Anda di halaman 1dari 19

METODE DAN TEKNIK

OPERASI

VOLVO A 40 D
MELIPUTI
• Pemeriksaan sebelum engine hidup.
• Cara menghidupka engine.
• Menjalankan unit.
• Parkir unit.
• Mematikan unit.
• Pemeriksaan setelah engine mati.
1. Pemeriksaan sebelum engine hidup.
a) Lakukan pemeriksaan
keliling unit
– Periksa kalau terdapat
kebocoran-kebocoran.
– Pastikan tidak ada
keausan atau kekendoran
bagian-bagian yang dapat
menyebabkan kerusakan.
– Periksa level bahan bakar
dan oli.
– periksa kalau ada orang
disekitar unit
b) Atur posisi tempat
duduk dan steering,
pastikan parking
brake pada posisi on
dan gear selector
pada posisi netral.
c) Periksa kontrol panel,
lampu-lampu, head
lamp, wiper.
d) Pastikan dump body
lever pada posisi
float
2. Cara menghidupkan engine.

• Sebelum menghidupkan engine


pastikan :
– Parking brake pada posisi on
dan dump body lever pada
posisi float.
– Gear shift lever pada posisi
netral.
– Emergency stop pada posisi
off.
• Posisikan starting switch pada
posisi on.
• Tunggu lampu loading data pada
display unit penuh.
• Posisikan starting switch pada
posisi start
3. Menjalankan unit

• Awal menjalankan unit


– Periksa semua gauge
dan semua kontrol panel
berfungsi dengan baik.
– Pastikan tidak ada orang
disekitar unit.
– Gunakan service brake.
– Lepaskan parking brake.
– Pilih ke posisi gear yang
diingikan.
– Bunyikan klakson dua
kali.
– Lepaskan service brake
dan naikkan putaran
engine.
3. Menjalankan unit
• Gear Shifting
– Transmissi mempunyai 6 kecepatan maju dengan automatic
direct drive clutch (lockup), netral, dan 2 kecepatan mundur.
Dikombinasikan dengan 2 kecepatan dropbx (high /low),
menjadi kecepatan maju high dan 6 kecepatan maju low.
Untuk mundur menjadi 2 kecepatan mundur low dan high.
– Sistem shifting gear dilakukan secara otomatis, tetapi dibatasi
selector kontrol. Shifting gear dikontrol oleh sistem kontrol
elektronik yang bisa menyesuaikan dengan medan
pengoperasian unit.
– High/low pada dropbox
• Dropbox mampunyai 2 gear (high dan low), yang bisa
dioperasikan dengan menggunakan swich pada panel.
• Pada kondisi tertentu, unit mungkin
mengalami hunting pada saat gear
shifting. Hal ini berarti shift
up/down transmissinya berada
diantara 2 gear dalam waktu
singkat. Jika demikian
keadaannya, maka gear selector
harus ditempatkan pada gigi yang
lebih rendah, atau switch untuk
gear shift inhibitor harus diaktifkan
sehingga tidak akan terjadi hunting
lagi.
• Pengoperasian normal tanpa
differential lock
– Selama pengoperasian normal,
4 roda penggerak sudah cukup
untuk menggerakkan unit dan
pada rear bogie axle tidak perlu
diaktifkan.
– Semua differential lock harus
di-dissengaged-kan.
– Tidak boleh ada lampu kontrol
pada instrument panel yang
menyala.
• Longitudinal differential lock / 6
wheel drive
– Longitudinal difflock dan 6
wheel drive (6x6) digunakan
pada saat pengoperasian
dilokasi yang lembek dan licin.
– Pengaktifan dan pelepasan
difflock dapat dilakukan pada
saat unit berjalan

• Transverse difflock front axle


– Transverse difflock untuk front
axle hanya boleh digunakan jika
beroperasi didaerah yang
sangat licin tetapi harus tetap
menjaga kestabilan unit.
– Disengaged-kan jika beroperasi
dijalan yang keras.
• Longitudinal difflock / 6 WD dan
Transverse difflock front axle
– Untuk mendapatkan traksi
maksimum, juga kestabilan
dalam mengendarai unit jika
beroperasi di jalan yang
lembek dan licin.

• All difflock / 6 WD
– Digunakan jika membutuhkan
traksi maksimum.
– Lampu kontrol berikut akan
menyala :
• Longitudinal diflock / 6 WD.
• Difflock front axle.
• Difflock bogie axle (depan).
• Difflock bogie axle (belakang).
– Lampu kontrol pada switch
tersebut akan menyala,
walaupun switch pada posisi 0.
Pada Saat Travel
 Karena frame trailer tertumpu pada
frame tractor, maka driver tidak
akan merasa disepanjang axis
horizontal dan longitudinal jika
trailer akan terguling ke samping.
Maka dari itu dalam
mengoperasikan unit harus berhati-
hati. Hindari beroperasi dengan
kecepatan tinggi baik di jalan rata
maupun tanjakan / turunan.

 Ketika akan beroperasi melewati


tikungan dengan kecepatan tinggi,
harus dipertimbangkan resiko unit
terbalik. Resiko ini akan makin
besar ketika titik berat beban besar
atau terletak disatu sisi, melewati
tikungan tajam atau keadaan jalan
yang licin.
Pengoperasian Di Tanjakan
 Dalam kondisi tertentu
transmissi mungkin akan
start dengan hunting. Jika
ini terjadi berarti gear
berpindah keatas dan
kebawah diantara 2 gear
dalam waktu singkat.
• Hal-hal untuk mencegah
terjadinya hunting :
1. Pindahkan gear ke gear
yang lebih rendah.
2. Aktifkan gear shift inhibitor
dengan menekan switch
pada kontrol panel kanan.
Pengoperasian Di Turunan

• Gunakan speed yang sesuai (1,


2, 3) sebelum berjalan diturunan
dan atur rpm, sehingga gear
dapat berpindah ke posisi yang
lebih rendah.

• Untuk semua pengereman,


retarder dan engine retarder
harus difungsikan terlebih
dahulu sebelum menggunakan
service brake.
Loading

• Ketika mundur kearah excavator


atau wheel loader, usahakan agar
unit bisa manuver dengan satu
gerakan, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

– Mundur kearah bucket


– Posisikan truk sesuai dengan
keinginan operator. Gunakan
articulated steering dan
tempatkan unit dengan sudut
sebaik mungkin sehingga
memudahkan dalam loading.
Pengoperasian LDB dan Unloading (Dumping)
• Dumping dapat dilakukan dengan
bermacam cara, tergantung pada kondisi
tempat pembuangan.
Memarkir unit

Hal-hal yang harus diperhatikan pada


saat memarkir unit :
1. Tempatkan unit ditempat yang aman,
rata dan ganjal roda agar unit tidak
bergerak.
2. Hindari memarkir unit dalam keadaan
bermuatan.
3. Perhatikan lingkungan dan cuaca
yang ada sehingga unit tidak
terbenam di area parkir.
4. Turunkan dump body.
5. Tempatkan switch dan kontrol-kontrol
pada posisi off atau netral.
6. Gunakan parking brake.
7. Tutup jendela dan kunci semua pintu
kabin.
8. Putuskan semua hubungan ke battery.
Maintenance
• Selama melakukan pekerjaan
service, menaikkan dan
membawa unit dengan
kendaraan lain, maka steering
joint harus dilock.

• Jika dalam melaksanakan service


diperlukan mengangkat vesel maka :
• Angkat dump body sampai
sudut maximum.
• Lock tipping kontrol pada
posisi “HOLDING”,
dengan lock out kontrol.
• Lock dump body dengan
menggunakan cump body
lock
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai