Anda di halaman 1dari 85

PEMELIHARAAN

DAN
PERAWATAN
ALAT ANGKUT
Pemeliharaan (maintenance)

• Pemeliharaan (maintenance)
adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang atau
memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima.
• Di dalam praktek pemeliharaan di
masa lalu dan saat ini,
pemeliharaan dapat diartikan
sebagai tindakan merawat mesin
atau peralatan pabrik dengan
memperbaharui usia pakai suatu
mesin atau peralatan
Arti perawatan

• Adalah suatu usaha yang


dilakukan secara sengaja dan
sistimatis terhadap peralatan
hingga mencapai hasil/kondisi
yang dapat diterima dan diinginkan
• Kegiatan perawatan ini adalah
kegiatan yang terprogram mengitu
cara tertentu untuk mendapatkan
hasil/kondisi yang disepakati
• Hendaknya merupakan kegiatan
yang terus menerus agar peralatan
sistim selalu dalam keadaan siap
pakai.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
ALAT ANGKUT

• Perawatan pada dump truck bertujuan agar dump


truck bisa lebih awet dan tahan lama
• Perawatan pada Dump Truck akan memiliki
kualitas dan kinerja yang bagus
• Melakukan perawatan dengan biaya yg relatif
rendah
PEMELIHARAAN PERALATAN

Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari


perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana hal
ini diabaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita
rugi yang tidak kecil.
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian
mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah.
2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan
kegiatan produksi
3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman kepada
konsumen
4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena
penyerahan yang tidak tepat
5. Menimbulkan keengganan pelanggan untuk kembali
memesan ke perusahaan.
PERAWATAN

• Tujuan utama dari perawatan adalah


untuk mengoptimumkan kemampuan alat
dengan biaya yang minimum dan tanpa
mengabaikan faktor keamanan dan
efisiensi energi yang tinggi juga
pengaruhnya terhadap profit keseluruhan.
• Dari seluruh tahapan manajemen
peralatan, manajemen peralatan
perawatan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keuntungan
perusahaan.
TUJUAN UTAMA PERAWATAN

Tujuan utama perawatan:


1. Untuk memperpanjang umur
penggunaan asset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum
peralatan
3. Untuk menjamin kesiapan operasional
dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang
yang menggunakan peralatan tersebut.
BENTUK-BENTUK PERAWATAN

1. Perawatan preventif
2. Perawatan korektif
3. Perawatan berjalan
4. Perawatan peridiktif
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan
6. Perawatan darurat
BENTUK-BENTUK PERAWATAN
Perawatan Preventif (Preventive
Maintenance)

• Adalah pekerjaan perawatan yang


bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan
(preventif).
• Ruang lingkup pekerjaan preventif
termasuk: inspeksi , perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan
PERAWATAN KOREKTIF

• Perawatan Korektif Adalah pekerjaan


perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/ peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima.
• Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
PERAWATAN BERJALAN

• Perawatan Berjalan, Dimana pekerjaan


perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja.
PERAWATAN PREDIKTIF

• Perawatan prediktif ini dilakukan untuk


mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun
fungsi dari sistem peralatan.
• Biasanya perawatan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-
alat monitor yang canggih
Perawatan setelah terjadi kerusakan
(Breakdown Maintenance)

• Pekerjaan perawatan dilakukan setelah


terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan
suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya
PERAWATAN DARURAT (Emergency
Maintenance)

Perawatan Darurat (Emergency


Maintenance)Adalah pekerjaan perbaikan
yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak
terduga
PERENCANAAN SUATU SISTIM
PERAWATAN

• Perencanaan suatu sistem


perawatan biasanya berdasarkan
asumsi bahwa kemungkinan
terjadinya kerusakan pada suatu
alat tergantung pada lamanya
pemakaian alat.
• Berdasarkan asumsi tersebut maka
rencana sistem perawatan dibuat
sesuai umur ekonomi suatu alat.
Jika umur pakaiannya sudah habis
maka alat tersebut harus diganti
PROGRAM PERAWATAN YANG
DILAKUKAN OLEH SISHEN UNTUK TRUK

• Mengidentifikasi komponen peralatan yang


memiliki pengaruh paling besar secara
ekonomi maupun kriteria keamanan.
• Melakukan pemantauan dan proteksi terhadap
performa utama dengan cara instalasi alat
yang dapat memantau dan melakukan proteksi
secara kontinu terhadap komponen-komponen
yang sangat vital.
• Laporan operator pada setiap shift
didokumentasikan dan dianalisis.
• Pemeriksaan visual secara aksternal dan
internal harian, hasilnya dicatat dan digunakan
untuk penjadwalan perawatan
• Back-up analysis digunakan untuk pemantauan
jangkan panjang, terdiri dari
• spectographic oil analysis, load bank testing,
dan vibration analysis
MERAWAT DUMP TRUCK

• Pengecekan bahan bakar


• Pemanasan
• Penggunaan oli mesin yg sesuai
• Pembersihan filter solar
• Perawatan hidroik
• Penyesuaian beban muatan
• Hindari mematikan mesin secara
mendadak
• Cek aki, kabel-kabel busi
MANAJEMEN PERBAIKAN (REPAIR MANAGEMENT)

Manajemen perbaikan (repair management)

Tujuan utama dari manajemen perbaikan adalah


untuk mengontrol biaya perbaikan dan mengurangi
biaya downtime dan perawatan.
MANAJEMEN PERBAIKAN

• Manajemen perbaikan meliputi dua


bentuk, yaitu perbaikan sebelum
kerusakan dan perbaikan setelah
kerusakan. ‘
• Dengan adanya perbaikan sebelum adanya
kerusakan maka : akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kerusakan fatal
mesin dan komponennya
• menghemat biaya perbaikan, dapat
merencanakan downtime mesin.
• Dengan adanya perbaikan peralatan
setelah terjadi kerusakan maka mesin
dapat bekerja segera mungkin.
Cara Perawatan

Cara PerawatanPerawatan pada umumnya


dila kukan dengan dua cara:

• Perawatan setelah terjadi kerusakan


(Breakdown maintenance)

• Perawatan preventif (preventive


maintenance)
Perawatan setelah terjadi
kerusakan.

Perbaikan dilakukan pada mesin ketika


mesinnya telah mengalami kerusakan.
Kerusakan pada mesin disebabkan antara
lain karena:

1. Proses kerusakan komponen yang


tidak dapat diperkirakan dan tidak
dpat dicegah.
2. Kerusakan yang terjadi berangsur-
angsur dan berkurangnya kekuatan
komponen karena pemakaian/
keausan.
Kejadian ini dapat diatasi dengan adanya
inspeksi yang teratur dan mengetahui
cara pencegahannya.
PENANGANAN PERAWATAN

• Dalam penanganan perawatan ini,


perbaikan dilakukan ketika mesin sedang
tidak berfungsi dan perusahaan
menyetujui adanya perbaikan mesin
tersebut.
• Cara perawatan ini memakan biaya yang
lebih tinggi karena adanya
 biaya tambahan,
 membayar operator produksi yang
menganggu,
 kemungkinan membayar lembur bagi
tenaga perawatan yang melakukan kerja
perbaikan.
Perawatan ini merupakan perawatan yang
tidak direncanakan.
PERAWATAN PREVENTIF.

• Perawatan dilakukan dengan jadwal yang


teratur, sehingga kadang-kadang disebut
sebagai ”perawatan yang direncanakan”
atau ”perawatan yang dijadwal”.
• Fungsi penting dari cara perawatan jenis
ini adalah menjaga kondisi operasional
peralatan serta meningkatkan
kehandalannya.
• Tujuannya adalah menghilangkan
penyebab- penyebab kerusakan sebelum
kerusakan terjadi.
• Perawatan yang terjadwal selalu lebih
ekonomis daripada perawatan yang tidak
terjadwal.
PELAKSANAAN PERAWATAN

• Pekerjaan perawatan preventif ini dila


kukan dengan mengadakan inspeksi ,
pelumasan dan pengecekan peralatan se
teliti mungkin.
• Frekuensi inspeksi ditetapkan menurut
tingkat kepentingan mesin, tingkat
kerusakan dan kelemahan mesin.
• Inspeksi berkala ini sangat membantu
pengecekan untuk menemui penyebab-
penyebab yang menimbulkan kerusakan,
dan juga untuk mempermudah usaha
perbaikannya melalui tahapan-tahapannya.
TUJUAN PERAWATAN PREVENTIVE

Perawatan prefentif mempunyai tujuan


sebagai berikut:
1. Untuk mencapai tingkat kesiapan
perusahaan yang maksimum dengan
mencegah kerusakan dan mengurangi
periode waktu perbaikan menjadi
sminimum mungkin.
2. Menjaga kondisi peralatan alat berat
sebaik mungkin untuk mempertahankan
produktivitasnya
3. Memperkecil tingkat kerusakan
4. Menjamin keselamatan pekerja.
5. menjaga peralatan pada tingkat
efisiensi produktivitas yang maksimum.
6. Mencapai semua tujuan tersebut
dengan cara yang sangat ekonom
I. Perawatan Preventive

• Peralatan Preventive (Preventive management)


• Tujuan dari perawatan preventive adalah
mempertahankan agarperalatan tetap dalam
unjuk kerja yang terbaik.
KEUNTUNGAN PERAWATAN PREVENTIF

• Keuntungan dari adanya perawatan preventif


adalah
• membantu mencegah kerusakan fatal mesin
dan komponennya memaksimalkan
penggunaan komponen mesin
• menghemat biaya perbaikan sebelum
kerusakan terjadi akan lebih murah
dibandingkan perbaikan setelah terjadi
kerusakan.
• memaksimalkan umur peralatan dan
mempertahankan alat tetap dapat bekerja
• meningkatkan nilai jual peralatan
BEBERAPA CONTOH AKSI DARI PREVENTIF
MANAJEMEN

Beberapa contoh aksi dari preventif


manajemen adalah :

1. Mencek dan mengganti komponen


secara berkala, misalnya air filter tiap
250 atau 500 jam operasi.
2. Melumasi komponen secara berkala
3. Membersihkan komponen secara
berkala
4. Memeriksa peralatan secara menyeluruh
secara berkala, misalnya setiap 1000
atau 2000 jam operasi
PEKERJAAN DASAR PADA
PERAWATAN PREVENTIVE

Pekerjaan-pekerjaan dasar pada


perawatan preventif adalah:

1. inspeksi ,
2. pelumasan,
3. perencanaan dan penjadwalan,
4. pencatatan dan analisis,
5. latihan bagi tenaga perawatan,
6. serta penyimpanan suku cadang.
1. INSPEKSI PERALATAN

• Pekerjaan inspeksi dibagi atas insp


eksi bagian luar dan inspeksi bagian
dalam.
• Inspeksi bagian luar dapat ditujukan
untuk mengamati dan mendeteksi
kelainan-kelainan yang terjadi pada alat
angkut yang sedang beroperasi , misa
lnya: timbul suara yang tidak normal,
getaran, panas, asap dan lain-lain.
• Sedangkan inspeksi bagian dalam
ditujukan untuk pemeriksaan elemen-
elemen mesin yang dipasang pada
bagian dalam seperti: roda gigi, ring,
paking, bantalan dan lain-lain.
FREKWENSI INSPEKSI

• Frekuensi inspeksi perlu ditentukan


secara sangat hati-hati, karena terlalu
kurangnya inspeksi dapat menyebabkan
mesin kerusakan yang sulit untuk
diperbaiki dengan segera.
• Sedangkan terlalu sering diadakan insp
eksi dapat menyebabkan ALAT ANGKUT
kehilangan waktu produktivitasn
• Dengan demikian frekuensi pelaksanaan
inspeksi harus benar-benar ditentukan
berdasarkan pengalaman, dan jadwal
program untuk inspeksi perlu
dipertimbangkan dengan matang
INSPEKSI PRIODIK (PRIODIC
INSPECTION)

Tujuan dari inspeksi periodic adalah


mendeteksi permasalahan yang
potensial sebelum terjadi kerusakan
fatal
PERIODIC MAINTENANCE

• Periodic maintenance adalah


pelaksanaan service yang harus
dilakukan setelah peralatan bekerja
untuk jumlah jam operasi tertentu.
• Jumlah jam kerja ini adalah sesuai
dengan jumlah yang ditunjukan oleh
pencatat jam operasi (service
meter) yang ada pada alat tersebut.
1 Periodic inspection
Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit
dioperasikan dan pemeriksaan mingguan, hal ini
dilakukan untuk mengetahui kedaan machine apakah
aman untuk dioperasikan.Dalam melaksanakan
periodic inspection terutama dalam pelaksanaan
perawatan harian ( daily maintenance ), bisa
menggunakan beberapa alat bantu, antara lain :
Check sheet: Suatu form ( daftar ) yang dipergunakan
untuk mencatat hasil operasi dari tiap – tiap machine
dalam satu hari operasi.
Daily check form : Suatu form (daftar) seperti halnya
check sheet, letak perbedaannya hanya pada
ukurannya yaitu pocket size sehinggga operator atau
service-man akan dengan mudah mencatatnya.
PEMERIKSAAN HARIAN MESIN ALAT
ANGKUT SEBELUM ALAT ITU DIGUNAKAN

• Pemeriksaan oli sebelum mesin


dihidupkan,
• Pemeriksaaan air radiator,
• Pemeriksaan bahan bakar,
• Pemeriksaan fungsi hidrolik,
• Pemeriksaan baterai dan kabel-
kabelnya,
• Pemanasan pada mesin.
2. Periodic service

• Perawatan machine / unit yang


teratur adalah sangat penting demi
menjamin pengoperasian yang bebas
dari kerusakan dan memperpanjang
umur unit.
• Waktu dan uang yang dikeluarkan
untuk melaksanakan periodic
service (perawatan berkala) akan
dikompensasi dengan menjadi
panjangnya umur unit dan
berkurangnya ongkos operasi unit
CONTOH INSPEKSI PRIODIK

Beberapa contoh aksi dari inspeksi


periodic adalah :
1. Pengamatan visual dan uji
operasi mesin, termasuk juga S-
O-S )
2. Merecord kondisi mesin dan
komponennya secara periodic
3. Inspeksi komponen yang
terkategorikan dalam suatu
checklist
KATAGORI INSPEKSI ALAT ANGKUT

Untuk inspeksi alat angkut dapat


dikategorikan menjadi dua macam:
1. Kategori alat angkut yang penting.
• Alat angkut dalam kelompok ini sangat
besar pengaruhnya terhadap pencapaian
target produksi secara keseluruhan,
sedikit saja terjadi gangguan akan
memerlukan waktu yang lama untuk
memperbaikinya. Untuk itu perlu
diberikan penekanan yang lebih kepada
inspeksi ala angkut tersebut
2. Kategori alat angkut biasa .
• Frekuensi inspeksi untuk kelompok ini
tidak terlalu berpengaruh terhadap
pencapaian target produksi .
II. PELUMASAN

• Pelumasan.
• Komponen-komponen alat angkut yang
bergesekan seperti roda gigi, bantalan
dsb, harus diberi pelumasan secara benar
agar dapat bekerja dengan baik dan
tahan lama.
• Dalam pemberian pelumas yang benar
perlu diperhatikan jenis pelumasnya,
jumlah pelumas, bagian yang diberi
pelumas dan waktu pemberian
pelumasnya ini.
SAMPLING OLI SECARA
TERJADWAL SCHEDULE OIL
SAMPLING, S-O-S

• Tujuan dari sampling oli


secara terjadwal adalah
untuk mengetahui kondisi
mesin suatu peralatan
KEUNTUNGAN DARI ADANYA
PERAWATAN PREVENTIF OIL SAMPLING

• Keuntungan dari adanya perawatan


preventif adalah
• kerusakan mesin yang minor dapat
dideteksi lebih dini sebelum terjadi
kerusakan fatal
• umur komponen dapat diprediksi lebih
akurat menghindari perbaikan yang
tidak perlu dan mengurangi waktu
perbaikan
• downtime mesin dapat dijadwalkan
BEBERAPA CONTOH AKSI DARI SAMPLING OLI
SECARA TERJADWAL

Beberapa contoh aksi dari sampling oli secara


terjadwal adalah :

1. Tapping oli dari mesin secara periodic,


2. Menghitung jumlah partikel yang ada
dalam oli yang diambil dari mesin,
3. Mendeteksi adanya material non metal dari
oli yang diambil dari mesin.
III. PERENCANAAN DAN PENJADWALAN

• Suatu jadwal program perawatan perlu


disiapkan dan harus ditaati dengan baik.
• Program perawatan harus dibuat secara
lengkap dan teperinci menurut spesifikasi
yang diperlukan, seperti adanya jadwal
harian, mingguan, bulanan, tiap tiga bulan,
tiap setengah tahun, setiap tahun dan
sebagainya.
IV. PENCATATAN DAN ANALISIS

Catatan-ca tatan yang perlu dibuat


untuk membantu kelancaran
pekerjaan perawatan ini adalah:
1. Buku manual operasi .
2. Manual instruksi perawatan.
3. Kartu riwayat alat angkut.
4. Daftar permintaan suku cadang.
5. Kartu inspeksi.
6. Catatan kegiatan harian.
7. Catatan kerusakan, dan lain-lain.
CONTOH AKSI PENYIMPANAN CATATAN

Beberapa contoh aksi dari penyimpanan


catatan adalah :
1. Membuat booklet untuk mencatat biaya
dan waktu perbaikan,
2. Menyusun manual kerja,
3. Membuat basis data peralatan
PENYIMPANAN CATATAN (RECORD KEEPING)

Penyimpanan Catatan record (keeping)

Tujuan dari penyimpanan catatan adalah


memudahkan untuk memperoleh informasi
histories dari suatu mesin
KEUNTUNGAN PENYIMPANAN CATATAN

Keuntungan dari penyimpanan catatan


adalah :
• menganalisis problem yang
mempunyai biaya besar dan
downtime lama
• melacak alur kerja dan biaya dari
suatu mesin; hal ini akan sangat
berguna untuk pelatihan
KEGUNAAN PENCATATAN DAN ANALISIS

1. Melakukan pencegahan kerusakan daripada


memperbaiki kerusakan yang terjadi.
2. Mengetahui tingkat kehandalan alat angkut.
3. Menentukan umur alat angkut
4. Memperkirakan kerusakan alat angkut dan
merencanakan untuk memperbaikinya
sebelum terjadi kerusakan.
5. Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi
6. Menentukan untuk pembelian alat angkut
yang lebih yang lebih baik dan cocok
berdasarkan pengalaman masa lalu.
V. LATIHAN TENAGA PERAWATAN

• Untuk berhasilnya program perawatan


preventif dengan baik, perlu adanya
latihan yang mendasar bagi tenaga
perawatan.
• Baik teknisi maupun pengawas harus
terlatih dalam menjalankan pekerjaan
perawatan, inspeksi dan perbaikan-
perbaikan dengan cara yang sistematis.
PELATIHAN &TRAINING

• Tujuan dari pelatihan adalah

• Membantu karyawan dalam


mengembangkan kebiasaan kerja
yang lebih baik,
• Mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan
karyawan dalam mengoperasikan
peralatan.
KEUNTUNGAN PELATIHAN

Keuntungan dari adanya pelatihan adalah

• mengurangiresiko kerusakan mesin akibat


pola kerja yang tidak benar
CONTOH AKSI PELATIHAN

Beberapa contoh aksi dari pelatihan


adalah :

1. pelatihan dalam bentuk pertemuan


ataupun seminar ,
2. penyediaan material pelatihan
dalam bentuk booklet, video tape,
atau buku,
3. pelatihan rutin dalam hal teknis
perawatan rutin dan teknik operasi
mesin
VI. PENYIMPANAN SUKU CADANG

• Sistem penyimpanan suku cadang


memegang peranan penting yang
berpengaruh terhadap efisiensi waktu
produksi.
• Namun demikian berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman, untuk
order dalam jumlah besar perlu
ditentukan banyaknya suku cadang
yang benar-benar dibutuhkan, karena
penyimpanan suku cadang yang terlalu
banyak dapat menimbulkan biaya yang
besar.
• Banyakn ya suku cadang yang
dibutuhkan, ditentukan pula oleh
faktor-faktor lain seperti sumber
penyalurnya, waktu pengantaran dan
persediaan suku cadang di pasaraN
KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN PERAWATAN
PREVENTIVE

1. Waktu terhentinya kegiatan alat angkut


menjadi berkurang.
2. Berkurangnya pembayaran kerja lembur
bagi tenaga perawatan.
3. Berkurangnya waktu untuk menunggu
peralatan yang dibutuhkan.
4. Berkurangnya pengeluaran biaya untuk
perbaikan.
5. Penggantian suku cadang yang
direncanakan dapat dihemat
kebutuhannya, sehingga suku cadang
selalu tersedia di gudang setiap waktu.
6. Keselamatan kerja operator lebih tinggi
karena berkurangnya kerusakan.
PROSEDUR PELAKSANAAN PERAWATAN
PREVENTIVE

• Pekerjaan perawatan harus dilakukan berdasarkan


pertimbangan dari berbagai faktor yang aman dan
menguntungkan.
• Perawatan harian dapat dilakukan oleh operatornya
sendiri. Sebelum mulai bekerja pada alat angkut ,
terlebih dahulu operator melakukan pembersihan
dan pelumasan terhadap mesin yang akan
dipakainya.
• Untuk pelaksanaan ini, perusahaan mengeluarkan
instruksi yang ditujukan kepada para operator untuk
melakukan perawatan mesin. Instruksi ini harus
ditaati dengan sungguh-sungguh.
• Sedangkan pelaksanaan perawatan
periodiknya, bisa ditangani oleh tenaga
perawatan yang sudah dilatih secara khusus
untuk tugas tersebut.
• Periode waktu perawatan ini perlu ditentukan
berdasarkan pengalaman terdahulu untuk
mempercepat keterangannya.
• Dalam hal ini instruksi pengoperasian alat
angkut harus diikuti dengan benar oleh
operator.
• Adanya ke jadian yang tidak normal atau
kelainan-kelainan yang timbul pada alat angkut
dengan segera dilaporkan kepada tenaga
perawatan agar gangguan dapat cepat diatasi .
• Tindakan perbaikan harus segera dilakukan,
jangan sampai menunda waktu.
III. MANAJEMEN PENGGUNAAN BAN
3.1 Seleksi Alat

a. Jenis kendaraan
• Working machine
• Transport equipment
• Industrial equippment
• Underground vechile
b. Kondisi operasi
• Kondisi permukaan jalan
• Lebar jalan
• Kemiringan jalan
• Kecepatan
• Jarak
KRETRIA PENGGUNAAN BAN

• memiliki daya cengkeram yang baik


• mampu membawa beban yang berat ) high load
carrying capacity)
• menghasilkan umur pakai yang panjang
• tidak mudah rusak
• memiliki daya apung yang baik )tidak mudah
terbenam
• tidak menimbulkan panas yang berlebihan (low
heat generation)
• merendam getaran dengan baik (shock
absorbtion)
• nyaman dioperasikan dengan kecepatan tinggi
• stabil
• jenis kembangan bersih dari lumpur dengan
sendirinya (self cleaning)
• non-directional tread pattern
• tahanan gelinding (rolling resistance) rendah
tidak merusak permukaan jalan minimal (ground
disturbance)
• mudah diperbaiki jika rusak
• Mudah difulkanisir
3.2 PERGANTIAN SUKU CADANG

Setiap penggantian suku cadang


baik yang diakibatkan oleh habisnya
umur pakai maupun karena
terjadinya kerusakan harus segera
dilaporkan
3.3 PERAWATAN BAN

Perawatan ban terdiri dari


a. Daily maintenance
b. Tyre fitmen and removal
c. Tyre storage and transportation
d. Tyre matching
e. Tyre repair
f. House keeping
g. Rim maintenance
h. Safety awareness
3.4 Pembelanjaan (Anggaran)

Berikut ini adalah tabel yang


menunjukan anggaran dan realisasi
yang dilakukan oleh PT INCO . dalam
rangka perbaikan pemakaian ban.
3.5 OPERASI KEGIATAN

• Monitoring TKPH tonnes kilo per hours,


• Tyre pressure recommendations
• Monitoring load
• Kelebihan beban , OVER LOAD
• Monitorong vehicle condition
• Monitoring road condition
• Monitoring tyre environment
• Driver skill
HAL-HAL LAIN YANG DIPERHATIKAN
DALAM OPERASI

• jarak angkut dan kecepatan rata-rata alat


yang dioperasiakan dengan kecepatan rata-
rata yang tinggi dan jarak angkut yang jauh
akan memiliki umur pakai ban yang lebih
pendek
• jam kerja alat panjang pendaknya jam kerja
berhubungan dengan panas yang
ditimbulkan yang akhirnya akan
berpengaruh terhapap umur pakai ban
• radius putar
• Iklim setempat
• Posisi ban pada kendaraan
IV. FAKTOR EKONOMI ALAT BERAT

4.1 Biaya Kepemili!an dan Operasi


(owning and operating cost )

Owning and operating cost


adalah estimasi perhitungan yang dibuat
untuk mengetahui besarnya biaya
kepemilikan (owning cost) dan biaya operasi
operating cost , alat (mesin) untuk suatu
masa dimana umur ekonomi atau umur
kegunaan suatu unit sudah habis
Operation cost

Biaya operasi terdiri dari atas


a. Biaya bahan bakar , fuel
b. Biaya minyak pelumas, oil (oli mesin) ,
oli transmisi, oli hidrolis, oli final drive,
gemuk
c. Biaya saringan filter
d. Biaya peralatan dan perbaikan ( repair)
; maintenance
e. Biaya ban (tyres)
f. Biaya operator
g. Biaya khusus
Biaya Kepemilikan (owning Cost)

Owning cost (Biaya Kepemilikan) terdiri dari

a. Biaya penyusutan (depreciation)


b. Biaya bunga modal (interest)
c. Biaya pajak (taxes)
d. Biaya asuransi (insurance)
4.2 Populasi dan keseragaman alat2 berat

• Besarnya populasi alat berat pada suatu


daerah akan mempermudah penyediaan
suku cadang maupun sumber daya
manusia yang terampil dalam
mengoperasikannya.
• Hal ini dapat mengakibatkan harga
sukucadang maupun jasa manusia yang
mengoperasikannya menjadi
lebihbersaing, kualitas pekerjaan akan
lebih baik.
• perbaikan alat-alat lebih cepat sehingga
produksi tidak terlambat
4.3 MOBILITAS ALAT BERAT

• Untuk proyek yang lokasinya mudah


dicapai oleh segala jeniskendaraan,
mobilisasi alat berat tidak menjadi
pertimbangan penting dalam pemilihan
alat berat.
• Tetapi untuk lokasi yang transportasinya
sangat minim maka pemilihan alat berat
akan memperhitungkan faktor ini karena
biaya mobilisasinya akan tinggi. Dalam
hal ini terdapat kecenderungan bahwa
semakin kecil alat, maka mobilisasinya
akan semakin mudah dan murah
V. Medan kerja dan sifat material

Adapun sifat material yang perlu


diperhatikan yaitu :
1. Pengembangan dan penyusutan
material (swell factor)
2. Berat material
3. Bentuk material
4. kohesisitas material
5. Kekerasan material
6. Daya dukung tanah
7. Jarak angkut
V. PERTIMBANGAN PEMILIHAN ALAT BESAR

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan


alat berat
1. Iklim dan curah hujan
2. Waktu penyelesaian
3. Volume pekerjaan
4. Persyaratan pekerjaan
5. Tenaga kerja lokal
MANAJEMEN PENGGUNAAN BAN PADA ALAT-
ALAT BERAT DALAM OPERASI PENAMBANGAN

Seperti halnya manajemen alat berat, penggunaan


ban juga mengenal tiga manajemen, yaitu

• MANAJEMEN PILIH,
• MANAJEMEN PAKAI DAN
• MANAJEMEN KELOLA.

Bila ketiga manajemen itu dilaksanakan dengan


benar, maka ban akan terpakai dan berfungsi secara
maksimal.
MANAJEMEN PILIH

Pemilihan Ban

Ada beberapa kondisi yang perlu


diperhatikan.
Pertama, tipe dari alat berat yang meliputi
model, kapasitas, kecepatan maksimum,
horse power dan ukuran ban
Kedua. Kondisi operasi alat berat yang
meliputi iklim, kondisi permukaan jalan,
kelandaian, kecepatan operasi alat dan beban
per ton per kilometer per jam (TPJ).
Ketiga, untuk kerja yang diharapkan, meliputi
service ability, heat and cut resistance serta
maneuverability
MANAJEMEN PAKAI

Pemakaian Ban
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap pemakaian ban.
Pertama, tekanan udara ban harus sesuai
dengan standar
Kedua, muatan harus sesuai dengan daya
angkut alat dan tidak berlebihan.
Ketiga, operator yang mengatur kecepatan alat
saat beroperasi hendaknya mampu menjaga
agar tidak terjadi overspeed atau melampaui
batas kecepatan maksimum alat,
Keempat, pemeliharaan alat yang baik.
Kelima, jalan yang setiap saat dilintasi
sebaiknya rutin diperiksa oleh tim kerja.
MANAJEMEN PENGELOLAAN

Pengelolaan Ban

• Saat beroperasi ban mudah rusak, pengelolaan


ban memerlukan kerja sama dari foreman ban,
operator alat muatan, operator alat angkut,
mekanik dan tim perawatan jalan
• Pencatatan data dan arsip harus dilakukan dan
memuat nomor seri ban, alat berat nomor roda,
tanggal pasang, tanggal lepas, jarak tempuh,
alasan penggantian dan tread tersisa. Tidak
kalah penting adalah saat memasang ban.
• Ban baru hendaknya disimpan tanpa rim dan
tidak boleh ditumpuk sedangkan ban bekas
harus dirawat terlebih dahulu untuk kemudian
disimpan dengan rim terpasang
FUNGSI BAN YANG TERPASANG

• Menahan beban
• Memberikan kemampuan traksi dan
pengereman terhadap permukaan jalan
• Menyerap gaya benturan ketidak rataan
prmukaan jalan
• Menetapkan dan mengubah arah kendaraan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
KERUSAKAN BAN

• Road hazard
• Worn out
• Kondisi tekanan angin pada ban
• Muatan yang diberikan kendaraan pada
ban
• Kecepatan kendaraan
• Nilai rating TKPH
• Kondisi jalan angkut jarak tempuh
• Jam operasi yang dijalankan pada ban
• Pengaruh temperatur pada permukaan
ban
• Kondsi pengoperasian kendaraan
• Kualitas ban yang digunakan
PENYEGARAN

1. Apa tujuan utama perawatan


2. Sebutkan taha-tahap dalam
manajemen perawatan
3. Apa yang disebut perawatan intensif,
apa keuntungan dan contohnya.
4. Apa yang disebut inspeksi periodik
dan keuntungan derta contohnya
5. Sebutkan tahap dalam pemeliharaan
dump truck
6. Jelas kreteria ban yang memenuhi
syarat untuk digunakan
7. Coba jelaskan cara perawatan ban
8. Sifat-sifat material yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan
medan kerja
TERIMAKASIH ,
SELAMAT
JALAN SAMPAI
JUMPA

Anda mungkin juga menyukai