Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka perusahaan

menginginkan usahanya terus berkembang agar dapat mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan, salah satu yang harus diperhatikan adalah masalah

pemeliharaan mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan merupakan salah satu alat

produksi yang mempunyai peran yang sangat penting dalam prokduktivitas suatu

organisasi atau perusahaan, dimana suatu produktivitas sangat bergantung pada

mesin dan peralatan.

Pemeliharaan (maintenance) adalah kombinasi dari berbagai kegiatan yang

dilakukan untuk memelihara fasilitas Produksi termasuk mesin dan alat – alat

produksi lainya atau untuk memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat

diterima. Selain itu pemeliharaan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

menjaga fasilitas – fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau

penyesuaian yang diperlukan agar tercapai suatu keadaan operasi produksi yang

memuasakan dan sesuai dengan yang direncanakan.

n maintenance yang dilakukan PT Spindo. bertujuan untuk menjaga

peralatan dalam keadaan baik dan dapat menghindari kemacetan – kemacetan atau

kerusakan – kerusakan secara dini yang akhirnya keinginan pimpinan maupun

pelanggan dapat terpenuhi dengan adanya kegiatan operasi yang lancar.


Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan sangat

diperlukan sekali dalam melaksanakan aktivitas proses produksi agar dapat

berjalan dengan lancar. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan

merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam menjamin kelancaran

pelaksanaan aktivitas proses produksi.

Pemeliharaan adalah semua kegiatan untuk menjaga atau memelihara mesin,

fasilitas beserta peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian,

juga penggantian yang diperlukan agar dapat diharapkan suatu keadaan operasi

produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat penting didalam suatu

perusahaan atau pabrik yang ditujukan untuk menjamin agar mesin – mesin

produksi mampu dioperasikan dengan baik dalam rangka proses pengambilan

barang . Kebutuhan akan produktivitas yang lebih tinggi dan meningkatkan

keluasan mesin dewasa ini menuntut peranan yang lebih besar dari fungsi

pemeliharaan sehingga mesin – mesin dapat digunakan secara optimal dan tanpa

ada gangguan dalam pengoperasiannya.

Fungsi pemeliharaan dalam sebuah perusahaan sangat penting karena

merupakan suatu peranan pembantu supaya alat – alat perlengkapan dapat bekerja

efektif, baik untuk mempertahankan standar – standar kualitatif maupun supaya

dapat mempertahankan standar – standar kuantitatif dan standar biaya dari biaya

output.

Dengan demikian maka pemeliharaan tidak saja berfungsi untuk menjamin

kelancaran kegiatan produksi, akan tetapi juga dapat menjamin agar mutu produk

yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan dan demikian pula dengan

jumlah atau kuantitas barang yang dihasilkan.

Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka peralatan pabrik dapat

digunakan untuk proses produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami

kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut digunakan untuk proses produksi

atau sebelum jangka waktu yang direncanakan tercapai.


2.2 Tujuan Pemeliharaan

Para pelaku kegiatan industri pasti menyadari akan pentingnya peranan


perawatan mesin guna menunjang aktifitas produksi mereka. Secara umum, tindakan
perawatan mesin dilaksanakan agar proses produksi pada suatu industri berjalan lancar
dan maksimal. Namun, tujuan-tujuan lain yang tidak kalah penting dalam hal perawatan
mesin industri antara lain:
1. Menunjang kemampuan berproduksi pada mesin agar dapat mencapai target
produksi pada sebuah industri.
2. Menjaga kualitas produk pada tingkat yang diharapkan.
3. Membantu mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang harus dikeluarkan
perusahaan jika terjadi kerusakan pada mesin industri, sehingga menjaga modal
yang diinvestasikan perusahaan selama kurun waktu yang ditentukan.
4. Dengan melaksanakan kegiatan perawatan mesin secara efektif dan efisien, maka
diharapakan tingkat biaya maintenance dapat ditekan serendah mungkin.
5. Untuk menjamin keselamatan pekerja yang mengoperasikan mesin industri.
2.3 Jenis – jenis Pemeliharaan
Dalam perusahaan besar kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap
mesin-mesin dan peralatan pabrik memerlukan suatu metode dan prosedur tertentu
sesuai dengan schedule dan program yang telah ditetapkan sehingga dapat
menjamin kelancaran operasi perusahaaan.
Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan atas dua
macam yaitu sebagai berikut :
1. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang sudah
terjadwal dan terencana. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada alat/mesin dan menjaganya selalu tetap dalam
kondisi normal selama dalam pengoperasian. Ruang lingkup pekerjaan Preventive
termasuk : inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan
atau mesin – mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Corrective Maintenance
Corrective maintenance merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang telah
direncanakan yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan
pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan
dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik
karena rusak ataupun batas maksimum penggunaan yang telah ditentukan.
3. Autonomus Maintenance
Autonoumous Maintenance merupakan suatu kegiatan perawatan /
pemeliharaan mandiri, kegiatan ini dirancang untuk melibatkan operator dalam
perawatan mesinnya sendiri. Autonomus maintenance tidak sekedar hanya
merawat namun didalamnya terdapat unsur inspeksi, standardrisasi dan assesment.
4. Predictive maintenance
maintenance jenis ini memiliki kesamaan dengan preventive maintenance
tetapi tidak dijadwal secara teratur. Predictive maintenance mengantisipasi
kegagalan sebuah perlengkapan sebelum terjadi kehancuran total. Predictive
maintenance menganalisa suatu situasi peralatan dari trend perilaku peralatan.
Trend ini dapat dipakai untuk menebak sampai kapan peralatan dapat
beroperasi secara normal. Sedangkan preventive maintenance adalahtindakan
pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal inidilaksanakan untuk
mengantisipasi masalah-masalah yang bisa mengakibatkan kehancuran pada
komponen atau perangkat dan menjaganya tidak jarang kali tetap normal sekitar
dalam operasi. Fungsi Predictive Maintenance adalah untuk menangkal terjadinya
kehancuran peralatan sekitar operasi berlangsung. Maintenance peralatan
dilaksanakan secara terjadwal cocok dengan perkiraan umur peralatan. Kegiatan
preventif maintenance diciptakan menuruttasklist maintenance cocok dengan
tingkat kritikal perlengkapan tersebut. Tujuan Pekerjaan Predictive Maintenance
sendiri ialah mengeleminasi gangguan pada mesin dengan merealisasikan
teknologi yang cocok untuk mengukur situasi dari suatu mesin, mengidentifikasi
dan mengadukan permasalahan segera mungkin dan menebak waktu pelaksanaan
perbuatan korektif dilaksanakan.

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa
jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)

Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena
harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya.
Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak
dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan
lagi diperbaiki.

2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)

Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti
industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian
ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan
siap pakai.

Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:

1. Availability:

Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan.

2. Downtime:

Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan.

3. Check:

Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.

5. Facility Register

Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi
peralatan/fasilitas.

5. Maintenance management:

Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama.


6. Maintenance Schedule:

Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-kejadian yang
menyertainya.

7. Maintenance planning:

Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya
manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.

8. Overhaul:

Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari
fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

9. Test:

Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.

10. User:

Pemakai peralatan/fasilitas.

11. Owner:

Pemilik peralatan/fasilitas.

12. Vendor:

Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik dan


bangunan-bangunan.

13. Efisiensi:

14. Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).

15. Shut-in:

Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).

16. Shut-down:

Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.


2.4 Strategi Perawatan

Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi


pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan
tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.

Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:

• Tenaga kerja yang terampil


• Ahli teknik yang berpengalaman
• Instrumentasi yang cukup mendukung
• Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:

• Umur peralatan/mesin produksi


• Tingkat kapasitas pemakaian mesin
• Kesiapan suku cadang
• Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
• Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.

2.5 Perawatan Mesin Di Industri


Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan
biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah
dirancang dengan baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi.
Misalnya perbaikan mesin dilakukan pada saat tidak digunakan atau dengan pertimbangan
bahwa pelaksanaan perbaikan tidak menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu
inspeksi pada umumnya dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.
PT. SPINDO (Steel Pipe Industry of Indonesia) merupakan salah satu perusahaan besar
di Indonesia yang bergerak di bidang industri penghasil produk pipa besi, tiang besi, pipa
stainless steel bahan baku dari pembuatan pipa ini adalah Coil. PT. SPINDO mengalami
kesulitan dikarenakan seringnya terjadi kerusakan pada mesin ERW/Mill yang
mengakibatkan berkurangnya jumlah waktu yang digunakan untuk memproduksi barang.
Dengan sering terjadinya kerusakan ini, juga mengakibatkan penjadwalan produksi yang
sudah dibuat harus direvisi karena tidak bisa digunakan.
Untuk mengatasi hal ini, PT. SPINDO telah membuat dan melakukan penjadwalan
perawatan mesin pada ERW/Mill yang dilakukan pada tiap 1 dan 2 bulan sekali tergantung
pada jenis mesinnya. Kerusakan pada mesin memang tidak dapat diketahui secara pasti kapan
terjadinya sehingga perawatan mesin yang telah dibuat tidak selalu berjalan tiap 1 dan 2
bulan sekali dan apabila ada pesanan dilakukan perawatan dahulu sebelum melakukan
produksi, sehingga perlu dilakukan perbaikan penjadwalan perawatan mesin. Khususnya di
Mesin ERW Mill 609 (C6) ini selalu tejadi kerusakan pada bagian – bagian Sub-mesin nya,
berikut ini adalah contoh sub-mesin dari ERW Mill 609 (C6) :
1. Uncoiler
Mesin ini berfungsi sebagai tempat pemisah Coil / Strip yang sudah dipotong menjadi
tipis – tipis dan masih berbentuk seperti gulungan dan akan diuraikan untuk ke proses
mesin selanjutnya.
2. Accumulator
Mesin ini berfungsi sebagai tempat wadah / penampungan strip yang sudah diuraikan
dari uncoiler
3. Forming
Mesin ini berfungsi sebagai tempat proses pembentukan pipa dimana strip yang masih
berbentuk pipih seperti kertas akan dibentuk menjadi silindris seperti pipa
4. Welding
Mesin ini sebagai tempat pengelasan dimana bagian pipa yang sudah dibentuk
menjadi silindis dan akan dilas untuk menjadi pipa yang utuh
5. Sizing
Mesin ini berfungsi sebagai tempat pembentukan pipa yang sudah selesai di las akan
dibentuk menjadi ukuran yang sesuai dibutuhkan
6. Cutting
Mesin ini sebagai tempat proses pemotongan pipa yang selesai melakukan tahap
pembentukan dan akan dipotong sesuai dengan panjang pipa yang dibutuhkan

7. Conveyor
Mesin ini sebagai tempat pemindahan pipa yang sudah dipotong ke tempat
pengumpulan pipa.
Perawatan cutting
1. Periksa apakah ada air, minyak atau benda lain disekitar gergaji dan bersihkan
2. Periksa apakah ada serpihan baja pada gergaji dan bersihkan
3. Periksa apakah ada beberapa bagian yang perlu pelumasan
4. Periksa apakah tekanan gas (oli) berada pada kisaran yang ditentukan
5.

Cutting
Merupakan Sub mesin dari ERW Mill yang berfungsi sebagai proses
pemotongan pipa baja
Cold saw adalah teknologi pemotongan online baru di industri tabung las H.F.
Bandingkan dengan gesekan panas gergaji, karakteristik utamanya adalah
prinsip penggilingan dingin. Ujung tabung halus dan tanpa duri setelah
dipotong. Untuk persyaratan kualitas tinggi, ini tidak perlu pengobatan kedua
secara off-line. Selain itu, karena penggunaan teknologi pelacakan servo,
akurasi panjang pemotongan lebih tinggi daripada gergaji komputer tradisional.
Polusi debu dan kebisingan jelas berkurang dalam proses produksi.
Gergaji dingin adalah gergaji bundar yang dirancang untuk memotong logam
yang menggunakan bilah bergigi untuk mentransfer panas yang dihasilkan
dengan memotong keripik yang dibuat oleh bilah gergaji, yang memungkinkan
bilah dan bahan yang dipotong tetap dingin. Ini berbeda dengan gergaji abrasif,
yang mengikis logam dan menghasilkan banyak panas yang diserap oleh bahan
yang dipotong dan melihat pisau.

Saat logam mengembang saat dipanaskan, pemotongan yang abrasif


menyebabkan baik material yang dipotong maupun blade meluas, menghasilkan
peningkatan upaya untuk menghasilkan potongan dan potensi pengikatan. Ini
menghasilkan lebih banyak panas melalui gesekan, menghasilkan peningkatan
keausan blade dan konsumsi energi yang lebih besar.

Gergaji dingin menggunakan baja kecepatan tinggi padat (HSS) atau tungsten
carbide-tip, pisau gergaji yang dapat dibentuk ulang. Mereka dilengkapi dengan
motor listrik dan unit reduksi gigi untuk mengurangi kecepatan rotasi mata
gergaji dengan tetap mempertahankan torsi konstan. Hal ini memungkinkan
mata gergaji HSS untuk memberi makan pada tingkat yang konstan dengan
beban chip yang sangat tinggi per gigi.

Gergaji dingin mampu memproses sebagian besar paduan besi dan non-ferro.
Keuntungan tambahan termasuk produksi duri minimal, lebih banyak percikan
api, lebih sedikit perubahan warna dan tidak ada debu. Gergaji yang dirancang
menggunakan sistem pendingin banjir untuk menjaga gigi gergaji tetap dingin
dan dilumasi dapat mengurangi percikan api dan perubahan warna sepenuhnya.
Jenis gergaji dan jumlah gigi, kecepatan potong, dan laju umpan semua harus
sesuai dengan jenis dan ukuran bahan yang dipotong, yang harus dijepit secara
mekanis untuk mencegah gerakan selama proses pemotongan.

Spraygun
ARC melting shot spraying adalah penggunaan dua kawat konveyor kontinyu sebagai
elektroda yang dapat dikonsumsi, busur yang antara dua potong kawat konduktif digunakan
sebagai sumber panas untuk melelehkan dirinya sendiri, dan kemudian mengirim atomisasi
logam cair ke permukaan produk dengan kecepatan tinggi untuk membentuk sebuah lapisan .

Untuk menjaga stabilitas busur terbakar di dua ujung kawat, di satu sisi Anda perlu ditambah
aliran udara kemudian membuat logam cair dari ujung logam, di sisi lain perlu membangun
keseimbangan yang sesuai dengan tegangan busur, busur kecepatan arus dan kawat.
Pola ini dapat lebih mengontrol ukuran partikel jet, dan karena dua sumber gas yang berbeda
dapat digunakan, khususnya penambahan gas inert yang digunakan, menciptakan kondisi
untuk kontrol lapisan khusus.
Dalam para ahli generasi tua dari industri atas dukungan dan bantuan mereka, Shanghai
Liangshi memanfaatkan sepenuhnya teknologi kontrol modern, kebebasan memproduksi
peralatan dan teknologi canggih, dan terus-menerus meningkatkan dan mengembangkan
produk terminal yang dapat dipasarkan membutuhkan tembakan peleburan dan peralatan
semprotan, menjadi pemimpin industri .

Dari awal peralatan host busur seri LSQD8D yang dikembangkan untuk seri LSARC dan seri
LSARCE, pistol semprot peleburan dari seri LSQD8 kedelapan yang dikembangkan ke seri
LSQD8S, seri LSQD9, seri LSQD10 dan seri LSARC2E yang dikabutkan, untuk memenuhi
persyaratan semprotan peleburan yang berbeda dari pelapis. Sistem kontrol sesuai dengan
kondisi berbeda yang dikonfigurasi, untuk memenuhi persyaratan penggunaan operasional.
\

Matthews
A - Unit Kontrol SX-32e
SX-32e adalah printer ink jet yang menggunakan hingga empat print head untuk mencetak
pesan. Print head dikontrol menggunakan input dari peralatan seperti speed encoder, aktivator
cetak dan PC. Arah cetak diatur secara individual untuk setiap kepala cetak.
B - Hingga empat Print head
Print head menggunakan tinta dari unit persediaan tinta untuk menandai target cetak (F)
sesuai dengan sinyal yang diterima dari unit kontrol.
C - Unit suplai tinta
Digunakan untuk memasok tinta dan cairan pembersih ke print head.
D - Seorang penggerak printout (opsi)
Aktivator cetak (biasanya dari jenis fotosel) digunakan untuk mendeteksi keberadaan target
cetak (F) dan memberi sinyal unit kontrol bahwa sudah waktunya untuk mencetak.
E - Encoder kecepatan (opsi)
Encoder kecepatan mengubah gerakan target cetak (F) menjadi pulsa listrik. Pulsa digunakan
oleh unit kontrol sebagai referensi ketika secara otomatis menyesuaikan celah horizontal
antara titik-titik agar sesuai dengan kecepatan target cetak. Biasanya encoder kecepatan
dipasang ke jalur konveyor dan menghilangkan kecepatan target dari sana. Pengkode
kecepatan selalu diperlukan ketika kecepatan target cetak dapat berubah selama hasil cetak
atau tidak rata.
2.1 Pengertian Perawatan
Perawatan (Maintenance) merupakan suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan
menjaga mesin / peralatan dalam kondisi yang terbaik dan supaya dapat digunakan untuk melakukan
produksi sesuai dengan perancanaan. Dengan kata lain maintenance adalah kegiatan yang diperlukan
untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke
kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
2.2 Macam – macam Jenis Perawatan
Perawatan (maintenance) dapat dibagi beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi
kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat
beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi
mendadak
2. Preventive Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive
maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan
pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.
Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam
melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga
pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin
secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance
biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.

b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)


Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive
Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada
komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku
mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan
berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih
menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
3. Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi
penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan
Produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective Maintenance biasanya
dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi secara
abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).

Pengertian Perawatan dan Perbaikan


Perawatan adalah Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga,
memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala
sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam
dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana
dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-
kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan
dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam
lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat,
peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses
produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut.
Seperti pada umumnya mesin,maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia
dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan
khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik
pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan
berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.
1. Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang
benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil
pemotongan dan cairan pendingin
Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja
secara keras dengan mengunakan palu/hammer
Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram
yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh
eretan.
Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin
2. Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
1) Kepala tetap Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan
mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di
antaranya adalah:
 Putaran poros utama tersendat-sendat
 Putaran poros utama terlalu berat
 Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
 Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
 Tidak senter
2) Eretan Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-
baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
 Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha
mengatasinya ialah dengan memperbaiki gigi pinion atau mengganti gigi pinion yang baru
 Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.
 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
 Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
 Pompa pada apron sangat sulit dioperasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudah kotor.lakukan pembersian atau penggantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipasalurannya
3) Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan. Jika hal
ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan
meja atau rangka mesin
4) Kunci chak :
Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering
digunakan untuk membuka dan mengencangkan pencekam, perawatan yang harus dilakukan
adalah :
 Periksa bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka
pengencangan terjadi slip
 Jika terjadi haus, perlu penambahan daging, dengan cara pengelasan listrik 
 Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi,
( segi empat )
 Setelah terbentuk rapihkann bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja

Anda mungkin juga menyukai