(Makalah Perbengkelan)
Oleh :
M. Adita Putra
1314071035
A. Definisi Bengkel
Pertanian) ; bengkel Menengah ; dan Bengkel Besar. Yang perlu ditekankan disini
adalah : bahwa tidak selamanya Bengkel Besar lahir begitu saja akan tetapi tumbuh
dimulai dari Bengkel Kecil terlebih dahulu. Terkecuali apabila dukungan modal dan
Saranya memang secara Manajerial di rancang lahir untuk Bengkel Besar Katagori lain
untuk bengkel kecil disebut pula sebagai pengrajin akan tetapi dalam uraian disini
pengrajin dimasukkan ke dalam Bengkel Khusus meskipun komponen-komponennya
hampir mirip dengan Bengkel Umum.
B. Bengkel Pertanian
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin
pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai
adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu
gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih
beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang
dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk
menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan
alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.
Pada umumnya Alat dan Mesin modern (tidak hanya terbatas untuk mekanisasi pertanian
saja) apabila dioperasikan secara pantas dan dirawat/dipelihara secara baik, akan bekerja
dengan periode umur yang lama sebelum reparasi besar diperlukan. Meskipun bidang
pengawasan diperketat, masih saja banyak terjadi proses perawatan/pemeliharaan suatu
alat dan mesin diabaikan, sehingga sering kerusakan timbul disertai dengan kecelakaan
yang sangat merugikan manusia. (kecelakaan pada mesin transportasi : pesawat terbang,
kereta api, kapal laut, dsb.) Kerusakan suatu alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) akan
menuntut ongkos perbaikan (repair) yang mahal apabila disaat pertama alsin beroperasi,
proses perawatan/pemeliharaan (repair & maintenance) tidak pernah dilakukan. Diantara
banyak tujuan Mekanisasi Pertanian, Salah satunya adalah terjadinya peningkatan
produksi dan mutu hasil dengan cara memanfaatkan secara optimum ketepatan waktu
(unsur moment) dalam menangani beroperasinya alsin di lapangan. Kerusakan Alsintan
hanya akan menimbulkan penundaan waktu yang pada gilirannya akan menimbulkan
kerugian atau bahkan kehilangan hasil produksi (losses) dan dalam hal inilah sub proses
planning memegang peranan yang penting. Dalam pengelolaan alsintan ada hal yang
mirip dengan administrasi kepegawaaian, alsintan yang tidak dioperasikan sama halnya
dengan pegawai yang tidak bekerja tetapi tetap harus digaji. (unsur-unsur biaya tetap
operasi /fixed cost), untuk itulah diawal kegiatan usaha, pos-pos biaya seperti :
Penyusutan , Suku cadang, Pajak, Asuransi, Gudang sudah harus disusun dan dikelola
secermat mungkin. Biaya tetap operasi (fixed cost) akan memperbesar beban biaya
produksi. Tetapi biaya produksi menjadi lebih besar lagi apabila kerusakan suatu alsintan
terjadi
akibat
kurang
cermatnya
pengelolaan
pos-pos
biaya
tetap
operasi
F. Alat-Alat Perbengkelan
Perkakas umum di dalam daftar berikut ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya
digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis
perkakas di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas
yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan
dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan
akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya
diperbaiki, perkakasa
pada
bengkel
umumnya di
kendaraan
ketegorikan
yang
berdasarkan
Alat-alat pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk
sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga mempermudah perbaikan suatau
komponen mesin atau konstruksi lainnya.
1.
mesin. Baut biasanya digunakan pada lubang-lubang yang dibor melalui bagian-bagian
yang dikuatkan. Penggunaan baut ditahan dengan sebuat mur, sedangkan pada sekrub
merupakan sebuah batang metal yang panjang yang mempunyai sebuah kepala dan
sebuah bodi, kepala pada sekrup umumnya bersegi enam atau empat,
dan sekrup mempunyai rusuk ulir yang disebut drad pada ujungnya, dan pada
puncak disebut crest.
2.
Ring Penahan
Sebuah ring datar ialah baja yang bundar dengan sebuah lubang yang melalui pusat
poros, jika ring tersebut dipasangkan di bawah kepala dari sebuah baut, atau di bawah
mur, maka plain washer member muatan yang lebih pada suatu daerah yang lebih
luas/besar dari pada kepala mur atau baut.
3.
Paku
Paku merupakan alat pengikat yangbsangat berguna terdiri dari paku keeling, pen,
dari bahan lunak dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya, pemasangannya
dilakukan dengan cepat, permanen dan serbaguna.
Kebanyakan alat penguat menjadi tidak berguna tanpa suatu ketepatan, dengan alat yang
akan memudahkan pemasangan dan pembongkaran. pabrik besar guna membuat alat
untuk tujuan pekerjaan ini, alat-alat yang biasanya menghasilkan kerja yang baik untuk
mengutakan yaitu kunci-kunci.
4.
Kunci Ring
Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala
baut atau murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih kuat dari kunci pas
yang ujungnya terbuka.
5.
Kunci Kombinasi
Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya
bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur.
Kunci kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut
pada ukuran diameter yang berbeda pula.
6.
Kunci Inggris
Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya bentuk sabit digunakan
untuk membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran yang tidak cocok jika dibuka
dengan
kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel ukuran diameter kepalanya.
Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada
penguatan pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.
b. Perkakas Pemindah (Driving Tools)
Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada
kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain
palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu
memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul
harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi
digunakan untuk memukul logam-logam yang keras.
c. Perkakas Pemotong (Cutting Tools)
Merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan materialmaterial dari suatu bahan umumnya menggunakan alat-alat seperti gergaji, pemahan
(penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.
1.
Gergaji
Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu
sesuai dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua jenis mata
gergaji dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi
gergaji terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi
gergaji 50 .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau sekang), mur,
penyetel dan daun gergaji.
2.
Penggores
Pada Pekerjaan memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda berupa
garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering
rusak yaitu padnga bagian ujungnya yang menjadi tumpul jika sering digunakan.
3.
Gunting
Pekerjaan pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan
menmggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk
memotong plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting
potong pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting
tuas yang memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh
mekanik saat menggerakkan handel gunting tuas tersebut.
4.
Kikir
Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja yang
terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam bentuk
dan ukuran yang digunakan.
5.
Pahat
Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong logam.
Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena dimaksudkan
untuk memotong atau membentuk logam maka mata pahat dibuat dari bahan baja
karbon.
6.
Mesin Bubut
Mesinbubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran bendaa dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,
posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan
atau kekiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda pekerjaan.
7.
Mesin Gerinda
rata
dan
pemotongan
kerja
dari
mesin-mesin perkakas.
d.
Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau
penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang
bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi
pokok mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat
bor sebagai alatnya.
e. Perkakas Lainnya
Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya,
seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan
pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.
G. Pekerjaan yang Dilakukan di Bengkel
Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain:
a. Pemotongan Logam
Logam perlu dipotong untuk membuat komponen mesin. Ada tiga cara pemotongan
logam, ialah menggunakan:
1. Gunting, menggunakan prinsip geseran (shear).
2. Gergaji dan gerinda potong, menggunakan prinsip gerusan/kikis.
3. Las, menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran dengan pemanasan.
Masing-masing cara tersebut memakai prinsip pemotongan yang berbeda.
Pemotongan dengan gergaji menggunakan prinsip penggerusan permukaan. Benda
kerja digerus pada bagian yang akan dipotong, menggunakan prinsip abrasif
(penggerusan permukaan). Pemotongan dengan gunting menggunakan prinsip geseran
karena tekanan paksa (shear). Cara ini hanya bisa dilakukan untuk logam yang relatif
tipis. Sedangkan pemotongan dengan las menggunakan prinsip pelelehan dan
pembakaran bagian yang akan dipotong, sehingga benda kerja terpisah menjadi dua.
b. Membuat Lubang dan Alur
Di antara mesin pembentuk bahan logam yang paling banyak dipakai ialah mesin
bubut. Mesin ini bekerja menurut prinsip putaran, sehingga menghasilkan bentuk
yang konsentrik (memiliki sumbu segaris). Semua bentuk yang berdasar pada sumbu
segaris dapat dikerjakan dengan mesin bubut. Contohnya ialah:
1. Bentuk bulat panjang untuk pembuatan poros.
2. Bentuk bulat pendek untuk pembuatan piringan, puli, dsb.
3. Membuat lubang dan alur konsentrik pada poros, puli, dsb.
4. Bentuk bulat dengan sumbu segaris, namun memiliki berbagi ukuran diameter.
Dengan trik-trik seni tertentu, bisa diperoleh bentuk batang yang indah dengan
cara ini.
5. Ulir
6. Bentuk mengerucut (konis).
7. Bentuk bulat dengan permukaan berpola tertentu, misalnya untuk pembuatan
pegangan kunci sok.
8. Kombinasi dari beberapa bentuk di atas.
H. Manajemen Perbengkelan
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri erupakan
realisasi dari kebutuhan sehingga secara tidak langsung manajemen adalah alat untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen bengekel adalah alat untuk mengatur
efektivitas dan efisiensi bengkel. Pengelolaan manajemen bengkel baik diharapkan dapat
mengatur dan menggerakkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bengkel
tersebut.
manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib. Administrasi
ini harus mencatat semua sumber daya yang menjadi aset bengkel. Untuk itu, diperlukan
kartu-kartu administrasi sebagai berikut:
Peralatan dan perlengkapan perbengkelan yang dianjurkan adalah hanya yang dibutuhkan
untuk perawatan dan perbaikan sehari-hari, bukan untuk pekerjaan besar (overhaul) alsin
pertanian. Pekerjaan ringan seperti perbaikan konstruksi alsin pertanian dapat pula
ditangan sendiri oleh bengkel. Suatu bangku kerja yang diletakan di dekat dinding dan
diikat erat dengan baut sangat dibutuhkan. Almari untuk menyimpan paku, baut, mur,
suku cadang juga sangat diperlukan. Alat-alat perbengkelan ini diperlukan untuk
mempermudah seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan alat dan mesin pertanian yang
ada di bengkel.
a. Pada setiap labolaturium atau bengkel ruangan dibuatkan tata tertib yang harus di
penuhi semua orang yang akan masuk ke dalam lab atau ruangan. Di dalam tata tertib
tersebut perlu di jelaskan hal-hal yang harus di lakukan dan tidak boleh di lakukan, serta
ancaman sanksi yang akan d kenakan jika melanggar tata tertib.
b. Setiap alat yang di operasikan dengan menggunakan mesin harus di buatkan intruksi
kerjanya, intruksi kerja tersebut langsug di tempelkan pada alat atau tempat-tempat
tertentu sedemikian rupa. Sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alat
tersebut harus membaca petunjuk pengoprasian alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kesalahan prosedur dalam pengoprasian alat. Selain itu juga dengan adanya petunjuk
pengoprasian maka siapapun yang akan mengoprasikan alat tersebut dapat terhindar dari
kecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan pada operator sendiri atau kerusakan
alat.
c. Pada setiap ruangan agar di buatkan poster-poster tentang k3 dan label-label
menunjukan bahaya kecelakaan yang mungkin saja terjadi. Pembuatan label dan poster
tersebut harus di buat sedemikian rupa sehingga mudah di baca setiap orang. Sedangkan
Untuk bagan-bagan berbahaya seperti kimia, pestisida dan yang lainnya pemasangan
label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisan peringatan pada wadah adalah
suatu tindakan pecegahan yang sangat penting. Aneka label dan pemberitaan tanda
diberikan dengan sifat-sifat bahan yang ada, beberapa label dan pemberian tanda dapat di
pakai dengan menggunakan lambang yang sudah di ketahui secara umum.
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih
penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah
dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan
pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak
aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera
melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada
atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan
semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera
diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, dkk. 2012. Buku Ajar: Mata Kuliah Perbengkelan Pertanian. pdf. Universitas
Hasanuddin
Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta.
Helen dan Helmer. 2002. Agricultural Mechanics: Fundamentals and Aplication 4th
Edition. University of Georgia : Georgia.
Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.