Anda di halaman 1dari 28

Owner Manual Book

FSI Fire Suspression System


Rise Operation Pressure

FOAM GUARD
FSI FIRE SUSPRESSION SYSTEM
ON HEAVY EQUIPMENT
INSTALLED BY
PT. FLUIDCON JAYA

MANUAL BOOK
1
AIM / TUJUAN

Operating manual Information ini dibuat untuk FSI’s FOAM-GUARD Fire Suppression Systems; Rise of
Pressure (ROP) & Loss of Pressure (LOP). Manual juga berisi details pada individual system
components pada FOAM-GUARD Fire Suppression System.

Technical data berisi manual yang digunakan sebagai guide ONLY. FSI FOAM-GUARD systems
didesigned, installed, commissioned dan maintained HANYA oleh personnel FSI yang qualified.

DISCLAIMER / PENOLAKAN

Fire & Safety Industries Pty Ltd tidak bertanggungjawab atas penyalahgunaan isi data dalam petunjuk
manual ini oleh pihak lain. Petunjuk manual ini adalah dokomen yang tidak terkontrol. FSI berhak
untuk merubah petunjuk manual ini kapanpun dibutuhkan.

Sebagai tambahan semua FSI personnel harus menyiapkan dirinya sendiri dengan personal safety or
equipment safety yang digunakan pada saat installing & Commissioning FSI FOAM-GUARD systems.

Modifications apapun yang dilakukan setelah commissioning untuk pengembangan FOAM-GUARD


System harus mendapat persetujuan dari Fire & Safety Industries Pty Ltd.

Ini adalah hal penting bagi owners, operators and suppliers untuk menyediakan informasi yang lengkap
kepada manufacturer and the fire protection system manufacturer tentang adanya insiden kebakaran
pada unit untuk pengembangan produk lebih lanjut.

2
FSI GENERAL SYSTEM LAYOUT

3
INTRODUCTION / PENGENALAN

Kebakaran terjadi jika ada tiga unsur berikut dalam jumlah yang memadai :
1. Material
2. Persediaan udara
3. Suhu yang cukup

Unsur yang menyebabkan kebakaran ini lebih sering disebut dengan ; Oksigen, Bahan bakar dan
Panas, atau sering disebut Segitiga Api.

Pengetahuan mengenai pemadaman api dimulai dengan fakta yang sederhana, yaitu bahwa api akan
padam apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut dihilangkan.

Kelas kebakaran yang kita kenal ada empat yaitu ;


1. Kelas A, bahan padat yang bisa terbakar dan apabila terbakar akan meninggalkan debu,
misalnya ; kayu, kertas, batu bara, dll.
2. Kelas B, bahan bakar cair atau padat yang mudah cair, misalnya ; solar, bensin, oli, grease, dll.
3. Kelas C, bahan bakar gas yang mudah terbakar, misalnya ; LPG, LNG, Acetylene, dll.
4. Kelas D, bahan bakar metal yang mudah terbakar, misalnya ; magnesium, alloys, potassium,
dll.
Listrik tidak dapat terbakar sendiri dan tidak termasuk dalam satu kelas kebakaran, tetapi dapat
bergabung dengan semua kelas kebakaran.

Jika salah satu kelas kebakaran tersebut diatas melibatkan arus listrik, pemadaman apinya harus
menggunakan bahan non-konduktif.

Berdasarkan jenis kebakaran diatas, ada beberapa cara / aturan sederhana pemadaman api, sebagai
berikut ;
1. Menghilangkan bahan bakar (starvation), misalnya ; anda ingin memadamkan api dikompor gas
anda menutup valve gas. Menghilangkan bahan bakar yang akan terbakar.
2. Menghilangkan panas (cooling), pemadaman dengan media air adalah mendinginkan bahan
bakar hingga dibawah titik nyala. Kebakaran kayu dapat didinginkan dengan selang penyiram
tanaman dan sekaligus memadamkan.
3. Menghilangkan oksigen (smothering), misalnya ; pemadaman api dengan menghilangkan
oksigen biasanya dilakukan dengan penyelimutan. Seperti yang dilakukan orang yang
memadamkan kebakaran menutupinya dengan karung basah, atau menutupi api dengan foam
juga disarankan untuk membatasi oksigen.

Heavy mining equipment sangat rentan terhadap bahaya kebakaran dan beroperasi pada lingkungan
yang aggressive dan extrim. Api dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan pada equipment
dan dapat mengganggu production.

System nozzle yang terpasang sangat direkomendasikan pada kondisi berikut :

¾ Inaccessible hazards / bahaya yang sulit diakses – Fixed nozzle systems dapat dipasang pada
tempat dimana hand portable extinguishers tidak dapat dipasang. FOAM-GUARD systems dapat
digunakan saat bahaya kebakaran juga mengakibatkan dan menutup akses manusia untuk
memadamkan.

¾ Quick Reaction / reaksi cepat – FOAM-GUARD systems dibuat untuk mengurangi faktor human
error dan delay. Systems ini direkomendasikan pada seluruh area yang berbahaya.

¾ Limited manpower and training / keterbatasan orang yang terlatih – FOAM-GUARD system
melindungi area yang berbahaya dimana manpower terbatas dan kurang terlatih untuk
menghadapi kebakaran.

4
¾ Known hazard / pengetahuan tentang bahaya – FOAM-GUARD systems didesigned untuk
melindungi equipment yang berpotensi terbakar, seperti ; engine bays, hydraulic lines etc.

FSI mempunyai AFFF (Aqueous Film Forming Foam) Systems untuk memenuhi heavy industry
applications. Beberapa applications diantaranya pada Table dibawah ini.

SURFACE MINING EQUIPMENT UNDERGROUND MINING EQUIPMENT


Dozers Loaders
Graders Service Units
Excavators Haul Trucks
Haul Trucks Wheel Loaders
Wheeled Loaders

FORESTRY EQUIPMENT CONSTRUCTION EQUIPMENT


Loggers Bulldozers
Skidders Graders
Graders Shovels
Trucks Wheel Loaders
Excavators Generator Sets
Bulldozers

INDUSTRIAL ROAD TRANSPORT


Fuel Stores Prime Movers
Transformers
Machines
Generator Rooms
Forklift Trucks

Table – FSI AFFF System Applications

5
GENERAL SAFETY INFORMATION

OPERATOR TRAINING

Operators, supervisors dan maintenance personnel harus terlatih dan qualified, mengenai ;

¾ Bahaya kebakaran pada bermacam-macam model vehicle


¾ Systems pengaman kebakaran pada vehicle
¾ Menggunakan portable fire extinguishers
¾ Action(s) yang akan diambil saat terjadi kebakaran

CYLINDER PRESSURE

AFFF cylinder menampung tekanan. Penampung tekanan pada cylinder & cylinder discharge valve.
Burst disc tergabung pada cylinder discharge valve untuk menjaga agar cylinder tidak over
pressurised. FOAM-GUARD cylinder discharge valves hanya digunakan untuk FOAM-GUARD
cylinders.

NOTE: JANGAN MEMINDAHKAN DISCHARGE VALVE SAAT ADA PRESSURE PADA CYLINDER
GUNAKAN HANYA FSI DISCHARGE VALVE COMPONENTRY SAAT SERVICING FSI CYLINDER
ASSEMBLIES

DURING OPERATION / SELAMA OPERASI

Saat terjadi kebakaran, ROP FOAM-GUARD system secara otomatis akan mengaktifkan system
melalui mechanical sensor module. FOAM-GUARD LOP system akan secara otomatis mengaktifkan
system melalui nylon detection tubing. Alarms peringatan, visible dan audible, dapat diketahui dari fire
alarm panel saat system discharge.

FOAM-GUARD system dapat juga beroperasi secara manual. Saat terjadi kebakaran, parkirkan vehicle
pada tempat yang aman dan aktifkan system melaui remote manual actuator (ROP & LOP). Alarms
peringatan, visible and audible, dapat diketahui dari fire alarm panel saat system discharge.. Engine
Shutdown facility (optional) akan aktif setelah pre-set delay of 10 seconds (regardless of actuation
method).

Titik panas akibat kebakaran dapat menimbulkan api lagi setelah FOAM-GUARD system discharged.
Sangat dianjurkan pada operator untuk berdiri pada jarak yang aman dan menyiapkan portable fire
extinguisher sampai bahaya kemungkinan terjadinya api lagi tidak terjadi.

AFTER OPERATION / SETELAH OPERASI

Secepatnya mengikuti system actuation / discharge, actuation line masih berisi residual pressure dari
CO2 actuation cartridge.

NOTE: VENT HOLE (RELIEF PORT) TERDAPAT PADA DISCHARGE VALVE CAP KE RELIEVE
ACTUATION LINE PRESSURE MENGIKUTI SYSTEM DISCHARGE

Tidak direkomendasikan untuk start vehicle sampai api diinvestigated dan mengapa system actuation /
discharge telah teridentifikasi. FOAM-GUARD fire suppression system seharusnya kembali
direcharged sebelum vehicle kembali beroperasi.

6
VEHICLE MAINTENANCE

Maintenance of heavy mining equipment harus mengikuti aturan dari manufacturer’s specifications.
Sangat penting bahwa spills, leaks, & other combustible materials tidak boleh terjadi pada area karena
dapat menimbulkan potensi bahaya kebakaran. Regular inspections dan cleaning sangat penting
dilakukan untuk mengurangi potensi kebakaran.

Semua FOAM-GUARD system componentry harus dilindungi dari paint overspray saat pengecatan
vehicle. Semua FOAM-GUARD system componentry harus tetap original seperti saat installed
condition.

NOTE: AKSES KE FIRE FIGHTING EQUIPMENT HARUS BEBAS DARI HALANGAN SETIAP SAAT

RISE OF PRESSURE - MAINTENACE SCHEDULE

Mengikuti maintenance schedule harus digunakan sebagai guide saat maintaining FSI FOAM-GUARD
Fire Suppression Systems – Rise of Pressure (ROP). Direkomendasikan pada local environment
dimana system diinstalled perlu diperhatikan saat maintaining FOAM-GUARD systems.

Explanation: Pada lingkungan dengan tingkat corrosive yang tinggi, dibeberapa tempat pada mining
applications seperti underground. Dapat mempunyai negative effect pada kondisi component. Sangat
penting saat maintaining FOAM-GUARD systems kondisi component dapat dicek.

SERVICE TYPE SERVICE PERIOD


Level A 500 hrs / 3 months
Level B 2000 hrs / 6 months
Level C 5000 hrs / annual
Level E1 2 yearly
Level E2 3 yearly
Level E3 6 yearly
Recharge After System Discharge

Table – FOAM-GUARD Maintenance Schedule (ROP)

OPERATOR CONTROLS
RISE OF PRESSURE (ROP)

Cylinder Discharge Valve

Pressure Indicator (1) - pressure indicator gauge menunjukan cylinder pressure. cylinder pressure
yang benar antara 1400kPa - 1700kPa. Pada area GREEN sector pada pressure indicator gauge.

NOTE: JIKA PRESSURE INDICATOR GAUGE TERBACA DIBAWAH 1400kPa ATAU DIATAS 1700kPa, SYSTEM
PERLU UNTUK DIINSPECTED OLEH QUALIFIED FSI SERVICE TECHNICIAN

Explanation: Peningkatan suhu yang ekstrem dapat mengakibatkan pressure meningkat dan pressure pada
indicator gauge temporarily naik diatas 1700kPa. pressure akan kembali normal antara 1400kPa and 1700kPa.

7
Vent Hole (Relief Port) (2) - vent hole akan menerima pressure dari actuation line setelah system
diaktifkan (menggunakan automatically via the MSM atau manually via CO2 Actuator). Operator harus
aware akan keberadaan dan lokasi vent hole.

Manual CO2 Remote Actuator

ROP Remote Manual Actuators dipasang pada tempat yang jauh dari potensi kebakaran. Penempatan
manual actuation points pada operators cabin, memudahkan untuk mengaktifkan.

Pull-Pin (1) - Pull-Pin digunakan untuk mencegah manual actuation mengaktifkan system secara tidak
disengaja via remote actuator. Pull-Pin HARUS dilepaskan dari remote actuator assembly sebelum
mengaktifkan system. Instructions ini ada pada remote activator location sign dan pada striker knob
located dekat masing-masing manual actuation point.

Striker Knob (2) - striker knob dipasang pada remote manual actuator. Setelah menarik pull-pin, tekan
striker knob untuk manually actuate system.

Security Tie (3) - security tie digunakan untuk menyegel antara Pull-Pin dan remote actuator striker pin.
Tujuannya adalah menyediakan visual indication bahwa Pull-Pin sudah dilepaskan untuk system
activation.

2 1
3

Gambar – Cylinder Discharge Valve (ROP) Gambar – Manual CO2 Remote Actuator (ROP)

FIRE ALARM PANEL

Visual indications system terdapat displayed untuk memudahkan mengetahui dan touch switches.
Touch switches dilengkapi dengan backlit LED light bars. Audio alarms digunakan dan berhubungan
dengan visual indications untuk memperingati operator. Mengacu pada gambar dibawah untuk
Indicator & Shutdown Fire Alarm Panel system status indicators.

Indicator alarm Panel Shutdwon alarm Panel

8
OPERATION & USE

AUTOMATIC OPERATION (ROP)

ROP system dapat mengatur automatic actuation system dalam meresponse kenaikan temperature
pada fire situation. Automatic actuation disediakan oleh Mechanical Sensor Module (MSM). Metode
actuation ini fully automated dan tidak membutuhkan keterlibatan operator. Mengacu pada System
Componentry section pada report ini untuk informasi yang lebih lengkap mengenai MSM’s.

MANUAL OPERATION (ROP)

ROP system dapat mengatur secara manually actuated


setiap saat via Remote Actuator (CO2 cartridge). Dapat 3
2
dilakukan dengan mengikuti steps dibawah ini. Mengacu
pada gambar dibawah.
1. tempat remote actuator (ROP)
2. Cabut Pull-pin
3. Tekan dengan keras striker knob untuk 1
manually actuate / discharge the system

Gambar – Manual CO2 ROP Actuator (Use)

DAILY MAINTENANCE CHECKLIST

OPERATOR INSPECTIONS

Inspections reguler pada FOAM-GUARD system sangat penting untuk maintain system performance
dan reliability / dapat diandalkan. Dibutuhkan inspection keliling. Selama inspection keliling, check
SEMUA items seperti yang tertulis pada Table dibawah. Saat melakukan inspections ini awasi dengan
teliti akan adanya kerusakan pada system component. Kerusakan components dapat diinspected dan
repaired / diperbaiki oleh qualified FSI personnel ONLY.

SYSTEM COMPONENT SYSTEM TYPE LOCATION


System Pressure ROP & LOP Cylinder Discharge Valve(s)
Manual Actuators ROP Vehicle (various)
Pull-pins ROP Manual ROP Actuator (CO2)
Manual Actuator LOP Vehicle (various)
Security Ties ROP & LOP Manual LOP Actuator
Fire Alarm Panel ROP & LOP Operator Cabin

Table – FOAM-GUARD System Componentry - Inspection Requirements

System Pressure

Check pembacaan pada pressure indicator gauge penempatannya pada cylinder discharge valve.
pressure yang benar antara 1400kPa - 1700kPa. Pada GREEN sector di pressure indicator gauge.
Mengacu pada gambar dibawah.

PRESSURE
INDICATOR
GAUGE

9
Jika pressure pada system rendah, HARUS dilakukan recharged untuk mendapatkan operation
pressure yang benar. Jika pressure indicator gauge terrbaca 0kPa, kemungkinan system sudah
discharged. Pada case ini system akan membutuhkan re-pressurised / re-charged oleh qualified FSI
service technician. Pada proses recharge system harus dilakukan tes kebocoran. Mengacu pada
‘System Leaks - Test’ dalam Installation & Commissioning Manual. Mengacu pada ‘System Leaks –
Test’ dalam Maintenance Manual.

Manual Actuator (ROP)

Check SEMUA remote manual ROP actuators apakah bebas dari kerusakan / damage. Bersihkan
ROP actuators dengan clean cloth / lap bersih. Check CO2 cartridge o-ring apakah bebas dari
kerusakan dan gangguan. Mengacu gambar dibawah untuk manual actuator.

Pull Pins (ROP)

Pastikan penempatan pull-pin pada masing-masing manual remote actuator. Pull-pin is permanently
terikat pada remote actuator housing via a chain / rantai. Mengacu gambar dibawah untuk Pull-Pin
location.

Security Tie (ROP)

Pastikan security tie pada tempatnya pada SEMUA manual remote ROP actuators. Jika security tie
TIDAK ada, check system pressure untuk memastikan system belum diactivated. Mengacu pada
‘Systems pressure – Check’ dalam manual ini. Security tie HARUS diganti. Mengacu pada gambar
dibawah.

PULL-PIN

O-RING

Gambar – Manual ROP Actuator Gambar – Pull-Pin

Fire Alarm Panel (ROP)

Check indikator green ‘NORMAL’ menyala. FOAM-GUARD Fire Alarm Panel dapat dites sesuai
instruksi berikut :
1. Test the Alarms – Depress / tekan the top ALARM TEST switch
2. Isolate & Reset the Alarms – Depress the ISOL / RESET switch twice
3. Test the Fault Monitoring – Depress the FAULT TEST switch
4. Isolate and Reset the Fault Warning – Depress the ISOL / RESET switch twice

SYSTEM COMPONENTRY – TECHNICAL DATA

CYLINDER ASSEMBLY

FSI’s AFFF cylinder assembly terdiri dari :

¾ Cylinder Discharge Valve dan Syphon tube

10
¾ Cylinder dan Cylinder Bracket
¾ System Identification Label

Cylinder Discharge Valve dan Syphon Tube

Cylinder valve adalah construction yang kuat. Dibuat dari kuningan dan coated / dilapisi Nickel body
dengan internal piston (shuttle) assembly. Pada discharge valve terdapat liquid glaserin filled pressure
gauge dengan GREEN sector yang menunjukan operating range yang baik antara 1400-1700kPa.
Bursting disc assembly set pada pressure 2200kPa untuk memastikan cylinder tidak dapat
overcharged saat menggunakan FSI charging yang ditentukan. Untuk mengaktifkan Discharge valve
membutuhkan pressure 17 Psi.

Gambar – Cylinder Discharge Valve (ROP)

Syphon tube assembly digunakan pada bagian dasar dari cylinder discharge valve. Syphon tubes
(internal) dibuat dari single wire hydraulic hose dan dilengkapi pemberat pada bagian bawahnya.
Flexible sesuai dengan standard untuk memastikan system discharge bekerja maksimum walaupun
vehicle roll over / terguling.

Ada 4 variants syphon tube assemblies, masing-masing ukuran sesuai dengan ukuran cylinder yang
ada. Masing-masing cylinder membutuhkan panjang syphon tube yang berbeda-beda. Mengacu pada
Table dibawah untuk details panjang syphon tube hose.

FOAM SOLUTION CAPACITY OVERALL LENGTH


(L) (mm)
17 710
30 550
50 740
90 1150

Table – Flexible Syphon tube lengths (incl syphon tube adaptor fittings)

Cylinder dan Cylinder Bracket

Semua cylinders dibuat dari 304 Stainless Steel. Masing-masing cylinder dilengkapi dengan Design
Code, Working Pressure, Design Pressure & Test Pressure. Mengacu pada Table dibawah untuk
cylinder pressure ratings.

11
Design Code: AS 3509/S
Working Pressure: 1600 kPa
Design Pressure: 2200 kPa
Test Pressure: 3600 kPa

Table – Cylinder: Design Code & Pressure Ratings

Manufacturers name, date of manufacture dan design approval number tertulis pada name plate
dibagian bawah cylinder. Cylinders finished dengan powder coated French Blue approximating colour
B21 of AS 2700 (cylinder model baru berwarna merah). Mengacu pada Table dibawah untuk range of
cylinders yang digunakan FSI’s Pre-engineered Foam Systems.

TOTAL CHARGE WATER CONTENT AFFF 6% CONTENT CYLINDER DIA CYLINDER HEIGHT
(L) (L) (L) (mm) (mm)
17 15.5 1.5 318 665
30 28 2 360 745
50 46 4 360 945
90 84 6 360 1365

Table – Cylinder Specifications

Cylinder bracket terbuat dari durable mild steel. Dilengkapi dengan rubber tank strapping untuk
melindungi cylinder dari kemungkinan kerusakan karena gesekan, getaran / vibration. Heavy duty
bracket dipasangkan pada vehicle via 4 mounting holes mengikat base plate / dasar bracket. Cylinder
brackets juga finished dengan powder coated French Blue approximating colour B21 of AS 2700.
Mengacu pada gambar dibawah untuk examples of installed cylinder/bracket assemblies.

Gambar – Cylinder Bracket Assembly 90L x 2 Gambar – Cylinder Bracket Assembly – 50L x 1

Pada installations mungkin membutuhkan bracket tambahan yang digunakan bersama dengan cylinder
bracket yang ada.

BRACKET INTERMEDIATE / TAMBAHAN DIBUAT OLEH OEM ATAU CONTRACTED METAL


NOTE:
FABRICATOR YANG DISETUJUI OLEH FSI.

System Identification Label

Cylinder identification label menunjukan system details seperti ; foam capacity, operating pressures
dan inspection intervals. Masing-masing agent tank harus mempunyai identification label sendiri.
Mengacu pada gambar untuk FOAM-GUARD system identification label (50L).

12
Cylinder Fill Tube Assembly

FSI technicians menggunakan anti-overfill tubes untuk dipakai pada process pengisian agent cylinders.
Untuk memastikan jumlah yang tepat untuk water / air dan AFFF concentrate yang digunakan saat
charging cylinder. Masing-masing cylinder size membutuhkan panjang cylinder fill tube yang berbeda-
beda. Mengacu pada Table dibawah untuk cylinder fill tube lengths & gambar dibawah untuk Fill
Tube set.
FOAM SOL CAP FOAM CONC. CAP H20 CAP OVERALL LENGTH
(L) (L) (L) (mm)
17.0 1.5 15.5 260
30.0 2.0 28.0 225
50.0 4.0 46.0 250
90.0 6.0 84.0 285
Table - Cylinder fill tube lengths

Gambar – System Identification Label (50L) Gambar – Cylinder Fill Tube Assemblies (Set)

DISCHARGE SYSTEMS

Berbagai macam hoses yang digunakan pada FSI’s suppression systems bermerek ‘Fire and safety
Industries Pty Ltd - Fire Suppression System’. Fire system hoses dapat dengan mudah diketahui saat
dipasang bersebelahan dengan other hydraulic hoses pada vehicle. Semua FSI hose menggunakan
specification SAE 100R1 Type AT (hose dengan satu kawat). FSI discharge hoses dapat digunakan
dengan fighting foam solutions. Juga dibuat untuk penggunaan petroleum based hydraulic fluids dan
lubricating oils (termasuk udara).

Discharge Hoses

Discharge hoses atau distribution system termasuk muara dari semua hose dan fittings agent cylinder.
Primary cylinder discharge hose menggunakan ¾” ID, seluruh main supply hosing menggunakan ½”
ID. Kedua variants menggunakan single wire braid of high tensile steel (hose satu kawat). Mengacu
pada Table dibawah untuk ¾” & ½” hose specifications. Mengacu pada gambar dibawah untuk ½” &
¾” discharge hoses.

Internal Diameter (ID) ½” (12mm)


External Diameter (OD) 0.79” (20mm)
Min. Bend Radius 7” (180mm)
General Working Temperature (Internal) -40˚C to 125˚C
Max Working Pressure 13000 kPa
Max Burst Pressure 55000 kPa
Table – ½” Discharge Hose Specifications

Internal Diameter (ID) ¾” (19mm)


External Diameter (OD) 1.10” (28mm)
Min. Bend Radius 9-½ ” (240mm)
General Working Temperature (Internal) -40˚C to 125˚C
Max Working Pressure 8000 kPa
Max Burst Pressure 35000 kPa
Table – ¾” Discharge Hose Specifications

13
½” DISCHARGE HOSE

¾” DISCHARGE HOSE

Gambar – ½” Discharge Hose Gambar – ¾” Discharge Hose

Hose Clamps (P-Clamps)

Vinyl coated steel clamps (p-clamps) disediakan untuk supporting hose. P-Clamps digunakan pada
installation untuk minimising gerakan pada hose & prevents damage / mencegah kerusakan. P-Clamps
tersedia dalam ukuran ¼”, ½” & ¾” . Mengacu pada Table dibawah untuk P-clamp specifications.
Mengacu pada gambar 27 untuk p-clamp vehicle installation.

Material CR Steel with Zinc Plating


Cover Black Vinyl Plastisol (0.8mm thick)
Temp Range -40˚C to +125˚C

Table – P-Clamp Specifications

FIRE SLEEVE ¼” P-CLAMP

Gambar – ½” Fire Sleeve Gambar 7 – ¼” Hose Clamps (P-Clamps)

Nozzles / Nozzle Caps / O-Rings

Semua FSI nozzles mempunyai bentuk full cone / kerucut penuh dengan spray angle 120 degrees. Full
cone spray dapat mencover area sekitarnya saat penyemprotan, area yang dapat dicover oleh satu
nozzle adalah 1m². Dapat mengontrol turbulence pada saat liquid / cairan keluar dari exit orifice pada
nozzle. Nozzles dilengkapi dengan dust cap dengan permanently retained / tali Stainless Steel wire.
Kedua nozzle dan cap secara keseluruhan terbuat dari brass / kuningan.

Nozzle caps dibuat untuk mencegah penyumbatan karena kotoran yang dapat menutupi nozzle orifice.
Mengacu pada gambar dibawah untuk FSI spray nozzles; open & closed.

14
Gambar – Nozzle c/w Nozzle Cap (Open) Gambar – Nozzle c/w Nozzle Cap (Closed)

Chemical reactions dapat menyebabkan kerusakan pada material termasuk pada nozzle dan cap.
Dapat menyebabkan nozzle rusak / berkarat. Dibutuhkan periodic maintenance procedures untuk
mencegah material corrosion. Pada saat pengecatan pada bagian outer edges orifice dapat
meninggalkan layer / lapisan dried solids dan menghalangi orifice atau internal flow passages.

O-rings digunakan sebagai seal antara nozzle dan cap. Standard nozzle o-rings dibuat dari Nitrile
(C90). Adalah hard and wear resistant compound / campuran dimana direkomendasikan untuk high
pressure applications. Menyediakan excellent performance pada cairan refrigeration dan mempunyai
resistance terhadap oxygen yang baik, weathering / suhu cuaca, dan banyak combinations of
chemicals dan moderate resistance terhadap petroleum oils. Temperature range of Nitrile o-rings
adalah -55˚C sampai 140˚C. High temperature o-rings juga tersedia dipakai saat nozzle assemblies
ditempatkan pada tempat yang dekat dengan hot equipment, seperti ; turbo, heat exchangers,
exhausts. FSI’s high temperature resistant o-rings dibuat dari compound yang lebih keras bernama
Viton (V23).

Nozzle Assemblies

Nozzle assemblies dipasang pada tempat yang rawan terhadap bahaya kebakaran pada vehicle.
Nozzles dipasangkan pada vehicle menggunakan nozzle brackets. Nozzle brackets tersedia dalam 2
different sizes large & small. Small nozzle plate biasanya digunakan pada space yang terbatas.
Nozzle brackets finished dengan powder coated French Blue approximating colour B21 of AS 2700.
Mengacu pada gambar dibawah untuk ‘Standard Single’, ‘Standard Double’ & ‘Standard Triple’ Nozzle
assemblies.

Gambar – Standard Single Nozzle Assembly Gambar – Standard Double Nozzle Assembly

15
Gambar – Standard Triple Nozzle Assembly

Aqueous Film-Forming Foam (AFFF) – 6% concentrate

Gambar – AFFF CONCENTRATE (20L drum)

Fire fighting foams terdiri dari three (3) parts: water, foam concentrate & air / udara (nitrogen). Water
dicampur dengan concentrate untuk menjadi foam solution. AFFF yang digunakan pada FSI’s pre-
engineered foam systems sejumlah 6% concentration. Sesuai dengan ICAO-B specification dan
approved untuk digunakan pada FOAM-GUARD fire suppression systems.

HANYA FSI YANG APPROVED / DIIJINKAN AFFF YANG DAPAT DIGUNAKAN PADA FOAM-GUARD
NOTE:
FIRE SUPPRESSION SYSTEMS

Foam agents menghalau api dengan membatasi liquid fuel dari udara (oxygen). Dapat dilakukan
dengan beberapa cara :

- Foam menutupi / menyelimuti dan mematikan api


- Foam menutupi / menyelimuti membatasi kebakaran
- Foam mendinginkan fuel dan menurunkan panas dan sumber pengapian
- Foam menutupi / menyelimuti membatasi api bercampur dengan udara

AFFF’s adalah specially formulated dari ‘oil shedding’ fluorocarbon surfactants dimana mempunyai
excellent foaming properties dan produce vapour suppressing aqueous film pada flammable
hydrocarbon liquids. Penggunaan particular chemical akan memastikan performance yang maksimum
untuk pemadaman. FSI AFFF tersedia dalam 4L & 6L bottles, 20L drums & 200L totes ONLY.

Foam tersedia dalam beberapa types :

(1) Aqueous film-forming foam concentrate (AFFF) - synthetic foam concentrate berisi
fluorinated surfactants ditambah foam stabilisers dimana tercampur dengan water
untuk mendapatkan foam solution.
(2) Alcohol-resistant foam concentrate (ATC) - foam concentrate dimana, saat mixed
dengan water untuk mendapatkan foam solution, Menciptakan foam dimana tidak
dapat mengatasi batas dari bubble structure yang dapat menyebabkan kerusakan yang
melibatkan fuel dan foam blanket.
16
AFFF cocok digunakan pada beberapa cairan yang mudah terbakar, api melibatkan petrol, oil atau
paint / cat. ATC foam cocok digunakan pada pelarut yang bercampur dengan water seperti alcohol
dan acetone (polar solvent). Tidak seperti conventional AFFF, alcohol resistant foams foam tidak
dapat dicampur dengan pelarut yang berlawanan. Alcohol Resistant foams menyediakan lapisan
foam termasuk udara, dan digunakan untuk Class B and F fires. Mengacu pada Table 15 untuk
kebaikan, tidak baik dan cocok pada masing-masing type extinguisher.

DETECTION AND ACTUATION SYSTEMS

RISE OF PRESSURE

Mechanical Sensor Module (MSM)

Mechanical Sensor Module (MSM) adalah linear heat detector digunakan untuk automatic actuation
dari FOAM-GUARD system. Mendeteksi kenaikan temperature panas yang mencapai 180-200˚C,
pada suatu point akan menyebabkan MSM activated. Terdapat visual indicator pada permukaan MSM
yang digunakan untuk quickly identify apakah MSM sudah diaktifkan atau belum. GREEN indicates
bahwa MSM masih berisi; Sementara RED indicates bahwa system sudah terbakar. MSM’s
didesigned untuk digunakan pada lingkungan yang aggressive, dimana ada kemungkinan elements
terkena corrosion, moisture / minyak dan gangguan mechanical yang terjadi. MSM’s tersedia dalam 2
ukuran panjang; 1.0m and 1.5m. Untuk MSM dengan panjang 1,0m dapat menghasilkan pressure 120
Psi sampai jarak 60m dan untuk MSM dengan panjang 1,5m dapat menghasilkan pressure 120 Psi
sampai jarak 80m. MSM harus digunakan pada panjang yang tepat, tidak boleh disambung, tetapi
dapat dibengkokan untuk menyesuaikan dengan machinery layout dan maksimum kebengkokan
adalah 90˚. Mengacu pada gambar dibawah untuk MSM’s installed pada vehicle.

1M MSM

1.5M MSM

Gambar – 1.5m MSM (Engine Bay) Gambar – 1.5m MSM (bent to suit vehicle layout)

Isi MSM terbuat dari Potassium Nitrate: 4.3-5.3g/m dilapisi dengan kawat tembaga yang kuat serta
disarungkan dengan lapisan flexible dan braided. Pyro-cord ditutup dengan ¼” OD stainless steel tube.
Sealed pada satu ujung, ujung yang lain berisi 3-stage filter dan water membrane. Hose connection
point disediakan pada ujung ini. Saat temperature naik pada level yang sudah ditentukan, Potassium
Nitrate akan menyala didalam stainless tubing. Akan mengakibatkan pressure pada tube yang akan
tersalurkan ke actuation line. MSM mempunyai expired date dan dapat digunakan pada engine area
sampai dengan 2 Tahun serta waktu penyimpanan saat tidak digunakan sampai dengan 5 Tahun.

NOTE: MSM’S TIDAK MEMBUTUHKAN OXYGEN TAMBAHAN UNTUK TERBAKAR

Remote Actuators

ROP remote manual actuation points dipasang pada tempat yang jauh dari cylinder. Remote manual
CO2 actuator yang pertama harus dipasang pada operator’s cabin. Setidaknya satu remote actuator
tambahan harus dipasang pada tempat yang mudah diakses pada vehicle. Contoh pemasangan
remote actuation points adalah pada bagian paling bawah access stairs / tangga atau pada structural
framework disekeliling vehicle, mudah diakses dari ground / permukaan. Dimana memungkinkan
memasang remote actuator pada tempat yang mudah terlihat oleh mata untuk memudahkan identified

17
quickly dan easily. Manual actuation system menggunakan cartridge yang berisi 142g CO2 dan
pressure yang dihasilkan 300 Psi sampai dengan jarak 150m.

Ada two (2) types manual actuators yang tersedia, surface mount dan dash mount. Surface mount
complete dengan :
- Operating head dengan engraved brass knob
- Powder coated mounting bracket dan protective shroud
- CO2 gas cartridge dan O-ring
- Location/Instruction label

Dash mount unit hampir sama dengan surface mount dengan perbedaan pada mounting bracket dan
cover. Keterangan penempatan dan operating instruction harus dipasangkan pada masing-masing
tempat pemasangan. Mengacu pada gambar dibawah surface mount dan dash mount actuators
dipasangkan.

SURFACE MOUNT ACTUATOR DASH MOUNT ACTUATOR

Gambar – Surface Mount Actuator (ROP) Gambar – Dash Mount Actuator (ROP)
Pada actuation cartridges terdapat relevant information, stamping atau labels tertulis pada body atau
brass adaptor. Cartridges harus disimpan pada cool area, Dimana tersedia ventilation. Hindari
menyimpan pada tempat yang terkena matahari langsung, atau dekat steam pipes, radiators atau
sumber panas. Cartridges seharusnya handled carefully setiap saat untuk menghindari violent external
blows pada cartridge. Jangan dijatuhkan dan digunakan untuk pekerjaan lainnya.

Actuator cartridges tersedia hanya dalam satu ukuran. Mengacu pada Table dibawah untuk ukuran dan
berat..
SIZE Length 460 mm
(mm) Diameter 50.8 mm

WEIGHT Empty 675g (approx)


(g) Full 815g (approx)
Table – CO2 Cartridge Specifications

NOTE: JIKA MENEMUKAN CARTRIDGES YANG KERUSAKANNYA DAPAT TERLIHAT SEGERA GANTI

Actuation Manifold

Brass actuation manifold digunakan untuk memastikan bahwa pressure yang tercipta dari remote
manual actuator(s) atau MSM dapat disalurkan dengan benar ke Cylinder Discharge Head pada
bagian atas cylinder. Pressure signal yang tercipta digunakan untuk mengaktifkan cylinder discharge
valve untuk discharge system. Dapat terjadi melalui stainless steel check valves (mengalirkan hanya
satu arah) yang penempatannya pada masing-masing manifold inlet ports. Dua characteristics yang
penting pada check valves adalah cracking / memecahkan pressure dan reseal / membatasi pressure.
Cracking pressure mengindikasikan disaat ada pressure yang mengalir. Reseal pressure untuk
membatasi pressure yang mengalir. Mengacu pada Table 12 untuk Cracking & Reseal Pressures
untuk ¼” Check Valves. Vehicle menggunakan 3-Way Actuation Manifold seperti pada gambar
dibawah.

18
Nominal Cracking Reseal
Cracking Pressure Pressure Range Pressure
(kPa) (kPa) (kPa)
100 Up to 400 500 to 2000

Table – Cracking & Reseal Pressures for 1/4” Check Valves

3-WAY MANIFOLD
CARTRIDGE O-RING

Gambar – CO2 Actuation Cartridge Gambar – 3-Way Actuation Manifold

Electric Detection (Thermal Probes)

Secondary detection dapat digunakan pada FOAM-GUARD system sebagai option tambahan.
Berfungsi untuk memperingatkan operator adanya kenaikan abnormal temperature sebelum automatic
actuation system via Mechanical Sensor Module(s). Thermal probes dapat digunakan pada ROP &
LOP systems. Peringatan dini / early warning pada probes diseting lebih rendah daripada temperature
kerja MSM’s, yaitu 160˚C. Memberikan kesempatan pada operator untuk memarkir vehicle dengan
aman, investigate, dan kemungkinan memadamkan api lebih dulu. Selama probe berfungsi, ‘FIRE’ (1)
visual indicator pada Fire Alarm Panel akan berkedip merah dan audible alarm berbunyi untuk
memberi peringatan pada operator.

Thermal detector adalah heat sensitive electrical switch. Detector bekerja normally open dan electrical
contacts dilengkapi dengan stainless steel probe. Kenaikan temperature akan menyebabkan contacts
mendekat pada pre-set temperature, contacts normally open dan close / tertutup pada saat kenaikan
temperature. Dengan turunnya temperature maka contacts akan kembali terbuka. Operating parts
diset oleh pabrik dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang aggressive. Adjustment atau
calibration tidak dimungkinkan dan tidak diperlukan. In-line dan End of Line probes digunakan pada
FOAM-GUARD systems. Mengacu pada gambar dibawah untuk contoh pemakaian IL dan EOL
Probes.

IN-LINE PROBE
END OF LINE
PROBE

Gambar – In-Line Probe Gambar – End of Line Probe

Actuation Hoses

ROP actuation hoses menggunakan 1/4" ID dengan single wire braid high tensile steel. Mengacu pada
Table dibawah untuk ¼” ROP hose specifications.
19
Internal Diameter (ID) ¼” (6mm)
External Diameter (OD) 0.51” (13mm)
Min. Bend Radius 4” (100mm)
General Working Temperature (Internal) -40˚C to 125˚C
Max Working Pressure 19000 kPa
Max Burst Pressure 76000 kPa
Table – ¼” ROP Actuation Hose Specifications

MONITORING SYSTEMS

FOAM-GUARD Fire Alarm Control Panel sangat simpel, sealed module yang secara penuh memonitor
dan juga memiliki ketahan yang lebih baik untuk aplikasi yang aggressive pada mining.

Ada two (2) types Fire Alarm Control Panels yang tersedia dari FSI; yaitu Indicator Panel & Engine
Shutdown Panel. FSI Fire Alarm Control Panels adalah sealed touch switches yang mudah dibaca
System Display Status untuk memudahkan operation. Berisi Test dan Alarm control modes, audible
dan visual alarms, dan dimmer untuk penggunaan pada malam hari.

Indicator Panel

Indicator panel dipasangkan pada operator cabin untuk memberikan peringatan kepada operator
audible dan visual indication tentang fire situation. Indicator Panel operates menggunakan external
power supply 12V DC atau 24V DC. Panel akan memonitor status dari pressure switch yang
terpasang pada FOAM-GUARD system dan menyediakan audible dan visual alarm functions.
Untuk keperluan monitoring penggunaan end of line resistors dibutuhkan pada semua panels. Untuk
12 volt operation menggunakan 5K ohms resistor dan untuk 24 volt operation menggunakan 10K ohms
resistor. Mengacu pada gambar dibawah Indicator Fire Alarm Panel.

Gambar – Indicator Fire Alarm Panel Gambar – Shutdown Fire Alarm Panel

System Normal; Dua indikasi biasanya hijau menyala ketika sistem berada dalam kondisi sehat
baik; NORMAL dan POWER UTAMA ON, Kedua indikasi hijau dapat diredupkan untuk waktu malam
digunakan dengan menekan saklar Dim hijau.

Fire Alarm; Jika detektor Api mengoperasikan, Green NORMAL akan pergi
keluar dan FIRE ALARM dan ENG SHUTDOWN akan berkedip merah, ditemani
oleh nada berdenyut, peningkatan dalam mesin Shutdown urgensi sebagai
keterlambatan mendekati akhir. Adalah mungkin untuk tekan tombol Shutdown
Perluas Beralih ke shutdown memperpanjang penundaan untuk mendapatkan
kendaraan ke lokasi aman. Setiap kali Perluas Shutdown saklar ditekan reset
timer untuk menunda shutdown 10 detik lagi. Pada akhir shutdown shutdown
menunda kendaraan sinyal diaktifkan, ENG merah SHUTDOWN berjalan stabil
(berhenti berkedip) dan Shutdown Perluas Switch dan Switch Uji Sistem menjadi
tidak bisa dioperasi, merah, FIRE ALARM akan terus berkedip disertai dengan
nada berdenyut. Alarm Remote Output juga akan mengoperasikan segera
setelah kondisi alarm terdeteksi.
20
Fire Cylinder Discharge; Jika Pressure Switch Api mengoperasikan, Green NORMAL, akan pergi
keluar dan FIRE ALARM, CYL DISCHARGE dan ENG SHUTDOWN akan berkedip merah, ditemani
oleh nada berdenyut, peningkatan dalam mesin Shutdown urgensi sebagai keterlambatan mendekati
akhir. Adalah mungkin untuk tekan tombol Shutdown Perluas Beralih ke shutdown memperpanjang
penundaan untuk mendapatkan kendaraan ke lokasi aman. Setiap kali Perluas Shutdown saklar
ditekan reset timer untuk menunda shutdown 10 detik lagi. Pada akhir shutdown shutdown menunda
kendaraan sinyal diaktifkan, ENG merah SHUTDOWN berjalan stabil (berhenti berkedip) dan
Shutdown Perluas Switch dan Switch Uji Sistem menjadi tidak bisa dioperasi, merah, FIRE ALARM
dan CYL DISCHARGE akan terus flash disertai dengan nada berdenyut. Alarm Remote Output juga
akan terdengar denyut nadi pusat alarm segera setelah kondisi alarm terdeteksi.

Fire Cylinder Low Pressure; Jika Rendah Cylinder Pressure Switch beroperasi, Green
NORMAL akan pergi keluar dan CYL RENDAH Pres Amber berkedip lambat, disertai dengan nada
lambat berdenyut. Alarm Remote Output juga akan mengoperasikan segera setelah kondisi alarm ini
terdeteksi.

Fire Alarm Fault Warning; Jika kondisi kesalahan terdeteksi pada


neraka Detector Circuit, Green NORMAL, akan pergi keluar dan SYS Amber
KESALAHAN akan menerangi, disertai dengan sangat lambat (1 per 50 detik)
terdengar denyut nadi, di mana Merah FIRE ALARM akan menjelaskan secara
singkat untuk mengidentifikasi Fault Condition

Fire Cylinder Discharge, Fault Warning; Jika kondisi kesalahan


terdeteksi pada Cylinder neraka saklar tekanan Discharge Circuit, Green
NORMAL, akan pergi keluar dan SYS Amber KESALAHAN akan menerangi,
disertai dengan sangat lambat (1 per 50 detik) terdengar denyut nadi, di mana CYL Merah
DISCHARGE akan sebentar menerangi untuk mengidentifikasi Fault Condition..

Fire Cylinder Low Pressure Fault Warning; Jika kondisi kesalahan terdeteksi pada neraka
Rendah Cylinder Pressure Switch Circuit, Green NORMAL, akan pergi keluar dan SYS Amber
KESALAHAN akan menerangi, disertai dengan sangat lambat (1 per 50 detik) terdengar denyut nadi,
yang selama itu Amber RENDAH CYL Pres sebentar akan menerangi untuk mengidentifikasi Fault
Condition.

Power Supplies; Sistem ini didukung dari dua daya DC 24V independen Supplies. Green UTAMA
TENTANG KEKUATAN diterangi setiap kali catu daya utama aktif.
Jika catu daya utama turun di bawah 16V DC Green NORMAL indikasi akan pergi keluar dan SYS
ambar KESALAHAN akan menerangi disertai dengan sangat lambat (1 per 50 detik) terdengar denyut
nadi, di mana Merah FIRE ALARM, CYL CYL DISCHARGE dan ambar RENDAH Pres akan menerangi
semua sebentar untuk mengidentifikasi Power Fault Condition. Jika tegangan baterai jatuh terus sistem
akan masih terus dapat mendeteksi dan menunjukkan kondisi alarm bawah serendah 6.5V DC, di
bawah ini yang KESALAHAN POWER Amber indikasi akan menerangi. The Amber POWER
KESALAHAN indikasi akan menerangi jika listrik utama atau cadangan sekunder catu daya tidak hadir
atau turun di bawah 6.5V.

Semua Alarm, Shutdown dan kondisi Fault menempel pada, dan tidak dapat ulang
operator. Pemeliharaan layanan panggilan atau agen untuk membuat perbaikan dan me-
reset sistem.

System Isolated; Kondisi ini dapat dipilih oleh agen layanan pemeliharaan atau perbaikan untuk
sementara membuat sistem. The Amber terisolasi indikasi akan menerangi.
Kekuatan untuk masing-masing dari tiga rangkaian detektor juga terisolasi.

21
System Test Switch; Menekan sistem saklar tes akan berbunyi dan memulai serangkaian tes,
simulasi semua alarm dan kondisi Fault secara berurutan pada masing-masing rangkaian deteksi
input. Pada akhir setiap tes alarm atau kesalahan menempel di-reset sebelum melangkah ke tes
berikutnya. Pada akhir urutan pengujian sistem mengalami Isolasi lengkap / Reset untuk
mengembalikan sistem ke Normal.

Wiring; Situs pengkabelan berakhir pada sebuah plug di terminal di pusat unit kontrol
alarm kebakaran
Terminal 1. DC supply 1, -ve,
Terminal 2. DC supply 1, +ve
Terminal 3. DC supply 2, -ve,
Terminal 4. DC supply 2, +ve
Terminal 5. Detector Circuit, -ve,
Terminal 6. Detector Circuit, +ve
Terminal 7. Cylinder Low Pressure Switch circuit, -ve,
Terminal 8. Cylinder Low Pressure Switch circuit, +ve
Terminal 9. Cylinder Discharge Pressure Switch circuit, -ve,
Terminal 10. Cylinder Discharge Pressure Switch circuit, +ve
Terminal 11. Engine Shutdown Output Circuit, Switched -ve,
Terminal 12. Remote Alarm unit , -ve, to Pezio in Lid.
Terminal 13. Remote alarm unit, Switched +ve pulsed.

22
Catatan;
PIM remote alarm dan tampilan modul, adalah inti prewired terlindung dalam 8 kabel,
menghubungkan ke Terminal 14-20.

Terminal 14. Remote PIM Alarm and display module, Green & Black, -ve,
Terminal 15. Remote PIM Alarm and display module, Red, +ve,
Terminal 16. Remote PIM Alarm and display module, Grey, Output.
Terminal 17. Remote PIM Alarm and display module, Yellow, Output.
Terminal 18. Remote PIM Alarm and display module, Blue, Input.
Terminal 19. Remote PIM Alarm and display module, Brown, Output.
Terminal 20. Remote PIM Alarm and display module, Purple, Input.
14 15 16 17 18 19 20
- + O O I O I

REMOTE PIM
ALARM & DISPLAY
MODULE.

Pressure Switch

Standard pressure switch dibutuhkan pada FOAM-GUARD system digunakan untuk monitor system
discharge. Pressure switch adalah diaphragm type, normally open dan closes pada 50kPa.
Identification stamping pada pressure switch body terbaca 0.5E.

Without Secondary detection:

Pressure switch ditempatkan didalam Fire Alarm Panel. Saat system discharge foam-line dari ring-
main / jalur utama mengirimkan hydraulic pressure signal ke pressure switch dan membuatnya to
close. Ini akan mengirim ke panel dalam alarm mengindikasikan system discharge. Mengacu pada
gambar dibawah.

With Secondary Detection:

pressure switch ditempatkan didalam kotak aluminium. Kotak


didesain untuk mengamankan pressure switch dari aggressive
environment dimana ditempatkan. Pada situasi ini pressure
switch memonitor dua inputs yaitu thermal probes (electrical
wiring) & system discharge (foam-line). Mengacu pada gambar
di samping.

Gambar – Press Switch Location (With Sec Det)

23
24
25
FSI COMMISIONING FORM

PT. Fluidcon Jaya – Jakarta


Building 201, Jl. Raya Cilandak KKO
Jakarta Selatan 12560 Indonesia
Web page : www.fluidcon .co.id
Ph : (62-21) 7890550
Fax : (62-21) 7890549

Customer

PO Number

Commissioning at

Date of Commissioning

Machine Make & Model

Equipment Serial Number

FSI System Model

PIC of Installed 1. 2. 3.

PIC FJ Commissioning Sign by Name : Sign :

PIC Client Approved Sign by Name : Sign :

26
27
FLUIDCON CONTACT ADDRESS:

HEAD OFFICE

JAKARTA SATELITE SUPPORT FACILITIES


Cilandak Commercial Estate
Building 201 - Gunung Bayan - Petrosea
Jl Raya Cilandak KKO, - Drillshop Newmont Sumbawa
Jakarta 12560 - Bengalon – KPC Mine Site
Tel :(+62-21)7890550 (hunting) - Bontang – PT.Banpu Kitadin
Fax :(+62-21)7890549 Mine Site
E-Mail :sales@fluidcon.co.id - Gosowong - NHM
E-Mail :jktbrn@fluidcon.co.id - Muara Kaman - Madhani
Webpage :www.fluidcon.co.id - Kariangau - PTI
- Berau - Madhani
- Separi - KPUC
- Santan - Petrosea
- ABN – Petrosea Gosowong NHM
- Tuhup - AKT

OUR BRANCHES

BALIKPAPAN: SUMBAWA:
PT Fluidcon Jaya Concentrator Area – Buin Batu
Hidup Baru Industrial Estate Batu Hijau Project Newmont Nusa
Jl.Mulawarman No 21 Rt 023 Rw 007 Tenggara Sumbawa – NTB
Manggar -Balikpapan 76116 Ph :(+62 – 372))635012
East kalimantan Fax :(+62 – 372))635013
Tel :(+62 – 542))743389 (hunting) Email :sbwbrn@fluidcon.co.id
Fax :(+62 – 542))743383 Newmont Extension
Email :bpnbrn@fluidcon.co.id Tel :(+62-21)5799 4600 ext :47364
Email :PT.FluidconJaya@Newmont.com
SAMARINDA:
Jl.Ir. Sutami Blok LL No. 9-10 SURABAYA :
Kelurahan Karang Asem Margomulyo Grand Centre Complex
Samarinda 75126 Blok A/18 Jl. Raya Margomulyo No. 9
East Kalimantan Surabaya Jawa Timur
Tel :(+62-541) 270909 (Hunting) Tel :(+62-031)7497798
Fax :(+62-541) 272625 Fax :(+62-031)7497796
Email :smdbrn@fluidcon.co.id Email :sbybrn@fluidcon.co.id

SANGATTA: PEKANBARU :
Road 9 Area PT.Kaltim Prima Coal Jl. Riau ujung No.88
Swarga Bara,Sangatta 75387 Pekanbaru
Kab.Kutai Timur -East Kalimantan Tel :(+62-761)861554 / 861422
Phone :(+62 -549 )21103 Fax :(+62-761)861419
Fax :(+62 -549 )21778 Email :pkubrn@fluidcon.co.id
E-mail :sgtbrn@fluidcon.co.id
SATUI :
ADARO : Jl.Propinsi Km.168 Sinar Bulan
Jl. Haul Road Km.67 Sungai Danau, Satui, Tanah Bumbu
Tanjung Tabalong -South Kalimantan Kalimantan Selatan, 72175
Tel :(+62-526)2707774 Tel :(+62-512)61103
Fax :(+62-526)2897774 Fax :(+62-512)61103
Email :adrbrn@fluidcon.co.id Email :stibrn@fluidcon.co.id

28

Anda mungkin juga menyukai