Anda di halaman 1dari 16

SISTEM HIDROLIK

Umum
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air, meskipun
mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama
digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal
untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam
keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita
menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.

Keuntungan
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a. Ringan
b. Mudah dalam pemasangan
c. Sedikit perawatan
d. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.

Pengertian Hidrolik

Untuk mengerti prinsip hidrolik kita harus mengetahui perhitungan dan beberapa
hukum yang berhubungan dengan prinsip hidrolik.

A. Area.

Area adalah ukuran permukaan (in2, m2)


B. Force
Force adalah jumlah dorongan atau tarikan pada objek (lb, kg)
C. Unit Pressure
Unit pressure adalah jumlah kerkuatan dalam satu unit area (lb/in 2, Psi)

D. Stroke

Stroke (panjang) adalah diukur berdasarkan jarak pergerakan pistin dalam silinder (in, m)

E. Volume
Volume diukur berdasarkan jumlah dalam in3, m3 yang dihitung berdasarkan jumlah fluida
dalam reservoir atau dalam pompa atau pergerakan silinder.

Cairan Hidrolik | 1
F. Fluida
Fluida yang digunakan dalam bentuk liquid atau gas. Fluida yang digunakan dalam
sistem hidrolik umumnya oli.

Hukum Pascal
Suatu aliran didalam silinder yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang mana kita
dapat memakaikan sebuah tekanan luar p o tekanan p disuatu titik P yang sebarang
sejarak h dibawah permukaan yang sebelah atas dari cairan tersebut diberikan oleh
persamaan.
p = po + gh.
Prinsip Pascal, tekanan yang dipakaikan kepada suatu fluida tertutup diteruskan tanpa
berkurang besarnya kepada setiap bagian fluida dan dinding-dinding yang berisi fluida
tersebut. Hasil ini adalah suatu konsekuensi yang perlu dari hokum-hukum mekanika
fluida, dan bukan merupakan sebuah prinsip bebas.

Hubungan dari Istilah-istilah Dengan Diagram Segitiga

Tekanan
Sebagai contoh, diketahui gaya sebesar 100 lbs mendorong piston dengan luas
permukaan 4 in2 maka dapat kita ketahui tekanan F/A = 25 lbs/in 2 (psi = pound square
inch).

VolumeU
• Jika piston mempunyai luas permukaan 8 in 2 bergerak dengan jarak 10 in dalam
silinder. Berapa volume fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan piston,
menggunakan diagram segitiga diatas maka v = A.l, jadi v= 80 in 3.

Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan
oleh piston dengan luas permukaan 2 in 2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan
tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.

Komponen Sistem Hidrolik

Motor Hidrolik
Motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi tekanan cairan hidrolik menjadi energi
mekanik.

Cairan Hidrolik | 2
Pompa Hidrolik.
Pompa umumnya digunakan untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang
digunakan agar suatu cairan tersebut memiliki bentuk energi.

Katup (Valve)
Katup pada sistem dibedakan atas fungsi, disain dan cara kerja katup.

Perawatan Sistem Hidrolik


Perawatan dari sistem hidrolik, memerlukan penggunaan fluida hidrolik yang
layak, pemilihan tube dan seal yang layak. Dan kita harus dapat mengetahui bagaimana
pengecekan untuk kebersihan nya yang layak.

Perbaikan pada sistem hidrolik, adanya satu prosedur perawatan dilakukan pada
mekanik hidrolik. Sebelum perbaikan dimulai, spesifikasi tipe fluida harus diketahui .
warna dari fluida pada sistem dapat juga digunakan sebagai penentu dari tipe fluida.
Perawatan efektif dari sistem hidrolik yang diperlukan adalah melihat kelayakan seal,
tube, selang yang digunakan. Untuk sistem hidrolik (3000 psi) digunakan tube stainless
steel, dan untuk sistem hidrolik tekanan rendah dapat digunakan tube dari alumunium
alloy.

Cairan Hidrolik | 3
Fungsi atau tugas cairan (fluida) hidrolik
Properti cairan hidrolik adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh cairan hidrolik, sehingga
karena sifat-sifat tersebut cairan hidrolik dapat melaksanakan tugas atau fungsinya.
Secara umum fungsi atau tugas cairan hidrolik adalah :
1. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya
2. Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak
3. Sebagai pendingin
4. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan padad akhir langkah
5. Sebagai pencegah korosi
6. Sebagai penghanyut bram atau chip, yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen
7. Sebagai pengirim isyarat atau signal
Itulah beberapa fungsi fluida atau cairan pada sistem hidrolik. begitu penting dan
vitalnya fungsi fluida atau cairan dalam sistem hidrolik, maka sebaiknya gunakan cairan
atau fluida yang memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan kinerjanya. Namun hal
yang perlu diperhatikan, tidak semua jenis cairan bisa digunakan sebagai media
dalam sistem hidrolik ini. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu cairan, agar
bisa dipakai dalam sistem hidrolik.

Syarat- syarat cairan hidrolik


1. Kekentalan (viscositas) yang cukup
Cairan hidrolik harus mempunyai kekentalan/viscositas yang cukup baik agar dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik pula. Jika viscositasnya kurang, maka film
oil yang terbentuk akan sangat tipis, sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.
Viskositas (Kekentalan) cairan
Yang dimaksud dengan viskositas ialah berapa besarnya tahanan di dalam cairan
itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa viskositasnya
rendah.dan kondisinya encer/cair. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan
viskositasnya semakin tinggi.
Satuan viskositas
Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar
internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic
viscosity) dengan satuan ukuran mm2/s atau cm2/s.
VK dalam satuan 1 cm2/s = 100 mm2/s.

Cairan Hidrolik | 4
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-1903).
mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt

2. Indeks viscositas yang baik


Dengan viscosity indeks yang baik, maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil pada
saat digunakan pada sistem hidrolik meskipun dengan perubahan suhu yang fluktuatif.
3. Tahan api (tidak mudah terbakar)
Alat-alat hidrolik sering digunakan atau beroperasi di tempat-tempat yang cenderung
timbul apai atau berdekatan dengan api. Maka dari itu, cairan hidrolik perlu memiliki
sifat tahan terhadap api atau tidak mudah terbakar.
4. Tidak berbusa (foaming)
Cairan hidrolik harus pula memiliki sifat tidak berbusa (foaming), karena jika cairan
hidrolik banyak busa akan mengakibatkan gelembung-gelembung udara yang
terdapat dalam cairan hidrolik. Sehingga akan terjadi compressable atau hilangnya
daya tekanan dan akan mengurangi daya transfer tenaga. Selain itu, dengan adanya
busa pada cairan hidrolik, kemungkinan untuk terjilat api dan terbakarakan lebih
besar.

5. Tahan dingin
Maksud cairan hidrolik tahan dingin adalah cairan hidrolik tidak mudah membeku bila
beroperasi pada suhu yang dingin. Titik beku cairan hidrolik berkisar antara 10-15
derajat Celcius di bawah suhu saat mesin dihidupkan (start up). Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi terjadinya penyumbatan akibat cairan yang membeku.
6. Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hidrolik juga harus mempunyai sifat mecegah karat atau korosi. Karena dengan
tidak adanya korosi, alat hidrolik tidak mudah terjadi aus dan umur alat hidrolik bisa
panjang.

7. Demulsibility (water separable)


Demulsibility atau water separable adalah kemampuan cairan hidrolik untuk
memisahkan diri dari air. Karena seperti yang sudah kita ketahui, air adalah penyebab
terjadinya korosi.
8. Minimal Compressibility
Secara teori, cairan hidrolik memiliki sifat tidak dapat di kempa atau uncompressible.
Tetapi pada kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa atau dimampatkan sampai

Cairan Hidrolik | 5
dengan 0,5% volume setiap 80 bar. Maka dari itu cairan hidrolik harus mempunyai
sifat atau kemampuan untuk seminimal mungkin dapat dikempa/ Dikompresi.
dengan menggunakan cairan hidrolik yang baik dan benar, maka kinerja dari alat hidrolik
akan dapat bekerja dengan maksimal dan optimal, serta umur alat akan jauh lebih
panjang yang berarti akan dapat mengurangi biaya produksi.
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi dalam
sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas
sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem.
Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)


Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara luas pada
mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta
komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
 Hydraulic oil HL
 Hydraulic oil HLP
 Hydraulic oil HV

Cairan Hidrolik | 6
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :

Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :

H =Olixhidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan korosi
dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )

b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)

Yang dimaksud dengan cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak
mudah atau tidak dapat terbakar.
Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat atau
mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :

 Die casting machines


 Forging presses
 Hard coal mining
 Control units untuk power station turbines
 Steel works dan rolling mills.

Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air atau dari
oli sintetis.Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan hidrolik tahan api tersebut.

Cairan Hidrolik | 7
KOMPONEN UTAMA SISTEM HIDROLIK

Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:

1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid / minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik
sehingga pompa hidrolik bekerja
 Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve

2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
 Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
 Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator

Cairan Hidrolik | 8
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya
akan dibahas berikut ini.

3.1 Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)


Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk
melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan
piring putar, katup dengan pegas bias.

3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus


1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan
juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)

Cairan Hidrolik | 9
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik
yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya,
kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.

3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.

Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:


a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem
dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi
kemampuan rangkaian hidrolik.

b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan


pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang
lain.

Cairan Hidrolik | 10
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya
didesain dengan tekanan yang lebih rendah.

4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang
berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
· untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
· Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
· Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.

Macam-macam dari Flow Control Valve :


· Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah
yaitu melalui fixed orifice.
· Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai
dengan keperluan
· Flow control yang dilengkapi dengan check valve
· Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan
tekanan

Komponen dan Simbol

Cairan Hidrolik | 11
a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara
menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian
kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan
saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir,
dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang
dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.

b. Pompa
Pompa hydraulik berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai
pemompa darah
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir
atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet
port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa
apabilaXadaXtekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet
port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan
tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan
dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap
(fixed volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed )
Variable displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi,
outputnya dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah

Cairan Hidrolik | 12
c. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah
segitigaXdidalamnya.
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor
memiliki segitiga yang mengarah ke dalam
Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua
segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan
tanda anak panah yang digambarkan menyilang

d. Saluran Hose, Pipa


Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik
untuk melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-
komponen hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran
utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini
menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk
menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang yang
salingXberpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan
antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua
garisXyangXsalingXbepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan
sebuahXtitikXpenghubung.

Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-


garisXberhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena
hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan
pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli

Cairan Hidrolik | 13
e. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang
tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya
masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan
membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan
spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan
bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga
volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan
gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam
mendiagnosaXproblemXhidrolik.
VolumeX=AreaXxXStroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60

f. Pressure Control Valve


Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan
menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi
ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure
control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik,
bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang biasanya bias di adjust.
Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida yang
dibutuhkan untuk menggerakan valve.

g. Pressure Relief Valve


Presure Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan
membatasi tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar
sirkuit dari tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada
tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control
valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan
aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk
menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai

h. Directional Controll Valve.


Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya
memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang
umumnya menggunakan system bola.
Simbol directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini
terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang terpisah.

Cairan Hidrolik | 14
Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan
menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini normaly close
atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah
build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan
terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke
posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve
ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.

i. Flow Control Valve


Fungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder
hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran
oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai
contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator
pada system hidrolik sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain
sebagainya.

j. Flow Control Mechanis


Ada kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan
tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan memasang
restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system, dapat berupa fixed
dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system lain.

k. Filter
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas
dan pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.

Filter :
TerbuatXdariXkertasXkhusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filterMenapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder
danXValve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan
jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.

Cairan Hidrolik | 15
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter
dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan
kerusakan pada sistem tersebut.

l.XAkumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator
terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan
sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga
tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem
hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.

Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik


Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga
telah kita pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida,
demikian juga telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian ( circuit diagram) maka
akan kita mulai dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan
yang kita kehendaki bila telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:


· Tujuan penggunaan rangkaian
· Ketersediaan komponen
· Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa
· Tekanan kerja sistem hidrolik berapa

Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian


hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik
para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat
berkreasi seoptimal mungkin.

Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen
sebagai berikut:
· Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
· Unit pengatur diletakkan di bawahnya
· Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan
macam konduktor yang digunakan.

Cairan Hidrolik | 16

Anda mungkin juga menyukai