Anda di halaman 1dari 6

Cutoff grade

I. Pengantar
A. Definisi
1. Tingkat biji (ore) minimum yang dapat ditambang dalam suatu project dalam
kondisi ekonomis ada (exist) pada suatu titik tertentu dalam suatu waktu.
 Dapat beragam dengan waktu bergantung perubahan pada berbagai faktor
seperti harga komoditas, biaya operasi, dan pajak.
 Cuttoff grade yang digunakan untuk berbagai perhitungan persediaan
(reserve calculation) harus selalu dinyatakan (stated).
 Perhitungan persediaan yang umum digunakan dalam berbagai cutoff
grades dan ploting hasil (plot the result) dalam rangkaian dari kurva grade-
tonnage.
 Sebaiknya di-update secara rutin untuk membantu dalam
perencanaan tambang.
2. Cutoff grade adalah tingkat (grade) yang untuk alasan tertentu/spesific
digunakan untuk memisahkan dua arah tindakan.
 Alasan untuk membuat cutoff grade biasanya memasukan karakteristik
ekonomi dari proyek .
 Ketika menambang, haruskah blok selanjutnya dari material ditambang dan
diproses; ditambang dan dicadangkan; ditambang (untuk mengekspos biji)
dan dikirim ke pembuangan limbah; atau tidak ditambang samasekali
 Tingkat (grade) dari blok digunakan untuk membuat keputusan ini
 untuk blok secara sengaja ditambang, akan menimbulkan biaya
penambangan, proses, dan pemasaran
 tingkat (grade) dari material yang dapat membayar/menutupi
biaya ini tetapi untuk tidak mengosongkan (no stripping) yaitu
dengan penambangan break-even (break-even mining) cuttoff
grade.
 Pit cutoff grades biasanya lebih tinggi dari break-even cutoff grade
(BCOG)
 Cutoff grades menurun (decline) seiring dengan pendewasaan
tambang/perkembangan tambang dan mendekati BCOG
 Material dibawah BCOG selalu terbuang; material diatas COG mungkin
biji (ore) dalam kondisi yang diharapkan.
 Kesalahan yang umum yaitu memilih grade secara tidak konstan / berubah-
ubah (contoh, 0.34 g/t = 0.0103/st gold) dan menggunakan nilai tersebut
sebagai cutoff untuk perkiraan sumber daya geologic.
 Hal ini biasanya merupakan hasil dalam pernyataan yang
berlebihan atas sumberdaya dalam perbandingannya terhadap
persediaan biji (ore)
3. Break-even cutoff grade (BCOG), merupakan cutoff grade yang diterima secara
umum untuk tujuan perkiraan/estimasi persediaan biji (ore-reserve estimation),
dengan kalkulasi sebagai berikut:

Cost  Cost  Cost


MINE PROCESS G&A
BCOG 
 
Re cov ery   Pr ice  Cost  Royalties 
 FSR 
dimana:
- Recovery = proses recovery
- Price = harga jual produk
- Cost FSR = Biaya pengangkutan, penjualan,
penyulingan
- Royalties = biaya royalty
- Cost PROCESS = biaya proses
- Cost MINE = biaya penambangan biji (ore) dan
limbah
- Cost G&A = biaya administrasi dan umum
 Kebutuhan akan estimasi yang akurat atas COG terlihat dalam figur 1
Figur 1. tingkat biji (ore grade) dan persentase dari total tons dan kandungan
emas untuk tipical low-grade deposit emas
 Menunjukan hubungan antara COG dan tingkat biji (ore grade),
tonasi biji (ore tonnage), dan kandungan Au untuk typical, low-
grade deposit Au.
 Mencatat perbedaan antara sumber daya, saat COG dari 0.01 oz/st
Au, dan persediaan biji (ore) potensial, saat 0.018 oz/st Au,
menggambarkan 20% penurunan oz atas Au dan 39% penurunan
dalam tonasi biji (ore)
 Untuk setiap cutoff grade yang dipilih, terdapat hasil tonasi dari material
dengan average grade yang jalas (distict average grade).
 Tonasi (tonnage): tingkat karakterisasi atas deposit diperlukan untuk
(essential for) tujuan pre-planning/perencanaan awal
4. cutoff grade yang kedua dapat digunakan untuk blok yang terletak dibawah
cutoff grade penambangan (mining cutoff grade) dan tidak akan ditambang
untuk value/nilai/keuntungan mereka sendiri.
 Blok-blok ini dapat ditambang sebagai limbah (waste) dengan blok biji (ore
blok) yang lebih dalam
 Biaya untuk menambang blok-blok ini teratasi dengan biji yang
lebih dalam (the deeper ore)
 Tujuan akhir dari blok0blok ini hanya dipengaruhi oleh biaya untuk blok-
blok tersebut saat telah ditambang
 Dapat diproses jika dapat membayar untuk hanya biaya proses dan
biaya pemasaran
 Karena pendapatan (revenue) untuk blok tidak perlu menutupi (to cover)
biaya penambangan, cutoff grade penggilingan (milling cutoff grade) lebih
rendah dari cutoff grade penambangan (mining cutoff grade)

II. menghitung cuttoff grade


A. Tergantung pada point dari keputusan cutoff (cutoff decision) dalam masa hidup dari
tambang.
5. ketika memutuskan untuk menambang satu blok lagi pada akhir masa hidup
tambang, satu-satunya biaya yang digunakan yaitu biaya operasi cash dan
minimum profit untuk menggambarkan biaya peluang (opportunity cost) dari
penggunaan dana untuk hal lain.
6. dalam keputusan untuk menambang satu tahun lagi, biaya yang timbul:
- biaya operasi cash (cash operating cost)
- ditambah modal pengganti yang dibutuhkan (plus
replacement capital needed)
- ditambah semua biaya administrasi dan umum
yang mungkin timbul (plus all G&A cocts that would be incurred).
7. untuk menambang dalam taraf perencanaan, biaya yang akan digunakan lebih
rumit; meliputi
- semua biaya langsung dari penambanagan
 biaya pengeboran, biaya peledakan, biaya memuat (loading),
biaya pengangkutan (hauling)
- semua biaya langsung pemrosesan (processing)
 biaya menghancurkan (crushing), biaya membawa (conveying),
biaya penggilingan (grinding), dan biaya menghimpun /
membersihkan (concentrating)
- biaya langsung pemasaran
 tergantung pada bentuk akhir dari produk, termasuk penanganan
pembersihan (concentrate handling), peleburan, pengilanagn
(refining), dan transportasi
- biaya langsung tambahan
 royalty dan pajak
- biaya overhead (Overhead charges)
 umum dan administrasi pertambangan, pegawai kantor pabrik
(mill) dan administrasi
 hanya dapat diestimasi/diperhitungkan sampai ukuran pit
ditentukan; oleh sebab itu subjek diperbaiki yang akan datang.
- Depresiasi
 Digunakan untuk tujuan untuk menentukan ukuran pit (setting the
pit size)
 Lihat figur 2
Figur 2. ukuran pit realtif menggunakan tingkat biaya yang
berbeda. (surface mining, 2nd edition, Kennedy, 1990).
 Ukuran pit meningkat seiring beban dari beberapa biaya dapat
dihilangkan.
 Biaya-biaya yang lebih rendah dihasilkan dalam cutoff grade yang
lebih rendah, yang ditemukan / dihasilkan dalam tambang yang
lebih besar
 Material dalam penambahan C hanya dapat ditambang secara
ekonomis setelah pabrik (plant) telah didepresiasi; hanya biaya
cash langsung yang dapat ditutupi.
 Profit minimum dapat tergabung (incorporated) kedalam cutoff
grade (lihat kenaikan A dalam figur 2); alasan untuk
menambahkan minimum profit:
 Menegaskan (confirms) bahwa sebuah blok adalah / terdapat
biji (ore) hanya jika dapat ditambang dan diproses sehingga
menghasilkan profit, dan
 Menetapkan limit ekonomi bawah dimana perusahaan akan
menganggap / melihat alternatif investasi lebih menarik
 Tingkat laba minimum sulit untuk ditetapkan
 Perhitungan laba yang sebenarnya harus meliputi peran dari
depresiasi, penipisan persediaan (depletion) dan pajak; tetapi
pada tahap design hal-hal ini tidak diketahui
- Biaya lain dan perubahan dalam pendapatan
dapat dimasukan bila diketahui
 Sebagai contoh, recoveries yang berubah-ubah sesuai dengan
tingkat biji (ore grades)
 Biaya penambangan yang berubah-ubah yang sesuai dengan
jarak atau elevasi (elevation) dari pengangkutan (haulage)
 Waktu keterlambatan antara stripping limbah dari blok biji
(block of ore) dan penambangan dari biji (ore)
 Tingkatan dari pengalaman ini jarang dibenarkan pada tahap
design awal (initial design stage); nilai yang cocok / pantas
jarang dibutuhkan
B. Contoh perhitungan (amstrong, 1990)
1. proyek tembaga dengan parameter sebagai berikut:
30 kt/d (33,000 stpd) biji (ore) ditambang selama 20 tahun
$ 300 juta biaya modal (termasuk modal pengganti)
$ 1.00 biaya penambangan per tonne biji
$ 0.95 biaya penambangan per tonne limbah
$ 3.00 biaya processing per tonne biji
$ 1.00 biaya umum dan administrasi (G&A) per tonne biji
$ 0.75 biaya pengangkutan, melebur, dan penyulingan (FSR) per kg tembaga
85% overall copper recovery
2. tabel 1 mennunjukan perhitungan mining cutoff grade
3. figur 3 menunjukan hasil; perlu diingat bahwa cutoff grade meningkat
seiring dengan peningkatan biaya
fugur 3. cutoff grade untuk berbagai tingkat biaya dan harga metal.(surface
mining, 2nd edition, kennedy, 1990).
4. figur 4 menunjukan perbedaan antara cutoff grade penambangan dan
cutoff grade penggilingan (milling)
figur 4. hubungan cutoff grade penambangan dan cutoff grade penggilingan
(milling). (surface mining, 2nd edition, kennedy,1990).
C. Spesifik, contoh khusus perhitungan cutoff grade
1. lihat appendix A: contoh diambil dari Davey, R.K., Open
Pit Mine Planning and Design, AIME, 1979, pg. 87-94.
2. kelemahan cutoff grade traditional
- dibentuk untuk memenuhi tujuan memaksimalkan undiscounted profit dari
operasi penambangan.
- Konstan kecuali harga komoditi dan biaya-biaya berubah selama masa hidup
tambang, dan
- Tidak memperhitungkan tingkat distribusi (grade distribution) dari deposit
- Lihat kertas pada appendix A

Sumber pilihan (selected references)

Amstrong, A.,”Planning and Design of Surface Mines”, Surface Mining, 2nd Edition,
Society for mining, Metallurgy, and Exploration, Inc.,1990, pp. 459-463.

Anda mungkin juga menyukai