Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENGENALAN UNIT DAN KOMPONEN

1.1. SPESIFIKASI, FUNGSI DAN TUGAS UNIT

Gambar 1.1. : HM 400

TIPE TRUCK :
TIPE TRUCK

H M 400

Muatan ( Payload )

Heavy Mooka plant

Konfigurasi :

6 x 6

Roda penggerak

Titik tumpu

GALEO :
Genuine Answers For Land & Environment Optimization
Jawaban Pasti terhadap pengelolaan tanah dan lingkungan

Pengenalan Unit dan Komponen | 1


1.1.1.SPESIFIKASI UNIT

Gambar 1.2. : Dimensi HM 400

ITEM UNIT HM 400


Overall weight (Unladen
weight+max.payload kg (lb) 66875 (147459)
+1 operator (75kg(165 lb)
Unlladen weight kg (lb) 30300 (66812)
Max payload kg (lb) 36500 (80483)
Dump body Struck m3 (cu.yd) 16.5 (21.6)
capacity Heaped (2:1) m3 (cu.yd) 22.3 (29.2)
Dumping Speed (at 2000rpm) (raised) sec 12
Komatsu SAA6D140E-3
Name of engine -
Diesel engine
Flywheel horsepower of engine kw (HP)/rpm 331(444)/2000
N 2045(208.5.
Max torque
m(kgf.m,lbft)/rp 1508.1)/1400

2 | Pengoperasian HM 400
m
Overall length mm (ft in) 11025 (36’2”)
Overall height mm (ft in) 3700 (12’,2”)
Overall height at dumping mm (ft in) 7130 (23’ 5”)
Overall width mm (ft in) 3450 (11’ 4”)
Min ground clearance (bottom of rear
mm (ft in) 620 (2’)
axle)
Min. Turning radius mm (ft in) 8710 (28’ 7”)
1st km/h (MPH) 7.2 (4.5)
2nd km/h (MPH) 11.0 (6.8)
3rd km/h (MPH) 16.9 (10.5)
Forward
4th km/h (MPH) 25.8 (16.0)
Travel Speed 5th km/h (MPH) 39.4 (24.5)
6th km/h (MPH) 58.6 (36.4)
1st Km/h (MPH) 7.4 (4.6)
Reverse
2nd km/h (MPH) 17.5 (10.9)

REFFIL CAPACITY
ITEM KAPASITAS ITEM KAPASITAS
Fuel (Solar) 500 liter Front axle 26 liter
Air Pendingin 89 liter Center axle 44 liter
Oli engine 52 liter Rear axle 40 liter
Oli transmissi 115 liter
Oil hydraulic & brake. 180 liter

FUEL CONSUMPTION
ITEM LOW MEDIUM HIGH
Fuel 19,5 – 24,5 liter/jam 24,5 – 33,6 liter/jam 33,6 – 48,8 liter/jam
*Sumber data OMM HM 400

1.1.1.1. Konstruksi Cabin

Gambar 1.3 : Konstruksi cabin HM 400

Pengenalan Unit dan Komponen | 3


FOPS : Falling Over Protective Structure
1.1.2 Fungsi dan Tugas Unit
Suatu alat angkut yang digunakan untuk mengangkut material pada jarak pendek, menengah
/ 500 meter up. Dalam pertambangan HM 400 digunakan untuk mengangkut OB ( Over
Burden), coal ( Batubara), Mud ( Lumpur ) , tanah merah ( top soil ).
1.2. BASIC ENGINE DAN BASIC HYDRAULIC
1.2.1. Basic Engine
Secara umum, klasifikasi berbagai jenis engine pada saat ini biasa dipakai, dapat dilihat
dibagan berikut :

1.2.1.1. Definisi Engine dan Machine.


Engine adalah suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu, yaitu
proses thermis atau panas dirubah menjadi tenaga mekanis.
Machine adalah suatu unit secara keseluruhan, yang mencakup dari engine sampai
power train,sehingga alat itu bisa bergerak / jalan.

1.2.1.2. Fungsi Engine


Fungsi engine sebagai sumber tenaga penggerak
utama untuk diteruskan ke penggerak lainnya.

Gambar 1.4 : Type in line engine HM 400.

4 | Pengoperasian HM 400
Model Kode engine :
S AA 6 D 140 E - 3

Generasi
Emisi
Diameter liner
Diesel engine
Jumlah silinder
Air to air
Supercharger

1.2.1.3. Prinsip Kerja Engine Diesel 4 Langkah


Udara yang dimasukkan kedalam silinder liner, kemudian dikompresikan mencapai
tekanan 30 – 40 kg/cm2 dan suhunya naik antara 300 – 400 oC, kemudian disemprotkan
bahan bakar (solar) sehingga terjadi pembakaran, yang menghasilkan tekanan sebesar 60 –
80 kg/cm2 dengan suhu sekitar 600 – 800 oC.

Gambar 1.5 : 4 Langkah engine diesel

Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup. Piston bergerak


A. Intake stroke turun dari TDC ke BDC, dan menghisap udara dari intake
manifold kedalam ruang bakar (cylinder).
Intake valve dan exhaust valve dalam keadaan tertutup.
Setelah piston turun sampai BDC, piston akan kembali naik
B. Compression stroke untuk memampatkan udara yang telah dihisap tadi.
Temperatur pada saat itu bisa mencapai sekitar 500 – 600 oC

Pengenalan Unit dan Komponen | 5


Intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan
tertutup. Setelah piston mencapai titik yang ditentukan
(beberapa derajat sebelum TDC), kemudian solar
C. Power stroke
disemprotkan ke dalam ruang bakar dan terjadilah
pembakaran (power) karena udara yang dikompresikan tadi
mempunyai suhu tinggi dan bercampur dengan bahan bakar.
Setelah langkah power, piston kembali turun dari TDC ke
titik BDC. Kemudian naik kembali dari BDC ke TDC untuk
D. Exhaust stroke
membuang sisa-sisa pembakaran melalui exhaust valve.
Sedangkan intake valve tetap tertutup.

1.2.1.4. System Engine


Engine dapat bekrja secarah optimal dengan adanya beberapa system dalam engine ,
System-system tersebut antara lain :

1.2.1.4.1. Air Intake dan Exhaust System


Air Intake dan Exhaust System adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
mengatur aliran udara, sehingga udara tersebut masuk ke ruang bakar dan keluar sebagai
gas buang sisa pembakaran. Ada 3 sistem pemasukan udara yaitu Naturaly aspirated,
Turbocharger Aspirated dan Turbocharger with aftercooler aspirated.

A. Naturally Aspirated
Keterangan :
1. Pre cleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
A Combustion chamber

Gambar 1.6 : Naturally Aspirated

6 | Pengoperasian HM 400
B. Turbocharger Aspirated

Keterangan
1. Precleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder linier
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
10. Turbochaeger
Gambar 1.7 : Turbocharger Aspirated

C. Turbocharger with Aftercooler Aspirated

Keterangan:
1. Precleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder linier
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator
10. Turbocharger
11. After cooler
A. Combustion
chamber
B. Cooling water Gambar 1.8 : Turbocharger With After Cooler Aspirated

1.2.1.4.2. Turbocharger
Turbocharger adalah Meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar
sehingga lebih banyak bahan bakar yang terbakar dan tenaga engine meningkat dengan
tanpa merubah bentuk kontruksi dari engine.

Pengenalan Unit dan Komponen | 7


Gambar 1.9 : Turbocharger

Turbocharger ini mempunyai dua impeller, yaitu turbin dan blower. Turbin di putar oleh
gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasang blower
dengan ikatan nut ( mur ), sehingga putaran blower akan sama dengan putaran turbin.
Putaran dari turbocharger ini berkisar antara 50.000 – 150.000 RPM. Pada tengah – tengah
turbin dilengkapi dengan saluran oil untuk pelumasan bearing. Pelumasan ini menggunakan
oil engine. Manfaat turbocharger untuk menambah tenaga engine ± 30 %.

1.2.1.4.3. Air to air / Charge air cooler.


Charge air cooler berfungsi untuk mendinginkan temperature udara sebelum masuk
kedalam ruang bakar.

Gambar 1.10 :Siklus air to air.

Keterangan :
1. Udara masuk ke turbocharger 3. Charge air cooler
2. Udara dari turbocharger ke charge air cooler 4. Intake manifold

1.2.1.4.4. Fuel System


Fuel system adalah rangkaian komponen yang menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar
dengan jumlah, tekanan dan waktu tertentu sehingga terjadi proses pembakaran.
Fuel system yang terdapat pada unit HM 400 adalah :

8 | Pengoperasian HM 400
Common Rail Injection System ( CRI )

Gambar 1.11 : Skema Alur CRI

NO KOMPONEN FUNGSI
Sebagai tempat penampungan bahan bakar,
1. Fuel tank
pengendapan kotoran dan kondensasi.
Pre Filter/Water
2. Untuk memisahkan bahan bakar dengan air.
separator
Untuk menyaring kotoran yang terkandung didalam
3. Fuel filter
bahan bakar sebelum dialirkan ke sistem.
4. Fuel pump/Feed pump Untuk mensuplai bahan bakar dari tanki ke system.
5. Supply pump Mensuplai bahan bakar dari feed pump ke common rail
Menampung bahan bakar bertekanan sebelum ke
6. Common rail
injector
Electronic control
7. Mengatur kapsitas, pressure dan timing injection
module (ECM)
Untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar
8. Injector
dengan tekanan tinggi ke ruang bakar.

1.2.1.4.5. Lubricating System


Lubricating system adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang mengatur
aliran oli pelumas keseluruh komponen engine yang bergerak dan membutuhkan
pelumasan sehingga engine dapat bertahan lama.

Pengenalan Unit dan Komponen | 9


Gambar 1.12 : Skema lubricating system

NO KOMPONEN FUNGSI
1. Oil Pan Tempat penampung dan pendingin oli.
2. Strainer Penyaring oli dari kotoran yang kasar.
Oil Main Sebagai pompa oli utama, memberikan oli bertekanan dari oil Pan
3.
Pump ke system / bagian–bagian yang di lumasi.
Scavenging Membantu memompakan oli pada waktu unit mendaki maupun
4.
Pump menurun sehingga selalu ada pelumasan pada komponen engine.
Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul selama
5. Oil Filter
sirkulasi sehingga dapat memperpanjang daya tahan umur engine
Untuk mendinginkan oli dengan perantara sirkulasi air pendingin
6. Oil Cooler
atau dengan media pendinginannya adalah air.
Regulator
Mengatur tekanan oli dalam system dengan tekanan yang di
7. Valve/
tentukan 2 s/d 5 kg/cm2.
Relief Valve
Menjadi by pass saat oil filter kotor, tersumbat atau menjaga oli
8. Safety Valve tetap ada dalam system bila di lengkapi dengan caution lamp oil
filter. Lampu akan menyala bila filter tersumbat.
Oil Pressure
9. Sebagai petunjuk tekanan oli mesin.
Gauge
Menyaring oli dari oil pan melalui main gallery dan sebagai
10. Bypass Filter
pendingin oli karena tempatnya diluar engine.
1. Membentuk lapisan film minyak
11. Oli 2. Sebagai pendingin
3. Sebagai penyekat

10 | Pengoperasian HM 400
4. Sebagai pembersih
5. Sebagai pencegah anti karat
6. Sebagai media pemindah tenaga ( hidrolik )
7. Sebagai pemindah daya ( Torque converter )

1.2.1.4.6. Cooling System


Sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang mengatur aliran pendingin keseluruh
komponen engine yang menbutuhkan pendingin sehingga suhu engine selama bekerja dapat
tetap stabil pada suhu yang telah di tentukan dan system ini juga dapat mengatur
pencapaian suhu kerja engine. Suhu kerja engine normal adalah 70-90C

Gambar 1.13 : Skema cooling system

NO KOMPONEN FUNGSI

Mensuplai / memompakan air dengan aliran yang bertekanan


1. Water pump
ke dalam system pendingin air.

Mendinginkan oli, baik oli engine, oli transmissi maupun oli


2. Oil cooler
hidrolik dengan media air pendingin.
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat pada
3. Corrosion resistor
sistem pendingin air.
Tempat terjadinya proses pembakaran, dimana dinding liner
4. Cylinder liner
didinginkan dengan media air pendingin.
Tempat bersirkulasi air pendingin untuk mendinginkan block
5. Cylinder block
engine melalui water jacket.
Menampung / membagi air ke bagian–bagian yang
6. Water manifold
memerlukan pendinginan.

Pengenalan Unit dan Komponen | 11


Untuk mengatur air bekas pendinginan ke radiator atau ke
engine lagi hingga temperatur air pendingin tetap konstan 70–
7. Thermostat
90 oC atau mempercepat temperatur kerja engine saat bekerja
maupun mencegah engine overheat.
Tempat menampung air pendingin engine dan proses
8. Radiator
pendinginan air tersebut, dibantu dengan udara luar.

Untuk menghisap udara dari arah sirip – sirip radiator agar


9. Fan sirkulasi udara akan lebih sempurna, sehingga air panas di sirip
– sirip radiator cepat dingin.

Tempat pendingin sirkulasi gas buang, EGR cooler didinginkan


10. EGR cooler
dengan media air pendingin.
Radiator Cup :

Membebaskan tekanan lebih yang ada didalam sistem


a. Pressure
pendinginan. Jika tekanan didalam sistem naik 0,75 kg/cm2
Valve
diatas tekanan udara luar.

Mencegah kevakuman didalam radiator, jika tekanan dalam


b. Vacum Valve sistem pendingin kurang/lebih kecil dari tekanan udara luar
maka vacuum valve akan terbuka.

1.2.1.4.7. Electric System


Untuk menunjang kerja unit dibutuhkan tenaga listrik karena beberapa komponen
atau system tergantung pada arus listrik, sistem kelistrikan pada unit antara lain :
A. Starting System
Sistem yang berfungsi sebagai penggerak awal untuk menghidupkan engine.

12 | Pengoperasian HM 400
Gambar 1.14 : Skema starting system.

NO KOMPONEN FUNGSI
1. Alternator Fungsinya sebagai sumber listrik untuk mensuplay ke battery
pada saat engine hidup dengan merubah energi mekanik
menjadi energi elektrik
2. Battery (tipe Fungsinya sebagai penyimpan arus listrik dengan merubah
kering & tipe energi kimia menjadi tenaga listrik
basah)
3. Battery relay Fungsinya untuk memutus dan menghubungkan arus battery
dengan body secara automatis dan mencegah atau memperkecil
hubungan singkat bila battery tidak digunakan
4. Safety relay Sebagai pengaman starting motor. Pada saat engine hidup,
starting motor tidak bisa difungsikan
5. Regulator Fungsinya untuk menjaga agar arus yang keluar dari alternator
tetap konstan pada saat engine dalam putaran rendah atau
putaran tinggi
6. Starting switch Fungsinya untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik
7. Starting motor Fungsinya untuk menghidupkan engine atau merubah energi
listrik menjadi energi mekanik
8. Fuse Sebagai pengaman arus listrik
9. Cable Sebagai penghubung system kelistrikkan

B. Charging system
Charging system atau sistem pengisian battery adalah sistem pengisian battery sebagai
sumber arus listrik yang digunakan untuk menggerakkan aksesoris engine dan unit secara
keseluruhan, selama engine dalam keadaan hidup.

Pengenalan Unit dan Komponen | 13


Gambar 1.15 : Skema charging sistim.

C. Electric Accessories
Accessoris electric adalah perlengkapan electric yang mendukung kerja unit saat
beroperasi, yaitu antara lain :
a. Lighting b. Radio c. Horn d.Wiper.

IDENTIFIKASI KERUSAKAN ENGINE


No Problem Identifikasi
1. Oil Up Adalah kasus naiknya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan
pada ring piston atau cylinder liner , sehingga oil tersebut akan
terbakar. Peristiwa ini terjadi karena ketidak mampuan ring piston
mengikis oli yang ada didinding liner, disebabkan clereance antara
dinding liner dengan ring piston sudah melebihi batas toleransi .
Ini terjadi saat langkah piston dari TMA ke TMB.
2. Oil down Adalah kasus turunnya oil ke ruang pembakaran yang disebabkan
keausan pada valve guide atau insert valve , sehingga oil akan
menelusuri batang valve dan berakhir jatuh keruang bakar dan ikut
terbakar saat proses pembakaran.
3. Blow by Adalah kasus kebocoran tekanan kompresi yang disebabkan keausan
pada ring kompresi piston atau cylinder liner, yang mengakibatkan
sebagian tekanan tersebut meniup kearah oil pan & memaksa oil yang
ada didalam oil pan menguap keluar melalui breather engine.
Peristiwa ini terjadi pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA.

4. Engine Merupakan kasus tidak normalnya suplay bahan bakar yang masuk ke
hunting sistim pembakaran yang disebabkan adanya gelembung – gelembung
udara pada saluran masuk bahan bakar.
5. Over Adalah kasus kelebihan bahan bakar didalam nozzle karena saluran
fueling bahan bakar yang kembali ke fuel tank ( Fuel Return ) mengalami
hambatan . Akibatnya engine sulit dimatikan.

6. Over Adalah kasus kecepatan unit melebihi putaran engine


running ( Rpm ).

IDENTIFIKASI WARNA ASAP ENGINE


No Warna asap Identifikasi
1 Hitam Diakibatkan dari tidak imbang/sesuai, antara bahan bakar

14 | Pengoperasian HM 400
dengan udara saat proses pembakaran.
a. Kasus ini disebabkan dari air cleaner kotor atau tersumbat.
b. Tidak normalnya sistim bahan bakar/fuel sistim.
2 Putih kebiru- Diakibatkan dari terbakarnya oli saat proses pembakaran.
biruan Kasus ini disebabkan dua kemungkinan :
a. Oil up.
b. Oil down.
3 Putih Diakibatkan dari terbakarnya air pendingin saat proses
pembakaran.
Kasus ini disebabkan antara lain :
a. Bahan bakar tercampur dengan air.
b. Retaknya silinder liner, sehingga air pendingin masuk
kedalam ruang bakar dan ikut terbakar.
4 Transparan Warna asap normal.

1.2.2. Basic Hydraulic.

1.2.2.1. Definisi Dan Fungsi Hydraulic System.


Definisi hydraulic system adalah sistem pengontrolan dan pemindahan gaya dengan
perantara zat cair (Fluida).
Fungsi hydraulic system adalah Untuk proses sistem kerja power train, chassis dan
menggerakkan peralatan kerja (attachment).

1.2.2.2. Skema Hidraulic Attachment.

Gambar 1.16 : Skema hydraulic system double acting

Secara garis besar system hydraulic mempunyai komponen-komponen utama :

NO KOMPONEN FUNGSI

Pengenalan Unit dan Komponen | 15


1. Tangki hidrolik (hydraulic tank) Sebagai tempat penampungan oli dari sistem dan
berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali.
2. Pompa hidrolik (hydraulic Sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem.
pump) Dan bersama komponen lain menimbulkan
hydraulic pressure ( tenaga hidrolik ).
3. Control valve Untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang
diinginkan.
4. Main relief valve Untuk membatasi tekanan maksimum yang
diijinkan dalam hydraulic system.
5. Pressure line Saluran oli hidrolik bertekanan tinggi, baik
berbentuk pipa atau hose.
6. Hydraulic control lever Mengarahkan spool yang terdapat dicontrol valve
(membuka & menutup saluran oli)

7. Actuator (hydraulic cylinder) Sebagai perubah dari tenaga hidrolik menjadi


tenaga mekanik.
8. Filter Oil Hydraulic Untuk menyaring kotoran-kotoran agar tidak ikut
bersirkulasi.
Accumulator Untuk menyimpan energy bertekanan dan
meredam gaya kejut dari attachment hydraulic.

1.3.KOMPONEN

Gambar 1.17 : Komponen

16 | Pengoperasian HM 400
NAMA KOMPONEN
1. Dump body 4. Fuel tank
2. Rear tyre 5. Head lamp
3.Front tyre 6. Radiator & cooler group

1.3.1. Power Train


Adalah suatu rangkaian tenaga gerak, meliputi dari sumber tenaga (engine), komponen
penerus tenaga, hingga unit bisa bergerak/ berjalan.

Gambar 1.18 : Power train HM 400

Nama Komponen Power Train HM 400


1. Engine 14.Tyre
2. Out put shaft 15.Final drive (front)
3. Front drive shaft 16.Brake (front)
4. Brake cooling & brake system pump 17.Rear drive shaft (front)
5. Torque converter, Transmissi, front brake 18.Center differential
Cooling, differential control pump. 19.Center differential lock
6. PTO 20.Tyre

Pengenalan Unit dan Komponen | 17


7. Torque converter 21.Final drive (center)
8. Steering hoist control pump 22.Brake center
9. Transmissi 23.Rear drive shaft
10.Oscillation hitch 24.Rear differential
11.Center drive shaft 25.Rear differential lock.
12.Front differential 26.Tyre
13.Front differential lock 27.Final drive
28.Rear brake

1.3.1.1. Out put shaft ( Vibration dumper )


Berfungsi sebagai peredam gaya puntir torque engine saat accelerasi dan melindungi
engine dari hentakan, goncangan tidak normal yang berasal dari power train. Komponen
utama out put shaft pada unit HM 400 , adalah karet ( Rubber ). Out put shaft terpasang
pada flywheel engine ( outer body terpasang pada engine ,sedangkan inner body terpasang
pada output shaft atau power train ).

Gambar 1.19 : Out put shaft

Keterangan
1. Rubber cushion (kecil). 4. Flange.
2. Rubber cushion ((besar). 5. Shaft.
3. Outer body. 6. Inner body.
Prinsip kerja Out put shaft
Tenaga engine dipindahkan keflywheel (outer body) dan inner body (Power train) dibatasi
oleh karet/rubber , yang berfungsi sebagai peredam. Dan tenaga engine diteruskan melalui
inner body ( output shaft) ke torque converter.
1.3.1.2. Front drive shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari satu titik ke titik lain
(Out put transfer gear ke differential depan/ front axle) secara terus menerus

18 | Pengoperasian HM 400
Gambar 1.20 : front drive shaft

1.3.1.3. Torque converter


Berfungsi sebagai pemindah tenaga dari engine ke transmissi , dengan perantara media
zat cair ( oli ). Torque converter menghubungkan engine dengan transmissi secara hidrolik.
Torque converter terletak antara front drive shaft dan torq flow transmission.
Untuk unit HM 400, Menggunakan jenis Lockup clutch Torque converter.

Gambar 1.21 : Torque converter.

Komponen utama
1. Impeller/Pump (dihubungkan dengan flywheel), berfungsi untuk merubah tenaga
mekanis menjadi tenaga flow kinetis. Impeller berputar searah dengan putaran
engine, hali ini membuat oli dilempar/centrifugal oleh sudu-sudu yang ada di
impeller ke turbine.
2. Turbine/ Runner (dihubungkan dengan out put shaft ke transmissi), berfungsi
untuk merubah tenaga kinetis menjadi tenaga mekanis. Turbin berputar menerima
tenaga kinetes melalui sudu-sudunya dan merubah tenaga mekanis melalui out
put nya.
3. Stator/Reactor, berfungsi untuk mengarahkan oli dari turbin ke impeller dan
melipatgandakan torsi.
Prinsip kerja Torque converter:
Merubah tenaga mekanis menjadi kinetis ( oil flow ), kemudian tenaga kinetis tersebut
dirubah kembali menjadi tenaga mekanis melalui out put shaftnya.

Lock up clutch/ clutch piston :


Berfungsi sebagai coupling, untuk menjadikan atau menghubungkan putaran engine ke
transmissi menjadi langsung/ direct drive.

Pengenalan Unit dan Komponen | 19


Istilah torque converter :
1. Stall : Suatu keadaan kecepatan turbin sama dengan nol atau berhenti karena
beban berlebihan, sedangkan kecepatan impeller/ pump sesuai dengan
kecepatan engine.
2. Stall speed : Kecepatan maksimum impeller/ pump pada saat unit berhenti, karena di
beri beban berlebihan.
3. Phase : Perubahan kenaikan efisiensi dari torque converter (perubahan fungsi stator)

Keuntungan torque converter :


1. Tidak menimbulkan suara berisik dan dapat meredam getaran yang ditimbulkan, baik
datangnya dari engine atau power train, oleh oli torque converter itu sendiri.
2. Torque out put yang dihasilkan dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya beban
unit, tanpa terjadi stall.
Kerugian torque converter :
1. Pemindahan tenaga dari engine ke transmissi tidak 100%.
2. Rawan kebocoran, perubahan temperature dapat mempengaruhi tingkat efisiensinya.
3. Konstruksi rumit dan harganya mahal.
Sifat torque converter : Putaran turbine/runner selalu lebih lambat dari putaran
impeller/pump. Akan tetapi torque(daya dorong) lebih besar dari pada torque engine.
Dalam kondisi tertentu, putaran turbine bisa lebih cepat dari putaran impeller/pump,
sewaktu unit mengalami overspeed dijalan menurun (miss operation).

1.3.1.4. Torqflow Transmission ( Transmissi )


Berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak maju,
mundur dan untuk meningkatkan torsi dengan cara
mereduksi putarannya melalui perbandingan jumlah
tiap gear transmissi.Torqflow transmission terletak
antara torque converter dan rear drive shaft.

Gambar 1.22 : Torqlow Transmission (Transmissi)

Jenis Transmissi :

1. Transmissi Mekanis (Direct Drive)


Jenis transmissi ini berpasangan dengan system pemindah tenga mekanis (main clucth)
Jenis ini biasa digunakan pada mobil /truck serta bulldozer berukuran relative kecil.
2. Transmissi Hydraulic (Torq flow Transmission)
Transmissi ini berpasangan dengan system pemindah tenaga hydraulic ( torque converter ),
dimana mengaktifkan dan menetralkannya menggunakan tenaga oli yang bertekanan .
jenis transmissi ini digunakan pada dumptruck atau bulldozer yang berukuran besar.

20 | Pengoperasian HM 400
3. Transmissi Hydroshift (Hidroshift Transmission)
Transmissi ini merupakan transmissi hydraulic yang menerima putaran langsung dari
engine, dan tidak berpasangan dengan main clucth ataupun torque converter, tapi hanya
dilengkapi dengan damper atau inching pedal.
Jenis ini digunakan u/bulldozer ukuran kecil , dozer shovel dan motor grader.

Model Transmissi HM 400


K-ATOMICS
K-ATOMICS ( Komatsu Advanced with Optimum Modulation Control System ). Mengontrol
secara electronic tekanan engange seluruh clutch sehingga perpindahan gear lebih halus.
Skip shift
Memilah secara otomatis gear speed sesuai dengan grade ditanjakan untuk mengurangi
banyaknya shift down gear transmissi.

1.3.1.5. Front drive shaft, center drive shaft, rear drive shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari satu titik ke titik lain (Transmissi ke
Differential) secara terus menerus.

Gambar 1.23 : Drive shaft

Front drive shaft : Menghubungkan tenaga putar dari transmissi ke axle depan.
Center driveshaft : Menghubungkan tenaga putar dari transmissi ke center axle.
Rear drive shaft : Menghubungkan tenaga putar dari center axle ke rear axle.

Pengenalan Unit dan Komponen | 21


1.3.1.6. Universal joint
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan putaran propeller shaft. Terletak antara output
transmissi dan differential.

Gambar 1.24 : Universal joint


1.3.1.7. Differential gear (Axle)
Berfungsi untuk mereduksi putaran serta membedakan kecepatan putar antara roda kiri ,
dan roda kanan saat unit berjalan membelok.

Gambar 1.25 :

differential
Komponen differential
1. Pinio gear
2. Bevel gear
3. Drive shaft.
1.3.1.8. Final drive
Berfungsi untuk mereduksi putaran akhir untuk mendapatkan torque yang lebih besar.

NAMA KOMPONEN
1.
1. Sun gear
2. Planetary gear
3. Ring gear

Gambar 1.26 : Final drive

1.3.2. Lower Struckture ( Chassis )


Adalah kerangka bagian bawah dari komponen unit yang digunakan untuk menopang
sistem kerja unit.

22 | Pengoperasian HM 400
1.3.1.1. Frame
Terdapat dua buah frame pada unit articulated truck, terdiri dari :
A. Front frame
Front frame memiliki box section yang besar, lebar dan kaku untuk memikul beban torsi.
Rancangan frame juga mengurangi ketegangan pada hitch dan mengoptimalkan ukuran
suspensi.

Gambar 1.27 : Front Frame HM 400

B. Rear frame
Rear frame menggunakan twin box construction. Rancangan ini menghasilkan berat yang
rendah dan umur pemakaian lebih panjang.

Gambar 1.28 : Rear frame HM 400

1.3.1.2. Oscillating Hitch


Terletak antara front frame dan rear frame Berfungsi untuk menjaga semua roda tetap
kontak dengan tanah pada kondisi jalan yang sangat buruk. Oscillating hitch didesain untuk
memikul beban vertical dan longitudinal.

Gambar 1.29 : Oscillating hitch

Pengenalan Unit dan Komponen | 23


1.3.1.3. Suspension system
Berfungsi sebagai penyangga berat chassis unit dan menyerap kejutan yang timbul dari
permukaan jalan, untuk memberikan kenyamanan operasi bagi operator. Unit articulated
HM 400 dilengkapi dengan dua jenis suspensi, terdiri :
• Hydraulic suspension pada frame bagian depan dan belakang.
• Arm frame (A frame).
• Link suspension.

Gambar1.30 : Suspension system

A. Front & Rear Suspension


Berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber), Articulated HM 400, menggunakan
suspensi jenis Hydropneumatic Dilengkapi dengan dua buah hydraulic cylinder dan sistem
suspensi ini cylinder suspensi diisi oleh Oli & Gas Nitrogen ( N2 ). Bila terjadi sesuatu gaya
kejutan pada chassis dari permukaan tanah, maka oli dan gas nitrogen akan menyerap
kejutan tersebut, karena sifat gas tersebut, compressible & expansion.

Gambar 1.31 : Suspensi depan Gambar 1.32: Suspensi belakang

B. Arm Frame
Berfungsi untuk mempertahankan roda selalu kontak dengan permukaan jalan dengan
bergerak berayun (oscillate).
Terletak pada center axle, rear axle dengan frame belakang.

24 | Pengoperasian HM 400
Gambar 1.33 : Arm frame

C. Suspension link
Terletak dibagian frame belakang, salah satu ujung link terpasang di axle dan ujung
satunya terpasang di frame. Berfungsi untuk membuat axle belakang bisa berartikulasi.

Gambar 1.34 : Suspension link

1.3.1.4. Steering sistim


Suatu sitem pengendali peralatan yang digunakan untuk membelokkan arah gerak lurus
menjadi kekiri atau kekanan pada sudut-sudut tertentu, dari 0° sampai 360° kearah gerak
semula. Sistim kemudi articulated truck mencakup kelompok komponen penghubung yang
meneruskan putaran steering wheel untuk menggerakkan frame depan kearah kanan, kiri
dengan radius 45°, dan berfungsi meringankan kerja operator mengendalikan arah unit.

Pengenalan Unit dan Komponen | 25


Klasifikasi Sistem steering :

Komponen Steering :

Gambar 1.35 : Komponen bagian atas (cabin) Gambar 1.36 : Komponen bagian bawah

NAMA KOMPONEN

26 | Pengoperasian HM 400
1. Steering wheel 1. Steering pump.
2. Steering column 2. Flow amp valve
3. Lock lever 3. Hydraulic tank.
4. Yoke 4. Cylinder rod steering.
5. Joint shaft.
6. Steering valve

Garis besar Sistem Steering HM 400 :


System steering menggunakan tipe Full hydraulic power steering.Ketika roda steering
(steering wheel) digerakkan ,steering control valve bekerja, oli mengalir ke silinder rod
steering dengan memanjangkan dan memendekkan silinder rod steering, truck /unit dapat
dikemudikan sesuai kondisi medan/jalan. Jika putaran roda steering (steering wheel) distop
sebelum mencapai langkah akhir, steering control valve akan kembali sejenak ke posisi
netral dan menghentikan steering cylinder secara serentak.

Gambar 1.37 : Turning radius HM 400

1.3.2.4.2. Emergency steering


Unit HM 400 dilengkapi dengan secondary steering, yang digerakkan oleh electric motor.
Jika unit mati ketika unit sedang travel, secara otomatis electricpump akan aktif untuk
mensuplai oli kesistem steering. Sehingga dapat menggerakkan steering dan membelokkan
unit. Emergency steering juga dapat diaktifkan secara manual.

1.3.3. Rem/ Brake


Definisi brake : Adalah sistem mekanisme pengendalian kecepatan suatu kendaraan.
Fungsi brake : Untuk mengurangi kecepatan, menghentikan unit/ kendaraan, ketika
beroperasi maupun unit posisi parkir dan menjadi pengaman operator saat operasional.

Prinsip kerja brake

Pengenalan Unit dan Komponen | 27


Merubah energi gerak menjadi energi panas. Rem/ brake bekerja disebabkan adanya sistem
gabungan penekanan, melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (bracking effect),
diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan dari dua obyek benda.

1.3.3.1. Tipe Rem/ Brake.


Rem/ brake yang digunakan kendaraan dapat digolongkan menjadi beberapa tipe,
tergantung pada penggunaannya.
Tipe brake :

1.3.3.2. Foot Brake / Service brake :


Berfungsi untuk memberhentikan sisa putaran roda. Bidang kontak pengereman berada
(Front axle ,rear axle dan center axle). Untuk unit HM 400 mengunakan wet disc, tipe Full
hydraulic brake

28 | Pengoperasian HM 400
Gambar 1.38 : Full hydraulic brake

1.3.3.3. Parking Brake


Berfungsi untuk rem/ brake pada saat unit berhenti posisi parkir, loading dan dumping.
HM 400 , dilengkapi parking brake dengan tipe dry caliper disc plate pada bagian depan
center axle. Parking brake diaktifkan oleh spring dan release oleh tekanan hydraulic. Parking
brake akan aktif saat engine mati atau switch ditekan ketika engine hidup.

NAMA KOMPONEN
1. Spring cylinder
2. Disc brake

Gambar 1.39 : Parking brake HM 400


1.3.3.4. Auxiliary Brake (Rem tambahan)
A. Retarder brake
Berfungsi untuk mengurangi kecepatan unit. Bidang kontak pengereman berada di 6
titik roda depan dan belakang . Brake ini menggunakan tipe multiple disc ( disc & plate ).
Power untuk mengengage adalah tenaga oli bertekanan. Kelebihan brake ini terletak pada
sistem pendinginnya , susunan multi disc & plate tersebut direndam oli yang cukup banyak.

*Slack Adjuster
Berfungsi sebagai penyeimbang pressure oli dan adjustment keausan pada disc, bagian
brake roda kiri dan kanan. Terletak diatas front axle dan center axle.

Gambar 1.40 : Slack adjuster.

1.3.4 Wheel / Roda

Pengenalan Unit dan Komponen | 29


Roda adalah komponen unit terdiri dari tyre dan rim yang berfungsi sebagai media
penerus tenaga yang di hasilkan rangkaian power train ke permukaan jalan sehingga unit
bisa bergerak maju dan mundur.

Gambar 1.41 : Whell

1.3.4.1. Tyre :
Fungsi utama tyre adalah sebagai :
- Penahan beban unit.
- Penyerap getaran, goncangan akibat kondisi jalan.
- Untuk meneruskan fungsi pengereman dan meneruskan traksi ke permukaan jalan.
- Mengendalikan arah gerak unit.

Berikut 2 Jenis tyre dan perbedaan konstruksi nya :

30 | Pengoperasian HM 400
Gambar 1.42 : Tyre Radial dan Tyre Bias

1.3.4.2. Rim
Fungsi Rim adalah bracket/ tempat untuk penempatan tyre.

Komponen
NAMAutama Rim :
KOMPONEN
1. Flange.
2. Rim base.
3. Driver.
4. Bead set band.
5. Lock ring.

Gambar 1.43 : RIM

1.4. 1. ATTACHMENT
Suatu perlengkapan kerja yang digerakkan oleh system hydraulic.

Pengenalan Unit dan Komponen | 31


Gambar 1.44 : Attachment vessel

1.4.1.1. Komponen support dump body


A. Hoist Dump ( Silinder dump )
Berfungsi untuk menaikkan, menurunkan dan memposisikan vessel mengambang.
Spesifikasi :
Double acting.
Hoist silinder, tipe telescopic 2 rod.
Kecepatan dumping :
- Naik ( Raise ) : 12 detik.
- Turun ( Lower ) : 7 detik.
Sudut dump body maksimal 71°.

Gambar 1.45 : Silinder Dump.

1.5. Latihan Uji Materi

1. Berapakah panjang dan lebar total unit HM400 ?


2. Sebutkan dan Jelaskan prinsip kerja engine diesel 4 langkah !
3. Disebut apakah suatu sirkuit hidrolik yang prinsip kerjanya jika memanjangkan rod
cylinder dengan menggunakan tenaga hidrolik, sedangkan memendekkannya
dengan menggunakan beban dari attachment (peralatan kerja) itu sendiri atau
menggunakan gaya grafitasi ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Power Train !
5. Ketika menginjak/mengaktifkan Foot Brake pada unit HM400, pada bagian mana
sajakah yang berfungsi pengeremannya ?

32 | Pengoperasian HM 400
Pengenalan Unit dan Komponen | 33

Anda mungkin juga menyukai