Adi Wibowo
I Putu Gede Eka Putra Wahyu
Chandra Dwyantara
Aulia Faradilah Sari
Mohammad Didith
Praditya Putra Zendrato
Materi I :
Penyelenggara Makanan di Tempat Kerja
Dasar Hukum Penyelenggaraan Makanan di Tempat
Kerja
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan dan Penerangan dalam Tempat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Makan.
SE Dirjen Binwasnaker No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan Ketering Pengelola Makanan Bagi
Tenaga Kerja.
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di
Tempat Kerja
SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan bagi
Tenaga Kerja.
Pengertian Penyelenggaraan Makanan di
Tempat Kerja
Penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan anggaran
belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan atau
pembuatan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pemasakan makanan, penilaian, pengemasan, distribusi
dan penyajian makanan bagi tenaga kerja.
Tujuan Penyelenggaraan Makanan di
Tempat Kerja
Menurut Kemenkes RI (2013), tujuan penyelenggaraan
makanan adalah menyediakan makanan yang berkualitas sesuai
kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat diterima oleh konsumen guna
mencapai status gizi yang optimal.
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
1. Umur
2. Berat badan
3. Jensi Kelamin
4. Keadaan khusus
KEBUTUHAN GIZI
SESEORANG
5. Lingkungan Kerja
a. suhu, bahan kimia
b. bakteri, psikologi
Penyelenggaraan makanan
Petugas penyelenggara
Sistem pelayanan
Susunan menu
Dapur dan R. makan
Higiene sanitasi
Penyelenggaraan Makan di Tempat Kerja
1. Arus Kerja :
• Penerimaan bahan
• Penyimpanan bahan
• Pemasakan
• Penghidangan
• Pembersihan
• Pembuangan sampah
2. Cara penyelenggaraan :
• Perusahaan sendiri
• Perusahaan jasa boga dengan sistem borongan
Sususan Menu dan Nilai Gizi
Menu bervariasi
Kandungan gizi seimbang
Menarik dan rasa enak
Dapat mencukupi kebutuhan kalori dengan porsi yang dapat
dihabiskan
Bahan makanan yang biasa dimakan
Petugas /Penjamah
Bebas Penyakit menular (Pemeriksaan Kesehatan)
TBC paru > Foto Ro Paru-paru
Thypus > Periksa Lab darah (Widal test)
Cacingan > Periksa Tinja (cacing & telor cacing )
Mempunyai pengetahuan ttg kebersihan, kesehatan, cara mengelola
makanan
Tidak mempunyai kebiasaan buruk
Disiplin (memakai Alat pelindung, topi, pakaian, tidak merokok dll)
Sistem Pelayanan
Sistem Kafetaria (porsi diatur)
Sistem catu (lauk pauk diporsikan, nasi dan sayur ambil sendiri)
Sistem prasmanan (ambil sesuai kebutuhan dan selera)
Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)
Dapur dan Ruang Makan
Letak dapur (tidak jauh ruang makan, tdk berhub. langsung dg
tempat Kerja)
Fasilitas dan ruang makan cukup memadai
Keadaan/kondisi dapur dan ruang makan (mudah dibersihkan,
penerangan cukup, ventilasi, lantai tidak licin, tidak panas, bau,
ruangan cukup, bebas serangga)
Higiene Dan Sanitasi
Bahan makanan dan lingkungan (sumber, keadaan, cara
mengangkut/mengepak)
Tenaga penjamah (sertifikat sehat, pemeriksaan kes. Berkala,
kebiasaan menjaga higiene perorangan)
Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung tangan, pakaian kerja)
Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas)
Transportasi (alat angkut bersih)
Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya)
Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-kumur) pakaian bebas
debu)
Materi II :
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Dasar Hukum PPPK
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970
- Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk memberikan P3K
- Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja dalam pemberian P3K
2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
- Pasal 2: Tugas pokok PKK diantaranya :
Pelaksanaan P3K
Pendidikan petugas P3K
3. Undang-undang No. 3 Tahun 1969
Pasal 19 : Setiap badan , lembaga atau dinas pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk kepada konvensi ini,
dengan memperhatikan besarnya dan kemungkinan bahaya harus :
Menyediakan Apotik atau pos P3K sendiri atau
Memelihara apotik atau pos P3K bersama-sama dengan badan, lembaga atau kantor pemberi jasa atau
bagiannya.
Mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau perlengkapan P3K
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) :
Upaya memberi pertolongan pertama pada korban
kecelakaan atau penyakit mendadak, dg cepat &
tepat sebelum korban mendapat pertolongan lebih
lanjut.