Anda di halaman 1dari 54

OPERATIONAL TRAINING

DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

Visi :
TO BE WORLD LEADER MINING CONTRACTOR AND EARTH MOVING WITH THE BEST
PRESENT.

Menjadi kontraktor pertambangan terkemuka di dunia dengan produktivitas, kemampuan


engineering, pengelolaan keselamatan kerja dan lingkungan hidup yang terbaik.

Misi :
- Memberikan jasa operasi dengan alat-alat berat dalam bidang pertambangan terbuka dan
pemindahan tanah yang memungkinkan pelanggan mendapat keuntungan terbaik di tingkat dunia

- Memberikan kesempatan kepada karyawan mengembangkan kompetensinya untuk mencapai tujuan


hidupnya.

-Memberikan MVA dan EVA yang terbaik kepada pemegang saham- Berupaya secara terus menerus
menguasai teknologi dan kemampuan rekayasa yang berwawasan lingkungan serta keselamatan
manusia untuk kemajuan bangsa dan negara.

6 NILAI INTI PAMA

OTD CERTIFICATOR Page 1


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. Tim yang sinergis:
Filosofi :ˮSimbolisasi ini memberi makna kerjasama yang kuat, meskipun mempunyai latar belakang
yang berbeda namun dapat ber-sinergi (bekerja sama untuk mencapai hasil yang berlipat ganda)”.

2. Bertindak Penuh Tanggung jawab :


Filosofi : “Simbolisasi ini memiliki makna kekuatan TANGGUNG JAWAB yang sangat besar, baik dari
kacamata profesi, kemanusiaan, dan kemampuan teknis, yang secara langsung memperlihatkan
betapa berharganya makna tim yang bekerja dengan penuh INTEGRITAS ( sepenuh hati, jujur, disiplin,
dan memegang teguh nilai etika moral serta memiliki komitmen )“

3. Siap Menghadapi Setiap Tantangan dan Mewujudkannya :


Filosofi : “Simbolisasi ini melambangkan perjuangan yang tangguh demi memenangkan tantangan
yang keras, untuk bertahan hidup mewujudkan keberhasilan di setiap keadaan“
4. Perbaikan Terus Menerus :
Filosofi : “ Simbolisasi ini menandai pentingnya kesiapan diri untuk belajar terus menerus dan berani
mencoba demi mencapai hasil yang terbaik. Bahkan jika sebuah target sudah berhasil dilalui, akan
mencari target-target selanjutnya yg lebih menantang“
5. K.3.LH adalah Cara Hidup Kita :
Filosofi : “ Simbolisasi ini menekankan bahwa K3LH merupakan hal yang lebih diutamakan tanpa
kompromi, baik untuk personil maupun lingkungannya. Hasil dari K3LH mencerminkan kepedulian
dan penghargaan terhadap generasi mendatang“
6. Memberikan Nilai Tambah pada Semua Pihak Terkait :
Filosofi : ”Simbolisasi ini menggambarkan bahwa semua unsur yang ada di PAMA secara profesional
bermanfaat dan memberikan nilai tambah bagi pihak terkait dengan memiliki kepekaan dan tanggap
atas kebutuhan ”pelanggan”

Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Operator :

Operator bertanggung jawab terhadap atasannya


langsung/GL terhadap hasil kerja yang di percayakan
kepadanya dengan menjaga dan memberikan yang
terbaik dalam hal K3LH dan produktifity.

OTD CERTIFICATOR Page 2


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
BISNIS SUKO

OTD CERTIFICATOR Page 3


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

OTD CERTIFICATOR Page 4


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

SYARAT SUKO : SAFETY (data dari SHE & green card


Nilai Sub Parameter
M 1 Menyebabkan insiden baik property damage dan atau injury
2 Melakukan pelanggaran K3LH,nermiss dan atau tidak
O mengumpulkan green card
3 Tidak terlibat insiden,mengumpulkan min 1 green card
R 4 Tidak terlibat insiden,mengumpulkan min 5 green card
5 Tidak terlibat insiden,mengumpulkan min 10 green card

U PRODUKTIFITY (data EWACS)


Nilai Sub Parameter
N 1 Pencapaian produktifitas rata rata satu bulan <85%
T 2
3
Pencapaian produktifitas rata rata satu bulan 85 – 94 %
Pencapaian produktifitas rata rata satu bulan 95 – 99 %
U 4
5
Pencapaian produktifitas rata rata satu bulan 100 – 104 %
Pencapaian produktifitas rata rata satu bulan > 104 %
K DISIPLIN(data absensi & supervisi)
Nilai Sub Parameter
S 1 Mangkir minimal 1 kali dan atau terlambat minimal 5 kali dan atau
menjadi bottleneck dalam timnya dan atau bertindak indisipliner
U 2 Tidak pernah mangkir dan atau terlambat kurang dari 5 kali
3 Tidak pernah terlambat dan tidak pernah mangkir,selalu disiplin waktu
K 4
dalam aktifitas kerja
Tidak pernah terlambat dan tidak pernah mangkir,menjadi teladan
O 5
dalam kedisiplinan,selalu disiplin waktu dalam aktifitas kerja
Tidak pernah terlambat dan tidak pernah mangkir,menjadi teladan
dalam kedisiplinan,mampu memobilisasi serta memotifasi rekan
rekannya selalu disiplin waktu dalam aktifitas kerja

POINT VERSATILITY

SKILL SKILL
POINT UP CROSS POINT UP CROSS
TABEL UNIT TABEL UNIT
ENTRY POIN POINT ENTRY POIN UNIT
T T
HAULPACK 930E 571 95 571 BM35,BM40,HM400,HD465,TEREX60,D155,CH1500 251 22 251
PC5500SH,830 E, CAT797 476 114 476 PC260,PC750,PC800,SINGLE C500,BSINGLE F05070,SINGLE
EX3600,PC4000SH,TRIPPLE C500B,TRIPPLE FH16,SINGLE R164,SINGLE R500,SINGLE R580,SINGLE NAVY
F5070,TRIPPLEFH16,TRIPPLE R164,TRIPPLE START, SINGLE
362 16 362 MAN,WA600,WD600,FM12,FM250P124,FL5000,FM440,P38 229 29 229
R500,TRIPPLER580,TRIPPLE MACK BIG
FOOT,730E,CAT24H,CAT24M 0,P420,R500,DTMAN,CAT773,GD621,GD623,GD655,D65,D85
,CRANE 40-90 TON,BARGELOAD,DREDGER,WASHING
JIB CRANE 346 9 346 PLANT,COAL CRUSHER,STONE CRUSHER,CHA110,T300 RDTH
EX2500BH,EX2600BH,PC3000BH,RH129EX,LIEBHER 994,DEMAG PC100,PC200,PC220,PC300,PC400,CAT 345,DAEWO
337 16 337
H185S,PC3000SH,RH120SH 450,WA180,WA350,WA420,WA470,WD380,D400,HA270,CK
WA1200,CRANE >150TON 321 16 321 A12,CKA87,CW520,CWB,CXZ,FL10,TZA,FM9,HD325,GD510,D
PC1600,PC1800,PC2000,PC2000SH,DOUBLE F5070,DOUBLE OZER LOADER,CRANE <40 TON,COMPACTOR,4D94LE- 200 20 200
FH16,DOUBLE R164,DOUBLE 500,DOUBLEMACK BIG 1B45B,FD150-
305 35 305 7,FD25,FD35,FD50,FDN25,CM345,CH660,CM351,ECM350,EC
FOOT,HD1500,CAT16H,CAT16M,GD825,D475
M690,LM EAC 600,ROC848,XHP750
PC1000,PC1100,PC1200,PC1250,R984,DEMAG H 95 POINT ENTRY ADALAH POINT VERSATILITY AWAL DIMANA SESEORANG MENJADI
S,CAT777,EH1700,HD785,TEREX OPERATOR TP / A2B
100,CAT14H,CAT14M,GD705,GD755,D275,D375,D10R,CRANE
POINT SKILL UP ADALAH POINT YANG DIHITUNG SETELAH SKILL UP/untuk tipe
>90-150
TON,D245,D25KS,D40KS,SKF11,D50KS,DMSLP,SK501,SKF12,SKF50 207 19 270 alat yang sama beda spek.
POINT CROSS ADALAH POINT VERSATILITY UNIT YANG BERBEDA TYPE,DARI POINT
ENTRY.

OTD CERTIFICATOR Page 5


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

OTD CERTIFICATOR Page 6


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. POWER TRAIN HD 785-7

1 . Engine ( SAA12V140E- 3 )
2 . Out put shaft.
3 . Front drive shaft.
4 . Brake cooling pump (
SAR(4)180+180
5 . Torque Converter Transmision
Charge pump and brake cooling
brake control pump
(SDR(30)100+100+SAR(1)25)
6 . PTO
7 . Torque Converter
8 . Transmisi
9 . Rear drive shaft
10. Differential gear
11. Drive shaft
12. Brake
13.Tire
14. Final drive
15. Parking brake
16. Steering hoist and hoist
control pump (4)180+180(1)(6)

CATATAN:
Arti SAR:
S – Tipe pompa
A – bentuk Kupingan
R – Right putaran ke kanan
4 – modifikasi
180 – sekali putar 180cc.

Suplay oil pada RPM 1900


brake cooling =580L/menit
T/C =380 L/menit
Stering&work equipment = 580 L/menit

1. Engine (SA12V140 HD 785-5/SAA12V140 E-3 HD 785-7):


Sebagai sumber tenaga utama untuk mengerakan unit yang mana energi termis(panas)di rubah
menjadi mekanis(gerak)

2. Out put shaft:


Peredam getaran yang diakibatkan oleh berubah ubahnya torsi yang dihasilkan oleh engine
maupun dari getaran yang berasal dari power traine
3. Front drive shaft :
Untuk meneruskan putaran engine ke transmisi juga untuk mengerakan PTO.

OTD CERTIFICATOR Page 7


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
4. Brake cooling pump (SAR(4)-180+180)
Sebagai pompa oil pendingin brake yang disalurkan ke brake system maupun ke brake oil
cooler.
5. Torque converter transmission charger pump (SDR(30)100+100+SAR(1)25)
Memompa oil untuk disuplai ke torque converter dan transmisi juga untuk mengalirkan oil ke
transmisi oil cooler.
6. PTO :
Sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan hydraulic pump perlengkapan kerja unit, dimana
tenaganya diperoleh dari putaran engine.
Pump-pump yang digerakkan PTO, antara lain :
1. Brake cooling pump (SAR4 -180+180)
S-tipe pump,A-bentuk kupingan,R-right putaran)
2. Torque converter transmission charge pump (SDR(30)100+100+SAR(1)25)
3. Steering, hoist pump (SAR4 - 180+180)
7. Torque converter: Meneruskan putaran engine ke transmissi dengan jalan merubah energi
mekanik engine menjadi energi kinetis (oil flow), dan mengubahnya kembali menjadi tenaga
mekanik.
Keuntungan menggunakan Torque Converter :
1. Tidak berisik.
2. Dapat meredam getaran–getaran yang di timbulkan baik yang berasal dari engine
maupun dari power train.
3. Torque output yang dihasilkan dapat berubah–ubah sesuai dengan besar kecilnya beban
unit tanpa terjadi engine stall.

8. Transmission :
1. Untuk menggerakkan unit maju / mundur
2. Untuk merubah percepatan saat unit traveling.
9. Rear drive shaft
Meneruskan putaran dari transmisi ke differential
10. Differential
Meneruskan putaran dari transmissi keroda kanan dan kiri melalui drive shaft, dengan putaran
masing-masing roda berbeda. Perbedaan putaran pada masing – masing roda ini disebabkan
karena adanya distribusi beban, traksi atau jalan yang menikung
11. Drive shaft
Meneruskan putaran dari differential ke final drive
12. Brake
Untuk mengurangi kecepatan unit dan untuk menghentikan unit saat traveling.
13. Tire
Penampung beban unit,peredam kejutan /sebagai pegas,membuat unit bisa bergerak cepat.
14. Final drive
Final drive dibangun dari suatu unit planetary gear sebagai reduksi dan
meneruskan tenaga ke roda (wheel), sehingga menghasilkan gaya yang besar.
15. Parking brake
Sebagai pengunci unit saat berhenti atau parkir agar unit tidak bergerak.
16. Steering, hoist pump (SAR(4)-180+180)S tipe pump A Flange/kupingan,R Right/kanan.4
modifikasi ke 4.180 satu putaran 180CC.
Untuk mensuplai oil ke system kerja stering dan hoist.

OTD CERTIFICATOR Page 8


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
2. Spesifikasi unit:
Kode Unit HD 785 – 5 : Kode Unit HD 785-7 :

HD : Heavy Duty Dump Truck HD: Heavy Duty Dump Truck Kode Unit HD 1500-7 :
785 : Kapasitas Muat = 78,5 Ton (Kode Unit Komatsu)
(Std) 785 : Kapasitas Muat = 785 x 0,1 HD :Heavy Duty Dump Truck
5 : Modifikasi = 78,5 Ton 1500 :Kapasitas muat =150 Ton
7 : Modifikasi 7 :Modifikasi ke 7
Kode Engine SA12V140 : Kode Engine SAA12V140E-3 :
S : Super Charger Kode Engine :QSK 45
S : Turbo Charge AA : Air to Air Q :Quantum
A : After Cooler 12 : Jumlah Cylinder Liner S :System
12 : Jumlah Cylinder V : V Engine K :Tipe Engine
V : V – Engine Configuration 140 : Diameter Cylinder Liner 45 :Piston displacement
140 : Diameter Cylinder Liner E : Low Emition (volume udara)
3 : Modifikasi Tinggi Standar = 5,85 M
Tinggi standard=5,270.m Piston displacement30.5 L{30,500CC} Lebar Standar = 6,62 M(tanpa
Lebar standard =5,666.m Tinggi standar = 5,05m spion)
Panjang =10,633m Tinggi dumping = 10,08m Panjang = 11,37 M
Jarak terendah dengan tanah(dengan Lebar satndar = 5,530m Radius Putar = 24,4/12,2 M
differential) =78,9cm. Lebar dengan spion = 6,885m Dumping speed 2100 rpm =12 sec.
Kapasitas muat=42.bcm Panjang = 10,29m Fly wheel HP =1406 HP/1900 RPM
Fly wheel HP (1011hp) rpm 2000 Jarak diff dengan tanah = 78,9cm Fuel Tank =2120 Liter
Fuel Tank =1250 liter Kapasitas muat = 42.bcm. Tire =33.00 R 51 X 6
Radius putar =9,8m(DIAMETER) Fuel tank = 1308 L Blind spot kiri = 3 meter
Blind spot kiri =2 meter Radius putar = 10,1.M Depan = 7 meter
Bling spot kiri = 2 meter Kanan = 25 meter
Depan = 5 meter
Depan = 5 meter ..
Kanan =20 meter
Kanan = 20 meter Berat kosong unit 100462 kg
Berat kosong unit 72,300 kg
Rate output = hp2000/rpm 1900
895 kw(jika di pakai genset listrik.

RUMUS VOLUME PISTON


0,785 X DIAMETER BAWAH X DIAMETER ATAS X tinggi xJUMLAH PISTON
Contoh piston hd 785 :lebar 140 panjang 165=0,785x140x140x165x12=30464280m³untuk
dikonversikan ke cc di bagi 1000=30,464 cc/30,5liter.
Ukuran tire HD 785=27.00 R 49 :artinya 27 inchi 00 aspek ratio 100%.49 diameter pelek

OTD CERTIFICATOR Page 9


REV 1 2017
OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. Sistem engine
Fuel system: HD 785-5
1. Fuel tank Sebagai penampung bahan bakar.
2. Priming pump
Untuk mensupply bahan bakar ke system saat engine masuk angin.
3. Feed pump
Mensupply bahan bakar dengan tekanan rendah yaitu antara 1,2 s/d 2,6 kg / cm2
4. Fuel filter
Untuk menyaring kotoran yang terkandung didalam bahan bakar sebelum dialirkan kesistem.
5. Electronic control fuel injection pump
Mensupply bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi ( 300 kg / cm2 ), juga menentukan
jumlah bahan yang disemprotkan serta menentukan timing penyemprotan. (menggunakan
electronic governor)
6. Fuel injectionnozzle
Sebagai penyemprot dan pengabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke ruang bakar tetapi tidak
menentukan saat injection.
7. Overflow valve
Untuk mengatur aliran fuel dalam FIP. Jika aliran berlebih, maka valve akan mengalirkan fuel ke
fuel tank.
8. Adapter Sebagai penghubung dan pemisah aliran (feed pump – fuel filter – FIP)
9. Emergency stop selenoid valve
Untuk mematikan engine secara darurat, jika saat starting switch di-OFF-kan, engine tidak mau
mati.
ECM

Ket :

1. Fuel tank
2. Pre Fuel
Filter(30micron)
3. Feed Pump
4. Main Fuel
Filter(5micron)
5. Fuel Suply Pump
1 6. Over Flow Valve
8 7. Presure Control
9 Valve
8. Common Rail
9. Injector

6 2
5 3 4

OTD CERTIFICATOR Page 10


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Fuel system: HD 785-7
Fuel yang ditampung di fuel tank akan disaring oleh water separator dan pre filter(30micron)
kemudian dipompa oleh priming pump . Dari priming pump fuel disaring lagi oleh main
filter(5micron) dan dimasukkan ke Suplay pump untuk dinaikkan tekanannya menjadi 480
kg/cm2 s/d 1200 kg/cm2 .Kemudian baru dimasukkan ke Common Rail dan selanjutnya fuel
tersebut disalurkan ke injector.Common Rail sendiri berfungsi sebagai penampung sementara
bahan bakar yang bertekanan , tetapi Common Rail tidak menentukan waktu pengabutan .
ECM yang akan menentukan waktu pengabutan fuel tersebut .

2. OIL :LUBRICATION SYSTEM

12
KETERANGAN :
1. OIL PAN
2. OIL STRAINER
3. OIL PUMP (TRIPLE GEAR PUMP )
11 4. MAIN RELIEF VALVE
13 5. OIL COOLER
10 6. REGULATOR VALVE
7. OIL FILTER
8. MAIN GALLERY
9 9. CRANKSHAFT
10. PISTON
11. CAMSHAFT
12. AIR INTAKE & EXHAUST VALVE
13. TIMING GEAR
14. TURBO
15. FUEL SUPPLY PUMP
5 8
14

15 3

1 2 4

OTD CERTIFICATOR Page 11


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. Oil pan
Tempat penampung dan pendingin oli.
2. Oil strainer
Penyaring oli dari kotoran yang kasar.
3. Oil pump
Sebagai pompa oli utama, memberikan oli bertekanan dari oil pan ke system / bagian–bagian
yang perlu di lumasi.
4. Main relief valve
Untuk membatasi tekanan oil dalam sistem pelumasan (set pressure : 8,5 ± 0,5 kg/cm2)
5. Oil Cooler
Untuk mendinginkan oli dengan perantara sirkulasi air pendingin atau dengan media
pendinginannya
adalah air.
6. Regulator Valve
Untuk membatasi tekanan oil dalam sistem pelumasan (set pressure : 4,1 ± 0,5 kg/cm2)
7. Oil cooler bypass valve
Jika oil cooler buntu, maka oli akan melewati valve ini tanpa melalui proses pendinginan di oil
cooler.
(set pressure : 2,3 ± 0,2 kg/cm2)
8. Oil filter
Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul selama sirkulasi sehingga dapat
memperpanjang daya tahan umur engine
9. Oil filter safety valve
Menjadi by pass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oli tetap ada dalam sistim bila di
lengkapi
dengan caution lamp oil filter. Lampu akan menyala bila filter buntu. (set pressure : 2,0 ± 0,2
kg/cm2)
10. Main galery :saluran sirkulasi oli yang akan melumasi komponent komponent yang membutuhkan
pelumasan.

Oil pan sebagai penampung dan pendingin oli pelumas dan merupakan komponen utama. Strainer sebagai
penyaring awal.Oli dialirkan ke dalam sistem pelumasan oleh oil pump,dan di batasi tekanannya oleh main
relief valve(set presure 8,1kg/cm² denga cara mengembalikan oli yang berlebihan ke oli pan selanjutnya oli
di dinginkan oleh oil cooler dengan media air pendingin engine,bila oil cooler buntu maka oli tidak
melewati oil cooler namun oli akan langsung ke regulator valve yang berfungsi membatasi tekanan oli
dengan set presure 4,1kg/cm² setelah itu oil di saring dari kotoran kotoran oleh oil filter bila oil filter buntu
maka oil akan langsung melewati safety valve untuk diteruskan ke main galeri dari main galeri oleh akan di
salurkan ke komponent ya ng membutuhkan pelumasan antara lain : Crank shaft, cam shaft, piston, ring
piston, turbocharger, mekanisme valve dan lain-lain.
Setelah melumasi semua komponen, oli akan mengalir kembali ke oil pump.

FUNGSI Oli :
a. Membentuk lapisan film minyak.
b. Sebagai pendingin.
c. Sebagai penyekat.
d. Sebagai pembersih.
e. Sebagai pencegah / anti karat.
f. Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic & brake system.
g. Sebagai media pemindah daya pada torque converter.

OTD CERTIFICATOR Page 12


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

3. COOLING SYSTEM:

Thermostat
Corrosion resistor Water temp. gauge
Water manifold

Cylinder head
Radiator
CylinderLine
r
Cilinder block

1300 L/Menit.RPM1900 Water pump

Compressor
Oil cooler
NAMA DAN FUNGSI KOMPONENT COLING SYSTEM :

a. Radiator :
Tempat menampung air pendingin engine dan pendingin air tersebut dengan bantuan udar luar.
b. Cooling fan :
Untuk menghembus udara ke arah sirip – sirip radiator agar sirkulasi udara akan lebih
sempurna sehinggas air panas di sirip – sirip radiator cepat dingin.
c. Water pump :
Mensupplay / memompakan air dengan aliran yang bertekanan ke dalam system pendingin air
dengan kemampuan 1300 liter per menit pada RPM 1900
d. Oil cooler :
Mendinginkan oli baik oli engine, transmissi maupun oli hidrolik dengan media pendingin air.
e. Corrosion resistor:
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat pada sistem pendingin air.
f. Thermostat :
Untuk mengatur air bekas pendinginan ke radiator agar engine tidak over head atau ke engine
lagi lewat by pass ke water pump saat temperatur masih dingin. hingga temperatur air
pendingin tetap konstan 70–90 °C temperatur kerja engine yang ideal. cracking temp. :76,5 ±
2 °C).
g. Oil cooler :
Mendinginkan oli baik oli engine, transmissi maupun oli hidrolik dengan media pendingin air.

Air pendingin yang tersimpan dalam raditor akan dialirkan ke system pendinginan oleh WATER
PUMP dan mendinginkan komponent : Cylinder,LINER,BLOCK,HEAD.Turbo charger,dll,setelah
mendinginkan komponent,akan melewati THERMOSTAT HOUSING,Jika suhu air di atas 76°c
termostat mulai membuka semakin tinggi temperatur termostat semakin terbuka maksimal,air akan
mengalir keradiator,jika temperatur di bawah 76°c termostat tertutup maka air akan langsung ke water
pump untuk di sirkulasikan kembali ke engine.corrosion resistor berfungsi pencegah anti karat
dengan melarutkan zat anti karat saat air masuk ke corrosion resistor

OTD CERTIFICATOR Page 13


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
4. AIR SYSTEM:

1. Pre Cleaner
Sebagai penyaring awal udara terhadap debu dan kotoran–kotoran kasar.
2. Air Cleaner
Menyaring udara secara total / sebersih – bersihnya sebelum udara tersebut masuk keruang
bakar(2-5 micron).
3. Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak.
4. Vacuator Valve :
Saluran untuk membuang debu pada air cleaner saat engine mati,letaknya di bagian bawah air
cleaner housing.
5. Turbo Charger
Meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga bahan bakar yang dapat dibakar
menjadi lebih banyak.
6. Intake Manifold
Merupakan saluran udara menuju intake valve.
7. After Cooler
Mendinginkan udara yang akan masuk keruang baker untuk meningkatkan kerapatan udara.
8. Intake Valve
Mengatur udara yang akan masuk ke ruang bakar.
9. Exhaust Valve
Mengatur pengeluaran sisa hasil pembakaran dari ruang bakar.
10. Exhaust Manifold
Sebagai saluran keluarnya udara dari ruang bakar menuju ke muffler.
11. Muffler
Sebagai peredam suara engine, menahan percikan api dan menurunkan temperatur gas buang.
12. Exhaust Pipe
Sebagai saluran akhir gas buang / bekas yang akan keluar ke udara bebas.

OTD CERTIFICATOR Page 14


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
A. PRINSIP KERJA
Udara luar masuk kesistem karena langkah piston dan di perkuat oleh hisapan
turbocharger sisi Blower yang tersambung dengan shaft sisi Turbin , dimana
turbocharger bagian Turbin digerakkan oleh gas buang. Udara tersebut disaring
awal di dalam pre-cleaner untuk menyaring kotoran – kotoran yang berukuran
besar(kertas ,daun,dll) kemudian udara tersebut disaring lagi di dalam air
cleaner untuk menghasilkan udara yang benar benar bersih dan di monitor oleh
dust indikator untuk mengetahui kondisi air cleaner bersih atau
tersumbat,kemudian udara masuk melalui sisi blower turbo(meningkatkan
jumlah udara yang masuk keruang bakar sehingga power engine meningkat 30-
40%) kemudian udara tersebut didinginkan di dalam after cooler agar kerapatan
udara meningkat(meningkatkan power engine 5-10%). Setelah didinginkan
udara tersebut masuk ke intake manifold kemudian dihisap oleh piston (langkah
intake) ke ruang bakar.
Gas buang hasil pembakaran keluar karena dorongan piston (langkah exhaust),
kemudian melalui exhaust manifold dan masuk ke turbocharger lewat sisi
turbin. Sebelum keluar ke udara bebas, gas buang tersebut didinginkan di
muffler selanjutnya keluar melalui exhaust pipe.

OTD CERTIFICATOR Page 15


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
4. INSTRUMENT PANEL

1. Emergency stop item

1. ENGINE WATER TEMPERATURE

Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada operator bahwa suhu air pendingin naik
melebihi 102°C. Character display muncul ’E02’ dan ‘Engine Over heat’ dan secara otomatis
tenaga engine akan turun.
Hentikan operasi, parkir aman, biarkan engine pada putaran middle speed (1200-1500)

2. TORQUE CONVERTER OIL TEMPERATURE

Jika lampu monitor ini menyala, memperingatkan pada operator bahwa suhu oli torq converter
naik melebihi 120°c.pada character disply akan muncul “E02” Torque converter oil temperatur
over head. Hentikan operasi, parkir aman, biarkan engine pada putaran middle speed (1200-
1500)

OTD CERTIFICATOR Page 16


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
3. RETARDER OIL TEMPERATURE

Jika lampu ini menyala, memperingatkan pada operator bahwa suhu oli retarder (rear brake
cooling oil) naik. Character Display muncul ‘E 02’ dan ‘BRAKE OVER HEAT’.

Hentikan operasi, parkir aman, Park brake ‘ON’, Gear shift lever ‘N’, tarik retarder hingga
“retarder pilot lamp’ mulai menyala. biarkan engine pada putaran middle speed (1200-1500)

4. BATTERY CHARGE CIRCUIT

Jika lampu ini menyala, maka terjadi kelainan pada charging system. Character display ‘E03’ dan
‘CheckRight Now’ akan muncul. Hentikan operasi, parkir aman, matikan engine dan periksa. Jika
tidak bisa teratasi segera lapor GL, maupun OCR.

5. STEERING OIL TEMPERATURE

Jika lampu ini menyala, menandakan bahwa suhu oli steering lebih dari spesifikasi (120°C). Akan
muncul ‘E02’ dan ‘STRG OVERHEAT’. Hentikan operasi, parkir aman, gear hift lever ‘N’, biarkan
engine pada putaran sedang(1200-1500 RPM).

6. ENGINE OIL PRESSURE

Jika lampu ini menyala, menandakan bahwa tekanan oli kurang dari spesifikasi. Muncul ‘E03’
dan ’Check right Now’. Hentikan operasi segera, parkir aman, gearshift lever’N’matikan engine.
Lapor GL atau OCR.

7. BRAKE OIL PRESSURE

Jika lampu monitor ini menyala, maka tekanan oli rem pada accumulator di bawah spesifikasi, muncul
„E03‟ dan Check it right now‟. Hentikan operasi, parkir aman matikan engine dan lapor GL, OCR.

8. TILT (jika dilengkapi)

Jika lampu ini menyala menandakan bahwa kemiringan unit berada pada level membahayakan.
Muncul ‘E03’ dan ‘Check it right Now’.

Turunkan Dump Body dan gerakkan unit ke arah yang lebih aman

9. MACHINE MONITOR

Jika lampu monitor ini menyala, maka terjadi kelainan pada system tambahan. Muncul ‘E03’dan
‘Check it right Now’. Hentikan operasi, parkir aman matikan engine laporkan ke GL dan OCR

OTD CERTIFICATOR Page 17


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
10. ENGINE SYSTEM

Jika lampu monitor ini menyala, maka terjadi kelainan pada unit engine controller. Muncul
‘E03’dan ‘Check it right Now’. Hentikan operasi, parkir aman matikan engine laporkan ke GL dan
OCR.

11. TRANSMISSION SYSTEM

Jika lampu monitor ini menyala, maka terjadi kelainan pada transmission controller. Muncul
‘E03’dan ‘Check it right Now’. Hentikan operasi, parkir aman matikan engine , laporkan ke GL
dan OCR.

12. RETARDER SYSTEM

Jika lampu monitor ini menyala, maka terjadi kelainan pada RETARDER controller. Muncul
‘E03’dan ‘Check it right Now’. Hentikan operasi, parkir aman matikan engine , laporkan ke GL
dan OCR.

Pilot lamp item


a) PREHEATING PILOT LAMP

Lampu ini akan menyala jika system pemanas awal (preheating engine) diaktifkan. Lampu
monitor akan mati setelah 20-45 detikuntuk menunjukkan bahwa preheating telah selesai
(cukup)

b) RETARDER PILOT LAMP

Lampu ini akan menyala jika tuas retarder di tarik dan retarder bekerja

c) LOCK UP PILOT LAMP

Lampu ini akan menyala ketika Lock-Up Torque Converter aktif dan transmission terhubung
dengan directdrive.

d) HEAD LAMP HIGH BEAM

Lampu ini akan menyala jika Head lamp aktif pada posisi High Beam (Lampu Jauh)

e) TURN SIGNAL PILOT LAMP

Lampu ini menyala untuk menunjukkan lampu sign aktif .

OTD CERTIFICATOR Page 18


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
f) ARSC

Lampu ini akan menyala untuk mengindikasikan bahwa ARSC (Auto Retard Speed Control)
sedang aktif dan bekerja.

g) POWER MODE PILOT LAMP

Lampu ini mengindikasikan mode yang dipakai, Power mode (P) untuk kondisi muatan/medan
berat atau Ekonomi (E) untuk kondisi kosongan dan medan ringan.

SWITCH ITEM

1. FRONT BRAKE CUT OFF SWITCH

a Berfungsi untuk memutuskan rem bagian depan dan rem roda depan akan tidak bekerja. Switch
ini dapat digunakan untuk metode pengereman menyesuaikan dengan permukaan jalan.
· Jika bagian a ditekan maka rem yang terpakai pada saat foot brake diinjak adalah rem depan
b dan belakang.
· Jika bagian (b) ditekan maka rem depan tidak berfungsi dan yang terpakai adalah rem belakang

2. AISSLOW SWITCH

Switch ini berfungsi untuk memilih penggunaan AISS yang diinginkan, yaitu AUTO atau LOW.
· Pada posisi LOW :Penggunaannya adalah untuk mengatur gerakan unit saat dibutuhkan
gerakan yang halus dan lembut, misalnya saat parkir di lokasi sempit(rpm650)
· Pada posisi AUTO :Penggunaannya adalah untuk operasi normal(rpm 1000)

3. ARSC SWITCH

Switch ini berfungsi untuk mengaktifkan ARSC.


(a) set speed
(b) Menambah kecepatan
(c) Mengurangi kecepatan
(d) Reset (kembali ke nol)
*ARSC tidak akan aktif jika Throtle pedal diinjak, atau Gear Shift lever pada posisi ‘D’

OTD CERTIFICATOR Page 19


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
2. Caution lamp:

1. Seat belt caution lamp:


Lampu akan menyala jika operator tidak memakai seat belt

2. Parking Brake Pilot Lamp


Lampu ini akan menyala jika parking brake di „ON‟.

3. Dump body Float Pilot lamp.


Lampu ini akan menyala jika dump body selain FLOAT.

4. Emergency Steering Pilot lamp.


Lampu ini akan menyala bila Emergency Steering di aktifkan. Jika ada kelainan dalam sirkuit oil steering
saat travel, maka auto emergency steering akan bekerja dan lampu akan menyala.

5. Fuel level Caution Lamp.

Lampu ini akan menyala jika fuel kurang dari 225 liter HD 785-7. Jika menyala segera periksa bahan
bakar, dan lakukan penambahan bahan bakar.(hd1500 akan menyala saat fuel di bawah 140liter,hd 785-
5=170liter.)

6. Maintenance Caution Lamp.

Lampu ini akan menyala, dan action code „E01‟ pada yang sama, lakukan pemeriksaan, penambahan,
pemeriksaan atau pengantian.

Contoh :

 Level oil engine kurang ( jika dilengkapi ).


 Filter oil transmisi ( jika dilengkapi ).
 Level oil steering dan hoist kurang ( jika dilengkapi ).
 Air cleaner buntu.
 Filter oil steering dan hoist buntu ( jika dilengkapi ).
 Filter oil transmisi buntu.
 Level air pendingin engine kurang.
 Filter brake cooling buntu ( jika dilengkapi ).
 Air battery kurang ( jika dilengkapi ).
 Level oil transmisi kurang ( jika dilengkapi ).

Apa bila Jika salah satu monitor ini berkedip atau menyala segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan.

OTD CERTIFICATOR Page 20


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
4. Lever dan pedal
1) Brake Pedal
2) Accelerator Pedal
3) Shift Lever
4) Dump Lever
5) Retarder Control Lever
6) Safety Lock Knob
7) Emergency Brake Pedal
8) Auto Retarder ( arsc ) set lever

a. Brake Pedal : Pedal ini digunakan untuk mengerem roda unit ( wheel brake )
b. Accelerator Pedal : Pedal ini digunakan untuk mengatur kecepatan putaran engine.
c. Shift Lever : lever ini berfungsi untuk memilih range kecepatan yang disesuaikan dengan kondisi jalan yang
dilewati unit.
d. Dump Lever : digunakan untuk mengoperasikan dump body
e. Retarder control lever : lever ini digunakan untuk mengoperasikan retarder.
f. Safety lock : alat ini digunakan untuk mengunci dump lever pada posisi HOLD saja.
g. Emergency Brake Pedal : digunakan untuk mengaktifkan parking brake.
h. Auto Retarder ( arsc ) set lever : digunakan untuk pengaturan, pembatalan atau arcs Set Speed

5. Switch

1) Starting SWITCH : Switch digunakan untuk menghidupkan dan mematikan engine.


2) Lamp Switch : Digunkan untuk menyalakan dan mematikan Head Lamp, Side clearance lamp ( samping unit ),
lampu pada machine monitor, tail lamp dan rear lamp ( belakang unit )
3) Machine Monitor Bulb Check Switch : Tekan switch ini pada saat startingswitch posisi ON untuk mengetahui
apakah lampu pada machine monitor ada yang putus.
4) Hazard Lampt Switch : berfungsi tekan switch ini, maka kedua turn signal lamp ( kiri – kanan ) akan berkedip.
5) Night Dimmer Switch : Berfungsi untuk mengatur pencahayaan pada lampu monitor panel dan pilot lamp.
6) Power Mode Selector Switch : Berfungsi untuk mengatur penggunaan fuel saat unit travelling agar lebih
ekonomis disesuaikan dengan kondisi operasi.
7) Emergency Steering Switch : Berfungsi untuk mengaktifkan emergency steering pump ( pompa emergency
steering )
8) Parking Brake Switch :Switch ini digunakan untuk mengaktifkan Parking Brake
9) Aiss Low Switch : Berfungsi untuk memilih penggunaan AISS sesuai dengan keinginan, AUTO atau LOW.
10) Front Brake Cut Off Switch ( jika dilengkapi ) : Berfungsi untuk memutuskan rem bagian depan dan roda depan
tidak bekerja.
11) Auto Retarder ( ARSC ) Switch : Berfungsi untuk memilih Auto Retarder System ( SRSC ) ON/ OFF
12) Fog Lamp Switch ( jika dilengkapi ) : Berfungsi untuk pemakaian lampu kabut.
13) Side Lamp Switch : Berfungsi untuk menyalakan lampu samping
14) Yellow Rotating Lamp Switch : Berfungsi untuk pemakaian lampu rotari kuning.
15) Power Window Switch ( Right / Left ) : Dapat digunakan ketika kunci starter diposisi ON
16) Machine Monitor Mode Selction Switch : Digunakan untuk mengoperasikan Character Display.

OTD CERTIFICATOR Page 21


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
B. Maintenance/Perawatan :
Tujuan Perawatan adalah :
Untuk mempertahankan agar usia pakai/umur alat semaksimal mungkin sesuai dengan yang telah di rencanakan,dan
mempunyai produktifitas yang tinggi,dan menekan biaya oprasi dan maintenacenya.

a. P2H:
P2H sebelum engine hidup:lakukan pemeriksaan keliling unit sambil mengamati keadaan sekitar
lingkungan.pemeriksaan bagian depan unit ,cek tangga,kondisi lampu2,pastikan tidak ada kebocoran pada HYD
oil cooler,condeser ac,inter cooler,radiator,POSISI LOTTO.
Cek level oil engine,Hyd,transmisi,brake cooling oil brake,level fuel.
Cek tire baut dan nut,kondisi lampu belakang suspension,dll,dan pastikan tidak ada kebocoran.
Diatas unit:
Cek level radiator,kondisi pemadam,tabung greas,cek battray,spion pagar.
Dalam unit :
Atur tempat duduk,seat bealt,atur posisi spion,cekbulb instrument panel,test emergency stering.
Engine hidup:
Saat start engine tidak mau hidup,jangan menahan starting Switch di posisi ON lebih 20 detik,karena akan
merusak starting motor, juga baterai bisa meledak karena kondisi baterai akan panas.
Idle kan dahulu, jangan langsung menaikkan rpm
Idle ± 5 menit agar pelumasan oil engine merata,dan temperatur kerja unit tercapai.
Cek suara engine,warna gas buang,cek instrument panel,test attacment fungsi dump,
Test fungsi dari masing2 brake.
Prosedur dalam pengetesan brake pada unit HD:
Langkah - langkah dalam pengetesan Brake :
- Hidupkan engine
- Pastikan presure brake (oli/udara) terpenuhi
- Pastikan di tempat yang rata
- Kondisi unit kosongan
- Sesuaikan RPM sesuai dengan pengetesan masing masing brake
JENIS BRAKE HD 785-5 HD 785-7 HD 1500-5/7
Retarder Brake RPM 1200 (1240) RPM 1200 (1200) RPM 1560
Parking Brake RPM 1400 (1770) RPM 1400 (1335) RPM 1640
Foot Brake RPM 1600 (1680) RPM 1600 (1570) RPM 1560
Emergency Brake Full Trhotle(min 1800) Full Trhotle (min 1900) FULL TRHOTTLE
Brake lock - - RPM 1400 lever (D)
Lever transmisi D D F5

- Pastikan unit tidak bergerak.bila ada pergerakan unit maka kondisi brake tidak baik untuk itu lakukan
perbaikan dan jangan di oprasikan dulu .

b. Trouble shooting:
Jika ada masalah mendapati unit mengalami
Error 1 maintenance.
Tindakan : lakukan perawatan.
Jika error 2 kemungkinan over head .
Tindakan :cari tempat yang aman hentikan unit, pasang parking brake, netralkan gear shift lever,lakukan
pemeriksaan jika tidak ada kebocoran lakukan idle sampai error hilang.jika masih error segera matikan dan lapor
mekanik.
Jika error 3 segera matikan engine ,hubungi mekanik.
c. Analisa kerusakan:
Asap putih : menandakan ada oil yang ikut terbakar segera matikan engine lapor mekanik.
Asap hitam :menandakan suplai udara ke sistem pembakaran tidak sempurna matikan lapor mekanik
Unit bergetar : kemungkinan ruber dumper oblak lapor mekanik.

OTD CERTIFICATOR Page 22


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
C. Metode Operasi
Machine Aplikasi :Haul Truck adalah alat removing material over borden atau coal dengan jarak sedang sampai dengan jauh.

Working Procces :
Saat akan mengoprasikan unit pastikan kondisi unit untuk siap di oprasikan dengan cara melakukan pemeriksaan secara
menyeluruh(P2H).

Prosedur pengunaan klakson :

1 x akan star unit


2 x akan maju
3 x akan mundur

Saat akan melakukan pergerakan unit, pastikan kondisi area pergerakan unit sudah aman.Klakson 2 x saat akan melakukan pergerakan
maju

Prosedur loading di alat bachoe :

Saat memasuki front, pastikan sudah mengetahui kondisi front sudah aman. Ketika manuver pastikan kondisi aman,
pastikan keberadaan kita diketahui unit lain ,untuk loading di Bachoe posisikan HD siap mundur (jika lebar front
memungkinkan standar PPMS MIN 2XLEBAR HAUL TRUCK TERBESAR YANG BEROPRASI DI TEMPAT
TERSEBUT +RADIUS PUTAR. STANDAR ADARO MIN 30M.Jangan keluar dari kabin saat proses pemuatan.pastikan
muatan penuh (HD 785=105 ton dilihat pada pylot meter).

Prosedur traveling :

Berikan tanda klakson ketika keluar dari lokasi, pastikan kecepatan unit disesuaikan dengan standart jarak beriringan saat
traveling jalan datar dan tanjakan 40m atau 4xpanjang unit saat turunan 80M atau 8xpanjang unit.jangan melakukan
overtaking terhadap sesama unit HD,Saat melakukan overtaking terhadap unit suport,pastikan keadaan jalan aman dan
lakukan komunikasi dua arah

Prosedur dumping :

Usahakan manuver searah jarum jam agar posisi pinggir dumpingan bisa terlihat dengan jelas.Saat melakukan
perpindahan gear transmisi dari maju ke mundur atau sebaliknya pastikan unit sudah benar benar berhenti dan posisi gear
berhenti di netral dahulu. Lakukan prosedure dumping dengan benar dengan jarak tire belakang HD dengan winraw saat
kondisi disposal standar min 0,5 meter,dumping di kolam atau lumpur jarak min 7,5 meter dari crest.Saat menurunkan
vesel sehabis dumping pastikan unit berhenti.

OTD CERTIFICATOR Page 23


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Ending Proses : Parkir ditempat aman dan rata jaga jarak dengan unit lain,jarak aman sejajar 1x lebar unit,memanjang
1x panjang unit, posisikan gear shift lever pada posisi netral, aktifkan parking break biarkan engine hidup pada posisi low
idle untuk cooling down kurang lebih 3 – 5 menit sambil melakukan pengecekan. Matikan engine.

Hot shift change shift: Pastikan posisi untuk parkir sudah kosong, parnert shift sudah siap untuk
mengantikan,berhenti di tempat yang sudah kosong,netralkan gear shift lever ,pasang parking brake,beri kode partner
kalau sudah aman agar parnert melakukan P2H,lengkapi isian time shift dan P2H,lakukan pengecekan dan pembersihan
unit sambil menunggu parnert,job pending dengan parnert di atas unit,turun dari unit pastikan three body contac,setelah
posisi aman di change shift kasi kode aman ke parnert agar partner melanjutkan aktifitas pekerjaan.

Safety operasi : pastikan identifikasi area lokasi kerja dan dalam kondisi yang aman,mau star klakson 1x,maju
klakson2x,mundur klakson 3x. lakukan prosedure manuver dan mundur dengan benar, posisikan unit sesuai dengan posisi
bucket,saat pemuatan pastikan operator berada dalam unit,posisi muatan rata,saat traveling jaga jarak beriringan dengan
unit lain jalan datar dan tanjakan 40m,turunan 80m,saat dumping jarak dengan pinggir dumpingan kondisi standar 0,5-
2.M.dumping daerah kolam/lumpur min 7,5m.

MISS OPERATION PADA HD 785-5/7


A.DEFINISI MISS OPERASI:

Miss operasi adalah kesalahan dari pengoprasian dan pengunaan dari suatu unit/alat yang akan berdampak umur
komponent/alat akan cepat rusak sebelum waktunya.

Pada unit HD,ada beberapa miss oprasi yang biasanya terjadi :

a. Engine overrun prevention activated(engine overruning)


b. Engine overspeed
c. Traveling with parking brake activated
d. Shift change R to F with traveling
e. Transmisi hunting
f. N coasting (Transmisi netral turunan dengan kecepatan tinggi)
a. Engine overrun prevention activated (engine overruning)
Auto retarder sering bekerja di karenakan putaran engine melebihi batas (2500rpm)
Hal ini disebabkan oprasi di jalan turunan tanpa mengunakan ARSC.
Effeck yang di timbulkan :engine akan cepat rusak akibat berputar pada rpm yang terlalu tinggi
Langkah pengoprasian : Saat akan memasuki turunan aktivkan ARSC,kurangi kecepatan dan sesuaikan
gear transmisi,jaga RPM pada 1800.
b. Engine overspeed : engine sering berputar di atas 2500 rpm(melebihi batas kecepatan engine.
Penyebab :operasi bermuatan pada jalan turunan,ARSC tidak di aktifkan
Effeck yang di timbulkan :engine akan cepat rusak akibat berputar pada rpm yang
terlalu tinggi
Langkah pengoprasian :Aktivkan ARSC,kurangi kecepatan dan sesuaikan gear transmisi saat akan
memasuki turunan.
c. Traveling with parking brake activated:
Adalah kondisi dimana saat unit masih bergerak (jalan) operator telah mengaktifkan parking Brake.

d. Shift change R to F with traveling :


Adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang opererator dimana melakukan pemindahan
Lever transmission tanpa berhenti di Speed Netral,dan langsung memindahkan nya ke Speed
R ataupun D.

OTD CERTIFICATOR Page 24


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
e. Transmisi hunting:
Pengertian :perpindahan speed transmisi dalam waktu yang sangat cepat pada dua reng transmisi yang
berdekatan contoh dari speed 2 naik ke 3 dan kembali ke 2(bolak balik di speed 2 rpm lebih di speed 3
rpm kurang)
Effect :gear transmisi cepat aus/mempercepat kerusakan transmisi
Tindakan :tempatkan gear transmisi pada reng yang rendah contoh saat hunting pada transmisi 2 dan 3
maka tempatkan lever transmisi pada 2 selanjutnya menjaga rpm engine pada putaran 1800 rpm.

f. N-COASTING/Transmisi netral saat traveling :


N-Coasting adalah : Menetralkan Gear Shift Transmisi saat kondisi unit Bergerak terutama pada
kecepatan tinggi (netral tidak saat unit mau berhenti) dan akan memasukan kembali gear shift lever
saat unit bergerak masih dalam kecepapatan tinggi.
Efek yang di timbulkan :
1. Steering system tidak akan bekerja proporsional yang di sebabkan oleh supply oli dari pump
berkurang.
2. Brake system akan bekerja tidak spontan yang di sebabkan supply oli juga berkurang.
3. Transmisi akan meengalami kerusakan yang di sebabkan berkurangnya pelumasan di setiap
bearing dan ada hentakan saat gear Transmisi masuk saat kecepatan tinggi.
4. Hydraulic oil temperarture akan lebih cepat panas dari range nya.
5. Brake performance tidak terkontrol (Safety issue).

D. Pemahaman Produktivity
Produktivity adalah :suatu kemampuan untuk menghasilkan dalam satuan waktu tertentu.
Produksi adalah : hasil aktual yang telah di peroleh dalam satuan waktu.
a. Idle
Kehihalangan waktu yang tak dapat di kontrol contoh :hujan,kabut,dll
b. Delay
Kehilangan waktu namun masih dapat di kontrol seperti istirahat,sholat,refueling,chang
shift,pitstop.dll
c. Cyle time
Waktu yang diperlukan unit untuk melakukan aktivitas produksi dalam satu putaran
Spoting time loading,loading time,travel muatan,spoting dan dumping time,travel
kosongan,sampai dengan posisi siap mundur diloading point.
d. Sinkronisasi armada (fleet synchronization) adalah suatu kondisi dimana satu alat muat
melayani beberapa alat angkut tanpa adanya waktu menunggu pada alat angkut maupun alat
muat. Berdasarkan Standart Parameter PPMS Elemen 4 no. OPR/04/023/STD Formula yang
digunakan :

OTD CERTIFICATOR Page 25


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Kombinasi alat muat dan alat angkut (fleet matching), berdasarkan Standart Parameter PPMS
Elemen 4 Loading dan Hauling, no. OPR/04/015/STD :
jika alat angkut di muati sebanyak 3-5 bucket penuh di katakan matching.

e. Dimensi kerja alat muat, berdasarkan Standart Parameter PPMS Elemen 4 Dimensi Kerja Alat Muat, no.
OPR/04/005/STD
1. Tinggi jenjang optimum untuk backhoe : Tinggi dasar bak (vessel) bagian
belakang Dump Truck
2. Tinggi jenjang optimum untuk shovel : Tinggi kabin operator
3. Lebar jenjang minimum : (2x lebar body) + turning circle dump truck

E. Hal hal yang mempengaruhi produktivity


a. Analisa terhadap hambatan produktivity
Faktor produktifity dapat di pengaruhi oleh skiil operator,kondisi unit contoh low power,kondisi
matrial keras /lumpur,kondisi lingkungan front/disposal amblas amblasan,jalan undulating,dll

RANGKUMAN
1. Untuk pengetahuan perhitungan produksi dump truck, sebenarnya diperlukan pada saat
perencanaan awal dari penggunaan dump truck dan dalam kegiatan evaluasi selama
pengoperasiannya, sehingga operator perlu untuk dapat memahami cara menghitung dump truck
berdasarkan data alat dan data lapangan.

2. Untuk perhitungan produksi perlu diketahui terlebih dahulu adalah rumus dasar perhitungan
produksi, yang pada dasarnya terdiri dari produksi dump truck persiklus, waktu siklus dan efisiensi.

3. Produksi dump truck juga sangat dipengaruhi oleh kapasitas atau produksi alat pengisinya
(loader), berapa rit atau berapa kali pemuatan loader ke dalam vessel sehingga vessel penuh.

4. Sedangkan waktu siklus sangat tergantung kepada jarak angkut dan jarak kembali, kecepatan
dump truck pada setiap seksi, waktu dumping dan waktu mengambil posisi saat loading.

5. Untuk menentukan efisiensi, adalah faktor kerja yang antara lain menyangkut keterampilan
operator, faktor manajemen dan faktor lainnya di lapangan.

OTD CERTIFICATOR Page 26


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
CYCLE TIME HD

F. CARA MENGHITUNG PRODUKTIFITY :


Produktifity HD
CONTOH :
Seorang operator HD Dalam satu Shift sedang mengoprasikan unit HD 785 yang loading di fletch SH 310.
JARAK AKTUAL = 4000 METER(4 km)
TARGET TRAVEL SPEED = 23KM/JAM
CYCLE TIME SH310 = 30 Detik
SPOTING FRONT = 30 Detik
SPOTING DISPOSAL = 30 Detik
DUMPING TIME =40 Detik

1. Berapa target produktifity dari HD 785 Tersebut ?


2. Selama 7 jam HD Tersebut menghasilkan sebanyak 19 RIT
3. Berapa jumlah HD yang di perlukan untuk fletch SH 310 ?

( )

( )
( )

Aktual Produktifity :

=114 bcm/jam

OTD CERTIFICATOR Page 27


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Untuk mengetahui jumlah HD yang di perlukan adalah :
Cycle time HD Dibagi (Cyle time PC X passes /loading time)
24 :1.5 = 18.
Jadi HD yang di perlukan fletch SH 310 sebanyak 18 HD.

CATATAN :Target travel speed akan di tentukan dari hasil meeting di view point.

INSENTIF PRODUKSI OPERATOR (IPO) 2012


Berdasarkan Surat keputusan direksi no JIEP/IRD/12/20/SK
Besarnya Insentif Produksi yang di peroleh adalah :

IPO = JKP X FP X FPI X FE


1. JKP = Jam Kerja Produktif :
Adalah jam di mana seorang Operator Menghasilkan Produksi ( jam HM unit )
2. FP = Faktor Pencapaian Produksi Proyek:
Pencapaian target produksi Job site yang di gunakan sebagai dasar perhitungan adalah angka pencapaian berdasar hasil
joint survey.

Produksi Proyek Rata rata dalam 1(satu) Bulan Faktor


< 75 % O,80
75 % - 80,99 % 0,85
81 % - 85,99 % 0,90
86 % - 90,99 % 0,95
91 % - 99,99 % 1.00
100 % 115 % 1,15
116 % Aktual target

3. FPI = Faktor Produktifitas Individu per bulan:


Faktor produktivitas Individu didapat dari hasil perkalian antara faktor pencapaian Produktifitas dan tarif Alat.
Pencapaian Produktifitas < 90 % 90 % - 94 % 95 % - 100 % > 100 %
Faktor 0,80 0,90 1,00 1,05

Catatan :
Khusus JOB SITE PAMA ADARO:
a) Faktor pencapaian produktifitas dilakukan oleh tiem KKO(Komite Kompetensi Operator)
b) Kesepakatan di viewpoint menjadi acuan target produktivitas. ( PIC : All Operation & Engineering
c) Fixed setting diserahkan paling lambat jam 16.00 wita untuk digunakan pada shift malam & hari
berikutnya,dan telah divalidasi dari Production Section Head & Mine Plan Sect Head)
d) Pencapaian produktivitas individu akan disampaikan secara bulanan kepada semua operator (
PIC : All Operation & MIO ). Setiap Departement Head Operation akan mereview pencapaian
produktivitas di departemenya secara bulanan dan bila ada permintaan penyesuaian atau revisi harus
diselesaikan sebelum tanggal 15 bulan berikutnya,kecuali pada bulan diadakannya meeting KKO harus
diselesaiakan sebelum tanggal 5.
e) Proses adjustment dapat dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi aktual
dilapangan dan mendapat persetujuan dari tiem KKO ( ALL Operation,Engineering & MIO)

OTD CERTIFICATOR Page 28


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
4. FE = Faktor elegibility(FE) :
URAIAN UKURAN/BULAN FAKTOR
Isentif kehadiran
Ketidak hadiran sebab apapun termasuk tidak masuk penuh,sakit dengan ataupun 0 Hari 1.10
tanpa surat keterangan dokter ≥ 1(satu)Hari 1.00

SHE
Fatal insident khusus di departementnya Tidak ada 1.00
Fatal insident khusus di departementnya yang melibatkan karyawan pama/LS Ada 0,20
Fatal insident khusus di departementnya yang hanya melibatkan sub cont ada 0,90

SURAT PERINGATAN
Tanpa SP 1.00
SP 1 0,50
SP 2 0,25
SP 3 0,00
1. Jika dalam 1 (satu) bulan memperoleh SP tingkat I dan dilanjutkan dengan SP tingkat II, makan
dikenakan penalti sebesar 100% pada bulan tersebut.
2. Jika terjadi fatal incident , maka pengenaan penalti dilakukan pada department yang
bersangkutan.
3. Jika fatal incident melibatkan lebih dari 1 (satu) departemen, maka pengenaan penalti akan
diberlakukan pada semua departemen yang terlibat.

Contoh perhitungan insentif produksi operator,


Misalkan seorang operator bekerja dengan pencapaian sebagai berikut :

IPO =
• Jam kerja Produktif dalam satu bulan = 220 jam.
• Produktivitas = 108%
JKP = 220
• HD 785 → Tarif Rp 10.400
• FPI/Produktifity = 108% FPI = 1,05 • FPI = 1,05 x Rp 10.400 = Rp 10920
• Produksi proyek : 92% Fp = 1,0 • IPO =
• Ketidak hadiran : 0 hari → Faktor = 1,10 = JKP x Fpi x Fp x( Fe)
• Fatal Incident : tidak ada → Faktor = 1 = (220x10.400x1,05)x1,0 x (1,1x1x1)
• Surat peringatan : tidak ada → Faktor = 1 = Rp. 2.642.640
Fe = (1,1 x 1 x 1) = 1,1

DALAM BEKERJA NIATKAN UNTUK IBADAH,


AGAR HASIL YANG KITA PEROLEH BAROKAH!!!

OTD CERTIFICATOR Page 29


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
RAMBU-RAMBU LALULINTAS

TIKUNGAN TAJAM TIKUNGAN TAJAM PERSIMPANGAN PERSIMPANGAN

KE KIRI KE KANAN

PERSIMPANGAN HATI-HATI TANJAKAN TURUNAN

DENGAN PRIORITAS

RERUNTUHAN JALAN BERGELOMBANG JALAN PERBAIKAN

TEBING MENYEMPIT JALAN

DILARANG BELOK DILARANG BELOK DILARANG DILARANG

KE KIRI KE KANAN BERPUTAR BALIK MENYALIP

OTD CERTIFICATOR Page 30


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

DILARANG DILARANG DILARANG MELEBIHI DITUTUP UNTUK SEMUA DAN


KECEPATAN 40 KM/JAM KEDUA ARAH
PARKIR BERHENTI

KECEPATAN GIVEWAY/ BERHENTI DI LARANG MELINTAS

MINIMUM MEMBERI (berhenti selama

30 KM/JAM KESEMPATAN 8 detik)

ARAH YANG ARAH YANG ARAH YANG PRIORITAS ATAS

DIWAJIBKAN DIWAJIBKAN DIWAJIBKAN LALULINTAS DARI MUKA

PARKIR AKHIR LARANGAN AKHIR LARANGAN AKHIR DARI SEMUA


BATAS KECEPATAN 40
LARANGAN
KM/JAM MENDAHULUI

OTD CERTIFICATOR Page 31


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

GOLDEN RULES PSMS


(Garis Pedoman Disiplin K3LH)
Pt.Pamapersada Nusantara
Golden Rules PSMS (Garis Pedoman Disiplin K3LH) ini adalah ketentuan khusus tentang K3LH yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari PKB PT. Pamapersada Nusantara. Apabila terjadi pelanggaran dan ketentuan
sanksinya tidak dapat di jalankan karena ada peraturan lain yang lebih mengikat, maka yang di berlakukan adalah
peraturan lain yang mengikat tersebut. Penanganan atas pelanggaran aturan-aturan Golden Rules dan dalam proses
penentuan putusan sanksi pada pekerja tetap mengacu pada PKB.

I. Aturan Umum Sanksi


Melanggar atau sengaja merusak rambu lalu lintas,media peringatan atau rambu lainnya
1 SP 1
selain yang sudah di atur secara khusus di lingkungan perusahaan.
Tidak memiliki Surat Ijin Kerja (Work Permit) untuk pekerjaan yang mewajibkannya (di
ruang tertutup dengan akses terbatas misal : maintank, bekerja dengan sumber panas/api
2 dekat bahan bakar, bekerja dengan radioaktif, listrik tegangan tinggi lebih dari 380V, SP 3
penggalian tanah dekat instalasi kabel/pipa, bekerja diketinggian lebih dari 5m). Sanksi ini
juga berlaku bagi atasan yang memerintahkannya.
Menyalakan api, membawa/membuang sumber api aktif, atau membuat percikan api di
area fuel tank, gudang bahan peledak, area peledakan aktif, kendaraan angkutan bahan
3 SP 3
bakar/peledak, gudang tabung gas, dan gudang bahan kimia lainnya yang mudah terbakar
atau meledak.
Melanggar SOP (Standard Operating Procedure) blasting yaitu melanggar jarak aman
evakuasi, lalai dalam mengisolasi area batas aman peledakan, menerobos blocker,
4 melakukan/memerintahkan orang untuk melakukan kegiatan blasting tanpa lisensi, lalai PHK
dalam melakukan pemeriksaan hasil peledakan sehingga bahan peledak/detonator yang
tidak meledak tertinggal di tanah.
II. Aturan Tools / Peralatan
Menggunakan tools /peralatan (power tools, sling/rantai, hook/shacle, stand,
tangga/perancah, peralatan listrik, alat las, hammer) tidak sesuai standar PSMS Elemen 10,
5. SP 1
atau menggunakan tools/peralatan yang dimodifikasi atau buatan sendiri yang belum
disetujui melalui proses change management.
III. Aturan Alat Pelindung Diri
Tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau peralatan keselamatan yang telah ditentukan
6. SP 1
kecuali yang sudah diatur khusus.
Tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau peralatan keselamatan yang telah ditentukan
saat bekerja dengan cara yang benar pada jenis pekerjaan yang berisiko tinggi, jenis APD
dan peralatan keselamatan tersebut yaitu: jaket pelampung pada saat didekat air atau di
7. SP 3
atas air, full body harness di ketinggian lebih dari 5m, dosimeter radiasi radioaktif bagi
petugas proteksi radiasi dan petugas radiasi, detektor gas pada pekerjaan di ruang tertutup
dengan akses terbatas (confined space).
IV. Aturan Pengangkatan dan Penyangga Beban
Melanggar prosedur pengangkatan (lifting) atau penyanggaan beban yaitu: tidak ada rigger
dalam aktivitas pengangkatan, menggunakan alat angkat yang tidak sesuai, tidak
8 SP 2
mengisolasi lokasi yang terdapat aktivitas pengangkatan dan penyanggaan beban,
menggunakan penyangga beban yang tidak sesuai dengan SWL (Safe Working Load) nya.
V. Aturan Pengoperasian Peralatan Bergerak Bermotor
Tidak menjalankan prosedur P2H/pre-use check, untuk unit sarana/Alat Produksi dan
9 peralatan lain dengan benar yang mengharuskan pelaksanaan P2H sebelum SP 1
mengendarai/mengoperasikan unit/peralatan tersebut.
Tidak menempatkan barang-barang di dalam kabin unit (DT, Prime Mover, LV, Bis, WT,
10 SP 1
LT, FT, DZ, EX, NPE) pada tempat yang semestinya.
Menumpang/membawa penumpang:
11 -Pada alat produksi yang bukan dalam rangka training, ground test, inspeksi, SP 1
commisioning, observasi atau audit.

OTD CERTIFICATOR Page 32


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
-Pada kendaraan dengan melebihi kapasitas tempat duduk/seat belt yang tersedia.
-Pada alat support yang tidak dirancang/tersedia tempat duduk untuk penumpang.
Menghidupkan/mengoperasikan peralatan bergerak bermotor yang belum lulus
12 commisioning, atau mengoperasikan unit yang telah dinyatakan tidak layak pakai SP 2
(terpasang tanda ”Tidak Aman”).
13. Mendahului kendaraan lain tidak sesuai dengan prosedur. SP 2
14. Melanggar jarak aman beriringan antar kendaraan. SP 2
Melanggar prosedur mendekati alat produksi atau melanggar jarak aman parkir dengan
15. SP 2
alat produksi.
Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor dengan kecepatan
16. SP 1
melebihi 6-10km/jam dari batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor dengan kecepatan
17. SP 2
melebihi 11-20km/jam dari batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor dengan kecepatan
18. SP 3
melebihi 21-30km/jam dari batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor dengan kecepatan
19. PHK
melebihi 31km/jam ke atas dari batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Melanggar prosedur dumping ke air/lumpur dan atau dumping diketinggian sesuai dengan
20. SP 3
peraturan yang berlaku.
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor sambil melakukan aktivitas lain (termasuk
21. SP 2
menggunakan telepon genggam) yang tidak sesuai dengan petunjuk operasional.
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor sambil melakukan aktivitas lain yang tidak
22. PHK
sesuai dengan petunjuk operasional hingga menyebabkan kecelakaan.
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor tanpa memiliki lisensi perusahaan yang
23. sesuai kecuali pada saat training yang didampingi oleh Instruktur atau pekerja lain yang PHK
ditunjuk menjadi instruktur.
Memerintahkan bawahannya yang tidak memiliki lisensi perusahaan untuk
24. PHK
mengoperasikan peralatan bergerak bermotor.
Tidak melaporkan ke atasan terhadap kondisi fisiknya dalam keadaan fatigue
25. (lelah/mengantuk) dan tetap mengoperasikan peralatan bergerak bermotor sehingga SP 2
berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor dalam keadaan fatigue (lelah/mengantuk)
26. PHK
hingga menyebabkan kecelakaan.
VI. Aturan Lingkungan Hidup
Membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya Dan Beracun) tidak pada tempatnya atau
27. membiarkan tumpahan B3/limbah B3 di tanah/lantai/air lebih dari 24 jam di area yang SP 1
menjadi tanggung jawabnya.
Melakukan tindakan yang menyebabkan pencemaran lingkungan berdampak besar,yaitu :
28. dengan sengaja atau karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu SP 3
lingkungan atau kriteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup.
VII. Aturan Insiden & Pelaporan
Tidak melaporkan insiden yang dialaminya dan atau insiden yang terjadi di areal tanggung
29. jawabnya dengan segera setelah terjadi Insiden,selambat-lambatnya akhir shift sejak SP 1
insiden itu terjadi.
Memindahkan / mengubah / merusak barang bukti di tempat kejadian insiden kecuali atas
30. SP 1
seijin Project Manager.
VIII. Aturan Pengisolasian (Log Out & Tag Out Procedure)
31. Tidak memasang label Danger Tag dan Lock Out sesuai prosedur. SP 2
Melepas label Danger Tag dan Lock Out orang lain tanpa mengikuti prosedur atau
32. SP 3
mengabaikan adanya Danger Tag dan Lock Out.
Melepas label Danger Tag dan Lock Out orang lain tanpa mengikuti prosedur atau
33. PHK
mengabaikan Danger Tag dan Lock Out sehingga mengakibatkan kecelakaan.
Catatan :Penjelasan lebih rinci yang bersifat teknis termuat dalam “Petunjuk Teknis Golden Rules PSMS”.
Jakarta,20 oktober 2016

OTD CERTIFICATOR Page 33


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
G. PSMS:PAMA SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
Element PSMS :
1. Organisasi & Kepemimpinan:
Mengatur sistem kelompok yang terstruktur dan terbagi dalam beberapa kebijakan yang antara lain
Kebijakan dasar K3LH
Tujuan: untuk memberikan pernyataan publik dari keinginan manajemen puncak bagi semua stakeholders,mengenai hal hal
yang berkaitan dengan keselamatan kerja,&lingkungan hidup
2. Komunikasi:
Pada dasarnya mengatur sistem informasi segala aktifitas dan kejadian K3LH yang mana setiap informasi harus
tersampaikan pada karyawan paling bawah sampai dengan ke top management.
3. Inspeksi Terencana
Pengecekan yang dilakukan untuk memastika semua kondisi lingkungan dan peralatan sudah memenuhi standar perawatan
dan dalam kondisi yang baik
4. Observasi Tugas
Kegiatan terstruktur dengan melakukan pengamatan mendalam terhadap sebuah pekerjaan yang dilakukan seseorang yang
menjadi obyek observasi. Dipenuhinya persyaratan K3LH.
5. Investigasi Insiden Dan Analisa:
Melakukan investigasi dan menganalisa atau mencari sumber penyebab terjadinya insiden sehingga didapat langkah
langkah penanggulangan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
6. Standar,Prosedur , Peraturan, & Disiplin
Untuk memastikan semua karyawan mematuhi dan melaksanakan standar prosedur peraturan dan displin baik yang
dikeluarkan oleh HO maupun JOB SITE.
7. Kesiapan Dalam Keadaan Darurat :
membuat sistem untuk mengidentifikasi semua bahaya dan menilai secara sistematis, resiko yang terkait dengan bahaya
yang telah terindentifikasi dan membuat sistem pengendaliannya dan memastikan semua karyawan mengetahui prosedure
emergency yang dapat diterapkan dilingkungan kerja mereka.
8. Pelatihan/Training :
Analisa kebutuhan pelatihan/rencana pembelajaran/pengujian/pelatihan PTS(Pelatihan tugas khusus)/Pelatihan
review/Pelatih
Memastikan bahwa semua karyawan sudah mendapatkan pelatihan dan sudah terampil dalam pekerjaan dan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
9. Kesehatan Kerja Dan Ergonomi:
Sistem identifikasi bahaya,penilaian resiko,dan pengendalian bahaya resiko kesehatan hygiene komprehensif
Tujuan :
Memastikan kita telah mengidentifikasisemua bahaya terkait kesehatan,menilai resiko dan rencana pengelolaan yang
memadai terkait aspek kesehatan.
10. Bentuk Perencanaan,Plant Management Pembelian Dan Methode Pembelian:
Tujuan :
Memastikan bahwa terdapat spesifikasi pembelian,barang yang konsisten kualitasnya dan sesuai standar hukum
keselamatan (nasional,internasioanal). Mengatur sistem pengelolaan dan pengendalian, kelayakan dan memastikan
spesifikasi pengendalian yang rinci tersusun setiap barang yang dibeli.
11. Seleksi Dan Penempatan :
Tujuan :
Memastikan adanya proses (prosedur seleksi)spesifikasi pekerja,profil kemampuan fisik dan mental,bahan
kualifikasi,catatan pekerjaan,kemampuan fisik dan kinerja,pemeriksaan kesehatan pra kerja,sehingga mengurangi
resiko. Menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian dan historisnya.
12. APD.
Memahami fungsinya yaitu mengurangi tingkat keparahan ketika terjadi insiden.
13. Sistem Evaluasi.
Memastikan setiap sistem atau program yang dibuat termonitor berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.
14. Monitor Dan Perlindungan Lingkungan.
Memastikan tumbuhnya rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup dari perilaku selama melakukan aktifitas bekerja.
15. Keselamatan Diluar Lingkungan Pekerjaan.
Memastikan sistem yang menjamin setiap insiden diluar pekerjaan dilaporkan, dianalisis dan di investigasi, dan
dilakukan usaha atau solusi perbaikannya.

OTD CERTIFICATOR Page 34


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD

OTD CERTIFICATOR Page 35


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
H. MATRIK HIRA/IBPR DAN HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO:
HIRA DAN KODE BAHAYA

Tingkat resiko suatu bahaya dapat di nilai dari :


Kemungkinan terjadi x tingkat keparahan x frekwensi(seberapa sering pekerjaan di lakukan)

MATRIK PENGENDALIAN RESIKO

1) Eliminasi : memodifikasi proses, metode atau materi untuk menghilangkan bahaya.


(100%).
2) Subtitusi : Mengganti bahan (75 %).
3) Isolasi : Menyingkirkan bahaya atau menyingkirkan atau memberi perlindungan,
mengurung, atau menyimpan ditempat yang terpisah (50%).
4) Re – Engineer : mendesain ulang untuk mengurangi bahaya(40%).
5) Administrasi : Menyesuaikan waktu (30 %).
6) Pelatihan : Memberikan pelatihan dasar (20 %).
7) APD : Perlengkapan kerja (10 %).

OTD CERTIFICATOR Page 36


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
I. PENGERTIAN HRCP (HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)

Suatu petunjuk keselamatan yang dapat digunakan oleh para pekerja dan pengawas di lapangan
yang memiliki keterkaitan secara langsung didalam kegiatan pekerjaan-pekerjaan beresiko tinggi
guna mencegah terjadinya insiden yang berakibat FATAL ditempat kerja.

Top High Risk Pama

1. Pengoperasian Dump truck & Trailer


2. Pengoperasian LV
3. Aktifitas Blasting
4. Bekerja Diketinggian
5. Bekerja didekat air
6. Isolasi Energi
7. Pekerjaan LIstrik
8. Lifting dan suporting load
9. Bekerja di ruang terbatas
10.Bekerja di dekat dinding tambang
11.Tire Managenet Process
12.Land Clearing Management
13.Eksplorasi Mineral dan Batu Bara.
J. KECELAKAAN TAMBANG MENURUT KEP MEN NO: 555.K/M.PE/1995
Kecelakaan tambang harus memenuhi 5(lima) unsur sebagai berikut:

1. Benar benar terjadi


2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang di beri ijin oleh kepala teknik
Tambang.
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan
4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat orang
yang di beri izin dan
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.

Kecelakaan tambang digolongkan dalam kategori sebagai berikut :


a. Cedera Ringan
Apabila si pekerja lebih dari 1 hari kurang dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali.
b. Cedera Berat
Apabila si korban tidak dapat melakukan tugas semula lebih dari 3 minggu.
c. Mati
Apabila si korban meninggal dunia tidak lebih dari 24 jam setelah kejadian.
K. DEFENSIVE DRIVING.
Suatu perilaku mengemudi yang dapat membuat kita terhindar dari masalah, baik yang
disebabkan oleh kita maupun orang lain. Lebih merupakan pendekatan intelektual tentang
bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efisien dan bertanggung jawab.
L. Emergency Respon.

OTD CERTIFICATOR Page 37


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Suatu prilaku/tindakan seorang operator saat menghadapi situasi darurat yang mana perlu
mengambil langkah langkah yang cepat dan tepat untuk menghindari keadaan atau situasi
kerusakan /kerugian yang lebih parah.
Contoh : Menangani saat terjadinya kebakaran unit. Saat terjadi kebakaran adalah pertama jangan
panik, hentikan unit segera, aktifkan parking break, netralkan gear shift lever transmisi, matikan
engine, lakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan yang ada di unit. Lalu lapor dan
segera minta bantuan.
M. Fuel Management.
Contoh HD 785.KAPASITAS MUAT 42 BCM.Untuk konsumsi fuel saat oprasi antara 70-80
liter/jam.
Mengetahui bahwa dalam setiap engine hidup akan membutuhkan konsumsi fuel walaupun unit
itu tidak bekerja, atau tidak menghasilkan.untuk itu mematikan unit saat tidak menghasilkan atau
tidak melakukan gerakan unit yang tidak perlu,namun yang lebih penting adalah dapat mengatur
waktu seefisien mungkin.

N. Tyre Awarnes.
Langkah-langkah dalam mengoperasikan unit agar tyre sesuai dengan umur yang direncanakan
maka saat operasi muatan jangan berlebihan dan posisi yang rata, tidak melakukan pengereman
mendadak, menghindari unit slip, atau tidak memaksakan pada saat unit slip, tidak melebihi
kecepatan yang ditentukan dan presure tetap terjaga.

O. Working Awarnes.:
Operator wajib disiplin waktu kerja. Partisipasi melaporkan kondisi yang tidak standar,
memberikan inisiatif, solusi bekerja dengan efektif. Mengetahui target pemahaman yang harus
dicapai.

P. Basic Mining Therminologi.:


Istilah-istilah yang ada atau dipakai dalam sistem pengoperasian ditambang, baik mengenai
lokasi, cara, rambu atau tanda.

Contoh istilah yang ada di tambang :


1. Land Clearing
Adalah proses pembersihan lahan atau lokasi kerja dari vegetasi atau pepohonan dan alang- alang,
yang mana lokasi kerja tersebut dipersiapkan untuk lahan tambang, rencana konstruksi jalan, atau
bangunan. Tahapan dalam land clearing adalah :

a. Brushing
Adalah tahap awal dari proses land clearing yaitu membersihkan lebih dahulu daerah kerja
dari alang-alang dan pepohonan yang berdiameter kecil < 0.3 m atau sesuai persyaratan
customer. dengan menggunakan buldozer.

b. Cutting
Cutting ialah tahap selanjutnya setelah Brushing yaitu dengan membersihkan daerah kerja dari
pepohonan yang berdiameter > 0.30 m, atau sesuai persyaratan Customer,dengan menggunakan
chainsaw atau buldozer. Kemudian dikumpulkan pada logyard yang telah ditentukan.

c. Grubbing

OTD CERTIFICATOR Page 38


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Adalah pencabutan sisa-sisa akar dari tunggul yang telah dipotong, dan dikumpulkan untuk
diangkut ke tempat yang ditentukan.

2. Soil
Adalah tanah yang berasal dari batuan yang mengalami pelapukan, terletak dekat atau di permukaan
serta bersentuhan langsung dengan udara, berwarna kuning hingga coklat dan mengandung
zat organik.

3. Topsoil
Adalah bagian atas dari lapisan tanah, yang mengandung materi organik (humus), berwarna
coklat tua hingga coklat muda, ketebalan +/- 1 m atau tergantung isopach dari customer. Lapisan ini
sangat berguna untuk proses revegetasi.

4. Subsoil
Adalah bagian bawah dari lapisan tanah dan bagian lebih bawah dari topsoil, yang sedikit
mengandung materi organik (humus), berwarna kuning, ketebalan +/- 3 m. Dasar lapisan subsoil
biasanya dibatasi oleh lapisan lempung yang keras atau overburden.

5. Soil Management
Adalah proses pengelolaan tanah guna program restorasi lahan atau rehabilitasi tambang, yang
mencakup recoveri yang maksimal, dan memastikan kwalitas tanah tetap terjaga pada saat penggalian
hingga penggunaannya.

Tahapan yang dilakukan dalam pengelolaan tanah adalah :

a. Soil Stripping
Adalah aktivitas pengupasan tanah dengan menggunakan eksavator lalu dimuat ke alat angkut,
atau jika lapisan tanah tipis (< 0.5 m) maka tanah didorong dan dikumpulkan dengan
buldozer lalu dimuat oleh eksavator ke alat angkut untuk dihampar atau disimpan di
tempat yang telah ditentukan.
b. Soil Stockpiling
Adalah aktivitas penyimpanan tanah di tempat yang ditentukan dan bersifat sementara waktu
sebelum digunakan untuk proses rehabilitasi lahan.
c. Soil Replacement
Adalah aktivitas penghamparan atau penempatan tanah pada bekas tambang, dalam rangka
rehabilitasi lahan.

6. Weekly Plan
Rencana produksi mingguan yang mencakup rencana aktivitas, target produksi, rencana peralatan dan
gambar desain (design map).

7. Design Map
Kumpulan gambar desain berisi boundary clearing, mine design, mine sequence, drilling sequence,
blasting sequence, konstruksi jalan, drainage system, kolam pengendap (settling pond), dan general
work untuk jangka waktu tertentu dan telah disetujui oleh customer.

8. Boundary Clearing
Adalah garis batas lahan yang akan dibersihkan (land clearing).

9. Mine Design
Adalah gambar rencana atau rancang bangun tambang dan disposal dalam periode tertentu.

OTD CERTIFICATOR Page 39


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
10. Mine sequence
Adalah gambar rencana urutan pekerjaan penambangan guna mencapai operasional yang optimal dan
kemajuan tambang sesuai dengan desain atau peta.

11. Blasting sequence


Adalah gambar rencana urutan aktivitas peledakan guna mencapai operasional yang optimal.

12. Work Order (WO)


Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Engineering Dept. yang isinya merupakan rincian kerja yang
harus dilakukan oleh departemen terkait selama periode waktu satu minggu. Pada akhir periode
tersebut, departemen terkait mengisi laporan pelaksanaan terhadap order yang ada dalam WO.

13. Perintah Kerja Harian (PKH)


Adalah dokumen yang menjadi tanggung jawab dari Department Head kepada Section Head
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama 24 jam kedepan. Dokumen ini dikeluarkan setiap
hari sebelum shift berikutnya mulai bekerja. Pada akhir shift, Section Head membuat laporan (closing
PKH) mengenai kemajuan pekerjaan yang disebut dalam PKH.

14. Stake Out


Adalah aktivitas penentuan titik di lapangan oleh tim survey sesuai dengan design atau peta.

15. Original Joint Survey


Aktivitas bersama dengan customer dalam pengukuran atau pemetaan lahan asli (original) pada area
yang akan ditambang.

16. Soil Stockpile


Adalah tempat penyimpanan tanah yang bersifat sementara sebelum digunakan untuk rehabilitasi
lahan.

17. Hauling
Adalah aktivitas pengangkutan material ke tempat yang ditentukan.

18. Central Control Room (CCR)


Adalah tempat khusus untuk mencatat semua data produksi ( perjam s/d perhari ), data down time
equipment, dan informasi-informasi lain ( insiden, keadaan lingkungan tambang, dll ), serta
memberikan masukan atau informasi bila ada keadaan yang membutuhkan “Corrective Action” dari
departemen terkait.

19. Daily Coordination Meeting


Adalah rapat koordinasi harian internal untuk membahas hasil kerja sehari sebelumnya, dan rencana
kerja hari ini.

20. Handover Report


Adalah dokumen laporan yang dibuat Group Leader pada akhir shift kepada Group Leader yang
akan menggantikannya ekerja. aporan ini menggambarkan aktivitas dan kondisi area kerja yang
terjadi pada akhir shiftnya.

21. Burden
Adalah jarak antar baris lubang tembak pertama dengan bidang bebas atau jarak antar baris lubang
tembak.

22. Spacing
Adalah jarak antar lubang tembak dalam baris yang sama

OTD CERTIFICATOR Page 40


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
23. Drill Design
Adalah dokumen yang menjelaskan mengenai pola pemboran, jumlah lubang bor dan, geometri
pemboran.

24. Clean Up Lokasi Drilling


Adalah kegiatan untuk meratakan dan membersihkan lokasi drilling sehingga alat bor dapat
melakukan aktivitas pemboran. Proses clean up ini menggunakan dozer

25. Blast Design


Adalah suatu rencana peledakan yang akan digunakan untuk pelaksanaan Blasting.

26. Drill Design


Adalah dokumen yang menjelaskan mengenai pola pemboran, jumlah lubang bor dan geometri
pemboran.

27. Bahan Peledak


Adalah campuran dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia yang apabila bereaksi satu sama
lainnya akan berubah seluruhnya atau sebagian menjadi gas dalam waktu yang sangat cepat disertai
dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. Termasuk dalam definisi ini adalah blasting
agent yaitu bahan peledak yang unsur-unsur pembentuknya bukan merupakan bahan peledak.

28. Misfire
Adalah bahan peledak apabila telah diisikan ke dalam lubang bor tidak mau meledak, yang
disebabkan dari : bahan peledaknya sendiri, sumbu api/ledak atau kawat penghantar.

29. Cleaning Coal


Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan lapisan batubara dari material overburden, sisipan,
dirty coal, fines coal dan material lain non batubara.

30. Dirty Coal


Adalah batubara yang telah tercampur dengan material overburden atau sisipan.

31. Fines Coal


Adalah batubara berukuran sangat kecil (halus), terjadi akibat adanya penghancuran oleh unit yang
bekerja di atas lapisan batubara.

32. New Expose


Adalah lapisan batubara fresh yang terbuka oleh karena adanya pengupasan overburden di atas atau
di samping lapisan batubara tersebut.

33. Front Loading


Adalah lokasi dimana kegiatan pemuatan material OB (Over Borden) CC ( batubara ) berlangsung.

34. Kontaminasi
Adalah material-material non batubara yang bercampur dengan material ( batubara bersih ).

35. Disposal
Adalah tempat yang dirancang untuk menampung material buangan overburden / waste (clay, fine
coal, lumpur) dari tambang.
36. Stake Out

OTD CERTIFICATOR Page 41


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Adalah proses menentukan dan menandai suatu titik lokasi di lapangan yang sesuai dengan titik
rencana dalam peta.
37. Frame Disposal
Adalah bagian luar dari tiap level disposal yang berfungsi sebagai counter bagian tengah disposal.
38. Drainage
Adalah suatu proses penyaliran tambang yaitu dengan mencegah masuk / mengalirnya air ke dalam
areal tambang (daerah kerja), dan menampung semua air di dalam tambang ke dalam suatu sumuran,
baik air tanah maupun air hujan.terdiri dari Perimeter Drainage; Horisontal drainage dan Sump.
39. Perimeter Drainage
Adalah saluran penyaliran yang dibuat di luar dari batas-batas areal tambang, yang maksudnya
mencegah masuknya air limpasan dan air hujan ke dalam tambang.
40. Horisontal Drainage
Adalah saluran penyaliran yang dibuat secara mendatar berdasarkan beda tinggi, biasanya berada
di bawah kaki-kaki lereng di daerah waste yang mengalirkan air ke Sump. Saluran penyaliran ini
akan berpindah mengikuti penurunan level tambang.
41. Stake Out
Adalah proses menentukan dan menandai suatu titik lokasi di lapangan yang sesuai dengan titik
rencana dalam peta.

42. Sump
Adalah kolam penyaliran berbentuk sumuran dan berada pada elevasi terendah yang berfungsi
menampung semua air di lokasi tambang, baik air tanah maupun air hujan.

43. Bund Wall


Adalah tanggul pengaman.

44. Request Level (RL)


Adalah ketinggian/level/elevasi yang diminta.

45. Waste Dump


Adalah nama lain dari disposal.

46. Waste
Adalah material – material yang tidak berharga

47. Stripping Ratio


Adalah perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste) yang harus dibongkar untuk mendapatkan
sejumlah (ton) mineral/bahan tambang (Coal - Ore) SR=1:5.

48. End Wall


Adalah dinding atau batas akhir dari penambangan. Biasanya terdapat diujung daerah penambangan
(melintang).

49. Settling Pond


Adalah kolam pengendapan air dari tambang, guna menetralkan keasaman air.

OTD CERTIFICATOR Page 42


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
50. Mud Pond
Adalah kolam penampungan lumpur.

51. ROM (Run Of Mine)


Adalah tempat penumpukan batubara sementara dari PIT.

52. Fleet
Adalah sekumpulan armada produksi, biasanya terdiri dari excavator, DT, dan alat pendukungnya
(Bulldozer, Grader dll).
53. Match Factor
Adalah angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara produksi alat muat dengan alat angkut
yang dilayani.

54. Idle
Adalah waktu yang hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti hujan, kabut dll.

55. Delay
Adalah waktu yang hilang akan tetapi dapat dikontrol/dibatasi oleh tindakan manusia seperti rest
time, refueling, move karena blasting dll.

56. Standar PPMS:.


Mengerti batasan minimal dimensi dari suatu pekerjaan,contoh : lebar front, tinggi jenjang alat
loading, lebar jalan, tinggi bundwall, lebar disposal, great jalan, super elevasi, cross faal.

Q. Proses penambangan open pit(Tambang terbuka)PT Pama Persada Nusantara.

OTD CERTIFICATOR Page 43


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
ELEMEN- ELEMEN PPMS:

1. Planning & meeting :


 Menerangkan proses perencanaan Produksi ( Target,Kebutuhan alat, Peta desain /Squence ) untuk
perencanaan Tahunan,Tiga bulanan,Bulanan,Mingguan serta harian.
 Elemen ini juga menjelaskan tentang proses pelaksnaan meeting untuk membahas rencana kerja dan
review hasil kerja sebelumnya.
2. LAND CLEARING & SOIL MANAGEMENT:
 Menerangkan proses pembersihan lahan dari alang-alang/pepohonan dan pengelolaan tanah pucuk (
Top Soil ) mulai dari rencana Produksi,Pembuatan Desain,Stake Out,Original Joint Survey,Pembersihan
Lahan,Pengupasan,Pengumpulan & Penyimpanan sampai Penghamparan Tanah.

3. DRILLING & BLASTING:


 Menerangkan mekanisme pelaksanaan Pemboran ( Drilling ) untuk lobang Peledakan.
 Menerangkan Proses Peledakan
 Menerangkan mengenai proses perijinan & pengadaan bahan Peledak
 Menerangkan mengenai proses pengeluaran bahan peledak mulai pengambilan bahan
peledak sampai pembuatan berita acara pemakaian dan pengambilan Handak
 Menerangkan proses inspeksi handak meliputi kualitas & kuantitasnya
4. Loading & hauling
 Menerangkan pelaksanaan pemuatan dan pengangkutan ( Loading & Hauling ) Overburden sampai
ke proses dumping di disposal,Pemuatan dan pengangkutan Komoditas sampai proses dumping di
ROM/PORT

5. PIT SERVICE:
 Menerangkan proses pekerjaan infrastruktur untuk menunjang aktivitas/operasional inti
(Jalan,Drainage,Dewatering,Lighting ) serta disposal Management
6. Commodity Transport:
 Menerangkan proses pengelolaan stockpiling komoditas,loading di stockpiling,pengangkutan ke port
stockpile,proses penimbangan unit angkut serta pemeliharaan jalan angkut komoditas ( Road
Maintenance )
7. Commodity proses:
 Menerangkan proses pengelolaan komoditas sesuai yang diinginkan,diantaranya proses
pencampuran (Blending ) ,crushing,sizing dan sampling.
 Menerangkan proses Barging dan transhipment mulai perencanaan,pengaturan,pemuatan ke
tongkang,pengangkutan dari pelabuhan khusus sampai ke terminal kapal,dan proses pengapalan/pemuatan
ke mother vessel
8. Rehabilitation:

OTD CERTIFICATOR Page 44


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
 Menerangkan proses pengelolalan lahan bekas tambang yaitu rehabilitasi dan reklamasi lahan serta
proses penanaman dan pemeliharaah pohon penghijauan.
9. Man power management:
 Menerangkan proses pengaturan man power ( karyawan ) diantaranya proses rotasi / mutasi jadwal
kerja dan pengaturan karyawan sesuai keahliannya .
10. Proses management:
 Menerangkan proses pengelolalan / supervisi operasional dengan melakukan proses
pemantauan dan pengontrolan aktivitas ( Monitoring & Controling ) serta pelaporan ( Reporting ).
R. Standard Jalan Tambang

NO DISCRIPTION PARAMETER

1 Design Speed - 60 Km/Jam


2 Lebar Jalan - Min 3,5 L ( L = lebar alat hauling terbesar )
3 Grade Jalan - Max 8 % untuk Rigid ; 12 % untuk Articulated
4 Horizontal Curve Radius - Min 50 meter ( S-C-S)
5 Superelevasi - Max 5 %
6 Cross Fall - Max 5 % ; shoulder 4 - 8 %
7 Sight Distance - Min 80 meter
8 Drainage - Min slope 1 %
9 Safety Berm - Min 2/3 D (D = tinggi ban alat hauling terbesar)

S. Standar Parameter Geometric & Trafficability Jalan Angkut Komoditas adalah standar parameter
untuk jalan angkut tranport komoditas (commodity transport ) dari Pit sampai ROM Stockpile atau
Portsite, dengan spesifikasi sbb

OTD CERTIFICATOR Page 45


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
T. Kerusakan Jalan Tambang

U. Standard Disposal Management


Disposal adalah lokasi pembuangan material hasil penambangan. Adapun standart parameter ini
sebagai pedoman para pengawas operasional dalam memonitor pelaksanaan dumping material
hasil penambangan, adapun penentuannya adalah sbb :

NO DISCRIPTION PARAMETER

1 Lebar dumping point Min 2 X (Lebar + Turning Radius) DT terbesar


2 Face advace Maximum 5 meter / day
Kecuali ditentukan lain dalam kontrak
3 Kemiringan permukaan Minimum + 2 % ke arah face
4 Letak main road Harus lebih tinggi dari area dumping
5 Dozing waste dumping Maximum dozing distance 15 meter
6 Safety Berm /windraw Max clearance ujung vessel saat dumping

OTD CERTIFICATOR Page 46


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
6 m Dumping Limiter

Crest

5,5 m 7,5 m

13 m

Safety burm

Crest

7m

Potensi Longsoran
45’

OTD CERTIFICATOR Page 47


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
V. Lighting Tambang adalah penerangan minimum yang diadakan untuk membantu operasional dalam
melaksanakan aktivitas di malam hari.
Adapun minimum tingkat pencahayaanya adalah :

Keterangan :
Besarnya pencahayaan 50 Lux adalah
- Tingginya  7 M ( harus lebih tinggi dari unit hauling tertinggi ).
- Jumlah lampu  6.
- Jenis lampu Halogen atau Mercury 1000 & 1500 Watt.
- Sudut kemiringan 30° - 60°.
- Arah sinar ke obyek yang paling bagus dari atas atau samping, tidak dianjurkan searah atau
berlawanan karena menimbulkan kesilauan atau bayangan.

TABEL FUEL CONSUMSION

RANGE LOW ltr/hr MEDIUM ltr/hr HIGH ltr/hr


DZ85 E ss 8.4-16.8 16.8-25.2 25.2-33.6
DZ 155-5 12.4-24.8 24.8-37.2 37.2-49.6
DZ 375-5 40.2-56.9 56.9-73.7 73.7-90.4
PC 200 6.4-9.1 9.1-13.7 13.7-22.8
PC 300 10.6-15.4 15.4-23.1 23.1-38.5
PC 750-800 25.6-34.1 34.1-42.6 42.6-68.2
PC 1250 SP-8 39.9-53.2 53.2-66.5 66.5-106.5
PC 1800-6 49.8-66.4 66.4-83.0 83.0-132.9
PC 3000 172 184 208
PC 4000 244 260 293
HM 400-1 17.0-25.5 25.5-34.0 34.0-46.8
HM 400-2 17.6-26.4 26.4-35.2 35.2-48.3
WA 500-6 19.6-27.5 27.5-34.7 34.7-45.8

OTD CERTIFICATOR Page 48


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
WA 600-6 32.6-45.7 45.7-57.6 57.6-76.1
WA 800-3 44.6-62.5 62.5-78.9 78.9-104.2
GD 705A-4 10.5-16.8 16.8-23.1 23.1-29.4
GD 825A-2 14.9-23.8 23.8-32.7 32.7-41.7
HD 785-5 39.4-69.0 69.0-88.7 88.7-114.4
HD 785-7 37.3-66.5 66.5-83.6 83.6-101.6
HD 1500-5 51.8-64.7 90.6-124.3
HD 1500-7 51.6-64.3 90.7-104.4

W. PEMAHAMAN TENTANG PKB(PERJANJIAN KERJA BERSAMA)


TUJUAN DARI PKB ADALAH:
1. Untuk memperjelas hak dan kewajiban perusahaan dan pekerja
2. Menetapkan syarat syarat kerja dan kondisi kerja bagi pekerja
3. Meningkatkan dan memperteguh hubungan industrial dalam perusahaan
4. Mengatur penyelesaian perbedaan-perbedaan pendapat dan perselisihan
5. Menciptakan,memelihara,dan meningkatkan disiplin serta hubungan industrial antara pengusaha dan
pekerja.
Hak hak pekerja yang di atur dalam PKB Diantaranya :
- (BABVI) Mendapatkan pendidikan dan latihan kerja
- (BAB VII) Pengupahan
- (BABVIII) Tunjangan hari raya ,Isentif dan Bonus
- ( BAB IX) Pengobatan ,Perawatan Kesehatan dan HYPERKES
- (BAB X) Jaminan sosial dan Kesejahteraan
- (BAB XI) Cuti izin dan Hari Libur :
PASAL 67 :
1. Pekerja menurut kebutuhan dapat di berikan izin tidak masuk kerja dengan mendapatkan upah pokok.
2. Lamanya izin yang dimaksud ditetapkan sebagai berikut :
a. Pernikahan Pekerja sendiri di berikan izin 3 (tiga )hari
b. Istri Pekerja melahirkan diberikan izin 2(dua)hari
c. Pernikahan anak pekerja diberikan izin 2 (dua) hari.
d. Saudara kandung pekerja menikah diberikan izin 1 (satu)hari.
e. Istri/suami atau anak pekerja meninggal,mendapat kecelakaan berat diberikan izin 3 (tiga) hari.
f. Orang tua pekerja meninggal/mendapat kecelakaanberat di berikan izin 3 (tiga)hari.
g. Mertua /menantu pekerja meninggal dunia diberikan izin 2 (dua)hari.
h. Saudara kandung pekerja mininggal diberikan izin 2 (dua)hari.
i. Istri/suami atau anak pekerja sakit keras diberikan izin 2 (dua) hari
j. Mengkitankan /pembaptisan anak pekerja diberikan izin 2 (dua)hari.
Dengan catatan:

OTD CERTIFICATOR Page 49


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. bila peristiwa-peristiwa khusus tersebut terjadi dalam waktu hari libur, maka hak cuti khusus
ini dengan sendirinya gugur, kecuali untuk pernikahan pekerja
2. bila peristiwa-peristiwa tersebut terjadi di luar kota, maka akan diberikan tambahan untuk
melakukan perjalanan sampai pulang pergi maksimum 2 hari
3. bila untuk keperluan tersebut di atas, dibutuhkan waktu lebih dari yang telah ditetapkan, maka
kelebihannya diperhitungkan pada hak cuti tahunan pekerja.
k. Perusahaan memberikan izin tidak masuk kerja selama 1 (satu) hari bagi pekerja yang pindah
rumah.
- (BAB XII ) Keselamatan Dan Kesehatan Serta perlengkapan kerja
KEWAJIBAN PEKERJA ,Diantaranya :
-(BAB XIII) PERATURAN TATA TERTIB :
o Pasal 77, Tata tertib registrasi
o Pasal 78, Keselamatan ,Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Setiap pekerja wajib mentaati dan melaksanakan Pama Safety Management
System(PSMS)
o Pasal 79, Tata tertib Kesehatan dan Kebersihan :
o Pasal 80 ,Tata tertib Keamanan
o Pasal 81 , Tata Tertib Sikap Atasan Terhadap Bawahan
o Pasal 82 , Tata tertib Sikap Bawahan Terhadap Atasan.

-(BAB XIV) SANKSI SANKSI TERHADAP PELANGGARAN DAN KOMISI DISIPLIN :


Pasal 86:kesalahan atau pelanggaran dengan sanksi surat peringatan tingkat 1
Kesalahan atau pelanggaran dilakukan Pekerja yang dapat diberikan Surat Peringatan Tingkat I
adalahsebagai berikut :
1. Mangkir selama dua hari kerja berturut-turut atau tiga hari kerja tidak berturut-turut dalam satu
bulan kalender berjalan.
2. Selama jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa izin atau alasan yang dapat diterima,
sebanyak tiga kali dalam datu bulan kalender berjalan, meskipun telah diberikan peringatan lisan
oleh atasan langsungnya.
3. Tetap tidak menunjukkan kemampuan dan kesanggupan bekerja, walaupun sudah diberikan
peringatan lisan oleh atasan langsungnya.
4. Tidur di waktu jam kerja ( diluar jam istirahat ).
5. Tanpa alasan yang dapat diterima, tidak menggunakan seragam kerja yang sudah diberikan oleh
Perusahaan pada waktu melakukan pekerjaan.
6. Mencacah kartu pencatat waktu pekerja lain atau menyuruh mencacahkan kartunya kepada
orang lain.
7. Terlambat datang dari waktu kerja yang telah di tentukan tanpa izin dengan alasan yang dapat
diterima sebanyak lima kali dalam satu bulan kalender berjalan.
8. Pulang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan tanpa izin dengan alasan yang dapat diterima
sebanyak 3 kali dalam 1 bulan kalender berjalan.
9. Tidak memakai perlengkapan keselamatan kesehatan dan perlindungan kerja yang telah
ditentukan untuk pekerjaannya pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan perusahaan
10. Merokok pada tempat-tempat yang diberi tanda DILARANG MEROKOK

OTD CERTIFICATOR Page 50


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
11. Melakukan kegiatan jual beli di dalam lingkungan perusahaan dengan cara atau media apapun
kecuali koperasi
12. Mengalihkan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dimana seharusnya pekerjaan tersebut
dilakukan sendiri tanpa dialihkan kepada orang lain atau melakukan pekerjaan beresiko tinggi
yang bukan tugasnya tanpa izin atau perintah atasan langsungnya.
13. Menentang penugasan yang wajar tanpa alasan yang dapat diterima oleh atasan langsung.
14. Tidak melaporkan kepada atasannya atau tidak mengambil tindakan pencegahan atas perbuatan
atau tindakan sesama pekerja atau orang lain yang diketahuinya didalam
perusahaan,seperti:melangar disiplin,pencurian,tindakan yang dapat menimbulkan bahaya dan
kerugian bagi sesama pekerja atau perusahaan.
15. Tidak melakukan tindakan atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh bawahannya sebagai mana
mestinya.
16. Keluar masuk ruangan atau gedung dalam lingkungan pekerjaan melalui jalan atau pintu yang
tidak semestinya atau digunakan secara tidak wajar.
17. Mencoret coret ruangan atau gedung didalam lingkungan perusahaan.
18. Tanpa alasan yang dapat diterima menolak untuk mengikuti pemerikasaan kesehatan yang
diwajibkan perusahaan.
19. Menolak mengikuti program tindak lanjut Medical Check Up yang diselengarakanoleh perusahaan
20. Menolak penugasan untuk mengikuti Training/Pelatihan danAssesment oleh perusahaan keculi
karena alasan kesehatan atas rekomendasi Dokter Perusahaan atau alasan yang dapat diterima
oleh atasannya.

Pasal 87
Kesalahan atau pelanggaran dengan Sanksi Surat peringatan Tingkat II
Kesalah atau pelanggaran Pekerja yang dapat diberikan Surat Peringatan tingkat Iiadalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelangaran yang diatur dalam surat peringatan 1
masih berlaku.
2. Dengan sengaja memperlambat pekerjaan walaupun sudah diberikan peringatan lisan oleh atasan
langsungnya;
3. Mangkir selama tiga hari kerja berturut turut atau empat hari kerja tidak berturut turut dalam
satu bulan kalender berjalan;
4. Mengoprasikan mobil,saran,atau alat berat melebihi kecepatan yang sudah ditentukan;
5. Mengoprasikan mesin ,peralatan,mobil,sarana,atau alat berat dengan sembrono sehingga
berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang alain atau berpotensi menimbulkan kerugian
bagi perusahaan;
6. Mengisi bahan bakar secara sembrono/ceroboh yang dapat membahayakan diri sendiri atau
orang lain atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
7. Merintangi petugas yang berwenang dalam menjalankan tugas memelihara keamanan dan
ketertiban dilingkungan perusahaan.
8. Mencoret coret,merobek atau mengambil surat pengumuman atau pemberitahuan yang di
tempel pada papan pengumuman.
9. Bukan menjadi tugasnya memindahkan alat pemadam kebakaran dari tempatnya atau
mempergunakannya bukan untuk tujuan yang semestinya.
Pasal 88

OTD CERTIFICATOR Page 51


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
Kesalahan atau pelanggaran dengan Sanksi Surat peringatan Tingkat III
Kesalah atau pelanggaran Pekerja yang dapat diberikan Surat Peringatan tingkat III adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelangaran yang diatur dalam surat peringatan 1
atau 2 pada periode surat peringatan 2 masih berlaku.
2. Mangkir selama empat hari kerja berturut turut atauy lima hari kerja tidak berturut turut dalam
satu bulan kalenderberjalan.
3. Masih tetap tidak cakap dalam melakukan pekerjaan yang di tugaskan kepadanya walaupun telah
dicoba ditempatkan pada beberapa jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya yang
dibuktikan dengan hasil evaluasi sesuai standar prosedur atau aturan aturan yang berlaku
4. Mengoprasikan kendaraan,truck,forklif,alat alat berat lainya serta kendaraan angkut lainnya yang
bukan menjadi tugasnya,keculai pada saat proses gtraining dan didampingi instruktur atau
pekerja lain yang ditunjuk sebagai instruktur.
5. Mengubah dari kondisi stndar atau mengoprasikan peralatan yang bukan menjadi tugasnya tanpa
izin atau perintah atasan langsungnya,keculai pada saat proses training dan didampingi instruktur
atau pekerja lain yang ditunjuk sebagai instruktur.
6. Terbukti menyebarkan berita berita yang tidak benar di dalam lingkungan perusahaan,yang dapat
menimbulkan keresahan diantara sesama pekerja dan mengakibatkan pekerjaan terganggu.
7. Melepaskan atau memindahkan tanda bahaya tanpa izin.
8. Mengadakan rapat,pidato,propaganda/menempel selebaran yang dapat mengganggu ketertiban
dan keamanan di lingkungan perusahaan.
9. Dengan sengaja memindahkan atau menyimpan barang milik perusahaan di suatau tempat yang
tidak semestinya sebagai usaha pencurian atau membantu pencurian.
Pasal 89
Kesalahan atau pelanggaran dengan sanksi PHK
(1) Kesalahan atau pelanggaran dilakukan pekerja yang dapat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan
Kerja,Dengan kategori Pelanggaran PKB:
a. Melakukan pelanggaran yang setara dengan pelanggaran yang di atur dalam surat pringatan 1,2
atau 3 pada periode Surat Peringatan 3 masih berlaku;
b. Dengan sengaja melakukan atau menerobos Sistem Security Acces (HACKER) yang bukan menjadi
wewenangnya;
c. Menolak untuk menjalani mutasi tanpa alasan yang dapat di terima oleh atasannya langsung;
d. Mengoprasikan mobil ,sarana dan alat berat tanpa surat izin mengoprasikan alat yang diakui oleh
perusahaankecuali pada saat proses training dan didampingi instruktur atau pekerja lain yang
ditunjuk sebagai instruktur;
e. Melepaskan atau memindahkan alat pengaman tanpa izin;
f. Berkelahi dilingkungan perusahaan;
g. Menyebar luaskan dokumen Perusahaan,termasuk dan tidak terbatas pada dokumen
kerja,prosedur kerja,serta berbagai materi kerja tanpa izin tertulis dari pejabat perusahaan yang
berwenang.Dokumen yang di maksud akan di stur pada ketentuan tersendiri;
h. Menyalahgunakan kedudukan didalam Perusahaan baik langsung maupun tidak untuk
memperoleh keuntungan pribadi maupun memperkaya diri,kecuali pemberian dalam rangka:
-jamuan Makan
-Promotional material,kiriman minuman/makanan/bunga pada waktu hari raya yang nilainya tidak
lebih dari Rp.1.000.000,apa bila lebih dari jumlah tersebut harus diserahkan ke Perusahaan;

OTD CERTIFICATOR Page 52


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
i. Membawa senjata api atau senjata tajam dan bahan berbahaya lainnya kedalam lingkungan
perusahaan tanpa izin pejabat yang berwenang dan perusahaan.
j. Bekerja pada perusahaan lain,tanpa seizin Perusahaan;
k. Mempunyai usaha lain yang dapat mengganggu pelaksanaan tugasnya atau menjadi eksekutif
suatu organisasi tanpa izin Perusahaan,sehingga dapat menimbulkan konflik kepentingan;
l. Dengan ceroboh atau lalai merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
(2) Kesalahan atau pelanggaran dilakukan Pekerja yang dapat dikenakan sanksi Pemutusan hubungan
kerja,dengan alasan mendesak:
a. Terbukti melakukan penipuan,pencurian,atau penggelapan barang dan/atau uang milik
perusahaan;
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
c. Mabuk,meminum minuman keras yang memabukkan,memakai dan atau mengedarkan
narkotika,psikotropika,fdan zat adiktif lainnyadilingkungan perusahaan;
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di Lingkungan Perusahaan.
e. Menyerang ,menganiaya,mengancam,atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha
dilingkungan perusahaan;
f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
g. Dengan sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya
di tempat kerja;
i. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan negara;
j. Terbukti melakukan perbuatan lainnya di Lingkungan Perusahaan yang diancam pidana penjara
5(lima)tahun atau lebih.
(3) Dalam hal pekerja melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada pasal 89 ayat (2)
Perjanjian kerja bersama ini,maka terhadap pekerja dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja
dengan tetap berpedoman pada undang undang republik Indonesi nomor 13 tahun 2003 dan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2004.
(4) Untuk memperlancar proses pemutusan hubungan kerja sebagai mana dimaksud dalam ayat
(2)pasal ini,maka pengusaha dapat melakukantindakan skorsing sesuai dengan pasal 102
perjanjian kerja bersama.

Pasal 90
Ketentuan Khusus
(1) Apabila terdapat pelanggaran lainnya diluar ketentuan dalam pasal 86 sampai dengan pasal 89
atau diatur secara bersamaan dalam aturan khusus (buku pedoman operator,mekanik dan Golde
Rule PSMS),maka yang berlaku adalah aturan khusus tersebut tersebut dan merupaka bagian
tidak terpisahkan dari PKB.

BAB XV : PEMUTUSAN ATAU BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA


Pasal 91 : Umum
Bentuk bentuk PHK di Perusahaan terdiri dari :

OTD CERTIFICATOR Page 53


OPERATIONAL TRAINING
DEPARTEMENT
DISTRIK ADARO
SUPLEMENT OPERATOR HD
1. PHK setelah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)berakhir.
2. PHK dalam masa percobaan
3. PHK karena mangkir
4. PHK atas kehendak Pekerja
5. PHK karena rasionalisasi (Tutup Proyek/Penurunan Pekerjaan).
6. PHK karena Pensiun.
7. PHK karena medical unfit (sakit)
8. PHK karena meninggal dunia.
9. PHK karena pelanggaran.
10.PHK karena di tahan pihak yang berwajib.
11.PHK karena pemutusan Pengadilan.

DASAR PERHITUNGAN BASIC SALARY OPERATOR YANG SUDAH TERSERTIFIKASI

HM POINT X30%+VERSATILITY POINT X 20%+KNOWLEDGE POINT X 50% = TOTAL POINT

BASIC OPERATOR = GAJI POKOK AWAL +(TOTAL POINT X HARGA RUPIAH PER GOLONGAN)

Catatan :

 Gaji awal untuk semua operator adalah sama (P0 sampai dengan p10)
 Harga rupiah per golongan (HRP)berbeda sesuai tingkat golongan operator.

Batas Point maksimal Operator pada golongannya


Struktur upah pokok operator yang di gunakan adalah struktur upah pokok tumpang tindih terbatas beraturan.
Terbatas karena mengikuti batas batas point setiap golongan yang di tetapkan.
Tumpang tindih beraturan karena mempunyai batas maksimum yang di atur sesuai dengan tolenrasi batas maksimum
seorang Operator mencapai point.

SEMOGA BERMANFAAT

OTD CERTIFICATOR Page 54

Anda mungkin juga menyukai