TUGAS AKHIR
JUM’ATUR RAHMAN
BP: 1401032025
TUGAS AKHIR
Oleh :
JUM’ATUR RAHMAN
BP. 1401032025
Pembimbing I Pembimbing II
Tugas akhir yang Berjudul Rancang Bangun Sistem Proteksi Arus Lebih dan
Temperatur pada Motor Induksi 1 Fasa Berbasis Arduino Uno telah
disidangkan atau dipertanggungjawabkan di depan tim penguji sebagai berikut
pada hari Jum’at 06 Oktober 2017 di Program Studi Teknik Listrik Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang.
Yefriadi ST., MT
4. Nip. 19710124 200112 1 003 Anggota ........................
Mengetahui:
“ Allah berfirman, Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-
baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
(QS. Al-Mu’minun 23 : Ayat 51)
Terimakash kepada kedua orang tua ku yang telah mendidik dengan penuh kasih
sayang tanpa mengenal lelah, yang rela berkerja keras demi pendidikan yang tinggi
untuk anak-anaknya. Pahlawan yang membuat kami memiliki berpendidikan yang
lebih-lebih baik, yang dimana anak-anaknya bisa memiliki pendidikan yang layak
dan lebih tinggi. Walaupun kita sederhana tetapi pendidikan tidak boleh sederhana
atau tidak boleh miskin, karena pendidikan adalah salah satu identitas atau derajat
seseorang. Saya merasa sangat bangga kepada orang tua saya yang rela memberi
pendidikan, yang rela mengantar dan menyekolahkan dan menguliahkan jauh-jauh.
Untuk kedua adik-adik saya semangatalah dalam menjalani pendidikan yang sedang
dijalani dan raih-raih lah pendidikan yang tinggi. Terimakasih kepada keluarga
besar yang telah mendukung dan memberi motivasi sehingga saya bisa kuliah dan
meyelesaikan kuliah. Rela dan ikhlas mengantarkan saya mendaftar sekolah sampai
kuliah. Maaf saya hanya bisa meminta dan terima kasih, Apa yang dilakukan orang
tua, adik-adik dan keluarga besar demi pendidikan saya, sangat berarti, memiliki
makna, hidayah dan ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Teruntuk Dosen Pembimbing Tugas Akhir saya Bapak Yefriadi ST., MT dan Bapak
A.Fadli ST., MT. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan atas kesabaran,
waktu dan ilmu yang bapak berikan. Saya bersyukur Pak, karena Allah masih
melindungi saya dalam memperjuangkan tugas akhir ini sampai saya lulus sidang
tugas akhir ini pak, Itu semua tidak terlepas dari dorongan dan bimbingan bapak
dalam membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Semangat ,arahan dan
motivasi yang bapak berikan tidak akan pernah saya lupakan Pak.. Semua jasa bapak
takkan terbalas oleh saya pak, semoga Allah memberikan yang terbaik buat bapak
dan sehat selalu Pak.. Semoga kelak kita dipertemukan di-Surga-Nya Pak..Aamiin Ya
Allah.
Terima kasih kepada kawan-kawan teknik listrik tahun 2014 yang telah memberi
support, membimbing dan menjadi kawan yang baik selama mejalani kuliah tiga
tahun ini. Banyak suka duka yang dilalui selama proses kuliah. Tidak terasa waktu
telah berlalu, masa-masa kuliah yang senang asik susah payah dijalani dengan
bersama.
Hanya tulisan ini yang bisa saya persembahkan, Terimakasih atas do’a dukungan
dan motivasi.
ABSTRAK
Motor induksi 1 fasa digunakan secara luas pada berbagai industri.
Motor jenis ini rentan terhadap terjadinya arus lebih. Gangguan arus lebih akan
menyebabkan panas pada kumparan motor sehingga dalam jangka waktu yang
lama akan menurunkan kemampuan isolasi motor. Potensi terjadinya gangguan
karena menurunnya kekuatan isolasi motor akan meningkat dan dapat
mengakibatkan kebakaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem peralatan
proteksi untuk mengatasi kerusakan pada motor induksi 1 fasa saat bekerja.
Penelitian tugas akhir ini merancang dan membuat alat proteksi arus
lebih dan temperatur lebih pada motor induksi 1 fasa dengan menggunakan
Arduino uno. Sensor arus dan sensor temperatur digunakan sebagai mendeteksi
nilai arus dan temperatur pada motor induksi 1 fasa.
Dari hasil pengujian alat proteksi arus lebih dan temperatur pada motor
induksi 1 fasa. Nilai arus pada memplet motor sebesar 7,8 A, dan nilai arus yang
setting sebesar 8,58 A. Dari kelas motor, temperatur motor sebesar 80ºC. Nilai
temperatur motor diseting sebesar 80ºC Jika nilai arus atau temperatur motor
lebih besar atau samadengan 80 ºC maka proteksi akan bekerja dan motor trip
setelah waktu setting penundaan trip berkerja. Waktu setting penundaan trip 1
detik.
Kata Kunci: Sistem proteksi, Motor Induksi 1 fasa, Arduino uno, Sensor arus,
Sensor temperatur.
KATA PENGANTAR
laporan tugas akhir ini yang berjudul Rancang Bangun Sistem Proteksi Arus
Lebih dan Temperatur pada Motor Induksi 1 Fasa berbasis Arduino Uno,
Wassalam.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Negeri Padang Tahun 2017. Dalam menyelesaikan laporan ini, Penulis banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu Penulis
1. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendo’akan
3. Bapak Dr. H. Afrizal Yuhanef, ST., M.Kom., selaku Ketua Jurusan Teknik
Tugas Akhir, yang telah memberikan banyak ilmu sehingga penulis mampu
i
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir, yang telah memberikan banyak ilmu dan masukan sehingga
7. Seluruh staf pengajar, staf teknisi, dan tenaga administrasi di Jurusan Teknik
8. Untuk semua pihak yang telah membantu Penulis sampai laporan ini selesai.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bisa menjadi amal jariyah penulis, serta menjadi inspirasi untuk dapat berkarya
Jum’atur Rahman
Bp. 1401032025
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 3
1.5 Metode Penyelesaian Tugas Akhir .................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
2.1 Proteksi ............................................................................................................ 6
2.2 Motor Listrik ................................................................................................... 8
2.2.1 Klasifikasi Motor Induksi ........................................................................ 9
2.2.2 Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa...................................................... 10
2.2.3 Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa ....................................................... 11
2.2.4 Proteksi Arus Lebih pada Motor Induksi 1 Fasa ................................... 11
2.2.5 Temperatur Motor Induksi ..................................................................... 13
2.2.6 Kerugian Pada Motor Listrik ................................................................. 15
2.3 Sensor Arus ACS712..................................................................................... 17
2.4 Sensor Suhu DS18B20 .................................................................................. 19
2.5 Arduino Uno .................................................................................................. 20
2.5.1 Daya ....................................................................................................... 20
2.5.2 Memori .................................................................................................. 22
2.5.3 Input dan Output ................................................................................... 22
2.5.4 Piranti Komunkasi Arduino .................................................................. 23
2.5.5 Pemograman Arduino ............................................................................ 23
iii
2.6 LCD (Liquid Crystal Display) ...................................................................... 24
2.7 I2C Module .................................................................................................... 27
2.8 Keypad 4×4 ................................................................................................... 27
2.9 Relay Module 1 Channel .............................................................................. 28
2.10 Buzzer .......................................................................................................... 29
2.11 Light Emitting Diode (LED) ........................................................................ 30
2.12 Push Button ................................................................................................. 32
2.13 Power Supply............................................................................................... 33
2.13.1 Cara Kerja Power Supply..................................................................... 35
iv
4.2 Pengujian Mikrokontroller Arduino Uno ...................................................... 60
4.3 Pengujian LCD dan I2C ................................................................................ 62
4.4 Pengujian Keypad 4x4................................................................................... 64
4.5 Pengujian Relay Module 1 channel ............................................................... 66
4.6 Pengujian Buzzer ........................................................................................... 68
4.7 Pengujian LED............................................................................................... 69
4.8 Pengujian Kontaktor ...................................................................................... 70
4.9 Pengujian Sensor Suhu DS18B20 ................................................................. 70
4.10 Pengujian Sensor Arus ACS712.................................................................. 71
4.511Pengujian Alat Keseluruhan ....................................................................... 73
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 78
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 78
5.2 Saran .............................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram blok sistem proteksi arus lebih dan temperatur pada motor
induksi1 fasa .......................................................................................... 43
vi
Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Power Supply ....................................................... 45
Gambar 3.4 Koneksi Pin sensor suhu DS18B20 kearduino uno ............................... 47
Gambar 3.7 Koneksi Pin Shield LCD 4×20 dan I2C kearduino ................................ 50
Gambar 3.10 Rangkaian daya system proteksi arus lebih dan suhu pada motor induksi
1 fasa arduino uno ............................................................................... 53
Gambar 3.11 Rangkaian keseluruhan alat proteksi arus lebih dan suhu pada motor
induksi 1 fasa berbasis arduino uno ..................................................... 54
Gambar 3.12 (a) Rancangan mekanik tampak atas (b) Rancangan mekanik tampak
samping (c) Rancangan mekanik tampak bagian dalam ...................... 55
Gambar 3.13 Flowchart Program Rancang bangun sistem proteksi arus lebih dan
temperature pada motor induksi 1 fasa berbasis arduino uno .............. 57
Gambar 4.6 Hasil pengujian LED merah dan LED biru ............................................ 69
Gambar 4.7 Grafik perbandingan kenaikan nilai suhu DS18B20 dan thermometer . 71
Gambar 4.8 Grafik hasil pengujian dan perbandingan sensor ACS712 dan
Amperemeter ......................................................................................... 73
vii
Gambar 4.9 Proses pengujian alat system proteksi arus lebih dan temperatur pada
motor universal ac.................................................................................. 74
Gambar 4.11 a) Hasil tampilan lcd saat nilai arus lebih dan temperatur terbaca (b)
Hasil tampilan lcd pada saat terjadi trip. .............................................. 75
Gambar 4.12 a) Hasil nilai arus dan temperatur lebih melewati batas 80°C (b) Hasil
tampilan lcd pada saat terjadi trip......................................................... 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Temperature rise for large motors with 1.0 sevice factor .......................... 13
Tabel 2.2 Fungsi pin Sensor Arus ACS712 ................................................................ 18
Tabel 3.1 Koneksi sensor arus ACS712 30 A kemikrokontroller arduino uno ......... 46
Tabel 3.2 Koneksi sensor suhu DS18B20 kemikrokontroller arduino uno .............. 47
Tabel 3.3Koneksi Pin keypad 4x4 kearduino uno ..................................................... 48
Tabel 3.4 Koneksi Pin relay module 1 channel pada 4x4 kearduino uno .................. 49
Tabel 3.5 Koneksi Pin keypad 4x4 kearduino uno .................................................... 50
Tabel 3.6 Koneksi Buzzer ke Arduino Uno ............................................................... 51
Tabel 3.7 Koneksi LED Merah ke Arduino Uno ....................................................... 52
Tabel 3.8 Koneksi LED biru ke Arduino Uno .......................................................... 52
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran power supply ................................................................ 60
Tabel 4.4 Hasil pembacaan suhu antara sensor DS18B20 dan termometer dalam
celcius ........................................................................................................ 70
Tabel 4.5 Hasil pembacaan arus antara sensor ACS712 dan amperemeter ................ 72
Tabel 4.6 Hasil pengujian alat proteksi arus lebih dan temperatur pada motor
universal ac dengan Iset 8,58 A dan suhu setting 80°C ............................ 76
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan dijalankan dengan menggunakan arus searah dan arus bolakbalik. Motor arus
keperluan industri. Motor arus bolak-balik motor (AC) ialah suatu mesin yang
berfungsi untuk mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi
tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga mekanik tersebut berupa
Motor listrik digunakan secara luas pada berbagai industri. Motor jenis ini
rentan terhadap terjadinya arus lebih. Gangguan arus lebih akan menyebabkan
panas pada kumparan motor sehingga dalam jangka waktu yang lama akan
kebakaran [2].
Selama ini, jenis pengaman motor induksi satu phasa telah banyak diproduksi
atau dijual di pasaran, akan tetapi pengaman yang dijual di pasaran lebih spesifik
pada jenis gangguan tertentu saja. Selain jenis pengaman yang terpisah-pisah
pengaman motor induksi satu phasa di pasaran sulit dalam proses instalasinya.
1
2
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat alat yang dapat mendeteksi serta
mengamankan motor induksi satu phasa dari gangguan arus lebih dan suhu.
Pengaman motor induksi ini lebih mudah digunakan dari pada pengaman yang
ada dipasaran. Untuk setting arus bisa dimasukan melalui tombol sehingga dapat
diatur arus setting yang di inginkan. Selain itu dalam proses instalasi lebih mudah
dibuat dan mudah dalam wiringnya. Pengaman ini dilengkapi dengan display dan
lampu indikator untuk mengetahui besar arus dan jenis gangguan yang terjadi
“Rancang Bangun Sistem Proteksi Arus Lebih dan Temperatur pada Motor
Induksi 1 Fasa Berbasis Arduino Uno”. Dari pembuatan alat pengaman motor
induksi satu fasa ini diharapkan motor dapat bebas dari gangguan arus lebih dan
1. Bagaimana motor induksi satu fasa agar terhindar dari gangguan arus lebih
2. Bagaimana cara mikrokontroller arduino uno agar dapat membaca arus dan
3. Bagaimana cara agar perangkat lunak dan perangkat keras dapat bekerja
sesuai keinginan.
1.3 Tujuan
1. Membuat sistem proteksi arus dan temperatur pada motor induksi satu fasa
3. Modul relay arduino akan berkerja dan memutus teapabila terjadi arus lebih
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pembuatan tugas akhir
arus.
temperatur.
5. Menggunakan LCD 4x20 sebagai menampilkan batas suhu, batas arus, waktu
induksi 1 fasa.
7. Menggunakan LED sebagai tanda aman atau trip pada motor induksi 1 fasa.
8. Menggunakan Buzzer sebagai tanda terjadinya trip pada motor induksi 1 fasa.
10. Batas maksimal arus motor induksi 1 fasa yang diproteksi 10A dikarenkan
11. Motor induksi 1 fasa yang digunakan dalam pengujian adalah motor
universal AC 1 fasa.
Untuk memperoleh sistem yang baik, tentu tidak terlepas dari cara atau
metoda yang di pakai pada saat melakukan proses pembuatan tugas akhir ini.
Untuk itu dalam pembuatan dan penulisan tugas akhir ini digunakan langkah-
1. Studi literature
2. Observasi
3. Laborlatorium
Membuat dan menguji Sensor arus ACS712 30A sebagai pendeteksi arus.
4. Pengujian,Pengukuran,dan analisis
5. Membuat kesimpulan
BAB II
LANDASAN TEORI
menyelesaikan Tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Proteksi Arus
Lebih dan Temperatur pada Motor Induksi 1 Fasa” Teori yang dibahas adalah :
2.1 Proteksi
utama suatu sistem atau alat proteksi adalah sebagai berikut [3]:
Dapat merasakan adanya gangguan dan keadaan yang tidak wajar (normal)
Dapat melepaskan area sistem yang terganggu, agar lingkup diluar sistem
mengalami gangguan.
1) Sensitifitas (sensitifity)
dieksekusi.
2) Keandalan (reliability) :
6
7
Suatu alat proteksi (sensor) harus memiliki tingkat kepastian kerja yang
tinggi, yaitu berupa eksekusi yang eksekusi yang jelas dan pasti. Peralatan
proteksi yang tidak memiliki kepastian kerja justru dapat merusak bagian
yang terganggu dengan bagian yang normal, dan tidak boleh gagal
b. Keamanan (security) :
kerja untuk tidak salah eksekusi (kerja pada keadaan tidak seharusnya
kerja).
3) Selektif (selectivity) :
peralatan proteksi tidak hanya sekedar bekerja cepat, namun juga selektif
4) Kecepatan (speed) :
induksi adalah jenis motor dimana tidak ada tegangan eksternal yang diberikan
pada rotornya, tetapi arus pada stator menginduksikan tegangan pada celah udara
dan pada lilitan rotor untuk menghasilkan arus rotor dan medan magnet. Medan
magnet stator dan rotor kemudian berinteraksi dan menyebabkan rotor motor
1. Rotor sangkar tupai, terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
b. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dan slots untuk membawa
gulungan tiga fasa. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
[4]:
a. Motor induksi satu fasa. Motor ini hanya memiliki satu gulungan
stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fasa, meiliki sebuah motor
motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling
sampai 4HP.
b. Motor induksi tiga fasa. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 atau
ratusan HP.
Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan konstruksi motor
induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor.
simetris. Di antara rotor dan stator ini terdapat celah udara yang sempit [5].
kumparan stator yang terpasang. Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator,
dan alur stator. Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator
yang dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding) atau sering disebut
dengan kumparan berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering
disebut dengan kumparan start. Rotor merupakan bagian yang berputar. Bagian
ini terdiri dari : inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor. Pada umumnya ada dua
11
jenis rotor yang sering digunakan pada motor induksi, yaitu rotor belitan (wound
1. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
E2s= 4,44 f2 N2
3. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, ggl (E) akan
4. Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
5. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar
8. Bila nr = ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir pada
rangkaian melebihi dari arus normal ketika beban penuh yang mengalir pada
rangkaian motor tersebut. Pada rangkaian listrik untuk sebuah motor, over current
(arus lebih) yang timbul merupakan arus yang yang mengalir kepada
rangkaian yang besarnya melebihi arus normal motor tersebut ketika motor
dibebani penuh atau lebih dikenal dengan Full Load Amps (FLA). Proteksi beban
kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau
sebagai akibat motor tak dapat diasut [6]. Gangguan arus lebih akan
menyebabkan panas pada kumparan motor sehingga dalam jangka waktu yang
mengakibatkan kebakaran [2].Arus nominal atau kapasitas arus adalah arus kerja
alat listrik atau komponen atau mesin listrik sehingga yang akan dapat berkerja
nominal dan arus setting pada motor dapat ditentukan pada perhitung dengan
persamaan:
…………………………(1)
…………………(2)
………………………....(3)
η = Efeiensi
temperature ambient adalah panas keseluruhan panas pada motor. Kelas isolasi
Tabel 2.1 Temperature rise for large motors with 1.0 sevice factor
berlebih pada motor, panas berlebih yang berlangsung lama pada lilitan akan
14
menyebabkan stress pada lilitan dan isolasi kawat menjadi rapuh. Jika
dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan isolasi pada lilitan akan retak. Jika
gejala ini disertai dengan munculnya partial discharge maka proses penuaan
isolasi akan semakin cepat. Berdasarkan penelitian NEMA usia dari isolasi
winding akan berkurang setengahnya setiap kenaikan 100C dari kondisi normal
kerja motor. Akan tetapi jika motor harus beroperasi 400C di atas
temperature normal maka umur isolasinya menjadi 1/16 dari umur normal
yang diperkirakan. Oleh sebab itu motor- motor listrik yang digunakan pada
dunia industri menggunakan alat proteksi untuk mengatasi panas lebih pada
motor seperti thermal overload relay. Sehingga apabila terjadi overheating pada
motor relai akan segera bekerja sehinngga dapat meminimalkan kerusakan pada
Berikut ini adalah metode dalam menentukan temperatur motor induksi yaitu [5]:
Metode ini adalah penentuan suhu dengan sensor suhu, atau dengan
ditentukan (pada saat motor panas) dengan tahanan yang sudah diketahui
( ) …………….(3)
kerugian daya yang dihasilkan motor listrik. Kerugian ini antara lain:
16
karena timbulnya arus listrik yang kecil yang mengalir pada inti
(arus eddy).
beban.
Bila arus listrik (I) mengalir dalam rangkaian dengan tahanan (R)
………………………(4)
Oleh karena itu, bila motor listrik dijalankan, suhu motor akan naik
menggunakan persamaan:
……………………………(5)
Ohm/°C)
arus menggantikan trafo arus yang relative besar dalam hal ukuran. Pada
prinsipnya ACS712-5A-T sama dengan sensor efek hal lainnya yaitu dengan
tegangan yang linier dengan perubahan arus. Nilai veriable dari sensor ini
5A-T masih berupa sinyal tegangan AC, agar dapat diolah oleh mikrokontroler
maka sinyal tegangan AC ini di searahkan oleh rangkaian penyearah. Cara kerja
sensor arus ACS712-5A-T adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel
tangkap oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional [7].
instrumentasi, salah satu contohnya adalah DS18B20. Sensor suhu DS18S20 ini
telah memiliki keluaran digital meskipun bentuknya kecil (TO-92), cara untuk
mengaksesnya adalah dengan metode serial 1 wire. Sensor ini sangat menghemat
pin port mikrokontroler, karena 1 pin port mikrokontroler dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan beberapa divais lainnya. Sensor ini juga memiliki tingkat
akurasi cukup tinggi yaitu 0,5°C pada rentang suhu -10°C hingga +85°C,
beberapa pin port mikrokontroler namun pada DS18B20 ini tidak dibutuhkan
Nama Fungsi
VDD VDD (cadangan)
Pin untuk input/output data. Juga untuk pembagi daya padasaat
DQ
digunakan dalam parasite power mode
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB [7]. Arduino Uno
2.5.1 Daya
Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.
pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan
supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin
5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika
panas dan menyebabkan kerusakan pada board [7]. Rekomendasi tegangan adalah
7 volt sampai 12 volt. Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut [7]:
- Vin
dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau
melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack,
- 5V
Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau
- 3V3
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus
- Pin Ground
22
2.5.2 Memori
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau
oleh default) 20-50 KOhms [7]. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut [7]:
mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang
trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau
perubahan nilai.
- LED: 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13.
Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada
komputer. Firmware 16U2 menggunakan USB driver standar COM dan tidak ada
serial yang memungkinkan data tekstual sederhana yang akan dikirim ke dan
dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan berkedip ketika data
(tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan
Uno itu. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
mikrokontroller dapat bekerja. Arduino board akan bekerja sesuai dengan perintah
yang ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan padanya. Bahasa pemrograman
24
yang ditulis pada mikrokontroller [8]. LCD (Liquid Crystal Display) adalah
panel penampil yang dibuat dari bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat
LCD sangat berbeda dengan display 7 segmen atau display dot matriks.
itu, diperlukan sebuah IC driver yang khusus juga. Pada LCD yang bisa
menampilkan karakter (LCD karakter) dan LCD yang bisa menampilkan gambar
Character Generator ROM) dan juga RAM untuk menyimpan data (teks atau
mikrokontroler [11].
LCD karakter adalah LCD yang bisa menampilkan karakter ASCII dengan
format dot matriks. LCD jenis ini bisa dibuat dengan berbagai ukuran, 1 sampai 4
baris, 16 sampai 40 karakter per baris dan dengan ukuran font 5x7 atau 5x10.
LCD ini biasanya dirakit dengan sebuah PCB yang berisi pembangkit karakter
level digital TTL (Transistor-transistor logic) dengan lebar bus data yang bisa
dipilih 4 bit atau 8 bit. Pada bus data 4 bit komunikasi akan 2 kali lebih
lama karena data atau perintah akan dikirimkan 2 kali, tetapi karena
mikrokontroler sangat cepat, hal ini tidak akan menjadi masalah. Penggunaan bus
data 4 bit akan menghemat pemakaian port mikrokontroler. Semua fungsi display
diatur oleh instruksi- instruksi, sehingga modul LCD ini dapat dengan mudah
mengendalikannya. Pin-pin terdiri atas 2 pin catu daya (Vcc dan Vss), 1 pin untuk
mengatur contrast LCD (Vee), 3 pin kendali (RS, R/W dan E), 8 pin data (DB0 -
DB7). Pada LCD yang mempunyai back light, disediakan 2 pin untuk
memberikan tegangan ke dioda back light (disimbolkan dengan A dan K). Tabel
lain. LCD module ini adalah display hardware yang dapat digunakan sebagai
GND – GND
VCC -- 5V
Keypad sering digunakan sebagi suatu input pada beberapa peralatan yang
berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad terdiri dari sejumlah saklar,
yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.8. Agar mikrokontroller dapat melakukan scan keypad, maka port
28
mengeluarkan salah satu bit dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika
low “0” dan selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada tombol
yang ditekan pada kolom tersebut. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada tombol
yang ditekan, maka mikrokontroller akan melihat sebagai logika high “1” pada
tegangan masukan 5Volt dan 1 channel keluaran yang memiliki dua buah kontak
dengan semua mikrokontroler (terutama Arduino, 8051, 8535, AVR, PIC, DSP,
ARM, MSP430, TTL logic) maupun Raspberry Pi. Relai 1 Channel ini
10Ampere [3].
a. Jumlah relai :2
125VAC,10A 28 VDC
e. Indikator : LED
f. Ukuran relai : 51 x 41 mm
2.10 Buzzer
getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer memiliki prinsip dasar seperti loud
speaker. Jadi, buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
Kumparan tersebut akan tertarik ke luar atau ke dalam, tergantung pada arah arus
tugas akhir ini buzzer digunakan sebagai indikator bahwa telah terjadi suatu
gangguan pada sebuah alat (alarm) [3]. Simbol dan bentuk dari buzzer tampak
a. Rentang tegangan : 6V dc
b. Tegangan operasi/kerja : 4 to 8V dc
h. Berat : 2g
cahaya. Struktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya
phosporus. Jenis dopping yang berbeda akan menghasilkan warna cahaya yang
31
berbeda. Bentuk LED bermacam-macam, ada yang bulat, persegi empat dan
lonjong [3].
LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus
bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis dioda, sehinggahanya
akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya
dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup
rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA
maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuahresistor
sebgai pembatas arus. LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki
anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih
panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED
ditandai dengan bagian body yang dipapas rata. Pemasangan LED agar dapat
tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda. Konsep
pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci), yaitu saklar atau tombol merupakan
suatu perangkat elektronika yang bekerja sebagai pemutus atau penghubung suatu
aliran arus listrik ketika ditekan. Push button memilikki dua kondisi, yaitu
membuat sistem saklar tekan bisa mengunci, aplikasi push button diantaranya
sebagai saklar tekan start yaitu satu kali ditekan maka menghasilkan tanggapan
start atau memulai suatu sistem, sebagai saklar tekan stop yaitu dengan satu kali
reset yaitu ketika push button dikombinasikan dengan komponen lain agar dapat
bekerja sebagai tombol tekan reset yang berarti pengatur ulang (mengembalikan
ke keadaan awal), dan satu lagi yang biasa kita temui yaitu push button sebagai
saklar tekan untuk emergency button (tombol darurat), pada fungsi ini biasanya
push button yang digunakan jenis NC (normally close) yang tempatkan langsung
1) NO (normally open)
Merupakan kontak terminal pada saat kondisi awal terbuka. Saat tombol
2) NC (normally close)
Merupakan kontak pada saat kondisi awal tertutup. Saat tombol ditekan,
Di bawah ini salah satu contoh gambar push button pada gambar 2.12.
listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Power Supply menjadi bagian yang
penting dalam elektonika karena berfungsi sebagai sumber tenaga listrik. Power
Supply juga dapat digunakan sebagai perangkat yang menyediakan energi listrik
untuk satu atau lebih beban listrik. Tanpa adanya Power Supply maka suatu alat
tidak dapat bekerja sama sekali karena tidak ada arus yang mengalir ke dalam alat
Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu
pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak
distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu
daya jenis ini, tegangan maupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan,
elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis
ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi
lolos balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan
masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis yang digunakan untuk
1. Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan.
Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi
tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini
rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier
Ampere.
2. Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang
berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk
dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar
agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan
baik.
Arus Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya
bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan
(AC) merupakan cara yang paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus
searah atau arus DC (Direct Current). Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita
yang lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu, hampir setiap
melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC
Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.
Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama
agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut
kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya
atau Pencatu daya ini [11]. Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power
dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan
Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus
dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC
Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half
Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave
positif ke beban RL. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half
c. Penyaring (Filter)
sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari
39
Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan
sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga
tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya
terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit). Pada DC Power
Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short
tegangan) [11].
listrik maka inti pada kumparan akan menjadi magnet yang akan menarik kontak
mengkonfigurasi input masing – masing kontak [8]. Seperti terlihat pada gambar
di bawah ini :
kontaktor magnit, kontak NC akan membuka ketika kontaktor magnit bekerja hal
ini terjadi ketika kumparan magnit pada kontaktor mendapat aliran listrik
sehingga plat kontak akan tertarik. Pada kontak NO akan menjadi tertarik dan
kontak menutup sehingga arus litrik dapat mengalir ke rangkaian motor induksi
[8]. Seperti terlihat pada gambar 2.21 berikut ini kontruksi kontaktor magnit
secara detail :
41
baik dan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Langkah awal
berbagai macam perancangan ke dalam suatu sistem yang akan dibuat. Pembuatan
alat haruslah memberikan perencanaan dan hasil yang sesuai dengan rencana-
rencana kerja yang telah dilakukan mulai dari perencanaan, pembuatan hingga
membuat suatu rangkaian dan sistem, terlebih dahulu direncanakan suatu blok
memudahkan dalam proses pengerjaannya kita harus membuat digram kerja dari
keseluruhan sistem. Selain itu dengan membuat blok diagram kita dapat lebih
Sistem Proteksi Arus Lebih Dan Temperatur pada Motor Induksi 1 fasa Berbasis
42
43
Arduino Uno”, maka di buat diagram blok sistem yang dapat dilihat pada
gambar 3.1.
Sensor ACS712
Setpoint Buzzer
Arus -
+
Setpoint LED
Waktu
tunda trip
+ LCD
Unit Kendali
Arus
Setpoint
Modul relay 1
Suhu Kontaktor Motor
+ channel
- Suhu
Sensor DS1820
Gambar 3.1 Diagram blok sistem proteksi arus lebih dan temperatur pada motor
induksi1 fasa.
Menentukan besar variabel nilai yang dikehendaki untuk batas arus, suhu dan
Berfungsi sebagai penggendali utama dari sistem atau bisa disebut juga sebagai
otak dari sistem proteksi arus lebih dan temperatur yang menerima data dari
Keypad, sensor arus ACS712 30 A, sensor suhu DS18B20 dan mengirim data
keLCD, Relay.
44
Sensor arus ini dapat digunakan untuk mengukur dan mendeteksi arus pada
motor induksi 1 fasa. Cara kerja sensor arus ACS712-5A-T adalah arus yang
Sensor suhu berfungsi untuk mendeteksi suhu atau temperatur pada motor
induksi.
5. LCD
LCD Berfungsi untuk menampilkan karakter atau teks nilai arus dan nilai suhu
atau temperature yang terdeteksi dan nilai batasan arus dan temperatur.
6. Buzzer
Buzzer berfungsi sebagai alarm yaitu untuk mengeluarkan suara pada saat
terjadi arus lebih dan temperatur yang melewati batas yang menandakan dalam
keadaan trip.
Relay Module 1 Channel berfungsi sebagai saklar elektrik yaitu apabila sensor
arus atau temperatur melebihi batas maksimum yang disetting, maka modul
8. LED
LED berfungsi sebagai tanda bahwa trip dan aman saat alat digunakan.
45
9. Kontaktor
induksi 1 fasa.
mikrokontroller arduino uno. Untuk sistem ini menggunakan output 12V DC.
digunakan Diode bridge 2 A atau 4 dioda penyearah (D1, D2, D3 dan D4) yang
tegangan AC dan dua terminal, yaitu terminal keluaran positif (+) dan terminal
keluaran negative (-). Dioda bridge adalah rangkaian yang digunakan untuk
keramik 104 µF dan C4 kapasitor keramik 104 µF. Kapasitor pada rangkaian
power supply berfungsi untuk meratakan arus listrik hasil penyearahan gelombang
oleh dioda bridge. Gambar 3.2 berikut merupakan skematik rangkaian power
supply.
arus pada pada motor induksi 1 fasa. Sensor arus dihubungkan ketegangan fasa
motor induksi secara seri. Terminal Vcc Sensor arus dihubungkan keterminal Vcc
5 V arduino uno. Terminal Out sensor arus mengirim data analog dihubungkan
keterminal Pin analog (A0) Arduino uno. Terminal Gnd Sensor arus dihubungkan
keterminal Gnd arduino uno. Untuk koneksi Sensor arus ke arduino terdapat pada
gambar 3.3.
uno dan DQ sensor akan terhubung dengan pin 2 digital Arduino uno, namun
dan suhu. Pin digital pada arduino uno yang digunakan keypad pin digital 2
tegangan masukan 5Volt dan 1 channel keluaran yang memiliki dua buah kontak
saklar penghubung dan pemutus dari modul relay 1 channel arduino ke kontaktor
Tabel 3.4 Koneksi Pin relay module 1 channel pad 4x4 kearduino uno
LCD 4×20 dan I2C digunakan sebagai menampilkan karakter atau teks
nilai arus dan nilai suhu atau temperatur yang terdeteksi dan nilai batasan arus
50
dan temperatur. Pin yang digunakan Arduino SDA, SCL, Vcc dan Gnd. Pin SDA
pada I2c dikoneksikan ke pin analog A4 arduino uno, pin SCL I2C dikoneksikan
ke pin analog A5 arduino uno, pin power Vcc arduino uno dikoneksikan kepin
Vcc I2C dan pin power Gnd arduino uno dikoneksikan keGnd I2C. Berikut
Gambar 3.7 Koneksi Pin Shield LCD 4×20 dan I2C kearduino
Gnd Gnd
SDA A4
SCL A5
Pada sistem kerja alat ini penggunaan buzzer sebagai indikator suara atau
sebagai alarm. Buzzer akan memberikan indikator suara pada saat terjadinya trip.
Buzzer memiliki dua kaki, kaki positif ke pin 13 digital arduino uno dan kaki
51
negative kepin gnd arduino uno. Koneksi buzzer ke Arduino Uno dapat dilihat
Untuk lebih jelasnya koneksi buzzer ke arduino bisa dilihat pada tabel 3.6
1 Positif 13
2 Negatif Gnd
LED berfungsi sebagai lampu indikator pada saat motor induksi 1 fasa
dalam keadaan trip dan aman. LED mempunyai dua kaki, kaki positif anoda yang
dihubungkan ke resistor 220 Ω secara seri lalu kepin 12 digital arduino uno untuk
LED biru, pin 13 digital arduino uno untuk LED merah dan kaki katoda
52
Untuk lebih jelasnya koneksi led merah ke Arduino Uno dapat dilihat pada
tabel 3.7.
Koneksi pin LED biru ke Arduino Uno dapat dilihat pada tabel 3.8.
Anoda Positif 12
(NO) dan Normally Close (NC). Berikut gambar rangkaian kontaktor pada motor
induksi 1 fasa.Rangkaian daya system proteksi arus lebih dan suhu pada motor
induksi 1 fasa berbasis arduino uno dapat dilihat pada gambar 3.10
Gambar 3.10 Rangkaian daya system proteksi arus lebih dan suhu pada
motor induksi 1 fasa arduino uno
proteksi arus lebih dan temperatur pada motor induksi 1 fasa, Arduino uno
kemotor. Sensor ACS712 mendeteksi arus pada motor. Modul relay 1 channel
sebagai saklar pemutus dan penghubung sumber supply tegangan motor. Sensor
motor.Buzzer dan led sebagai indicator, led merah dan buzzer indicator
terjadinya trip dan led biru indikator bahwa masih aman atau tidak terjadi arus
menampilkan nilai arus dan temperatur yang sedang terdeteksi atau terukur.
Gambar 3.11 Rangkaian keseluruhan alat proteksi arus lebih dan suhu pada
motor induksi 1 fasa berbasis arduino uno
sesuai dengan yang diinginkan. Perancangan mekanik system proteksi arus lebih
dan temperatur pada motor induksi 1 fasa dapat dilihat pada gambar 3.12.
55
TRIP AMAN
TAMPAK ATAS
RESET
T = 15 cm
KEYPAD 4X4
P = 30 cm
RELAY
ON/OFF
I 220 VAC
L = 20 cm
(a) (b)
P = 30 cm
Sensor
Modul
arus
Rangkaian Relay 1
Arduino Uno channel ACS7
power 12
supply
L = 20 cm
Sensor
suhuDS
18B20 Kontaktor
Trafo
(c)
3.4.1 Algoritma
Algoritma dari rancang alat sistem proteksi arus lebih dan temperatur pada
4. Buzzer dan LED merah aktif apabila terdeteksi arus lebih dan
temperatur lebih dari nilai setting arus dan temperatur yang diprogram.
6. LED biru aktif apabila nilai settingan arus dan temperatur sudah
diaktifkan dan bertanda aman atau tidak terjadi arus lebih dan
temperatur lebih.
3.4.2 Flowchart
Start
Yes
Gangguan
Arus Lebih
No
Yes
Gangguan
Suhu lebih
Set point Waktu
tunda On
No
LED biru On
Relay On
LED merah On
Buzzer On
Kontaktor Off
(NO)
Stop
Gambar 3.13 Flowchart Program Rancang bangun system proteksi arus lebih dan
temperatur pada motor induksi 1 fasa berbasis arduino uno.
BAB IV
PENGUJIAN
Bab ini membahas hasil dari alat yang telah dirancang sebelumnya melalui
percobaan dan pengujian. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah
uno. Pengujian power supply dilakukan dengan cara mengukur tegangan yaitu
mengukur tegangan sekunder 12V trafo 2A step down, tegangan output diode dan
58
59
2. Diode bridge 2 A atau 4 dioda penyearah (D1, D2, D3 dan D4) yang
(+) dan terminal keluaran negative (-). Dioda bridge adalah rangkaian
µF.
tegangan output rangkaian power supply agar stabil pada nilai tertentu.
6. Resistor berfungsi sebagai pembatas arus yang melewati led agar tidak
melebihi maksimum arus maju led itu sendiri. Jika tidak diberi resistor led
program sketch example blink ke dalam arduino IDE. Sketch example blink
contoh program untuk menguji board arduino bagus atau tidak bagusnya arduino.
Bagus atau tidak bagus arduino bisa dilihat dari led kuning board arduino, apabila
led kuning tersebut tidak menyala maka arduino tidak bagus atau rusak dan jika
led kuning tersebut menyala (blink) maka keadaan arduino masih bagus. Berikut
berulang-ulang
tinggi (5V))
(LOW) 0 V
uno menghidupkan led kuning secara blink dengan waktu on off led 1 detik atau
keadaan led kuning menyala dan mati bergantian selama 1 detik (blink). Pada
keadaan saat high menyatakan bahwa led on dan pada saat low menyatakan
bahwa led keadaan off, sebagaimana pada hasil pada biard arduino terdapat pada
ganbar 4.3.
62
LCD dan I2C dan tabel 3.5 koneksi pin digital arduino uno ke pin I2C dan LCD.
I2C LCD modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan protocol
I2C (Inter integrated circuit) atau TWI (Two Wire Interface). I2C digunakan pada
LCD untuk menghemat pemakaian pin pada arduino uno. Pada pengujian LCD ini
arduino uno diberi program menampilkan teks. Berikut adalah sketch program
pin LCD dan I2C yang terhubung dengan pin Arduino, 03xF = alamat
modul I2C
}
63
berulang-ulang
lcd.print("TEST LCD"); //digunakan untuk menampilkan teks " TEST LCD "
pada LCD
lcd.print("PNP "); //digunakan untuk menampilkan teks " PNP" pada LCD
pada baris 0 yang dimulai dari kolom 5 LCD yaitu menampilkan karakter “TEST
LCD”, pada baris 1 yang dimulai dari kolom 2 LCD yaitu menampilkan karakter
“Jum’atur Rahman”, pada baris 2 yang dimulai dari kolom 3 LCD yaitu
menampilkan karakter “1401032025” dan pada baris 3 yang dimulai dari kolom
64
7 LCD yaitu menampilkan karakter “PNP”. Pada gambar 4.4 berikut ini
sebagai input data dan perintah dari pengguna ke sistem alat yang dihubungkan
keypad dan arduino uno yang terdapat pada gambar 3.5 dan tabel 3.3 koneksi pin
data karakter berupa angka dan huruf ketika papan tombol keypad ditekan, dan
arduino IDE. Berikut adalah sketch listing program pengujian Keypad 4×4:
{'1','2','3','A'},
{'4','5','6','B'},
{'7','8','9','C'},
{'*','0','#','D'}
};
9600
bahwasanya tombol yang ditekan pada keypad akan ditampilkan pada serial
66
monitor software arduino IDE yang berupa data karakter angka dan huruf yang
ditekan pada keypad. Penggunaan pin digital pada arduino uno yang dipakai
adalah pin digital 2 sampai 9. Pada kontrol baris yang digunakan adalah pin
digital 9, 8, 7, 6 dan pin yang digunakan untuk kontrol kolom adalah pin 5, 4, 3, 2.
Pin yang digunakan sesuai dengan sketch program yang dibuat yaitu pin digital
arduino. Gambar 4.5 merupakan hasil dari serial monitor program yang diupload
kearduino dan menjelaskan angka, huruf dan karakter yang semuanya ditekan
berdasarkan rangkaian koneksi antara modul relay 1 channel dan arduino uno
yang terdapat pada gambar 3.6 dan tabel 3.4 koneksi pin relay dengan arduino
void setup() {
berulang-ulang
Seting pinMode (pin,Mode), Pin adalah nomor pin yang akan digunakan
pada arduino uno dan mode sendiri bisa berupa INPUT atau OUTPUT. Pin yang
dikoneksi dari arduino pin 11 digital kepin In module relay 1 channel dan
Keadaan Modul
No Pengukuran Tegangan
Relay
1 Vcc – Gnd 4,8 VDC High
2 Vcc – Gnd 4,4 VDC Low
3 Vcc – In 0 VDC High
4 Vcc – In 4,4 VDC Low
5 In – Gnd 4,8 VDC High
6 In – Gnd 0 VDC Low
Buzzer memiliki prinsip dasar seperti loud speaker. Jadi, buzzer terdiri
dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
luar atau ke dalam, tergantung pada arah arus dan juga polaritas magnetnta,
udara bergetar dan menghasilkan suara. Pada rangkaian buzzer digunakan sebagai
alarm apabila terjadi trip atau arus lebih dan temperatur yang melewati batas
buzzer dan arduino uno yang terdapat pada gambar 3.8 dan tabel 3.6 koneksi pin
buzzer dengan arduino uno. Pin yang digunakan pada buzzer adalah pin digital
13 dan pin power Gnd pada arduino. Pada saat pengukuran nilai tegangan saat
koneksi antara led dan arduino uno yang terdapat pada gambar 3.9 dan tabel 3.7
koneksi pin led dengan arduino uno. Pada rangkaian LED berfungsi sebagai
lampu tanda bahwa terjadi trip atau aman pada motor induksi 1fasa. Led merah
sebagai indicator terjadinya trip sedangkan led biru untuk menandakan aman atau
tidak terjadinya trip. Hasil pengujian LED dengan cara mengukur tegangan LED
Berikut hasil pengujian LED merah sebagai tanda trip dan LED biru
induksi 1 fasa kesumber supply tegangan AC. Pada keadaan aman anak kontaktor
NO (Normally open). Pada keadaan trip anak kontaktor yang sudah menjadi NC
ditempelkan pada bodi motor universal ac. Setiap pengujian dilakukan dengan
pembacaan suhu dari DS18B20 dan Termometer dapat dilihat dari tabel 4.4.
Tabel 4.4 hasil pembacaan suhu antara sensor DS18B20 dan termometer dalam
celcius.
6 31 32,2 1,2
7 32,06 33 0,94
10 37 37,3 0,3
Dari tabel 4.4 didapat grafik perbandingan nilai antara termometer dengan
40
35
30
25
20 DS18B20
Termometer
15
10
0
1 2 3 4 4 5 6 7 8 10
Gambar 4.7 Grafik perbandingan kenaikan nilai suhu DS18B20 dan thermometer
ACS712. Pada pengujian sensor arus dilakukan pengukuran nilai arus pada motor
sensor arus ACS712 dengan Amperemeter. Hasil pembacaan nilai arus dari
Tabel 4.5 Hasil pembacaan nilai arus dari ACS712 dan Amperemeter
6 5,1 5,1 0
8 6,77 7 0,23
Dari tabel 4.5 didapat grafik perbandingan nilai antara Amperemeter dengan
5
ACS712 (A)
4
Amperemeter (A)
3
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 4.8 Grafik hasil pengujian dan perbandingan sensor ACS712 dan
Amperemeter
keseluruhan telah bekerja dengan baik. Alat proteksi arus lebih dan tempertur
menggunakan sensor arus acs712 sebagai mendeteksi arus yang ada pada motor
temperatur yang ditempelkan pada bodi motor universal ac. Keypad 4×4 untuk
mengatur nilai nominal arus, nilai nominal temperatur dan waktu tunda trip yang
generator dc sebagai beban untuk menaikan nilai arus pada motor universal.
generator dc dan menambahkan beban lampu pada generator dc. Pada gambar 4.9
dapat dilihat proses pengujian dari alat proteksi arus lebih dan temperatur.
Gambar 4.9 Proses pengujian alat system proteksi arus lebih dan temperatur pada
motor universal ac.
Pada spesifikasi motor universal yang terdapat diname plate nilai arus
nominal 7,8 A dan kelas isolasi B (80°C). Batas arus yang disetting sesuai
dengan rumus arus setting untuk memproteksi arus beban lebih, untuk
75
menentukan nilai arus setting yang diproteksi dapat dihitung dengan rumus
persamaan (2).
Iset = 110% × In
Iset = 8,58 A
Maka dari hasil perhitungan mencari arus setting, yang berarti batas arus
yang dilewati tidak boleh lebih. Jika nilai Arus pada motor universal lebih dari
arus setting atau nilai suhu melebihi batas maksimum maka akan terjadi trip
setelah waktu tunda trip selesai berkerja, waktu tunda trip 1 detik. Pada saat
pengujian alat pada saat terjadinya arus lebih yang terdapat pada gambar 4.11.
(a) (b)
Gambar 4.11 (a) Hasil tampilan lcd saat nilai arus lebih dan temperatur terbaca
(b) Hasil tampilan lcd pada saat terjadi trip
Data yang dihasilkan pada pengujian saat terjadi arus lebih melebihi Iset
yang dimana nilai arus yang terdeteksi pada sensor ACS712 ialah 8,58 A
sehingga terjadi trip, yang dimana lampu led merah sebagai indikator terjadi arus
76
lebih menyala. Pada sensor suhu DS18B20 tidak mendeteksi temperatur yang
lebih dari nilai yang disetting pada alat, maka dilakukan pengujian sensor suhu
DS18B20 dengan memanaskan sensor suhu menggunakan panas dari korek api,
sehingga terjadi trip ketika nilai suhu 80°C terbaca. Berikut hasil pengujian alat
pada saat terjadinya suhu lebih yang terdapat pada gambar 4.12.
(a) (b)
Gambar 4.12 (a) Hasil nilai arus dan temperatur lebih melewati batas 80°C
(b) Hasil tampilan lcd pada saat terjadi trip
Berikut hasil data pengujian alat yang terdapat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil pengujian alat proteksi arus lebih dan temperatur pada motor
universal ac dengan Iset 8,58 A dan suhu setting 80°C
ACS712 DS18B20
No Beban Ket
(A) (°C)
ACS712 DS18B20
No Beban Ket
(A) (°C)
Generator + lampu Tidak
6 7,81 35,1
1100 W trip
Generator + lampu
7 8,58 40,75 Trip
1400 W
Generator + lampu 400
8 4,1 80 Trip
W
Berdasarkan data pada tabel 4.6 nilai setting arus 8,58 A dan nilai setting
suhu 80°C. Pada saat nilai arus melebihi atau sama nilai arus yang setting yaitu
8,58 A maka terjadi trip dan nilai suhu melebihi atau sama nilai suhu yang
disetting yaitu 80 °C maka terjadi trip, berdasarkan tabel 4.6 data hasil pengujian
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
saat melebihi kapasitas nilai arus dan temperatur yang ada pada motor
tersebut.
universal yang dimana pada name plate motor In = 7,8 A Iset = 8,58 A
dan temperatur kelas isolasi B (80°), ketika arus melebihi nilai Isetdan
5.2 Saran
terhadap alat ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan pada alat yang
penulis buat. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan setelah
melakukan pembuatan alat proteksi arus lebih dan temperatur pada motor induksi
78
79
listrik dc.
lsitrik lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
[2] Triyono. 2013. Perancangan Setting Rele Proteksi Arus Lebih Pada Motor
[3] http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11189/BAB%20II.pdf
[4] http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25738/Chapter?sequen
[7] http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56496/Chapter%20II.p
[8] Susi Putra, Alek; Notosudjono, Didik; Suhendi, Dede. 2016. Rancang Bangun
Sistem Proteksi Motor Induksi Tiga Phasa Terhadap Gangguan Arus Lebih
Bogor.
[10] Kuswoyo, Very Didit. 2016. Sistem Proteksi Motor Induksi 3 Fasa Dari
september 2017
I2c Module Sebagai Output Ke Lcd 2x16. Tugas Akhir. Politeknik Negeri
Batam: Batam.
[14] http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/528/jbptunikompp-gdl-andriyanan-
#include <OneWire.h>
#include <ACS712.h>
#include <Keypad.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
float R;
float C;
void suhu(){
byte i;
byte present = 0;
byte type_s;
byte data[12];
byte addr[8];
float celsius, fahrenheit;
if ( !ds.search(addr)) {
Serial.println("No more addresses.");
Serial.println();
ds.reset_search();
delay(250);
return;
}
Serial.print("ROM =");
for( i = 0; i < 8; i++) {
Serial.write(' ');
Serial.print(addr[i], HEX);
}
if (OneWire::crc8(addr, 7) != addr[7]) {
Serial.println("CRC is not valid!");
return;
}
Serial.println();
ds.reset();
ds.select(addr);
ds.write(0x44); // start conversion, use ds.write(0x44,1) with parasite
power on at the end
present = ds.reset();
ds.select(addr);
ds.write(0xBE); // Read Scratchpad
//delay(1000);
}
void arus(){
unsigned int x=0;
float baca_sensor=0.0,sampling=0.0,rata2=0.0,hasilnilai=0.0;
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Arus = ");
lcd.print(R);
lcd.print(" A");
// Wait one second before the new cycle
// delay(1000);
}
char getKey()
{
char key = 0; // Inisialisasi nilai awal key
for (int column = 0; column < numCols; column++)
{
digitalWrite(colPins[column], LOW);
for (int row = 0; row < numRows; row++)
{
if (digitalRead(rowPins[row]) == LOW)
{
delay(debounceTime);
while (digitalRead(rowPins[row]) == LOW)
; // Menunggu key untuk dilepaskan }
}
digitalWrite(colPins[column], HIGH);
}
return key; // Mengembalikan nilai key
}
void tanding() {
while (1) {
hu:
char key = getKey();// SETTING TOMBOL UNTUK PEMILIHAN
TEMPERATUR ATAU ARUS
if (key == 'A') {
lcd.clear();
lcd.setCursor(5, 0);
lcd.print(" BATAS SUHU "); // Pesan pada LCD.
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Suhu = ");
while (1) {
char key1 = getKey();
if ((key1 == '1' || key1 == '2' || key1 == '3' || key1 == '4' || key1 == '5' ||
key1 == '6' || key1 == '7' || key1 == '8' || key1 == '9' || key1 == '0' || key1 == '.'))
{
if (valOnePresent != true) {
num1 = num1 + key1;
float numLength1 = num1.length();
lcd.setCursor(7, 1);
lcd.print(num1);
delay(100);
}
else {
op = op + key1;
float opLenghth = op.length();
lcd.setCursor(num1.length(), 1);
lcd.print(op);
delay(100);
final = true;
}
}
else if (valOnePresent == false && key1 == '=') {
if (valOnePresent == false) {
valOnePresent = true;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("BATAS SUHU : ");
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print(num1.toFloat());
lcd.print(" C ");
delay(1000);
goto hu;
}
}
}
}
else if(key == 'C'){
reset();
}
else if(key == '='){
break;
}
else if (key == 'T') {// setting waktu
lcd.clear();
lcd.setCursor(5, 0);
lcd.print("WAKTU TRIP "); // Pesan pada LCD.
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("t = ");
while (1) {
char key3 = getKey();
if ((key3 == '1' || key3 == '2' || key3 == '3' || key3 == '4' || key3 == '5' ||
key3 == '6' || key3 == '7' || key3 == '8' || key3 == '9' || key3 == '0' || key3 == '.'))
{
if (waktu != true) {
T1 = T1 + key3;
float numLength2 = T1.length();
lcd.setCursor(4, 1);
lcd.print(T1);
delay(100);
}
else {
T2 = T2 + key3;
float op2Lenghth = T2.length();
lcd.setCursor(T1.length(), 1);
lcd.print(T2);
delay(100);
final3 = true;
}
}
else if (waktu == false && key3 == '=' ) {
if (waktu == false) {
waktu = true;
batass = T1.toFloat() * 1000;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("BATAS WAKTU : ");
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print(T1.toFloat());
lcd.print(" s");
delay(1000);
goto hu;
}
}
}
}
else if (key == 'B') {
lcd.clear();
lcd.setCursor(5, 0);
lcd.print("BATAS ARUS"); // Pesan pada LCD.
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Arus = ");
while (1) {
char key2 = getKey();
if ((key2 == '1' || key2 == '2' || key2 == '3' || key2 == '4' || key2 == '5' ||
key2 == '6' || key2 == '7' || key2 == '8' || key2 == '9' || key2 == '0' || key2 == '.'))
{
if (next != true) {
num3 = num3 + key2;
float numLength3 = num3.length();
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print(num3);
delay(100);
}
else {
op1 = op1 + key2;
float op1Lenghth = op1.length();
lcd.setCursor(num3.length(), 1);
lcd.print(op1);
delay(100);
final2 = true;
}
}
else if (next == false && key2 == '=' ) {
if (next == false) {
next = true;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("BATAS ARUS : ");
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print(num3.toFloat());
lcd.print(" A");
delay(1000);
goto hu;
}
}
}
}
}
sensor();
}
void sensor() {
while (1) {
suhu();
arus();
delay(100);
digitalWrite(LED1, HIGH);
// lcd.clear();
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("Batas ");
lcd.print("T: ");
lcd.print(num1.toFloat());
lcd.print(" ");
lcd.write(Simbol_derajat);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(0,3);
lcd.print("I: ");
lcd.print(num3.toFloat());
lcd.print(" A");
lcd.setCursor(10,3);
lcd.print("t: ");
lcd.print(T1.toFloat());
lcd.print(" s");
digitalWrite(45, HIGH);
Generator +
1 8.58 4.72 4.66 29.44 27.9 tidak trip
lampu 600 W
Generator +
2 8.58 4,86 5 29.75 30.5 tidak trip
lampu 700 W
Generator +
3 8.58 6 6 30.75 30.4 tidak trip
lampu 800 W
Generator +
4 8.58 6.86 6.7 32 30.9 tidak trip
lampu 900 W
Generator +
5 8.58 7.27 7.2 33.31 31.6 tidak trip
lampu 1000 W
Generator +
6 8.58 7.81 7.8 35.1 32.2 tidak trip
lampu 1100 W
Generator +
7 8.58 8.58 8.58 40.75 33 trip
lampu 1400 W
Generator +
8 8.58 4.1 4 80 34.3 trip
lampu 400 W