Anda di halaman 1dari 7

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA MESIN ALAT BERAT

OLEH:

ABDI MUHAMAMD (062140210274)


DWI AKBAR ANUGRAH (062140212156)
4PPA

Dosen Pengampu : Dr. Baiti Hidayati, S.T., M.T

Teknik Mesin Produksi dan Perawatan


Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya
2023
A. Pengertian Maintenance
Maintenance atau Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor
yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya
saing di pasar. Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat
diterima. Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara
suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.

B. Tujuan Maintenance
Maintenance bertujuan untuk menjaga dan memelihara fasilitas dan peralatan
agar selalu dalam kondisi siap pakai, untuk melaksanakan pemakaian secara
efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan
(fungsi dan kualitas). Terein dalam bahasa yunani adalah istilah dari perawatan
atau maintenance yang artinya ialah memelihara, merawat, dan menjaga
C. Macam-macam Maintenance
Terdapat dua jenis MAINTENANCE yaitu;
1. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah jenis perawatan yang biasanya di lakukan berkala
pada suatu mesin ataupun alat guna menghindari berbagai macam kerusakan yang
bisa terjadi baik itu kerusakan kecil maupun kerusakan besar.
Preventive Maintenance memiliki beberapa tujuan di antaranya :
• High Availability (berdaya guna fisik tinggi)
Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai kapan pun di
butuhkan dan dengan berbagai kondisi
• Best Performance (berdaya guna mekanis paling baik)
Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima walaupun
jarang di pakai ataupun sering di pakai dalam jangka waktu yang Panjang
• Reduce Repair Cost (mengurangi biaya perbaikan)
Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat karena sedari awal
berbagai macam kerusakan berat yang bisa terjadi sudah di cegah sejak
dini sehingga tidak terjadi
2. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan apabila kerusakan
sudah terjadi pada suatu alat maupun unit yang sedang di operasikan, selain
karena kerusakan Corective Maintenance juga di lakukan pada mesin atau unit
yang di rasa kinerja kurang maksimal/optimal.
Corrective Maintenance memiliki beberapa tujuan di antaranya :
• Mencegah kerusakan yang terjadi menjadi lebih parah atau berakibat yang
lebih patal di bandingkan kerusakan yang sudah terjadi.
• Mengurangi biaya Perbaikan yang mungkin di perlukan karena kerusakan
parah yang hisa terjadi
• Memperpanjang umur pakai walaupun sudah terjadi kerusakan

Contoh corrective maintenance pada kasus ini adalah terjadi overheat yang di
sebabkan karena kurang nya kinerja pada cooling system yaitu tidak berfungsi nya
radiator fan dan solusi yang dapat di berikan adala dengan cara memperbaiki
radiator fan ataupun jika di perlukan di lakukan penggantian pada radiator fan
guna meningkatkan kinerja pada cooling system

D. Program Yang Dipakai Pada Perawatan Alat Berat


Alat berat yang digunakan setiap beroperasi pastinya akan menurunkan
kemampuannya secara bertahap, agar alat berat anda selalu dapat memberikan
hasil yang optimal maka perlu perawatan yang rutin dilakukan. Berikut ini adalah
langkah-langkah perawatan untuk alat berat anda.
Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah/memindahkan
kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan pada machine. Preventive
Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda–tanda kerusakan atau
rusak. Untuk demikian ini,preventive maintenance dibagi atas tiga model
maintenance :
1.PerawatanbBerkala
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan
setelah peralatan bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam kerja ini
adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service
meter) yang ada pada alat tersebut. Untuk melaksanakan periodic maintenance ini,
meliputi:
a.InspeksibBerkala
Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan
mingguan, hal ini untuk mengetahui kedaan machine apakah aman untuk
dioperasikan. Dalam melaksanakan periodic inspection terutama dalam
pelaksanaan perawatan harian (daily maintenance), bisa menggunakan beberapa
alat bantu, antara lain:
Check sheet: Suatu form (daftar) yang dipergunakan untuk mencatat hasil operasi
dari tiap – tiap machine dalam satu hari operasi.
Daily check: Suatu form (daftar) seperti halnya check sheet, perbedaannya hanya
pada ukurannya yaitu pocket size sehinggga operator atau service-man akan
dengan mudah mencatatnya.
b.bPerawatanbBerkala
Perawatan machine / unit yang teratur adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan memperpanjang umur unit. Waktu
dan uang yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan dikompensasi dengan memperpanjang umur unit dan berkurangnya
ongkos operasi unit.
Semua angka yang menunjukkan jumlah jam kerja pada keterangan yang tertera
padacheck sheet adalah didasarkan pada angka–angka yang dilihat pada service
meter. Tetapi dalam praktek sangat dianjurkan pelaksanaan perawatan lebih
memudahkan dan meyenangkan.
Pada lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu
mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan pada buku petunjuk.
Jadi perawatan berkala adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan
yang dilakukan secara kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah
ditentukan berdasarkan hour meter ( HM ).
Mesin baru harus dioperasikan dengan hati – hati, terutama mengenai hal-hal
berikut ini:
• Setelah start, hidupkanlah engine kira – kira 5 menit pada putaran rendah
untuk memanaskannya sebelum beroperasi.
• Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi.
• Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba-tiba,
mengerem dengan tiba- tiba serta membelok dengan tajam jika tidak
diperlukan.
• Pada pengoperasian 250 jam kerja pertama, oli dan elemen saringannya
harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang baru dan
asli.
• Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala
seperti yang ditunjukan pada buku petunjuk.
• Ingatlah selalu untuk mempergunakan bahan bakar dan minyak pelumas
yang dianjurkan oleh pabrik.
2. Jadwal Overhaul
Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standard
overhaul yang di lakukan dan ditemukan terhadap masing-masing komponen yang
ada. Jadwal overhaul dilaksanakan untuk merekondisi mesin atau komponen agar
kembali ke kondisi standard sesuai dengan Standar Pabrik.
Interval waktu yang telah di tentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka
ragam seperti kondisi medan operasi, periodic service, skill operator dan
sebagainya.
Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu mesin / komponen
tersebut rusak. Macam–macam overhaul:
• Engine overhaul
• Transmission overhaul
• Final drive overhaul
• General overhaul
• Dan lain-lain.
3. Condition Base Maintenance
Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti semula
(standard), dengan cara melakukan pekerjaan service Seperti: PPM, PPU yang
hasil pengukurannya disesuaikan dengan standard yang terbaru (service news dan
modification program).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan
adalah sebagai berikut:
• Kecuali diinstruksikan secara spesifik atau khusus, lakukanlah pekerjaan
perawatan dengan engine dalam keadaan mati. Ketika melakukan
pekerjaan dengan keadaan engine hidup,pekerjaan harus dilakukan oleh
dua orang. Seorang operator harus duduk di tempat duduk operator dan
yang lain melakukan pekerjaan perawatan. Keduanya harus bekerjasama
dengan erat untuk menjamin keselamatan kerja yang semaksimal
mungkin.
• Gantungkanlah tanda peringatan (tag lock) untuk mencegah orang lain
mengoperasikan mesin.
• Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur
kerja.
• Sebelum membuka tutup/cap radiator, lepas terlebih dahulu tekanan yang
ada di dalamnya.
• Hindari untuk membuka tutup/cap tangki dan saluran pembuangan olinya
ketika masih panas.
• Setelah penggantian oli, penggantian elemen saringan, pembersihan dan
lain-lain, lakukan bleeding (pembuangan) udara jika diperlukan.
• Untuk semua tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat,
hindari membuka saringan pada saat melakukan pengisian oli,
• Pelumas/oli tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan.
Pada saat melakukan pengecekan level oli harus menunjukkan ukuran
yang tepat.
• Ketika melakukan greasing, semua grease yang lama harus keluar dan
terganti oleh grease yang baru, kemudian bersihkanlah grease yang keluar
dari bagian yang digreasing.
• Ketika melakukan penggantian oli, lakukanlah pemeriksaan oli bekas,
filter, dan magnetik plug dari serbuk/geram.
• Ketika membuka bagian-bagian yang memakai o-ring, bersihkan
dudukannya, dan ganti dengan yang baru.
Adapun hal-hal dibawah ini adalah peringatan secara umum untuk keselamatan
dalam pelaksanaan perawatan :
• Pergunakanlah helm, safety shoes, sarung tangan. Gunakan kacamata
apabila diperlukan.
• Apabila pekerjaan perawatan dilakukan oleh lebih dari satu orang,
koordinirlah pekerjaan tersebut demi keselematan dan mencegah
terjadinya salah komunikasi.
• Cegahlah orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati unit
yang sedang diinspeksi.
• Gunakan selalu spare part yang direkomendasikan oleh pabrik.
• Gunakan Oli, grease, coolant, yang direkomendasikan oleh pabrik.
• Gunakan pelumas yang kondisinya bersih, baik pelumas, tempat maupun
alat untuk proses pengisian.
• Periksa atau ganti oli pada tepat yang tidak berdebu, untuk mencegah
kontaminasi.
Sebelum melakukan proses maintenance perhatikan hal-hal berikut:
• Parkir unit di tempat yang rata dan keras, kemudian aktifkan parking
brake.
• Jika pekerjaan dilakukan di ruang tertutup, perhatikanlah ventilasi udara.
• Cuci unit terlebih dahulu, terutama yang harus lebih diperhatikan adalah
pada tempat-tempat pengisian dan drain oli.

Anda mungkin juga menyukai