Anda di halaman 1dari 27

PRODUCT LINE UP

Mechanical FI system vehicles Common rail FI system vehicles


Tractor Head Tractor Head
GCW FG GVW FG
30.t FG 235 T/H [ 235PS, 3285mm ] 30.t FG 245 T/H [ 245PS, 3285mm ]

GCW SG GCW SG
37.0t SG 260 T/H [ 260PS, 3285mm ] 37.0t SG 285 T/H [ 285PS, 3285mm ]

GCW FM
FM 265 T/H [ 265PS, 3285+1350mm ]
38.0t
FM 285 T/H [ 285PS, 3285+1350mm ]
GCW FM 350 T/H [ 350PS, 3330+1350mm ]
ABS (option) : Tractor Head (hanya digunakan pada TH yang
menggunakan mesin commonrail)
45.0t
LATAR BELAKANG

1. PERATURAN PERTAMINA PERSERO DIREKTORAT PEMASARAN DAN NIAGA VOLUME


1 TAHUN 2008: MENGENAI PANDUAN ANGKUTAN MOBIL TANGKI BAB 1.4 STANDARD
DAN PERSYARATAN KENDARAAN YANG MEWAJIBKAN PENGGUNAAN
PERLENGKAPAN REM PRODUCT TRUCK DENGAN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
TERUTAMA TANGKI MINYAK PERTAMINA (32 KL DAN 40 KL)
2. PRODUCT PESAING HINO 500 SERIES MODEL FM2P HEAD TRACTOR DENGAN
ANTILOCK BRAKING SYSTEM ADALAH BENZ AXOR 2633 SUDAH MENGGUNAKAN
ABS UNTUK TANGKI MINYAK PERTAMINA DENGAN KAPASITAS 40 KL
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM

1. ANTILOCK BRAKE SYSTEM (ABS) adalah sistem yang membuat gesekan lebih efektif
antara ban dan permukaan jalan untuk mempertahankan kestabilan kendaraan ketika
pengereman dan memberhentikan kendaraan.

2. Memberikan gaya pengereman secara penuh pada permukaan jalan yang licin dapat
menyababkan roda mengunci, karena gaya pengereman berlebihan. Hal ini
menyebabkan kendaraan kehilangan kestabilan karena roda yang mengunci kehilangan
hambatan dalam arah manapun. Sebagai gambaran utama, jika roda depan mengunci,
hal tersebut menjadi tidak mungkin untuk mengarahkan kendaraan, dan jika roda
belakang yang mengunci, bagian belakang kendaraan kemungkinan bergerak dari sisi
satu ke sisi lain seperti ekor ikan.

3. Ketika penguncian roda terjadi, hal tersebut tidak mungkin untuk mengefektifkan
penggunaan gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ini dapat menyebabkan jarak
pengereman bertambah.

4. ABS menggunakan wheel sensor yang dipasang pada axle untuk terus memantau
putaran roda. Jika salah satu roda mulai untuk mengunci, ABS ECU mengirimkan sinyal
ke ABS control valve dan segera mengatur tekanan rem untuk mencegah wheel-locking.
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM

PENGEREMAN PADA PERMUKAAN JALAN LICIN DI TIKUNGAN


Jika roda kemudi mengunci pada saat pengereman di atas permukaan jalan yang
licin di dalam tikungan, kendaraan akan secara langsung kehilangan kontrol dan
tergelincir tentunya pengemudi harus dengan sungguh-sungguh dalam
mengendalikan pergerakan kemudi.
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM

PENGEREMAN PADA PERMUKAAN JALAN YANG BERBEDA KOEFISIEN GESEKNYA PADA


SISI KANAN DAN KIRI (SATU SISI LICIN DAN SATU SISI TIDAK LICIN)
Ketika rem sedang dilakukan , roda yang diatas sisi jalan yang licin akan mengunci sebelum
roda diatas sisi yang tidak licin mengunci. Roda yang terkunci akan tergelincir dan rem
pada sisi itu akan gagal dalam pengeremannya, Menyebabkan kendaraan akan kehilangan
kontrol kemudi dan kemungkinan akan terjadi putaran keluar jalur.
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM

1. ABS ECU
 Berdasarkan pulse signal dari wheel sensor, ABS ECU
yang dipasang pada kendaraan akan menghitung dan
mengevaluasi slip ratio dan percepatan / perlambatan
kecepatan roda. Dari hasil tersebut, ABS ECU
mengirimkan sinyal ke berbagai control valve yang
diperlukan pada rem untuk menjaga selip roda secara
optimal.
 Selama pengereman, tekanan udara yang diberikan
pada brake chamber diatur bertujuan untuk mencegah
roda mengunci dan menghindari selip pada roda.
 Wheel sensor, control valve, ABS ECU, dan wire
harness terus-menerus diperiksa oleh ABS ECU fail-
safe circuit pada saat kendaraan berhenti,melalui, dan
pengereman. Jika ada kerusakan terjadi, fail-safe
circuit memperingatkan pengemudi dengan
menyalakan lampu peringatan ABS. Pada saat yang
sama, sistem ABS yang mengalami kerusakan
dimatikan dan pengereman dikembalikan ke normal
(non-ABS) operasi.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM

2. ABS CONTROL VALVE

Dipasangkan pada brake air circuit diatara relay valve dan brake
chamber. Sesuai dengan signal dari ABS ECU yang dikirimkan,
maka tekanan udara yang dikirimkan ke brake chamber akan
diatur dalam satu dari tiga mode: pressure increase, pressure
reduction, atau pressure maintenance.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM

3. WHEEL SENSOR

 Sensor ini dipasang, menghadap sensor ring pada setiap roda


depan dan belakang (Rear Axle R1 atau R2)
 Wheel sensor adalah sensor elektromagnet yang terdiri dari inti
magnet permanen dengan kumparan kawat dililitkan
mengelilinginya.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM

4. RING SENSOR

Terpasang pada wheel hub dari masing-masing roda pada axle depan dan
belakang, dan menghadap wheel sensor. Sensor ring terbuat dari bahan
magnetik, dan potongan gigi pada permukaan bagian dalam yang menghadap
sensor roda pada interval yang teratur. Apabila sensor ring melakukan satu
putaran lengkap, sensor menghasilkan pulse signal sesuai dengan jumlah gigi.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM

6. ABS WARNING LIGHT  Menunjukkan status sistem ABS


 Lampu ini ketika kunci kontak pada posisi
“ON” akan menyala dan kemudian mati
(tidak menyala) saat sistem berfungsi
dengan benar
 Jika malfunction terjadi pada sistem ABS
saat kendaraan beroperasi, lampu menyala
untuk memperingatkan driver.
 Ketika kode kerusakan (malfunction)
dihapus setelah dilakukan perbaikan dan
kunci kontak pada posisi"ON", lampu akan
tetap menyala pada saat kendaraan
dioperasikan sampai dengan kecepatan
mencapai 7-10 km/jam.
 Ketika diagnosis switch dihidupkan "ON",
lampu ini akan on dan off, yang
menunjukkan kode kerusakan (malfunction).
SUSUNAN DAN OPERASI

 Sistem ABS terdiri dari:


1. WHEEL SENSOR & SENSOR RING yang dipasang pada roda,
2. ABS ECU adalah yang menerima signal dari wheel sensor yang memantau
kecepatan putaran dari roda dan output control signal untuk mempertahankan
gaya pengereman yang sesuai.
3. ABS CONTROL VALVE yang menambah atau mengurangi gaya pengereman,
berdasarkan control signal, lampu peringatan, yang memberikan alarm jika
kerusakan sistem, pipa, wire harness dan lainnya, yang terhubung bersama
dari berbagai unit yang membentuk sistem.
 Pulse signal dikirimkan oleh sensor ring yang dipasang pada wheel hub, berputar
bersama-sama dengan roda, dan wheel sensor dipasang di dekat sensor ring pada
axle dikirim ke ABS ECU. ABS ECU kemudian menghitung kecepatan putaran roda,
percepatan, perlambatan, dan jumlah selip, berdasarkan signal-signal ini.
 Jika nilai batas untuk deselerasi roda, atau rasio selip terlampaui, ABS ECU segera
mengirimkan signal ke control valve ABS untuk menyesuaikan setiap gaya
pengereman yang berlebihan.
 Sistem ABS ini mengontrol empat roda, depan, belakang, kanan, dan kiri, secara
independen.
DIAGRAM SUSUNAN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
FLOW CONTROL SISTEM ABS
MODE MENINGKATKAN TEKANAN

Ketika pengemudi menginjak brake


pedal, udara dari relay valve masuk
melalui inlet port (6), mendorong
diafrahma terbuka (5), melewati oulet
port (9), dan mengalir ke brake
chamber. Pada poin ini, solenoid coil
(1) tidak diberikan energi, jadi
solenoid valve (3) tertutup dan pilot
chamber (14) terbuka ke atmosfir.
Juga, solenoid coil (2) tidak diberikan
energi, sehingga solenoid valve (4)
tertutup. Akibatnya udara melewati
pilot hole (10) dan masuk ke pilot
chamber (12). Kemudian mendorong
diafrahma (11) dan menutup exhaust
valve (13).
MODE MENURUNKAN TEKANAN

Ketika solenoid coil (1) diberikan


energi, solenoid valve (3) terbuka dan
udara juga mengalir ke pilot chamber
(14). Hal itu mendorong diafrahma (5),
menutup chamber (7) dan (8). Pada
saat yang sama, solenoid coil (2)
diberikan energi. Hal ini menyebabkan
solenoid valve (4) membuka dan
mengoperasikan udara dari pilot
chamber (12) melewati exhaust port
(15) dan keluar ke atmosfir. Akibatnya,
udara dari outlet port (9) sisi (brake
chamber) menekan diafrahma (11) dan
udara keluar ke atmosfir. Hal ini
menyebabkan tekanan udara pada
brake chamber menurun.
MODE MEMPERTAHANKAN TEKANAN

Ketika solenoid coil (1) diberikan


energi, solenoid valve (3) membuka
dan udara mengalir melalui chamber
(7) dan bekerja pada pilot chamber
(14). Disisi lain, ketika solenoid coil (2)
tidak diberikan energi, solenoid valve
(4) tertutup dan udara mengalir melalui
pilot hole (10) dan bekerja pada pilot
chamber (12). Hal ini menyebabkan
diaphragm (5) dan (11) menonaktifkan
saluran udara tersebut, dan chamber
(8) bertekanan, ini berarti udara yang
bekerja pada brake chamber,
dipertahankan pada tekanan saat itu
ketika beralih dari mode menurunkan
tekanan ke mode mempertahankan
tekanan berlangsung.
FUNGSI EXHAUST BRAKE CONTROL
Bac
k

1. Sistem ABS kendaraan ini dilengkapi dengan fungsi yang


mengontrol sub brake ketika ABS beroperasi.
2. Jika sub brake digunakan secara tersendiri atau bersamaan
dengan rem utama pada permukaan jalan dengan koefisien
gesek yang sangat rendah, pergerakan roda dapat terkunci.
Sistem ABS ini mencegah pergerakan roda terkunci dalam
kasus tersebut secara otomatis melepaskan sub brake, jika
diperlukan, selama ABS beroperasi.
DIAGNOSIS TRUOBLE DENGAN FUNGSI MULFUNCTION

 Sistem ABS akan menyimpan semua


isi kerusakan / masalah yang terjadi
pada ECU. Tekan ABS diagnosis
switch, dalam hal ini akan merubah
ke mode diagnosis, lampu
peringatan ABS akan berkedip (ON /
OFF) untuk memberitahu mengenai
kerusakan yang terjadi.
 Letak diagnosis switch dari sistem
ABS berada disebelah kiri bawah sisi
konsol panel pengemudi. Putar
kunci kontak pada posisi"ON" dan
tekan ABS diagnosis switch dengan
durasi sekitar 0,5-3,0 detik,
kemudian akan berubah menjadi
mode diagnosis, lampu peringatan
ABS akan berkedip (ON / OFF) dan
akan memberikan informasi
mengenai kode kerusakan yang
terjadi
PROSEDUR KERJA DALAM DIAGNOSIS KERUSAKAN

MEMBACA KERUSAKAN YANG TERJADI


1. Putar kunci kontak pada posisi “ON”
2. Menyimpan data kerusakan dengan menekan Switch ABS
Diagnosis pada posisi “ON” dengan durasi 0.5 – 3 detik.
3. Jika sistem normal (tidak ada kerusakan) akan muncul kode 1 – 1.

4. Jika ada suatu kerusakan terjadi, maka hanya kode kerusakan terbaru yang
akan di tampilkan.
PROSEDUR KERJA DALAM DIAGNOSIS KERUSAKAN

MEMBACA KERUSAKAN YANG TERJADI


5. Indikator yang muncul seperti dibawah akan muncul berulang “apabila ada suatu
masalah terjadi pada saat kerusakan". Ketika memiliki lebih dari dua trouble atau lebih,
indikator trouble baru akan muncul dengan display kode paling awal sampai kode yang
terakhir serta akan di tampilkan secara berulang. Pastikan isi trouble tersebut dengan
melihat "DAFTAR KODE KERUSAKAN", pada workshop manual TROUBLE SHOOTING.
PROSEDUR KERJA DALAM DIAGNOSIS KERUSAKAN

MENGHAPUS KODE KERUSAKAN YANG TERJADI


1. Putar kunci kontak pada posisi “ON”
2. Menghapus data kerusakan dengan menekan Switch ABS
Diagnosis pada posisi “ON” dengan durasi 5 – 6.3 detik.
3. Lampu peringatan ABS kemudian akan berkedip cepat selama 8
kali.
4. Setelah itu lampu peringatan ABS akan menyala 2 kali dan akan
muncul kembali setelah jeda waktu 4 detik secara berulang dan
berurutan seperti contoh di bawah ini.
5. Putar kunci kontak pada posisi “OFF”
MENGHAPUS NYALA LAMPU PERINGATAN ABS

1. Putar kunci kontak pada posisi “ON”


2. Lihat lampu peringatan ABS dalam kondisi “MENYALA”.
3. Untuk menghapus lampu peringatan ABS agar tidak menyala,
putar kunci kontak pada posisi “START” untuk menghidupkan
mesin,
4. Kemudian kemudikan kendaraan pada kecepatan 7-10 km/jam.
5. Lihat lampu peringatan ABS dalam kondisi “MATI”
6. Kemudian putar kunci kontak pada posisi “OFF” untuk mematikan
mesin.
7. Setelah itu putar kunci kontak pada posisi “ON” untuk mengetahui
kondisi ABS sistem sudah kembali normal. Dengan melihat lampu
peringatan dalam kondisi mati.
8. Tekan Switch ABS Diagnosis dengan durasi 0.5 - 3 detik
9. Kemudian akan muncul kode 1 – 1 berarti dalam kondisi sudah
“NORMAL” kembali
TATA LETAK PIN KONEKTOR

KONEKTOR 18 PIN
DAN KONEKTOR 15
PIN TERHUBUNG
DENGAN ECU ABS
YANG BERADA PADA
CONSOLE BOX

PIN ABS CONTROL


VALVE DAN PIN ABS
WHEEL SENSOR
TERLETAK PADA
SETIAP RODA AXLE
DEPAN &
BELAKANG R1 / R2
DAFTAR KODE KERUSAKAN (MALFUNCTION CODE)

Anda mungkin juga menyukai