Anda di halaman 1dari 25

{ BAGIAN DEPAN CABIN }

{URUTAN P2H}
1.DIPSTIK OLI ENGINE «» Berfungsi untuk mengukur volume oli engine }
Normalnya oli ENJINE berada di pertengahan garis minimal dan maksimal..jika kurang
olinya
maka dapat mengakibatkan engine ngejim dan jika kelebihan maka engine akan low power.
FUNGSI OLI ENGINE : 1. sebagai pelumas 2. pencegah karat 3. penyekat anti film 4. pembersih
5. pendingin
2.Reservoir stearing subtank «» Berfungsi untuk menampung oil stearing
Oil stearing berfungsi Untuk meringankan putaran dari steering wheel ( menuju gear box ).
Jika oli kurang maka stering akan keras dan bunyi dengung.
3.Fluid Reservoir«» Berfungsi untuk menampung oil clutch
Oil clutch fungsinya untuk menyuplai ke sistem kopling seperti seal master kopling
4.water colen subteng
FUNGSINYA untuk menyimpan cadangan air pendingin ENJINE
5.GEAR BOX POWER STERING
*Berfungsi untuk merubah putaran stering wheel menjadi gerak maju mundur pada draglink
*Cek kebocoran sill dan nat
6.BRAKE CONTROL VALVE
*Berfungsi untuk mengatur udara dari pedal brake ke sistem camber brake
7.FILTER AC
FUNGSINYA untuk menyaring udara AC sebelum masuk ke kabin
• Cara bersihkan di semprot atau di benturkan ke benda lentur seperti tayer
8.reciver drayer fungsinya untuk memisah kan air dan udar AC
9.SUSPENSI CABIN
*FUNGSINYA untuk menahan gaya pegas kabin
• Yg di cek kebocoran seal
• keretakan braket/dudukan suspensi cabin
• Spiralnya retak atau tidak
10.RADIATOR
FUNGSINYA untuk mendinginkan air pendingin ENJINE melalui media udara dari kipas/fan
• Yg di cek kebocoran
• cor/sirip nya buntu atau tidak
11.AFTER COLER
FUNGSINYA mendinginkan dan memadatkan udara yg masuk ke ruang bakar dan
menambah tenaga 5 sampai 10 persen
12.kondensor AC
FUNGSINYA mendinginkan udara AC
13.ROOL BAR
FUNGSINYA sbagai penyeimbang cabin
Yg di cek baut nya dan karet bosing dan keretakan
{ BAGIAN BAWAH CABIN }
1.CEK KEBOCORAN OLI PADA PEN.
BIASANYA terjadi keretakan Karna terbentur batu
2.SPRING
*Berfungsi meredam kejut unit pada saat unit bergerak
*Cek nat U bolt kendor atau tidak
*Cek sepring putus atau tidak
3.u bold
*Fungsinya untuk menahan spring agar tetap presisi
*Yg di cek natnya kendor atau tidak
4 senter bold(tusuk sate )
Fungsinya untuk menahan sepring agar tidak maju mundur
5.Stabilizer
Fungsinya menjaga keseimbangan unit
*Yg di cek bosing dan Nat nya kendor atau tidak
6.TIEROD
*Berfungsi untuk menyamakan arah roda kiri dan kanan
7.Cek camber brake...{ Cek nat pada camber brake}

SEBELAH KIRI UNIT

1.MIROR/SPION
2.AFTER WATER WIPER
*FUNGSINYA menampung air wiper
*Kapasitasnya 14 liter
3.SIGH GLAS WATER WIPER
Berfungsi untuk mengetahui jumlah air wiper
4.MATGAT /SPAKBOR
FUNGSINYA MENCEGAH LUMPUR
*Yg di cek Nat/baut nya kencang
5.TAYER
FUNGSINYA menahan beban, meneruskan putaran ke ground dan membantu sistem kerjanya spring
* Cara cek presur (tekanan udara) lihat dari garis foka yoke
* cek juga trit(radial)cara lihat nya dari segitiga TWI
* cek jika tayer robek lebih 5 Senti maka tidak layak pakai dan lapor
6.Cek Pelang/Weel
* Cek keretakan pada weel
*Natnya kendor atau tidak
*Kalau kendor di sisi natnya bersih karna ada gesekan tapi kalau kencang di sisi Nat nya kotor
7.SHOCK ABSORBER
*Berfungsi untuk meredam gaya pegas unit
8. FREE CLEANER
Fungsinya menyaring udara kasar seperti daun dan plastik
9. AIR CLEANER
Fungsinya menyaring udara yg lebih halus...Kerapatan air cleaner adalah 0.2 sampai 0.4 mikro
10. Evacuator <> berfungsi untuk membuang sisa sisa penyaringan pada saat engine di matikan
11. HYDROLIK TANK { berfungsi sebagai tempat penampungan oli hydrolik
12. CILINDER DUMP { berfungsi untuk mengangkat dump bodi
13. BATTERY { Berfungsi untuk menampung arus listrik
14. Cut off Battery { berfungsi untuk memutus arus battery ke sistem
15. Water Separator
* Berfungsi untuk memisahkan air dan bahan bakar
16. AIR TANK...Berfungsi sebagai tempat menampung udara bertekanan
* Air Tank..{ 1. Menampung udara bertekanan 14 sampai 15 bar untuk cember brake bagian depan
* Air Tank..{ 2. Menampung udara bertekanan 14 sampai 15 bar untuk cember brake bagian belakang
* Air Tank {Parking Brake}. Menampung udara bertekanan 7 sampai 9 bar
17. U BOLD
*Berfungsi sebagai penahan sepring agar tetap presisi
18. TRUNION { Berfungsi sebagai dudukan sepring }
{ BAWAH UNIT }
{ SUSUNAN POWERTRAIN }
1.ENGGINE
Fungsinya sebagai tenaga penggerak utama pada unit dengan cara merubah
tenaga termis menjadi mekanis
2.DISK CULTH
FUNGSINYA untuk memutus dan meneruskan putaran / tenaga dari engine ke
transmisi
3.TRANSMISI
FUNGSINYA UNTUK merubah kecepatan dari gear tinggi ke gear rendah serta
untuk mendapatkan gerak maju mundur
Type transmisi scania 360. 12 + 2 GRS905R
*Speed Sania ada 16 yaitu 12 maju di tabah gigi clowler 2 dan di tambah gigi R 2
4.U JOINT
FUNGSINYA untuk meneruskan putaran dari transmisi ke propelersaft
5.PROPLERSAFT
FUNGSINYA untuk meneruskan putaran dari transmisi ke deferential
6.DEFERENTIAL : Berfungsi meneruskan putaran dari propeller shaft menuju final
drive dan membedakan putaran roda kiri dan kanan
7.FINAL DRIVE <> Berfungsi untuk mereduksi putaran akhir• { Dengan cara, putaran
dari differential akan di teruskan dan di reduksi oleh FINAL DRIVE agar mendapatkan
tenaga yang lebih kuat.}
8.TAYER
FUNGSINYA untuk menahan beban, meneruskan putaran ke ground dan
membantu sistem kerjanya sepring

{ BELAKANG UNIT }
1. DIVERENTIAL OLI FILTER
Fungsinya untuk menyaring kotoran pada oli deferential
2.deferentian oli filler
Fungsinya untuk menambah oli deferential
3.camber brake
Fungsinya untuk membantu proses pengereman dengan cara merubah tenaga
udara jadi gerak
4.toqroad/Dingdong
Fungsinya untuk menahan beban puntir Excel saat unit bergerak
*Jumlah toqroad ada 6
Yaitu kiri bawah 2..Kanan bawah 2..Tengah atas 2.
5. Drum brake { berfungsi untuk membantu pengereman dengan cara saling
bergesekan dengan lining brake
6. Talgite /pintu <>Fungsinya menutup fasel... Yg di cek talgite rapat atau tidak
7. lock talgite
Fungsinya untuk mengunci talgite
8.braket lampu belakang
9. Braket stabilizer

{ KANAN DEPAN }

1.FIUL TANK
*FUNGSINYA MENAMPUNG MENGENDAPKAN KOTORAN DAN
MENDINGIN KAN BAHAN BAKAR .
*KAPASITAS NYA 300 LITER
2.MUFLER
*FUNGSINYA MEREDAM SUARA,MEREDAM PRECIKAN API,Dan
menurunkan suhu gas buang
3.EXSHOUS PIPE
*FUNGSINYA MENERUSKAN SUHU GAS BUANG KE ATSMOFIR
4. TURBO {TURBIN BLOWER}
*Berfungsi untuk menambah udara yang masuk ke ruang bakar dan
menambah tenaga engine 30 sampai 40% tanpa merubah konstruksi engine
itu sendiri
5. DUSK INDIKATOR
*Berfungsi untuk mengetahui ada nya sumbatan pada air cleaner

1. PTO PUMP
*Berfungsi untuk menyuplai oli ke sistem hidrolik

Arti kode type : P 360 CB 6x4 EHZ


P : Type Cabin
360 : Horse Power / Power Code
C : Chasis class
B : Chasis Adaptasion
6x4 : Wheel Configuration
E : Duty Class
H : Chasis Height
Z : Suspension
Apa itu Over running : Over running adalah kondisi di mana kecepatan mesin kalah cepat
dengan putaran roda saat kendaraan melewati jalanan menurun.
Apa itu Overheat : Overheat merupakan kondisi ketika suhu engine mengalami kenaikan di atas
normal
Apa itu overspeed : Over speed keadaan di mana putaran mesin mengalami peningkatan lebih
dari yang seharusnya.

{ Tambahan }

EXHAUST BRAKE : Berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan


CARA KERJA EXHAUST BRAKE }: Ketika exhaust brake di aktifkan, katup akan menutup
sehingga gas buang akan tertahan. Gas buang yang tertahan akan membuat putaran piston
engine melambat.

Katup Butterfly
Valve

ABS  Anti-lock Breaking System


CARA KERJA ABS  Ketika pengemudi menginjak rem, maka hydraulic unit akan membaca seluruh data kendaraan dan
kemudian memerintahkan pompa untuk mendistribusikan tekanan minyak rem sesuai kondisi kendaraan di tiap bannya.
CARA KERJA TURBO
CHARGER

Turbo Charger : Berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke ruang
bakar sehingga tenga engine bertambah 30 sampai 40%
Cara Kerjanya : Udara luar di hisap oleh blower, Blower diputar oleh turbin dan gas
buang
Nama : Inter Wheel
: Untuk menggabungkan atara dua Fungsi : Menggabungkan antara dua diffrensial dan
menyamakan Putaran roda kiri dan kanan secara bersamaan
RAMBU PERINTAH
RAMBU
PERINGATAN
. RAMBU LARANGAN
CARA KERJA SYSTEM PELUMASAN
MESIN

Cara kerja sistem pelumasan umumnya sama dan berulang, yaitu memanfaatkan oli mesin yang disirkulasikan ke seluruh
saluran pada sistem pelumasan. Setelah oli mesin melumasi komponen mesin, maka oli akan kembali ke dalam bak
penampungan oli untuk kemudian disaring dan disirkulasikan kembali. Berikut adalah cara kerja sistem pelumasan mesin
mobil.

1. Saat mesin mati, semua oli mesin yang ada akan ditampung di dalam oil pan. Sebagian kecil lainnya ada yang
tertahan di dalam main gallery, oil cooler, filter oli dan oil pump.
2. Setelah mesin distarter dan hidup, maka mesin akan memutar pompa oli. Akibatnya, oli mesin mulai dihisap
masuk ke dalam pompa oli melalui oil strainer. Oil strainer akan menyaring oli yang masuk pertama kali dari kotoran-
kotoran kasar dalam bak penampungan oli sehingga pompa oli terhindar dari kerusakan.
3. Selanjutnya, Pompa oli akan memompa oli mesin dan mendorongnya menuju keseluruh saluran sistem
pelumasan. Akibatnya tekanan oli akan meningkat. Semakin kencang putaran mesin, maka tekanan oli akan semakin
besar.
4. Untuk mencegah kelebihan tekanan oli akibat putaran mesin yang tinggi, maka oil pressure regulator akan
membatasi tekanan yang dihasilkan pompa oli. Ketika tekanan berlebih, relieve valve akan terbuka untuk menurunkan
tekanan oli dan mengembalikan oli yang berlebih kembali ke dalam oil pan.
5. Oli mesin akan masuk ke dalam filter oli (saringan halus) untuk menyaring oli mesin dari kotoran-kotoran yang
lebih halus (kecil). Dengan begitu, maka oli mesin yang bersih bisa dialirkan menuju ke oil cooler.
6. Di dalam oil cooler, oli mesin akan didinginkan suhunya terlebih dahulu. Prosesnya ada yang menggunakan air
radiator ataupun langsung dengan udara. Setelah suhu oli di dinginkan, selanjutnya oli mesin akan dialirkan kembali
menuju main gallery silinder blok.
7. Di dalam main gallery silinder blok, oli akan disalurkan menuju crankshaft pin dan crankshaft jurnal, selain itu oli
mesin ada juga yang disemprotkan ke pin piston melalui oil jet. Selanjutnya, sebagian oli mesin ada yang dialirkan ke
silinder head untuk melumasi bagian camshaft dan rocker arm.
8. Setelah semua bagian dalam mesin sudah mendapatkan pelumasan, oli mesin akan mengalir kembali ke dalam
oil pan untuk kemudian kembali disirkulasikan keseluruh komponen sistem pelumasan mesin.
9. Untuk mengetahui kondisi aliran oli mesin di dalam mesin, pengemudi bisa mengetahuinya melalui lampu
indikator oli mesin yang sinyalnya didapat dari oil pressure switch. Ketika mesin mati, lampu indikator oli mesin akan
menyala, kemudian setelah mesin hidup dan oli sudah mengalir, maka lampu indikator oli mesin akan padam
Demikianlah siklus dan cara kerja sistem pelumasan mesin mobil akan berlangsung berulang-ulang seperti
yang sudah dijelaskan diatas.
1. KONPONEN SYTEM PELUMASAN
1. Oil Pan (Karter oli, bak penampungan oli)

Komponen sistem pelumasan yang pertama adalah oil pan atau kerap disebut karter oli atau bak penampungan oli. Fungsi
oil pan adalah sebagai bak tempat menampung oli mesin. Oli mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh mesin akan di
tampung di oil pan ini dan kemudian akan dihisap kembali oleh pompa oli untuk disirkulasikan kembali kedalam mesin.

Selain untuk menampung oli mesin, oil pan juga memiliki dua fungsi lainya yaitu sebagai tempat saluran pembuangan oli
mesin dan sebagai tempat untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan. Untuk lebih
lengkapnya tentang fungsi oil pan ini silahkan baca pada artikel Fungsi oil pan yang sudah pernah Ombro posting
sebelumnya

2. Oil Strainer (Saringan oli kasar)

Komponen sistem pelumasan yang kedua adalah oil strainer (saringan oli kasar). Fungsi oil strainer pada sistem pelumasan
adalah untuk menyaring oli mesin pertama kalinya dari benda-benda yang berukuran cukup besar (kasar) yang ada di dalam
oli mesin pada bak penampungan oli.

Penyaringan ini bertujuan agar kotoran-kotoran tersebut tidak masuk dan terhisap oleh pompa oli yang dapat menyebabkan
kerusakan pada pompa oli tersebut.

3. Oil Pump (Pompa oli)

Komponen sistem pelumasan yang ketiga adalah Oil pump (Pompa oli). Fungsi oil pump adalah untuk menciptakan tekanan
pada oli mesin dengan cara menghisap oli mesin dari oil pan untuk kemudian dipompa ke seluruh bagian mesin.

Oli mesin yang sudah dipompa oleh oil pump menjadi bertekanan sehingga dapat mengalir keseluruh jalur sistem
pelumasan mesin. Dengan adanya oil pump, maka oli mesin dapat dengan mudah bersirkulasi ke seluruh bagian mesin
yang membutuhkan pelumasan.

4. Oil Pressure Regulator (Relieve valve)

Komponen sistem pelumasan yang ke empat adalah oil pressure regulator (relieve valve). Fungsi oil pressure regulator
adalah untuk mengatur tekanan oli mesin agar tetap konstan dan stabil meskipun putaran mesin berubah-ubah.

Saat mesin berputar pada rpm tinggi, pompa oli juga akan ikut berputar lebih cepat. Hal ini akan meningkatkan tekanan oli
di dalam saluran oli. Dengan adanya oil pressure regulator, tekanan oli yang berlebihan akibat putaran pompa yang cepat
karena mengikuti putaran mesin, dapat dikurangi dengan cara membuka saluran pada relieve valve.

Oli yang keluar dari relieve valve ini kemudian akan kembali ditampung oleh oil pan (bak penampungan oli). Oil pressure
regulator kerap di temukan menyatu dengan bodi oil pump

5. Oil Cooler (Pendingin suhu oli mesin)

Komponen sistem pelumasan yang ke lima adalah oil cooler (pendingin suhu oli mesin). Fungsi oil cooler adalah untuk
mendinginkan suhu oil mesin sebelum dialirkan ke dalam blok mesin. Dengan adanya penurunan suhu pada oli mesin, hal
ini akan membuat fungsi pendinginan pada oli mesin menjadi lebih maksimal.

Saat ini ada dua model oil cooler yang umum digunakan. Oil cooler dengan pendinginan udara dan oil cooler dengan
pendinginan air pendingin mesin. Untuk oil cooler berpendingin udara, anda dapat melihat contohnya pada mobil L300, dan
untuk pendingin air ada pada truk Canter.

6. Filter Oli (Saringan oli halus)

Komponen sistem pelumasan yang ke enam adalah filter oli (saringan oli halus). Fungsi filter oli adalah untuk menyaring oli
mesin dari kotoran yang lebih halus sebelum oli tersebut di sirkulasikan ke seluruh sistem pelumasan mesin.

Umumnya, posisi filter oli ini diletakkan tepat dibagian silinder blok, yaitu pada saluran masuk oil main gallery atau jika
menggunakan oil cooler, maka filter oli diletakkan sebelum oil cooler berada

Filter oli untuk mesin mobil ini ada beberapa model, silahkan baca lebih lanjut tentang filter oli ini pada artikel mengenal
manfaat dan fungsi filter oli yang sudah pernah di terbitkan sebelumnya.
7. Oil Main Gallery

Komponen sistem pelumasan yang ke tujuh adalah oil main gallery. Oil main gallery merupakan
saluran-saluran yang terdapat di dalam blok mesin. Fungsi oil main gallery adalah sebagai
tempat saluran oli mesin yang akan dialirkan. Saluran-saluran oli ini mengarah ke masing-
masing komponen mesin yang perlu dilumasi, seperti contohnya untuk main bearing, con rod
bearing, dinding silinder, dan lain-lain. Selain itu, oil main gallery ini juga terhubung dengan
cylinder head yang akan mengalirkan oli ke camshaft dan rocker arm.

8. Oil Jet

Komponen sistem pelumasan yang ke delapan adalah oil jet. Fungsi oil jet adalah untuk
menyemburkan oli bertekanan ke piston pin dan dinding silinder. Posisi oil jet umumnya
diletakkan pada bagian bawah blok mesin dekat dengan poros engkol.

9. Oil Pressure Switch

Komponen sistem pelumasan yang ke sembilan adalah oil pressure switch. Fungsi oil pressure
switch adalah sebagai saklar untuk mematikan atau menghidupkan lampu indikator oli mesin
yang ada di dashboard mobil. Dengan begitu, pengemudi bisa mengetahui apakah oli mesin
mengalir dengan baik atau tidak di dalam mesin. Oil pressure switch akan memantau aliran dan
tekanan oli dalam saluran oil main gallery. Jika tekanan oli berkurang atau tidak ada (oli tidak
mengalir), maka oil pressure switch ini akan membuat lampu indikator oli di dashboard
pengemudi menyala.

10. Engine Oil (Oli mesin).

Komponen sistem pelumasan yang ke sepuluh, atau yang paling akhir adalah oli mesin. Tanpa
adaya oli mesin, seluruh komponen pada sistem pelumasan diatas tidak akan bisa berfungsi
dengan baik. Oli mesin menjadi komponen utama bagi mesin agar seluruh sistem pelumasan
bisa berfungsi dengan baik dan sempurna.
AIR SISTEM

Sistem saluran pemasukan udara dan pembuangan gas (intake & exhaust
system) merupakan salah satu sistem pada diesel engine yang bekerja untuk
menyalurkan udara segar/bersih ke dalam ruang bakar engine dan
mengeluarkan gas hasil pembakaran ke udara bebas. Sistem ini memiliki
beberapa komponen utama, seperti: pre cleaner, air cleaner, intake & exhaust
manifold, mufller. Selain itu juga terdapat komponen-komponen penunjang,
seperti: turbo charge, after cooler, dust indicator, dan lain-lain.
Berikut ini ditunjukkan gambaran umum dari sebuah sistem pemasukan
udara dan pembuangan gas:

saat piston bergerak ke bawah guna melakukan langkah hisap (intake stroke),
udara masuk kedalam ruang bakar dengan terlebih dahulu disaring oleh pre
cleaner dan air cleaner. Untuk menambah jumlah udara yang masuk ke ruang
bakar, maka pada sistem pemasukan udara dan pembuangan gas dilengkapi
dengan turbocharger dan aftercooler. Turbocharger berfungsi untuk untuk
memenuhi kebutuhan engine akan udara yang masuk ke ruang bakar.
Turbocharge ini akan mengirimkan udara yang lebih banyak untuk
mendekati pembakaran yang ideal. sedangkan aftercooler berfungsi untuk
mendinginkan udara agar kerapatannya bertambah. Setelah terjadi
pembakaran di dalam ruang bakar, maka akan timbul gas hasil pembakaran.
Gas hasil pembakaran tersebut dikeluarkan ke udara bebas melalui saluran
pembuangan gas intake manifold) dan muffler.
Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel/Fuel
Sistem
Prinsip kerja diesel fuel system adalah mengabutkan sejumlah solar kedalam ruang
bakar dengan tekanan tinggi sesuai timming pengapian.

Itu artinya, solar yang keluar dari dalam injektor ada ketika mesin berada pada top
compression. Sementara solar yang keluar juga dituntut agar bisa mengabut
(menyebar) agar pembakaran bisa merata secara serentak. Untuk itu, tekanan
penginjeksian diesel cukup besar mencapai 100 – 250 bar dengan tekanan kompresi
sekitar 40 bar dengan suhu 700 hingga 900 derajat celcius.

Sementara itu, solar memiliki titik nyala pada suhu 50 hingga 96 derajat celsius,
dengan kondisi temperatur ruang bakar mencapai 700 derajat celcius maka secara
otomatis solar langsung terbakar. Itulah sebabnya, pada mesin diesel tidak
dilengkapi dengan busi

Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Konvensional

1.Tangki BBM, tangki bbm berfungsi menampung sumber tenaga berupa solar
yang akan diubah kedalam bentuk panas melalui proses pembakaran mesin.
2.Pompa primming, pada diesel konvensional pompa ini terletak didekat
pompa injeksi tekanan tinggii. Pompa primming ini memiliki dua fungsi, yaitu
menyalurkan solar dari tanki ke pompa injeksi dan melakukan proses
bleeding
3.Filter solar, fungsi filter solar adalah menyaring aliran solar dari kotoran dan
air.
4.Pompa injeksi, merupakan seperangkat pompa yang berfungsi menekan
sejumlah solar kedalam injektor dengan tekanan tinggi sesuai timming mesin.
5.Selang injektor tekanan tinggi, selang ini terbuat dari logam dengan lekukan
yang sudah dipatenkan. Fungsinya untuk mengalirkan solar bertekanan tinggi
dari pompa injeksi ke dalam injektor.
6.Injektor, merupakan aktuator ujung sistem bahan bakar diesel dengan fungsi
untuk mengabutkan solar bertekanan kedalam ruang bakar.
7.Return feed, fungsinya untuk mengalirkan kelebihan solar dari pompa injeksi
dan injektor kembali menuju tangki bbm.
8.Selang bahan bakar, selang ini terbuat dari karet biasa seperti selang bahan
bakar pada umunya dengan fungsi sebagai media pengaliran solar dari
tangki ke pompa injeksi.
Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel/Fuel Sistem

 Saat mesin start, maka engkol mesin akan berputar. Putaran engkol
akan disalurkan ke poros nok pompa melalui sebuah timming chain.
 Putaran nok, akan menggerakan pompa primming sehingga solar dari
tanki tesedot naik melalui selang bahan bakar melewati saringan solar
dan masuk ke pompa injeksi.
 Dilain sisi, poros nok pompa injeksi juga akan mendorong plunger
secara tiba-tiba. Sehingga bahan bakar yang masuk ke pompa injeksi
akan tertekan oleh plunger melewati delivery valve masuk ke selang
injektor tekanan tinggi.
 Delivery valve merupakan bagian dari pompa injeksi yang berfungsi
menahan tekanan solar dari sisi injektor.
 Tekanan solar tersebut mendorong solar yang sebelumnya sudah
stanby didalam injektor, sehingga akan keluar dalam bentuk kabutan.

Water Coolant Engine Sistem


Ketika anda menyalakan kendaraan, temperature mesin semakin lama akan semakin
meningkat, apabila hal ini terus terjadi, maka mesin akan mengalami overheat (panas
berlebih). Untuk mencegah overheat maka coolant bersirkulasi melalui sistem
pendinginan mesin untuk menyerap panas yang dihasilkan mesin dan menjaga suhu
mesin pada pengoperasian yang sesuai.

 Coolant

yang panas akan mengalir ke radiator untuk didinginkan oleh udara yang
dihembuskan oleh kipas radiator ke sirip-sirip radiator, kemudian coolant yang dingin
disirkulasikan kembali ke mesin. Ketika mesin masih dalam kondisi dingin,
thermostat akan menutup, untuk mencegah coolant masuk ke mesin sampai mesin
mencapai suhu pengoperasian yang sesuai. Ketika thermostat tertutup coolant
hanya bersirkulasi didalam mesin. Tanpa thermostat, mesin membutuhkan waktu
yang lama untuk mencapai suhu pengoperasian yang sesuai.
Banyaknya coolant pada sistem pendinginan diatur oleh tutup radiator dan tangki
cadangan radiator. Apabila tekanan di sistem meningkat diatas standar pada saat
mesin beroperasi, maka relief valve pada tutup radiator akan membuka untuk
melepaskan tekanan. Hal ini menyebabkan coolant dan uap air yang berlebih masuk
kedalam tangki cadangan. Ketika mesin menjadi dingin dan vent pada tutup radiator
terbuka, tekanan vakum pada radiator menghisap coolant keluar dari tangki
cadangan, hal ini dilakukan untuk menjaga agar coolant di radiator tetap stabil.

Cara Kerja Turbo

Turbocharger terdiri dari 2 komponen utama yaitu turbin dan kompresor yang
terhubung dalam 1 shaft. Prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan energi yang
masih tersimpan pada gas buang hasil pembakaran diruang bakar untuk memutar
turbin. Karena memiliki shaft yang sama, berputarnya turbin menyebabkan
kompresor juga ikut berputar dan akan mengompresikan udara untuk dialirkan
menuju ruang bakar.

TURBIN
E
and
BLOWE
R

Ketika udara dikompresi tekanan udara akan meningkat sehingga temperatur udara
juga akan meningkat. Oleh karena itu, udara didinginkan di intercooler sebelum
diarahkan masuk ke ruang bakar.

Udara bertemperatur rendah memiliki kuantitas yang lebih banyak dan lebih padat
dibandingkan dengan udara bertemperatur tinggi, sehingga pembakaran akan jauh
lebih baik dan menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar bergantung pada jumlah
udara yang diinputkan, semakin banyak udara yang digunakan maka bahan bakar
juga semakin banyak sehingga tenaga dan torsi yang dihasilkan akan semakin besar.
Turbocharger akan aktif pada kondisi dan rpm tertentu, ketika turbocharger tidak
digunakan, maka katup wastegate control valve akan beroperasi untuk mengarahkan
gas buang agar tidak melewati turbin.

Anda mungkin juga menyukai