTEM FUEL SYSTEM LUBE SYSTEM COOLING SYSTEM

1Pre Cleaner Fuel Tank Oil Pan Radiator


2.Air Cleaner Water Separator Oil Strainer Water Pump
3.Dust Indicator Feed Pump Oil Level sensor Oil Cooler
4.Turbo Charger Fuel Filter Water Jacket
5..After Cooler Oil Pump Corrosion Resistor
FIP
6.Intake Manifold Nozzle Main relief Valve Cylinder Head
7.Cylinder Liner Return Line Engine Oil Cooler Water Manifold
8.Exhaust Manifold Over Flow Valve By Pass valve Thermostat
9.Muffler Fan
Oil Filter
10.Exhause Pipe
Safety Valve
Main Gallery
Regulator Valve
Piston Cooling Valve
Crank Shaft
Cam Shaft
Rocker Arm
Piston Cooling Nozzle
Turbo Charger
FIP
Timing Gear
Oil Pressure Gauge

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1.AIR SYSTEM
Komponen Utama dan Fungsinya

1. Pre Cleaner
Sebagai penyaring awal udara terhadap debu dan kotoran– kotoran kasar.
2. Air Cleaner
Menyaring udara secara total / sebersih – bersihnya sebelum udara tersebut masuk
keruang bakar.
3. Turbo Charger
Meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga bahan bakar yang dapat
dibakar menjadi lebih banyak.
4. Intake Manifold
Merupakan saluran udara menuju intake valve.
5. After Cooler
Mendinginkan udara yang akan masuk keruang baker untuk meningkatkan kerapatan
udara.
6. Intake Valve
Mengatur udara yang akan masuk ke ruang bakar.
7. Exhaust Valve
Mengatur pengeluaran sisa hasil pembakaran dari ruang bakar.
8. Exhaust Manifold
Sebagai saluran keluarnya udara dari ruang bakar menuju ke muffler.
9. Muffler
Sebagai peredam suara engine, menahan percikan api dan menurunkan temperatur gas
buang.
10. Exhaust Pipe
Sebagai saluran akhir gas buang / bekas yang akan keluar ke udara bebas.
11. Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
2. FUEL SYSTEM
Komponen Utama & Fungsinya :
1. Fuel Tank
Sebagai tempat penyimpanan / penampungan bahan bakar dan tempat pengendapan kotoran.
2. Water Separator
Memisahkan bahan bakar dengan air dari fuel tank sebelum masuk ke feed pump.
3. Feed Pump
Mengirimkan bahan bakar dari fuel tank ke sistem dengan tekanan rendah yaitu berkisar antara
1,2 – 2,6 Kg / Cm2.
4. Fuel Filter
Menyaring bahan bakar dari kotoran–kotoran sebelum masuk ke Feed Pump.
5. Fuel High Pressure Supply Pump
Mengirimkan bahn bakar ke common rail dengan tekanan tinggi ( Max. 1200 Kg/cm2 ).
6. Common Rail
Sebagai tempat untuk menyimpan bahan bakar yang bertekanan ( 1200 Kg/cm2)
7. ECU (Engine Control Unit)
Berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar dan timing penyemprotan ke silinder.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3.LUBRICATING SYSTEM
Komponen Utama & Fungsinya

1. Oil Pan
Sebagai tempat penampungan oil engine.
2. Oil Level Sensor
Mendeteksi ketinggian permukaan oil engine dan oil pan.
3. Oil Pump
2
Mengirimkan oil dengan tekanan antara 3 – 6 Kg/cm dari oil pan ke sistem. Adapun
debit oil yang disuplai ke sistem berkisar antar 50 – 300 liter / menit.
4. Main Relief Valve
Membatasi tekanan maksimum oil yang bersirkulasi didalam engine dengan cara
mengembalikan oil yang berlebihan ke oil pan.
5. Piston Cooling Valve
Mengatur pengiriman oil ke piston cooling nozzle.
6. Oil Cooler
Mendinginkan oil engine sebelum bersirkulasi ke sistem dengan menggunakan media
pendingin air radiator.
7. Oil Cooler By Pass Valve
Sebagai katup pengaman sirkulasi apabila terjadi penyempitan pada oil cooler.
Diharapkan oil tetap masuk ke sistem walaupun tidak sempat masuk ke pendingin
8. Oil Engine Filter
Menyaring partikel – partikel / gram yang terkandung dalam oil.
9. Safety Valve
Sebagai katup pengaman apabila terjadi kebuntuan pada oil filter supaya oil tetap bisa
bersirkulasi didalam sistem walaupun oil tersebut tidak tersaring.
10. Main Galery
Sebagai saluran utama oil didalam block engine dan sebagai pusat pendistribusian oil
keseluruh komponen yang memerlukan pelumasan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. COOLING SYSTEM

Komponen Utama & Fungsinya :


1. Radiator
Tempat penampungan air pendingin sekaligus sebagai tempat pendinginannya baik oleh
udara luar maupun fan (kipas).
2. Water Pump
Mengirimkan air pendingin dengan aliran bertekanan ke dalam sistem pendinginan.
3. Engine Oil Cooler
Mendinginkan oil engine sebelum bersirkulasi dengan menggunakan media pendingin air
radiator.
4. Cylinder Liner
Menyerap panas yang ditimbulkan dari proses pembakaran (Ruang Pembakaran).
5. Corrosion Resistor
Mencegah terjadinya endapan dan karat yang dapat menyebabkan saluran pada sistem
pendinginan tersumbat.
6. Cylinder Head
Mendinginkan bagian – bagian yang ada dalam cylinder head.
7. Water Manifold
Menampung sisa air bekas pendinginan dari engine untuk disalurkan ke engine atau ke
radiator.
8. Thermostat Switch
Sebagai alat pengukur temperatur air pendingin, biasanya terpasang pada water manifold.
9. Thermostat
Mengatur suhu air pendingin supaya tetap konstant yaitu antara 70° - 90° C.
10. F a n
Mendinginkan air dengan memaksakan udara berhembus melalui radiator.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Istilah Teknis dalam engine
 Oil Up
Adalah kasus naiknya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan pada ring piston atau
cylinder liner, sehingga oil tersebut ikut terbakar. Peristiwa ini terjadi karena
ketidakmampuan ring piston mengikis oil yang ada didinding liner, disebabkan clereance
antara dinding liner dengan ring piston sudah melebihi batas toleransi. Tentunya saat
langkah piston dari TMA ke TMB.
 Oil Down
Adalah kasus turunnya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan pada valve guide atau
insert valve, sehingga oil akan menyelusuri batang valve dan berakhir jatuh keruang bakar
dan terbakar saat proses pembakaran.
 Blow By
Adalah kasus kebocoran tekanan kompressi yang disebabkan keausan pada ring kompressi
piston atau cylinder liner yang mengakibatkan sebagian tekanan tersebut meniup kearah oil
pan dan memaksa oil yang ada didalam oil pan menguap keluar melalui breather engine.
Peristiwa ini terjadi saat piston bergerak dari TMB ke TMA.
 Engine Hunting
Merupakan kasus tidak normalnya suplay bahan bakar yang masuk ke sistem pembakaran
yang disebabkan adanya gelembung-gelembung udara pada saluran masuk bahan bakar.
 Over Fueling
Adalah kasus kelebihan bahan bakar didalam nozzle karena saluran bahan bakar yang
kembali ke fuel tank (Fuel Return) mengalami hambatan. Akibatnya engine agak sulit
dimatikan.
 Over Running
Adalah putaran engine melebihi putaran maksimum yang ditentukan (RPM).

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Out Put Shaft ( Vibration Dumper )
Komponen utama dari vibration dumper pada produk komatsu type HM 400 adalah rubber
( karet ).

1. Fungsi :
♦ Meredam gaya puntir yang dihasilkan oleh torque engine pada saat accelerasi.
♦ Melindungi engine dari hentakan / goncangan ( tidak normal ) yang berasal dari
power train.
2. Lokasi :
Terpasang pada flywheel engine ( outer body terpasang pada engine, sedangkan inner body
terpasang pada out put shaft atau power train ).
3. Prinsip Kerja :
Tenaga engine dipindahkan ke flywheel dan outher body dan inner body ( Power train ) dibatasi
oleh karet / rubber, yang berfungsi sebagai peredam.

Akhirnya tenaga engine diteruskan melalui inner body atau out put shaft ke torque converter /
power train lainnya.

Torque Converter

Letak : Diantara engine dan Torq Flow Transmission


Fungsi : Sebagai pemindah tenaga dari engine ke transmisi dengan media perantara zat cair
(oli).
Prinsip Kerja : Mengubah tenaga mekanis engine menjadi tenaga kinetis yang selanjutnya
tenaga kinetis tersebut dirubah kembali menjadi energi mekanis melalui
out put shaftnya.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Komponen Utama :
Torque converter terdiri dari 4 komponen utama :
1. Pump (Impeller)
Fungsi mengubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetik (oil flow).
Oil Inlet dari diameter dalam pump sedangkan oil outlet keluar sudu-sudu
diameter pump oleh gaya sentrifugal.

2. Turbin
Fungsi mengubah energi kinetik menjadi tenaga mekanis kembali yang
menghasilkan putaran shaft ke transmission. Inlet dari diameter turbin luar sedang
oil outlet ke diameter dalam turbin.

3. Stator
Fungsi mengarahkan oil flow dari sudu-sudu turbin kembali ke inlet sudu-sudu pump sesuai
dengan arah putaran pump, sehingga oil flow yang masih mempunyai tenaga kinetis segera akan
membantu dan memperingan kerja dari pump selanjutnya memperbesar tenaga kinetis dari
outlet sudu-sudu pump berikutnya.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO

Kontruksi Torque Converter


A. Perbedaan Pump dan Turbin
PUMP ( IMPELLER ) :
Dasar kerja : Diputar oleh shaft penggerak , motor atau engine.
Fungsi : Merubah tenaga mekanis menjadi tenaga kinetis.

TURBIN ( RUNNER ) :
Dasar kerja : Menerima tenaga flow / aliran air , udara atau oil .
Fungsi : Merubah tenaga kinetis menjadi tenaga mekanis.

B. Sifat Torque converter


Dapat dikatakan bahwa putaran turbin selalu lebih lambat dari pada putaran pump
(Engine) akan tetapi torque (Daya dorong) nya lebih besar dari pada torque engine.
Kecuali dalam kondisi tertentu, adakalanya putaran turbin lebih cepat dari pada putaran
pump. Misalnya sewaktu unit mengalami over speed dijalan turunan (Miss Operation).

C. Tingkat Effisiensi
Perbandingan (speed rasio) antara power output (Turbin) dengan power input (Pump)
dalam persen. Jenis–Jenis tingkat efficiency dari torque converter :
Single phase = Satu Stator tidak berputar
Double phase = Satu stator yang berputar
Three phase = Dua stator yang berputar
Lock up clutch = Susunan clutch yang terletak diantara pump dan turbin torque
converter sehingga menjadikan putaran engine dan transmisi
menjadi langsung ( Coupling )
D. Valve – valve Torque Converter Control
Dalam sirkuit hydraulic torque converter, kebutuhan akan adanya valve sangat
diperlukan. Dalam hal ini kita mengenal 2 buah valve yang fungsinya sangat
berhubungan dengan proses oil flow Torque converter tersebut, yaitu :

♦ Torque Converter Relief Valve


Lokasi : Terpasang pada sisi masuk oil torque converter (Oil Pressure yang datang dari
Transmisi Control Valve ).
Fungsi : Membatasi tekanan maksimum oil yang akan masuk ke torque converter

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
♦ Torque Converter Regulator Valve
Lokasi : Terpasang pada sisi oil yang keluar menuju oil cooler.
Fungsi : Membatasi tekanan oil yang keluar dari torque converter, bertujuan untuk
mencegah terjadinya gelembung – gelembung udara sebagai akibat dari reaksi
yang terjadi dalam proses kerja oil flow dalam torque converter.
Istilah dalam torque converter
1. STALL : Suatu keadaan dimana kecepatan turbin sama dengan nol, atau berhenti
karena beban berlebihan, sedangkan kecepatan pump masih ada sesuai
dengan kecepatan engine.
2. ELEMEN : Jumlah komponen utama dalam torque converter yang berhubungan
dengan oil flow.
3. STAGE : Sesuatu yang berhubungan langsung dengan output shaft, dalam hal ini
adalah jumlah turbin.
4. PHASE : Perubahan kenaikan efisiensi dari torque converter (perubahan fungsi
stator) berhubungan dengan konstruksi stator.
5. STALL SPEED : Besarnya maksimum speed dari pump pada saat turbin berhenti
karena diberi beban berlebihan.
Jenis- jenis Transmisi
 Transmissi Mekanis ( Direct Drive )
Jenis transmissi ini selalu berpasangan dengan system pemindah tenaga mekanis juga
( main clutch ). Dan biasa digunakan pada mobil / truck serta bulldozer yang
berukuran relative kecil.
 Transmissi Hydraulic ( Torq Flow Transmission )
Jenis transmissi ini kebanyakan berpasangan dengan system pemindah tenaga
hydraulic (torque converter) dimana mengaktifkan dan menetralkannya menggunakan
tenaga oil yang bertekanan. Dan jenis transmissi ini juga sering digunakan pada dump
truck atau buldozzer yang berukuran besar.
 Transmissi Hydroshift ( Hidroshift Transmission )
Transmissi ini juga merupakan tranmissi hydraulic yang menerima putaran langsung
dari engine. Dan tidak berpasangan dengan main clutch ataupun torque converter tapi
hanya dilengkapi dengan damper atau inching pedal. Jenis ini sering digunakan oleh
buldozzer yang berukuran kecil, dozer shovel dan motor grader.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO

Differential
Letak : Ditengah antara roda kanan dan kiri dan terletak setelah propeler shaft.
Fungsi : Meneruskan putaran transmisi ke final drive dengan merubah arah putaran
Prinsip kerja :
Putaran yang masuk dari transmissi ke differential melalui profeller shaft, kemudian
putaran tersebut diproses oleh gigi-gigi utama yang ada didalamnya seperti : Bevel gear,
pinion gear, side gear, dll. Sehingga menghasilkan out put putaran ke roda kanan dan kiri
yang berbeda, serta bisa juga berputar secara berlawanan.
Gerakan axle differential adalah memiliki kemampuan untuk mengunci differential 100 %
dan hubungan reduction ( final drive ) pada planetary. Semua axle mempunyai saluran
pernapasan melalui atas ( breather filter ).

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Final Drive
Letak : Disebelah kanan dan kiri differential sebagai bagian akhir power train.
Fungsi : Mereduksi putaran akhir untuk mendapatkan gaya dorong yang lebih besar
Prinsip kerja :
Putaran yang masuk kedalam final drive direduksi ( diperkecil ) oleh gigi-gigi utama
didalamnya seperti : Sun gear, Planetry gear, dan Ring gear, sehingga hasil akhir putaran
out put menjadi lebih kecil untuk mendapatkan torsi yang lebih besar.

Wheel
Fungsi : sebagai pendukung beban, traksi, braking dan penentu arah dari unit.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SYSTEM HYDRAULIC

1. Hydraulic Oil Tank


Sebagai penampungan oil hydraulic dan membantu pendinginan.
2. Hydraulic Oil Pump
Menyuplai oil dari hydraulic tank ke system, bersama – sama dengan komponen lain
menimbulkan tekanan.
3. Hydraulic Control Valve
Mengarahkan oil hydraulic ketempat yang dikehendaki (sesuai dengan pengoperasian).
4. Hydraulic Relief Valve
Membatasi tekanan maksimum oil hydraulic di dalam system.
5. Hydraulic Control Lever
Mengarahkan spool yang terdapat dalam control valve ( Membuka dan menutup saluran oil
dalam control valve).
6. Pressure Line
Merupakan saluran oil hydraulic yang bertekanan tinggi , baik yang berbentuk pipa maupun
hose.
7. Hydraulic Cylinder ( Actuator )
Merubah tenaga hydraulic menjadi tenaga makanik.
8. Hydraulic Oil Filter
Menyaring kotoran – kotoran yang terdapat dalam hydraulic oil ( Partikel / geram ).

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
ELECTRIK SYSTEM

Battery
Battery relay
Starting Switch
Preheating Circuit Breaker
Glow Plug
Glow Plug Indicator

Battery
Battery Relay
Starting Starting Switch
Starting Motor
Safety Relay

Electrical System Battery


Battery Relay
Charging Starting Switch
Alternator
Regulator
Charge Warning Lamp

Battery
Battery Relay
Lighting Starting Switch
Work Lamp
Switch ON/OFF

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Fungsi Komponen Utama Sistem Elektrik
1. Alternator
Fungsi : Sebagai sumber arus listrik untuk mensuplai battery pada saat unit sedang
operasi dengan prinsip merubah tenaga mekanis menjadi tenaga elektrik.
2. Battery
Fungsi : Sebagai penyimpan arus listrik dengan cara merubah tenaga kimia menjadi
tenaga elektrik.
3. Battery Relay
Fungsi : Secara otomatis memutus dan menghubungkan battrey dengan ground dan
mencegah hubungan singkat bila battery tidak digunakan.
4. Safety Relay
Fungsi : Mencegah / pengaman agar starting motor tidak berputar pada saat engine hidup
atau kunci kontak di posisi START.
5. Regulator
Fungsi : ~ Menjaga agar tegangan yang keluar dari alternator / generator tetap
konstan 28 - 29V.
~ Menjaga agar arus yang keluar dari generator tidak lebih dari 13 Amper.
~ Menghubungkan generator dengan battery bila tegangan generator lebih
tinggi dari batery dan memutuskan bila tegangan battery lebih tinggi dari
generator.
6. Starting Switch
Fungsi : Memutuskan dan menghubungkan arus sumber listrik dengan komponen sistem
Elektrik lainnya.
7. Motor Listrik ( Starting motor )
Fungsi : Untuk menghidupkan engine dengan prinsif merubah tenaga elektrik menjadi
tenaga mekanik ( putaran ).
8. Glow plug
Fungsi : Sebuah alat pemanas yang dengan komponen-kompoenen lain akan
memanaskan udara untuk pembakaran pada engine.
9. Circuit Breaker
Fungsi : Mencegah kerusakan komponen-komponen dan kabel-kabel pada sistem
pemanas awal yang dikarenakan hubungan singkat.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
TYPE BATTERY
1. Battery Type Basah : Battery type ini adalah terdiri dari element –element yang telah diisi
penuh dengan muatan listrik atau ( full charger ) dan dalam
penyimpanannya telah diisi pula dengan electrolite. Battery ini tidak
bisa dipertahankan dalam kondisi full charge, sehingga harus diisi
secara periodic.
2. Battery Type Kering : Terdiri dari plate – plate ( positip & negatip ) yang telah diisi penuh
dengan muatan listrik, tetapi dalam penympanannya tidak diisi
dengan electrolite. Jadi keluar dari pabrik dalam kondisi kering

 Perawatan Battery.
Beberapa point yang harus kita lakukan atau patuhi untuk memperpanjang umur suatu
battery. Antara lain :
1. Air battery harus standart
2. Vent plug battery harus terbuka , bersih jangan sampai tersumbat
3. Terminal – terminal battery harus kencang dan kutub – kutubnya harus bersih
4. Menghindari terjadinya hubungan singkat
5. Menjaga kebersihan battery
6. Menghindari start engine yang terlalu panjang melebihi dari 10 s/d 20 detik
7. Apabila terjadi start yang gagal, tunggulah sekitar 2 menit baru diulangi lagi

 Istilah – Istilah Pada Battery


1. Discharging
Fungsi : Adalah penggunaan isi ( kapasitas ) dari battery. Dan pada saat ini juga
terjadi reaksi kimia, sebagai prosesnya.
2. Recharging
Fungsi : Sebagai proses pengisian kembali battery yang kapasitasnya terpakai saat
Discharging
3. Larutan Electrolit
Fungsi : Hasil campuran antara asam sulfat 30% dan air 64% akan menghasilkan
electrolite yang berat jenisnya 1.270 pada 800 F (270 C)

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Kapasitas Battery
Fungsi : Adalah muatan listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap,
sampai mencapai voltage akhir ( terminal voltage ).
5. Terminal Voltage
Fungsi : Batas tegangan battery yang diijinkan pada saat discharging dan
recharging.
6. Pengetesan Battery
Fungsi : Bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah battery harus dicharging atau
diganti ( rusak ).
Methode pengetesan battery ada 2 cara .
a. Specific grafity test : Adalah pengetesan pada berat jenis electrolite
dengan menggunakan alat hydrometer
b. High rate discharge : Alat yang digunakan adalah variable resistor
dengan meter dan lain – lain.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SPESIFIKASI UNIT

DIMENSI UNIT:
SERI HD 465-7
Panjang Unit :9,3 M
Lebar Unit :5,3 M
Tinggi Unit :4,4 M
Ground Clearance :0,6 M
Turning Radius :8,5 M

HD 465-7
HD :Heavy Duty Dump Truck
46 :Kapasitas pay load 46 ton
5 :Torque Converter
7 :Seri Modifikasi

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
KODE ENGINE HD 465-7
SAA6D170E-3
S :Super Turbo Charger
AA :Air To Air After Cooler
6 :Jumlah Cylinder Piston
D :Konvigurasi Engine I
170 :Diameter Cylinder Piston
E :Low Emision
3 :Seri Modifikasi
DIMENSI UNIT
SERI HD 785-7
Panjang Unit :10,290 M
Lebar Unit :6,8 M
Tinggi Unit : 5,05M
Ground Clearance :98,5 M
Turning Radius :10,1 M

HD 785-7
HD :Heavy Duty Dump Truck
78 :Kapasitas pay load 78 ton
5 :Torque Converter
7 :Seri Modifikasi

KODE ENGINE HD 785-7


SAA12V140E-3
S :Super Turbo Charger
AA :Air To Air After Cooler
12 :Jumlah Cylinder Piston
V :Konvigurasi Engine V
140 :Diameter Cylinder Piston
E :Low Emision
3 :Seri Modifikasi

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SUSUNAN POWER TRAIN

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SUSUNAN POWER TRAIN

1. ENGINE
2. OUT PUT SHAFT
3. FRONT DRIVE SHAFT
4. BRAKE COOLING PUMP
5. TRANSMISION/TORQUE CONVERTER CHARGE PUMP
6. PTO
7. TORQUE CONVERTER
8. TRANSMISION
9. REAR DRIVE SHAFT
10. DIFFERENTIAL
11. DRIVE SHAFT
12. BRAKE
13. TYRE
14. FINAL DRIVE
15. PARKING BRAKE
16. STEERING DAN HOIST PUMP

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
INSTRUMENT PANEL CONTROL
Caution Item

Perhatian !
Jika salah satu monitor ini berkedip atau menyala segera lakukan
pemeriksaan dan perbaikan.

c. Seat Belt caution lamp.

Lampu ini akan menyala jika safety belt tidak digunakan.


Gunakan selalu saat traveling/operasi.

d. Parking Brake Pilot Lamp.


Lampu ini akan menyala jika parking brake di ‘ON’.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
e. Dump body Float Pilot lamp.
Lampu ini akan menyala jika dump body selain FLOAT.

f. Emergency Steering Pilot lamp.Lampu ini akan menyala


bila Emergency Steering di aktifkan. Jika ada kelainan dalam
sirkuit oil steering saat travel, maka auto emergency steering
akan bekerja dan lampu akan menyala.

5. Fuel level Caution Lamp.


Lampu ini akan menyala jika fuel kurang dari 130 liter.
Jika menyala segera periksa bahan bakar, dan lakukan
penambahan bahan bakar.

6. Maintenance Caution Lamp.


Lampu ini akan menyala, dan action code ‘E01’ pada
yang sama, lakukan pemeriksaan, penambahan,
pemeriksaan atau pengantian.
Contoh :
Level oil engine kurang ( jika dilengkapi ).
Filter oil transmisi ( jika dilengkapi ).
Level oil steering dan hoist kurang ( jika dilengkapi ).
Air cleaner buntu.
Filter oil steering dan hoist buntu ( jika dilengkapi ).
Filter oil transmisi buntu.
Level air pendingin engine kurang.
Filter brake cooling buntu ( jika dilengkapi ).
Air battery kurang ( jika dilengkapi ).
Level oil transmisi kurang ( jika dilengkapi ).

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Emergency Stop Item

Jika terjadi ketidaknormalan pada item EMERGENCY STOP pada unit, monitor ini akan
menyala diikuti dengan bunyi alarm buzzer dan central warning lamp akan berkedip.

1. ENGINE WATER TEMPERATURE WARNING LAMP


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa suhu air pendingin naik. Lampu ini menyala
bersamaan pada character display muncul ‘E02’ dan ‘Engine
Over Heat’ dan secara otomatis tenaga engine akan turun.

Hentikan operasi dan biarkan engine pada putaran sedang hingga lampu peringatan
mati

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
2. TORQUE CONVERTER OIL TEMPERATURE
WARNING LAMP
Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa suhu oli torque converter naik. Lampu ini
menyala bersamaan pada character display muncul ‘E02’ dan
‘Torque Converter Over Heat’.

Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati

3. RETARDER OIL TEMPERATURE WARNING LAMP.


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa suhu oli retarder naik. Lampu ini menyala
bersamaan pada character display muncul ‘E02’ dan ‘Brake
Over Heat’.

Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati.

4. BATTERY CHARGE CIRCUIT WARNING LAMP.


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa ada kelainan pada charger system . Lampu ini
menyala bersamaan pada character display muncul ‘E03’ dan
‘Check Right Now’.

Hentikan operasi, matikan engine, periksa charge circuit.

5. STEERING OIL TEMPERATURE WARNING LAMP


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa suhu oli steering naik . Lampu ini menyala
bersamaan pada character display muncul ‘E02’ dan ‘STRG
OVERHEAT’.

Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati.

6. ENGINE OIL PRESSURE WARNING LAMP.


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa tekanan oli engine turun . Lampu ini menyala
bersamaan pada character display muncul ‘E03’ dan ‘Check
Right Now’, dan tenaga engine akan turun.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. BRAKE OIL PRESSURE WARNING LAMP.
Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa tekanan oil brake pada accumulator turun .
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

8. TILT WARNING LAMP.( Jika dilengkapi )


Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa kemiringan unit melebihi rentang
keselamatan kekiri atau kekanan. Turunkan dump body dan
gerakkan unit kearah yang lebih aman untuk beroperasi.

9. MACHINE MONITOR ( Tambahan )


Lampu monitor ini menyala jika terjadi kelainan pada unit
monitor atau sistem tambahan.
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

10. ENGINE SYSTEM WARNING LAMP.


Lampu monitor ini menyala jika terjadi kelainan pada unit
engine controller.
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

11. TRANSMISSION SYSTEM WARNING LAMP


Lampu monitor ini menyala jika terjadi kelainan pada unit
transmission controller.
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

12. RETARDER SYSTEM WARNING LAMP


Lampu monitor ini menyala jika terjadi kelainan pada unit
retarder controller.
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3.2.4.1 Pilot display

1. PREHEATING PILOT LAMP


Lampu ini menyala, jika heater untuk preheating engine
difungsikan. Lampu monitor akan mati setelah 20-45 detik
untuk menunjukkan bahwa preheating telah lengkap

2. RETARDER PILOT LAMP


Lampu ini menyala ketika control lever retarder ditarik dan
retarder bekerja.

3. LOCK UP PILOT LAMP


Lampu ini menyala ketika lock up torque converter sedang
menyatu dan transmission terhubung dengan direct drive

4. HEAD LAMP HIGH BEAM


Lampu ini menyala ketika head lamp diatur untuk high beam.

5. TURN SIGNAL PILOT LAMP


Lampu ini menyala bersamaan dengan berkedipnya tanda
lampu belok.

6. SHIFT INDICATOR
Lampu ini menyala menunjukkan rentang shift transmission
(rentang kecepatan)

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. SHIFT LEVER POSITION PILOT LAMP
Lampu ini menyala menunjukkan posisi shift lever. Huruf
atau angka yang ditunjukkan pada selected range
menunjukkan posisi dari shift lever.

8. POWER MODE PILOT LAMP


Lampu ini menyala menunjukkan power mode yang dipilih
dengan switch dimana salah satu lampu High Power (P) atau
Economy (E) menyala.

9. AUTO SUSPENSION MODE PILOT LAMP


Lampu ini adalah penunjuk suspension mode apabila unit
dilengkapi dengan controller suspensi. System ini secara
otomatis merubah peredaman suspensi sesuai dengan ukuran
beban, pemakaian brake, pengoperasian steering dan juga
pengoperasian dari dump control.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
10. AUTO RETARDER SET SPEED
Lampu ini adalah penunjuk kecepatan jalan pada Auto
Retarder Speed Control (ARSC). Ketika switch ARSC ini di
OFF kan monitor akan mati.

11. AUTO RETARDER READY PILOT LAMP


Lampu ini menyala jika ARSC bekerja pada kecepatan yang
telah diatur. Lampu ini akan mati jika ARSC tidak bekerja.

Meter

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1. SPEEDOMETER

Fungsi :
Speedometer berfungsi untuk menunjukkan kecepatan travelling
unit.
Speedometer ini dapat disetting dalam km/jam ataupun dalam
mil/jam (MPH).

2. ENGINE TACHOMETER

Fungsi :
Panel ini berfungsi untuk menunjukkan kecepatan atau putaran
engine (RPM).
Saat unit operasi, jika RPM engine mencapai range merah,
maka secara simultan warning buzzer akan berbunyi dan
central warning lamp akan berkedip. Segera turunkan
putaran engine dan kecepatan travelling unit.

3. FUEL GAUGE

Fungsi :
Gauge ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah fuel dalam fuel
tank.
Jika fuel level caution lamp menyala maka fuel yang tersisa di
fuel tank kurang dari 130 liter. Segera periksa dan tambahkan
fuel.

4. ENGINE WATER TEMPERATURE GAUGE

Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu air pendingin pada engine.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan engine water
temperature monitor akan berkedip pada waktu yang bersamaan. “
E02 dan ENGINE OVERHEAT “.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), lalu tunggu sampai gauge
menunjukkan range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, maka tenaga engine akan
turun.

5. TORQUE CONVERTER OIL TEMPERATURE GAUGE

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu oli pada torque converter.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan torque
converter temperature monitor akan berkedip pada waktu yang
bersamaan.” E02 dan TC OVERHEAT “.Maka tenaga engine
akan turun.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), lalu tunggu sampai gauge
menunjukkan range hijau.

6. RETARDER OIL TEMPERATURE GAUGE

Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu oli pendingin (brake cooling) untuk
retarder.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan retarder oil
temperature monitor akan berkedip pada waktu yang bersamaan. “
E02 dan BRAKE OVERHEAT “.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), posisi shift lever “ N “ lalu tunggu
sampai gauge menunjukkan range hijau , dan tunggu sampai
lampunya mati.

7. CENTRAL WARNING LAMP

Fungsi :
Lampu ini akan berkedip, buzzer alarm akan berbunyi jika ada
suatu kelainan pada unit.

Contoh :
~ Jika terjadi kelainan pada “ EMERGENCY STOP ITEM “
~ Jika muncul action code “ E02 atau E03 “ .
~ Jika parking brake ON dan shift lever posisi selain netral
~ Jika dump body float selain posisi Float dan shift lever
Posisi selain Netral.
~ Ketika engine Tachometer berada di rentang merah.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SWITCHES

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1. STARTING SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan engine.
Posisi OFF : Pada posisi ini kunci kontak dapat dimasukkan
dan dilepas. Saat kunci diputar pada posisi ini, semua sirkuit
listrik unit akan mati dan engine akan mati pula.
Posisi ON : Pada posisi ini, aliran listrik akan mengalir pada
sirkuit charging dan lampu. Pastikan kunci kontak pada posisi
ON saat engine hidup.
Saat memutar kunci ke posisi ON atau OFF, jika kunci
tertahan diantara posisi ON dan OFF, maka kemungkinan
controller tidak normal. Kembalikan kunci ke posisi OFF,
lalu putar ke posisi ON.
Posisi START : Posisi ini berfungsi untuk menghidupkan
engine. Tahan kunci pada posisi ini sampai engine mulai
hidup. Lepaskan segera saat engine sudah hidup. Kunci akan
kembali ke posisi ON saat dilepas.

2. LAMP SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk menyalakan dan
mematikan head lamp, side clearance lamp (samping unit),
lampu pada machine monitor, tail lamp dan rear lamp
(belakang unit).
Posisi (1) : OFF
Posisi (2) : Side clearance lamp, tail lamp, rear lamp &
lampu pada machine monitor akan menyala.
Posisi (3) : Lampu pada posisi (2) dan ditambah head
lamp akan menyala.

TURN SIGNAL LEVER


Fungsi : Lever ini digunakan untuk menyalakan dan
mematikan turn signal lamp.

Posisi (1) : Belok ke kanan, dorong lever ke depan.


Posisi (2) : Belok ke kiri, tarik lever ke belakang.

Saat lever difungsikan, turn signal pilot lamp akan berkedip.


Lever secara otomatis akan kembali ke posisi semula saat
steering wheel diputar ke arah yang berlawanan. Jika lever
tidak kembali, gerakkan dengan menggunakan tangan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
DIMMER SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk memilih head lamp
memakai high beam atau low beam.

Posisi (A) : Low beam.


Posisi (B) : High beam.

3. MACHINE MONITOR BULB CHECK SWITCH


Fungsi : Tekan switch ini pada saat starting switch posisi ON
untuk mengetahui apakah lampu pada machine monitor ada
yang putus.

4. HAZARD LAMP SWITCH

Fungsi :
Tekan switch ini, maka kedua turn signal lamp (kiri-kanan) akan
berkedip.
Saat switch ini di-ON-kan, turn signal pilot lamp akan berkedip
secara bersamaan. Jika starting switch pada posisi OFF, maka turn
signal pilot lamp tidak akan berkedip.
A : posisi Mati
B : posisi Hidup

5. NIGHT DIMMER SWITCH

Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengatur pencahayaan pada lampu
monitor panel dan pilot lamp. Putar ke kanan, maka pencahayaan
akan lebih terang. Putar ke kiri, maka pencahayaan akan lebih
redup.

6. POWER MODE SELECTOR SWITCH

Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengatur penggunaan fuel saat unit
travelling agar lebih ekonomis, dimana disesuaikan dengan
kondisi operasi.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. EMERGENCY STEERING SWITCH

Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengaktifkan emergency steering
pump (pompa emergency steering).
Saat switch ditekan, pompa akan bekerja, sehingga
memungkinkan untuk mengoperasikan steering.
Saat switch di-ON-kan pilot lamp (merah) dalam switch akan
menyala.
Emergency steering pump hanya dapat digunakan maksimum
selama 90 detik atau 1,5 menit.
Saat emergency steering digunakan, maksimum kecepatan unit
adalah 5 km/jam.
Automatic emergency steering akan berfungsi otomatis saat :
• Hydraulic pump untuk steering abnormal.
• Engine tiba-tiba mati saat unit dioperasikan.
Jika automatic emergency steering berfungsi, segera parkir unit
ditempat yang aman, lalu lakukan pemeriksaan dan perbaikan.
Jika starting switch di-ON-kan saat unit berhenti dan parking
brake diposisikan OFF (release), maka auto emergency steering
akan berfungsi setelah 1 detik, lalu kembalikan parking brake
switch ke posisi PARKING (ON).

8. PARKING BRAKE SWITCH

Fungsi :
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan Parking brake.

A : Parking brake berfungsi.


B : Parking brake release (tidak berfungsi).
Jika switch parking brake difungsikan , maka lampu parking
brake akan menyala, dan bila posisi shift lever selain di posisi “ N
“ maka Central warning lamp akan menyala dan buzzer alarm
akan berbunyi.
Jika ada kelainan pada brake circuit dan presure accumulator
turun, maka secondary brake akan berfungsi secara otomatis.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
9. AISS LOW SWITCH
Fungsi :

Switch ini berfungsi untuk memilih penggunaan AISS sesuai yang


diinginkan, AUTO atau LOW.

B. Pada posisi LOW :


Penggunaannya adalah untuk mengatur gerakan unit saat
dibutuhkan gerakan yang halus, misalnya saat parkir di
area terbatas.
Pilot lamp dalam switch akan menyala.
A. Pada posisi AUTO :
Penggunaannya adalah untuk operasi normal.
Jika switch diposisikan AUTO, maka akan terjadi kondisi
seperti di bawah ini :
c. Saat unit berhenti, parking brake atau retarder brake
di-ON-kan, maka otomatis putaran engine akan disetel ke posisi
LOW speed (kecepatan rendah). Saat parking brake dilepas dan
mulai travelling, putaran engine otomatis disetel ke HIGH speed
(kecepatan tinggi).
d. Jika suhu air pendingin (coolant) masih rendah / di
bawah suhu operasi normal engine, maka secara otomatis putaran
engine akan disetel ke HIGH speed untuk mempercepat proses
pemanasan engine.

10. FRONT BRAKE CUT OFF SWITCH (Jika dilengkapi)


Berfungsi untuk memutuskan rem bagian depan dan rem roda
depan tidak bekerja.
Switch ini dapat digunakan untuk metode pengereman
menyesuaikan dengan permukaan jalan jika bagian (b)
ditekan.
(a). Apabila pedal brake diinjak, rem yang terpakai adalah
rem depan dan belakang.
(b). Apabila pedal brake diinjak, rem depan tidak berfungsi
dan yang terpakai hanya rem belakang.

Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
11. AUTO RETARDER (ARSC) SWITCH
Berfungsi untuk memilih Auto Retarder System (ARSC)
ON/OFF
(a). Auto retarder (ARSC) system OFF
(b). Auto retarder (ARSC) system ON

12. FOG LAMP SWITCH ( Jika dilengkapi)


Berfungsi untuk pemakaian lampu kabut.
(a). Lampu kabut mati
(b). Lampu kabut menyala

Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.

13. SIDE LAMP SWITCH


Berfungsi untuk menyalakan lampu samping.
(a). Lampu samping mati
(b). Lampu samping menyala

Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.

14. YELLOW ROTATING LAMP SWITCH


Berfungsi untuk pemakaian lampu rotari kuning.
(a). Lampu mati
(b). Lampu manyala

Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.

15. / 16. POWER WINDOW SWITCH (RIGHT/LEFT)


Switch (15) dan (16) dapat digunakan ketika kunci starter
diposisi ON
(a). Kaca pintu turun
(b). Kaca pintu naik

Peringatan!!! Ketika menutup kaca pintu, berhati-hatilah agar tidak melukai orang atu
menjepit kapala. Hal ini bisa berbahaya, bisa mengakibatkan kecelakaan serius jika
seseorang terjepit kaca pintu

Peringatan!!! Setelah menutup atau membuka penuh kaca pintu, switch jangan ditekan
terus karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada power window

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
17. MACHINE MONITOR MODE SELECTOR SWITCH
Digunakan untuk mengoperasikan Character Display

18. CIGARETTE LIGHTER


Fungsi : Panel ini berfungsi untuk menyalakan rokok.
Tekan cigarette lighter, maka setelah beberapa saat posisinya
akan kembali ke posisi semula, lalu tarik keluar dan gunakan
untuk menyalakan rokok anda.

19. HORN BUTTON


Fungsi : Button ini berfungsi untuk membunyikan klakson
unit.
Saat anda tekan button di tengah-tengah steering wheel, maka
klakson akan berbunyi.

20. WIPER SWITCH


Fungsi : Switch ini digunakan untuk mengoperasikan wiper.
Posisi INT : Wiper bergerak dengan ada tenggang waktu.
Posisi OFF : Wiper mati.
Posisi LOW : Wiper bergerak dengan kecepatan rendah.
Posisi HIGH : Wiper bergerak dengan kecepatan tinggi.

21. ROOM LAMP SWITCH


Fungsi : Switch ini berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan lampu ruang kabin.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
CONTROL LEVERS DAN PEDAL

1. BRAKE PEDAL
Fungsi : Pedal ini digunakan untuk mengerem roda unit
(wheel brake).

2. ACCELERATOR PEDAL
Fungsi : Pedal ini digunakan untuk mengatur kecepatan
putaran engine.
Pedal ini dapat dioperasikan bebas antara posisi engine low
idling sampai posisi full throttle (diinjak penuh).

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3. SHIFT LEVER
Fungsi : Lever ini berfungsi untuk memilih range kecepatan
yang disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilewati unit.

Posisi “D”
Posisi ini digunakan untuk travelling secara normal. Pada posisi ini, transmission berubah
secara otomatis dari speed 2 (torque converter drive) sampai speed 7.
Jika dump body terangkat dan unit bergerak, maka speednya akan tetap di speed 2. Karena itu,
selalu pastikan dump body telah diturunkan saat unit travelling. Kecepatan maksimum unit
pada posisi ini adalah 65 km/jam.

Posisi “R”
Posisi ini digunakan saat unit bergerak mundur. Pada posisi ada 2 kecepatan RL dan RH yang
bisa diatur oleh switch. Pada saat dump body posisi Raise unit tidak akan bisa berjalan mundur,
kecuali dump body diturunkan dulu baru unit bisa dijalankan mundur.

Gear shift Shift indicator Speed Range Max speed (km/h)


lever posisi display Power Economy
RL L speed TC – L speed direct drive 9,5 9,0
R
RH H speedTC – H speed direct drive 11,5 11,5

Posisi “6 – L”
Posisi ini digunakan saat unit beroperasi di area yang sulit untuk travel dengan kecepatan
tinggi, atau saat travelling di jalan yang tanahnya lunak, atau saat unit (muatan) mulai bergerak
di area slope / kemiringan.

Rentang kecepatan untuk setiap posisi


Posisi Range kecepatan Kec. Max.
Sp. 2 (torque converter) – Sp 7 (direct
D 65.0 km/jam (40.4 MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 6 (direct
6 48.5 km/jam (30.1 MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 5 (direct
5 36.0 km/jam (22.2 MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 4 (direct
4 27.0 km/jam (16.8MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 3 (direct
3 20.5 km/jam (12.7 MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 2 (direct
2 15.5 km/jam (9.6 MPH)
drive)
Sp. 1 (torque converter) – Sp. 1 (direct
L 11.5 km/jam (7.1 MPH)
drive)

Jika saat travel, dump body masih terangkat, maka speed akan tetap di speed 1. Pastikan dump
body sudah turun saat unit travelling. Sebelum mengganti arah unit maju / mundur, pastikan
unit benar-benar berhenti, lalu ganti shift lever. Saat starting engine, jika shift lever tidak pada

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
posisi netral (N), maka engine tidak akan bisa distart. Saat starting switch pada posisi ON, jika
posisi shift lever tidak pada posisi netral (N), maka transmission shift lever position pilot lamp
dan central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan
berbunyi secara bersamaan. Saat parking brake difungsikan, jika shift lever tidak diposisikan
netral (N), maka central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan berbunyi secara
bersamaan. Saat dump lever tidak pada posisi FLOAT dan saat dump body naik, jika shift lever
tidak diposisikan netral (N), maka central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan
berbunyi secara bersamaan. Shift lever tidak boleh diganti ke posisi netral (N) saat unit
travelling. Lepaskan accelerator pedal dan running engine pada low idling saat akan
menggerakkan shift lever dari posisi netral (N) ke posisi maju atau mundur. Saat menggerakkan
shift lever dari posisi netral (N) ke posisi “R” (mundur) atau dari posisi “D” ke posisi ‘6”,
pastikan anda tekan lock button pada shift lever sebelum menggerakkannya.

4. DUMP LEVER
Fungsi : Alat ini digunakan untuk mengoperasikan dump
body.

(1) RAISE : Dump body naik (dengan hidrolik).


(2) HOLD : Dump body berhenti dan tetap pada
posisinya.
(3) FLOAT : Dump body turun bebas dengan bantuan
berat dump body.
(4) LOWER : Dump body turun (dengan hidrolik).
Saat travelling, dump lever harus pada
posisi FLOAT.

Peringatan !!! Untuk mencegah kerusakan dump body karena getaran dari permukaan
jalan, pastikan anda telah menurunkan dump body saat unit travelling.

5. RETARDER CONTROL LEVER


Fungsi : Lever ini digunakan untuk mengoperasikan retarder.
Saat lever ditarik, maka akan timbul efek pengereman (rear
brake) pada roda belakang.
Saat retarder difungsikan, rear brake pilot akan menyala. Saat
meninggalkan operator seat, pastikan anda mengaktifkan
parking brake.

Perhatian !!! Retarder tidak digunakan untuk parkir unit.

6. SAFETY LOCK
Fungsi : Alat ini digunakan untuk mengunci dump lever pada
posisi HOLD saja.

Peringatan !!! Saat menaikkan dump body untuk proses


pemeriksaan unit, pastikan dump lever pada posisi HOLD,
fungsikan safety lock, lalu pasang safety pinnya.

7. SECONDARY BRAKE PEDAL

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Digunakan untuk mengaktifkan parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat darurat, dimana pada saat brake
pedal mengalami kerusakan dan tidak ada reaksi pengereman.

Catatan :
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara otomatis
emergency brake akan bekerja

8. AUTO RETARDER (ARSC) SET LEVER


Digunakan untuk pengaturan, pembatalan atau penyesuaian
dari ARSC Set Speed.
Posisi (a) : Set
Posisi (b) : Menambah kecepatan (tarik keatas)
Posisi (c) : Mengurangi kecepatan (tarik kebawah)
Posisi (d) : Batal

SYARAT BERFUNGSINYA ARSC

✗ 1.Swicth ARCS di aktifkan


✗ 2.Set speed pada rentang kecepatan antara 10-55 km/h
✗ 3.Lever T/M tidak pada posisi R dan N
✗ 4.Tidak menekan Accelerator pedal.
✗ 5.Tidak mengaktifkan Brake.

SYARAT BERFUNGSINYA ASR

✗ 1. Switch ASR di aktifkan.


✗ 2. Kondisi jalan licin
✗ 3. Menekan Accelarator pedal
✗ 4. Tidak menggunakan Brake
✗ 5.Tidak membelok ke kiri dan kekanan.

PROSEDUR PENGETESAN BRAKE

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
➢ Tempat nya rata dan datar
➢ Unit dalam keadaan kosong
➢ Pastikan Pressure Brake dalam keadaan Normal
➢ Lever Transmission pada posisi D
➢ Seseuaikan dengan RPM Brake yang akan di Tes

JENIS BRAKE HM 400 HD 465-7 HD 785-7 785-5


RETARDER BRAKE 1090 1400 1200 1300
PARKING BRAKE 1400 1670 1335 1860
SERVICE BRAKE 1500 1870 1570 1750
EMERGENCY
1900 1900 1900 1890
BRAKE

FUNGSI BRAKE :

➔ RETARDER BRAKE: Digunakan untuk mengurangi kecepatan unit (yang aktif pada roda belakang 785-5,dan
Roda depan dan belakang untuk HD 785-7)

➔ PARKING BRAKE : Di gunakan pada saat Parkir ketika unit berhenti penuh ,juga di gunakan saat Loading
dan Dumping (yang aktif pada semua roda HD 785-7)

➔ SERVICE BRAKE : Di gunakan untuk menghentikan unit ketika kecepatan unit di bawah 10 km/jam (aktif
pada semua roda HD 785-7)

➔ EMERGENCY BRAKE:Di gunakan saat kondisi Emergency manakala Brake yang lain tidak berfungsi.
(Mengaktifkan semua system Brake+ parking Brake)

MIS OPERATION

Mis Operation adalah suatu kesalahan teknk opersi yang dilakukan oleh seorang operator saat
mengoperasikan alat bergerak ataupun dapat di sebabkan oleh pen garuh dari kondisi lingkungan
/jalan yang kurang baik.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Mis Operation :


a. Manusia
b. Lingkungan
c. Mesin.

Jenis-Jenis Mis operation:

1. Overrun Brake Active


Overrun brake active terjadi dimana putaran engine melebihi dari 2500 Rpm.
2. Oil TorqueConverter over heat
Dimana kondisi oli TorqueConverter mengalami suhu yang sangat tinggi.
3. Rear Brake Oil Temperature Over Heat
Adalah kondisi dimana suhu oil brake Cooling mengalami panas yang berlebih.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Travelling With Parking Brake Active.
Adalah kondisi dimana saat unit masih bergerak (jalan) operator telah mengaktifkan parking
Brake.
5. Shift Change R to F with Travelling
Adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang opererator dimana melakukan pemindahan
Lever transmission tanpa berhenti di Speed Netral,dan langsung memindahkan nya ke Speed
R ataupun D.
6. Parking brake Dragging
Dimana kondisi parking brake aktif pada saat kondisi unit masih bergerak.

TARGET PRODUKSI ALAT

LOADER :

1. PC 3000 = 1000 BCM/JAM


2. PC 2000 = 800 BCM/JAM
3. PC 1250 = 500 BCM/JAM

HAULER :

1. HD 785 = 210 BCM /JAM


2. HD 465 = 110 BCM /JAM
3. BMA 40 E/HM 400 = 65 BCM /JAM

RUMUS MENENTUKAN TARGET PRODUKSI

PA X UA X Productivity X WH (HariEfectif/bulanX24 Jam)

Contoh perhitungan target By Loader per bulan

1xPC 3000 =1x (90%x 65% x1.000 x 28.5 x 24) = 400.140 bcm
2x PC 1250 =2x (90%x 65% x 500 x 28.5 x 24) = 400.140 bcm
1x PC 750 =1x (90%x 65% x 350 x 28.5 x 24) = 140.049 bcm

Total Target dengan Loader = 940.329 bcm

Contoh perhitungan Target By Hauler dengan jarak 1KM dalam 1 bulan.

PC 3000 dengan 5 x HD 785


5x (90%x 65% x 210 x 28.5 x 24) = 420.147 bcm

PC 1250 dengan 6x HD 465


6x (90%x 65% x 110 x 28.5 x 24) = 264.092

PC 750 dengan 7x HD 465

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7x (90%x 65% x 65 x 28.5 x 24) = 182.063

CYC.LE TIME

Adalah suatu proses kerja dalam satu siklus yang meliputi :

✗ Spotting Time
✗ Loading Time
✗ Loaded Travel Time
✗ Dumping Time
✗ Empty Travel Time.

PENGERTIAN IDLE & DELAY

IDLE :
Waktu hilang yang tidak dapat di kontrol seperti:Hujan,Kabut,Demo (Customer Problem)

DELAY :
Waktu hilang yang dapat di kontrol Seperti : Rest Time,Refueling,Move karena Blasting.

MINNING TERMINOLOGY

1. Bund wall : Tanggul pengaman


2. Request level (RL) : ketingggian/level/ elevasi yang diminta sesuai
3. Disposal : tempat pembuangan / penumpukan material” tak berharga” (OB,Sub Soil,Dll)
4. Waste Dump : nama lain disposal
5. Waste : material-material yang tidak” berharga”
6. Top soil : tanah pucuk yang mengandung “hara” ( bahan yang menyuburkan tanah)
7. Sub soil : tanah di bawah lapisan Top soil tetapi di atas OB
8. Striping ratio (SR) : perbandingan jumlah volume batuan (OB , WASTE) yang harus
dibongkar untuk mendapatkan sejumlah (TON ) mineral / tambang ( COAL –ORE). SR =
1:5
9. End wall : dinding atau batas akhir dari penambangan,biasanya terdapat di ujung daerah
penambang (melintang strike)
10. Settling pond : kolam pengendapan
11. Mud pond : kolam penampungan lumpur
12. ROM (STOCK PILE) : Run Off Mine,Raw Off Mine

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
13. Fleet : sekumpulan armada produksi. Biasanya terdiri dari Exavator , dump truck dan alat
pendukungnya : DZ , GD dll.
14. Match factor : angka yang menunjukan hasil perbandingan antara produksi alat muat dengan
alat angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilai 1 ( satu )
15. Idle : wajtu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia , seperti : hujan,kabut
dll.
16. Delay : waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia , seperti ; rest
time , refueling , move karena blasting dll.
17. Slippery : wet condition / kondisi basah , waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan
kering dan dapat beroperasi kembali
18. Rain : waktu selama hujan berlangsung
19. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu ( di tempat )
20. LCM : Loose Cubic Meter : volume terurai / gembur
21. AMD : Acid Mine Drainage , pengaliran air asam tambang ( pengaturan aliran air )
22. Cross fall : kemiringan / arah air dialirkan
23. Cut back : Push Back
24. Grade : kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih ( Ore seperti : Emas , grade dengan
satuan 4gr/ton )
25. Grade : kemiringan jalan (%) , misalnya 4%
26. Countur : garis yang menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya
27. Coal expose : coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya
28. Coal inventory : coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut keluar
tambang (ke ROM )
29. Contamination : tercampurnya coal dengan material lain dari luar ( OB,Scorea,besi dll )
30. Dillution : tercampurnya Ore ( emas ) dengan material lain dari luar ( waste , dll )

PSMS
(Pama Safety Management System)

ELEMEN PSMS

1. Organisasi kepemimpinan

2. Komunikasi

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3. Inspeksi

4. Observasi Tugas

5. Investigasi Insiden

6. Standart,Prosedur,Peraturan,dan Disiplin

7. Kesiapan dalam keadaan darurat

8. Pelatihan

9. Kesehatan Kerja dan ergonomy

10. Desain dan Rekayasa,Managemant Plant,Peralatan,pendalian Pembelian & Metode

11. Seleksi dan Penempatan.

12. Alat Pelindung Diri.

13. System Evaluasi

14. Pengelolaan Lingkungan

15. Keselamatan Diluar Pekerjaan

PPMS
(Pama Produksi Management System)

ELEMEN PPMS

1. Planning & Meeting

2. Land Clearing & Soil Management

3. Drilling & Blasting

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Loading & Hauling

5. Pit Service.

6. Commodity Transport

7. Commodity Proses.

8. Rehabilitasion dan Reclamation

9. Man Power Management

10. Proses Management

JENIS KERUASAKAN JALAN TAMBANG

PARAMETER JALAN TAMBANG

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO

STANDART DISPOSAL

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
STANDART FRONT LOADING

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
HRCP
(HIGH RISK CONTROL PROTOKOL)

1. Pengoperasian Dump Truck & Trailer

2. Pengoperasian LV

3. Aktifitas Blasting

4. Bekerja Diketinggian

5. Bekerja Dikat Air

6. Isolasi Energi

7. Pekerjaan Listrik

8. Alat angkat dan spoting Load

9. Bekerja di ruang Terbatas

10. Bekerja Di dekat Dinding Tambang.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
HIRA
(HAZARD IDENTIFIKASI RISK ASSESMEN)
IBPR
(IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO)
KODE BAHAYA TINGKAT BAHAYA TINDAKAN
AA Bahaya Kretikal Stop Perbaiki segera
A Resiko Bahaya Tinggi Perbaiki dalam waktu 8/12 jam
B Resiko Bahaya Sedang Perbaiki dalam waktu 3 hari
C Resiko bahaya Rendah Perbaiki saat jika dapat (Unit Service)

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
GOLDEN RULES

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
FUEL CONSUMPTION

RANGE LOW ltr/hr MEDIUM ltr/hr HIGH ltr/hr


DZ85 E ss 8.4-16.8 16.8-25.2 25.2-33.6
DZ 155-5 12.4-24.8 24.8-37.2 37.2-49.6
DZ 375-5 40.2-56.9 56.9-73.7 73.7-90.4
PC 200 6.4-9.1 9.1-13.7 13.7-22.8
PC 300 10.6-15.4 15.4-23.1 23.1-38.5
PC 750-800 25.6-34.1 34.1-42.6 42.6-68.2
PC 1250 SP-8 39.9-53.2 53.2-66.5 66.5-106.5
PC 1800-6 49.8-66.4 66.4-83.0 83.0-132.9
PC 3000 172 184 208
PC 4000 244 260 293
HM 400-1 17.0-25.5 25.5-34.0 34.0-46.8
HM 400-2 17.6-26.4 26.4-35.2 35.2-48.3
WA 500-6 19.6-27.5 27.5-34.7 34.7-45.8
WA 600-6 32.6-45.7 45.7-57.6 57.6-76.1
WA 800-3 44.6-62.5 62.5-78.9 78.9-104.2
GD 705A-4 10.5-16.8 16.8-23.1 23.1-29.4
GD 825A-2 14.9-23.8 23.8-32.7 32.7-41.7
HD 785-5 39.4-69.0 69.0-88.7 88.7-114.4
HD 785-7 37.3-66.5 66.5-83.6 83.6-101.6
HD 1500-5 51.8-64.7 64.7-90.6 90.6-124.3
HD 1500-7 51.6-64.3 64.3-90.7 90.7-104.4

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
METODE LOADING

Loading Pada PC

1. Center Loading
2. Double side Loading.
3. Drive By Loading.

Loading pada Shovel

1. Cab side Loading


2. Double Side Loading

Loading Pada Loader

1. I Shave loading
2. V Shave Loading.

Kode Klakson dari alat Loading :

1 x Alat angkut harus berhenti/pergi


2 x Alat angkut harus Mundur.
3 x Alat angkut harus Maju.
4 x Pembersihan Lokasi/Reposisi
1 x Panjang .Bahaya Dump Truck harus meninggalkan lokasi.

BLIND SPOT

HM 400 HD 465 HD 785


KIRI 2.45 Meter 1.5 Meter 2 Meter
DEPAN 5.6 Meter 4.6 Meter 5 Meter
KANAN 8.2 Meter 15 Meter 20 Meter

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
PKB
(Perjanjian Kerja Bersama)

Pasal 19

Disiplin Waktu Kerja

1) Setiap pekerja di wajibkan mencatatkan waktu kehadirannya pada kartu


pencatat waktu(Time Card recorder)dan atau alat lain nya yang di gunakan
perusahaan untuk setiap kali hadir masuk kerja atau pulang kerja,pencatatan
dapat dilakukan tulis tangan dengan sepengetahuan atasan,apabila terjadi hal
darurat.
2) Pekerja yang terlambat datang untuk masuk kerja karena alasan apapun di
haruskan mencatat waktu kedatangan nya pada alat pencatat waktu serta
diwajibkan melapor kepada atasan langsung dengan menjelaskan sebab
keterlambatan nya.
3) Bila untuk keperluan dinas maupaun pribadi diluar lingkungan perusahaan
seorang pekerja harus meninggalkan pekerjaannya untuk sementara
waktu,sebelum pergi harus melapor atasan atau minta izin kepada atasannya
lagsung,dan setelah kembali pekerja tersebut harus melapor kepada atasan nya
langsung.
4) Bila seorang pekerja yang karena keperluan dinas maupun peribadi diluar
lingkungan perusahaan terpaksa meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya
dan tidak akan kembali lagi,diwajibkan mencatatkan waktu kepergian nya pada
kartu pencatat waktu dan sebelumnya minta izin kepada atasan nya langsung.
5) Pekerja dilarang :
a. Meminta atau mencatatkan kartu pencatat waktu pekerja yang lain
b. Memindahkan kartu pencatat waktu pekerja dari tempat yang telah di
tentukan,mengambil atau menyembunyikan nya.
c. Mengubah waktu pada kartu pencatat waktu.
d. Berbuat semberono yang dapat merusak alat pencatat waktu kehadiran.
6) Pekerja yang berhalangan masuk kerja di wajibkan memberitahukan kepada
perusahaan melalui atasan langsung atau yang mewakili dengan cara yang di
tentukan perusahaan selambat-lambatnya pada hari ke dua 2 setelah pekerja
tidak masuk kerja.
7) Pekerja yang berhalangan masuk kerja karena sakit,diharuskan membuktikan
hal sakit nya dengan surat keterangan dokter.
8) Pekerja yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah dan di benarkan menurut
ketentuan ini,maka di anggap mangkir.
9) Pekerja harus sudah berada di tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan nya
pada waktu jam kerja di mulai.
10) Dalam hal istirahat makan,maka pekerja tidak di perkenankan berada di

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
ruang makan sebelum waktunya dan pada waktu istirahat makan selesai sudah
harus kembali ketempat kerjanya masing-masing.
11) Pada waktu istirahat makan,pekerja yang ada keperluan keluar
lingkungan perusahaan,diharuskan sebelumnya memberitahukan kepada atasan
nya langsung.

Pasal 67
Izin Tidak masuk Kerja.

 Pernikahan pekerja sendiri di berikan izin selama 3 hari


 Istri pekerja Melahirkan diberikan izin 2 hari
 Pernikahan anak pekerja di berikan izin 2 hari
 Saudara kandung pekerja menikah di berikan izin 1 hari
 Istri /Suami atau anak pekerja meninggal ,mendapat kecelakaan berat diberikan
izin 3 hari.
 Orang tua pekerja meninggal/mendapat kecelakaan berat di berikan izin 3 hari
 Mertua /menantu pekerja meninggal dunia di berikan izin 2 hari
 Saudara kandung pekerja meninggal di berikan izin 2 hari
 Istri/Suami atau anak pekerja sakit keras di berikan izin 2 hari
 Menhkhitan /Pembaptisaarin anak pekerja di berikan izin 2 hari
 Pekerja pindah Rumah di berikan Izin 1 hari

Pasal 73
SERAGAM KERJA

1) Perusahaan memberikan seragam kerja setiap tahun nya dengan


memperhatikan sifat pekerjaan nya yang pelaksanaan nya di atur dalam
ketentuan tersendiri.
2) Pekerja di wajibkan memakai seragam kerja selama melakukan pekerjaan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SURAT PERINGATAN TINGKAT I

1. Mangkir selama dua hari kerja berturut-turut atau tiga hari kerja tidak berturut-
turut dalam satu bulan kalender berjalan.
2. Selama Jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa izin atau alasan yang dapat
di terima,sebanyak tiga kali dalam satu bulan kalender berjalan,meskipun telah
diberikan peringatan lisan oleh atasan langsung nya.
3. Tetap tidak menunjukan kemampuan dan kesungguhan bekerja,walaupun
sudah di berikan peringatan lisan oleh atasan nya langsung.
4. Tidur di waktu jam kerja (di luar jam istirahat).
5. Tanpa alasan yang dapat di terima,tidak menggunakan seragam kerja yang
sudah di berikan oleh perusahaan pada waktu melakukan pekerjaan.
6. Mencacahkan kartu pencatat waktu pekerja lain atau menyuruh mencacahkan
kartunya kepada orang lain.
7. Terlambat datang dari waktu kerja yang telah ditentukan tanpa izin dengan
alasan yang dapat diterima sebanyak lima kali dalam satu bulan kalender
berjalan.
8. Pulang lebih awal dari waktu yang telah di tentukan tanpa izin dengan alasan
yang dapat diterima sebanyak tiga kali dalam satu bulan kalender berjalan.
9. Tidak memakai perlengkapan keselamatan kesehatan dan perlindungan kerja
yang telah di tentukan untuk pekerjaan nya pada waktu melakukan pekerjaan
di lingkungan perusahaan.
10.Merokok pada tempat yang di beri tanda di larang merokok.
11.Melakukan kegiatan jual beli di dalam lingkungan dengan cara atau media
apapun kecuali melalui Koperasi.
12.Mengalihkan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dimana seharusnya
pekerjaan tersebut dilakukan sendiri tetapi di alihkan kepada orang lain atau
melakukan pekerjaan beresiko tinggi yang bukan tugas nya tanpa izin atau
perintah atasan langsung nya.
13.Menentang penugasan yang wajar tanpa alasan dapat di terima oleh atasan
langsung nya.
14.Tidak melaporkan kepada atasan nya atau tidak meng ambil tindakan
pencegahan atas perbuatan atau tindakan sesama pekerja atau orang lain yang
di ketahuinya didalam perusahaan seperti:Melanggar
disiplin,pencurian,tindakan yang dapat menimbulkan bahaya dan kerugian bagi
sesama pekerja atau perusahaan.
15.Tidak melakukan tindakan atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh
bawahan nya sebagaimana mestinya.
16.Keluar masuk ruangan atau gedung dalam lingkungan pekerjaan melalui jalan
atau pintu yang tidak semestinya atau di gunakan tidak wajar.
17.Mencoret-coret ruangan atau gedung di dalam lingkungan perusahaan.

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
18.Tanpa alasan yang dapat di terima menolak untuk mengikuti pemeriksaan
kesehatan yang di wajibkan perusahaan.
19.Menolak mengikuti program tindak lanjut Medical Check Up yang
diselenggarakan oleh perusahaan.
20.Menolak penugasan untuk mengikuti Training/Pelatihan dan Assesment oleh
perusahaan kecuali karena alasan kesehatan atas rekomendasi Dokter
perusahaan atau alasan yang dapat di terima oleh atasan nya.

PASAL 87

SURAT PERINGATAN TINGKAT II


1. Melakukan pelangaran yang setara dengan pelanggaran yang di atur dalam
surat peringatan I pada periode surat peringatan I masih berlaku.
2. Dengan senagaja memperlambat pekerjaan walaupun sudah di berikan
peringatan lisan oleh atasan langsungnya.
3. Mangkir selama tiga hari kerja berturut-turut atau empat hari kerja tidak
berturut-turut dalam satu bulan kelender berjalan.
4. Mengperasikan mobil sarana,atau alat berat melebihi kecepatan yang sudah di
tentukan.
5. Mengopeasikan mesin,peralatan,Mobil,sarana,atau alat berat dengan
semberono sehinga berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain atau
berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
6. Mengisi bahan bakar secara semberono/ceroboh yang dapat membahayakan
diri sendiri atau orang lain atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
7. Merintangi petugas yang berwenang dalam menjalankan tugas memelihara
keamanan dan ketertiban dilingkungan perusahaan.
8. Mencoret-coret merobek atau mengambil surat pengumuman atau
pemberitahuan yang di tempel pada papan pengumuman.
9. Bukan menjadi tugasnya memindahkan alat pemadam kebakaran dari
tempatnya atau mempergunakannya bukan untuk tujuan yang semestinya.

SURAT PERINGATAN TINGKAT III

1. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelanggaran yang di atur dalam


surat peringatan1 atau 2 pada periode surat perinagatan 2 masih berlaku.
2. Mangkir selama 4 hari kerja berturut-turut atau lima hari kerja tidak berturut-
turut dalam satu bulan kalender berjalan.
3. Masih tetap tidak cakap dalam melakukan pekerjaan yang di tugas kan
kepadanya walaupun telah di coba di tempatkan pada beberapa jenis pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya yang di buktikan dengan hasil evaluasi

Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
sesuai standart prosedur atau aturan-aturan yang berlaku.
4. Mengoperasikan kendaraan ,truck,forklift,alat-alat berat lainnya serta
kendaraan angkutan lainnya yang bukan menjadi tugas nya,kecuali pada saat
proses training dan di dampingi instruktur atau pekerja lain yang di tunjuk
sebagai Instruktur.
5. Mengubah dari kondisi standart atau mengoperasikan peralatan yang bukan
menjadi tugasnya tanpa izin atau perintah atasan langsungnya, kecuali pada
saat proses training dan di dampingi instruktur atau pekerja lain yang di
tunjuk sebagai instruktur.
6. Terbukti menyebarkan berita-berita yang tidak benar di dalam lingkungan
perusahaan,yang dapat menimbulkan keresahan diantara sesama pekerja dan
mengakibatkan kan pekerjaan terganggu.
7. Melepaskan atau memindahkan tanda bahaya tanpa izin.
8. Mengadakan rapat,pidato,propaganda,menempelkan selebaran yang dapat
mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan.
9. Dengan sengaja memindahkan atau menyimpan barang milik perusahaan di
suatu tempat yang tidak semestinya sebagai usaha pencurian atau membantu
pencurian.

PASAL 89
KESALAHAN ATAU PELANGGARAN DENGAN SANGSI PHK

a. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelanggaran yang di atur dalam surat
peringatan

Write By Pajribaya
i

Anda mungkin juga menyukai