GCW SG GCW SG
37.0t SG 260 T/H [ 260PS, 3285mm ] 37.0t SG 285 T/H [ 285PS, 3285mm ]
GCW FM
FM 265 T/H [ 265PS, 3285+1350mm ]
38.0t
FM 285 T/H [ 285PS, 3285+1350mm ]
GCW FM 350 T/H [ 350PS, 3330+1350mm ]
ABS (option) : Tractor Head (hanya digunakan pada TH yang
menggunakan mesin commonrail)
45.0t
LATAR BELAKANG
1. ANTILOCK BRAKE SYSTEM (ABS) adalah sistem yang membuat gesekan lebih efektif
antara ban dan permukaan jalan untuk mempertahankan kestabilan kendaraan ketika
pengereman dan memberhentikan kendaraan.
2. Memberikan gaya pengereman secara penuh pada permukaan jalan yang licin dapat
menyababkan roda mengunci, karena gaya pengereman berlebihan. Hal ini
menyebabkan kendaraan kehilangan kestabilan karena roda yang mengunci kehilangan
hambatan dalam arah manapun. Sebagai gambaran utama, jika roda depan mengunci,
hal tersebut menjadi tidak mungkin untuk mengarahkan kendaraan, dan jika roda
belakang yang mengunci, bagian belakang kendaraan kemungkinan bergerak dari sisi
satu ke sisi lain seperti ekor ikan.
3. Ketika penguncian roda terjadi, hal tersebut tidak mungkin untuk mengefektifkan
penggunaan gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ini dapat menyebabkan jarak
pengereman bertambah.
4. ABS menggunakan wheel sensor yang dipasang pada axle untuk terus memantau
putaran roda. Jika salah satu roda mulai untuk mengunci, ABS ECU mengirimkan sinyal
ke ABS control valve dan segera mengatur tekanan rem untuk mencegah wheel-locking.
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM
GAMBARAN UMUM ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM
1. ABS ECU
Berdasarkan pulse signal dari wheel sensor, ABS ECU
yang dipasang pada kendaraan akan menghitung dan
mengevaluasi slip ratio dan percepatan / perlambatan
kecepatan roda. Dari hasil tersebut, ABS ECU
mengirimkan sinyal ke berbagai control valve yang
diperlukan pada rem untuk menjaga selip roda secara
optimal.
Selama pengereman, tekanan udara yang diberikan
pada brake chamber diatur bertujuan untuk mencegah
roda mengunci dan menghindari selip pada roda.
Wheel sensor, control valve, ABS ECU, dan wire
harness terus-menerus diperiksa oleh ABS ECU fail-
safe circuit pada saat kendaraan berhenti,melalui, dan
pengereman. Jika ada kerusakan terjadi, fail-safe
circuit memperingatkan pengemudi dengan
menyalakan lampu peringatan ABS. Pada saat yang
sama, sistem ABS yang mengalami kerusakan
dimatikan dan pengereman dikembalikan ke normal
(non-ABS) operasi.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
Dipasangkan pada brake air circuit diatara relay valve dan brake
chamber. Sesuai dengan signal dari ABS ECU yang dikirimkan,
maka tekanan udara yang dikirimkan ke brake chamber akan
diatur dalam satu dari tiga mode: pressure increase, pressure
reduction, atau pressure maintenance.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
3. WHEEL SENSOR
4. RING SENSOR
Terpasang pada wheel hub dari masing-masing roda pada axle depan dan
belakang, dan menghadap wheel sensor. Sensor ring terbuat dari bahan
magnetik, dan potongan gigi pada permukaan bagian dalam yang menghadap
sensor roda pada interval yang teratur. Apabila sensor ring melakukan satu
putaran lengkap, sensor menghasilkan pulse signal sesuai dengan jumlah gigi.
FUNGSI KOMPONEN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
4. Jika ada suatu kerusakan terjadi, maka hanya kode kerusakan terbaru yang
akan di tampilkan.
PROSEDUR KERJA DALAM DIAGNOSIS KERUSAKAN
KONEKTOR 18 PIN
DAN KONEKTOR 15
PIN TERHUBUNG
DENGAN ECU ABS
YANG BERADA PADA
CONSOLE BOX