BAB IV
METODE & TEKNIK OPERASI
PERHATIAN !
Catatan :
Jangan starting engine secara terus menerus
lebih dari 20 detik, jika gagal start maka ulangi
start kembali setelah 2 menit.
engine.
Keterangan :
Ada 10 klik dalam putaran dial dari Max ke
Min.
Keterangan :
Monitor dan gauge juga akan menyala saat
starting switch pada posisi HEAT, tetapi
bukan mengindikasikan ketidaknormalan.
3. Saat preheating
monitor (3) berkedip, putar starting switch
(2) ke posisi START untuk menghidupkan
engine.
Peringatan !
Emergency stop. Bila terjadi kelainan atau trouble, putarkan starting switch keposisi
OFF.
Jika perlengkapan kerja dioperasikan tanpa terlebih dahulu mendapatkan pemanasan
yang cukup, maka perlengkapan kerja akan bekerja lebih lamban, sehingga
gerakannya tidak sesuai dengan yang diinginkan operator. Untuk itu selalu lakukan
pemanasan terlebih dahulu, terutama bila beroperasi pada daerah yang suhunya
dingin.
CATATAN :
CATATAN :
Pada saat megoperasikan perlengkapan kerja,
perhatikan jangan sampai menyentuh body unit
atau tanah.
CATATAN :
Bila oli hydraulic pada temperature rendah,
jangan melakukan pengoperasian atau
menggerakkan lever dengan tiba-tiba . Selalu
lakukan pemanasan, ini akan membantu
memperpanjang umur unit.
Jangan menaikkan speed engine dengan
tiba-tiba sebelum melakukan pemanasan
secukupnya. Jangan menghidupkan engine
pada low atau high idling lebih dari 20 menit.
Keterangan :
Putar swing lock switch ke posisi ON / aktif,
kemudian operasikan lever agar temperature oli
akan naik dengan cepat.
Catatan :
Pada saat mengoperasikan perlengkapan kerja,
perhatikan jangan sampai menyentuh body unit
atau tanah.
KETERANGAN :
Bila cara di atas tidak dilakukan, kemungkinan
akan terjadi delay dalam response pada saat
menggerakkan atau menghentikan masing-
masing actuator, jadi lanjutkan operasi sampai
kondisi normal.
CATATAN :
Batalkan automatic warming-up operation jika
dalam keadaan emergency perlu untuk
menurunkan speed engine ke low idling. Cancel
warming-up operation dengan cara sebagai
berikut :
Peringatan !
Sebelum menggerakkan travel lever, periksa terlebih dahulu akan kemana gerakan
dari track frame, bila sprocket berada di depan berarti gerakan travel lever ditarik atau
mundur.
Sebelum menggerakkan unit, pastikan bahwa kondisi sekeliling unit bebas dan aman
dari orang atau object, bunyikan klakson minimal 2 kali sebelum bergerak maju.
Jangan ijinkan seorangpun berada di dalam radius kerja unit.
Pastikan bahwa rute yang akan dilalui unit bebas dari rintangan dan aman.
Apabila lever digerakkan pada saat rpm posisi deceleration, rpm engine akan naik
dengan tiba-tiba, hati-hatilah dalam menggerakkan lever.
Apabila unit dilengkapi dengan travel alarm,pastikan bahwa travel alarm bekerja
dengan baik.
Peringatan!
Sebelum menggerakkan travel lever, periksa terlebih dahulu akan kemana gerakan dari
track frame, bila sprocket berada di depan, berarti gerakan travel lever ditarik atau
mundur.
Sebelum menggerakkan unit, pastikan bahwa kondisi sekeliling unit bebas dan aman
dari seseorang atau object, bunyikan klakson minimal 3 X sebelum bergerak
mundur.
Jangan izinkan seorangpun berada di dalam radius kerja unit.
Pastikan bahwa route yang akan dilalui unit bebas dari rintangan dan aman.
Berikanlah perhatian yang sepenuhnya mengenai ini, karena lokasi belakang unit tidak
terlihat.
Apabila lever digerakkan pada saat rpm posisi deceleration, rpm engine akan naik
dengan tiba-tiba, gerakkanlah lever dengan perlahan-lahan.
Apabila unit dilengkapi dengan travel alarm, pastikan bahwa travel alarm bekerja
dengan baik
Peringatan!
Sebelum menggerakkan travel lever, periksa terlebih dahulu akan kemana gerakan dari
track frame, bila sprocket berada di depan, berarti gerakan travel lever ditarik atau
4.1.3.4 mundur.
MERUBAH ARAH TRAVEL
Jangan memutarkan unit sambil ngejack (climbing swing), karena akan menimbulkan
kerusakan yang serius pada komponen-komponen unit.
Jangan memutarkan unit ditempat (spin turn) melebihi sudut 25 0 sebelum maju atau
mundur untuk mendapatkan lokasi yang bersih, karena jika melebihi 25 0, kotoran
bekas track yang berputar akan masuk keselah-selah antara track roller dan link
sehingga akan menimbulkan kerusakan dini pada komponen undercarriage.
Hindari merubah arah dengan tiba-tiba, ambil jarak sejauh yang memungkinkan.
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA EXCAVATOR PC 1250SP-8
Apabila
DISTRIK MTBU melakukan berputar di tempat (spin turn), hentikan unit terlebih dahulu
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE & TEKNIK OPERASI 4 - 26
Keterangan :
Apabila berbelok ke kanan, operasikan travel
lever kiri searah gerak unit.
Keterangan :
Apabila berbelok ke kanan, gerakkan travel lever
kanan searah dengan gerak unit.
Peringatan !
Peringatan !
Catatan !
Pastikan bahwa pada saat yang sama swing
lock monitor juga padam.
Peringatan !
Keterangan :
WORKING MODE
B Mode Breaker
Catatan :
Jangan menggunakan mode operasi A saat
melakukan pekerjaan pemecahan, karena dapat
merusak peralatan hydrolik.
Peringatan !
4.1.3.9 HAL-HAL
Apabila dianggapYANGperluDILARANG SELAMA
mengoperasikan peralatan kerja pada saat travelling,
PENGOPERASIAN
hentikan unit terlebih dahulu sebelum mnggerakkan peralatan kerja.
Apabila control lever digerakkan saat rpm engine pada deceleration range, putaran
engine akan naik dengan tiba-tiba. Operasikan control lever dengan hati-hati.
Jangan pernah
PT. PAMAPERSADA mengoperasikan unit di atas bongkahan batu ( batuan EXCAVATOR
NUSANTARA lunak / keras)
PC 1250SP-8
DISTRIK MTBU
OPERATIONAL TRAINING DEPARTMENT
METODE & TEKNIK OPERASI 4 - 26
6. Digging Bebatuan.
Akan sangat baik jika digging batuan keras
yang telah dipecah terlebih dahulu, karena
disamping mengurangi kerusakan alat juga
sangat effisien.
Catatan :
Bila berjalan keluar dari air dengan
kemiringan unit lebih dari 15 0, upper
structure akan terendam dan air akan
menyembur sebagai akibat dari putaran
kipas. Kejadian di atas dapat
mengakibatkan kipas patah.
Extra hati-hatilah pada saat
menfgeluarkan unit dari air.
Peringatan!
Posisikan bucket antara 20 – 30 cm di atas
permukaan tanah. Jangan travel di turunan
dengan posisi mundur.
Apabila travel melewati rintangan, posisikan
bucket sedekat mungkin dengan tanah dan
bergeraklah perlahan-lahan.
Sangat berbahaya untuk merubah arah di
kemiringan atau berjalan melintang terhadap
kemiringan. Turunlah keposisi yang rata
untuk merubah arah. Operasi seperti ini
memang membutuhkan waktu yang lebih
lama, tapi dari segi keamanan lebih terjamin.
Apabila unit mulai ada gejala sliding atau
tidak setabil, segera turunkan bucket dan
hentikan unit.
Berputar atau beroperasi di kemiringan dapat
menyebabkan unit tidak setabil dan terbalik,
untuk itu hindarilah operasi seperti di atas.
Buatlah landasan unit yang rata terlebih
dahulu baru memulai operasi.
Jangan menuruni slope lebih dari 300, karena
unit bisa tidak setabil dan terbalik
Catatan :
Apabila menggunakan boom dan arm untuk
mengangkat unit, selalu gunakan bagian
bawah bucket sebagai tumpuan yang kontak
dengan tanah. (jangan pernah menggunakan
teeth untuh menekan). Sudut antara boom
dan arm harus 900 – 1100.
PEMBUATAN PARIT
PEKERJAAN LOADING
Peringatan!
Hindari berhenti dengan tiba-tiba, carilah tempat
parkir yang cukup luas untuk unit kita.
Carilah tempat parkir yang rata dan aman dan
hindarkan tempat-tempat yang berbahaya. Apabila
tidak dapat dihindarkan harus parkir di kemiringan,
ganjallah track dengan balok dan tekan bucket ke
dalam tanah.
Bila control lever tersentuh dengan tidak sengaja,
peralatan kerja akan bergerak dengan tiba-tiba, dan
ini bisa menyebabkan insiden yang serius. Sebelum
meninggalkan cabin operator, pastikan bahwa safety
lock lever pada posisi terkunci/lock position.
Catatan :
Apabila engine secara tiba-tiba dimatikan
sebelum sempat melakukan cooling down,
maka umur engine akan menjadi semakin
pendek. Untuk itu jangan matikan engine
dengan menggunakan switch emergency (kalau
dilengkapi).
Dalam hal ini jika engine mengalami
overheating, engine jangan segera dimatikan,
tapi biarkan dulu engine berputar pada putaran
sedang sampai suhunya turun kembali ke
range normal, baru boleh dimatikan.
4.2 PRODUKTIVITAS
Material yang berada di permukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk memindahkannyapun beraneka
ragam pula. Material yang dimaksud dalam pemindahan tanah (earth moving) meliputi :
tanah, batuan, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang).
Sifat fisik yang harus dihadapi alat berat akan berpengaruh besar terutama dalam hal :
1. Menentukan jenis alat yang digunakan dan taksiran produksi atau kapasitas produksi.
2. Perhitungan volume pekerjaan.
3. Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan tidak sesuainya alat berat yang dipakai dengan kondisi
material akan menimbulkan tidak efisiensinya alat berat, yang secara otomatis akan
menimbulkan kerugian karena banyaknya waktu yang terbuang ( losstime ).
Beberapa sifat fisik material dan kondisi medan kerja yang penting untuk diperhatikan dalam
pekerjaan pemindahan tanah adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Material
2. Berat Material
3. Bentuk Material
4. Kohesivitas Material
5. Kekerasan Material
6. Daya Dukung Tanah
7. Jarak Angkut & Kondisi Jalan
8. Iklim dan Curah Hujan
PENGEMBANGAN MATERIAL
Keadaan Asli (Bank Condition)
Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan teknologi
dinamakan keadaan asli (bank). Dalam keadan seperti ini, butiran-butiran yang
dikandungnya masih terkonsolidasi dengan baik. Satuan volume material dalam keadaan
asli disebut “bank cubic meter” (BCM).
Dalam perhitungan produksi, material yang didorong / digusur dengan blade, material
yang yang dimuat bucket / vessel, ataupun material yang ditebar adalah dalam kondisi
gembur. Untuk menghitung suatu volume tanah yang telah diganggu dari bentuk aslinya
dengan melakukan penggalian material tersebut, maka perlu dikalikan dengan suatu
faktor yang disebut dengan “faktor konversi”. Demikan pula untuk material yang
mendapat perlakuan pemadatan, sehingga dari gembur menjadi padat.
Contoh Perhitungan :
Bila 300 BCM (Bank Cubic Meter) tanah clay berpasir (sand clay) asli digali, sehingga
menjadi gembur, maka berapa volumenya sekarang ?
Jawab :
Dari tabel faktor konversi, di dapat data bahwa tanah clay berpasir (sand clay), faktor
konversinya dari asli ke gembur adalah 1,25. Sehingga volumenya sekarang menjadi
volume gembur adalah :
Volume gembur = volume asli x faktor konversi
= 300 x 1,25
= 375 LCM (Loose Cubic Meter)
BERAT MATERIAL
Berat adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu alat berat untuk
melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat, mengangkut, dan lain-lain, akan
dipengaruhi oleh berat material tersebut, seperti yang dialami oleh alat angkut di bawah ini :
Saat unit dump truck mengangkut batu bara dengan berat 1,2 ton/m 3, alat dapat bekerja
dengan baik. Tetapi saat unit dump truck mengangkut pasir besi dengan berat 1,8 ton/m 3,
ternyata alat angkut mengalami beban berat, sehingga unit terlihat berat untuk
menggelinding.
KOHESIVITAS MATERIAL
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat di antara butiran-
butiran material itu sendiri.
Material dengan kohesivitas tinggi (misal : tanah liat) akan mudah menggunung / munjung
(heaped), apabila menempati suatu ruangan tertentu, sehingga volume material yang
menempati ruangan tersebut kemungkinan bisa melebihi volume ruangannya. Sedangkan
material dengan kohesivitas yang kurang baik (misal : pasir), apabila menempati suatu
ruangan tertentu akan sukar menggunung / munjung dan cenderung peres / rata (struck).
Material yang keras akan lebih sukar dikoyak, digali, ataupun dikupas oleh alat berat. Hal ini
tentunya akan menurunkan produktivitas alat tersebut. Material yang umumnya tergolong
keras adalah batu-batuan. Aplikasi alat berat yang paling umum dipakai untuk pembongkaran
material batu-batuan adalah dengan cara ripping dan drilling-blasting.
Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis alat berat yang akan digunakan untuk
membongkar batuan, terlebih dahulu harus ditentukan tingkat rippabilitasnya. Adapun cara
penentuannya ada dua (2) cara :
1. Pengujian di Laboratorium
Dilakukan dengan cara uji kompresi dan kekerasan contoh batuan. Biasanya, hasilnya
lebih tinggi dari keadaan sebenarnya, karena mengabaikan faktor-faktor yang ada di
lapangan.
KEKERASAN MATERIAL
Adapun pengujian yang praktis dan sering digunakan adalah dengan pengujian / pengukuran
cepat rambat gelombang seismik (seismic wave velocity test).
Secara sederhana gambaran seismic wave velocity test dilakukan seperti gambar berikut.
Hasilnya bisa diketahui kekerasan dan kedalaman masing-masing lapisan, dari yang keras
sampai yang lunak.
Cara Pengujian :
Tempatkan / tanam sedikit ke tanah alat geophone ( a b c d e ) dengan jarak tertentu,
kemudian rangkai sedemikian rupa. Ujung kabel terletak pada power source, sedangkan
satunya lagi dihubungkan dengan peralatan khusus (signal stacking seismograph).
Setelah power source dipukul beberapa kali, maka akan diperoleh gambaran mengenai
kekerasan material tersebut, sehingga dapat disimpulkan tipe alat berat yang cocok.
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat berat yang berlalu lalang
diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat tersebut akan memberikan
“ground pressure”. Sedangkan perlawanan yang diberikan adalah “daya dukung tanah”. Jika
ground pressure alat lebih besar dari daya dukung tanah, akan menyebabkan alat berat
terbenam/amblas.
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran /test langsung di lapangan.
Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung tanah disebut “Cone Penetro Meter”.
Pemilihan alat-alat berat untuk transportasi sangat ditentukan oleh jarak angkut dan kondisi
jalan yang akan dilalui. Pengangkutan suatu material dengan menggunakan dump truck akan
berbeda pemilihannya dengan bulldozer, wheel loader, ataupun motor scraper.
Dalam memilih alat-alat berat yang harus diperhatikan juga adalah tentang iklim dan curah
hujan.
Iklim dan curah hujan perlu diperhatikan, karena hal ini dapat digunakan untuk mengetahui
sampai batasan mana kerusakan landasan kerja yang ditimbulkan saat terkena air hujan dan
apakah nantinya hal ini cukup mengganggu kelangsungan kerja alat-alat berat, sehingga
dapat diketahui berapa waktu yang tersedia (jam kerja efektif) sebenarnya.
HYDRAULIC EXCAVATOR
Merupakan alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat
material dan lain sebagainya.
Konstruksi bagian atas dapat berputar 360 o sehingga memungkinkan untuk bekerja ditempat
yang relatif sempit.
PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah hasil dari proses produksi dalam satuan waktu tertentu.
Besar kecilnya produktivitas yang dicapai oleh hydraulic excavator dipengaruhi oleh :
a. Bucket Capacity (ukuran bucket)
Semakin besar ukuran bucket maka volume material yang terambil setiap cycle akan semakin
besar.
b. Swell Factor
Sweel factor adalah sifat fisik material yang diukur dari perubahan volume padat (bank,
dinyatankan dalam bcm) menjadi volume gembur (loose, dinyatakan dalam lcm).
d. Cycle Time
Waktu yang diperlukan untuk proses pemuatan material ke dump truck. Cycle time unit
hydraulic excavator meliputi waktu :
- Digging (penggalian material)
- Swing loaded (gerakan swing dengan muatan)
- Dumping (penumpahan material ke vessel)
- Swing empty (gerakan swing kosongan)
Dimana :
Q = Productivity (bcm/hr, lcm/hr)
q = production per cycle (m3)
Cms = Cycle time (second)
E = Job Effisiensi
q1 = Bucket Capacity (m3)
k = Bucket fill factor
Bucket capacity :
dimana :
Cm = Cycle time (second)
t1 = Waktu digging (second)
t2 = Waktu swing muatan (second)
t3 = Waktu dumping (second)
t4 = Waktu swing kosongan (second)
Untuk mendapatkan cycle time yang sebenarnya, disesuaikan dengan kondisi saat
digging dan dumping, maka rumusnya sebagai berikut :
Dimana :
Cms = Cycle time (second)
Cm = Standard cycle time (second)
Fk = Faktor konversi
Cycle Time
No Type Unit Attachment Material Material
Overburden Coal
1 Komatsu PC 300-6 Backhoe 15 - 21 18 – 23
2 Komatsu PC 400-6 Backhoe 16 – 22 19 – 24
3 Komatsu PC 750-6 Backhoe 18 - 24 22 – 26
4 Komatsu PC 1100-6 Backhoe 25 - 30 25 – 30
5 Komatsu PC 1250SP-8 Backhoe 24 - 28 28 – 34
6 Komatsu PC 2000-8 Backhoe 27 – 30* 34 – 40*
7 Komatsu PC 3000 Backhoe 24 – 28* 32 – 38*
8 Komatsu PC 4000 Shovel 21 – 27* -
9 Liebherr R 984 Backhoe 22 - 28 24 – 26
10 Liebherr R 994 Backhoe 24 - 28 32 – 36
11 O&K RH 120 Backhoe 24 - 28 32 – 38
12 O&K RH 120 Shovel 24 – 30 -
13 Hitachi EX 2500 Backhoe 24 – 28* 32 – 38*
14 Hitachi EX 3600 Backhoe 26 – 32* 32 – 38*
Job Efficiency
Contoh soal :
Jawaban:
Cycle time (Cms) = t1 + t2 + t3 + t4
= 14 + 6 + 2 +4 = 26 second
Productivity PC1250 =
= 660.9m3/hour (loose)
Hitunglah berapa dump truck HD 785 yang dibutuhkan dalam 1 fleet, jika diketahui :
Jawaban :
ISTILAH-ISTILAH TAMBANG
Contamination : Tercampurnya coal dengan material lain dari luar (OB, scorea, besi
dll).
Dillution : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar (waste,
dll).
Floor :sisi bawah dari seam batubara (coal)
Roof :sisi atas dari seam batubara
ROOF
SEAM BATUBARA
FLOOR