Anda di halaman 1dari 3

Macam - macam dari maintenance (pemeliharaan) yaitu :

1. Preventive Maintenance
Preventive maintenance merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang sudah terjadwal
dan terencana.Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat/mesin dan menjaganya selalu tetap dalam kondisi
normal selama dalam pengoperasian.Contoh kegiatan ini adalah melakukan
pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur apakah telah sesuai
hasilnya untuk kondisi normal suatu alat/mesin, pengecekan kondisi pelumasan pada
alat/mesin dll.

2. Predictive Maintenance

Predictive maintenane merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang dalam


melakukannya dengan cara prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan
berkala. Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikator-indikator yang terpasang pada
suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk
menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.

3. Corrective Maintenance
Corrective maintenance merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang telah
direncanakan yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan
pada buku petunjuk alat tersebut.Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan dan
penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena
rusak ataupun batas maksimum penggunaan yang telah ditentukan.

4. Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance merupakan suatu kegiatan perbaikan yang dilakukan tanpa
adanya rencana terlebih dahulu.Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada
alat/mesin yang sedang beroperasi, sehingga mengharuskan perbaikan secara
menyeluruh ataupun menggantinya.

Pengertian Maintenance (pemeliharaan)


Maintenance (pemeliharaan) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Di
dalam praktek-praktek maintenance masa lalu dan saat ini di baik sektor swasta dan
pemerintahan mengartikan maintenance itu adalah suatu tindakan pemeliharaan mesin atau
peralatan pabrik dengan memperbaharui usia pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.

Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan
bagian produksinya.Karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya,
sedangkan bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang menghasilkan
uang. Secara umum sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan
kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan pada
peralatan produksi/mesin.

Tujuan Maintenance (pemeliharaan)


Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya "manajemen pemeliharaan mesin"
tujuan maintenance yang utama adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperpanjang kegunaan aset;


2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu;
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas
dan menjaga modal uang diinvestasikan tersebut;
4. untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja;
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja;
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah

Fungsi Maintenance (pemeliharaan)

Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi maintenance adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan
optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.

Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik


terhadap mesin adalah sebagai berikut :

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan
akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang;
2. pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan
dengan lancar;
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses
produksi berjalan;
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses
dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula;
5. Dapat dihindarinya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan;
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan
bahan baku dapat berjalan normal.

Anda mungkin juga menyukai