Page 1 of 10
BAB IV
( MAINTENANCE / P2H )
Tujuan
Tujuan perawatan dapat disimpulkan menjadi 4 yaitu :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai ( High availability , berdaya guna fisik yang
tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanis yang paling baik ( Best
Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce Repair Cost ).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.
Sasaran
1. Memaksimalkan waktu operasi / produksi.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan / hambatan pada saat operasi .
3. Mengetahui kondisi mesin / unit yang digunakan untuk menyiapkan suku cadangnya.
4. Mengatasi gangguan / hambatan dengan cepat pada saat operasi atau produksi.
5. Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai / produksi selama mungkin.
6. Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.
7. Meminimalkan biaya perawatan.
Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut harus mengerti dan memahami antara lain
1. Periode Service.
2. Nama , fungsi , lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada komponen.
3. Lain – lain contohnya melaksanakan P2H dengan benar.
1. Untuk mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan kerusakan yang mungkin akan
timbul atau sedang terjadi .
2. Mengurangi down time dan biaya repair , memperbaiki sehingga tercegah kerusakan yang
lebih fatal./ parah.
3. Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara –cara pengoperasian dan pemeliharaan
PELUMAS
Fungsi oli
1. Membentuk lapisan film
2. Sebagai media pendingin pada sistim.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih .
5. Sebagai pencegah anti karat .
6. Sebagai media pemindah tenaga
3. Periksa kondisi alat dari bawah apakah ada ada kebocoran dari air , solar maupun oli.
4. Periksa oli transmisi , oli brake , oli damper dan oli hidraulik .
5. Buanglah udara yang ada pada tabung ( tarik sampai air habis )
6. Periksa bahan bakar / solar apakah masih ada isinya.
7. Periksa air battery dan lubang pernafasannya.
8. Periksa oli engine dan cek apa ada kebocoran di seputaran engine.
9. Buanglah air dari water separator jika di lengkapi.
10. Periksa kekencangan fan belt dan puley nya.
11. Periksa air radiator , bila kurang tambah dengan air yang sudah direkomendasikan oleh
mekanik atau dari pabrik.
12. Periksa air untuk wiper .
13. Periksa kekencangan belt untuk alternator dan periksa sambungan kabel – kabelnya .
Selalu melaksanakan jenis jenis dari bagian ini sebelum menghidupkan engine setiap hari
Sebelum start engine , gunakan kain untuk membersihkan kumpulan debu dipermukaan battery
atau starting motor dan alternator .
MENGHIDUPKAN ENGINE
1. Putar switch keposisi start untuk menghidupkan engine
2. Ketika engine hidup , lepas switch starter kunci akan kembali secara otomatis ke posisi ON
a. Jangan memutar kunci kontak ke posisi START lebih dari 20 detik .
b. Ketika engine tidak mau hidup, ulangi starting prosedure setelah lebih dari 2 menit .
Untuk menghidupkan engine pada daerah yang dingin , ingatlah cara menghidupkan
engine didaerah dingin.
PEMANASAN
Setelah engine yang dingin hidup, harus dipanaskan engine terus seperti yang berikut dibawah
ini :
1. Jalankan engine pada putaran rendah , dan periksa petunjuk engine oil pressure gauge (1)
bereaksi didaerah hijau .
Ketika engine masih dingin distart , jarum engine oil pressure gauge bergerak melewati
daerah hijau pada gauge , tunggulah hingga jarum engine oil pressure gauge kembali
kedaerah hijau sebelum mulai melanjutkan kelangkah pemanasan .
2. Tarik fuel control lever (2) dan putaran engine pada MENENGAH sampai + 5 menit
tanpa beban.
Peringatan : Jangan menghidupkan engine pada low idle atau high idle lebih dari 20 menit.
1. Injak pedal acelerator perlahan dan jalankan engine tanpa beban pada kecepatan menengah
selama lima menit.
2. Guna memanaskan oli hidrolik pada area dingin , lakukan sebagai berikut :
Periksa bahwa putaran engine halus , kemudian pasang safety lock kontrol lever
perlengkapan kerja ke posisi FREE dan gerakan kontrol lever blade ke posisi masuk dan
keluar atau naik dan turun .
Waktu relief pada posisi ini harus maksimum 10 detik . Dengan harapan pengoperasian
akan mencapai tekanan relief dan akan memanaskan oli hidrolik lebih cepat.
3. Periksa gauge dan lampu caution normal. Jika terdapat yang tidak normal , lakukan
perawatan dan perbaikan . Jalankan engine dengan beban sedang , lihat gauge temperture air
engine dan gauge temperature torque conventer dan tekanan angin berada didaerah hijau.
4. Pastikan bahwa monitor tekanan oli engine dan monitor charger battery sudah padam .
5. Periksa kembali bahwa tidak ada kelainan pada warna gas buang suara atau getaran.
6. Periksa atau gerakkan semua control lever apakah berfungsi secara normal? Apabila ada
gejala tidak normal segera laporkan ke atasan atau hubungi mekanik.
7. Test transmisi maju mundur berikut penggunaan gigi – giginya kemudian belok kanan kiri.
8. Test keakuratan dari brake.
9. Periksa lampu – lampu dan switch sebelum operasi.
MEMATIKAN ENGINE
Jika engine dimatikan mendadak sebelum waktunya , umur engine menjadi pendek .
Konsekuensinya jangan matikan engine mendadak kecuali dalam kondisi darurat
Jika engine over heat jangan mematikan mendadak . Jalankan engine pada putaran
menengah hingga engine dingin sebelum dimatikan.
1. Jalankan engine pada putaran low idle / langsam selama 5 menit hingga secara bertahap
dingin .
2. Putar kunci switch start ke posisi off dan matikan engine .