Oleh : HANDRIO
BIODATA
HANDRIO
- S1 Teknik Mesin (S.T) ;
- S2 Rekayasa Keselamatan Industri / K3 (M.T) Universitas Gadjah
Mada
Riwayat Pekerjaan
- Asst Dosen K3 Industri UGM & PT Swasta DIY.
- Pulp & Paper, Oil & Gas, Construction dan Supply Mngt.
- Disnaker Prov Riau – Pengawas Ketenagakerjaan Sp. PUBT
Berkeluarga dgn 1 anak
Email : handrio.wasnakeriau@gmail.com /handrio.wijaya@gmail.com
FB : handrio_wijaya@yahoo.com
Hp : 0813 7800 888 1
Handrio, ST.,MT
TTL : Pekanbaru, 23 Januari 1979
Status : Kawin
E-mail : handrio.wasnakeriau@gmail.com
HP. : 087893031890
081378008881
PENDAHULUAN
4
K3 UAP DAN BEJANA
TEKANAN
DASAR HUKUM :
a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan
Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930
c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana
Tekanan
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang
kualifikasi juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator
PU
g. Keputusan / Instruksi Menaker
h. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
i. Standar Nasional Indonesia maupun internasional
yang diterima Pemerintah RI
Boiler
VERTICAL PACKAGE BOILER TYPE “VW”
Steam Capacity : 100 kg/hr ~ 1000 kg/hr
Steam Pressure : 10 kg/cm2
Steam Temperature : Saturated
Design,
Manufacture & Installation
by INDOMARINE
DETAIL DIAGRAM OF FIRE TUBE PACKAGE
BOILER
UNDANG-UNDANG UAP
TAHUN 1930
I. U M U M
Pasal.1 PESAWAT UAP IALAH KETEL UAP
BEJANA UAP
Pasal .2
1. PESAWAT UAP :
a. Pemanas air
b. Pengering Uap
c. Penguap – penguap
d. Bejana Uap lainnya
Pasal .12
Tiap KU diberi perlengkapan :
a. Dua tingkap pengaman
b. Satu pedoman tekanan
c. Dua kerangan coba / pengukur air, gelas pedoman
d. Dua pompa pengisi air
e. Satu alat otomatis untuk pengukur air
f. Satu batas air terendah
g. Satu kerangan memakai plendes berukuran 40 mm garis
tengah 8mm
h. Satu kerangan pembuang
i. Satu pelat nama
j. Lobang lalu orang dan lobang lumpur seperlunya
Pasal .15
A. PU selain KU harus diberi perlengkapan
1. Satu tingkap pengaman
2. Satu keterangan pembuangan
3. Satu katup yang menutup sendiri
4. Lubang – lubang lalu orang atau
lobang lainnya yang diperlukan
Pasal .22
Tanda batas air KUD terendah 10 Cm dari
permukaan air minimal, sedangkan KUL 15
Cm.
Pasal .30
Bila pegawai atau ahli yang melakukan
pemeriksaan dan pengujian berpendapat
bahwa pesawat uap memberikan cukup
jaminan keselamatan dalam pemakaiannya,
maka ia atas nama DPNKK dapat
meluluskan secara tertulis dan bila perlu
dengan syarat-syarat untuk sementara
memakai pesawat uapnya.
Pasal .31
1. Pemberian akte idzin menurut yang ditetapkan
dalam ayat-ayat sebelum pasal ini dari pasal ini
kepada DPNKK dapat memberikan syarat-syarat
istimewa yang harus diperhatikan oleh pemakai.
Pasal .35
1. Akte idzin harus disimpan baik-baik dan atas
pwrmintaan pegawai pengawas yang berhak harus
diperlihatkan atau disediakan untuknya
2. Bila akte idzin hilang, maka atas permintaan yang
berkepentingan atau petunjuk pegawai pengawas
spesialis yang menyatakan kehilangan itu, akte
idzin dapat diganti baru
3. Untuk akte idzin yang diperbaruhi harus
membayar biayanya Rp10,000;, kecuali diluar
kekuasaan manusia.
BAB IV
PENGAWASAN TERHADAP PESAWAT UAP
Pasal .39
1. Para pemakai pesawat uap harus mengusahakan :
a. Pesawat uapnya dan hal-hal lain yang berada didalamnya dalam
keadaan pemeliharaan yang baik.
b. Ketel-ketel uap dan penguap-penguap berada satu atau lebih
pipa-pipa gelas pengganti gelas pedoman.
c. Tekanan uap dalam pesawat uapnya tidak pernah melebihi
maksimum yang ditulis dalam Akte Idzin.
d. Tinggi air dari suatu ketel uap tidak pernah menjadi turun
dibawah tanda dimaksud pasal 12 ayat (f).
Pasal .40
1. Untuk Ketel Uap Kapal sekurang-kurangnya 1 kali / 1
tahun.
2. Untuk ketel uap Darat sekurang-kurangnya 1 kali /
2 tahun.
3. Untuk Ketel Uap Loco sekurang-kurangnya 1 kali / 3
tahun.
4. Untuk Pesawat Uap selain Ketel Uap 1 kali / 4 tahun.
BAB V
KETENTUAN HUKUM
Pasal .50
Dengan hukum penjara paling lama 3 bulan atau denda paling tinggi Rp.
100.000,- (UU No. 1 Tahun 1970) dihukum seseorang yang tidak
menunaikan kewajiban-kewajiban yang dibebankan dengan atauran-
aturan dari Peraturan Pemerintah ini.
1. Bila dikehendaki maka Kepala DPNKK berhak memerintahkan
mengadakan pemeriksaan-pemeriksaan dan pengujian atas pesawat uap
yang atasnya tidak berlaku aturan-aturan dari Undang-Undang 1930.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal .52
Peraturan Pemerintah ini dapat disebut sebagai :
PERATURAN UAP 1930, ia berlaku terhitung 1 Januari 1931.
Bahaya yang timbul dari Pesawat Uap
RH & @zm 35
Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
Persiapan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketel Uap
1. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN :
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja
2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 org dan tdk merokok
yang dibersihkan meliputi :
Pembersihan sisi api (jelaga,debu)
Pembersihan sisi air (kerak,lumpur)
3. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA - percobaan dengan tekanan uap
- pemasangan pesawat uap a. persiapan
- pemeriksaan visual b. jalannya percobaan uap
- pemeriksaan setelah pamasangan - pengopakan pelan-pelan
a. pemeriksaan luar - kenaikan tekanan
b. pemeriksaan dalam max.550.C
c. pemeriksaan alat-alat tiap jam
perlengkapan - tingkap pengaman harus
membuka tepat
- pengujian padat dengan
airdingin /kenaikan max.10 % MAWP
a. persiapan untuk pemadatan - ada yang khusus
b. cara pemadatan
PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN BERKALA 3. PEMERIKSAAN KHUSUS
- Pemeriksaan luar a. Usia KU 35 Th
b. Usia KU 65 Th
- Pemeriksaan dalam c. PU tanpa identitas
- Pemeriksaan alat-alat d. PU yang rusak berat
perlengkapan waktu operasi
(Appendages) e. Reparasi karena cacat
berat
– KU kapal yang tenggelam
– PU yang diawetkan atau yg tdk perlu
ijin
– Untuk keperluan Keselamatan Kerja
4. MUTASI PESAWAT UAP
1. PU mengalami 2. PU dipindah
perobahan tangankan/dijual
- permilik catatan :
- tekanan – Sebelum dimutasi PU
- tempat pemakaian tdk boleh dijalankan
– A I akan dikeluarkan
- dll
bila PU memenuhi
syarat
OPERATOR PESAWAT UAP
Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator PU
1. Operator Kelas I
Wewenang :
Melayani Ketel Uap Kapasitas > 10 Ton/jam
Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran
Mengawasi kegiatan operator kelas II
2. Operator Kelas II
Wewenang :
Melayani Ketel Uap Kapasitas ≤ 10 Ton/jam
Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran
Mengawasi kegiatan operator kelas II
RH & @zm 42
JUMLAH OPERATOR UNTUK SETIAP
SHIFT
1. Satu ruangan satu Ketel Uap
Jumlah Operator Untuk I Ketel
Uap
Kapasitas Uap
Operator Kelas
Operator Kelas I
II
Jumlah K Uap
EQ < 20 Ton/ jam -
2
< 10 Ton/jam
Jumlah K Uap
EQ > 20 Ton/ jam 1 Orang
2
>10 Ton / jam - < 20 Jumlah K Uap Jumlah K Uap
Ton / jam 2 2
>20 Ton / jam - < 40 Jumlah K Uap
Ton / jam Jumlah K Uap
2
>40 Ton / jam - < 60 Jumlah K Uap
Ton / jam 2 x Jumlah K Uap
2
>60 Ton / jam - < 80 Jumlah K Uap
Ton / jam 3 x Jumlah K Uap
2 44
>80 Ton / jam 3 x Jumlah K Uap Jumlah K Uap
Terimakasih