Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ahmad Bcahtiar

NIM : 181010800169
Matakuliah : Manajemen Perawatan

1. Apa tujuan dibentuknya bagian maintenance diperusahaan ?


• Maintenance dilakukan pada mesin/peralatan sebuah perusahaan dengan maksud
agar tujuan komersil perusahaan tersebut tercapai, dan juga kegiatan maintenance
yang dilakukan adalah untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan seperti
terjadinya kerusakan yang terlalu cepat dimana kerusakan tersebut bisa saja berasal
dari keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang salah.

2. Maintenance penting bagi beberapa pihak, jelaskan alasannya ?


• Karena maintenance adalah kegiatan pendukung bagi tujuan komersial, maka
seperti kegiatan lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah.
Dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka mesin/peralatan produksi dapat
digunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama
mesin/peralatan tersebut dipergunakan atau sebelum jangka waktu yang telah
direncanakan tercapai.

3. Sebutkan dan uraikan tiga dasar utama dalam maintenance ?


• Membersihkan
Membersihkan adalah pekerjaan yang paling utama dan mendasar dalam
maintenance, dimana peralatan dibersihkan dari debu atau kotoran sejenis lainnya.
Dalam melakukan pembersihan memerlukan petunjuk yaitu sebagai berikut :
- Bagaimana melakukan pekerjaan itu
- Kapan pekerjaan akan dilakukan
- Alat bantu yang diperlukan
- Hal-hal yang perlu dihindari dalam pekerjaan tersebut
• Memeriksa
Memeriksa adalah memeriksa pada bagian - bagian peralatan yang dianggap perlu
dan dilakukan secara teratur yang mengikuti jadwal tertentu yang dibuat atas dasar
pertimbangan yang cukup mendalam yaitu sebagai berikut :
- Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu pekerjaan
- Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menyebabkan kerusakan
- Berdasarkan rekomendasi dari produsen pembuat instalasi yang bersangkutan
• Memperbaiki
Memperbaiki adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki jika terdapat
kerusakan pada unit instalasi

4. Jelaskan masing-masing tentang Planned Manintenance, Preventif Maintenance,


dan Corrective Maintenance ?
• Planned maintenance (perawatan yang terencana)
Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada
rangkaian proses produksi.
• Predictive Maintenance
Predictive Maintenance dipakai hanya pada sistem-sistem yang akan menimbulkan
masalah-masalah serius jika terjadi kerusakan pada mesin atau pada proses-proses
yang berbahaya. Tipe pemeliharan jenis ini lebih maju dibanding dengan dua tipe
sebelumnya. Ditandai dengan menggunakan teknik-teknik mutakhir (advance
scientific techniques) termasuk statistik probabilitas untuk memaksimalkan waktu
operasi dan menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu.
• Preventive Maintenance
Preventive Maintenance (PM) adalah deteksi dan tindakan secara cepat pada
ketidaknormalan peralatan sebelum mengakibatkan kerusakan atau kerugian.
• Corrective Maintenance
Pemeliharaan Korektive adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki
suatu bagian mesin (termasuk penyetelandan reparasi) yang telah terhenti untuk
memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.

5. Gambarkan aliran informasi dalam Corrective Maintenance ?


• Aliran Informasi Corrective Maintenance
Adanya kerusakan atau gangguan dalam instalasi pabrik perlu segera
dikonfirmasikan dengan semua bagian terkait agar masalah ini dapat ditanggulangi
secara baik dan benar.
Pada gambar dibawah ini memperlihatkan contoh blok diagram aliran informasi
dalam corrective maintenance. Adapun pada kenyataannya aliran informasi seperti
ini bergantung pada kebijaksanaan perusahaan-perusahaan masing-masing untuk
mencapai corrective maintenance yang handal.
Oleh karenanya laporan terperinci tentang suatu kerusakan peralatan adalah sangat
penting untuk dianalisis sehingga dapat diambil tindakan-tindakan yang tepat untuk
mengatasi atau mencari alteratif penyelesaian sebelum kerusakan serupa terulang
kembali (lihat gambar). Perlu disadari bahwa corrective maintenance tidak dapat
menghilangkan atau mengeliminasi semua kerusakan, tetapi harus mampu
mencegah terulangnya kerusakan yang serupa.
Dengan corrective maintenance ini maka jumlah kerusakan berkurang dan waktu
terhentinya peralatan produksi (down time) juga berkurang sehingga kapasitas
produksi dapat ditingkatkan.
Pada beberapa kasus di lapangan kegiatan perbaikan sangat erat hubungannya
dengan bagian produksi dimana semakin cepat informasi adanya kerusakan dari
bagian produksi masuk ke Maintenance maka kerusakan dapat lebih cepat ditangani
serta kerusakan yang lebih parah dapat dicegah.

6. Apa yang dimaksud dengan Total Productive Maintenance, uraikan ?


• Total Productive Maintenance atau disingkat dengan TPM adalah suatu sistem yang
digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui
perawatan perlengkapan dan peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat
kerja.

7. Sebutkan dan jelaskan enam tahap dalam pengalihan sebagian tugas-tugas


maintenance ?
• Corrective Maintenance, merupakan perawatan yang terjadwal ketika suatu sistem
mengalami kegagalan untuk memperbaiki sistem pada kondisi tertentu.
• Preventive Maintenance, meliputi semua aktivitas yang terjadwal untuk menjaga
sistem / produk dalam kondisi operasi tertentu. Jadwal perawatan meliputi periode
inspeksi.
• Predictive Maintenance, sering berhubungan dengan memonitor kondisi program
perawatan preventif dimana metode memonitor secara langsung digunakan untuk
menentukan kondisi peralatan secara teliti.
• Maintenance Prevention, merupakan usaha mengarahkan maintenance free design
yang digunakan dalam konsep “Total Predictive Maintenance (TPM)”. Melalui
desain dan pengembangan peralatan, keandalan dan pemeliharaan dengan
meminimalkan downtime dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya
siklus hidup.
• Adaptive Maintenance, menggunakan software komputer untuk memproses data
yang diperlukan untuk perawatan.
• Perfective Maintenance, meningkatkan kinerja, pembungkusan/ pengepakan/
pemeliharaan dengan menggunakan software komputer.

8. Uraikanlah tentang Predictive Maintenance ?


• Predictive Maintenance merupakan cara terbaik dalam melakukan perawatan
mesin produksi, dengan adanya Predictive Maintenance anda dapat memprediksi
kapan waktu memperbaiki mesin anda. Dengan demikian, kinerja mesin anda tetap
berjalan dengan lancar sehingga proses produksi tidak akan terhambat.
9. Buatlah contoh jadwal preventive maintenance (mesin silahkan tentukan sendiri)

JADUAL PERAWATAN UNTUK KONDISI KHUSUS TB-SERIES (PANTHER & PICKUP


KONDISI MEDAN YANG KHUSUS :
A: Menempuh jarak pendek berulang kali
B: Menempuh jalan yang buruk
C: Menempuh jalan berdebu
D: Menempuh medan yang dingin/ atau medan bergaram
ITEM INTERVAL PERAWATAN KONDISI
A B C D A+D
Oli Mesin Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) ✓ ✓
Saringan Oli Mesin Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) ✓ ✓
Pipa Gas Buang dan Mountingnya Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles) ✓ ✓ ✓
Elemen Saringan Udara Ganti setiap 20,000 km (12,000 miles) ✓
Kelonggaran & Kerusakan Sistem Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles) ✓
Kemudi
Grease Universal Joint & Sliding Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) ✓ ✓
Sleeve
Oli Transmisi Ganti setiap 10,000 km (6,000 miles) ✓
Oli Gardan Ganti setiap 10,000 km (6,000 miles) ✓
Disc Brake & Brake Pad (Rem Depan) Periksa setiap 10,000 km (6,000 miles) ✓ ✓ ✓
Tromol dan Kampas (Rem Belakang) Periksa setiap 10,000 km (6,000 miles) ✓ ✓ ✓

10. Sebagai seorang manager teknik, upaya apa yang anda lakukan dalam
menangani permasalah dalam pelaksanaan maintenance ?
• Saya akan melakukan, mulailah dengan aset yang paling penting dalam operasi
bisnis. Lalu, tentukan kebutuhan maintenance. Kemudian tentukan sumber daya
(biaya dan SDM) yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan. Terakhir, pastikan
ada rencana pelatihan untuk memastikan SDM mampu melakukan maintenance.
Operasi aset yang tidak sesuai Perusahaan kadang tidak memahami kegunaan
maksimal dari aset-aset yang mereka miliki dan sering menggunakan aset tanpa
memikirkan optimisasi masa guna aset. Sebetulnya, menggunakan aset melebihi
atau kurang dari fungsi optimumnya berpengaruh pada masa gunanya. Untuk
mengatasinya, perusahaan harus menggunakan asetnya sesuai dengan instruksi,
memahami dampak yang ditimbulkan jika menggunakan aset di luar kapasitasnya,
dan jika perusahaan tidak bisa beroperasi sesuai kapasitas aset, maka perusahaan
harus menyiapkan manajemen mitigasi risiko.
• Manajemen risiko yang tidak matang
Manajemen aset perusahaan yang baik adalah manajemen yang tidak hanya
mengatur operasi aset dan perawatannya, tapi juga mengatur penanggulangan risiko
jika ada permasalahan yang terjadi. Risiko di sini adalah konsekuensi dari perlakuan
terhadap aset. Oleh karena itu, untuk mengatasi risiko, perusahaan harus pertama,
melakukan pemeriksaan dan identifikasi. Kedua, mengeksekusi manajemen dan
pengontrolan. Ketika dua hal tersebut tidak dilakukan dengan baik, akan
berpengaruh pada manajemen aset yang tidak efektif. Untuk dapat benar-benar
menanggulangi risiko, perusahaan dapat mengikuti model manajemen risiko ISO
3100 yang secara singkat meliputi:
➢ Mengerti konteks
➢ Pemeriksaan masalah: identifikasi, analisis, dan evaluasi
➢ Penyelesaian masalah
➢ Monitor dan review

Anda mungkin juga menyukai