Anda di halaman 1dari 50

OPERRATION TRAINING & DEVELOPMENT

PERAWATAN GD 705-4
Perawatan

Siswa diharapkan siswa mampu melakukan P2H


dengan benar dan aman .

Cepat memberikan informasi yang tepat saat terjadi


kelainan pada peralatan .
Perawatan

Definisi Perawatan
Adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam
rangka mempertahankan atau mengembalikan
suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima
sampai dengan umur rencana yang telah ditetapkan
.
Perawatan

Perawatan (maintenance) dapat


dikelompokkan menjadi beberapa bagian,
seperti tergambar pada diagram berikut :
PERIODIC
MAINTENANCE
PREVENTIVE
MAINTENANCE CONDITION
BASE
MAINTENANCE
MAINTENANCE
REPAIR &
ADJUSMENT
CORRECTIVE SCHEDULE
MAINTENANCE MAINTENANCE
BREAKDOWN
MAINTENANCE
Perawatan

Preventive Maintenance (Perawatan


Pencegahan)
 Adalah perawatan yang dilakukan dengan interval
waktu tertentu yang maksudnya untuk meniadakan
kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau
kerusakan mesin yang berlebihan atau cenderung
fatal (unit tidak break down) .
Perawatan

Corrective Maintenance (Perawatan Koreksi)


 Adalah perawatan yang dilakukan pada mesin yang
terlanjur break down untuk mengembalikan mesin
pada sandart yang diperlukan .
 Tindakan perawatan bisa berupa reparasi atau
penyetelan bagian bagian mesin .

Contoh :
•Water pump tidak berfungsi
•Starting motor rusak
Perawatan

Planned (Periodic) Maintenance


 Adalah perawatan yang memang sudah diorganisir
dilakukan sesuai dengan rencana, pelaksanaann
sesuai dengan jadwal pengendalian dan pencatatan
.

Contoh :
• Penambahan / penggantian pelumas
dan air pendingin .
• Penggantian filter dan adjustment .
Perawatan

 Condition Base Maintenance


 PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
o Adalah program pemeriksaan mesin secara
lengkap untuk mendapatkan petunjuk seperti :
1. Kondisi ( performance ) unit terakhir atau saat
diperiksa .
2. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau
perbaikan dan estimasi kebutuhan suku
cadang .
3. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap
cara cara pengoperasian dan pemeliharaan .
Perawatan

 Condition Base Maintenance


 PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
o Adalah program pemeriksaan dan pengukuran
bagian-bagian undercarriage untuk mengetahui :
1. Tingkat atau prosentase keausan bagian –
bagian undercarriage .
2. Rekomendasi waktu atau kapan dilakukan
penggantian ( spare stock ).
3. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap
cara – cara pengoperasian dan pemeliharaan .
Perawatan

 Condition Base Maintenance


 PAP (Program Analisa Pelumas)
o Adalah pemeriksaan mengenai pelumas yang
telah digunakan oleh mesin untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui gejala – gejala kerusakan dan
pencegahan kerusakan – kerusakan yang
mungkin akan atau sedang terjadi .
2. Mengurangi down time dan biaya perbaikan ,
sehingga tercegah kerusakan yang lebih parah
atau fatal .
3. Melakukan koreksi atas penyimpangan cara –
cara perawatan .
Perawatan

Break Down Maintenance


 Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan karena
mesin benar-benar mati karena rusak, tetapi
kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya
.

Emergency Maintenance
 Adalah perawatan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya .
Perawatan

Kenapa diperlukannya perawatan


 Agar kondisi mesin tetap stabil sehingga
mempermudah dalam perencanaan .
 Untuk menekan biaya produksi dan
memperhitungkan / merencanakan anggaran.
 Memperpanjang umur mesin .
Perawatan

Tujuan Perawatan
 High Availability (Kesiapan alat untuk beroperasi
yang tinggi).
 Best Performance (Kondisi unit yang paling baik).
 Reduce Cost (Menekan biaya perbaikan).
Perawatan

Hasil dari Tujuan Perawatan


 Umur Alat Mencapai Maksimum
 Produktivitas Tinggi
 Jadwal Pekerjaan Lebih Cepat
 Menguntungkan
Perawatan

 Yang dilakukan dalam Perawatan


 Pengechekan / Inspeksi : Operator
 Penyetelan / Inspeksi : Operator dan
Mekanik
 Penggantian part / oli : Mekanik
 Pembersihan / Cleaning : Operator
 Cara operasi yang benar : Operator
Perawatan

Hal pertama yang dilakukan dalam perawatan


adalah mengelilingi unit .
Perawatan

Sebelum menghidupkan engine, periksa sekeliling


dan bagian bawah unit terhadap kekendoran bolt
dan nut, atau kebocoran oli, fuel, air pendingin,
juga periksa kondisi peralatan kerja dan hydraulic
system . Periksa juga sambungan-sambungan
kabel dan debu-debu yang menempel pada
tempat bertemperature tinggi .
Selalu lakukan pemeriksaan sebagai berikut
setiap hari .
Perawatan

Periksalah kerusakan, keausan, keoblakan


dari peralatan, cylinders, lingkage atau
hoses .
Perawatan

 Bersihkan kotoran dan debu di sekeliling engine,


battery dan radiator . Periksa juga terhadap material
yang mudah terbakar (daun kering, ranting pohon atau
rerumputan) yang terdapat di sekitar battery atau
komponen yang bertemperature tinggi, seperti muffler
dan turbocharger . Bersihkan semua kotoran dan
material yang mudah terbakar tersebut .
Perawatan

Pemeriksaan Rim
Peringatan :
Hati hati saat melakukan perawatan terhadap ban,
kesalahan dalam penanganan perawatan ban dapat
mengakibatkan luka serius .
Periksalah Rim dan ring dari deformasi, korosi dan retak.
Check bagian samping ring, lock ring, baut dan rim flange.
Perawatan

Pemeriksaan tekanan ban


Standar pressure : (16.00-24-12 pr)
Front wheel 2.46 kg/cm²
Rear wheel 2.46 kg/cm²
Perawatan

Pemeriksaan tyre / ban


Perhatikan kelainan yang terdapat pada ban .
1. Ban pecah, rusak atau kawat beat putus .
2. Benang ban kelihatan keluar sampai ¼ bagian
ban .
3. Benang ban koyak sampai 1/3 lebar ban .
4. Ban dengan habis sebelah .
5. Ban dengan radial retak – retak dimana benang
terlihat .
6. Melebihi umur ban atau kerusakan yang tidak
normal lainnya .
Perawatan

Pemeriksaan sebelum menghidupkan engine


1. Periksa batas air pendingin engine
Peringatan :
Jangan sekali-kali membuka tutup air radiator pada saat
engine panas , periksa level air melalui sub tank .

Tutup radiator
Perawatan

1. Periksa batas air pendingin engine


 Periksa dan pastikan jumlah air pendingin (coolant)
ada diantara tanda high dan low pada Sub Tank,
Jika kurang, tambahkan air melalui cap.

Sub tank

Keterangan :
kapasitas cooling system : 58 liter .
Perawatan
Pemeriksaan oli engine
 Pastikan selalu memeriksa level oli
engine sebelum operasi, dan
Dipstick
pastikan unit di permukaan yang
rata .
 Bila engine baru dimatikan tunggu ±
15 menit .
 Bersihkan filler oli, agar kotoran
tidak ikut masuk ke engine .
 Saat pemeriksaan oli engine, ujung
Engine oil filler
dipstick menghadap ke bawah .
 Level oli harus antara range high
dan low .

Keterangan :
kapasitas engine oil pan : 38 liter .
Perawatan

Pemeriksaan oli transmisi


1. Matikan engine, tunggu ± 5 menit .
2. Cabut dan bersihkan dipstick .
3. Masukkan kembali dipstick melalui
pipa dan cabut kembali dipstick .
4. Posisikan dipstick menghadap ke
bawah .
5. Periksa ketinggian oli transmisi dan
harus berada diantara high (H) dan
low (L) .
6. Tambahkan oli apabila levelnya
kurang dari tanda L melalui
transmission oil filler .
Keterangan :
kapasitas oli transmisi : 25 liter .
Perawatan

Pemeriksaan oli final drive


1. Matikan engine dan tunggu ± 5
menit .
2. Cabut dipstick dari final drive oil filler
dan bersihkan.
3. Masukan kembali dipstick ke pipa
dan cabut kembali .
4. Posisi dipstick harus menghadap ke
bawah dan level oli harus berada
antara tanda H ( high ) dan L ( low ) .
5. Bila level oli berada di bawah tanda L
( low ) segera tambahkan melalui
filler .
Keterangan :
kapasitas oli final drive : 63 liter satu sisi
Perawatan

Pemeriksaan oli tandem


case
1. Matikan engine dan tunggu ± 5 menit .
2. Cabut dipstick oil tandem dan Dipstick
bersihkan.
3. Masukan kembali dipstick ke pipa
dan cabut kembali .
4. Posisi dipstick harus menghadap ke
bawah dan level oli harus berada
antara tanda H ( high ) dan L ( low ) .
5. Bila level oli berada di bawah tanda L
( low ) segera tambahkan melalui
filler .

Keterangan :
kapasitas oli tandem case : 190 liter satu sisi .
Perawatan

Pemeriksaan oli circle reverse gear


case
1. Matikan engine dan tunggu ± 5 menit .
2. Buka tutupnya dan periksa ketinggian
Cap
olinya .
3. Semua gear yang di dalam case harus
terendam oleh oli, tambahkan jika oli
kurang .
4. Periksa juga terhadap kemungkinan
adanya partikel dalam oli
( kontaminasi ).
5. Tutup kembali setelah melakukan
pemeriksaan .
Perawatan

Pemeriksaan level oli hidrolik


 Parkir unit ditempat aman dan rata. Sight gauge
 Posisikan blade dan ripper di tanah .
 Bila engine baru dimatikan tunggu ± 5
menit .
 Periksa ketinggian oli hidrolik pada kaca
penduga .
 Pastikan oli berada antara high dan low .
 Tambahkan oli jika pada kaca penduga
kurang.

Keterangan :
kapasitas oli hidrolik : 80 liter .
Perawatan

Pemeriksaan dust indicator


1. Periksa piston warna merah Dust indicator
yang terdapat pada dust
indicator .
2. Apabila piston merah terlihat,
segera bersihkan air cleaner .
3. Setelah air cleaner dibersihkan,
kembalikan piston merah ke
posisi semula dengan cara
menekan tombol bagian atas
dari dust indicator .
Perawatan

Pemeriksaan jumlah fuel Fuel gauge


 Posisikan starting switch pada
posisi ON dan periksa jumlah
fuel melalui fuel gauge .
 Setelah selesai operasi, isi
kembali fuel tank .
 Pastikan breather yang
terdapat pada cap tidak
tersumbat .

Keterangan :
kapasitas fuel tank : 400 liter .
breather
Perawatan

Periksa steering wheel


Hidupkan engine dan periksa gerakan steering .
Standart maximum: 10 s/ d 12 mm .
Perawatan

Pemeriksaan alternator belt


Periksa kekencangan belt saat engine mati, tekan belt
menggunakan ibu jari. Apabila kekencangan belt
melebihi 15 mm segera lakukan perbaikan .
Kekencangan normal : 15 mm ( 0.6 in )
Perawatan

Pemeriksaan fan belt


Tekan belt (sabuk) kecil antara fan pulley (pulli kipas)
dengan alternator pulley (pulley alternator) ± 6 kg.
Jika kendornya lebih dari 10 mm, maka perbaikilah
kekendorannya.
Perawatan

Pemeriksaan fin / sirip radiator
Debu, lumpur dan daun-daun yang melekat dan
menyumbat pada radiator harus disemprot dengan
udara bertekanan, uap air panas atau air dingin dapat
digunakan sebagai pengganti udara bertekanan.
Hati-hatilah jangan sampai membengkokkan siri-sirip
radiator.
Periksalah dan perbaikilah hose, piping kalau ada
yang tidak normal dan bracketnya kalau ada yang
tidak berfungsi dengan baik atau bautnya kendor.
Perawatan

Pemeriksaan battery
 Gas battery mudah meledak, jauhkan dari api atau
panas lainnya. Gunakan lampu sebagai alat
penerang saat pemeriksaan battery, jangan
menggunakan korek api.
 Jangan mengoperasikan unit jika air battery
dibawah LOW.
Perawatan

Pemeriksaan battery
Hal hal yang harus diperiksa pada battery :
1. Level air battery
2. Breather
3. Kekencangan terminal battery
4. Kondisi kabel
5. Bracket
Perawatan

Untuk mencegah kecelakaan, patuhi


beberapa hal berikut :
 Isi battery ditempat yang sirkulasi udaranya cukup .
 Gunakan kaca mata, dan sarung tangan karet .
 Hindari menghisap gas battery .
 Gunakan prosedur yang benar saat menjumper unit.
 Jika terkena air battery, cuci dengan air, gunakan soda
untuk menetralkan asam .
 Jika mata terkana cairan battery segera cuci dengan
air selama 10-15 menit, dan periksakan ke dokter .
Perawatan

 Minyak pelumas
 Bahan dasar oli
Dasar oli terdiri dari suatu campuran senyawa
senyawa hydrocarbon dengan bermacam macam
komposisi . Senyawa hydrocarbon diklasifikasikan
ke dalam hydrocarbon paraffinic, naphthenic dan
aromatic .
Karena hydrocarbon paraffinic memiliki kekentalan
yang terbaik, sehingga biasa digunakan untuk oli
pelumas .
Perawatan

Komposisi additive
 Oli pelumas engine, roda gigi dan oli hidrolik diproduksi
dengan menambahkan paket paket additive berlainan
kedalam oli dasar .
Contoh additive :
 Detergency / Pembersih
 Acid neutralization / Menetralkan asam ( anti karat )
 Oxidization inhibittor / mencegah oksidasi terjadinya lumpur
 Antiwear / Pencegah keausan
 Improvement of viscosity index / menaikan kwalitas
 Antifoam / anti busa
 Load carryng capacity / beban berat
Perawatan

Klasifikasi viskositas
Viskositas dan kualitas oli diklasifikasikan dengan standard
SAE (The Society of Automotive Engineers).
Klasifikasi terlihat dalam tabel. Huruf “W” artinya “winter”
dan menjamin oil pada temperaturre rendah, mudah
mengalir. Sebagai contoh, dalam Multigrade SAE 15W- 40,
oil ini mempunyai kemampuan pelumasan yang baik
sampai 15⁰C,dan memiliki viskositas sama seperti oli SAE
40 pada temperature 100⁰C.
Perawatan

Kwalitas minyak pelumas


Kwalitas oli diklasifikasikan dengan standard API (American
Petroleum Institute).
Oli diklasifikasikan kedalam C Series (klas CA sampai CE)
untuk engine diesel, dan S series (klas SA sampai SG)
untuk engine gasolin. Oli engine klas CD telah melewati test
charger (pembebanan) pada engine diesel turbocharger
silinder tunggal. Uji engine ini ialah untuk mengevaluasi
kemampuan pencegahan terhadap melekatnya (stuck) ring
piston .Oli klas CE baru-baru ini terlihat dipasaran, juga
boleh digunakan. Oli CE ini telah diuji pada engine
Cummins dan truck Mack disamping klas CD.
Perawatan

Pemeriksaan pada saat operasi


 Secara periodik (dari waktu ke waktu) lakukan
pemeriksaan kondisi Instrument Panel.
 Jika terjadi keabnormalan, secepatnya lakukan
pemeriksaan dan perbaikan (laporkan ke atasan).
Perawatan

Pemeriksaan setelah engine mati


 Periksa keliling unit dan periksa peralatan kerja
serta roda. Periksa juga kebocoran oli dan air, bila
menemukan kondisi abnormal, segera laporkan ke
atasan.
Perawatan

 Contoh beberapa gangguan yang terjadi secara umum


dan penyebabnya :

1. Engine oil pressure monitor menyala


a. Jumlah oli di oil pan kurang
b. Oil filter buntu / kotor
c. Adanya kebocoran oli engine

2. Asap hitam
a. Campuran bahan bakar dengan udara lebih banyak
bahan bakar.
b. Air cleaner element kotor / buntu
Perawatan

 Contoh beberapa gangguan yang terjadi secara umum


dan penyebabnya :

3. Hunting
a. Terdapat banyak gelembung udara dalam fuel
system .

4. Asap kebiru - biruan


b. Oli ikut terbakar .
c. Kebocoran kompresi tinggi .
d. Turbocharge rusak, oli bocor ke air intake dan
exhaust system .
Perawatan

 Contoh beberapa gangguan yang terjadi


secara umum dan penyebabnya :

5. Asap keputih - putihan


a. Fuel bercampur dengan air .
b. Injection timing tidak tepat .

6. Radiator Coolant Level menyala


c. Jumlah air pendingin kurang .
d. Tutup radiator kendor .
Perawatan

 Contoh beberapa gangguan yang terjadi


secara umum dan penyebabnya :

7. Low power hydraulic


a. Oli kurang
b. Oil filter buntu
c. Oil pump rusak
d. Seal cylinder rusak
e. Relief valve rusak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai