SUBKOMPETENSI :
Memahami konstruksi, fungsi dan cara kerja pompa centrifugal
Memahami daya pompa centrifugal
Memahami ukuran-ukuran utama pompa centrifugal
Memahami macam-macam konstruksi pompa centrifugal dan kegunaannya
74
Gambar 8.2 Pompa centrifugal dan motor penggerak.
1. Impeler
Impeler gunanya untuk mengisap dan menekan fluida dengan gaya centrifugal
impeler dipasang pada poros pompa yang diikat dengan baut. Supaya impeler dapat
berputar bersama-sama dengan porosnya maka antara poros dan nafimpeler dipasang
pasak penjamin.
2. Rumah pompa
Rumah pompa mempunyai bentuk rumah siput/keong lihat gambar 8.1 dan
disebut juga rumah siput /keong, yang gunanya untuk menempatkan impeller dan
poros pompa supaya dapat berputar mengisap dan menekan fluida dengan baik.
Dudukan poros dan tutup-tutup rumah siput dilengkapi dengan paking-paking yang
dapat melindungi pompa dari kebocoran.
3. Poros utama
Poros pompa mempunyai bermacam-macam bentuk hubungan dengan poros
penggeraknya yaitu: poros langsung dan poros tidak langsung/ tersendiri.
a. Poros langsung, yaitu poros penggerak dari motor langsung sebagai poros
pompa, poros langsung ini banyak kita jumpai pada pompapompa kapasitas
kecil.
b. Poros pompa tersendiri, yaitu poros pompa dengan poros penggerak terpisah
masingmasing. Kedua poros tersebut dihubungkan satu sama lain dengan
75
menggunakan alat-alat transmisi, misalnya: kopling, gear-box atau roda gigi
reduksi lainnya. Poros pompa tersendiri ini banyak dijumpai pada pompapompa
kapasitas besar.
4. Tenaga penggerak
Tenaga penggerak pompa berasal dari: Motor listrik, motor pembakaran dalam
yaitu motor diesel atau motor bensin pesawat pembakaran luar yaitu turbin uap
76
Besarnya daya yang diperlukan harus disesuaikan dengan jumlah fluida atau
air setiap satuan waktu yang diperlukannya serta tinggi kenaikan fluida/air yang
dipindahkan. Daya pompa yang dibutuhkan dapat dihitung dengan persamaan:
Q
Ne= . H man. ρ a ( TK ) … … … ..(8.1)
60 .75 . η
Keterangan :
Ne = Daya pompa efektifyang dibutuhkan dalamsatuan Tk
Qe = Kapasitas efektif dalam satuan liter/menit dm 3 /menit
Hman = Tinggi kenaikan manometrik dalam satuan meter m
3
ρa = Massa jenis fluida (air) dalam satuan kg/dm
Untuk air Pa = 1(kg/dm3)
η = Randemen pompa
Untuk tenaga penggerak yang berasal dari motor listrik, satuan daya biasanya
dalam satuan watt atau kilo watt (kw), sedangkan tenaga penggerak yang berasal dari
motor pembakaran dalam (motor diesel dan motor bensin) mempunyai satuan Tk
(tenaga kuda). Hubungan satuan Tk dan watt atau Kw yaitu sebagai berikut:
1 Tk = 75 kgm/detik
1 kgf = 9,81 N
1 watt = 1 Joule/detik = 1 Nm/detik
maka: 1 Tk = 75 x 9,81(Nm/det) atau watt
1 Tk = 736 watt (dibulatkan)
1 Tk = 0,376 Kw
1 Kw = 1,36 Tk
N
Mp=71620 ( kgcm ) … … … … … … …..(8.2)
n
Keterangan:
Mp = Momen puntir dalam satuan kgcm
N = daya yang dibutuhkan pompa dalam satuan Tk
n = Putaran poros pompa dalam satuan rpm
Untuk pompa-pompa yang digerakkan oleh motor listrik dengan daya dalam
satuan watt atau kw, momen puntirnya dapat dihitung dengan persamaan:
77
P
T= ( Nm ) … … .… … … … … ….( 8.3)
2. π .n
Keterangan :
T = Torsi atau momen puntir dalam satuan (Nm)
P = Daya dalam puntir dalam satuan watt (Nm/det)
n = Putaran poros dalam satuan (put/det)
Mp
τ p= kg/cm 2 … … … … … … … … … … ( 8.4 )
Wp
Keterangan:
τp = Tegangan puntir yang diizinkan. dalam satuan kg/cm2
untuk poros pompa tegangan puntir yang diizinkan iP = 120 s/d 200 kg/cm 2
Mp = Momen puntir dalam satuan kgcm
Wp = Momen tahanan puntir dalam satuan (cm3)
Untuk poros-poros pompa yang mempunyai penampang pajal, besarnya momen
tahanan puntir yaitu:
π
W p= d 3 atau dibulatkan
16
WP = 0,2 d 3 (cm 3)
78
Mp
τ p=
0,2 d 3
Mp
d=
√
3
0,2 . τ p
cm… … … … … … … … … .(8.5)
Keterangan :
d = diameter poros pompa dalam satuan.. cm
Mp = Momen puntir dalam satuan kgcm
Τp = Tegangan puntir yang diizinkan dalam satuan kg/cm
Contoh 8.1
Sebuah pompa centrifugal tekanan tinggi dengan kapasitas efektif 2400 liter/menit
digunakan untuk memindahkan air dengan ketinggian manometrik 150 meter. Randemen
pompa η = 0,75, massa jenis air = 1 kg/dm3 dan bahan poros terbuat dari baja dengan
kekuatan puntir yang diizinkan τp = 200 kg/cm2 dan putaran n = 1450 rpm.
Hitunglah:
a) Daya untuk menggerakkan pompa tersebut dalam satuan Tk dan Kw
b) Momen puntir dalam satuan kgcm
c) Diameter poros pompa
Penyelesaian:
Diketahui : pompa centrifugal
Kapasitas efektif = 2400 dm 3/menit
Tinggi manometrik Hman = 150 m
Randemen pompa = 0,75
Massa jenis air = 1 kg/dm3
Tegangan puntir yang diizinkan = 200 kg/cm2
Putaran poros n = 1450 rpm
Ditanyakan:
a) Daya pompa Ne dalam satuan Tk dan Kw
b) Momen puntir (Mp)
c) Diameter poros pompa (d)
Jawab:
a) Daya pompa (Ne) : gunakan persamaan
Q e . H man. ρ a
Ne=
60 .75 . η
79
2400 x 150 x 1
Ne= =106,667 Tk
60 x 75 x 0,75
N
Mp=71620 dalam hal ini
n
N = Ne 106,667 Tk
106,667
Mp = 71620 = 5268,6 kgcm
1450
Mp 3 5268,6
d=
√
3
0,2 . τ p√=
0,2 x 200
3
=√131,715
1. Kapasitas
Untuk pompa yang satu sisi masuk lihat gambar 8.5 besarnya kapasitas air
menurut teori adalah :
Qe
Q= dalam satuan … … … … … … … ….. liter /menit
ηv
Sedangkan untuk pompa mempunyai dua sisi masuk lihat gambar 8.6 besarnya
kapasitas teori adalah:
Qe
Q= dalam satuan… … … … … … … …. liter /menit
2ηv
Keterangan:
Q = Kapasitas 3pompa menurut teori dalam satuan dm /menit (liter/menit)
Qe = Kapasitas pompa efektif (dm 3/menit atau liter/menit)
ηv = Randemen volumetric
80
Gambar 8.5 Pompa satu sisi masuk
Keterangan gambar:
d = Diameter poros pompa
D = Diameter naf-impeler, besarnya D -- 1,5 d
D1 = Diameter sisi masuk
D2 = Diameter sisi keluar:
Untuk pompa dengan kecepatan D2 = ( 2,2 s/d 3,5 ) D1
Untuk pompa kecepatan normal D2 = ( 1,8 s/d 2,2 ) D1
Untuk pompa kecepatan tinggi D2 = ( 1,3 s/d 1,8 ) D1
Besarnya kapasitas air pada sisi masuk adalah:
Q = Al . C ……………………………. liter/menit
A1 adalah luas lubang laluan pada sisi masuk, oleh karena itu ukuran diameter naf = D
81
dan ukuran diameter sisi masuk = D1 maka luas lubang adalah :
π π
A 1= D 12− D 2
4 4
π
A 1= ¿
4
Jika air pada sisi masuk mempunyai kecepatan c dm/detik, maka besarnya kapasitas
menjadi:
π
A 1= ¿
4
82
ukuran-ukuran pada sisi masuk yang disesuaikan dengan kapasitas pompa. Kecepatan
pada sisi masuk antara lain :
a. Kecepatan keliling pada sisi masuk
b. Kecepatan radial pada sisi masuk
c. Kecepatan relatif pada sisi masuk
Untuk jelasnya lihat gambar 8.7 a, b, dan c berikut:
a. Kecepatan keliling
Kecepatan keliling pada sisi masuk adalah kecepatan dengan arah yang
bersinggungan dengan lingkaran sisi masuk. Jika poros pompa berputar dengan n
putaran/menit dan sisi masuk mempunyai ukuran D dalam satuan meter maka
kecepatan kelilingnya adalah:
π.D 1.n
u1 = m/det ………….…………………(8.8)
60
Keterangan:
ul = Kecepatan keliling pada sisi masuk dalam satuan m/det
D1 = Diameter sisi masuk dalam satuan meter
n = Putaran poros pompa dalam satuan rpm
b. Kecepatan radial
Kecepatan radial adalah kecepatan yang mempunyai arah radial atau tegak
83
lurus terhadap kecepatan kelilingnya. Pada sisi masuk kecepatan-kecepatan radial ini
merupakan resultante dari kecepatan keliling dan kecepatan relatif masuk atau Crad =
C1 dan sudut α l = 90°. Besarnya kecepatan air pada sisi masuk dapat ditentukan
terlebih dahulu dengan 2 m/det atau 3 m/det.
c1
tgβ 1= … … … … … … … … … … … … … … (8.9)
u1
w1 = √ ( C 1 2+U 12 ) … … … … … … … … … (8.10)
Keterangan :
βl = Sudut kecepatan relatif pada sisi masuk
c1 = Kecepatan pada sisi masuk m/det
w1 = Kecepatan relatif pada sisi masuk.. m/det
u1 = Kecepatan keliling pada sisi masuk dalam m/det
1. Kapasitas
Sebagaimana pada sisi masuk, besarnya kecepatan pada sisi keluar pun sama
besarnya (Q), hanya perbedaannya di sisi keluar yaitu pada kecepatan dan lubang
laluannya, pada lubang laluan sisi keluar mempunyai ukuran: Diameter sisi keluar D 2,
lebar sisi keluar b2 dengan kecepatan aliran C2, maka luas lubang laluannya adalah:
A2 = π . D2 . b2 dm2
Kapasitas pada sisi keluar adalah :
Q = A2 . crad
Maka : Q = π . D2 . b2 . crad
dari persamaan di atas kita dapat menghitung besarnya lebar sisi keluar yaitu:
Q
b 2= ( dm ) … … … … … … … .(8.11)
π . D 2. c rad
Keterangan :
b2 = Ukuran sisi keluar dalam satuan dm
Q = Kapasitas air dalam satuan dm2/detik
D2 = Diameter sisi keluar dalam satuan dm
84
crad = Kecepatan radial pada sisi keluar dalam satuan dm/detik
85
β1,2 = Sudut kecepatan relatif
indeks 1 = Sisi masuk
indeks 2 = Sisi keluar
Tabel 8.1
Sudut kecepatan pada sisi masuk dan sisi keluar
Sisi masuk Sisi masuk
Bentuk Sudu Kecepatan
α1 α1 β1
Normal 90º <90º <90º
Netral 90º 90º <90º c2 = c1
Radial 90º <90º 90º w2 = w1
Lengkung ke depan 90º <90º <90º c2 sin2 = c1 = cr
c2 sin β 2
=
u2 sin (α 2+ β 2 )
86
atau besarnya c2 menjadi :
u 2 . sinβ 2
c2 = ………………………… .(a)
sin (α 2 + β2 )
u 2 . sin β 2 .cos α 2
c 2u =
sin (α2 + β 2 )
c2 sin β 2. cos α 2
=
u2 sin (α 2+ β 2 )
Untuk α 2 antara 10° sampai dengan 15° atau rataratanya kita ambil β2 = 130 dan β2
antara 20° sampai dengan 40° dan β2 kita ambit 30°.
c2 sin30° .cos 13 °
maka : =
u2 sin(13 ° + 30° )
0,5 x 0,9744
= =0,7144
0,06820
atau: c2u = 0,7144. u2 ……………………. (8.12a)
dan dalam perhitungan-perhitungan sering diambil (berdasarkan pengalaman)
c2u = 0,75 . u2 …………………………… (8.12b)
87
u 2 .c 2u .k ηh
H ' man = … … … … . … … … … … .(8.14)
g
u 2 . 0,7144 . u 2 . k ηh
H ' man =
g
0,7144 . u 2 2 . k ηh
H ' man =
g
g . H' man
u2 =
√ 0,7144 . k ηh
… … … … … … … … … …(8.15)
Untuk ukuran diameter sisi luar D2 yang berputar dengan n putaran tiap menit
kecepatan kelilingnya adalah :
π .D 2 .n
u2 =
60
60 . u 2
D2 = ( m ) … … … … … … … … … …..(8.16)
π.n
Keterangan :
D2 = diameter sisi luar dalam satuan (m)
u2 = kecepatan keliling pada sisi keluar (m/det)
n = putaran poros pompa dalam satuan rpm
g = grafitasi = 9,81 m/s 2
H'man = tinggi manometrik untuk tiap sudu (m)
kηh = efisiensi sudu
Kecepatan radial
Kecepatan radial pada sisi keluar (crad) untuk sudut a2 tertentu lihat gambar 8.9,
kecepatan radial pada sisi keluar dapat dihitung dengan persamaan:
Crad = C2u . tg α 2 ………………………… (8.17)
Kecepatan relatif keluar (w2u) lihat gambar 8.9 adalah:
88
w2u = u2 - c2u …………………………….. (8.18)
Sudut kecepatan relatif
c rad
tg β2 = … … … … … … … … … … … … … .(8.19)
w 2u
Q
atau b 2 = … … … … … … … … ..( 8.20)
π . D2 . c rad
Keterangan:
b2 = ukuran lebar sisi keluar dalam satuan dm
Q = kapasitas teoritis dalam satuan dm3/detik
D2 = diameter sisi luar dalam satuan dm
Crad = kecepatan radial dalam satuan dm/detik
Contoh 8.1
Pompa centrifugal dengan dua sisi masuk dan Hman = 150 meter.
Diketahui:
- Jumlah sudu/kipas = 4 buah
- Kapasitas efektif 2 m3/menit
- Putaran pompa/motor penggerak 1200 rpm
- Diameter naf-impeler D = 1,8 d
- Bahan poros mempunyai t2 gangan puntir yang diizinkan ap = 200 kg/cm2 .
Randemen pompa η = 75%, randemen volumetris 90% dan kηh = 0,7
- Kecepatan air masuk c = 3 m/det
- Sudut a2 = 10°
- c2u = 0,75 u2
Tentukan:
a) Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa dalam satuan TK
b) Momen puntir dalam satuan kgcm
c) Diameter poros pompa d
d) Diameter naf D
89
e) Kapasitas teoritis
f) Diameter sisi masuk D1
g) Lebar sisi masuk (jika ditambah 15% dari perhitungan)
h) Tinggi kenaikan manometer untuk tiap sudu
i) Kecepatan keliling pada sisi keluar
j) Proyeksi c2 terhadap u2 atau c2u
k) Proyeksi kecepatan relatif (w2u)
l) Kecepatan radial pada sisi keluar
m) Diameter sisi luar D2
n) Sudut relatif keluar
o) Ukuran sisi keluar b2
Penyelesaian:
a) Daya yang dibutuhkan pompa:
Qe .H man . ρa
Ne =
60 .75 . η
2000 x 150 x 1
Ne = = 88,9 TK
60 x 75 x 0,75
Ne = 89 TK
b) Momen puntir (Mp)
N
Mp=71620 → N =Ne=89 TK
n
89
¿ 71620
1200
= 5312 kgcm
c) Diameter poros pompa
Mp 5312
d =
√
3
0,2σ p
=
√
3
0,2 . 200
d = 5,1 cm
d) Diameter naf (D)
D = 1,8d
= 1,8 x 5,1
= 9,18 cm
90
e) Kapasitas teoritis Q, untuk pompa yang mempunyai 2 sisi
Qe
Q =
2 . ηv
D = 9,18 cm = 0,918 dm
4 x 18,5
D1 =
√ 3,14 x 30
+ 0,918 2
= √0,7856 + 0,8427
D1 = 1,276 dm
= 1,28 dm atau 128 mm
g) Lebar sisi masuk b1
Q
b1 = → c l = c = 3 m/det
π . D1 . c 1
c1 = 30 dm/det
18,5
b1 =
3,14 x 1,8 x 30
b1 = 0,1534 dm = 16 mm
ditambah 15%
15
b 1=16 + +16
100
b1 = 18,4 mm
h) Tinggi kenaikan untuk tiap sudu ( Hman' ) ,
H man
H ' man =
z
150
H ' man = =37,5 m
4
g . H' man
u2 =
√ 0,75 . k ηh
91
9,81 x 37,5
u2 =
√ 0,75 x 0,7
u2 = 26,47 m/det
j) Proyeksi kecepatan keluar (c2u)
c2u = 0,75 u2
= 0,75 x 26,47
= 19,8525 m/det
k) Proyeksi kecepatan relatif
w2u = u2 - c2u
= 26,47 - 19,85
w2u = 6,62 m/detik
l) Kecepatan radial pada sisi keluar
crad = c2u . tg α2
= 19,85. tg 10°
= 19,85 x 0,1763
crad = 3,499
Cmd = 3,5 m/det
m) Diameter sisi luar (D2)
60.u 2
D2 =
π.n
60 x 26,47
=
3,14 x 1200
= 0,4215 m 4,215 dm
D2 = 421,5 mm
n) Sudut keluar relatif
c rad
tg β2 =
w 2u
3,5
= =0,5287
6,62
β2 = 27,865°
β2 = 27° 52'
o) Ukuran sisi keluar (b2)
Q
b2 =
π .D2 .c rad
92
18,5
=
3,14 x 4,215 x 35
b2 = 0,0399 dm
b2 = 4 mm
ukuran b2 ditambah 10%
b2 = 4,4 mm
Contoh:
Bila ukuran D = 200 mm maka ukuran A = 50 mm, B = 100 mm, C = 150 mm dan D
= 200 mm.
Kapasitas air yang keluar dari rumah keong adalah :
Q=A.c
A = Luas lubang laluan, pada gambar di atas luas lubang laluannya adalah (D x E)
maka Q = (D x E) . c
atau ukuran lebar E dapat dihitung dengan persamaan:
Q
E=
D.c
93
Keterangan:
Q = kapasitas dalam satuan m3/detik
c = kecepatan dalam satuan m/detik
D = ukuran lebar lubang laluan dalam satuan meter
94
Gambar 8.11 Busur sudu
95
(1) Sisi isap
(2) Sisi tekan
(3) Paking/perapat
(4) Bantalan
(5) Poros penggerak
(6) Rumah keong
(7) Impeler
96
(4) Sisi tekan/sisi keluar
(5) Poros pompa
(6) Rumah pompa
(7) Impeler
97
Gambar 8.15
Gambar 8.16
98
Gambar 8.17 Konstruksi jet-pump.
Keterangan gambar :
(1) Saringan
(2) Katup
(3) Saluran isap dari sumber menuju nozel (saluran ketiga)
(4) Komponen nozel
(5) Nozel ke saluran isap menuju pompa (Saluran kedua)
(6) Saluran pengisi (saluran pertama/saluran pancingan)
(7) Pompa centrifugal
(8) Pipa pengeluaran air
(9) Sumber air
99
saluran isap yang kedua menuju pompa. Air dari ruang pompa keluar menuju
pipa/saluran keluar dan sebagian lagi terisap masuk ke saluran pertama yang
berfungsi sebagai saluran pancingan tadi.
SOAL-SOAL LATIHAN
A. Pompa centrifugal dengan satu sisi masuk diketahui:
- Kapasitas efektif = 1800 dm3/menit
- Tinggi manometrik = 160 meter
- Randemen pompa = 0,76
- Randemen volumetris = 0,75
- Massa jenis fluida/air = 1 kg/dm3
- Bahan poros pompa terbuat dari bahan yang mempunyai tegangan puntir
yang diizinkan = 150 kg/cm
- Putaran poros penggerak = 1500 putaran/ menit
Tentukan :
1. Daya pompa yang dibutuhkan dalam satuan Kw dan TK
2. Momen puntir dalam satuan Nm dan Kgcm
3. Diameter poros pompa dalam satuan mm
B. Pompa centrifugal dengan dua sisi masuk diketahui:
- Tinggi manometrik = 160 meter
- Jumlah sudu/kipas = 4 buah
- Kapasitas efektif = 2,4 m3/menit
- Putaran poros pompa = 1450 rpm
- Randemen pompa = 0,8
- Randemen ηv = 0,9
- Efisiensi kipas = 0,7
- Bahan poros mempunyai tegangan puntir yang diizinkan 200 kg/cm2
- Diameter naf/impeler D = 1,5 (d = diameter poros)
- Kecepatan air masuk = 3 m/detik
100
- Sudut kecepatan pada sisi keluar 10°20'
- Proyeksi kecepatan keliling pada sisi keluar c2u = 0,75 u2
Tentukan:
1. Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa tersebut dalam satuan
Kw dan TK
2. Momen puntir dalam satuan Kgcm dan Nm
3. Diameter poros pompa (dibulatkan sampai satuan mm)
4. Diameter naf/impeler
5. Kapasitas teoritis dalam satuan dm3/detil
6. Diameter sisi masuk dalam mm
7. Ukuran lebar sisi masuk, jika ditambah 15% dari ukuran yang dihitung.
8. Tinggi kenaikan manometer untuk tiap sudu
9. Kecepatan keliling pada sisi keluar dalam satuan m/detik
10. Proyeksi kecepatan c2u dan w2u
11. Kecepatan pada sisi keluar c2 dan kecepatan radial pada sisi keluar crad
12. Diameter sisi luar dalam satuan mm dibulatkan
13. Sudut relatif keluar
14. Ukuran sisi keluar b2, jika ditambah 10% dari basil perhitungan.
15. Bagan dari pompa tersebut dengan skala tentukan sendiri
16. Diagram segitiga kecepatan
17. Lengkungan sudu untuk sudu normal dengan lengkungan busur lingkaran
101