MUHAMMAD UNTUNG
14.11.108.701602.000817
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas pemanfaatan sumber daya alam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
BAB II
GENESA BAHAN GALIAN ..................................................................................................... 6
BAB III
EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI ........................................................................................... 10
BAB IV
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN ................................................................................. 16
BAB V
LINGKUNGAN DAN PROSPEK .............................................................................................. 20
BAB I
PENUTUP ................................................................................................... 21
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui genesa pembentukan bahan galian batugamping
2. Mengetahui sebaran bahan galian batugamping di Indonesia
3. Memahami tentang ekplorasi dan eksploitasi
4. Memahami proses pengolahan serta pemanfaatan yang dihasilkan dari
batugamping
5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan
6. Mengetahui prospek dari batugamping
5
BAB II
6
untuk pertanian, bahan keramik, industri kaca, industri semen, pembuatan karbit,
untuk peleburan dan pemurnian baja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas
pulp dan karet, untuk proses pengendapan bijih logam dan indutri gula.
Genesa terjadinya batu gampingterjadi dengan beberapa cara, yaitu :
Secara Organic
Sebagian besar batu gamping di alam terjadi secara organik, jenis ini
berasal dari pengendapan cangkang atau rumah kerang dan siput, foraminifera
atau ganggang berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Ciri khas
batugamping jenis ini umumnya kristalin dan sering muncul pola-pola terumbu
dan sisa-sisa cangkang binatang lunak.
Secara Mekanik
Untuk batu gamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya
tidak jauh berbeda dengan jenis batu gamping yang terjadi secara organic. Yang
membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut
yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari
tempat semula. Ciri khas dari batugamping jenis ini adalah adanya fragmen-
fragmen butiran.
Secara Kimia
Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batu gamping yang
terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut
ataupun air tawar. Ciri khas batugamping jenis ini adalah kristalin, bahkan sering
besar-besar seperti pada kalsit.
7
2.2 PENYEBARAN BATU GAMPING DI INDONESIA
8
Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir
merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur
Indonesia terdapat di Sumatera Barat. Beberapa daerah lain yang merupakan
penghasil utama batu kapur adalah Jawa Timur. Berbagai wilayah di daerah ini
antara lain Pacitan, Trenggalek, Tulungagug, Ponorogo, ngawi, Bojonegoro,
Tuban, Lamongan, Nganjuk, Jember, Bondowoso,Banyuwangi, Bangkalan,
Sampang, pamekasan, Sumenep dan Gresik.Selanjutnya di wilayah Kalimantan,
potensi batuan gamping atau batuan kapur ini yang terbesar adalah di provinsi
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
9
BAB III
3.1 EKSPLORASI
Eksplorasi batugamping yang umum dikerjakan adalah untuk
menghitung volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan, sedangkan
kegiatan awal berupa pencarian endapan (prospeksi) umumnya jarang dilakukan,
karena endapan batugamping sudah diketahui keberadaanya dan mudah
ditemukan.
10
d) Analisa sampel ( sifat fisik, mekanik, kimia ), yang dianalisa ada tiga yaitu
analisa kimia, sifat fisik bantuan dan mekanika bantuan. Kegiatan eksplorasi
yang meneliti kualitas material yang akan ditambang baik sifat fisik, mekanik
dan struktur kimianya.
e) Perhitungan cadangan, menghitung jumlah cadangan yang terdapat pada
daerah tersebut agar dapat mengetahui berapa banyak serta kira-kira
cadangan tersebut dapat ditimbang berapa lama.
3.2 EKSPLOITASI
Kegiatan pengambilan endapan-endapan berharga (mineral, batubara,
minyak dan gas bumi) yang bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi (lihat juga
penambangan).
a) Pembongkaran (Loosening)
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan material dari batuan
asalnya agar material tersebut dapat lepas atu terbongkar sehingga mudah
untuk dilakukan penanganan selanjutnya.Pembongkaran untuk batugamping
yang keras atau keprus yang keras dilakukan dengan hydraulic rock breaker,
sedangkan untuk keprus yang lunak dengan menggunakan backhoe .
11
Tujuan operasi peledakan adalah untuk melepaskan batuan dari
batuan induknya agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak menimbulkan
suatu bahaya fly rock sebagai efek samping.
Pada pembongkaran batuan dengan metode pemboran dan peledakan
ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan suatu faktor yang
sangat penting, dimana ukuran fragmentasi batuan di harapkan sesuai dengan
kebutuhan pada kegiatan penambangan selanjutnya yaitu pemuatan dan
pengangkutan.
Ammonium Nitrate
12
Proses pencampuran bahan peledak utama berdasarkan
perbandingannya yaitu AN:FO = 94,5 : 5,5. Berdasarkan perhitungan, jadi
kesimpulannya , tiap 1 zak Amonium Nitrat (AN = 25kg),maka fuel oil/ solar
yang dibutuhkan adalah 1,8 sampai dengan 2liter solar ( FO = 1,8 – 2 liter ).
13
Urutan waktu peledakan antara lubang-lubang bor dalam satu baris
dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara lubang bor yang satu
dengan lubang bor yang lainnya (pola peledakan)
ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah lemparan material
yang di harapkan.
Berdasarkan urutan waktu peledakan , maka pola peledakan
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Pola peledakan serentak yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan secara
serentak untuk semua lubang tembak
b) Pola peledakan beruntun yaitu suatu pola yang menerapkanpeledakan dengan
waktu tunda antara baris yang satu dengan yang lainnya .
b) Pemuatan (Loading)
Pemuatan merupakan kegiatan pemindahan material hasil pembongkaran alat
angkut. Alat muat yang dapat digunakan antara lain backhoe dan wheel loader.
Hasil bongkaran biasanya dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dimuat kealat
angkut.
c) Pengangkutan (Hauling)
Alat angkut yang digunakan berupa dump truck type Hino dutro130 HD, yang
berfungsi mengangkut material hasil bongkaran ke tempat penimbunan
sementara sebelum dibawa ke pengolahan.
14
Alat-alat yang digunakan :
15
BAB IV
4.1 PENGOLAHAN
Pengolahan batugamping dimaksudkan untuk mendapatkan ukuran
danspesifikasi batugamping yang sesuai dengan permintaan pasar. Sebelum masuk
kedalam proses peremukan, terlebih dahulu dilakukan penjemuran. Material yang
berasal dari lokasi penambangan ditumpuk di stock pile, kemudian dirat akan
setelah bagian atas sudah mengering kemudian dilakukan pembalikan, lokasi
stock pile ini diberi atap fiber agar uap air yang naik tidak jatuh lagi ke material.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terutama pada musim hujan
dapat meningkat sampai 88%, karena idealnya kadar air untuk pengolahan hanya
sekitar7-15%. Tujuan dari penjemuran ini adalah untuk mengurangi kandungan air
dalam batugamping agar single tonggle jaw crusher tidak mengalami kesulitan
dalam meremukan bongkahan batugamping.
16
Batugamping yang berukuran bongkah dimasukkan ke
dalam jaw crusher untuk proses peremukan awal yang akan menghasilkan produk
berukuran 1mesh.Produk dari jaw crushermasuk ke dalamhammer mill dengan
pengakutanmenggunakanbelt conveyor. Di dalamhammer mill ini nantinya
batugamping selanjutnya akandiremukan menjadi material yang lebih halus lagi.
Hasil produk darihammer millkemudian masuk ke dal amcycloneyang dengan
bantuanblower untukmemisahkan bentuk serbuk atau tepung yang berukuran 800
mesh dan 1.200 meshsesuai dengan permintaan pasar.Material yang agak kasar
akibat adanyablower akan jatuh ke bawah dalamukuran ayakan 800 mesh
kemudian didapatkan ukuran -800 mesh dan +800 mesh.Sedangkan yang ukuran -
800 mesh akan ke atas masuk ke siklon yang keduadengan ukuran ayakan 1.200
mesh dan akan didapatkan ukuran -1.200 mesh dan+1.200 mesh akhirnya akan
masuk ke dalam kantong sesuai dengan ukuran yangdikehendaki.Tahap terakhir
adalah packing/pengepakan produk. Produk batu gampinghasil olahan akan
dikemas dengan kemasan karung berukuran 25 kg, 30 kg dan 50kg bahkan ada
yang sampai 1 ton tergantung kebutuhan pasar.
17
4.2 PEMANFAATAN
Kapur Tohor adalah kapur aktif yang sering kita temui di pasaran
yang digunakan untuk bahan tambahan semen bangunan, disebut kapur aktif
karena sangat reaktif jika terkena air (higroskopis) dan reaksi berlangsung
eksotermis. Proses pembuatan adalah batu kapur (CaCO3) dibakar pada suhu
900 - 1500 oC.
2. Batuan kapur ditata dari atas sampai memenuhi tungku dan dari bawah
dibakar selama lebih kurang 3 hari dengan suhu 900 -1500 oC. Kapur hasil
pembakaran kemudian disiram dengan air saat kondisi masih panas
sehingga berbentuk serbuk dan jika ingin bongkahan maka cukup didiamkan
saja sesudah selesai pembakaran.
18
Kapur tohor memiliki banyak fungsi :
- Pemurni gula
- Pemurni gas
- Dicampur dengan Kokas (batu bara atau minyak) untuk pembuatan Karbit
19
BAB V
5.1 LINGKUNGAN
5.2 PROESPEK
20
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Batu gamping bahan galian yang banyak terdapat di Indonesiaketerdapatannya
menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
2. Batukapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara
organik, secara mekanik, atau secara kimia.
3. Batugamping tersusun atas mineral kalsit (CaCO3) terbentuk dari sedimen laut
hasil dari sisa-sisa terumbu karang dan cangkang moluska maupun dari proses
kimiawi.
4. Proses penambangannya tidaklah susah karena menggunakanmetode
tambang terbuka quarry dan dapat dilakukan olehmasyarakat ataupun
perusahaan.
5. Batu gamping merupakan bahan galian yang sangat berpengaruhterhadap
kehidupan manusia yang dimanfaatkan sebagai bahandalam pembangunan
infrastruktur mulai dari semen, cat, keramik,ornamen, batu bangunan, dan lain-
lain. Maupun sebagai bahan obatdikarenakan batu gamping mengandung
caco3dimana
kandungan pHnya tinggi sehingga dapat menetralkan asam contohnya obat pe
netral asam lambung dan asam mulut.
6.2 SARAN
1. Lebih banyak melakukan promosikani produk
2. Melakukan inovasi dalam reklamasi
3. Penerapan K3 pada setiap penambangan
21
Daftar Pustaka
http://nirakujayaabadi.blogspot.co.id/2016/12/harga-jual-batu-kapur-batu-gamping.html
http://distributordolomit.blogspot.co.id/2016/01/kapur-tohor-cao-hydrated-lime-
caoh2.html
http://i-am-mining-engineering.blogspot.co.id/2015/12/batu-gamping.html
http://geologiststudy.blogspot.co.id/2012/10/kegiatan-peledakan-blasting-pada-
sistem.html
22