BASIC KNOWLEDGE
ENGINE DIESEL
Definisi
Engine adalah :Suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui suatu proses
tertentu, dimana proses thermis diubah menjadi tenaga
mekanis.
Machine/Unit adalah : Suatu unit secara keseluruhan, yang mencakup engine sampai
final drive.
Gasoline (bensin)
Internal Combustion Engine
Diesel
Engine
Mesin uap
External Combustion Engine
Turbin uap
Definisi :
a. Internal combustion engine : adalah engine yang proses pembakarannya terjadi
didalam silinder engine itu sendiri.
b. External combustion engine : adalah engine yang proses pembakarannya terjadi diluar
silinder engine itu sendiri.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Klasifikasi Engine Diesel
Direct injection
Combustion
Indirect injection
Two cycle
Cycle
Four cycle
Air cooled
Cooling
Water cooled
Splash (Recik)
Engine Diesel Lubrication
Pressure/Tekanan
Naturally aspirated
Turbocharger
Air intake
Supercharger aspirated After cooler
Blower
Stationary
Application
Automotive
In line engine
Construction
V engine
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Penjelasan :
a. Intake stroke : Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup. Piston bergerak turun
dari TDC ke BDC, dan menghisap udara dari intake manifold
kedalam ruang bakar (cylinder).
b. Compression stroke : Intake valve dan exhaust valve dalam keadaan tertutup. Setelah
piston turun sampai BDC, piston akan kembali naik untuk
memampatkan udara yang telah dihisap tadi. Temperatur pada saat
itu bisa mencapai sekitar 500 – 600 oC.
c. Power stroke : Intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup.
Setelah piston mencapai titik yang ditentukan (beberapa derajat
sebelum TDC), kemudian solar disemprotkan ke dalam ruang
bakar dan terjadilah pembakaran (power) karena udara yang
dikompresikan tadi mempunyai suhu tinggi dan bercampur dengan
bahan bakar.
d. Exhaust stroke : Setelah langkah power, piston kembali turun dari TDC ke titik
BDC. Kemudian naik kembali dari BDC ke TDC untuk
membuang sisa-sisa pembakaran melalui exhaust valve.
Sedangkan intake valve tetap tertutup.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
DASAR DASAR ENGINE.
ENGINE SYSTEM
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1.AIR SYSTEM
Komponen Utama dan Fungsinya
1. Pre Cleaner
Sebagai penyaring awal udara terhadap debu dan kotoran– kotoran kasar.
2. Air Cleaner
Menyaring udara secara total / sebersih – bersihnya sebelum udara tersebut masuk
keruang bakar.
3. Turbo Charger
Meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga bahan bakar yang dapat
dibakar menjadi lebih banyak.
4. Intake Manifold
Merupakan saluran udara menuju intake valve.
5. After Cooler
Mendinginkan udara yang akan masuk keruang baker untuk meningkatkan kerapatan
udara.
6. Intake Valve
Mengatur udara yang akan masuk ke ruang bakar.
7. Exhaust Valve
Mengatur pengeluaran sisa hasil pembakaran dari ruang bakar.
8. Exhaust Manifold
Sebagai saluran keluarnya udara dari ruang bakar menuju ke muffler.
9. Muffler
Sebagai peredam suara engine, menahan percikan api dan menurunkan temperatur gas
buang.
10. Exhaust Pipe
Sebagai saluran akhir gas buang / bekas yang akan keluar ke udara bebas.
11. Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
2. FUEL SYSTEM
Komponen Utama & Fungsinya :
1. Fuel Tank
Sebagai tempat penyimpanan / penampungan bahan bakar dan tempat pengendapan kotoran.
2. Water Separator
Memisahkan bahan bakar dengan air dari fuel tank sebelum masuk ke feed pump.
3. Feed Pump
Mengirimkan bahan bakar dari fuel tank ke sistem dengan tekanan rendah yaitu berkisar antara
1,2 – 2,6 Kg / Cm2.
4. Fuel Filter
Menyaring bahan bakar dari kotoran–kotoran sebelum masuk ke Feed Pump.
5. Fuel High Pressure Supply Pump
Mengirimkan bahn bakar ke common rail dengan tekanan tinggi ( Max. 1200 Kg/cm2 ).
6. Common Rail
Sebagai tempat untuk menyimpan bahan bakar yang bertekanan ( 1200 Kg/cm2)
7. ECU (Engine Control Unit)
Berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar dan timing penyemprotan ke silinder.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3.LUBRICATING SYSTEM
Komponen Utama & Fungsinya
1. Oil Pan
Sebagai tempat penampungan oil engine.
2. Oil Level Sensor
Mendeteksi ketinggian permukaan oil engine dan oil pan.
3. Oil Pump
2
Mengirimkan oil dengan tekanan antara 3 – 6 Kg/cm dari oil pan ke sistem. Adapun
debit oil yang disuplai ke sistem berkisar antar 50 – 300 liter / menit.
4. Main Relief Valve
Membatasi tekanan maksimum oil yang bersirkulasi didalam engine dengan cara
mengembalikan oil yang berlebihan ke oil pan.
5. Piston Cooling Valve
Mengatur pengiriman oil ke piston cooling nozzle.
6. Oil Cooler
Mendinginkan oil engine sebelum bersirkulasi ke sistem dengan menggunakan media
pendingin air radiator.
7. Oil Cooler By Pass Valve
Sebagai katup pengaman sirkulasi apabila terjadi penyempitan pada oil cooler.
Diharapkan oil tetap masuk ke sistem walaupun tidak sempat masuk ke pendingin
8. Oil Engine Filter
Menyaring partikel – partikel / gram yang terkandung dalam oil.
9. Safety Valve
Sebagai katup pengaman apabila terjadi kebuntuan pada oil filter supaya oil tetap bisa
bersirkulasi didalam sistem walaupun oil tersebut tidak tersaring.
10. Main Galery
Sebagai saluran utama oil didalam block engine dan sebagai pusat pendistribusian oil
keseluruh komponen yang memerlukan pelumasan.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. COOLING SYSTEM
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Istilah Teknis dalam engine
Oil Up
Adalah kasus naiknya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan pada ring piston atau
cylinder liner, sehingga oil tersebut ikut terbakar. Peristiwa ini terjadi karena
ketidakmampuan ring piston mengikis oil yang ada didinding liner, disebabkan clereance
antara dinding liner dengan ring piston sudah melebihi batas toleransi. Tentunya saat
langkah piston dari TMA ke TMB.
Oil Down
Adalah kasus turunnya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan pada valve guide atau
insert valve, sehingga oil akan menyelusuri batang valve dan berakhir jatuh keruang bakar
dan terbakar saat proses pembakaran.
Blow By
Adalah kasus kebocoran tekanan kompressi yang disebabkan keausan pada ring kompressi
piston atau cylinder liner yang mengakibatkan sebagian tekanan tersebut meniup kearah oil
pan dan memaksa oil yang ada didalam oil pan menguap keluar melalui breather engine.
Peristiwa ini terjadi saat piston bergerak dari TMB ke TMA.
Engine Hunting
Merupakan kasus tidak normalnya suplay bahan bakar yang masuk ke sistem pembakaran
yang disebabkan adanya gelembung-gelembung udara pada saluran masuk bahan bakar.
Over Fueling
Adalah kasus kelebihan bahan bakar didalam nozzle karena saluran bahan bakar yang
kembali ke fuel tank (Fuel Return) mengalami hambatan. Akibatnya engine agak sulit
dimatikan.
Over Running
Adalah putaran engine melebihi putaran maksimum yang ditentukan (RPM).
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Out Put Shaft ( Vibration Dumper )
Komponen utama dari vibration dumper pada produk komatsu type HM 400 adalah rubber
( karet ).
1. Fungsi :
♦ Meredam gaya puntir yang dihasilkan oleh torque engine pada saat accelerasi.
♦ Melindungi engine dari hentakan / goncangan ( tidak normal ) yang berasal dari
power train.
2. Lokasi :
Terpasang pada flywheel engine ( outer body terpasang pada engine, sedangkan inner body
terpasang pada out put shaft atau power train ).
3. Prinsip Kerja :
Tenaga engine dipindahkan ke flywheel dan outher body dan inner body ( Power train ) dibatasi
oleh karet / rubber, yang berfungsi sebagai peredam.
Akhirnya tenaga engine diteruskan melalui inner body atau out put shaft ke torque converter /
power train lainnya.
Torque Converter
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Komponen Utama :
Torque converter terdiri dari 4 komponen utama :
1. Pump (Impeller)
Fungsi mengubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetik (oil flow).
Oil Inlet dari diameter dalam pump sedangkan oil outlet keluar sudu-sudu
diameter pump oleh gaya sentrifugal.
2. Turbin
Fungsi mengubah energi kinetik menjadi tenaga mekanis kembali yang
menghasilkan putaran shaft ke transmission. Inlet dari diameter turbin luar sedang
oil outlet ke diameter dalam turbin.
3. Stator
Fungsi mengarahkan oil flow dari sudu-sudu turbin kembali ke inlet sudu-sudu pump sesuai
dengan arah putaran pump, sehingga oil flow yang masih mempunyai tenaga kinetis segera akan
membantu dan memperingan kerja dari pump selanjutnya memperbesar tenaga kinetis dari
outlet sudu-sudu pump berikutnya.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
TURBIN ( RUNNER ) :
Dasar kerja : Menerima tenaga flow / aliran air , udara atau oil .
Fungsi : Merubah tenaga kinetis menjadi tenaga mekanis.
C. Tingkat Effisiensi
Perbandingan (speed rasio) antara power output (Turbin) dengan power input (Pump)
dalam persen. Jenis–Jenis tingkat efficiency dari torque converter :
Single phase = Satu Stator tidak berputar
Double phase = Satu stator yang berputar
Three phase = Dua stator yang berputar
Lock up clutch = Susunan clutch yang terletak diantara pump dan turbin torque
converter sehingga menjadikan putaran engine dan transmisi
menjadi langsung ( Coupling )
D. Valve – valve Torque Converter Control
Dalam sirkuit hydraulic torque converter, kebutuhan akan adanya valve sangat
diperlukan. Dalam hal ini kita mengenal 2 buah valve yang fungsinya sangat
berhubungan dengan proses oil flow Torque converter tersebut, yaitu :
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
♦ Torque Converter Regulator Valve
Lokasi : Terpasang pada sisi oil yang keluar menuju oil cooler.
Fungsi : Membatasi tekanan oil yang keluar dari torque converter, bertujuan untuk
mencegah terjadinya gelembung – gelembung udara sebagai akibat dari reaksi
yang terjadi dalam proses kerja oil flow dalam torque converter.
Istilah dalam torque converter
1. STALL : Suatu keadaan dimana kecepatan turbin sama dengan nol, atau berhenti
karena beban berlebihan, sedangkan kecepatan pump masih ada sesuai
dengan kecepatan engine.
2. ELEMEN : Jumlah komponen utama dalam torque converter yang berhubungan
dengan oil flow.
3. STAGE : Sesuatu yang berhubungan langsung dengan output shaft, dalam hal ini
adalah jumlah turbin.
4. PHASE : Perubahan kenaikan efisiensi dari torque converter (perubahan fungsi
stator) berhubungan dengan konstruksi stator.
5. STALL SPEED : Besarnya maksimum speed dari pump pada saat turbin berhenti
karena diberi beban berlebihan.
Jenis- jenis Transmisi
Transmissi Mekanis ( Direct Drive )
Jenis transmissi ini selalu berpasangan dengan system pemindah tenaga mekanis juga
( main clutch ). Dan biasa digunakan pada mobil / truck serta bulldozer yang
berukuran relative kecil.
Transmissi Hydraulic ( Torq Flow Transmission )
Jenis transmissi ini kebanyakan berpasangan dengan system pemindah tenaga
hydraulic (torque converter) dimana mengaktifkan dan menetralkannya menggunakan
tenaga oil yang bertekanan. Dan jenis transmissi ini juga sering digunakan pada dump
truck atau buldozzer yang berukuran besar.
Transmissi Hydroshift ( Hidroshift Transmission )
Transmissi ini juga merupakan tranmissi hydraulic yang menerima putaran langsung
dari engine. Dan tidak berpasangan dengan main clutch ataupun torque converter tapi
hanya dilengkapi dengan damper atau inching pedal. Jenis ini sering digunakan oleh
buldozzer yang berukuran kecil, dozer shovel dan motor grader.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Differential
Letak : Ditengah antara roda kanan dan kiri dan terletak setelah propeler shaft.
Fungsi : Meneruskan putaran transmisi ke final drive dengan merubah arah putaran
Prinsip kerja :
Putaran yang masuk dari transmissi ke differential melalui profeller shaft, kemudian
putaran tersebut diproses oleh gigi-gigi utama yang ada didalamnya seperti : Bevel gear,
pinion gear, side gear, dll. Sehingga menghasilkan out put putaran ke roda kanan dan kiri
yang berbeda, serta bisa juga berputar secara berlawanan.
Gerakan axle differential adalah memiliki kemampuan untuk mengunci differential 100 %
dan hubungan reduction ( final drive ) pada planetary. Semua axle mempunyai saluran
pernapasan melalui atas ( breather filter ).
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Final Drive
Letak : Disebelah kanan dan kiri differential sebagai bagian akhir power train.
Fungsi : Mereduksi putaran akhir untuk mendapatkan gaya dorong yang lebih besar
Prinsip kerja :
Putaran yang masuk kedalam final drive direduksi ( diperkecil ) oleh gigi-gigi utama
didalamnya seperti : Sun gear, Planetry gear, dan Ring gear, sehingga hasil akhir putaran
out put menjadi lebih kecil untuk mendapatkan torsi yang lebih besar.
Wheel
Fungsi : sebagai pendukung beban, traksi, braking dan penentu arah dari unit.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SYSTEM HYDRAULIC
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
ELECTRIK SYSTEM
Battery
Battery relay
Starting Switch
Preheating Circuit Breaker
Glow Plug
Glow Plug Indicator
Battery
Battery Relay
Starting Starting Switch
Starting Motor
Safety Relay
Battery
Battery Relay
Lighting Starting Switch
Work Lamp
Switch ON/OFF
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Fungsi Komponen Utama Sistem Elektrik
1. Alternator
Fungsi : Sebagai sumber arus listrik untuk mensuplai battery pada saat unit sedang
operasi dengan prinsip merubah tenaga mekanis menjadi tenaga elektrik.
2. Battery
Fungsi : Sebagai penyimpan arus listrik dengan cara merubah tenaga kimia menjadi
tenaga elektrik.
3. Battery Relay
Fungsi : Secara otomatis memutus dan menghubungkan battrey dengan ground dan
mencegah hubungan singkat bila battery tidak digunakan.
4. Safety Relay
Fungsi : Mencegah / pengaman agar starting motor tidak berputar pada saat engine hidup
atau kunci kontak di posisi START.
5. Regulator
Fungsi : ~ Menjaga agar tegangan yang keluar dari alternator / generator tetap
konstan 28 - 29V.
~ Menjaga agar arus yang keluar dari generator tidak lebih dari 13 Amper.
~ Menghubungkan generator dengan battery bila tegangan generator lebih
tinggi dari batery dan memutuskan bila tegangan battery lebih tinggi dari
generator.
6. Starting Switch
Fungsi : Memutuskan dan menghubungkan arus sumber listrik dengan komponen sistem
Elektrik lainnya.
7. Motor Listrik ( Starting motor )
Fungsi : Untuk menghidupkan engine dengan prinsif merubah tenaga elektrik menjadi
tenaga mekanik ( putaran ).
8. Glow plug
Fungsi : Sebuah alat pemanas yang dengan komponen-kompoenen lain akan
memanaskan udara untuk pembakaran pada engine.
9. Circuit Breaker
Fungsi : Mencegah kerusakan komponen-komponen dan kabel-kabel pada sistem
pemanas awal yang dikarenakan hubungan singkat.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
TYPE BATTERY
1. Battery Type Basah : Battery type ini adalah terdiri dari element –element yang telah diisi
penuh dengan muatan listrik atau ( full charger ) dan dalam
penyimpanannya telah diisi pula dengan electrolite. Battery ini tidak
bisa dipertahankan dalam kondisi full charge, sehingga harus diisi
secara periodic.
2. Battery Type Kering : Terdiri dari plate – plate ( positip & negatip ) yang telah diisi penuh
dengan muatan listrik, tetapi dalam penympanannya tidak diisi
dengan electrolite. Jadi keluar dari pabrik dalam kondisi kering
Perawatan Battery.
Beberapa point yang harus kita lakukan atau patuhi untuk memperpanjang umur suatu
battery. Antara lain :
1. Air battery harus standart
2. Vent plug battery harus terbuka , bersih jangan sampai tersumbat
3. Terminal – terminal battery harus kencang dan kutub – kutubnya harus bersih
4. Menghindari terjadinya hubungan singkat
5. Menjaga kebersihan battery
6. Menghindari start engine yang terlalu panjang melebihi dari 10 s/d 20 detik
7. Apabila terjadi start yang gagal, tunggulah sekitar 2 menit baru diulangi lagi
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Kapasitas Battery
Fungsi : Adalah muatan listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap,
sampai mencapai voltage akhir ( terminal voltage ).
5. Terminal Voltage
Fungsi : Batas tegangan battery yang diijinkan pada saat discharging dan
recharging.
6. Pengetesan Battery
Fungsi : Bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah battery harus dicharging atau
diganti ( rusak ).
Methode pengetesan battery ada 2 cara .
a. Specific grafity test : Adalah pengetesan pada berat jenis electrolite
dengan menggunakan alat hydrometer
b. High rate discharge : Alat yang digunakan adalah variable resistor
dengan meter dan lain – lain.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SPESIFIKASI UNIT
DIMENSI UNIT:
SERI HD 465-7
Panjang Unit :9,3 M
Lebar Unit :5,3 M
Tinggi Unit :4,4 M
Ground Clearance :0,6 M
Turning Radius :8,5 M
HD 465-7
HD :Heavy Duty Dump Truck
46 :Kapasitas pay load 46 ton
5 :Torque Converter
7 :Seri Modifikasi
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
KODE ENGINE HD 465-7
SAA6D170E-3
S :Super Turbo Charger
AA :Air To Air After Cooler
6 :Jumlah Cylinder Piston
D :Konvigurasi Engine I
170 :Diameter Cylinder Piston
E :Low Emision
3 :Seri Modifikasi
DIMENSI UNIT
SERI HD 785-7
Panjang Unit :10,290 M
Lebar Unit :6,8 M
Tinggi Unit : 5,05M
Ground Clearance :98,5 M
Turning Radius :10,1 M
HD 785-7
HD :Heavy Duty Dump Truck
78 :Kapasitas pay load 78 ton
5 :Torque Converter
7 :Seri Modifikasi
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SUSUNAN POWER TRAIN
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SUSUNAN POWER TRAIN
1. ENGINE
2. OUT PUT SHAFT
3. FRONT DRIVE SHAFT
4. BRAKE COOLING PUMP
5. TRANSMISION/TORQUE CONVERTER CHARGE PUMP
6. PTO
7. TORQUE CONVERTER
8. TRANSMISION
9. REAR DRIVE SHAFT
10. DIFFERENTIAL
11. DRIVE SHAFT
12. BRAKE
13. TYRE
14. FINAL DRIVE
15. PARKING BRAKE
16. STEERING DAN HOIST PUMP
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
INSTRUMENT PANEL CONTROL
Caution Item
Perhatian !
Jika salah satu monitor ini berkedip atau menyala segera lakukan
pemeriksaan dan perbaikan.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
e. Dump body Float Pilot lamp.
Lampu ini akan menyala jika dump body selain FLOAT.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Emergency Stop Item
Jika terjadi ketidaknormalan pada item EMERGENCY STOP pada unit, monitor ini akan
menyala diikuti dengan bunyi alarm buzzer dan central warning lamp akan berkedip.
Hentikan operasi dan biarkan engine pada putaran sedang hingga lampu peringatan
mati
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
2. TORQUE CONVERTER OIL TEMPERATURE
WARNING LAMP
Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa suhu oli torque converter naik. Lampu ini
menyala bersamaan pada character display muncul ‘E02’ dan
‘Torque Converter Over Heat’.
Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati
Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati.
Hentikan operasi, biarkan shift lever pada posisi ‘N’ dan biarkan engine pada putaran sedang
hingga lampu peringatan mati.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. BRAKE OIL PRESSURE WARNING LAMP.
Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada
operator bahwa tekanan oil brake pada accumulator turun .
Lampu ini menyala bersamaan pada character display muncul
‘E03’ dan ‘Check Right Now’.
Hentikan operasi, matikan engine, lakukan pemeriksaan.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3.2.4.1 Pilot display
6. SHIFT INDICATOR
Lampu ini menyala menunjukkan rentang shift transmission
(rentang kecepatan)
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. SHIFT LEVER POSITION PILOT LAMP
Lampu ini menyala menunjukkan posisi shift lever. Huruf
atau angka yang ditunjukkan pada selected range
menunjukkan posisi dari shift lever.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
10. AUTO RETARDER SET SPEED
Lampu ini adalah penunjuk kecepatan jalan pada Auto
Retarder Speed Control (ARSC). Ketika switch ARSC ini di
OFF kan monitor akan mati.
Meter
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1. SPEEDOMETER
Fungsi :
Speedometer berfungsi untuk menunjukkan kecepatan travelling
unit.
Speedometer ini dapat disetting dalam km/jam ataupun dalam
mil/jam (MPH).
2. ENGINE TACHOMETER
Fungsi :
Panel ini berfungsi untuk menunjukkan kecepatan atau putaran
engine (RPM).
Saat unit operasi, jika RPM engine mencapai range merah,
maka secara simultan warning buzzer akan berbunyi dan
central warning lamp akan berkedip. Segera turunkan
putaran engine dan kecepatan travelling unit.
3. FUEL GAUGE
Fungsi :
Gauge ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah fuel dalam fuel
tank.
Jika fuel level caution lamp menyala maka fuel yang tersisa di
fuel tank kurang dari 130 liter. Segera periksa dan tambahkan
fuel.
Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu air pendingin pada engine.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan engine water
temperature monitor akan berkedip pada waktu yang bersamaan. “
E02 dan ENGINE OVERHEAT “.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), lalu tunggu sampai gauge
menunjukkan range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, maka tenaga engine akan
turun.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu oli pada torque converter.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan torque
converter temperature monitor akan berkedip pada waktu yang
bersamaan.” E02 dan TC OVERHEAT “.Maka tenaga engine
akan turun.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), lalu tunggu sampai gauge
menunjukkan range hijau.
Fungsi :
Gauge ini menunjukkan suhu oli pendingin (brake cooling) untuk
retarder.
Saat operasi, gauge ini seharusnya menunjukkan pada range hijau.
Jika gauge menunjukkan range merah, alarm buzzer akan
berbunyi, central warning lamp akan berkedip, dan retarder oil
temperature monitor akan berkedip pada waktu yang bersamaan. “
E02 dan BRAKE OVERHEAT “.
Segera parkir unit di tempat yang aman, Idlekan engine pada
middle-speed (tanpa beban), posisi shift lever “ N “ lalu tunggu
sampai gauge menunjukkan range hijau , dan tunggu sampai
lampunya mati.
Fungsi :
Lampu ini akan berkedip, buzzer alarm akan berbunyi jika ada
suatu kelainan pada unit.
Contoh :
~ Jika terjadi kelainan pada “ EMERGENCY STOP ITEM “
~ Jika muncul action code “ E02 atau E03 “ .
~ Jika parking brake ON dan shift lever posisi selain netral
~ Jika dump body float selain posisi Float dan shift lever
Posisi selain Netral.
~ Ketika engine Tachometer berada di rentang merah.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SWITCHES
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
1. STARTING SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan engine.
Posisi OFF : Pada posisi ini kunci kontak dapat dimasukkan
dan dilepas. Saat kunci diputar pada posisi ini, semua sirkuit
listrik unit akan mati dan engine akan mati pula.
Posisi ON : Pada posisi ini, aliran listrik akan mengalir pada
sirkuit charging dan lampu. Pastikan kunci kontak pada posisi
ON saat engine hidup.
Saat memutar kunci ke posisi ON atau OFF, jika kunci
tertahan diantara posisi ON dan OFF, maka kemungkinan
controller tidak normal. Kembalikan kunci ke posisi OFF,
lalu putar ke posisi ON.
Posisi START : Posisi ini berfungsi untuk menghidupkan
engine. Tahan kunci pada posisi ini sampai engine mulai
hidup. Lepaskan segera saat engine sudah hidup. Kunci akan
kembali ke posisi ON saat dilepas.
2. LAMP SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk menyalakan dan
mematikan head lamp, side clearance lamp (samping unit),
lampu pada machine monitor, tail lamp dan rear lamp
(belakang unit).
Posisi (1) : OFF
Posisi (2) : Side clearance lamp, tail lamp, rear lamp &
lampu pada machine monitor akan menyala.
Posisi (3) : Lampu pada posisi (2) dan ditambah head
lamp akan menyala.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
DIMMER SWITCH
Fungsi : Switch ini digunakan untuk memilih head lamp
memakai high beam atau low beam.
Fungsi :
Tekan switch ini, maka kedua turn signal lamp (kiri-kanan) akan
berkedip.
Saat switch ini di-ON-kan, turn signal pilot lamp akan berkedip
secara bersamaan. Jika starting switch pada posisi OFF, maka turn
signal pilot lamp tidak akan berkedip.
A : posisi Mati
B : posisi Hidup
Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengatur pencahayaan pada lampu
monitor panel dan pilot lamp. Putar ke kanan, maka pencahayaan
akan lebih terang. Putar ke kiri, maka pencahayaan akan lebih
redup.
Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengatur penggunaan fuel saat unit
travelling agar lebih ekonomis, dimana disesuaikan dengan
kondisi operasi.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7. EMERGENCY STEERING SWITCH
Fungsi :
Switch ini berfungsi untuk mengaktifkan emergency steering
pump (pompa emergency steering).
Saat switch ditekan, pompa akan bekerja, sehingga
memungkinkan untuk mengoperasikan steering.
Saat switch di-ON-kan pilot lamp (merah) dalam switch akan
menyala.
Emergency steering pump hanya dapat digunakan maksimum
selama 90 detik atau 1,5 menit.
Saat emergency steering digunakan, maksimum kecepatan unit
adalah 5 km/jam.
Automatic emergency steering akan berfungsi otomatis saat :
• Hydraulic pump untuk steering abnormal.
• Engine tiba-tiba mati saat unit dioperasikan.
Jika automatic emergency steering berfungsi, segera parkir unit
ditempat yang aman, lalu lakukan pemeriksaan dan perbaikan.
Jika starting switch di-ON-kan saat unit berhenti dan parking
brake diposisikan OFF (release), maka auto emergency steering
akan berfungsi setelah 1 detik, lalu kembalikan parking brake
switch ke posisi PARKING (ON).
Fungsi :
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan Parking brake.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
9. AISS LOW SWITCH
Fungsi :
Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
11. AUTO RETARDER (ARSC) SWITCH
Berfungsi untuk memilih Auto Retarder System (ARSC)
ON/OFF
(a). Auto retarder (ARSC) system OFF
(b). Auto retarder (ARSC) system ON
Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.
Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.
Catatan:
Ketika beroperasi dimalam hari, simbol didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih switch.
Peringatan!!! Ketika menutup kaca pintu, berhati-hatilah agar tidak melukai orang atu
menjepit kapala. Hal ini bisa berbahaya, bisa mengakibatkan kecelakaan serius jika
seseorang terjepit kaca pintu
Peringatan!!! Setelah menutup atau membuka penuh kaca pintu, switch jangan ditekan
terus karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada power window
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
17. MACHINE MONITOR MODE SELECTOR SWITCH
Digunakan untuk mengoperasikan Character Display
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
CONTROL LEVERS DAN PEDAL
1. BRAKE PEDAL
Fungsi : Pedal ini digunakan untuk mengerem roda unit
(wheel brake).
2. ACCELERATOR PEDAL
Fungsi : Pedal ini digunakan untuk mengatur kecepatan
putaran engine.
Pedal ini dapat dioperasikan bebas antara posisi engine low
idling sampai posisi full throttle (diinjak penuh).
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3. SHIFT LEVER
Fungsi : Lever ini berfungsi untuk memilih range kecepatan
yang disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilewati unit.
Posisi “D”
Posisi ini digunakan untuk travelling secara normal. Pada posisi ini, transmission berubah
secara otomatis dari speed 2 (torque converter drive) sampai speed 7.
Jika dump body terangkat dan unit bergerak, maka speednya akan tetap di speed 2. Karena itu,
selalu pastikan dump body telah diturunkan saat unit travelling. Kecepatan maksimum unit
pada posisi ini adalah 65 km/jam.
Posisi “R”
Posisi ini digunakan saat unit bergerak mundur. Pada posisi ada 2 kecepatan RL dan RH yang
bisa diatur oleh switch. Pada saat dump body posisi Raise unit tidak akan bisa berjalan mundur,
kecuali dump body diturunkan dulu baru unit bisa dijalankan mundur.
Posisi “6 – L”
Posisi ini digunakan saat unit beroperasi di area yang sulit untuk travel dengan kecepatan
tinggi, atau saat travelling di jalan yang tanahnya lunak, atau saat unit (muatan) mulai bergerak
di area slope / kemiringan.
Jika saat travel, dump body masih terangkat, maka speed akan tetap di speed 1. Pastikan dump
body sudah turun saat unit travelling. Sebelum mengganti arah unit maju / mundur, pastikan
unit benar-benar berhenti, lalu ganti shift lever. Saat starting engine, jika shift lever tidak pada
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
posisi netral (N), maka engine tidak akan bisa distart. Saat starting switch pada posisi ON, jika
posisi shift lever tidak pada posisi netral (N), maka transmission shift lever position pilot lamp
dan central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan
berbunyi secara bersamaan. Saat parking brake difungsikan, jika shift lever tidak diposisikan
netral (N), maka central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan berbunyi secara
bersamaan. Saat dump lever tidak pada posisi FLOAT dan saat dump body naik, jika shift lever
tidak diposisikan netral (N), maka central warning lamp akan berkedip dan alarm buzzer akan
berbunyi secara bersamaan. Shift lever tidak boleh diganti ke posisi netral (N) saat unit
travelling. Lepaskan accelerator pedal dan running engine pada low idling saat akan
menggerakkan shift lever dari posisi netral (N) ke posisi maju atau mundur. Saat menggerakkan
shift lever dari posisi netral (N) ke posisi “R” (mundur) atau dari posisi “D” ke posisi ‘6”,
pastikan anda tekan lock button pada shift lever sebelum menggerakkannya.
4. DUMP LEVER
Fungsi : Alat ini digunakan untuk mengoperasikan dump
body.
Peringatan !!! Untuk mencegah kerusakan dump body karena getaran dari permukaan
jalan, pastikan anda telah menurunkan dump body saat unit travelling.
6. SAFETY LOCK
Fungsi : Alat ini digunakan untuk mengunci dump lever pada
posisi HOLD saja.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
Digunakan untuk mengaktifkan parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat darurat, dimana pada saat brake
pedal mengalami kerusakan dan tidak ada reaksi pengereman.
Catatan :
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara otomatis
emergency brake akan bekerja
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
➢ Tempat nya rata dan datar
➢ Unit dalam keadaan kosong
➢ Pastikan Pressure Brake dalam keadaan Normal
➢ Lever Transmission pada posisi D
➢ Seseuaikan dengan RPM Brake yang akan di Tes
FUNGSI BRAKE :
➔ RETARDER BRAKE: Digunakan untuk mengurangi kecepatan unit (yang aktif pada roda belakang 785-5,dan
Roda depan dan belakang untuk HD 785-7)
➔ PARKING BRAKE : Di gunakan pada saat Parkir ketika unit berhenti penuh ,juga di gunakan saat Loading
dan Dumping (yang aktif pada semua roda HD 785-7)
➔ SERVICE BRAKE : Di gunakan untuk menghentikan unit ketika kecepatan unit di bawah 10 km/jam (aktif
pada semua roda HD 785-7)
➔ EMERGENCY BRAKE:Di gunakan saat kondisi Emergency manakala Brake yang lain tidak berfungsi.
(Mengaktifkan semua system Brake+ parking Brake)
MIS OPERATION
Mis Operation adalah suatu kesalahan teknk opersi yang dilakukan oleh seorang operator saat
mengoperasikan alat bergerak ataupun dapat di sebabkan oleh pen garuh dari kondisi lingkungan
/jalan yang kurang baik.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Travelling With Parking Brake Active.
Adalah kondisi dimana saat unit masih bergerak (jalan) operator telah mengaktifkan parking
Brake.
5. Shift Change R to F with Travelling
Adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang opererator dimana melakukan pemindahan
Lever transmission tanpa berhenti di Speed Netral,dan langsung memindahkan nya ke Speed
R ataupun D.
6. Parking brake Dragging
Dimana kondisi parking brake aktif pada saat kondisi unit masih bergerak.
LOADER :
HAULER :
1xPC 3000 =1x (90%x 65% x1.000 x 28.5 x 24) = 400.140 bcm
2x PC 1250 =2x (90%x 65% x 500 x 28.5 x 24) = 400.140 bcm
1x PC 750 =1x (90%x 65% x 350 x 28.5 x 24) = 140.049 bcm
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
7x (90%x 65% x 65 x 28.5 x 24) = 182.063
CYC.LE TIME
✗ Spotting Time
✗ Loading Time
✗ Loaded Travel Time
✗ Dumping Time
✗ Empty Travel Time.
IDLE :
Waktu hilang yang tidak dapat di kontrol seperti:Hujan,Kabut,Demo (Customer Problem)
DELAY :
Waktu hilang yang dapat di kontrol Seperti : Rest Time,Refueling,Move karena Blasting.
MINNING TERMINOLOGY
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
13. Fleet : sekumpulan armada produksi. Biasanya terdiri dari Exavator , dump truck dan alat
pendukungnya : DZ , GD dll.
14. Match factor : angka yang menunjukan hasil perbandingan antara produksi alat muat dengan
alat angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilai 1 ( satu )
15. Idle : wajtu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia , seperti : hujan,kabut
dll.
16. Delay : waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia , seperti ; rest
time , refueling , move karena blasting dll.
17. Slippery : wet condition / kondisi basah , waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan
kering dan dapat beroperasi kembali
18. Rain : waktu selama hujan berlangsung
19. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu ( di tempat )
20. LCM : Loose Cubic Meter : volume terurai / gembur
21. AMD : Acid Mine Drainage , pengaliran air asam tambang ( pengaturan aliran air )
22. Cross fall : kemiringan / arah air dialirkan
23. Cut back : Push Back
24. Grade : kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih ( Ore seperti : Emas , grade dengan
satuan 4gr/ton )
25. Grade : kemiringan jalan (%) , misalnya 4%
26. Countur : garis yang menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya
27. Coal expose : coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya
28. Coal inventory : coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut keluar
tambang (ke ROM )
29. Contamination : tercampurnya coal dengan material lain dari luar ( OB,Scorea,besi dll )
30. Dillution : tercampurnya Ore ( emas ) dengan material lain dari luar ( waste , dll )
PSMS
(Pama Safety Management System)
ELEMEN PSMS
1. Organisasi kepemimpinan
2. Komunikasi
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
3. Inspeksi
4. Observasi Tugas
5. Investigasi Insiden
6. Standart,Prosedur,Peraturan,dan Disiplin
8. Pelatihan
PPMS
(Pama Produksi Management System)
ELEMEN PPMS
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
4. Loading & Hauling
5. Pit Service.
6. Commodity Transport
7. Commodity Proses.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
STANDART DISPOSAL
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
STANDART FRONT LOADING
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
HRCP
(HIGH RISK CONTROL PROTOKOL)
2. Pengoperasian LV
3. Aktifitas Blasting
4. Bekerja Diketinggian
6. Isolasi Energi
7. Pekerjaan Listrik
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
HIRA
(HAZARD IDENTIFIKASI RISK ASSESMEN)
IBPR
(IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO)
KODE BAHAYA TINGKAT BAHAYA TINDAKAN
AA Bahaya Kretikal Stop Perbaiki segera
A Resiko Bahaya Tinggi Perbaiki dalam waktu 8/12 jam
B Resiko Bahaya Sedang Perbaiki dalam waktu 3 hari
C Resiko bahaya Rendah Perbaiki saat jika dapat (Unit Service)
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
GOLDEN RULES
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
FUEL CONSUMPTION
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
METODE LOADING
Loading Pada PC
1. Center Loading
2. Double side Loading.
3. Drive By Loading.
1. I Shave loading
2. V Shave Loading.
BLIND SPOT
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
PKB
(Perjanjian Kerja Bersama)
Pasal 19
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
ruang makan sebelum waktunya dan pada waktu istirahat makan selesai sudah
harus kembali ketempat kerjanya masing-masing.
11) Pada waktu istirahat makan,pekerja yang ada keperluan keluar
lingkungan perusahaan,diharuskan sebelumnya memberitahukan kepada atasan
nya langsung.
Pasal 67
Izin Tidak masuk Kerja.
Pasal 73
SERAGAM KERJA
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
SURAT PERINGATAN TINGKAT I
1. Mangkir selama dua hari kerja berturut-turut atau tiga hari kerja tidak berturut-
turut dalam satu bulan kalender berjalan.
2. Selama Jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa izin atau alasan yang dapat
di terima,sebanyak tiga kali dalam satu bulan kalender berjalan,meskipun telah
diberikan peringatan lisan oleh atasan langsung nya.
3. Tetap tidak menunjukan kemampuan dan kesungguhan bekerja,walaupun
sudah di berikan peringatan lisan oleh atasan nya langsung.
4. Tidur di waktu jam kerja (di luar jam istirahat).
5. Tanpa alasan yang dapat di terima,tidak menggunakan seragam kerja yang
sudah di berikan oleh perusahaan pada waktu melakukan pekerjaan.
6. Mencacahkan kartu pencatat waktu pekerja lain atau menyuruh mencacahkan
kartunya kepada orang lain.
7. Terlambat datang dari waktu kerja yang telah ditentukan tanpa izin dengan
alasan yang dapat diterima sebanyak lima kali dalam satu bulan kalender
berjalan.
8. Pulang lebih awal dari waktu yang telah di tentukan tanpa izin dengan alasan
yang dapat diterima sebanyak tiga kali dalam satu bulan kalender berjalan.
9. Tidak memakai perlengkapan keselamatan kesehatan dan perlindungan kerja
yang telah di tentukan untuk pekerjaan nya pada waktu melakukan pekerjaan
di lingkungan perusahaan.
10.Merokok pada tempat yang di beri tanda di larang merokok.
11.Melakukan kegiatan jual beli di dalam lingkungan dengan cara atau media
apapun kecuali melalui Koperasi.
12.Mengalihkan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dimana seharusnya
pekerjaan tersebut dilakukan sendiri tetapi di alihkan kepada orang lain atau
melakukan pekerjaan beresiko tinggi yang bukan tugas nya tanpa izin atau
perintah atasan langsung nya.
13.Menentang penugasan yang wajar tanpa alasan dapat di terima oleh atasan
langsung nya.
14.Tidak melaporkan kepada atasan nya atau tidak meng ambil tindakan
pencegahan atas perbuatan atau tindakan sesama pekerja atau orang lain yang
di ketahuinya didalam perusahaan seperti:Melanggar
disiplin,pencurian,tindakan yang dapat menimbulkan bahaya dan kerugian bagi
sesama pekerja atau perusahaan.
15.Tidak melakukan tindakan atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh
bawahan nya sebagaimana mestinya.
16.Keluar masuk ruangan atau gedung dalam lingkungan pekerjaan melalui jalan
atau pintu yang tidak semestinya atau di gunakan tidak wajar.
17.Mencoret-coret ruangan atau gedung di dalam lingkungan perusahaan.
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
18.Tanpa alasan yang dapat di terima menolak untuk mengikuti pemeriksaan
kesehatan yang di wajibkan perusahaan.
19.Menolak mengikuti program tindak lanjut Medical Check Up yang
diselenggarakan oleh perusahaan.
20.Menolak penugasan untuk mengikuti Training/Pelatihan dan Assesment oleh
perusahaan kecuali karena alasan kesehatan atas rekomendasi Dokter
perusahaan atau alasan yang dapat di terima oleh atasan nya.
PASAL 87
Write By Pajribaya
MATERI INTERVIEW SUKO
sesuai standart prosedur atau aturan-aturan yang berlaku.
4. Mengoperasikan kendaraan ,truck,forklift,alat-alat berat lainnya serta
kendaraan angkutan lainnya yang bukan menjadi tugas nya,kecuali pada saat
proses training dan di dampingi instruktur atau pekerja lain yang di tunjuk
sebagai Instruktur.
5. Mengubah dari kondisi standart atau mengoperasikan peralatan yang bukan
menjadi tugasnya tanpa izin atau perintah atasan langsungnya, kecuali pada
saat proses training dan di dampingi instruktur atau pekerja lain yang di
tunjuk sebagai instruktur.
6. Terbukti menyebarkan berita-berita yang tidak benar di dalam lingkungan
perusahaan,yang dapat menimbulkan keresahan diantara sesama pekerja dan
mengakibatkan kan pekerjaan terganggu.
7. Melepaskan atau memindahkan tanda bahaya tanpa izin.
8. Mengadakan rapat,pidato,propaganda,menempelkan selebaran yang dapat
mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan.
9. Dengan sengaja memindahkan atau menyimpan barang milik perusahaan di
suatu tempat yang tidak semestinya sebagai usaha pencurian atau membantu
pencurian.
PASAL 89
KESALAHAN ATAU PELANGGARAN DENGAN SANGSI PHK
a. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelanggaran yang di atur dalam surat
peringatan
Write By Pajribaya
i