D155A-6
Engine SAA6D140E-5
Pengertian : Adalah turunnya attachement / extension & retraction hydraulic cylinder saat control valve netral .
Penurunan ini akibat dari beratnya beban attachement itu sendiri.
Untuk unit buldozer , terdapat 5 type hydraulic drift
1. Hydraulic drift BLADE LIFT
2. Hydraulic drift of chassis BLADE LIFT == > Untuk pengecekan kebocoran internal di control valve
3. Hydraulic dirft BLADE TILT
4. Hydraulic drift RIPPER LIFT
5. Hydraulic drift of chassis RIPPER LIFT == > Untuk pengecekan kebocoran internal di control valve
Standart :
No Item Satuan Standart Permissible Kondisi
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 15 menit
1 max 150/15 menit max 200/15 menit
of blade lift engine mati
3. Blade kosong dan full raise
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift
2. Diamkan selama 5 menit
2 of chassis
max 50/5 menit max 70/5 menit engine mati
blade lift
3. Idler full raise by blade cylinder
1. Hyd. Temp 45 – 550C
2. Diamkan selama 5 menit
Hydraulic drift
3 Mm / max 50/5 menit max 70/5 menit engine mati
blade tilt
menit 3. Retraction / tarik full tilt
cylinder
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 5 menit
4 max 50/5 menit max 70/5 menit
of ripper lift engine mati
3. Naikkan ripper full raise
1. Hyd. Temp 45 – 550C
Hydraulic drift 2. Diamkan selama 5 menit
5 of chassis max 50/5 menit max 70/5 menit engine mati
ripper lift 3. Final drive full raise by ripper
cylinder
Kondisi :
1. Posisi unit seperti pada gambar di bawah
2. Engine stopped
3. Control valve netral
4. Pengukuran dilakukan sesuai dengan ketentuan di atas untuk waktu stoppednya
5. Diukur sesuai dengan gambar di bawah kondisi cylinder full stroke
Gambar :
4. Hydraulic drift of ripper lift
1. Hydraulic Drift of Blade Lift
2. Hydraulic drift of chassis blade lift 5. Hydraulic drift of chassis ripper lift
Pengertian : Putaran engine terendah ataupun tertinggi baik saat di beri beban ataupun tidak .
Beban engine dalam hal ini adalah kondisi transmisi masuk speed dan hydraulic pump
Apabila high idle maupun low idle maka arti disini adalah tidak di beri beban keduanya
1. On Staring switch
2. Tahan no 4 dan tekan no 1,2,3
3. Pilih menu monitoring
4. Masukkan no code items yang akan di monitor
a.Pada saat akan mengukur Low Idle , Auto deceletator , decelerator pedal speed , torque conventer stall , torque conventer
stall + hydraulic stall , maka masuk ke monitoring dan masukkan angka 0530
b. Pada saat mengukur high idle maka gunakan kode 0007 untuk mereset engine deceleration sehingga auto deceleration
tidka bekerja.
Maghnetic base
Masukkan kode pengukuran engine 01002 untuk pengukuran secara sendiriengine speed selanjutnya
3. Engine Lubricating Pressure
Pengertian : Tekanan dari engine oil pump yang di perlukan untuk melumasi , membuat lapisan film
pada komponen – komponen inner engine agar dapat mengurangi keausan akibat gesekan
komponen yang bergerak juga untuk mencegah komponen agar tidak mudah korosi
Standart & Kondisi :
Apabila menggunakan oil pressure gauge maka coupler di pasangkan di main gallery ENGINE sebelah KIRI
1. Buka plug dan pasang coupler pengukuran
Adjusment :
Untuk engine SAA6D140E-5 main relief pressure terletak pada oil pump dan terjadinya tekanan pada engine ini karena
dari orifice – orifice yang terdapat pada jalur lubricating juga adanya pengaruh dari tiap tiap relief valve komponen engine
( relief valve oil cooler , relief valve oil filter , relief valve EGR ).
Pada engine ini selain di lengkapi dengan main relief valve juga di lengkapi dengan sub relief valve
Cracking pressure main relief valve : 6 ± 0.5 kg/cm2
Cracking pressure sub relief valve : 10 ±0.5 kg/cm2
4. Boost Pressure
Pengertian : Besarnya tekanan udara pada intake manifold yang di hasilkan oleh turbin turbocharge
yang berguna untuk mendapatkan kompresi ratio pembakaran yang seimbang terutama
pada saat engine high rpm
Standart & Kondisi :
Note : Dilarang melakukan stall lebih dari 20 detik dan tetap menjaga temperature oil T/Q tidak boleh lebih dari 1200C
Pastikan hose untuk pengukuran boost pressure telah di hilangkan kandungan oilnya di dalam hose tersebut.
Karena apabila terdapat oil dalam hose maka akan mengakibatkan hasil pengukuran tidak akurat
5. Blowby Pressure
Pengertian : Tekanan gas yang terbentuk / terdapat di crank case akibat kebocoran tekanan pada ruang
bakar , baik tekanan saat kompresi maupun tekanan saat terjadinya pembakaran
Alat ukur : Pressure gauge satuan Kpa atau slang air untuk satuan mmH2O
Kode monitor panel : 42800 == > untuk memasukkan kode menggunakan special function di penjelasan bagian
atas
Tekanan
udara luar Pengukuran hasil blowby adalah “ a + b “ atau “ a x 2 “
From blow From
by tool blow by
tool b
Tekanan a
udara luar
Blow by
pressure
Pengertian : Suhu gas buang maksimal pada exhaust manifold pada saat engine menerima beban
maksimal
Pengukuran :
Catatan : Suhu exhaust temperature sangat bervariasi tergantung dari suhu sekita dan dan suhu udara pada intake
manifold
Apabila di temukan ketidaknormalan pada suhu exhaust temperature maka gunakan FORMULA KOMPENSASI suhu exhaust
temperature dengan rumus :
JIKA HANYA MENGGUNAKAN TORQUE CONVENTER STALL MAKA POWER TRAIN AKAN OVERHEAT SEBELUM EXHAUST
TEMPERATURE STABIL
( PENGUKURAN EXHAUST TEMPERATURE DICATAT SAAT SUHUNYA STABIL.... )
Prosedure untuk menstabilkan suhu dan menggunakan stall agar tercapai 6500C ( Diagram A ):
1. Start engine dan gerakkan ripper sampai end stroke
2. Tekan brake dan masukkan F3
3. Naikkan accelerator ke posisi HIGH dan Relief ripper === > sampai pada puncak garis A
4. Lepaskan relief ripper dan hanya torque conventer yang stall == > Garis B
Jika temperature tidak turun NAMUN malahan naik kembali , maka lakukan step 3 kembali
5. Ketika exhaust temperature dapat turun dan stabil == > point C maka , recordlah exhaust temperature tersebut.
MENGENAL SYSTEM TORQUE CONVENTER & TRANSMISI D155-6
Catatan :
Untuk ECMV dan Fill switch pada unit ini dapat di pindahkan apabila di perlukan untuk pengecekan karena secara
partnumber Solenoid Pressure dan Fill Switch memiliki partnumber yang sama
Proses modulating pressure terjadi di masing masing ECMV dan tidak terdapat modulating valve secara khusus yang
membackup semua cluch seperti halnya unit unit dozer yang belum di lengkapi dengan ECMV
7. Torque Conventer inlet pressure ( Disebut juga Torque Conventer Relief Pressure )
Pengertian : Tekanan yang masuk ke dalam troque conventer dan di perlukan sebagai media oleh
impeller untuk memutar turbin. Tekanan ini harus di jaga agar tidak menjadi loss energi
putaran impeller juga agar tidak merusak seal torque conventer itu sendiri.
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Pengertian : Tekanan pada sisi output torque conventer dan di gunakan untuk mengetahui besarnya
tekanan yang bekerja dalam torque conventer tersebut. Apabila tekanan oil ini rendah ,
maka yang akan terjadi adalah oil di dalam torque conventer tidak cukup optimal untuk
memindahkan tenaga putar dari impeller dan sebagai INDIKASI INTERNAL LEAKAGE torque
conventer besar. Saluran ouput ini akan menuju ke oil cooler transmisi
Adjustment : Untuk output pressure dari Torque Conventer tidak dapat di lakukan adjustment . Hal ini di
karenakan tidak adanya valve khusus yang di pasang untuk mengatur besarnya tekanan dalam torque conventer tersebut .
Pressure ini terjadi karena adanya flow output dari torque conventer dan hambatan pada oil cooler . sehinggaa apabila
pressure berlebih ataupun kurang , dapat di sebabkan karena internal leakage Torque Conventer terlalu besar ataupun
adanya blocking dari oil cooler transmisi
09. Transmisi main relief valve
Pengertian : Tekanan yang disediakan pada system transmisi digunakan sebagai media enganged disc –
plate clutch transmission dan di bagi juga untuk mensuplay oil yang menuju ke troque
conventer. Pada unit D155-6 proses modulating pressure terjadi pada ECMV yang mana
prinsip dasarnya adalah pengiriman / pemberian arus yang bertahap pada solenoid ECMV
dan arus listrik ini berbanding lurus dengan pressure yang di hasilkan .
Pengukuran : Port pengukuran terletak pada central port modul sisi RH unit
Adjustment : Dilakukan dengan penambahan shim pada main relief valve spring
Ketika di operasikan N1 – R1 ,
2.60 – 2.99 Min 2.40
( 26.5 – 30.5 ) ( Min 24.5 ) Brake pedal posisi di tekan
Transmisi Clutch
Reverse Ketika di operasikan N1 – R1 ,
2.74 – 3.14 Min 2.55
( 28.0 – 32.0 ) ( Min 26.0 ) Brake pedal posisi di tekan
Ketika di operasikan N1 – F1 ,
2.81 – 3.11 Min 2.62
( 26.0 – 30.0 ) ( Min 26.7 ) Brake pedal posisi di tekan
Mpa
Transmisi Clutch 1
(kg/cm2) Ketika di operasikan N1 – F1 ,
3.04 – 3.33 Min 2.84
( 31.0 – 34.0 ) ( Min 29.0 ) Brake pedal posisi di tekan
Ketika di operasikan N1 – F2 ,
2.55 – 2.94 Min 2.35
( 26.0 – 30.0 ) ( Min 24.0 ) Brake pedal posisi di tekan
Transmisi Clutch 2
Ketika di operasikan N1 – F2 ,
2.70 – 3.09 Min 2.50
( 26.0 – 30.0 ) ( Min 25.5 ) Brake pedal posisi di tekan
Ketika di operasikan F2 – F3 ,
2.81 – 3.11 Min 2.62
( 28.7 – 31.7 ) ( Min 26.7 ) Brake pedal posisi di tekan
Transmisi Clutch 3
Ketika di operasikan F2 – F3 ,
3.04 – 3.33 Min 2.84
( 31.0 – 34.0 ) ( Min 29.0 ) Brake pedal posisi di tekan
F Clutch R Clutch
1st Clutch
2st Clutch 3st Clutch
Adjustment : Tidak dapat di lakukan adjustment di karenakan pressure ini di atur oleh ECMV dan besarnya arus
yang ke ECMV ini lah mempengaruhi besarnya pressure. Sehingga apabila di temukan pressure
pada clutch berkurang maka di mungkinkan terdapat mis arus atau terdapat kebocoran internal
pada clutch tersebut.
MENGENAL SYSTEM STEERING BRAKE D375A-5
Bearing pada untuk steering brake D155-6 menggunakan type ball bearing sedangkan D375-5 mengguanakan type roller
bearing .
Outut drum dari steering clutch terikat dengan inner drum dari steering brake , sedangkan outer drum steering brake terikat
dengan housing sehingga dapat menjadikan pengeraman pada steering clutch
Power train
To Steering Lubricating…. oil filter
E SAR40 SAR100
Steering Case
Pengertian : Tekanan yang di gunakan untuk me release / menekan spring clutch pada steering maupun
brake. Kita tahu bahwa dengan adanya tekanan ini maka clutch tidak bekerja atau tidak
engaged sehingga putaran tidak di teruskan ke komponen selanjutnya.
Standart & Kondisi : Kondisi pengukuran adalah LOW IDLE dan HIGH IDLE tanpa unit berjalan maju ataupun
mundur atau lever transmisi posisi NETRAL dan PCCS Steering posisi ke kiri / kanan full
ataupun setengah.
RH Steering LH Steering
Adjustment : Tidak dapat di lakukan adjudment presure di karenakan pressure terjadi berbanding lurus dengan
ampere pada solenoid.
PM CLINIC D155-6
13. Attachement Speed