Anda di halaman 1dari 31

JOBSHET SISTEM REM ABS TOYOTA

Disusun Oleh :
Imam Mustajib

(5202414092)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

JOBSHET SISTEM REM ABS


A. URAIAN MATERI
1. Fungsi.
Fungsi sistem Rem ABS adalah untuk mencegah terjadinya penguncian roda pada saat
pengereman mendadak di segala medan jalan.
2. Cara kerja.
Antilock-Braking System (ABS) berfungsi untuk mencegah rem mengunci (locking)
pada saat pengereman mendadak yang dapat mengakibatkan roda tergelincir (slip). Pada saat
pengereman, roda akan slip apabila berdeselerasi/berhenti lebih cepat dari kendaraan. ABS
merupakan closed-loop control system yang bekerja dengan cara mengatur tekanan hidrolik rem
pada roda. Pada roda dipasang wheel-speed sensor untuk memonitor putaran roda. Sensor ini
secara terus-menerus mengirimkan informasi putaran roda ke ABS control module (controller)
yang berfungsi mengontrol mekanisme hidrolik unit (actuator). Hidrolik unit merupakan suatu
mekanisme hidrolik yang di dalamnya terdapat flow-control valve/solenoid valve, pompa,
reservoir, yang berfungsi mengatur tekanan hidrolik rem pada setiap roda.
ABS belum bekerja pada kondisi pengereman normal. Pada pengereman mendadak
dimana roda akan berdeselerasi dengan cepat, sesaat sebelum locking ABS control module akan
mengirimkan sinyal ke solenoid valve untuk menutup aliran oli dari master cylinder. Dalam
kondisi ini tekanan hidrolik di rem menjadi konstan. Apabila roda masih cenderung untuk
locking, control module segera memerintahkan solenoid valve untuk mengurangi tekanan
hidrolik rem dengan membuka aliran oli ke arah reservoir. Selanjutnya oli akan dipompa kembali
menuju master cylinder. Selama pompa ini bekerja, pedal rem akan sedikit bergerak naik turun.
Beberapa kendaraan juga dilengkapi dengan ABS yang dapat menaikkan tekanan hidrolik rem.
Untuk melakukan hal ini, ABS didesain untuk mengoptimalkan kinerja rem dengan
menggunakan slip ratio 10-30% apapun kondisi jalannya, pada saat yang sama juga menjaga
gaya belok setinggi mungkin untuk mempertahankan stabilitas arah pengemudian
1. Pada jalan licin, permukaan jalan mempunyai koefisien gesek rendah (), sehingga jarak
pengereman bertambah bila dibandingkan dengan pengereman pada permukaan jalan
mempunyai nilai tinggi, meski saat itu ABS diaktifkan. Oleh karena itu dikurangi
kecepatan bila berjalan di atas permukaan jalan basah.
2. Pada jalan kasar, atau pada jalan berbatu atau jalan dengan salju baru, kerja ABS akan
menyebabkan jarak henti lebih panjang dibandingkan dengan kendaraan yang tidak
dilengkapi dengan ABS.

3. Diagram Blok dan Komponen Penyusun ABS

Adapun diagram blok pada ABS (Anti-lock Braking System) bisa dilihat pada gambar di bawah
ini :

Sedangkan untuk komponen penyusunnya sesuai dengan gambar di atas adalah


ABS control module
Modul kontrol ABS adalah modul kontrol yang membandingkan informasi kecepatan
roda dengan kecepatan roda yang lain yang didapat dari sensor. Ketika roda hampir terkuci,
tekanan rem dikurangi sehingga putaran roda menjauh dari keadaan terkunci. Apabila putaran
roda terlalu cepat, tekanan rem dapat dinaikkan untuk mengurangi kecepatannya. Ketika
kecepatan antar roda hampir sama, modul kontrol akan mangaktifkan mode pressure hold of
operation.
Solenoid valve assembly
Merupakan valve yang memiliki 3 mode dalam pengoperasiannya yaitu,
1. Increase Pressure, Selama mode pressure increase minyak rem dapat masuk melewati
kedua solenoid sehingga sampai ke Caliper.
2. Hold Pressure Steady, Selama mode Pressure Hold kedua solenoid tertutup sehingga
tidak ada jalur pergerakan minyak rem.
3. Decrease Pressure, Selama mode Pressure Vent solenoid pada jalur pedal rem tertutup.
Dan solenoid ventilasi terbuka, sehingga minyak masuk ke dalam suatu rungan
(accumulator chamber)
Sensor kecepatan (roda)

Untuk mengetahui bagaimana keadaan roda , maka digunakan sensor kecepatan pada
roda. Sensor yang digunakan seperti enkoder.
Wiring, dan tanda status ABS
Terdapat dua tanda yang dapat digunakan untuk mengetahui status dari ABS tersebut,
antara lain :
a. Lampu peringatan ABS
Bila ECU mendeteksi adanya malfungsi pada ABS atau pada sistem bantu rem, lampu ini
menyala untuk memberi peringatan kepada pengemudi.
b. Lampu peringatan sistem rem
Bila lampu ini menyala bersama-sama dengan lampu peringatan ABS, lampu ini akan
memberi peringatan kepada pengemudi bahwa ada malfungsi pada sistem ABS dan EBD.
Sensor deselerasi (Hanya pada beberapa model.)
Sensor deselerasi merasakan tingkat deselerasi kendaraan dan mengirimkan signal ke ECU Skid
Control. ECU menentukan kondisi permukaan roda yang sebenarnya menggunakan signal ini
dan mengambil ukuran kontrol yang sesuai.
4. Komponen-komponen Rem ABS

a. Solenoid Valve

b. Flow Valve

c. Solenoid Valve

d. Expander Chamber

e. Motor Pump

f. Check Valve

g. Damper Chamber

5. Kerja Spesifik ABS

6. Struktur Hidrolik ABS

a. Kerja ABS Pengereman Normal

7. Konektor Pada Rem ABS

8. Input/Output ABS

9. TROUBLE SHOTING ABS

a. DTC (Diagnostic Trouble Code)

b. Tabel DTC ABS

c. Memeriksa Wiring Hardnes

10. DTC DAN TROUBLE SHOOTING

11. Wiring Diagram ABS


a. Wiring Diagram KK posisi Off

b. Wiring Diagram KK Posisi On

c. Wiring Diagram ABS Failure / Trouble

PETUNJUK PENGISIAN TABEL


1. Lakukan pengecekan MIL dan reaksi REM
a. Kunci Kontak Posisi Off
b. Lakukan Pengkondidian (Lihat tabel)
1) Lepaskan Konektor X dengan Hati-hati
2) Jangan sampai patah/rusak
3) Hidupkan mesin pada putaran stationer
c. Tunggu beberapa saat amayi MIL menyala atau tidak ? Hasil pengamatan masukan
kedalam tabel
d. Naikan putaran mesin dan lihat gejala yang terjadi apakah berpengaruh terhadap mesin
dan tekanan pedal rem
e. Matikan mesin pastikan Kunci kontak off
2. Lakukan pengecekan DTC
a. Kunci Kontak Posisi OFF
b. Jumper terminal 4 dan 13 dengan SST seperti di gambar perhatikan jangan sampai salah
jumper.

c. Putar kk pada posisi on kemudian baca kedipan MIL dan masukan tabel.

d. Kode DTC dan nama komponen bisa dilihat pada lampiran

3. Lakukan perbaikan gangguan dan penghapusan memory DTC


a. Kunci kontak posisi OFF

b.
c.
d.
e.

Pasang kembali konektornya


Gunakan kabel jumper hubungkan terminal 4 dan13
Putar switch pengapian pada posisi IG
Hapus DTC yang tersimpan dalam ECU skid control dengan menekan pedal rem 8 kali atau lebih
dalam waktu 5 detik

f. Periksa apakah kedipan lampu ABS menampilkan pola kode sistem yang normal.
g. Lepas SST dari terminal DLC3
h. Putar switch pengapian ke off.
4. Diskusikan dengan kelompok apakah komponen tersebut termasuk sensor ataukah aktuator
lokasi spesifikya dimana dan fungsi komponen tersebut. Masukan ke tabel

DIAGNOSTIC TROUBLE CODE TOYOTA


Cara menjamper DLC pada mobil seperti terlihat pada gambar gunakan sst kemudian
jumper terminal 4 dan 13

Cara membaca DTC Contoh 31*1 sensor roda kanan depan


Bagan DTC ABS:
Kode
Item Deteksi
DTC

Area Gangguan

31*1

Sinyal Speed Sensor Roda Kanan Depan

32*1

Sinyal Speed Sensor Roda Kiri Depan

33*1

Sinyal Speed Sensor Roda Kanan Belakang

34*1

Sinyal Speed Sensor Roda Kiri Belakang

21
22
23
24

Sirkuit Solenoid SFR


Sirkuit Solenoid SFL
Sirkuit Solenoid SRR
Sirkuit Solenoid SRL

13

Open Circuit atau Short Circuit pada Sirkuit


Relay Motor ABS

14

Short ke B+ pada Sirkuit Relay Motor ABS

11

Open Circuit atau Short Circuit pada Sirkuit


Relay Solenoid ABS

12

Short pada B+ in Solenoid ABS Relay


Circuit

35

Benda Asing Menempel pada Ujung Sensor


Kecepatan Depan RH

36

Benda Asing Menempel pada Ujung Sensor


Kecepatan Depan LH

- Sensor kecepatan depan


- Sirkuit sensor kecepatan depan
- Pemasangan sensor
- Rotor sensor kecepatan depan
- Aktuator rem
- Sensor kecepatan depan
- Sirkuit sensor kecepatan depan
- Pemasangan sensor
- Rotor sensor kecepatan depan
- Aktuator rem
- Sensor kecepatan belakang
- Sirkuit sensor kecepatan belakang
- Pemasangan sensor
- Rotor sensor kecepatan belakang
- Aktuator rem
- Sensor kecepatan belakang
- Sirkuit sensor kecepatan belakang
- Pemasangan sensor
- Rotor sensor kecepatan belakang
- Aktuator rem
Aktuator rem
Aktuator rem
Aktuator rem
Aktuator rem
- Fuse ABS1/VSC1
- Wire harness (Sirkuit +BM)
- Aktuator rem
- Fuse ABS1/VSC1
- Wire harness (Sirkuit +BM)
- Aktuator rem
- Fuse ABS2/VSC2
- Wire harness (Sirkuit +BS)
- Aktuator rem
- Fuse ABS2/VSC2
- Wire harness (Sirkuit +BS)
- Aktuator rem
- Sensor kecepatan depan
- Pemasangan sensor
- Rotor sensor kecepatan depan
- Benda asing menempel pada ujung
sensor atau rotor sensor.
- Sensor kecepatan depan
- Pemasangan sensor

38

39

41

49
51*1
94

- Rotor sensor kecepatan depan


- Benda asing menempel pada ujung
sensor atau rotor sensor.
- Sensor kecepatan belakang
- Pemasangan sensor
Benda Asing Menempel pada Ujung Sensor
- Rotor sensor kecepatan belakang
Kecepatan Belakang RH
- Benda asing menempel pada ujung
sensor atau rotor sensor.
- Sensor kecepatan belakang
- Pemasangan sensor
Benda Asing Menempel pada Ujung Sensor
- Rotor sensor kecepatan belakang
Kecepatan Belakang LH
- Benda asing menempel pada ujung
sensor atau rotor sensor.
- Baterai
- Sistem pengisian
Voltasi Positif Baterai Lemah
- Sirkuit power source
- Sirkuit internal sumber daya dari ECU
skid control.
-Switch lampu stop
Open pada Sirkuit Switch Lampu Rem
- Sirkuit switch lampu rem
- Aktuator rem
Open pada Sirkuit Pump Circuit
Aktuator rem
Bus Komunikasi Control Module OFF
Sistem komunikasi CAN

Anda mungkin juga menyukai