Desember
HIDROLIK 2017
2. Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik adalah sistem yang mengubah energi minyak bertekanan,
mentransmisikan, mengendalikan, dan menggunakannya menjadi suatu kerja mekanik
yang berguna. Dalam hal mentransmisikan energi, oli merupakan medium yang baik.
Selain sistem hidrolik, sebenarnya ada banyak cara lain untuk memindahkan energi
seperti secara mekanik, elektrik, dan pneumatik. Pemilihan metode pemindahan energi
tergantung pada hasil yang diinginkan dan kendala yang ada. Kriteria yang umumnya
dipakai sebagai panduan untuk memilih metode yang paling sesuai adalah dari segi
efisiensi, biaya, keamanan, daya tahan, umur, dan keandalan.
Page 1 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
Fluida hidrolik yang digunakan pada sistem hidrolik harus memiliki ciri-ciri atau property
yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi fluida hidrolik antara lain :
Sebagai penerus tekanan atau penerus daya
Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak
Sebagai pendingin komponen yang bergesekan
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah
Pencegah korosi
Sebagai pengirim isyarat (signal)
Kekentalan (viskositas) yang cukup, cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang
cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu
rendah maka lapisan oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu
untuk menahan gesekan dan mudah terjadi kebocoran pada seal. Demikian juga bila
viskositas terlalu kental, maka daya pompa akan semakin berat untuk melawan
gaya viskositas cairan tersebut.
Indeks viskositas yang baik, dengan viscosity index yang baik maka kekentalan
cairan hidrolik akan stabil ketika digunakan pada sistem dengan perubahan
temperatur kerja yang cukup fluktuatif
Tahan api (tidak mudah terbakar), sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-
tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu
perlu cairan yang tahan api
Tidak berbusa (foaming), bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak
gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga
akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer
Tahan dingin, cairan hidrolik tidak mudah membeku bila beroperasi pada
temperatur dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan hidrolik
berkisar antara 10o – 15o C dibawah temperatur permulaan mesin dioperasikan
(start up). Hal ini untuk mengatasi terjadinya block atau penyumbatan oleh cairan
hidrolik yang membeku
Page 2 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Minimal compressibility, secara teoritis cairan adalah uncompressible (tidak2017
bisa
dimampatkan). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dimampatkan sampai
dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu
dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar seminimal mungkin dapat dimampatkan
Sistem hidrolik terdiri dari beberapa bagian, antara lain bagian tenaga (power pack),
bagian sinyal, pemroses sinyal dan pengendalian sinyal. Secara garis besar dapat dilihat
dalam skema berikut :
aktuator
Pemroses sinyal
sinyal
Zat Cair Z
Po
Po = ρ g Z
Dimana:
ρ = massa jenis
g = percepatan gravitasi
Page 3 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Z = kedalaman bola dari permukaan zat cair 2017
Dari kedua rumusan diatas dikenal dua konsep tekanan yaitu absolute pressure (tekanan
mutlak) dan gauge pressure (tekanan pengukuran ).
Persamaan yang terkenal dalam ilmu ini ialah Bernoulli. Persamaan Bernoulli pada
sebenarnya adalah persamaan energi yang dikandung oleh fluida oli dalam suatu pipa.
𝑃1 𝑉12 𝑃2 𝑉22
+ + 𝑦1 = + + 𝑦2 + 𝐻𝐿
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Hukum Pascal menyatakan bahwa “ Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Berdasarkan hukum ini
diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang
lebih besar. Salah satu alat yang memanfaatkan hukum pascal ini adalah dongkrak
hidrolik.
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
Page 4 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
b). Pompa
Pompa hidrolik berfungsi untuk menghisap fluida hidrolik yang akan disirkulasikan kedalam
sistem. Sistem hidrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida disirkulasikan
kerangkaian hidrolik selanjutnya akan dikembalikan ke reservoir.
Secara umum pompa diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu Positive Displacement dan Non-
positive displacement
Pada pompa Positive Displacement setiap pergerakan blade/bilah/ piston pompa harus selalu
menghasilkan flow sehingga dalam prakteknya bila pipa discharge di sumbat ada dua
kemungkinan yang terjadi yaitu penyumbatnya jebol/pecah atau motor listriknya tidak berputar
karena tidak ada flow akibat kuatnya penyumbat di sisi discharge pompa.
Jenis – jenis pompa ini yang sering dijumpai di sistem hidrolik seperti Gear Pump, Vane
Pump, Piston Pump, Screw Pump.
Page 5 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
c). Filter 2017
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari
komponen sistem hidrolik seperti partikel kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat
oksidasi dan sebagainya.
Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada beberapa filter yang digunakan pada sistem
hidrolik yaitu :
Suction filter, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinan peletakannya didalam
tangki
Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan
komponen-komponen yang dianggap penting
Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran jangan
masuk kedalam tangki
Filter
d). Control Valve
Cara-cara pengaturan/pengendalian didalam sistem hidrolik, urutannya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Isyarat (sinyal) masukan atau input element yang mendapat energi langsung dari
pembangkit aliran fluida (pompa hidrolik) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal
Isyarat pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan secara logic
untuk diteruskan ke final element
Sinyal pengendali akhir (final control element) akan mengarahkan output yaitu arah
gerakan aktuator (working element) dan ini merupakan hasil akhir dari sistem hidrolik
Katup poppet (poppet valves) yaitu apabila untuk menutup katup tersebut dengan cara
menekan anak katup (bola atau piringan). Menurut jenis katupnya, katup poppet
diklasifikasikan menjadi :
Katup bola (ball seat valves)
Katup kones ( cone poppet valves)
Katup piringan (disk seat valves)
Katup geser (slide valves)
Longitudinal slide
Plate slide (rotary slide valves)
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
Katup pengarah (directional control valves)
Page 6 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
? ? ?
Page 7 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Katup jenis DCV (directional control valves) hidrolik diberi nama berdasarkan pada : 2017
Jumlah lubang/saluran kerja (port)
Jumlah posisi kerja
Jenis penggerak katup
Nama tambahan lain sesuai karakteristik katup.
e). Aktuator
seperti halnya pada sistem pneumatik, aktuator hidrolik dapat berupa silinder hidrolik
maupun motor hidrolik. Silinder hidrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hidrolik
bergerak secara rotasi.
Dalam sistem hidrolik, fluida yang mengalir perlu didistribusikan melalui suatu sistem
pendukung, sistem pendukung ini berupa tempat mengalir (conductors) dan sambungan
(fitting), sistem pendukung ini berfungsi untuk menyalurkan fluida dari reservoir ke pompa
dan menuju sistem hidrolik.
Losses
Besarnya pressure drop (hilangnya tekanan) pada pipa bisa ditentukan dengan formula –
formula yang biasa dipakai dalam ilmu mekanika fluida ( dengan bantuan diagram moody
untuk aliran yang turbulence).
- Tahan kelembaman karena sifatnya yang compressible, walaupun fluida cair adalah
fluida incompressible
- Berfungsi sebagai Heat Transfer
- Berfungsi sebagai lubricator
- Relatip menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan mekanik pervolume
- Bila daya terputus tidak langsung mematikan system
- Dlll
Page 8 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Kerugian 2017
Page 9 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Contoh Skematik Sistem Hidrolik : Mesin Gergaji Hidrolik 2017
10 10 10
9
1 -ls 2 -ls 3 -ls
12
C
9
A
B 8 A
A B
SOL _ A
7
P T
SOL _ B A B
?
A
11
1
P T
A
1
0 . 0 0 Ba r 0 . 0 0 Ba r
6
5 6 5
A A A A
B 4
A
4
B
B
3
3
A
B A
B
2
2
A
A
A A
1
1
Page 10 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
Page 11 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
PNEUMATIK 2017
Pada dasarnya pneumatic dan dan hidrolik mempunyai kesamaan yaitu sebgai wahana
konversi energi dari energi mekanik (pergerakan blade dalam pompa/kompresor)
menjadi daya fluida (daya hidrolik/daya pneumatic) yang nantinya akan dipakai untuk
suatu mekanisme (user). Tetapi dalam penggunaan dan daerah kejanya berbeda yaitu:
a. Daerah kerja yang optimum sampai 15 bar, diluar itu hidrolik yang berperan.
b. Fluida pneumatik (udara) lebih memerlukan pengkondisian seperti kelembabannya
(dikenal udara kering atau basah), pelumasan (dikenal udara miskin minyak, udara
kaya minyak), penyaringan
c. Peralatan pnumatik, terutama sistem sealing harus lebih presisi dikarenakan massa
jenis udara jauh lebih kecil dibanding oli hidrolik sehinga kebocoran udara dapat
ditekan sekecil mungkin.
d. Adanya tabung penyimpan tekanan (Storage Tank), yang berfungsi untuk
menampung udara bertekanan sebelum didistribuskan ke sistem, sedangkan dalam
hidrolik tidak ada peralatan seperti itu
e. Pada pneumatic reservoir penyedia udara adalah udara sekitar, sedangkan di
Hidrolik harus ada reservoir yang berfungsi sebagai penampung oli hidrolik.
Dari uraian diatas ada keuntungan dan ketrugain pentransferan daya menggunakan
Pneumatik, yaitu :
Keuntungannya;
1. udara terdapat dimana saja dalam jumlah tak berhingga dan relatif murah
Page 12 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2. udara mampat dapat disimpan 2017
Kerugiannya;
22
20
HIDROLIK
18
16
Tekana kerja, bar
14
12
10
TEKANAN KERJA PNEUMATIK BIASA
8
6
4
dalam mm
2
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Gaya piston dalam KN
3. Pengkondisian Udara
Udara sebelum dipakai terlebih dahulu dikondisikan disesuaikan dengan syarat sistemnya,
tingkat kelembaban dan pelumasan merupakan hal yang biasa dilakukan dalam proses ini.
Udara sebelum dipakai biasanya (tergantung dari spesifikasi alat) dikeringkan dahulu, proses
pengeringan udara bisa dilakukan dengan, penyaringan dengan zat kimia, pendinginan,
pemanasan dan kombinasi dari keduanya.
Page 13 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
RELIEF
VALVE
2017
PRESSURE
GAGE
AFTER
COOLER
PRESSURE TANK
WATER
SEPARATOR
UDARA KELUAR
KOMPRESOR
SISTEM KOMPRESOR
Alat untuk mengatur tekanan dan pelumasan pada sistem pneumatik disebut service unit yang
terdiri dari filter, regulator dan lubricator.
BAR
PRESSURE
REGULATOR
FILTER
ALAT PELUMAS
SERVICE UNIT
4. Sistem Pneumatik
Secara definisi sistem pneumatik dapat diartikan : setiap sistem yang menggunakan gas
atau udara sebagai fluida /media penggerak ataupun transmisi. Disebut media
penggerak karena memang sifat udara yang compressible dapat dikonversi menjadi
tenaga mekanik. Contohnya : pompa, piston ataupun valve yang dioperasikan secara
pneumatik. Dibandingkan dengan sistem hidraulik yang menggunakan cairan/oli sebagai
fluida. Pneumatik memiliki kelebihan diantaranya : bersih dan harga yang murah.
Namun besarnya tanaga yang diberikan tidak sebesar tenaga hidraulik. Pada umumnya
tekanan kerja udara yang dioperasikan pada sistem penggerak pneumatik sebesar 7 – 10
Page 14 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
barg. Aplikasi sistem penggerak pneumatik banyak ditemukan diindustri manufacturing,
2017
petrokimia ataupun industri migas. Sistem pneumatik dapat pula dimanfaatkan sebagai
media transmisi sinyal. ISA-S7.4 (Air Pressures for Pneumatic Controllers, Transmitters,
and Transmission Systems) melakukan standardisasi rentang untuk sinyal pneumatik :
20 – 100 kPag atau 3 -15 psig.
Didalam salah satu bab API RP 552 diatas banyak membahas bagaimana cara
pemasangan (instalasi), transmisi dan beberapa issue desain penting lain yang harus
diperhatikan.
SIMBOL DAN RANGKAIAN PNEUMATIK Standard ISO 1219 menjadi acuan dalam
standardisasi simbologi untuk komponen pneumatik. Pada umumnya pun supplier atau
vendor suatu produk pneumatik mengacu pada standard tersebut untuk
mereprentasikan fungsi-fungsi produknya.
Dari simbol katup diatas menunjukkan jumlah lubang/port bawah ada tiga (1,3,5)
sedangkan dibagian output ada dua port (2,4). Katup tersebut juga memiliki dua
posisi/ruang yaitu a dan b. Penggerak katup berupa udara bertekanan dari sisi 14 dan
12. Sisi 14 artinya bila disisi tersebut terdapat tekanan udara maka tekanan udara
tersebut akan menggeser katup ke kanan sehingga udara bertekanan akan mengalir
melalui port 1 ke port 4 ditulis 14. Demikian juga sisi 12 akan mengaktifkan ruang b
sehingga port 1 akan terhubung dengan port 2 ditulis 12.
Page 15 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Contoh lain : 2017
Katup ini memiliki tiga port dan dua posisi/ruang, penggerak knop dan pembalik pegas,
maka katup tersebut diberi nama: Katup 3/2 knop, pembalik pegas
Rotary actuator
Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan tujuan
penggunaan sistem pneumatik.
Page 16 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
Cara-cara pengikat silinder (aktuator) pada mesin atau pesawat dapat
2017
dilaksanakan/dirancang dengan pengikat permanen atau remanen tergantung
keperluan. Berikut ini gambar-gambar cara pengikatan.
roll conveyor
machining process
Page 17 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
Simbol Pneumatik
Page 18 of 19
Pelatihan Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik Untuk Guru-guru SMK 4
Desember
2017
CONTROL PANEL
FEEDER_P1
PB_ST OP
FEEDER_P2 PB_ST ART
SV_PUNCH
PUNCH_IN
PUNCH_OUT
LS2
LS1
SV_CLAMP_ON SV_CLAMP_OFF
SV_DROP_R SV_DROP_L
ELEV_P2
SV_ELEV
Page 19 of 19