Anda di halaman 1dari 10

BAB 2 .

GENERAL KOMPONEN
BUMA
KEUNGGULAN MOTOR GRADER menjadi kecil sehingga membuat
KOMATSU GD 825 A-2 motor grader ini mampu manuver
ditempat yang sempit.

KOMATSU GD 825 A-2 merupakan HIGH PERFORMANCE


produk handal dengan teknologi (berkemampuan tinggi)
mutakhir dari komatsu untuk
menjawab kebutuhan customer dan Keunggulan keunggulan ini masih
perubahan jaman yang terus akan terus berlanjut seiring dengan
berkembang , konsep produk baru teknologi alat berat , namun tidak
ini adalah : akan pernah memberikan
 HIGH PERFORMANCE keuntungan bila operator bekerja
(berkemampuan tinggi ) dengan hanya mengandalkan otot ,
 EASY OPERATION tanpa pernah melihat kelebihan
(pengoperasian yang mudah) kelebihan pada alat dan
 HIGH RELIABILITY / menggunakannya untuk bekerja.
DURABILITY (kehandalan yang Jadi selamat bekerja dengan
tinggi) teknologi yang canggih dan dengan
 MINIMUM MAINTENANCE pikiran yang benar.
(sedikit pemeliharaan) PENGENALAN PRODUK

Mengapa bisa demikian , karena : KOMPONENT UTAMA


 Menggunakan engine S6D140
menghasilkan power yang besar
yaitu 280 HP sehingga motor
grader dapat dioperasikan pada
medan yang berat .
 High Travel speed , dengan
Hydroshift Tranmission
kecepatan dapat diatur dari
speed 1 s/d speed 8 , sehingga
operator dapat memilih
kecepatan sesuai dengan kondisi
jalan , oleh sebab itu akan
dicapai produksi yang optimum
 High Stability , pembagian
distribusi berat yang seimbang
membuat pengoperasian
pekerjaan menjadi lebih kuat dan
mudah.
 Blade dapat digunakan untuk
pemotongan hingga sudut 90
derajat sehingga bisa digunakan
untuk memotong lereng tebing.
 Dengan Articulated Frame 25
derajat membuat sudut steering CONTROL DAN GAUGE

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 1 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
1. Turn signal pilot lamp left
2. High pilot lamp
3. Turm signal beam pilot lamp right
4. Speed meter
5. Absorber / accumulator and
blade float switch
6. Service meter
7. Differential control shift
8. Differential control indicator
9. Absorber / accumulator indicator
10. Blade float indicator
11. Parking indicator
12. Central warning lamp
13. Head lamp switch
14. Dimmer switch

KETERANGAN GAMBAR :
1. Work equipment control lever
left / peralatan kerja kiri
2. Horn / klakson
3. Steering wheel
4. Turn signal lever
5. work equipment control lever
right / peralatan kerja kanan
6. Brake pedal
7. Gear shift lever
8. Fuel control lever
9. Shift lock lever
10. Accelerator pedal
11. Decelerator pedal
12. Inching pedal

GAUGE DAN SWITCH KETERANGAN


1. Engine cooling water
temperature gauge
2. Fuel gauge
3. Hydraulic oil level monitor
4. Engine oil level monitor
5. Radiator coolant level monitor
6. Engine pre heating monitor
7. Final drive oil temperature
monitor
8. Engine oil pressure monitor
9. Hydraulic oil level monitor
KETERANGAN 10. Coolant temperature monitor

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 2 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
11. Air pressure monitor
12. Radiator coolant level monitor
13. Charger monitor
14. Hydraulic oil temperature
monitor
15. Emergency steering

ENGINE
 Menggunakan merk KOMATSU
KETERANGAN dengan jenis engine S 6 D 140 .
1. Parking brake .  Engine diesel 4 langkah ( 4
2. Front wiper switch / atas Tak ).
3. Front wiper switch / bawah  Menggunakan Turbocharger.
4. Door wiper switch  Sistem pendingin dengan air.
5. Rear wiper switch  Engine diesel menggunakan 6
6. Air pressure gauge silinder dengan diameter liner
7. Emergency steering switch 140 mm
8. Lift arm lock pilot lamp  Piston displacement 11.040 cc
9. Bank switch
( 11, 04 liter ).
10. Emergency flasher switch
 Flywheel horsepower 280 HP
11. Working lamp switch cabin
pada 2100 RPM.
12. Working lamp switch rear
 Max Torq 92 kgm pada 1300
13. Working lamp switch front
14. Starting switch RPM.
 Direct injection untuk menghemat
bahan bakar.
 Sistem kelistrikan menggunakan
battery 12 V 2 pieces 200 AH.

SPESIFIKASI
TRANSMISI

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 3 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA

Model : Hydroshift
Transmission
Dilengkapi : Inching Valve Netral
safety switch

Speed

F1 : 4,0 km/jam R1 : 4,3 km/jam


F2 : 5,4 km/jam R1 : 5,8 km/jam
F3 : 8,0 km/jam R1 : 8,5 km/jam
F4 : 11,5 km/jam R1 : 12,2 km/jam
F5 : 15,8 km/jam R1 : 16,9 km/jam
F6 : 21,4 km/jam R1 : 21,4 km/jam
F7 : 31,3 km/jam R1 : 33,4 km/jam
F8 : 44,9 km/jam R1 : 47,9 km/jam

Turning Radius : 7,9 Keterangan :


meter 1. Engine.
Maximum drawbar pull : 14,420 2. Joint.
kg 3. PTO ( Power Take Off ).
Ground Clearance : 440 mm 4. Hydroshift transmision.
5. Transfer.
PENGISIAN 6. Parking brake.
Fuel Tank : 500 liter 7. Drive shaft.
Coolant : 58 liter 8. Final drive.
Engine : 38 liter 9. Tandem drive.
Transmisi : 25 liter 10. Tire.
Tandem case : 190 liter ( satu sisi ) 11. Hydraulic pump ( P1 ).
Final drive : 63 liter ( satu sisi ) 12. Transmision pump ( P2 ).
Hidrolik oil : 80 liter 13. Differential lock pump ( P3 )

BERAT OPERASI
Berat operasi kg : 25.750
(dengan operator )

SPESIFIKASI ARTI DAN KODE


MOTOR GRADER GD 825 A – 2.

GD : Indentitas Motor Grader


82 : Ukuran Unit
5 : Power Shift Drive ( hidroshift 1. Engine
transmisi ) 2. Joint
A : Articulated 3. Hydroshift transmission
4. Drive shaft
POWER TRAIN 5. Final drive

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 4 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
6. Tandem drive dibenarkan high idle engine
tanpa beban.
Garis besar f. Periksalah kebocoran –
kebocoran pada turbo charger.
Power yang dihasilkan oleh engine g. Periksalah kebocoran –
diesel (1) diteruskan ke hydroshift kebocoran pada intake & exhaust
transmission (3) melalui joint (2) . manifold .
Transmission (3) dengan planetary
2. Fuel System
gear mechanis dan di kombinasikan
dengan hydroshift control , tersedia 8
a. Pastikan persediaan bahan bakar
pemilihan yang mudah untuk
dalam fuel tank sebelum operasi.
mecepatan maju & 8 kecepatan
b. Isilah bahan bakar jika
mundur .
persediaan bahan bakar tinggal
Melalui drive shaft (4) power dari ¼ dari jumlah volume fuel tank.
transmission ke final drive (5) , pada c. Buang ( drain ) endapan , kotoran
final drive (5) power langsung ke atau air yang berada di dasar fuel
kanan dan ke kiri pada tandem drive tank.
(6) . d. Periksalah water separator ( jika
Tandem drive (6) meneruskan power mungkin ).
ke roda dengan menggunakan rantai e. Gantilah fuel filter sesuai dengan
dan unit dapat berjalan jadwal yang telah ditentukan.
f. Periksalah kebocoran –
kebocoran pada sistem bahan
Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan bakar ini.
Pada Sistem Engine g. Isilah bahan bakar setelah
selesai operasi untuk
1. Air Intake & Exhaust menghindari terjadinya
kondensasi ( penguapan ) air
a. Periksalah air cleaner , bersihkan dalam fuel tank.
jika kotor dan apabila setelah
dibersihkan ternyata pada saat 3. Lubricating System
engine dihidupkan , dust indicator
masih menunjukkan warna a. Periksalah kondisi dan
merah , maka gantilah air permukaan oil sebelum
Cleaner tersebut . menghidupkan engine .
b. Bersihkan air cleaner dengan b. Gantilah oil dan filternya sesuai
udara bertekanan dari arah dengan jadwal yang telah
dalam . ditentukan .
c. Periksalah dust indicator dan c. Periksalah kebocoran –
bersihkan kaca penunjuknya . kebocoran pada sistem
d. Bersihkan housing air cleaner pelumasan ini.
dan vacuator valve .
e. Peliharalah turbo charger dengan 4. Cooling System
cara beroperasi yang benar, yaitu
tidak boleh low idle engine lebih
dari 15 menit dan tidak

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 5 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
a. Periksalah kondisi dan Peristiwa ini terjadi pada saat piston
permukaan air pendingin bergerak dari TMB ke TMA.
( radiator ).
b. Perhatikan jadwal penggantian  Engine Hunting
air pendingin berikut zat anti Merupakan kasus tidak normalnya
karatnya suplay bahan bakar yang masuk
c. Periksalah kebocoran – kesistem pembakaran yang
kebocoran pada sistem disebabkan adanya gelembung –
pendinginan ini. gelembung udara pada saluran
masuk bahan bakar .

Istilah – Istilah Teknis Dalam  Over Fueling


Engine Adalah kasus berlebihan bahan
bakar didalam nozzle karena saluran
 Oil Up bahan bakar yang kembali ke fuel
Adalah kasus naiknya oil keruang tank ( Fuel Return ) mengalami
bakar yang disebabkan keausan hambatan . Akibatnya engine agak
pada ring piston atau cylinder liner , sulit dimatikan.
sehingga oil tersebut akan terbakar.
Peristiwa ini terjadi karena ketidak  Over Speed
mampuan ring piston mengikis oil Adalah kasus kecepatan unit
yang ada didinding liner , melebihi putaran engine ( Rpm ).
disebabkan clereance antara dinding
liner dengan ring piston sudah JOINT.
melebihi batas toleransi . Tentunya
saat langkah piston dari TMA ke Lokasi : Terletak antara engine
TMB. dengan transmisi.
Fungsi : Untuk menghubungkan
 Oil Down putaran atau sebagai poros
Adalah kasus turunnya oil keruang penggerak dari engine ke transmisi
pembakaran yang disebabkan dan untuk mendapatkan fleksible.
keausan pada valve guide atau
insert valve , sehingga oil akan PTO ( Power Take Off )
menyelusuri batang valve dan
berakhir jatuh keruang bakar dan Lokasi : Terletak antara engine
terbakar saat proses pembakaran. dengan hydroshift transmisi.
Fungsi : Menerima putaran dari
 Blow By engine atau sebagai sumber
Adalah kasus kebocoran tekanan penggerak yang diteruskan ke pump.
compressi yang disebabkan keausan
pada ring compressi piston atau HYDROSHIFT TRANSMISSION
cylinder liner yang mengakibatkan DAN TRANSFER
sebagian tekanan tersebut meniup
kearah oil pan dan memaksa oil Lokasi : Terletak antara PTO dan
yang ada didalam oil pan menguap drive shaft.
keluar melalui breather engine .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 6 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
Fungsi : Untuk mengatur  Saat unit berjalan lurus pada
kecepatan dan untuk mendapatkan tanah datar , hambatan pada
gerak maju dan mundur unit. roda sisi kanan dan kiri hampir
Fungsi Transfer : Menerima sama , maka setiap sisi gear
putaran dari transmisi dan diteruskan differential ( kiri dan kanan )
ke final drive. berputar dengan kecepatan yang
Hal – hal yang perlu diperhatikan : sama
 Periksa level oli transmisi.  Saat unit berputar atau berbelok
 Periksa terhadap kemungkinan tajam , maka roda bagian dalam
menerima hambatan lebih besar
kebocoran pada case transmisi.
daripada roda luar sehingga
memungkinkan roda kiri dan
PARKING BRAKE
kanan berbeda putarannya.
Lokasi : Terletak antara
hydroshift transmisi dan drive shaft.
FINAL DRIVE
Fungsi : Untuk Lokasi : Terletak antara differential
mengerem/menahan pada saat unit dan tandem drive case.
parkir. Fungsi : Untuk mereduksi putaran
akhir yang akan diteruskan ke
tandem drive .
DRIVE SHAFT
Lokasi : Terletak antara hydroshift TANDEM DRIVE
transmisi dan differential . Lokasi : Terletak antara final
Fungsi: Menerima putaran dari drive dan rear wheel.
transfer yang diteruskan ke Fungsi : Untuk meneruskan
differential. putaran dari final drive ke roda
melalui rantai.
DIFFERENTIAL Prinsip kerjanya tenaga penggerak
dari final drive memutar sprocket dan
putarannya disalurkan ke sprocket
depan dan belakang (7) dengan
rantai (3) . Kemudian tenaga
disalurkan ke roda melalui shaft (4).

Lokasi : Terletak antara drive


shaft dan final drive.
Fungsi : Mentransfer tenaga dari
propeller shaft ke drive axle ,
mereduksi putaran dan
memungkinkan roda berputar tidak
bersamaan .
Prinsip kerjanya :

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 7 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
Keuntungan : Tandem case
dapat berayun naik dan turun sekitar
130 . Sehingga keempat roda
belakang kontak dengan tanah
meskipun permukaannya tidak rata
untuk mengurangi pergerakan naik
turun blade.

Pergerakkan blade pada motor


grader saat roda belakang pada
gundukan akan seperti berikut :

1. Saat kedua roda kanan dan kiri


berada pada gundukan ( setinggi
H ) secara bersamaan , titik
tengah rear axle naik H/2 seperti
gambar dibawah , dan karena
blade berada ditengah – tengah
antara front axle dan rear axle,
maka pegerakkan blade menjadi
sekitar H/4.
2. Jika hanya satu roda kiri
kebelakang yang berada pada STEERING SYSTEM
gundukan ( setinggi H ) kenaikan
pada titik tengah real axle H/2 Steering system pada GD 825 A
pada sisi kiri dan setinggi H/4 adalah full hydrolik , ketika roda
pada garis titik tengah unit pada steer diputar maka sejumlah oli
axle. Pergerakan pada bagian sebanding dengan sudut putar
tengah blade hanya pada steer , akan dikirimkan dari steering
setengahnya yatu sekitar H/8. valve menuju sylinder steering ,
sehingga steer dapat dioperasikan
sesuai dengan arah yang kita
kehendaki .
Tujuan : Steer mudah
dioperasikan tanpa memerlukan
tenaga besar untuk memutarnya

Fungsi komponen steering


system
1. Roda Steer :
Mengatur sejumlah oli yang akan
dikirim ke sylinder steering
melalui steering valve.
2. Steering valve : Mengalirkan
oli hydrolik ke silinder steering
yang mana alirannya bervariasi

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 8 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
sesuai dengan sudut putar dari
roda steer.
3. Flow control valve : Menjaga
aliran oli menuju steering valve
tetap konstan walaupun
pengiriman oil dari pompa
Main frame dapat diarticulatedkan 25
berubah- ubah.
derajat kekiri dan kekanan dari
center frame oleh articulated cylinder
BRAKE SYSTEM
( stoper articulated di pasang pada
bagian samping frame ) ini berguna
Brake system pada motor grader
untuk mengurangi radius putar ,
825 A menggunakan tekanan udara
keluar dari lokasi operasi , keluar
untuk mengurangi putaran roda
dari lumpur , dan beroperasi pada
dengan menekan disc brake melalui
sudut .
piston.
Dalam system mekanis ini , main
Tujuan : Menghentikan unit
frame center pin ( 3 ) dan articulated
dengan aman dan respon
cylinder pin ( 4 ) di lumasi oleh
pengereman proporsional.
pelumas dari grease fitting ( 5 ) pada
titik central greasing .
INCHING PEDAL
Fungsi : Tidak seperti transmisi
FRONT AXEL
direct drive , TORQUE
TRANSMISSION tidak dilengkapi
main clutch . Melihat kondisi diatas ,
power engine tidak dapat distop ,
kecuali bila transmisi diset ke netral ,
karena menginginkan pengejutan
yang baik selama operasi , gerakan
awal , berhenti maju dan mundur
dengan lembut , maka dipasanglah
inching valve didalam transmisi
control valve yang digerakkan
dengan menggunakan inching
pedal .
Inching valve ini memutuskan aliran
oil yang ke directional valve , yang
hasilnya clutch maju dan mundur
pada posisi OFF , maka transmisi
pada posisi NETRAL untuk 1. Steering cylinder.
memutuskan power dari engine. 2. Tie rod.
3. Front axle.
MAIN FRAME 4. Leaning cylinder.
5. Hub shaft.
6. Housing.
7. Bracket.
8. Leaning rod.
9. King pin.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 9 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
BUMA
10. Hub nut. Adjuster adalah untuk pergeseran
sudut potong blade , yang diatur dari
Front axle dipasang fix pada bagian ruangan operator .
tengah front frame dengan center pin
, sehingga bisa mencapai
0
kemiringan ( oscillate ) 13 . Seperti
sistem tandem , pengurangan
pergerakan naik turun blade akan
kecil saat salah satu roda depan
diatas gundukan atau masuk lubang.

1. Circle.
2. Drawbar.
3. Silinder lift blade
4. Silinder side shift drawbar.
CIRCLE ROTATION MOTOR 5. Shim.
Fungsi : Untuk menggerakkan 6. Ball joint .
circle rotation gear.

BLADE
Drawbar adalah tempat kedudukan
support , circle dan blade .
merupakan komponen penting pada
unit sebagai ( support ) pembawa
circle dan blade.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 10 of 10


July, 2005 :, Edisi ke Satu

Anda mungkin juga menyukai