Anda di halaman 1dari 23

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

JOBSHEET 6

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

ENGINE TUNE UP KONVENSIONAL


(ETU CONVENTIONAL )

SMK NEGERI 1 GOMBONG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Wilis No.15 Telp. (0287) 472828 Wero Gombong 54375

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 1


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH F/WK1/SLK/39
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Job Sheet 6
17-08-2017
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
GOMBONG
Jalan Wilis Nomor 15 Wero Gombong Kebumen, Kode Pos 54375, Telepon 0287-472828
Faksimile 0287-473886, Surat Elektronik smkn1gombong@gmail.com

JOB SHEET 6
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (PMKR)
Tema Pelajaran : Merawat Mesin Secara Berkala (Servis Berkala)
Job : Perawatan Mesin Secara Berkala Motor Bensin
Konvensional (Servis Berkala)/ Engine Tune Up
Conventional (ETU Conventional)
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran

I. TUJUAN
1. Mengaplikasikan teori cara merawat mesin secara berkala (servis berkala)
atau engine tune up conventional sesuai dengan prosedur.
2. Menerapkan prosedur K3 dalam menggunakan peralatan kerja, alat ukur
serta bengkel demi terciptanya lingkungan yang sehat.
3. Menunjukkan keuletan, pantang menyerah serta tanggung jawab dalam
pelaksanaan praktek.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji proses pelaksanaan praktek dalam suatu
laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.

II. KESELAMATAN KERJA


1. Pergunakan peralatanperlengkapan kerja dan alat ukur sesuai fungsinya.
2. Lakukanlah pekerjaan pengukuran di atas meja kerja.
3. Lakukan pekerjaan sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedure)
dengan memperhatikan urut-urutan pada job sheet.
4. Pastikan rem parkir aktif bila menggunakan unit kendaraan dalam belajar.
5. Mulailah dan akhirilah pekerjaan pada tempat atau bengkel yang bersih.

III. ALAT DAN PERLENGKAPAN KERJA


1. Alat Tangan
a. Kunci pas ukuran 6, e. Kunci shock 14 mm (1 buah)
(@ 1 buah)
7, 8, 10, 12 mm (Plussocket extension bar)
b. Kunci ring ukuran 12, f. Tang kombinasi (1 buah)
(@ 1 buah)
17, 19 mm g. Obeng minus besar (1 buah)
c. Kunci T 12 mm (1 buah) h. Obeng minus kecil (1 buah)
d. Kunci busi (1 buah) i. Obeng plus (1 buah)

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 2


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

2. Alat Ukur
a. Radiator cup tester (1unit) h. Timing light (1 buah)
b. Hydrometer (1 buah) i. Tach-dwell tester (1 buah)
c. Kunci momen (1 buah) j. Multitester (1 buah)
d. Vacuum tester (1 buah) k. Fuller gauge (1 buah)
e. Spring scale (1 buah) l. CO meter (Alat (1 buah)
f. Mistar baja (1 buah) ukur gas buang)/
g. Compression tester (1 buah) Tune-Up Tester

3. Perlengkapan Kerja
a. Car cover set (1 set) b. Kain lap/ Majun (1 buah)
(fender cover, grill c. Amplas Halus (1 buah)
cover, steering d. Bak/ Panci/ Ember (1 buah)
cover, floor cover, e. Air Compressor Unit (1 buah)
dan seat cover)

IV. BAHAN
2 unit mobil Toyota Kijang 4K/ 5K

V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Aktifkan rem parkir bila menggunakan kendaraan.
3. Ulangi pekerjaan ini sampai benar-benar kompeten.
4. Diskusikan dengan teman atau tanya pembimbing bila ada yang ragu.
5. Catatlah hasil pelaksanaan praktek pada buku tugas.
6. Kembalikan alat, bahan dan lingkungan kerja seperti semula.

Setelah anda melakukan langkah ke-2 untuk selanjutnya lakukanlah


langkah-langkah seperti pada manual berikut:

A. Pemeriksaan Berkala Pada Sistem Pendinginan


1. Pemeriksaan Kapasitas Air Pendingin
Pada Reservoir Tank
Standar/ Spesifikasi: Permukaan air harus
berada diantara garis LOW dan FULL
(keadaan engine dingin).
Pada Radiator
Standar/ Spesifikasi:Permukaan air harus
maksimal tepat sebelum lubang pengisian air
pendingin. (keadaan engine dingin).

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 3


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

Apabila ketinggian ataujumlah air pendingin


kurang, periksa kebocoran dan tambahkan air
pendingin sampai pada batas maksimalnya.
Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………………………

Kesimpulan : ………………………………………………………………

2. Pemeriksaan Kualitas Air Pendingin


Periksa kualitas air pendingin:
 Periksa kemungkinan air pendingin
mengandung oli (disebabkan kebocoran
oli ke sistem karena gasket kepala
silinder rusak, korosi atau melengkung
karena over heating), karat dan kotoran.
 Periksa endapan karat atau kotoran di
sekitar tutup radiator atau lubang
pengisi.
Apabila air pendingin berminyak dan terlalu kotor atau banyak mengandung
karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian.
Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pemeriksaan Radiator dan Slang-Slang


Periksa kemungkinan terdapat:
1) Kerusakan atau berubahnya bentuk dari radiator dan slang ( upper hose,
lower hose, bypass hose)
2) Klem slang (upper hose, lower hose, bypass hose) yang longgar
3) Kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator
Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………………

4. Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin


Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin meliputi pemeriksaan kebocoran
pompa air, inti radiator, longgarnya klem slang dan longgarnya sumbat
penguras air radiator. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Sebelum memasang radiator cap tester, lihat kedalaman leher pengisi.

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 4


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

b. Jika kedalaman kecil, gunakan karet pada radiator cap tester seperti pada
gambar. Jika kedalaman leher besar, karet pada radiator cap tester harus
dipasang terbalik.

c. Pompalah radiator cap tester sampai tekanan spesifikasi, dan periksa


bahwa tekanan tidak turun.
Spesifikasi Tekanan:
Maksimal dipompa s.d. 1,2
kg/cm2 (17,1 psi)
Apabila tekanan turun berarti ada
kebocoran pada sistem pendingin
atau pada komponen sistem
pendingin.
Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator,
dan pompa air.
Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………

5. Pemeriksaan dan Pengujian Radiator Cap


a. Lepas radiator cap.
b. Periksa perapat karet pada radiator cap
dari keretakan dan kerusakan lain. Apabila
perapat rusak, gantilah.
Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………

c. Periksa vacuum valve dan pastikan


pengoperasiannya lembut dengan cara
menarik lembut dengan tangan.

Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 5


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

d. Pasang radiator cap pada radiator cap tester


e. Lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan relief valve.
Tekanan pembukaan :
Standar : 0,75 – 1,05 kg/cm2
(10,7 – 14,9 psi)
Limit: 0,6 kg/cm2
(8,5 psi).
Pemeriksaan radiator cap sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum
sebagai tekanan pembukaan atau sesuai standar yang tertera pada
radiator cap. Saat radiator cap ditekan menggunakan radiator cap tester,
katup tekan/ pressure valve akan menerima tekananhasil pemompaan dan
pressure valve akan membuka bila jarum penunjuk radiator cap tester
sudah mencapai standar tekanan pembukaan minimal/ seperti yang tertera
pada radiator cap. Apabila sebelum standar tekanan pembukaan minimum
jarum sudah turun, maka tutup radiator perlu diganti.
Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………

6. Pemeriksaan Tali Kipas (Fan Belt)


a. Pemeriksaan VisualFan Belt
1) Periksa tali kipas dari kemungkinan
retak, berubah bentuk, terlalu
kencang dan aus.
2) Periksa tali kipas dari kemungkinan
terkena oli atau gemuk.
Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………………………

3) Periksa dari kemungkinan


persinggungan yang tidak
sempurna antara fan belt dan
pulley.
Hasil Pemeriksaan :……………………………
…………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………

…………………………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 6


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

b. Pemeriksaan dan Penyetelan Tali Kipas (Fan Belt)


Dengan kekuatan tekanan 10 Kg, tekan fan beltmenggunakan fan belt
tension gaugepada tempat seperti terlihat pada gambar. Fan belt harus
menunjukkan kekencangan spesifikasi.
Spesifikasi lenturan fan beltpada tekanan
10 Kg:
Engine 5K ;
Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm
Engkol – Kompresor : 12 – 16 mm
Engine selain 5K ;
Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm
Engkol – Kompresor : 11 – 14 mm
Catatan: Bila pemeriksaan dan penyetelan menggunakan spring scale
dan mistar baja, maka dalam penggunaannya, spring scale bukan ditekan,
tapi ditarik sampai 10 kg. Mistar baja digunakan untuk mengukur lenturan
fan belt dari sebelum ditarik dan setelah ditarik dengan spring scale.
Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………

B. Pemeriksaan Berkala Pada Sistem Pemasukan


1. Pemeriksaan Saringan Udara (Air Cleaner)
a. Melepas Element Saringan Udara
1) Buka mur kupu-kupu (wingnut) dan klem
pengikatnya
2) Angkat dan buka tutup saringan
Catatan:
Saat membuka jangan sampai ada kotoran
atau benda yang masuk ke dalam karburator

b. Pemeriksaan Saringan Udara (Air Cleaner)


1) Apabila elemen penuh dengan debu dan kotoran, elemen harus diganti.
2) Elemen saringan yang sudah harus diganti secara periodik tidak efektif
lagi bila hanya dibersihkan dan karenanya lebih baik diganti.
Jangka waktu penggantian element : 20.000 – 40.000 Km

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 7


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

3) Elemen saringan yang mengandung air atau oli harus diganti karena
debu atau pasir yang ada di dalamnya sulit dibersihkan dengan udara
bertekanan dari kompresor.
Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………

2. Membersihkan Elemen Saringan Udara


a. Dengan menggunakan pistol
peniup udara (air blow gun),
tiupkan udara bertekanan dari
bagian dalam ke bagian luar
elemen untuk membersihkan
debu-debu dan pasir pada
elemen.
b. Selanjutnnya bersihkan bagian luar elemen, kemudian sekali lagi dari
bagian dalam elemen.
Catatan:Jangan sekali-kali mengarahkan ujung air blow gun kepada
seseorang atau bermain-main dengan alat tersebut.
3. Pemeriksaan Bagian Dalam Bak Saringan
a. Pertama-tama pakailah kain untuk menghapus debu pada bagian dalam
bak saringan, kemudian tiupkan udara bertekanan pada bak tersebut.
Catatan: kotoran jangan sampai masuk karburator
b. Periksa apakah perapat pada bak atau pada tutup tidak terlepas. Jika
terlepas maka perbaikilah bila pemasangannya tidak benar. Perapat yang
tidak terpasang dengan benar mengakibatkan udara yang masuk ke dalam
bak saringan tidak tersaring.

Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 8


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

C. Pemeriksaan Berkala Pada Sistem Pelumasan


1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata.
2. Apabila kendaraan habis perjalanan atau panas, tunggu 30 menit atau sampai
engine tidak panas.
3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin, hidupkan 1- 3 menit, kemudian
matikan.
4. Aktifkan rem parkir untuk mencegah kemungkinan kendaraan berjalan saat
dilakukan pemeriksaan.
5. Tarik batang pengukur minyak (dip stick) dan bersihkan dengan kain lap,
kemudian masukkan kembali dengan tepat.
6. Tarik kembali dip stick kemudian:
a. Periksa Kuantitas Oli
Periksa kuantitas (volume oli), harus berada
diatara level F dan L pada dip stick.Jika lebih
rendah, periksa adanya kemungkinan
kebocoran oli. Tambahkan oli hingga oli pada
tanda F.
Hasil pemeriksaan : ...........................................

Kesimpulan : ...........................................

b. Periksa Kualitas Oli


1) Periksa viskositas/kekentalan oli dengan
jari tangan. Apabila sudah terasa encer
menandakan oli tersebut perlu diganti.
Hasil pemeriksaan : .............................................
Kesimpulan : .............................................
2) Periksa perubahan warna oli.
Berwarna kemerahan berarti tercampur bensin
Berwarna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
Berwarna susu berarti bercampur dengan air
Berwarna kecoklatan berarti bercampur dengan karbon
Berwarna hitam berarti karena overheating
Hasilpemeriksaan : ..........................................................................................

Kesimpulan : ...........................................................................................

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 9


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

D. Pemeriksaan Berkala Pada Baterai


1. Pemeriksaan Visual Baterai
Periksa baterai dari kemungkinan :
a. Kotak baterai/ caserusak,
retak atau bocor
b. Sel-sel (cell, separator,
plates) baterai rusak
c. Terminal baterai kotor dan
korosi
d. Konektor kabel (cable
connections) longgar tehadap
terminal
e. Pemegang baterai (holddown) berkarat dan rusak
f. Isolator kabel baterai (cables) pecah atau terkelupas
g. Jumlah elektrolit kurang (dibawah lower level).
Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………………………………………

2. Pemeriksaan Kebocoran Arus Baterai


a. Pemeriksaan Kebocoran Arus Baterai Ke Bodi Kendaraan (Battery
Drain)
1) Matikan seluruh beban kelistrikan
2) Lepas kabel baterai negatif
3) Aturselector multisesterpada ampere dengan
skala ukur 35 mA (lihat gambar)
4) Baca hasil pengukuran
Spesifikasi : Kebocoran maksimal 20 mA.
Penyebab kebocoran arus ke bodi kendaraan
karena adanya karat, kotoran, air pada
terminal atau soket sehingga mampu
mengalirkan listrik. Pengukuran dapat pula
dilakukan pada kabel positif.
Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 10


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

b. Pemeriksaan kebocoran arus baterai ke bodi baterai (case drain)


1) Matikan seluruh beban kelistrikan
2) Atur selektor multitester pada voltage
3) hubungkan kabel negatif multimeter ke negatif
baterai dan positip volt meter ke bodi baterai
4) Baca hasil pengukuran
Spesifikasi : Penunjukan yang baik adalah 0
Volt, dan limit tegangan
maksimal 0,5 Volt.

Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………

3. State-Of-Charge Test
State-of-Charge Test merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada
baterai untuk mengetahui kondisi muatan listrik pada baterai sehingga perlu
dilakukan pengisian atau tidak.

a. Pemeriksaan Berat Jenis Elektrolit Baterai (Specific Gravity Check)


1) Lepas terminal (-) baterai terlebih dahulu kemudian terminal (+).
2) Angkat baterai, letakkan pada meja kerja.
Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam tempat komponen agar
tidak tercecer.
3) Masukkan thermometer pada lubang pengisian elektrolit baterai.
4) Ambil hydrometer - tekan suction bulb--masukkan pickup tube ke lubang
pengisian elektrolit pada cell 1 - lepaskan penekanan suction bulb -
biarkan elektrolit naik membuat float mengapung - jika terdapat banyak
gelembung udara, goyanglah perlahan untuk menghilangkannya -
bacalah skala pelampung yang tepat berada di permukaan elektrolit -
apabila sudah terbaca maka tekan kembali suction bulb dengan posisi
pickup tube masih berada di lubang pengisian elektrolit - apabila
elektrolit pada hydrometer sudah benar-benar masuk ke dalam cell
baterai, angkat hydrometer.
5) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk selbaterai yang
lain.

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 11


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1


ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu
saat pengukuran, temperatur elektrolit harus diamati. Rumus untuk
mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : Berat jenis pada temperatur 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh: Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada
temperatur 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 - 20)
= 1,260 – 0,0014= 1,246
Hasil pengukuran dan tindakan:
Hasil Pengukuran Tindakan
1.280 atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
1.250 – 1.270 Tidak perlu tindakan
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
1.240 atau kurang
masih dibawah 1.240 ganti baterai
Perbedaan BJ antar sel
Tidak perlu tindakan
kurang dari 0.025
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
Perbedaan BJ antar sel
berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat
0.025 atau lebih
jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai

Hasil Pemeriksaan : Cell 1 ……………………, Cell 3 ……………………, Cell 5 ……………………,

Cell 2 ……………………, Cell 4 ……………………, Cell 6 ……………………,

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 12


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

b. Pemeriksaan Tegangan Sirkuit Terbuka (Open Voltage Circuit


Check)
1) Gunakanlah multitester, arahkan selector pada DCV skala > 12 V
(semisal 20 V, 25 V, 30 V atau 50 V).
2) Hubungkan probe + multitester ke positif baterai dan probe – ke negatif
baterai.Bacalah jarum penunjukan skala
3) Spesifikasi;Baterai yang terisi penuh muatan listrik memiliki tegangan
sirkuit terbuka ± 12 – 12,6 Volt (saat kondisi dingin)dan ± 13,2 Volt
(saat kondisi hangat). Baterai yang kurang muatan listriknya memiliki
tegangan sirkuit terbuka kurang dari 12 volt.

Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………….


Kesimpulan : ……………………………………………………………………………….

c. Pemeriksaan Indikator Mata (Eye Indicator Check)


Jika indikator mataberwarna merah maka berat jenis elektrolitrendahatau
muatan listrik bateraisangathabis. Jika indikator mataberwarna
birumenunjukkan berat jenis baterai dalam keadaan normaldansetidaknya
muatan listriksebesar 25%.

Hasil Pemeriksaan : ……..………….……………………………………………….....………


Kesimpulan : ……………………………………………………………………….……..

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 13


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

E. Pemeriksaan Berkala Pada Sistem Pengapian dan Sistem Bahan Bakar


1. Pemeriksaan Kabel Tegangan Tinggi/ High Tension Cords
a. Lepas Kabel Tegangan Tinggi
1) Lepas kabel tegangan tinggi dengan
dengan berpegangan pada kabel penutup
debu.
2) Lepas kabel tegangan tinggi dari tutup
distributor dan koil. Jangan menarik pada
bagian kabelnya.
PERHATIAN: Tarikan atau tekukan pada
kabel dapat merusak konduktor di
dalamnya.
b. Periksa Keadaan Terminal Kabel
Jika ada karat bersihkan, Jika patah atau
menggeliat, lakukanlah penggantian.
Hasil pemeriksaan : ……………………..……
Kesimpulan : ……………………….....

c. Periksa Tahanan Pada Kabel, Tegangan


Tinggi.
Dengan menggunakan Ohm Meter, ukur
tahanan kabel
Tahanan maksimum : 25 KΩ
Jika tahanannya lebih dari maksimum, lepas
bagian-bagian pengantar tersebut dan periksa
terminalnya.Jika diperlukan ganti kabel
tegangan tinggi.
Hasil pemeriksaan:
Kabel 1: …………………………
Kabel 2: …………………………
Kabel 3: …………………………
Kabel 4: …………………………
Kesimpulan: …………………………
d. Pasang kembali kabel tegangan tinggi dan
kabel penghantar.

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 14


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

2. Pemeriksaandan Penyetelan Busi/Spark Plug


a. Lepas kabel tegangan tinggi dari busi, kemudian Lepas busi
Menggunakan kunci busi 16 mm, lepaslah busi.
PERHATIAN: Pastikan posisi kunci busi
tidak miring. Kemiringan kunci busi dapat
mengakibatkan isolator busi pecah.
b. Bersihkan Busi
Menggunakan alat pembersih busi atau sikat
kawat dan pembersih busi (spark plug cleaner)
bersihkanlah busi.
Kondisi busi : ……………..………………….
Kesimpulan : …………………………………
c. Periksa Busi Secara Visual
Periksa busi dari keausan elektroda,
kerusakan ulir dan isolatornya.
Jika busi tidak normal lakukan
penggantian.
Hasil pemeriksaan : Busi 1: ……………
Busi 2: ……………
Busi 3: ……………
Busi 4: ……………
Kesimpulan: ………………………………..….
d. Setel Celah Elektroda Busi
Celah busi sebelum dilakukan penyetelan:
Busi 1: …………… Busi 3: ……………
Busi 2: …………… Busi 4: ……………
Dengan hati-hati tekuklah elektroda keluar
atau kedalam menggunakan SST penyetel
celah busi agar diperoleh celah yang benar.
Celah elektroda busi:
Engine Toyota 5K: 0,7 – 1,0 mm
Selain engine Toyota 5K : 0,8 mm
e. Pasanglah busi kembali
Momen pengencangan: 17.5 N.m (180 kgf.cm, 13 ft.lbf)
f. Pasang kembali kabel penghantar pada busi

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 15


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

3. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Rubbing Block/ Celah Platina


a. Lepas tutup distributor bersama kabel tegangan tinggi dan lepas rotor
b. Periksa dan Stel Celah Rubbing Block
1) Putar pully poros engkol searah jarum jam sampai posisi antara poros
cam dan tumit ebonit seperti terlihat pada gambar.
2) Menggunakan alat ukur celah (feeler
gauge), ukurlah celah antara tumit ebonit/
rubbing block dengan poros cam.
Celah pada Rubbing Block:
Engine Toyota seri 5K : 0,4–0,5 mm
Selain Eng. Toyota 5K : 0,45 mm
Besar Celah Rubbing Block = Celah Platina (Point Gap)
3) Jika celahnya tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan penyetelan celah
rubbing block.
Catatan : Apabila dalam penyetelan dilakukan pada celah platina maka
pastikanfeeler gauge dalam keadaan bersih.
Hasil penyetelan : ……………………………………………………………………...…
Kesimpulan : …………………………………………………….………..…………

4. Pemeriksaan Sudut Dwell (Dwell Angle)


a. Hidupkan kendaraan, *bila sulit dihidupkan
periksa dan stel kembali celah platina.
b. Pasang Tach-Dwell Tester, geser selector
pada posisi dwell, kemudian pasang terminal
(+) ke negatif coil/ (+) baterai dan terminal (-
)ke massa. Bacalah jarum penunjuk.
*Apabila spesifikasi alat ukur utk 8 cyl, maka hasil penunjukan jarum
dikalikan 2. Spesifikasi Toyota Kijang : 520 ± 60(460 – 580).
c. Dalam praktek ini lakukan penyetelan sampai sudut dwell sebesar 520.
d. Apabila sudut dwell belum mencapai 520maka matikan engine, lakukanlah
penyetelan celah rubbing block/celah platina sampai didapat sudut dwell
sebesar 520.
Hasil penyetelan : ………………………………………………………………………..…..…...
Kesimpulan : …………………………………………………….………..……………..……

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 16


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

5. Pemeriksaan Putaran Idle dan Campuran Idle (Sistem Bahan Bakar)


a. Dalam keadaan Tach-Dwell Testermasih
terpasang setelah pemeriksaan sudut
dwell, geser selector ke posisi tach/ rpm.
b. Lihatlah jarum penunjuk. *Apabila
spesifikasi alat ukur utk 8 cyl, maka hasil
penunjukan jarum dikalikan 2.
Spesifikasi (Toyota Kijang) :
2K, 3K-H, 5K : 750 ± 50 RPM
4K (KF) : 600 RPM
c. Apabila putaran idle belum sesuai spesifikasi maka:
1) Putarlah searah jarum jam sekrup penyetel putaran idle/ ISAS ke kanan
untuk menaikkan putaran idle dan atau sebaliknya sampai putaran
sesuai dengan spesifikasi
2) Putar baut penyetel campuran idle/ IMAS ke kanan atau ke kiri sampai
diperoleh putaran maksimum.
(Penyetelan dasar ± 3 putaran ke arah luar, dihitung dari posisi paling
dalam, jangan mengerakkan sekrup penyetel putaran idle/ ISAS.
3) Stel kembali putaran idle dengan ISAS sampai diperoleh putaran sesuai
dengan spesifikasi.
Hasil pemeriksaan : ……………………………………………………………………………...…
Kesimpulan : …………………………………………………………….………..…………
6. Pemeriksaan Saat Pengapian (Ignition Timing)
a. Pasang timing light, terminal (+) ke
(+) baterai, terminal (-) ke (–) baterai,
dan kabel teg.busi ke kabel busi 1.
b. Kendorkan baut pengikat distributor,
putar ke kanan untuk memperlambat/
memundurkan atau ke kiri untuk
memajukan.

Spesifikasi Toyota Kijang (pada RPM maksimal 950 RPM dan Octan
Selector pada posisi standar)
2K, 3K, 4K : 80 sebelum TMA, 5K : 50 sebelum TMA

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 17


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

c. Pencet sakalar timing light dan pada saat lampu menyala, amati tanda
angka timing di puli dan tepatkan dengan tanda di engine sesuai
spesifikasi.*Catatan : Saklat timing light dipencet maksimal selama 3 detik
d. Jika sudah tepat, kencangkan baut pengikat distributor dan lepas timing
light. Matikan engine.
Hasil penyetelan : ……………………………………………………………………………...…
Kesimpulan : …………………………………………………………….………..…………
7. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governor Advancer
a. Periksa Vacum Advancer
1) Lepas slang vakum dari vacuum
advancer.
2) Hubungkan sumber vakum dengan
saluran A atau B dan periksa bahwa
vacuum advancer bergerak.
Jika vacuum advancer tidak bergerak,
perbaiki atau ganti jika diperlukan.
Hasil pemeriksaan : …………………
Kesimpulan : …………………
b. Periksa Governor Advancer
1) Putar rotor searah jarum jam, kemudian
bebaskan dan periksa bahwa rotor berputar
kembali kearah kebalikannya dengan cepat
2) Periksa bahwa rotor tidak terlalu kendor.
Hasil pemeriksaan: …………………
Kesimpulan: …………………..……..
c. Pasanglah rotor kembali dan distributor cap, hidupkan engine.
d. Pemeriksaan Kerja Governor Advancer
1) Hidupkan engine dan lepaskan selang
vakum dari distributor. Maka tanda
waktu akan berubah-ubah sesuai
dengan putaran engine.
Hasil pemeriksaan : …………………
Kesimpulan : …………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 18


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

e. Pemeriksaan Kerja Vacuum Advancer


2) Pasang kembali selang vakum
3) Perhatikan octan selector, akan
berubah-ubah sesuai dengan
pembukaan & penutupan katup throttle.
Hasil pemeriksaan : …………………
Kesimpulan : …………………
8. Pemeriksaan Throttle Valve (Sistem Bahan Bakar)
a. Pastikan katup throttle harus
membuka penuh pada waktu pedal
gas dibuka penuh.
b. Apabila tidak terbuka penuh saat
katup throttle dibuka penuh maka
stel melalui kabel gas atau baut
penyetop pedal.
Hasil Pemeriksaan : ............................
Kesimpulan : ............................

9. Pemeriksaan Acceleration Pump(Sistem Bahan Bakar)


Bahan bakar harus menyemprot dari
pump jet pada saat throttle valve
terbuka.
Hasil Pemeriksaan : ..........................
Kesimpulan : ..........................

10. Pemeriksaan Manual Chooke(Sistem Bahan Bakar)


a. Katup cuk harus tertutup
penuh ketika tombol cuk
ditarik penuh.
b. Katup cuk harus terbuka
penuh ketika tombol cuk
dikembalikan.
Hasil Pemeriksaan : ..........................
Kesimpulan : ..........................

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 19


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

F. Perawatan Berkala Pada Mekanisme Engine


1. Pemeriksaan Kekencangan Baut Kepala Silinder dan Rocker Arm
a. Gunakanlah kunci momen lengkap dengan
perpanjangan dan kunci shocknya.
b. Kencangkan baut-baut kepala silinder dan
penunjang batang penumbuk katup
(rocker arm)
c. Saat pengencangan baut kepala silinder
perhatikan gambar disamping.

Spesifikasi Momen Pengencangan Baut:


Kepala Silinder : 5,4 – 6,6 Kg-m
Penunjang Rocker Arm : 1,8 – 2,4 Kg-m

*Catatan : Dalam praktek ini, setel kunci momen dengan ukuran 4,0Kg-m
untuk baut kepala silinder dan 2,0 Kg-m untuk baut penunjang rocker,
kemudia putar kunci momen sampai berbunyi klik.
Hasil Pemeriksaan : ..................................................................................
Kesimpulan : ..................................................................................

2. Pemeriksaan Celah Katup (Intake Valve & Exhaust Valve)


a. Panaskan engine kemudian matikan
b. Bukalah tutup kepala silinder
c. Putar poros engkol pada TOP Kompresi 1
yaitu dengan memastikan tanda alur pada
puli sejajar dengan angka 0 pada tutup
timing chain. Pastikan dengan memutar
pushrod katup in dan katup ex silinder 1,
pushrodkatup in silinder 2 dan pushrod
katup ex silinder 3. Bila pushrod dapat
berputar bebas maka dipastikan itu adalah
TOP Kompresi 1.
d. Periksa celah katup pada TOP Kompresi 1
(lihat gambar) dengan feeler gaugeyaitu

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 20


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

katup IN dan katup EX silinder 1, katup IN


silinder 2 dan katup EX silinder 3.
Spesifikasi (dalam keadaan panas) ;
Katup IN (Hisap) : 0.20 mm
Katup EX (Buang): 0.30 mm
e. Lakukan pemeriksaan celah katup pada TOP Kompresi 4 dengan langkah
awal yaitu memutar poros engkol sebanyak 1 putaran dari posisi TOP
Kompresi 1.
f. Pastikan dengan memutar pushrod katup EX dan katup IN silinder 4,
pushrod katup IN silinder 3 dan pushrod katup EX silinder 2. Bila pushrod
dapat berputar bebas maka dipastikan itu adalah TOP Kompresi 4.
g. Periksa celah katup pada TOP Kompresi 4 (lihat gambar) dengan feeler
gauge yaitu katup IN dan katup EX silinder 4, katup IN silinder 3 dan katup
EX silinder 2.
Hasil pemeriksaan (dalam mm) :
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4

Kesimpulan : ..................................................................................

3. Pemeriksaan Tekanan Kompresi


a. Panaskan engine (apabila belum panas)
b. Lepaskan semua busi
c. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari coil
pengapian agar aliran sekunder terputus
d. Masukkan compression tester ke dalam
lubang busi
e. Buka katup throttle sepenuhnya dan baca
tekanan kompresi.
Catatan: Pengukuran dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Spesifikasi Tekanan kompresi(pada putaran 250 RPM)
Toyota Kijang 5K : Standar 12,6 kg/cm2, limit 9,5 kg/cm2
Selain Kijang 5K : Standar 11,0 kg/cm2, limit 9,0 kg/cm2
Perbedaan tekanan antar silinder adalah maksimal 1,0 kg/cm2
Hasil Pemeriksaan : ..................................................................................
Kesimpulan : ...................................................................................

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 21


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

G. Pemeriksaan Kadar CO Pada Gas Buang


Ukurlah konsentrasi CO di ujung knalpot dengan meter ”CO”,
1. Pastikan CO meter dalam keadaan baik
2. Naikkan putaran mesin hingga 2000 RPM
selama 30 – 60 detik sebelum pengukuran
konsentrasi
3. Tunggu 1-3 menit setelah setelah putaran
dinaikkan agar konsentrasi stabil
4. Masukkan ujung pengindera (testing probe)
CO ke dalam ujung knalpotsekurang-
kurangnya 40 cm dan ukurlah konsentrasi
CO dalam waktu yang singkat.
Spesifikasi Konsentrasi CO : 1.0 – 2.0 %
Catatan:
 Bila konsentrasi CO diluar spesfikasi, putarlah/ kencangkan sekrup penyetel
campuran idle (IMAS) sampai didapatkan konsentrasi sesuai spesfifikasi
 Bila besar konsentrasi tidak bisa sesuai spesifikasi setelah penyetelan campuran
idle menggunakan IMAS, maka perhatikan tabel dibawah ini untuk mengetahui
penyebabnya.
HC CO Gangguan Penyebab
Tinggi Normal Idling Kasar
Pengapian salah (Waktu pengapian tidak
tepat, Busi kotor atau celah tidak tepat, Kabel
busi tertukar satu sama lain, Tutup distributor
retak)
Tinggi Rendah Idling Kasar Vakum bocor (di slang vakum, manifold
(Pembacaan hisap, saluran PCV, dasar karburator)
HC tidak
tepat)
Tinggi Tinggi Idling kasar 1. Saringan udara terhambat
(asap gas 2. Katup PCV tersumbat
buang 3. Kesalahan pada karburator (herakan cuk
hitam) salah, setelan pelampung salah, katup
jarum atau dudukannya bocor, power
valve bocor)
Hasil Pemeriksaan : ......................................................................................
Kesimpulan : ......................................................................................

CATATAN:Setelah semua langkah selesai dilakukan, pastikan kembali putaran


stasioner, sudut dwell, saat pengapian, dan sirkulasi air pendingin sesuai standar.

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 22


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) Job Sheet 6

VI. PERHATIAN
1. Lakukanlah praktik pada unit komponen yang sudah terbongkar, setelah
benar-benar memahami fungsi, cara kerja, part pada unit komponen
tersebut dan langkah pembongkaran serta pemasangannya, barulah
praktik dilaksanakan pada unit engine stand ataupun unit kendaraan;
2. Gunakan sumber lain sebagai panduan praktik diantaranya buku pedoman
reparasi, diktat materi, dan New STEP 1;
3. Selesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan;
4. Lakukanlah pekerjaan dengan benar sesuai dengan prosedur dan standar
yang ditetapkan;
5. Foto dan videokan setiap praktik yang dilakukan (file foto dan video
selanjutnya dikumpulkan sebagai tugas kelompok);
6. Selesaikanlah permasalahan praktik dengan diskusi dalam kelompok;
7. Susunlah laporan pekerjaan disertai dengan gambar pada buku laporan
folio bergaris (laporan dibuat oleh masing-masing individu);
8. Gambar yang ditempel pada laporan dapat berupa gambar yang
digunting dari fotocopyan jobsheet, hasil gambar tangan, atau
berdasarkan hasil foto ketika pelaksanaan praktik;
9. Data yang dituangkan dalam laporan merupakan data yang diperoleh dari
hasil praktik dalam kelompok;
10. Format laporan sama dengan susunan jobsheet;
11. Laporan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Gombong, ……………………………………………

Orang Tua/ Wali Praktikan,

………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
NIS.

Tim Guru Mata Pelajaran,


Guru Pengampu 1 Guru Pengampu 2

Bibit Yuliartanto, S.Pd. ………………………………………………………………………


NIP. 19870711 201101 1 004 NIP. ……………………………………………………………

PMKR XI Disusun Oleh : Bibit Yuliartanto, S.Pd. Page 23

Anda mungkin juga menyukai