P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
BAB III
P2H DAN PERAWATAN
3.1. Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H)
Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H) adalah suatu kegiatan pemeriksaan unit yang
dilakukan oleh seorang operator pada saat sebelum dan setelah operasi.
Tujuan dari P2H ini adalah :
‐ Untuk mengetahui kondisi unit lebih awal sebelum di operasikan.
‐ Untuk mencegah kerusakan yang lebih besar agar biaya perbaikan lebih hemat.
‐ Memberikan rasa nyaman operator saat mengoperasikan
Kegiatan P2H tertuang dalam form P2H operator yang wajib di isi sebelum dan setelah
mengoperasikan unit.
P2H yang wajib dilakukan seorang operator dibagi menjadi :
1. Pemeriksaan keliling sebelum menghidupkan Engine ( Walk around )
2. Pemeriksaan di atas unit dan didalam kabin, meliputi :
a. Di luar cabin operator ( pemeriksaan Oli, Air, Komponen, kerusakan dll )
b. Di dalam cabin operator, sebelum engine hidup (penyetelan seat operator, pemeriksaan
instrumen panel dan kontrol, aksesoris unit, apakah ada ketidak normalan)
3. Pemeriksaan setelah menghidupkan engine
4. Pemeriksaan setelah selesai operasi
Dengan adanya P2H ini diharapkan unit yang dioperasikan operator selalu dalam kondisi yang
prima (berdaya guna yang tinggi) untuk pencapaian produktifitas yang maksimal sehingga
operator dapat bekerja dengan aman dan selamat.
3.1.1. Pemeriksaan Keliling Sebelum Menghidupkan Engine
Pastikan unit dalam posisi rata sebelum dilakukan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan
keliling secara menyeluruh (kiri, kanan, depan dan belakang). Periksalah semua bagian
komponen dengan teliti serta bagian bawah unit dari kekendoran, keausan, keretakan dan
kebocoran air, solar, oli dan grease. Bersihkan kotoran, debu, oli, grease yang menempel
pada komponen yang bersuhu tinggi untuk mencegah unit terbakar.
PERINGATAN
‐ Kebocoran oli atau fuel, atau material‐material yang mudah terbakar di sekitar
komponen‐komponen bersuhu tinggi (misal : muffler, turbocharger, dll), kemungkinan
dapat mengakibatkan kebakaran.
‐ Lakukan pemeriksaan secara hati‐hati. Jika ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan
perbaikan.
1 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
1. Pemeriksaan Level Oil Engine
a. Periksa level oil dengan dipstick (A).
b. Tarik dipstik (A) dan bersihkan dengan kain.
c. Masukkan dipstick (A) sepenuhnya, kemudian tarik
kembali.
d. Level oli harus berada diantara tanda “H” dan “L”.
e. Jika jumlah oli kurang dari tanda L, tambahkan oli
melalui lubang pengisian (B).
f. Jika jumlah oli melebihi tanda H, buka plug (1),
kendorkan kran pembuang (2) untuk mengurangi
jumlah oli yang berlebihan, kemudian periksa dipstick
kembali. Jika jumlah oli sesuai, kencangkan tutup
pengisian oli dan tutup cover engine.
PERINGATAN
‐ Setelah engine dimatikan tunggu selama 15 menit sebelum diperiksa.
‐ Jika unit parkir dikemiringan, pindahkan ketempat yang rata.
‐ Ketika penambahan oli, cabut dipstiknya untuk membebaskan tekanan udara
didalam crankcase.
‐ Terdapat tanda pada dipstick untuk ENGINE STOPPED (ENGINE MATI) pada satu
sisi dan ENGINE IDLING (ENGINE HIDUP) pada sisi yang lain.
2. Pemeriksaan Water Separator
a. Lakukan pengecekan endapan pada bagian paling
bawah (2) buang endapan dengan membuka drain
valve (3) endapan air akan keluar melalui hose
pembuangan (4).
b. Sekalipun unit dilengkapi dengan water separator
yakinkan untuk memeriksa tangki bahan bakar untuk
mengeluarkan atau membuang air endapan dalam
bahan bakar.
3. Pemeriksaan Level Oli Steering, Brake & Hoist
Apabila tutup penambah oli dibuka, oli bisa menyemprot.
Jadi bukalah dengan pelan‐pelan untuk melepaskan
tekanan dari dalam, kemudian bukalah dengan hati‐hati.
a. Periksa pada gelas penduga (kaca), harus
terlihat pada kaca di antara tanda FULL dan
LOW pada (B).
2 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N HD 465 ‐7
b. Jika ketin
nggian oli rendah
r atau
u tidak nam
mpak pada
window ssight gauge (B) tambahkan oli.
4. Pemeriksaan Ketinggian O Oli Transmissi
a. Setelah menghidupk
m kan engine, putaran enngine pada
low idlingg dan periksaa level dengaan sight gauge (C).
b. Jika level oli kurang taambahkan o oli transmissii (A).
CATATAN N
‐ Level oli berubah sessuai dengan suhu oli. Jad di lakukan ppemeriksaan setelah opeerasi
pemanassan selesai.
‐ Selama operasi
o atau
u ketika enggine hidup idling setelaah operasi level
l oli berrada
diatas (A
A).
‐ Apabila ppemeriksaann level oli deengan enginee mati, perikksa dengan ssight gauge ((B).
‐ Apabila pemeriksaaan level oli dengan engine
e matti, tunggu setelah enggine
dimatikaan ± 20 meniit dan perikssa dengan sigght gauge (B B).
5. Pemeriksaan Level Fuel
a. Periksa leevel minyakk melalui fuuel gauge (B B) yang di
pasang paada fuel tankk.
b. Isilah tangki fuel mellalui lubang pengisian (A). Periksa
jumlah fuuel yang terrisi dengan fuel gauge// stik pada
lubang pe engisian solaar.
c.. Setelah penambahan fuel, kencangkan penuttupnya.
d. Periksalah h water sepeerator, buan nglah endapaan air yang
terkandun ng dalam water sepaarator bila air sudah
mencapai ketinggian tertentu.
KETERANGAN
‐ Untuk mencegah
m udara masukk ke Engine, jangan biaarkan jumlaah bahan baakar
habis.
‐ Jika lubaang pernapasan/breatheer (1) buntu tekanan didalam tangkki menurun dan
aliran terhambat.
‐ Bersihkan lubang terrsebut.
6. Pemeriksaan Endapan Air Yang Berassal Dari Fuel
Putar kran (1
1) di bawahh tangki bah
han bakar (ffuel) untuk
m
mengalirkan air dan endapan yangg terkumpul di dalam
taangki bersam
maan dengan n bahan bakkar.
3 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
7. Pemeriksaan Kekencangan Mur & Baut Roda
a. Periksalah baut atau mur roda setiap hari.
b. Periksa kekendoran mur roda (1), jika ada yang lepas
atau kendor harus di kencangkan.
c. Kencangkan baut/ mur sekali lagi setelah berjalan
selama 5 – 6 jam.
8. Pemeriksaan Tekanan Roda
a. Periksa tekanan udara pada tiap‐tiap ban,
sebelum mengoperasikan unit.
b. Pada saat yang sama pemeriksaan tekanan roda,
periksa dengan hati‐hati untuk sayatan kecil
atau kerusakan lainnya.
c. Periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam
pada bagian ban yang berpotensi merusak ban.
9. Pemeriksaan Oil Differential
Lakukan pengecekan oli garden (differential) sebelum
mengoperasikan unit dan periksa kebocoran – kebocoraan
atau rembesan oli yang ada pada differential.
10. Cek engine bagian kanan dan periksa kebocoran oil dari (by pass dan oil filter, CRI, fuel
filter, level suspension, belt altenator, AC dan fan), Pastikan kondisinya normal. Jika
rusak, segera lakukan penggantian.
11. Pastikan permukaan spion selalu bersih dan atur sehingga anda dapat melihat obyek di
belakang dan samping unit dari tempat duduk operator.
12. Pemeriksaan keausan, kerusakan pada dump body, frame, cylinder, lingkage dan hose,
Lakukan pemeriksaan pada komponen – komponen diatas. Jika ditemukan
ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.
13. Pemeriksaan seputaran engine, battery, grill radiator, dan pastikan bahwa disana tidak
ada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting) yang terkumpul seputar
battery, engine, muffler, turbocharger atau bagian – bagian engine yang bersuhu tinggi.
14. Pemeriksaan kerusakan tangga unit, lampu – lampu.
4 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text
P2H DANt]
N PERAWATAN
N HD 465 ‐7
3.1.2. Pemeriksaaan Diatas Alaat dan Didalaam Kabin
Pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeeriksaan diatas alat diluaar kabin dan pemeriksaan
didalam kabin operator.
3.1.2.1. Pemerikksaan Diatass Alat Diluar Kabin Operaator
Naik ke un nit untuk melakukan
m p
pemeriksaan n selanjutnyya, pergunakan Three body
conntact (tiga tittik tumpu/ d dua tangan b berpegang dan satu kaki berpijak seccara berganttian).
1. Pemeriksaaan Level Air R Radiator
a. Jangan membuka p penutup air radiator kettika panas, jika
memeriiksa air pen ndingin selalu dalam keeadaan engiine
dingin.
b. Periksa bahwa leveel air pendiingin beradaa antara FU ULL
dan LOW pada sub tank (1) dan d jika levvel air kuran
ng,
tambah hkan air melaalui sub tankk (2) pada taangki cadanggan
sampai tanda FULL..
c. Jika airr tidak tampak pada sub s tank, tambahkan
t air
melalui pengisi airr (3) pada bagian atass radiator laalu
tambah hkan air padaa sub tank.
d. Pastikan n air tidak bercampurr dengan oil atau cairran
lainnya..
e. Setelah menambah air, kencanggkan tutup d dengan aman.
2. Pemeriksaaan Dust Indiccator
a. Periksa display kuniing (1) tidak menandakaan 7,5 Kpa.
b. Jika garris merah menunjukkan 7,5Kpa, seggera bersihkkan
atau ganti elemen.
c. Setelah di lakukaan pemerikksaan, pembersihan dan d
penggantian, lalu tekan du ust indicato
or (1) unttuk
mengem mbalikan pisston kuning kke posisi sem mula.
3. Pemeriksaaan Battery
a. Pemerikksaan batttery dilakukan dengaan mengeccek
terminaal battery daari kekendorran dan berrsihkan apab bila
terdapaat kotoran.
b. Kumpullkan matterial yan
ng mudaah terbakkar
(daun kering,
k ranting dsb) sep
putaran battery dan selaalu
diperikssa dan bersih hkan.
5 Operation P
People Develo
opment | PT. Bukit Makmu
ur Mandiri Uttama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
4. Pemeriksaan APAR dan Fire Surpression
a. Pastikan APAR dalam konsisi bagus dan layak di
gunakan.
b. Check lock pin, valve, hose apakah masih bisa
berfungsi atau tidak.
c. Check pressure
3.1.2.2. Pemeriksaan Diatas Alat Didalam Kabin Operator
1. Penyetelan seat operator
Aturlah seat operator senyaman mungkin disesuaikan
dengan posisi badan dengan steering dan pedal. Seat
dapat di atur dengan berbagai varian antara lain:
9 Penyetelan maju dan mundur.
9 Penyetelan kemiringan seat.
9 Penyetelan berat.
9 Penyetelan kemiringan sandaran.
9 Penyetelan ketinggian.
9 Penyetelan ketinggian headrest.
9 Penyetelan sudut headrest.
2. Menggunakan seat belt
a. Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa
seat belt tersebut tidak mengalami kerusakan pada
pengikat atau beltnya.
b. Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
c. Selalu gunakan seat belt selama operasi
d. Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat
belt melipat.
Cara pengaturan seat belt
¾ Atur tempat duduk anda dan injak pedal brake
sepenuhnya.
¾ Tarik sisi kanan seat belt, lalu masukan torque (1) ke
buckle (2) hingga terdengar bunyi click. Untuk
melepaskan belt tekan tombol merah pada buckle
(2).
6 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
3. Pengaturan kemiringan steering wheel.
a. Kemiringan steering wheel dapat di atur kedepan
dan kebelakang, keatas dan kebawah.
b. Tarik lever keatas dan atur kemiringan steering
wheel sesuai dengan yang di kehendaki. Lalu tekan
lever ke bawah untuk mengunci steering wheel.
Rentang penyetelan :
9 Depan / belakang : 80 mm / 80 mm
9 Keatas : 30,3 mm / 33 mm
9 Kebawah : 10,7 mm / 17 mm
4. Pemeriksaan Control dan Lever
PERINGATAN !!
9 Ketika menghidupkan engine, periksa bahwa shift
lever pada posisi N (Netral) dan parking brake switch
pada posisi PARKING.
9 Sebelum berdiri dari tempat duduk, yakinkan bahwa
lever transmisi N (Netral) dan lever parki brake posisi
PARKING.
a. Periksa lever parking brake (1) pada posisi PARKING.
b. Periksa lever transmisi (2) pada posisi (N).
KETERANGAN !!
Jika lever transmisi tidak pada posisi N, engine tidak bisa
start. Jika switch starter di putar ke posisi ON pada saat
lever transmissi tidak pada posisi netral, maka pilot lamp
dan warning lamp akan berkedip serta buzzer alarm akan
berbunyi
c. Periksa lever Dump (3) pada posisi FLOAT
d. Periksa lever retarder (4) pada posisi RELEASE
7 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
5. Pemeriksaan Monitor Panel
a. Putar starting switch keposisi ON.
b. Tekan monitor bulb check switch (1). Periksa semua
monitor dan gauge menyala selama 3 detik, lampu
peringatan menyala dan alarm buzzer berbunyi
selama 1 detik.
KETERANGAN !!
Jika lampu‐lampu tidak menyala, mungkin terjadi
kerusakan atau putus hubungan didalam monitor panel,
segera laporkan ke pengawas atau mekanik.
6. Pemeriksaan Emergency Steering
a. Putar kunci switch starter ke posisi ON
b. Putar switch steering emergency (1) ke posisi ON dan
periksa bahwa roda kemudi dapat di operasikan
dengan baik, Jika roda kemudi tidak dapat di
operasikan segera laporkan ke pengawas.
7. Menghidupkan Engine
Sebelum menghidupkan engine bunyikan klakson satu
kali sebagai tanda atau isyarat agar orang yang berada
disekitar unit anda menjauh. Ketika menghidupkan
engine ditempat sempit hati – hati dengan partikel gas
buang karena mengandung racun, yakinkan bahwa
ventilasi terjaga dengan baik.
CATATAN !!
9 Jangan menaikkan putaran engine dengan tiba‐tiba sebelum proses pemanasan
sepenuhnya.
9 Jangan hidupkan starting motor terus menerus lebih dari 20 detik.
9 Jika engine tidak mau hidup, tunggu 2 menit sebelum mencoba untuk
menghidupkan kembali.
8 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
9 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
4. Pastikan parking brake posisi ON/ applied.
5. Low idle engine selama + 5 menit
6. Periksa kembali apakah ada kebocoran pada semua sistim selama operasi melalui
instrument panel.
7. Matikan perangkat elektrik ( lampu, AC, radio ).
8. Matikan engine
9. Periksa Fire Surpression apakah masih normal tekanannya.
10. Turun dari unit memakai metode tiga titik tumpu.
11. Periksa bagian attachment, apakah ada kerusakan, keausan, kebocoran selama
pengoperasian. Apabila ditemukan ketidak normalan, segera laporkan ke pengawas
dan beritahukan kepada operator shift berikutnya.
12. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel sebelum meninggalkan unit.
3.2. Perawatan
Perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan yang tidak
normal sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh
pabrik.
3.2.1. Pengetahuan Dasar Perawatan Unit
Kenapa operator harus tahu tentang dasar perawatan unit? Hal ini tentu mempunyai
tujuan dan sasarannya.
3.2.1.1. Tujuan perawatan
Tujuan perawatan diantaranya adalah :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai ( High availability, berdaya guna fisik
yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanis yang paling baik (
Best Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce Repair Cost ).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.
3.2.1.2. Sasaran perawatan
‐ Sasaran dari perawatan adalah:
1. Memaksimalkan waktu operasi/ produksi.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan/ hambatan pada saat operasi .
3. Mengetahui kondisi mesin atau unit yang digunakan dan untuk menyiapkan suku
cadangnya.
10 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
4. Mengatasi gangguan/ hambatan dengan cepat pada saat operasi atau produksi.
5. Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai.
6. Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.
‐ Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut operator harus mengerti dan
memahami antara lain :
1. Periodical Service.
2. Nama, fungsi, lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada komponen.
3. Melakukan P2H dengan benar.
Pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan adalah :
1. Pengontrolan
2. Perbaikan
3. Penggantian
4. Penyetelan
5. Pengetesan
6. Pemeliharaan
3.2.1.3. Kunci Perawatan (Maintenance)
Kunci Perawatan atau Maintenance diantaranya adalah:
1. Ketrampilan dan perilaku manusia.
2. Kegiatan pemeliharaan
3. Perencanaan yang baik.
4. Peralatan yang memadai dan standart.
5. Keselamatan kerja
6. Pengadaan spare part.
3.2.1.4. Istilah – istilah Dalam Perawatan
Istilah‐ istilah pada Perawatan:
1. PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
Tujuan diadakan PPM adalah melaksanakan pemeriksaan mesin/ engine secara
keseluruhan untuk mendapatkan petunjuk :
a. Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi biaya kebutuhan
suku cadang.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
11 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
2. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
Tujuan diadakan PPU adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuran bagian – bagian
undercarriage untuk mengetahui :
a. Tingkat prosentase keausan bagian under carriage.
b. Rekomendasi waktu kapan akan dilakukan penggantian.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara‐cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
3. PAP (Program Analisa Pelumas) atau SOS (Sample Oil System)
Tujuan diadakan PAP atau SOS adalah melakukan pemeriksaan dan analisa terhadap
pelumas atau oli untuk:
a. Mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan kerusakan yang mungkin
akan timbul atau sedang terjadi .
b. Mengurangi waktu rusak (down time) dan biaya repair.
c. Mengganti pelumas sehingga tercegah kerusakan yang lebih fatal/ parah.
d. Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan
pemeliharaan.
3.2.1.5. Pelumas
Fungsi pelumas oli diantaranya adalah:
1. Sebagai bantalan dan pencegah anti karat.
2. Sebagai media pendingin pada system.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih.
5. Sebagai media pemindah tenaga.
Jenis – jenis Oli
1. Hidraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 )
2. Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , / SAE 10 – 50 )
3. Gear oil ( AGMA , GL‐ 1, GL‐ 8A / SAE 60 – 250 )
4. Brake oil ( SAE 10 )
5. Automatic Transmission fluid oil
Kerusakan oli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar sistim oli
tersebut.
Penyebabnya antara lain : debu, air dan kotoran.
12 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
2. Deteriorasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari sistim oli tersebut.
Penyebabnya antara lain : Karena proses pembakaran atau campuran kimia oli.
3.2.2. Mengatasi Gangguan Sederhana
Tujuannya yaitu operator dapat melakukan tindakan pencegahan agar supaya unit tidak
mengalami kerusakan lebih besar.
Hal ini diharapkan saat mengoperasikan unit, operator PT. BUMA dapat mengidentifikasi
atau menganalisa gangguan dan penyebabnya yang mungkin timbul selama beroperasi.
- Identifikasi Gangguan Sederhana
9 Kebocoran kompresi tinggi.
Low Power 9 Blow by gas tinggi.
9 Fuel pump injection abnormal.
9 Campuran bahan bakar dengan udara tdk
Asap Hitam
seimbang (lebih banyak bahan bakar).
9 Oli ikut terbakar.
9 Kebocoran kompresi tinggi.
Asap kebiru‐biruan 9 Blow by tinggi.
9 Turbocharger rusak, oli bocor ke air intake dan
exhaust intake.
9 Kebocoran pada sistem pendingin (Air pendingin
Asap keputih putihan masuk ke ruang bakar).
Engine 9 Kemungkinan Fuel bercampur air.
Hunting 9 Banyak gelembung udara dalam fuel system.
9 Timing injection tidak tepat.
Tidak bisa hidup 9 Injection nozzle buntu.
9 Tidak ada bahan bakar.
9 Bolt pengikat vibration damper kendor/ lepas.
Engine bergetar
9 Bolt pada universal joint lepas/ kendor.
9 Engine over heat.
9 Radiator core buntu.
Water temp. Gauge
9 Air pendingin kotor.
menyala.
9 Air pendingin kurang.
9 Van belt kendor.
13 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
9 Water pump tidak berfungsi.
9 Thermostat tidak bekerja dengan baik.
9 Tutup radiator tidak rapat/ kencang.
Engine oil pressure 9 Tekanan oli engine dibawah standart.
monitor/engine oil 9 Oil dalam oil pan kurang.
pressure gauge warning
9 Pump oil tidak berfungsi
lamp menyala
Oil kurang dalam oil pan 9 Oil bocor.
(Pada penunjuk/dipstick
Engine 9 Engine overheat.
kurang)
9 Oil campur air.
Oil keputih‐putihan
9 Oil cooler bocor.
seperti susu.
9 Ring pada liner bocor.
9 Oil campur solar.
Oil ditambah dan encer
9 Kebocoran solar pada nozzle ke ruang cyl.head.
9 Strainer buntu.
9 Stall speed terlalu lama.
Torque
Slip temperature tinggi 9 Salah memilih speed.
Converter
9 Torque converter relief valve tidak berfungsi.
9 Overload.
Bergetar, suara 9 Needle bearing pada speeder rontok.
Universal joint
abnormal 9 Tidak ada pelumasan pada speeder joint.
9 Steering control valve rusak.
9 Hose oil steering pecah (rusak).
Tidak Bisa belok
9 Oil pump rusak.
Steering & 9 Oil kurang.
Brake 9 Strainer buntu.
9 Oilpump rusak.
Brake Tidak Bekerja
9 Slack adjuster rusak.
9 Multiple disc aus.
14 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012
[Type text]
P2H DAN PERAWATAN HD 465 ‐7
9 Filter buntu.
9 Oilpump rusak.
Hydraulic 9 Oil kurang.
Low power.
system 9 Relief valve rusak.
9 Viscositas oil tidak tepat.
9 Seal cylinder rusak.
9 Floting seal rusak.
Oli Bocor & Suara
Final Drive 9 System pelumasan tidak normal atau oil kurang.
Abnormal
9 Ada keausan pada component final drive.
9 Battery relay rusak.
Tidak bisa start 9 Starting switch rusak.
9 Starting motor rusak.
9 Alternator rusak.
9 Regulator rusak
Electrical Tidak charger
9 Fuse putus.
system
9 Ampere meter rusak.
9 Lampu putus.
Lampu penerangan 9 Fuse putus.
tidak menyala. 9 Cable putus.
9 Switch lampu putus.
9 Rock ejecktor tidak dipasang.
9 Terselip batu di sela ban.
Robek, bocor, meledak,
Tyre/Ban 9 Menginjak material yang keras dan tajam.
lepas
9 Tekanan angin ban kurang.
9 Nut roda lepas.
9 Muatan melebihi standard (over load)
Suspensi Bocor, amblas 9 Jalan bergelombang, menikung dengan kecepatan
tinggi.
15 Operation People Development | PT. Bukit Makmur Mandiri Utama 2012