Anda di halaman 1dari 35

Divisi Training A2B

Divisi Training A2B


MAINTENANCE / PERAWATAN
Suatu kegiatan service untuk
mencegah timbulnya keausan yang
tidak normal sehingga umur alat
dapat mencapai atau sesuai
dengan umur yang
direkomendasikan oleh pabrik.
Divisi Training A2B Tujuan
Tujuan perawatan dapat disimpulkan menjadi 4
yaitu :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai
( High availability , berdaya guna fisik yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya
guna mekanis yang paling baik ( Best Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat
( Reduce Repair Cost ).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.
Divisi Training A2B Sasaran

1. Memaksimalkan waktu operasi / produksi.


2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan / hambatan pada
saat operasi .
3. Mengetahui kondisi mesin / unit yang digunakan , untuk
menyiapkan suku cadangnya.
4. Mengatasi gangguan / hambatan dengan cepat pada saat
operasi atau produksi.
5. Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai /
produksi selama mungkin.
6. Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan.
7. Meminimalkan biaya perawatan.
Divisi Training A2B

APA YANG HARUS DILAKUKAN


DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAAN PERAWATAN ?
1. Pengontrolan
2. Penggantian
3. Pemeliharaan
4. Penyetelan
5. Perbaikan
6. Pengetesan
MENGAPA ?
Divisi Training A2B

Agar dapat melakukan atau


melaksanakan hal tersebut harus
mengerti dan memahami antara lain
1. Periode Service.
2. Nama , fungsi , lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada
komponen.
3. Lain – lain contohnya melaksanakan P2H dengan benar.
KUNCI
Divisi Training A2BPERAWATAN

1. Ketrampilan dan perilaku manusia .


2. Kegiatan pemeliharaan .
3. Perencanaan yang baik .
4. Peralatan yang memadai dan standart .
5. Keselamatan kerja .

6. Pengadaan spare part .


Istilah pada perawatan
Divisi Training A2B

• PPM : Program / Perawatan Pemeriksaan Mesin

• PPU : Program / Perawatan Pemeriksaan


Undercarriage

• PAP : Program Analisa Pelumas


Tujuan diadakan PPM
Divisi Training A2B

Melaksanakan pemeriksaan mesin / engine lengkap untuk mendapatkan


petunjuk tentang :
• Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
• Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi biaya
kebutuhan suku cadang.
• Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara –cara pengoperasian
dan pemeliharaan.
Tujuan diadakan PPU
Divisi Training A2B

Melakukan pemeriksaan dan pengukuran bagian under carriage untuk


mengetahui :
• Tingkat presentase keausan bagian under carriage.
• Rekomendasi waktu kapan dilakukan penggantian.
• Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian
dan pemeliharaan .
Tujuan diadakan PAP
Divisi Training A2B

1. Untuk mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan


kerusakan yang mungkin akan timbul atau sedang terjadi .
2. Mengurangi down time dan biaya repair , memperbaiki sehingga
tercegah kerusakan yang lebih fatal / parah .
3. Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara –cara
pengoperasian dan pemeliharaan
Divisi Training A2B PELUMAS
Fungsi oli
1. Membentuk lapisan film
2. Sebagai media pendingin pada sistim.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih .
5. Sebagai pencegah anti karat .
6. Sebagai media pemindah tenaga
Divisi Training A2B Jenis oli

• Hidraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 ).


• Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , SAE 10 – 50 ).
• Gear oil ( AGMA , GL- 1, GL- 8A / SAE 60 – 250 ).
• Brake oil ( SAE 10 ).
• Automatice Tranmission fluid oil
Klasifikasi
Divisi Training A2B
Kerusakan Oli

1. Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar


sistim oli tersebut. Penyebabnya antara lain : Debu , Air dan Kotoran
2. Deteriotasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari sistim
oli tersebut . Penyebabnya antara lain : Karena proses pembakaran atau
campuran kimia.
PELAKSANAAN
Divisi Training A2B PERAWATAN HARIAN
(P2H )
P2H meliputi 4 bagian yang harus dan wajib dimengerti
, di pahami , dan dilaksanakan oleh operator PT
BUMA yaitu :
• Pemeriksaan berjalan mengelilingi unit / Walk around inspection.
• Pemeriksaan diatas alat dan didalam kabin.
• Pemeriksaan setelah engine hidup sebelum mulai pekerjaan.
• Pemeriksaan setelah selesai operasi dan prosedur parkir sesuai standart.
PEMERIKSAAN
Divisi Training A2B WALK AROUND

Sambil berjalan mengelilingi unit , periksa :


1. Adanya keausan pada track roller , carrier roller , idler, track
link dan bushing , juga kelengkapan dari komponen under
carriage.
2. Kekendoran / kekencangan dari track shoe.
3. Kebocoran oli oli dari bagian bawah.
4. Kondisi counter weight dan kekencangan baut dan nutnya
5. Drain air dari compressor AC dan bahan bakar.
6. Periksa kondisi swing circle dan kelengkapan baut / nut dan
juga pipa greasenya.
7. Periksa kebocoran final drive bagian dalam .
8. Periksa peralatan kerja seperti boom , arm dan bucket serta
cylinder dari kebocoran dan keretakan .
9. Periksa kelengkapan teeth bucket dan tingkat keausannya.
10. Periksa aliran greasenya apa ada yang bocor .
11. Pin – pin pada frame atau komponen lain .
PEMERIKSAAN DIATAS UNIT DAN DI DALAM KABIN
Divisi Training A2B

Pada saat naik pergunakanlah dengan metode three body


contact ( Tiga titik tumpu ) dan setelah naik periksa
1. Oli engine bila kurang ditambah .
2. Oli PTO ( bila dilengkapi ) . Kemudian setelah duduk
dan menyetel operator seat
3. Drain air pada water separator. periksa :
4. Kebocoran air , solar dan oli pada 1. Safety lock lever harus
komponen engine. posisi on
5. Dust Indikator dan air cleaner bila memang 2. Lever peralatan kerja
kotor bersihkan. harus netral.
6. Kekencangan baut dan nut yang ada di 3. Fuel control dial posisi
sistim. idle.
7. Kencang / kekendoran dari belt – belt. 4. Pastikan master key
posisi off
8. Ketinggian air radiator .
5. Tekan lever pedal
9. Ketinggian air battery, lubang pernafasan untuk memastikan
dan sambungannya. langkah pedal posisi
10. Ketinggian bahan bakar / solar. normal.
11. Periksa oli swing . 6. Pasang safety belt
12. Periksa ketinggian oli hydraulic . untuk keselamatan .
PEMERIKSAAN
Divisi Training A2B SETELAH ENGINE HIDUP
Setelah menghidupkan engine jangan langsung bekerja ,
perhatikan ketentuan di bawah ini
• Dengarkan suara dan lihat warna asap engine
apakah normal.
• Check instrument panel apakah ada kelainan.
• Idlekan engine kurang lebih 5 menit untuk
pemanasan dan sirkulasi pelumasan.
Bila semua sudah normal lakukan langkah berikut
• Besarkan fuel control dial posisi setengah.
• Lepaskan safety lock lever dan lock yang lainnya.
• Lakukan pengecekan atau pegontrolan pada semua
attachment atau peralatan kerja apakah normal.
• Untuk maju unit klakson dulu 2x , untuk mundur 3x
dan perhatikan apakah sekeliling aman .
• Gerakkan lever pedal maju dan mundur , kemudian
steering kiri kanan . Pastikan unit dapat bergerak
pada tiap posisi lever.
• Gerakkan swing kiri dan kanan apakah ada
kelainan sebelum operasi.
Divisi Training A2B PEMANASAN
Catatan :
• Saat oli hidrolik bersuhu tinggi , jangan mengoperasikan atau
menggerakkan lever secara mendadak . Lakukan pemanasan
dulu , dengan begitu umur pakai alat dapat terjaga .
• Jangan mengakselerasikan mesin dengan tiba – tiba sebelum
pemanasan selesai . Jangan melakukan low idle dan high idle
secara terus menerus lebih dari 20 menit . Jika dilakukan dapat
menyebabkan kebocoran oli dari pipa suplai oli turbo . Jika
mesin ini perlu dijalankan dengan idle jangan load terus
menerus atau jalankan mesin pada kecepatan sedang .
REMARK
Jika suhu air pada mesin melebihi dari 30 derajat , untuk
melindungi turbo kecepatan mesin tidak boleh naik dalam 2
detik setelah start , meski fuel control dial di putar.
Jika suhu oli rendah , display monitor suhu oli hidrolik akan
berwarna putih.
Bagaimana
Divisi Training A2B PROSEDUR nya ?
Setelah menyalakan mesin , jangan
langsung melakukan pengoperasian.
Pertama lakukan pengoperasian dan
pemeriksaan sebagai berikut.
• Putar fuel control dial ke posisi tengah
antara low-idle dan high-idle dan
jalankan mesin dengan kecepatan
medium selama 5 menit tanpa beban.
• Atur safety lock lever ke posisi free dan
angkat bucket dari permukaan tanah.
• Jalankan lever kontrol bucket dan lever
kontrol arm secara perlahan untuk
menggeser silinder bucket dan silinder
arm keposisi akhir stroke.
• Lakukan pengoperasian arm dan bucket
selama 5 menit dengan full stroke ,
lakukan pergantian pengoperasian
bucket dan arm dengan interval 30 detik.
Pengecekan
Divisi Training A2B

Saat pemanasan dilakukan , periksa masing – masing lampu


/ gauge dan monitor sesuai dengan kondisi berikut ini :
1. Monitor level oli mesin : out
2. Monitor level charge : out
3. Monitor level bahan bakar : out
4. Monitor suhu air mesin : out
5. Monitor tekanan oli mesin : out
6. Gauge suhu oli mesin : ada di
range hijau
7. Gauge bahan bakar : ada di
range hijau
8. Lampu pre heating mesin : out
9. Monitor penyumbatan pembersih udara : out
10. Monitor pengontrol pergantian oli mesin : out
Langkah selanjutnya
Divisi Training A2B bagaimana ?
Periksa apakah ada ketidak normalan pada
warna gas buang dan kebisingan atau
getaran , jika diketemukan ke tidak normalan • Pengoperasian
segera laporkan. boom naik dan
turun
Putar fuel control dial ke posisi kecepatan • Pengoperasian
penuh ( MAX ) dan lakukan pengoperasian arm masuk keluar
langkah 5 selama 3 sampai 5 menit. • Pengoperasian
bucket curl dan
dump
• Pengoperasian
swing kiri dan
kanan.
Gunakan tombol mode kerja pada panel • Pengoperasian
monitor untuk mengatur mode kerja yang travel maju dan
diinginkan. mundur ( lambat
dan cepat )
• Pengoperasian
steering kiri dan
kanan.

Ulangi pengoperasian berikut ini 3 sampai 5


menit secara perlahan .
Persiapan
Divisi Training A2Bmengoperasikan alat

1. Sebelum mengoperasikan steering lever , periksa arah track


frame / idler . Jika sprocket di depan maka pengoperasian
lever akan terbalik .
2. Saat menggerakkan alat , keadaan disekitar harus aman .
Bunyikan klakson sebelumnya .
3. Jangan biarkan orang lain berada di sekitar kita.
4. Hati – hati saat travel karena bagian belakang alat tidak
terlihat.
5. Bersihkan semua rintangan yang menghalangi alur travel
alat.
6. Jika lever di pindahkan ke dalam area pengurangan
kecepatan, maka kecepatan mesin akan naik dengan tiba –
tiba . Operasikan lever secara hati – hati .
7. Untuk alat yang di lengkapi alarm travel , periksa apakah
peringatan pada alat bekerja dengan baik
Jangan di A2B
Divisi Training lupakan ….!!!!

• Atur swing lock switch ke


posisi ON ( aktif ) dan
pastikan lampu monitor
swing lock monitor
menyala.

• Putar fuel control dial


keposisi kecepatan
penuh untuk
meningkatkan kecepatan
engine.
PENGOPERASIAN
Divisi Training A2B
SWING Sebelum start pengoperasian
swing, putar swing lock switch ke
off dan periksa monitor swing lock
PERINGATAN
apakah sudah mati.
• Bagian belakang melebar
keluar melebihi lebar track
. Periksa area di sekeliling
apakah sudah aman
sebelum bagian atas di
swing. Operasikan control lever alat kerja
• Periksa motor swing lock untuk menjalankan swing . Pada
tidak menyala. posisi N di pakai spring brake.
• Jika lever kontrol swing di
jalankan terlalu cepat ,
struktur bagian atas akan
bergerak dengan cepat .
Jika di jalankan lambat Saat swing tidak di pakai , putar
laun akan bergerak swing lock switch ke posisi ON .
dengan lambat , struktur Periksa monitor swing lock
bagian atas bergerak apakah menyala.
lambat pula .
MENGOPERASIKAN MODE KERJA
Divisi Training A2B

WORKING MODE
Dengan memilih selector mode kerja , pengoperasian alat dapat di
lakukan secara efisien mengikuti kondisi pengoperasian.
Ikuti petunjuk berikut ini untuk pemakaian efektif masing – masing
working mode.
• Saat start switch di ON , working mode di set ke mode A ( digging )
• Gunakan tombol working mode untuk mengatur mode yang paling efisien
yang cocok dengan jenis pekerjaan .
Tombol sekali sentuh untuk
Divisi Training A2B

POWER MAKSIMUM
Tombol ini dapat dipakai selama pengoperasian
untuk meningkatkan power . Gunakan fungsi ini
secara efektif jika diperlukan dengan
menyesuaikan working mode.

Bagaimana caranya ?
• Tekan tombol knop kiri dan tahan , power akan
bertambah sepanjang knob terus di tekan.
Namun power yang bertambah secara otomatis
akan di tunda setelah 8, 5 detik.
• Fungsi ini tidak akan bekerja jika mode kerja di
set ke mode E atau B .
TRAVELING
Divisi Training A2B

Saat traveling melewati rintangan seperti


batu atau sisa tebangan pohon kurangi
kecepatan karena akan mengguncang alat
dan lewati rintangan tanpa harius
melindasnya . sedapat mungkin bersihkan
rintangan atau hindari melewatinya.

TRAVEL DENGAN KECEPATAN


TINGGI
Lakukan travel dengan kecepatan
rendah saat melewati badan jalan
seperti jalan berbatu atau jalan yang
tidak rata dengan bebatuan besar .
Saat traveling berkecepatan tinggi ,
set idler pada arah maju / di depan.
PEMERIKSAAN SESUDAH OPERASI DAN PROSEDUR PARKIR
Divisi Training A2B

Pemeriksaan setelah selesai operasi jangan langsung


dimatikan , ikuti petunjuk dibawah ini :
1. Parkirlah unit yang rata , aman , jauh dari dari bahaya
banjir dan tanah longsor.
2. Mudah dijangkau oleh lub car maupun fuel truck.
3. Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak yang aman .
4. Letakkan semua peralatan kerja diatas tanah dan kunci
locknya , kemudian kecilkan gas / fuel control dial pada
posisi rendah.
5. Idlekan engine selama kurang lebih 5 menit sambil
mengecek kembali apakah ada kebocoran pada sistim
selama operasi .
6. Matikan engine dan turun dari unit memakai metode tiga
titik tumpu.
7. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel terutama
pada carrier roller.
PENGOPERASIAN
Divisi Training A2B MESIN / ENGINE
PERINGATAN
• Sebelum menggerakkan control lever , periksa
arah pandangan track frame. Hal ini untuk
menghindari kesalahan jalan waktu
menggerakkan control lever .
• Bagian belakang mesin merupakan pandangan
yang tak terlihat , maka berhati – hatilah ketika
bergerak mundur.
1. Tekan / atur switch swing lock ke posisi ON , dan
pastikan lampu monitor swing lock menyala .
2. Setelah engine idle 5 menit putar fuel control dial ke
posisi maximum untuk menaikkan kecepatan engine
.
PENGOPERASIAN
Divisi Training A2B KONTROL LEVER
Control lever kerja kiri :
Di gunakan untuk menggerakkan swing dan arm
Control lever kerja kanan :
Di gunakan untuk menggerakkan boom dan bucket .
MENGGERAKKAN MESIN MAJU
1. Atur safety lock lever pada posisi free / bebas . Test fungsi
peralatan kerja dari boom , arm , bucket dan swing . Atur
letak perlengkapan kerja dan naikkan 40 – 50 cm dari tanah
2. Operasikan travel lever atau pedal kanan kiri sebagai
berikut :
• Ketika sprocket berada di belakang , dorong travel lever ke
depan pelan atau injak pedal bagian depan .
• Ketika sprocket berada di depan , tarik lever ke belakang
pelan atau injak pedal bagian belakang .
Menggerakkan mesin mundur kebalikannya dengan gerak
maju .
BERBELOKDivisi Training A2B

• Gunakan travel lever untuk merubah arah .


• Hindari perubahan arah secara mendadak .
BERBELOK SAAT BERHENTI
• Berbelok kekiri :
• Dorong ke depan travel lever atau pedal kanan dan tarik ke
belakang untuk berbelok kekiri ketika mundur .
• Ketika berbelok ke kanan lakukan hal yang sama sama
dengan yang kiri tapi kebalikannya .
MERUBAH ARAH MESIN
• Ketika berbelok kekiri :
• Jika travel lever sebelah kiri di lepas keposisi netral , mesin
akan berbelok kekiri .
• Dan apabila dilakukan sebaliknya maka akan terjadi hal
yang sama .
BERBELOK DI TEMPAT
Divisi Training A2B
• Ketika berputar di tempat ( spin turn ) kekiri tarik travel lever
kekiri dan dorong travel lever kanan ke depan .
• Dan apabila berputar ke kanan lakukan sebaliknya .
SWING
• Sebelum melakukan gerakan swing , tekan switch swing lock ke
OFF dan pastikan lampu monitor swing lock padam .
• Operasikan lever control sebelah kiri untuk melakukan gerakan
swing kekiri maupun ke kanan .
• Ketika swing tidak di gunakan , tekan switch swing lock ke ON,
pastikan lampu monitor swing lock menyala .
WORKING MODE
• Switch ini dapat di gunakan untuk memilih dan menyesuaikan
kondisi operasi , dengan demikian pengoperasian dapat di
lakukan dengan lebih efisien .
Divisi Training
Untuk lebih A2B
mengetahui keefektifan gunakan masing –
masing mode kerja sebagai berikut :
Ketika switch start diputar ON , working mode di set ke A
mode ( digging ) .
Berikut aplikasi penggunaan mode tersebut :
A Mode :
Normal digging ( loading lebih menekankan untuk
produktifitas )
E Mode :
Normal digging ( loading lebih menekankan terhadap
penghematan bahan bakar .
Heavy Duty Lift :
Normal digging ( tenaga boom meningkat ketika hanya
boom yang di gerakkan )
Swing Priority Mode :
Normal digging ( memberikan prioritas swing ketika
kombinasi gerakan boom dan swing ) .
Design by Ambar
Divisi Training A2B

Thanks
for being
my
friend…

Anda mungkin juga menyukai