Anda di halaman 1dari 29

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA HIDRAM

PORTABLE (PORTABLE HIDRAULIC RAM PUMP)


(Laporan Praktikum Perancangan Mesin Tepat Guna)

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Dodi Setiawan
Feriyanto
M. Adita Putra
Riyan Wahyudi
Stefani Silvi Agustin

13140710
1314071025
1314071035
1314071048
1314071054

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................v
I. PENDAHULUAN..........................................................................1
I.1 Latar Belakang................................................................1
I.2 Tujuan Praktikum.............................................................3
I.3 Manfaat Praktikum.........................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5
II.1........................................................................................De
finisi Pompa Hidram........................................................5
II.2........................................................................................Ko
mponen-komponen Pompa Hidram.................................7
II.3........................................................................................Pri
nsip Kerja Pompa Hidram................................................9
II.4........................................................................................Apl
ikasi Pompa Hidram.........................................................
III.METODOLOGI PENELITIAN.........................................................14
III.1.......................................................................................Wa
ktu dan Tempat Penelitian...............................................14
III.2.......................................................................................Ala
t dan Bahan Penelitian....................................................14
III.3.......................................................................................Me
tode Penelitian................................................................15
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................
IV.1.......................................................................................Di
mensi Alat.......................................................................
IV.2.......................................................................................Me
kanisme Pembuatan Alat.................................................

IV.3.......................................................................................Ha
sil Pengujian....................................................................
IV.4.......................................................................................
V. KESIMPULAN..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 1. Efek pH Terhadap Ketersediaan Nutrisi Pada Tanaman......................8


Gambar 2. Nilai pH Air Limbah Tahu Selama Proses Filtrasi Aerobik................11
Gambar 3. Alat Pengolahan Limbah dan Hidroponik Kit.....................................18
Gambar 4. Tahap Pelaksanaan Penelitian

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

Tabel 1. Karakteristik Air Limbah Industri Tahu...................................................6


Tabel 2. Kandungan Hara Pada Limbah Tahu dan Pupuk Komersil.....................7
Tabel 3. Perubahan Ph Air Limbah Tahu dan Tempe Selama Beberapa Hari
Penyimpanan...........................................................................................10
Tabel 4. Hasil Pengolahan Air Limbah Industri Tahu-Tempe Filter AnaerobAerob.......................................................................................................11

I. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan


dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup. Selain untuk
pengembangan fisologis makhluk hidup, air juga menjadi input
bagi beragam upaya atau kegiatan makhluk hidup dalam rangka
menghasilkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Munculnya
permasalahan yang menyangkut air yang disebabkan oleh
peningkatan beragam kebutuhan dan kepentingan kehidupan
makhluk

hidup,

pada

gilirannya

berdampak

terhadap

terganggunya kondisi permintaan dan penyediaan air (Made,


2008).
Air sebagai kebutuhan pokok kehidupan adalah komponen vital
bagi kualitas kehidupan suatu kelompok masyarakat. Sebagai
salah satu negara agraris, Indonesia memiliki daya konsumsi air
yang cukup besar pada bidang pertanian, terutama dalam hal
irigasi. Namun sayangnya pada kondisi geografis Indonesia,
seringkali beberapa daerah merupakan daerah berbukitbukit dan
pegunungan yang terkadang menjadi kendala untuk memenuhi
suplai air bagi pertanian di daerah hulu. Sesuai dengan hukum
gravitasi, airselalu mengalir dari tempat tinggi menuju yang lebih
tempat rendah.Sepertinya mustahil kalau harus menaikkan air

dari sumber atau alirannya menuju tempat yang lebih tinggi,


tanpa bantuan energi listrik atau bahan bakar minyak (BBM).
Masyarakat membutuhkan air dalam jumlah besar, baik yang
berasal

dari

sumber

air

permukaan

maupun

air

tanah,

memanfaatkan beragam teknologi yang mampu mengangkat


dan mengalirkan air dari sumbernya ke lahanlahan pertanian
serta hunian penduduk. Oleh karena itu, perlu dicari dan
dikembangkan suatu model teknologi irigasi yang memadai,
menggunakan teknologi tepat guna, efisien, dan ekonomis
sehingga dalam pengelolaannya tidak tergantung pada tenaga
listrik

atau

bahan

bakar

lainnya,

sebuah

teknologi

yang

membutuhkan biaya operasional


yang murah dan tidak membebani masyarakat dalam melakukan
kegiatan usahanya. Salah satu teknologi irigasi yang mulai
dikembangkan adalah pompa hydraulic ram atau lazim disebut
pompa hidram.
Pompa hidraulik ram dinilai cukup tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut, sebab mempunyai beberapa keuntungan
jika dibandingkan dengan jenis pompa yang lain, yaitu tidak
membutuhkan

energi

listrik

atau

membutuhkan

pelumasan,

biaya

pemeliharaannya

relatif

dan

murah

bahan

bakar,

tidak

pembuatan

dan

pembuatannnya

cukup

mudah. Pompa hidram yang saat ini banyak terdapat merupakan


pompa hidram dalam ukuran besar dan permanen sehingga
proses pemindahan pompa tersebut sangatlah sulit. Oleh karena
itu perlu dilakukan penelitian atau pembuatan pompa hidram
portable sehingga dapat dibawa dan dipindahkan secara mudah

1.2

Tujuan Praktikum

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


1. Merekayasa atau merancang sistem pompa hidram portable.
2. Menguji kemampuan pompa hidram portable.
3. Menganalisis berbagai perhitungan dalam sistem kerja pompa
hidram portable.

1.3

Manfaat Praktikum

Hasil praktkum ini diharapkan dapat menghasilkan paket


teknologi pompa hidram portable untuk memenuhi kebutuhan air
masyarakat dan memberikan informasi tentang perhitungan
berbagai aspek dalam pembuatan pompa hidram portable.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pompa Hidram


Pompa Hidram adalah suatu alat untuk mengalirkan air dari
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara kontinyu
dengan menggunakan energi potensial sumber air yang akan
dialirkan sebagai daya penggerak, tanpa menggunakan sumber
energi luar (Taye, 1998). Karena itu, pompa ram atau disebut
juga sebagai pompa hydraulic ram atau motorless pump. Pompa
hidram bekerja berdasarkan prinsip palu air. Ketika aliran fluida
dihentikan secara tiba-tiba, maka perubahan momentum massa
fluida tersebut akan meningkatkan tekanan secara tiba-tiba pula.
Peningkatan tekanan ini digunakan untuk mengangkat sebagian
fluida tersebut ke tempat yang lebih tinggi (Rajput, 2002).
Pada instalasi pompa, palu-air terjadi bila suatu aliran cair dalam
pipa dengan tiba-tiba dihentikan misalnya dengan menutup
katup dengan sangat cepat (Sularso, 1987). Disini seolah-olah
zat cair membentuk katup sehingga timbul tekanan yang
melonjak dan diikuti fluktuasi tekanan di sepanjang pipa untuk
beberapa saat.

Pompa hidram atau singkatan dari hidraulic ram berasal dari kata
hidro = air (cairan ), dan ram = hantaman, pukulan atau
tekanan, sehingga terjemahan bebasnya menjadi tekanan air.
Jadi pompa hydram adalah sebuah pompa yang energi atau
tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air
yang masuk kedalam pompa melalui pipa. Masuknya air yang
berasal dari berbagai sumber air ke dalam pompa harus berjalan
secara kontinyu atau terus menerus. Alat ini sederhana dan
efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat
yang diperlukan untuk operasinya. Dalam kerjanya alat ini,
tekanan dinamik yang ditimbulkan memungkinkan air mengalir
dari tinggi vertical (head) yang rendah ke tempat yang lebih
tinggi. Penggunaan hidraulik ram tidak terbatas hanya pada
penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat
digunakan untuk pertanian, peternakan, dan perikanan darat
(Fane,2012).
2.2 Komponen-Komponen Pompa Hidram
Beberapa komponen utama sebuah pompa hidram dijelaskan pada uraian di
bawah ini:
1. Katup Limbah (Waste Valve)
Katup limbah merupakan salah satu komponen terpenting pompa hidram,oleh
sebab itu katup limbah harus dirancang dengan baik sehingga berat dan
gerakannya dapat disesuaikan. Katup limbah sendiri berfungsi untuk mengubah
energi kinetik fluida kerja yang mengalir melalui pipa pemasukan menjadi energi
tekanan dinamis fluida yang akan menaikkan fluida kerja menuju tabung udara.
Beberapa desain katup limbah yang sering digunakan diantaranya:

Gambar 1. Contoh Desain Katup Limbah (De Longh dan Hanafie, 1979)
Katup limbah dengan beban yang berat dan panjang langkah yang cukup
jauh memungkinkan fluida mengalir lebih cepat, sehingga saat katup
limbah menutup, akan terjadi lonjakan tekanan yang cukup tinggi, yang
dapat mengakibatkan

fluida kerja

terangkat

menuju tabung udara.

Sedangkan katup limbah dengan beban ringan dan panjang langka lebih
pendek, memungkinkan terjadinya denyutan yang lebih cepat sehingga
debit air yang terangkat akan lebih besar dengan lonjakan tekanan yang
lebih kecil.
Adapun bagian bagian sebuah katup limbah dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

Gambar 2. Bagian Bagian Katup Limbah. (De Longh dan Hanafie, 1979)
Keterangan gambar :
1. Tangkai Katup
6

2.
3.
4.
5.

Mur Penjepit Atas


Karet Katup
Plat Katup
Mur Penjepit Bawah

2. Katup Penghantar (Delivery Valve)


Katup penghantar adalah sebuah katup satu arah yang berfungsi untuk
menghantarkan air dari badan hidram menuju tabung udara untuk selanjutnya
dinaikkan menuju tangki penampungan. Katup penghantar harus dibuat satu arah
agar air yang telah masuk ke dalam tabung udara tidak dapat kembali lagi ke
dalam badan hidram.Katup penghantar harus mempunyai lubang yang besar
sehingga memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara tanpa
hambatan pada aliran (Hanafie dan De Longh, 1979).

3. Tabung Udara (Air Chamber)


Tabung udara harus dibuat dengan perhitungan yang tepat, karena tabung udara
digunakan untuk memampatkan udara di dalamnya dan untuk menahan tekanan
dari siklus ram. Selain itu, dengan adanya tabung udara memungkinkan air
melewati pipa penghantar secara kontinyu. Jika tabung udara penuh terisi air,
tabung udara akan bergetar hebat, dapat menyebabkan tabung udara pecah. Jika
terjadi kasus demikian, ram harus segera dihentikan. Pendapat dari beberapa ahli,
untuk menghindari hal hal di atas, volume tabung udara harus dibuat sama
dengan volume dari pipa penghantar.

4. Katup Udara (Air Valve)


Udara dalam tabung udara, secara perlahan lahan akan ikut terbawa ke dalam
pipa penghantar karena pengaruh turbulensi air. Akibatnya, udara dalam pipa
perlu diganti dengan udara baru melalui katup udara.
Ukuran katup udara harus disesuaikan sehingga hanya mengeluarkan semprotan
air yang kecil setiap kali langkah kompresi. Jika katup udara terlalu besar, udara

yang masuk akan terlampau banyak dan ram hanya akan memompa udara. Namun
jika katup udara kurang besar, udara yang masuk terlampau sedikit, ram akan
bergetar hebat, memungkinkan tabung udara pecah. Oleh karena itu, katup udara
harus memiliki ukuran yang tepat.

5. Pipa Masuk (Driven Pipe)


Pipa masuk adalah bagian yang sangat penting dari sebuah pompa hidram.
Dimensi pipa masuk harus diperhitungan dengan cermat, karena sebuah pipa
masuk harus dapat menahan tekanan tinggi yang disebabkan oleh menutupnya
katup limbah secara tiba tiba. Untuk menentukan panjang sebuah pipa masuk,
bisa digunakan referensi yang telah tersedia seperti di bawah ini:
6H < L < 12H
L = h + 0.3 (h/H)
L = 900 H/(N2*D)
L = 150 < L/D < 1000

(Eropa dan Amerika Utara)


(Eytelwein)
(Rusia)
(Calvert)

Dengan :
L = Panjang pipa masuk
H = Head supply
h = Head output
D = Diameter pipa masuk
N = Jumlah ketukan katup limbah per menit
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, referensi perhitungan panjang
pipa masuk oleh Calvert memberikan hasil yang lebih baik.
2.3 Prinsip Kerja Pompa Hidram
Secara sederhana bentuk ideal dari tekanan dan kecepatan
aliran pada ujung pipa pemasukan dan kedudukan katup limbah
selama satu siklus kerja pompa hidram terjadi dalam lima
periode (Jahja, 1979) yaitu sebagai berikut.
Periode 1. Akir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui
ram mulai bertambah,air melalui katup limbah yang sedang
terbuka timbul tekanan negatif

yang kecil dalam ram.


Periode 2. Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup
imbah yang terbuka dan tekanan dalm pipa-pipa masuk juga
bertambah secara bertahap.
Periode 3. Katup limbah mulai menutup dengan demikan
meynebabkan naiknya tekanan dalam ram. Kecepatan aliaran
dalampipa pemasukan telah mencapai maksimum.
Periode 4. Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya water
hammer

yang

mendorong

air

melalui

katup

penghantar.

Kecepatan dalam pipa pemasukan berkurang dengan cepat.


Periode 5. Denyut tekanan terpukul kedalam pipa pemasukan,
menyebabkan timbulnya hisapan kecil dalam ram. Katup limbah
terbuka karena hisapan dan beban dari katup limbah. Air mulai
mengalir lagi melalui katup limbah dan siklus hidraulik ram
terulang lagi . Dalam lima periode pompa hidram bekerja dalam
satu siklus waktu yang diperlukan untuk satu siklus pompa
hidram

Gambar 3. Perubahan Kecepatan Terhadap Waktu Pada Pipa Masuk (Tefery


Taye, 1998)
Pompa hidram bekerja berdasarkan palu air, ketika suatu aliran
fluida dalam pipa dihentikan secara tiba-tiba misalnya dengan
menutup katup dengan sangat cepat, sehingga akan membentur
katup dan menimbulkan tekanan yang melonjak disertai fluktuasi
tekanan di sepanjang pipa untuk beberapa saat. Sebagian
gelombang tekanan tersebut akan menjadi arus balik ke arah
9

reservoir dan ini berarti terjadi penurunan tekanan pada sistem


pompa sehingga klep penghantar tertutup kembali sedangkan
klep

limbah

membuka

kembali.

Akibat

dari

pembebasan

gelombang tekanan tersebut kembali lagi arus massa air dari


reservoir menuju pompa akan menekan naik klep limbah
sehingga terjadi penutupan tiba-tiba yang mengakibatkan terjadi
proses palu air. Proses yang terjadi berulang-ulang inilah yang
mendorong naik

air ke pipa

penghantar untuk

kemudian

diteruskan ke bak penampung (Fane, 2012).


Bagian utama dari pompa hidram adalah dua buah katup, yaitu:
katup hisap (3) dan katup buang (5). Air masuk dari reservoir
melalui pipa (1). Mula-mula katup buang terbuka karena gravitasi
sedangkan katup hisap tertutup. Air yang masuk memenuhi
badan

pompa

(2)

mendorong

ke

atas

katup

menutup.

Tertutupnya katup buang mengakibatkan dorongan air menekan


dan membuka katup hisap lalu air masuk mengisi ruang dalam
tabung udara (4) di atas katup hisap. Pada volume tertentu
pengisian air dalam tabung udara optimal, massa air dan udara
dalam tabung kompresi akan menekan katup hisap untuk
menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar
melalui pipa (7). Dengan tertutupnya kedua katup, maka aliran
air dalam badan pompa berbalik berlawanan dengan aliran air
masuk diikuti dengan turunnya katup buang. Hal ini karena arah
tekanan air tidak lagi ke katup buang tetapi berbalik ke arah pipa
input (Departemen Pekerjaan Umum, 2002).
2.4 Aplikasi Pompa Hidram
Karakteristik pompa hidrolik ram atau hidram yang bekerja pada keadaan tertentu
dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan, tinggi vertikal tangki
pemasukan tetap tinggi, sedangkan tinggi pemompaan berubah-ubah, ternyata
menunjukkan bahwa jumlah denyutan katup limbah tiap menit bertambah

10

pada

setiap

penambahan tinggi

pemompaan. Pompa hidrolik ram yang

dirancang dengan baik dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan
pemeliharaan yang minimum (Widarto dan Sunarto, 1997).

Pompa yang terbuat dari bahan besi cor yang kuat dapat bekerja dengan baik
hingga bertahun-tahun. Hal ini merupakan penghematan investasi yang luar biasa
bagi kelompok petani. Ukuran pompa hidrolik ram ditentukan oleh kapasitas yang
dikehendaki dan juga dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk menggerakkan
pompa. Pompa harus dipasang serata mungkin untuk meyakinkan bahwa katup
limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus ke bawah dengan gesekan
sekecil mungkin. Pemasangan pipa juga harus diperhatikan agar tidak ada
belokan-belokan tajam atau sudut yang mengurangi kekuatan aliran air. Beberapa
hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa adanya ruang udara pada pompa
hidram semakin meningkatkan esiensi pompa dalam mengalirkan air ke tempat
yang lebih tinggi. Pemasangan ruang udara meningkatkan esiensi pompa hidram
dari 0,7 % menjadi 19,45 % (Widarto dan Sunarto, 1997).

Secara spesik, menurut Direktorat Pengelolaan Air Departemen Pertanian,


daerah yang bisa memanfaatkan teknologi irigasi pompa Hidram adalah memiliki
ciri sebagai berikut :
1. Merupakan daerah sentra produksi pertanian yang memiliki potensi luas lahan
untuk dijadikan sebagai lahan pertanian beririgasi.
2. Di sekitar lokasi pengembangan, terdapat sumber air permukaan seperti sungai
dengan jumlah dan kualitas air yang memadai, terutama pada musim kemarau.
3. Di lokasi pengembangan terdapat kelompok tani yang aktif.
4. Lokasi merupakan lahan milik petani dan sekaligus penggarap.
5. Penentuan/penetapan lokasi berdasarkan kesepakatan kelompok dan tidak
menuntut ganti rugi atas pemanfaatan lahan.

11

Syarat tersebut dimaksudkan agar sistem irigasi tersebut dapat digunakan dan
terpelihara dalam jangka panjang.Jika suatu daerah sudah memenuhi syarat umum
tersebut, maka pembangunan sistem irigasi dengan menggunakan pompa hidram
bisa dimulai (Widarto dan Sunarto, 1997).

Selain syarat utama tadi, pembuatan pompa hidram perlu memperhatikan


perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pemompaan air yaitu 1:5. Tiap beda tinggi
terjunan 1 meter akan mampu memompa air setinggi 5 meter dari rumah pompa
ke tempat tandon air. Jadi bukan hal yang mustahil ketika beda tinggi terjunan air
12 meter di perkebunan teh mampu memompa air hingga ketinggian lebih dari 50
meter dengan jarak lebih dari 500 meter. Hal kedua yang perlu diperhatikan
adalah penyesuaian diameter pompa dengan debit air. Dalam mengoptimalkan
tekanan semakin besar debit air, diameter pompa semakin besar pula(Widarto dan
Sunarto, 1997).

12

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum Perancangan Mesin Tepat Guna dilaksanakan di
Laboratorium Daya, Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Pertanian,

Fakultas

Pertanian

Universitas

Lampung.

Waktu

praktikum adalah bulan April-Mei 2016.


3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, gergaji besi, lem pipa,
meteran, kamera dan notebook. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu, pipa
PVC 3/4', pipa PVC 1, Pipa PVC 1, pipa oversock 1 x1, pipa oversock 1
x ,pipa PVC valve (AW), kran air katup , pipa T 1 ,pipa T 1, pipa T
, pipa knee 1 ,pipa knee 1, pipa knee , klep plastik , tabung udara,
talang air segi abu, gutter cap, gutter outlet, gutter angle, dan plat besi.

3.3 Metode Penelitian


Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap analisis
sistem, perancangan alat, pengujian hasil pembuatan, pengujian alat dan analisis
kinerja hasil pengujian. Prosedur penelitian di atas dapat dilihat pada diagram alir
di bawah ini.

13

3.3.1 Pembuatan Alat


Pompa hidram yang dibuat pada praktikum ini berukuran kecil atau portable,
dibuat dengan rangkaian pipa terintegrasi yang terdiri dari pipa tangki air, pipa

14

pemasukan, katup pengeluaran, katup pemasukan, tabung udara, dan pipa


pengeluaran. Pada rancangan pada umumnya pompa hidram memiliki waste
water, untuk itu pada tahap pembuatan ini perlu modifikasi khusus agar air yang
terbuang melalui katup pengeluaran akan dialirkan kembali menuju pipa
pemasukan. Berikut merupakan gambar rancangan pompa hidram beserta
komponennya.

3.3.2 Analisis Kinerja


Dalam pembuatan pompa hidram pada praktikum ini, beberapa variabel yang akan
diamati diantaranya:
1.Tekanan pada sisi masuk badan hidram(pdrive)
2. Tekanan pada sisi keluar badan hidram
3.Debit air yang keluar dari wastevalve (Q)
4.Debit air yang keluar dari delivery valve. (q)

15

5. Efisiensi Pompa Hidram ()

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Dimensi Alat


Pompa hidram portable pada praktikum kali ini dibuat dengan
dimensi sebagai berikut.
Tabel 1. Dimensi Alat
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Parameter
Head Masuk (H)
Head Keluar (h)
Panjang Pipa Masuk (L)
Diameter Pipa Masuk (D)
Diameter Pipa Keluar (d)
Massa Tambahan Katup Limbah (mw)

Ukuran
1,5 m
4,5 m
2,5 m
1,905 cm
1,27 cm
350 gram

4.2 Mekanisme Pembuatan Alat


Pembuatan pompa hidram portable dimulai dengan melakukan
perancangan alat dan menyiapkan alat serta bahan yang
dibutuhkan. Berdasarkan rancangan alat yang telah dibuat dan
ditetapkan dimensi alat itu sendiri. Setelah semua alat dan
bahan dipersiapkan dilakukan pemotongan pipa sesuai dengan
dimensi yang telah ditentukan sebelumnya. Pipa yang digunakan
adalah pipa PVC dengan ukuran 3/4', 1, dan 1.
Ukuran pipa inlet sengaja dibuat lebih besar daripada pipa outlet dengan tujuan
untuk meningkatkan debit pada pipa inlet yang akan mendorong air lebih besar
atau lebih banyak pada pipa outlet. Pipa yang telah dipotong kemudian
disambungkan menggunakan sambungan pipa T, pipa L, dan oversock sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat. Klep yang telah disiapkan kemudian

17

dipasangkan pada sambungan pipa yang telah dibuat. Tabung udara yang telah
dipersiapkan dari botol plastik selanjutnya dipasang.
Pemasangan klep buang pada pompa hidram harus dilakukan
dengan melalui tahap penyetelan atau penyesuaian. Penyetelan
dilakukan karena klep yang biasanya tersedia di pasaran bukan
digunakan

untuk

menyesuaikan

klep

dengan

pompa

hidram.

mekanisme

Sehingga

pompa

hidram

untuk
perlu

perlakuan khusus yaitu dengan cara menambahkan berat pada


klep buang. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah tinggi atau
head, diameter pipa inlet dan diameter pipa outlet.
Pipa yang telah tersambung secara sementara kemudian dilem
menggunakan

lem

pipa.

Pengeleman

dilakukan

secara

keseluruhan agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan pipa.


Agar pompa hidram yang telah dibuat dapat berdiri tegak maka
dibuat dudukan pompa hidram menggunakan besi siku.

4.3 Hasil Pengujian


Pengujian

pompa

mengoperasikan

hidram
pompa

portable

hidram

dilakukan

portable

dengan

itu

sendiri.

Pengoperasiannya adalah dengan mengatur tinggi terjunan, dan


sudut

terjunan

sesuai

dengan

perlakuan

yang

diberikan,

menghubungkan sumber air ke pompa dengan menggunakan


pipa yang telah disiapkan, mengalirkan air dari sumber air (bak
air) ke pompa yang telah dipasang, mengukur tekanan input,
tekanan output, tekanan tabung kompresi, debit air input, dan
debit air output.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh data
berdasarkan perhitungan secara manual sebagai berikut.

18

Tabel 2. Pengujian Waktu dan Volume Air


No
1.
2
3

Nama

Volume

Pipa Inlet
Pipa Outlet
Terbuang

(liter)
4
4
4

Berdasarkan

data

yang

telah

air Waktu (detik)


144
465
333
diperoleh

maka

dilakukan

perhitungan debit air masuk (Qin) dan debit air keluar (Qout)
sebagai berikut.

Qi = 2,78 x 10-5 m3/s


Qo = 8,60 x 10-6 m3/s

Perhitungan luas pipa inlet dan outlet diperoleh hasil sebagai


berikut.

Ai =

1
1
x D 2= x (1,905 cm)2
4
4

= 2,85 cm2

Ao =

1
1
2
2
x D = x (1,27 cm)
4
4

= 1,26 cm2
Perhitungan kecepatan fluida masuk (Vi) dan kecepatan fluida
keluar (Vo)
Q = A.V

19

Vi =

Q i 2,78 x 105 m3 / s
=
A i 2,85 x 104 m2
= 0,097 m/s

Vo =

Q o 8,60 x 106 m3 / s
=
A o 1,26 x 104 m2
= 0,068 m/s

Perhitungan efisiensi pompa hidram portable


Qlimbah = Q = 1,2 x 10-5 m3/s
Qout

= q = 8,60 x 10-6 m3/s


Efisiensi menurut Rankine

R=

8,6 X 10 X ( 4,51.5)
( 1,2 X 105 +8,6 X 106 ) 1.5

R=0,8 4

Dalam pengoperasian pompa hidram ditemukan beberapa kendala, yang paling


banyak dijumpai adalah klep buang yang tidak berfungsi dengan baik, misalnya:
a. Tidak dapat naik/menutup, disebabkan beban klep terlalu berat atau kurangnya
debit air yang masuk pompa. Hal ini dapat diatasi dengan mengurangi beban
atau memperpendek langkah klep buang.
b. Klep tidak mau turun/membuka, disebabkan karena beban klep terlalu ringan,
sehingga dapat diatasi dengan menambah beban atau memperpanjang langkah
klep buang.
Agar pompa hidram dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan, maka dalam
proses pembuatannya harus memperhatikan beberapa faktor penting, diantaranya:

20

a. Diameter pipa pemasukan/penghantar supaya ditentukan dan dihitung sehingga


tidak dapat menyerap seluruh debit air dari sumber air yang digunakan, dalam
artian masih ada air yang melimpah dari tempat sumber air selama pemompaan
bekerja. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan tinggi jatuh air dari sumber
ke pompa.
b. Diameter pipa untuk badan pompa supaya dibuat lebih besar dari pada diameter
pipa pemasukan/penghantar. Hal ini berarti besar/kecilnya badan pompa
ditentukan oleh besar/kecilnya diameter pipa pemasukan/penghantar.
c. Diameter pipa untuk tabung udara sebaiknya dibuat lebih besar dari pada
diameter badan pompa.
d. Diameter lubang klep buang dan lubang klep tekan sebaiknya dibuat lebih besar
dari pada diameter pipa pemasukan/penghantar.
e. Sudut miring pipa pemasukan/penghantar dibuat antara 70 120 dengan
panjang pipa dibuat 5 8 kali tinggi jatuh air.
f. Selama pompa bekerja supaya tinggi angkat klep dan pemberat klep buang
diatur sehingga klep dapat terangkat dan tertutup sebanyak 50 60 kali setiap
menit.

21

IV.

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut.
1. Pompa hidram portable berhasil dibuat.
2. Pada proses pengujian kendala yang dihadapi yaitu
penyetelan klep beberapa kali harus dilakukan karna klep
yang berada di pasaran sebenernya tidak digunakan dalam
pompa hidram.
3. Efisiensi pompa hidram portable yang diperoleh melalui
pengujian pompa hidram adalah sebesar 0,84.

IV.2 Saran
Penelitian mengenai klep pompa hidram perlu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam pembuatan pompa hidram portable.
Hasil penelitian mengenai klep pompa hidram dapat dipatenkan
dan dipasarkan.

22

4.
5.
6.
7. DAFTAR PUSTAKA
8.
9.
10. Made, Suarda. 2008. Kajian Eksperimental Pengaruh Tabung
Udara pada Head Pompa Hidram. Jurnal Ilmiah Jurusan
Teknik Mesin Universitas Udayan. Bali
11.
12. Hanafie, J., de Longh, H., 1979.Teknologi Pompa Hidraulik
Ram. Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi
Bandung. Bandung.
13.
14. Taye, T. 1998.Hydraulic Ram Pump.Journal of the ESME.Vol II.
No. 1
15.
16. Sularso, dan Haruo tahara. 1987. Pompa dan Kompresor
Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan. Penerbit Pradnya
Pranita. Jakarta
17.
18. Fane,Didin S, Rudy Sutanto, I Made Mara. 2012. Pengaruh
Konfigurasi Tabung Kompresor terhadap Unjuk Kerja Pompa
Hidram. ISSN: 2088-088X Vol. 2 No. 2 Juli 2012.
19.
20. Widarto L dan Sudarto,F.X. 1997. Membuat Pompa Hidram.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta
21.
22. Rajput, R. K. 2002. A textbook of Fluid Mechanics and
Hydraulic Machines s1 Version. S. Chad and Company ltd.
New Delhi
23.
24. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pekerjaan Umum, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pemukiman. 2002. Petunjuk Teknis
Pemanfaatan Pompa Hidram dalam Penyediaan Air Bersih.
Bandung.

23

25.

24

Anda mungkin juga menyukai