Anda di halaman 1dari 20

SECTION 2

Teknik pada sistem kontrol,pengendalian dan


open loop control system & close loop
control system serta jenis-jenis alat ukur
Tujuannya agar peserta diklat memahami
tentang sistem kontrol,pengendalian dan
open loop control system & close loop
control system serta jenis-jenis alat ukur

Pada alat-alat kontrol otomatis yang


ada di kapal akan bekerja apabila
terjadi kekeliruan / deviasi antara
Desired Value dengan Measured
Value dimana ditandai dengan
bunyinya alarm / sirine disertai
dengan lampu indikator akan
menyala merah,
standar ISO (International Standard
Organization) dibuatlah ketentuan
tentang
warna-warna
lampu
indikator untuk sistim alarm,
yaitu :

a. Merah :
Berbahaya dan membutuhkan
perhatian secepatnya.
b. Kuning
:
Situasi tidak begitu penting
.
c. Hijau :
Keselamatan / Aman ; Mesin pada
posisi standby dan siap secara
otomatis berjalan / bekerja.

1. jenis-jenis alat ukur


a. alat-alat ukur
suhu
Termometer
pyrometer
thermistor
b.

alat-alat
tekanan
manometer
Barometer

ukur

c.

alat-alat
ukur
permukaan cair
Gelas duga

d. alat-alat ukur aliran


flowmeter

tinggi

rangkaian kegiatan yang berurutan dan


terus menerus dalam pengendalian
yang harus dilakukan adalah
1. Mengamati,
mendeteksi
atau
mengukur terhadap harga, nilai atau
kondisi yang terjadi dari setiap proses
suatu sistem permesinan.
2. Membandingkan harga, nilai atau
kondisi
hasil
pengamatan,
pendeteksian
atau
pengukuran
tersebut dengan harga, nilai atau
kondisi yang di inginkan.

3. Menganalisa atau menghitung


selisih / penyimpangan (deviasi)
atau kesalahan (error) yang
terjadi dari hasil pembandingan
antara
harga
hasil
hasil
pengamatan dan harga yang
dikehendaki
4. Memperbaiki (koreksi) jalannya
proses sehingga tercapai kondisi
harga atau nilai hasil proses
sama dengan harga / nilai yang di

pengendalian sebenarnya di
kelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok kegiatan yaitu :
1. Pengukuran (measurement)
2. Pembandingan (comparasion)
dan perhitungan (computation)
3. Perbaikan (correction)

sebuah tangki pemanas air bekerja ; dimana uap


panas yang masuk akan memberikan panasnya melalui
dinding pipa kepada air di sekelilingnya dan air
tersebut akan menyerap panas sehingga suhunya
bertambah, sedangkan jumlah uap pemanas yang
masuk ke tangki akan diatur oleh sebuah katup
pengatur. Untuk dapat selalu mengalirkan air panas
pada suhu yang tepat sesuai dengan jumlah air yang
diminta, maka perlu menempatkan seseorang yang
dapat mengatur jumlah uap pemanas masuk secara
tepat pula

Semua hal tersebut diatas dapat


disederhanakan pada pengertian
sebagai berikut
:
Harga
terukur
didapat
dari
observasi oleh mata
Harga
diminta
merupakan
informasi yang ada didalam otak
Otak
berfungsi
sebagai
pembanding (comparator)
Gerakan tangan yang membuka /
menutup katup pengatur uap
merupakan sinyal koreksi.

Contoh FW cooling ME
SW outlet
cooler

SW inlet
termometer

Output
Actuator FW to engine

Control v/v

FW

Diagram blok
Manusia sbg controller

input

Otak sbg
comparator
Kaki &
tangan

output

Control
valve

cooling

deviasi

DV

respon

feedback

MV
Mata sbg
transmitter

kontroler otomatis yang menjaga tinggi


permukaan cairan dengan membandingkan
tinggi permukaan sebenarnya dengan tinggi
permukaan yang diinginkan, dengan selalu
melakukan koreksi tiap kesalahan dengan
mengatur bukaan katup pneumatik.

Masukan

Kontroler

Pneumatic v/v

Keluaran

Tangki Air

Pelampung

bentuk
manual
seperti
yang
biasa
dioperasikan manusia dimana mata, otak dan
otot masing-masing berfungsi sebagai alat
ukur, kontroler dan katup pneumatik

kontroller
Z
D atau E
DV

MV

Unit
pengukur

feedback

proses

MV
transmitter

Masukan

Otak

Otot & Katup

Keluaran

Tangki Air

Mata

merupakan jenis jaringan Closed-loop control


system
yaitu
suatu
sistim
dimana
pengontrolannya tergantung pada hasil akhir,
atau sistim kontrol yang sinyal keluarannya
mempunyai pengaruh langsung pada aksi
pengontrolan.

open loop control system mempunyai


beberapa kelebihan yaitu :
1. Konstruksinya
sederhana
dan
perawatannya mudah
2. Lebih murah daripada sistim close loop
control
3. Tidak ada persoalan kestabilan
4. Cocok digunakan untuk mengukur
keluaran yang sulit diukur atau secara
ekonomi tidak layak.

kelemahan dari open loop control


system adalah :
1. Gangguan dan perubahan kalibrasi
akan
menimbulkan
kesalahan,
sehingga keluaran mungkin berbeda
dari yang diharapkan.
2. Untuk menjaga kwalitas, maka
diperlukan kalibrasi setiap saat.

Kelemahan dari close loop control


system adalah :
Penggunaan umpan balik ( feed back )
yang
membuat
respon
sistem
relative
kurang
peka
terhadap
gangguan eksternal pada parameter
system

Evaluasi
pembelajaran
1.Tuliskan jenis-jenis alat-alat ukur beserta
contohnya?
2.Tuliskan apa keuntungan & kerugian dari
open loop system & close loop system
3.Gambarkan system pendingin pada mesin
induk beserta diagram bloknya

4. Dari gbr disamping tuliskan


apa fungsi dari mata,otak &
tangan

Anda mungkin juga menyukai