Anda di halaman 1dari 25

PEMELIHARAAN MESIN

DAN FASILITAS
PRODUKSI
Pembahasan

01 Pengertian
03 Metode
Pemeliharaan

02 Cara-cara
Pemeliharaan 04 Alat analisis
Pengertian
● Mesin menurut KBBI : perkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu
yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor
penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam.
● Mesin Menurut Gasperz (2010: 45) adalah input dalam produksi yang
membutuhkan energi untuk menjalankan aktivitas proses produksi, energi
yang dimaksud adalah dalam bentuk bahan bakar, minyak pelumas, tenaga
listrik, air untuk keperluan pabrik dan lain-lain.
● Menurut Corder (1996) : pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu
kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
dalam atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
● menurut The American Management Association, Inc. (1971) : adalah
kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan untuk menjaga kondisi
fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan
kapasitas sebenarnya secara efisien.
Fungsi Pemeliharaan
Pemeriharaan mempunyai fungsi yang sangat menentukan dalam
kegiatan produksi dari suatu perusahaan yang menyangkut
kelancaran atau kemacetan produksi, hasil produksi dan efisien
produksi.

• Operasi yang aman dan Waktu operasi yang maksimal

• Pemakaian daya yang rendah dan waktu operasi yang murah

• Kendala operasi atau untuk menghindari penghentian mesin


karena kerusakan atau keclakaan.

• Umur yang lebih Panjang

• Operasi yang memuaskan melalui penjadwalan perawatan


Lanjutan

Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang


baik antara lain:

• Mesin atau peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan
akan dapat dipergunakan di dalam jangka waktu yang relatif panjang
• Proses produksi dengan peralatan tersebut dapat berjalan dengan lancar karena
dengan adanya pemeliharaan yang baik
• Dapat menghindarkan diri atau paling tidak menekan sekecil mungkin dari adanya
kemungkinan dari adanya kemungkinan kerusakan-kerusakan yang berat.
Lanjutan
Peralatan atau fasilitas produksi dapat berjalan dengan baik dan stabil,
sehingga pengendalian kualitas proses akan berjalan dengan baik dan
kualitas produksi akhir dapat dipertahankan dalam tingkat yang tinggi.  
perusahaan tidak menekan biaya pemeliharaan, oleh karena penggantian
atau perbaikan kecil-kecilan ini biayanya lebih murah daripada
 kerusakan fatal
Penyimpangan penyerapan bahan baku dapat ditekan seminimal mungkin.
Pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada akan semakin
berkurang karena perencanaan beban bagi masing-masing mesin dan
peralatan produksi yang ada dalam perusahaan dapat direalisasikan
dengan sebaik-baiknya.
Tujuan Pemeliharaan

• Tujuan utama dari pemeliharaan adalah memelihara keadaan suatu


peralatan atau mesin agar dalam kondisi yang telah ditetapkan dengan
biaya pemeilharaan serendah-rendahnya.

• Tujuan pemeliharaan adalah untuk memeliharan kemampuan sistem dari


pengendalian biaya, dimana sistem harus dirancang dan dipelihara untuk
mencapai standar mutu dan kinerja yang diterapkan (Jay Heyzer dan
Barry Render 2006 : 700).
Lanjutan
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin.
Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
• Untuk memperpanjang kegunaan asset,
• Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
• Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
• Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Lanjutan
Sedangkan Menurut Sofyan (2004), tujuan pemeliharaan yaitu:
• Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi,
• Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu,
• Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di
luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,
• Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
• Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja,
• Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment)
yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Cara Pemeliharaan
Menurut pendapat Prawirosentono (2001,p.305), cara pemeliharaan mesin
dan fasilitas produksi antara lain:
• Keamanan Mesin dan Operator
Untuk setiap mesin atau perangkat sudah ada ketentuan mengenai
karakteristik mesin atau perangkat tersebut. misalnya temperatur, air dan
angin tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan .
• Kelancaran mesin atau perangkat.
Pemberian minyak pelumas secara teratur dan pemeriksaan mesin serta
peralatannya secara berkala bertujuan agar dapat menjaga kelancaran mesin,
sehingga proses produksi berjalan lancar.
• Mutu produk.
Menjaga mutu produk bertujan untuk selalu dapat memenuhi criteria kualitas
dengan merendahkan kualitas produk serendah-rendah mungkin.
Lanjutan

Sedangkan menurut pendapat assauri (2004.P.98) semua tugas dan kegiatan


pemeliharaan dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima tugas pokok
• Inspeksi (Inspection)
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala
(routine schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana serta
kegiatan pengecekan atau pemeriksaan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan
dan membuat laporan hasil pengecekan dan pemeriksaan tersebut.
• Kegiatan Teknik (Engineering)
Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan peralatan yang baru dibeli,
pengembangan peralatan atau komponen yang perlu diganti, serta melakukan
penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut.
Lanjutan
• Kegiatan Produksi (Production)
Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu
memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan
pekerjaan yang disarankan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan service dan
pelumasan. Kegiatan produksi ini dimaksudkan agar kegiatan produksi dalam pabrik
dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana.
• Pekerjaan Administrasi (Clerical Work)
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi
kegiatan pemeliharaan yang menjamin adanya catatan-catatan mengenai kegiatan atau
kejadian-kejadian yang penting dari bagian pemeliharaan.
• Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan
tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
Lanjutan

Corder (1992) memaparkan prosedur yang harus


dilalui dalam melakukan kegiatan pemeliharaan
• Menentukan apa yang akan dipelihara.
• Menentukan bagaimana aset atau sarana
tersebut dipelihara.
• Menyusun spesifikasi pekerjaan yang dihimpun
dari jadwal pemeliharaan.
• Membuat perencanaan mingguan
• Membuat dan mengisi blangko laporan
pemerikasaan yang diikutkan bersama
Metode Pemeliharaan

Menurut Bengtsson (2004) mengklasifikasikan sistem pemeliharaan menjadi dua


garis besar yaitu:
• Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang menggunakan pendekatan
aktifitas pemeliharaan hanya dilakukan ketika mesin/alat breakdown. Dimana
pemeliharaan dilakukan setelah mengenali kerusakan yang terjadi dan
bertujuan untuk mengembalikan kondisi ke keadaan dimana mesin/peralatan
tersebut dapat berfungsi dengan baik.
• Preventive maintenance
Preventive maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan pada
(jadwal) interval atau kriteria yang telah ditentukan untuk mengurangi
kemungkinan kerusakan atau degradasi fungsi mesin/peralatan.
Lanjutan

Berdasarkan pengertian ini, preventive maintenance dapat dibagi menjadi dua,


yaitu:
• Predetermined maintenance. Aktifitas pemeliharaan dilakukan berdasarkan
interval waktu tertentu atau banyaknya penggunaan tanpa investigasi terlebih
dahulu terhadap kondisi mesin/peralatan tersebut.
• Condition based maintenance. Aktifitas pemeliharaan preventif yang berdasarkan
performa atau parameter pengawasan (parameter monitoring). Pengawasan
terhadap performa dan parameter kondisi pada condition based maintenance
(CBM), menurut Bengtsson, dapat dilakukan berdasarkan jadwal yang ditentukan
atau kontinyu.
Lanjutan

Sedangkan Colder ( 1992)


mengklasifikasikan sistem
pemeliharaan menjadi
• pemeliharaan terencana (planned
maintenance)
• pemeliharaan tak terencana
(unplanned maintenance), dalam
bentuk pemeliharaan darurat
(breakdown maintenance).
Lanjutan
Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan terencana ini terdiri dari pemeliharaan pencegahan (preventive
maintenance) dan pemeliharaan korektif (corrective maintenance).
• Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
• Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)
Menurut Prawirosentono (2000), pemeliharaan korektif (corrective maintenance) adalah perawatan yang
dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak sesuai dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar
fasilitas/peralatan tersebut dapat digunakan kembali dalam operasi, sehingga proses produksi dapat berjalan
lancar kembali.
Organisasi Pemeliharaan

Pada dasarnya organisasi perawatan mesin yang


baik ialah bila tetap memperhatikan problem-
problem setempat dengan memperhatikan jenis
operasi, kontinuitas operasi, situasi geografis,
ukuran pabrik, lingkup perawatan mesin, dan
kondisi tenaga kerja.

Konsep organisasi yang baik harus didasari


beberapa pemikiran. Pemikiran yang dimaksud
berupa adanya deskripsi kerja yang jelas dan tidak
Biaya Pemeliharaan
Biasanya makin tinggi nilai pabrik, makin tinggi
pula biaya perawatannya. Umur pabrik,
keterampilan para operatornya, perlunya terus
menjalankan pabrik tersebut memiliki peranan
yang besar dalam menentukan pentingnya
perawatan dan biaya yang dapat dibenarkan
(Walley, 1987).
• Biaya pemeliharaan preventif terdiri atas biaya-
biaya yang timbul dari kegiatan pemeriksaan dan
penyesuaian peralatan, penggantian atau perbaikan
Produktifitas dan Efisiensi Pemeliharaan

Efektivitas merupakan ukuran yang menggambarkan


sejauh mana sasaran dapat dicapai, sedangkan
efisiensi menggambarkan bagaimana sumber-sumber
daya dikelola secara tepat dan benar. Efektivitas dan
efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas
yang tinggi (Atmosoeprapto, 2000).
Dalam mencapai efektivitas pemeliharaan mesin dan
seluruh fasilitas produksi secara optimum, maka
Prawirosentono (2000) membagi kegiatan
maintenance menjadi lima kegiatan pokok, yaitu:
Lanjutan
 
Siagian (2002) menyatakan bahwa prinsip efisiensi secara sederhana berarti
menghindarkan segala bentuk pemborosan. Efisiensi mesin merupakan rasio antara
keluaran aktual dan kapasitas efektif. Kapasitas efektif adalah keluaran maksimum
yang dapat dihasilkan mesin pada kondisi nyata yang antara lain dipengaruhi oleh
penjadwalan produksi, perawatan mesin, faktor kualitas, dan waktu istirahat
operator. Keluaran aktual adalah laju keluaran yang benar-benar dicapai.

Masalah efisiensi dalam manajemen pemeliharaan lebih ditekankan pada aspek


ekonomi dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi, dan alternatif tindakan
yang dipilih untuk dilaksanakan sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
Di dalam persoalan ekonomis ini, perlu diadakan analisis perbandingan biaya antara
masing-masing alternatif tindakan yang dapat diambil (Assauri, 2004).
Alat Analisis

Computerized Maintenance Management Systems


(CMMS)
Lanjutan

● CMMS adalah ystem yang digunakan untuk melakukan pengukuran, ystem, dan mengelola seluruh
siklus pemeliharaan. Fungsi dari CMMS itu sendiri adalah mengelola proses kerja, memfasilitasi
aliran informasi, melacak biaya dan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan (Mitchell, 2006).
● Menurut Duffua, CMMS adalah suatu ystem informasi yang disesuaikan untuk melayani
pemeliharaan. CMMS digunakan dalam proses pengumpulan data, pencatatan, penyimpanan,
memperbaharui, pengolahan dan peramalan. CMMS penting untuk melakukan perencanaan,
penjadwalan, dan mengendalikan kegiatan pemeliharaan melalui pelaporan yang efektif
Lanjutan

Fasilitas yang terdapat di dalam suatu CMMS, yaitu:


● Data mengenai aset
● Adanya work request dan work order
● Perencanaan dan penjadwalan kerja
● Pengelolaan sumber daya, termasuk skill, personil
● Penjadwalan kegiatan preventive maintenance
● Manajemen dan pengendalian proses pembelian serta penyimpanan
Lanjutan

Sparepart CMMS digunakan untuk melakukan pengukuran, analisa dan


mengelola seluruh siklus pemeliharaan (Mitchell, 2006, hal 254).
Tingkat keunggulan CMMS perusahaan dapat dilihat dari lima tingkat
kedewasaan dibawah ini
• Excellence
• Competence
• Understanding
• Awareness
• Innocence

Anda mungkin juga menyukai