Training
Boiler
KANTOR JAKARTA
7
Training
PROSES PEMBENTUKAN STEAM
Proses pembentukan uap dapat digambarkan sebagai
berikut : Penguapan Uap panas lanjut
Air mendidih
Pemanasan uap
Uap jenuh
Pemanasan air
Air isian
Kalor yang diperlukan boiler :
Kalor untuk memanaskan air isian
Kalor untuk peguapan air menjadi uap jenuh
Kalor untuk memanaskan uap jenuh menjadi uap panas-
lanjut (jika diinginkan uap panas lanjut) 8
Training
JENIS STEAM
Uap air (steam) yang dihasilkan oleh Boiler dapat berupa
1. Uap jenuh (saturated)
2. Uap panas lanjut (super-heated)
Uap jenuh adalah adalah uap yang terbentuk pada suhu
dan tekanan jenuh, sehingga tekanan dan temperatur uap
jenuh akan sama dengan cairan jenuhnya.
Untuk mengetahui apakah suatu uap itu adalah uap
jenuh, maka harus diketahui tekanan dan temperaturnya.
Jika temperatur uap bersesuaian dengan tekanan seperti
ditunjukkan oleh tabel uap jenuh, maka uap tersebut
adalah uap jenuh, jika tidak (lebih tinggi) maka uap
tersebut adalah uap super-panas.
9
Training
PROPERTI STEAM
10
Training
MENGAPA UAP AIR ?
Uap dapat dengan mudah dan biaya efektif untuk
didistribusikan ke titik penggunaan .
Bahan baku uap, yakni Air - Melimpah, Murah, Mudah, Aman
Steam dapat menyimpan, mengangkut & melepaskan energy
dalam jumlah besar
Uap mudah ditransfer serta mampu melayani beberapa
aplikasi sekaligus.
Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan
meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.
11
Training
PENGGUNAAN STEAM
Penggerak turbin uap untuk pembangkit daya listrik
atau penggerak mula peralatan seperti pompa,
blower dll.
Pemrosesan dan sterilisasi produk melalui kontak
langsung dengan produk
Pemrosesan temperatur tanpa melalui kontak
langsung.
Steam reforming untuk menghasilkan gas hidrogen
dari hidrokarbon.
Pemanasan dan pengkondisian udara untuk
kenyamanan dan peralatan.
12
Training
SISTEM BOILER
Sistem boiler terdiri dari ;
SISTEM AIR UMPAN ; menyediakan air untuk boiler
secara otomatis sesuai dengan kebtuhan steam.
SISTEM STEAM ; mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan.
SISTEM BAHAN BAKAR ; adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
13
Training
KLASIFIKASI BOILER
Pengetahuan jenis-jenis ketel uap dimaksudkan sebagai bahan
pertimbangan apabila memilih ketel uap untuk keperluan industri
kita memiliki wawasan secara sederhana.
Adapun pertimbangan tersebut meliputi :
1. Tekanan dan temperature yang dibutuhkan.
2. Kapasitas produksi uap
3. Kemungkinan modifikasi atau perluasan pabrik
4. Suku cadang yang tersedia
5. Kondisi air pengisi
6. Bahan bakar (mudah, harga, efisiensi, dll)
7. Pemeliharaan dan perawatan
8. Ruang / tempat yang tersedia
14
Training
KLASIFIKASI BOILER
PASAL 4 Undang Undang Uap 1930
1. Ketel Uap tetap ialah semua pesawat yang ditembok
atau dalam tembokan.
2. Ketel Uap Berpindah ialah semua pesawat-pesawat
yang tidak ditembok.
PASAL 1 Peraturan Uap 1930
Ketel-ketel uap yang dimaksud dalam pasal 1 dari
undang undang uap 1930 dibagi atas :
1. Ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang
ditimbulkan oleh uapnya adalah lebih besar dari ½
kg tiap cm² melebihi tekanan udara luar.
2. Ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang
ditimbulkan oleh uapnya paling tinggi ½ kg tiap cm²
melebihi tekanan udara luar (ketel-ketel uap tekanan
rendah). 15
Training
KLASIFIKASI BOILER
Berdasarkan tempat fluida mengalir ;
1. Fire tube boiler
2. Water tube boiler
Berdasarkan proses pembakaran ;
1. Fluidized bed combustion boiler .
2. Atmospheric fluidized bed combustion boiler
3. Pressurized fluidized bed combustion boiler
4. Circulating fluidized bed combustion boiler
5. Stoker fired Boiler
6. Pulverized fuel boiler
7. Boiler pemanas limbah (Waste heat boiler)
16
Training KLASIFIKASI BOILER
BERDASARKAN FLUIDA
Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (United Nations Environment
Programme, 2006) :
18
Training
Fitur Fire Tube Boiler
• Api/gas mengalir di dalam pipa, air di luar pipa (di dalam
shell/drum)
• Ukuran relatif kecil, kapasitas uap 12,000 kg/hour
• Tekanan uap sedang (18 kg/cm2)
• Dioperasikan dengan oil, gas or solid fuels (batubara)
• Lebih kompak sehingga ukuran relatif lebih kecil
• Harganya relatif lebih murah
• Tersedia dalam kapasitas 600,000 Btu/hr hingga 50,000,000
btu/hr
• Mudah untuk mengganti tube/pipa
• Cocok untuk pemanas ruangan atau untuk proses industri
• Tidak cocok untuk tekanan tinggi di atas 250 psig dan untuk
kapasitas uap yang tinggi.
19
Training
Fire Tube Boiler
20
Training
Water Tube Boiler
Water tube boilers adalah boiler yang gas panas
hasil pembakaran mengalir di luar pipa, sedangkan
air mengalir di dalam pipa.
Boiler tipe ini biasanya digunakan untuk kapasitas
uap yang besar dengan tekanan dan temperatur
yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk pembangkit
tenaga listrik.
Boiler tipe lebih sensitif terhadap air isian boiler, hal
ini berarti air isian boiler harus benar-benar bebas
dari pengotor baik gas maupun material solid.
21
Training
Fitur Water Tube Boiler
• Digunakan untuk tekanan tinggi hingga 5,000 psig
• Range kapasitas 4,500 – 120,000 kg/hour
• Efficiensi pembakaran ditingkatkan dengan aliran udara dengan
kecepatan tinggi
• Mempunyai toleransi rendah terhadap kualitas air isian dan
memerlukan perlakuan air isian
• Memiliki kemampuan untuk mencapai temperatur yang sangat
tinggi
• Memerlukan modal awal yang tinggi
• Pembersihan lebih sulit
• Ukuran fisik masih menjadi permasalahan
• No commonality between tubes 22
Training
Water Tube Boiler
23
Training
Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab
sudah tersedia sebagai paket
yang lengkap.
Pada saat dikirim ke pabrik,
hanya memerlukan pipa steam,
pipa air, suplai bahan bakar
dan sambungan listrik untuk
dapat beroperasi.
Paket boiler biasanya
merupakan tipe shell and tube
dengan rancangan fire tube
dengan transfer panas baik
radiasi maupun konveksi yang
tinggi. 24
Training
Fitur Paket Boiler
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas
yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih
cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil
membuatnya memiliki perpindahan panas konvektif
yang baik.
Sistim forced atau induced draft menghasilkan
efisiensi pembakaran yang baik.
Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan
panas keseluruhan yang lebih baik.
Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi
dibandingkan dengan boiler lainnya.
25
Training Klasifikasi Boiler
Berdasarkan Proses Pembakaran
Grate Firing
27
Training Komponen Boiler
Furnace Steam Drum
Superheater Ekonomiser
28
Training Appendages
Appendages adalah suatu alat pengaman yang harus ada
pada ketel sehingga ketel dapat beroperasi dengan aman.
Adapun alat pengaman pada ketel meliputi :
1. Katup Pengaman (safety valve)
2. Gelas Penduga
3. Manometer
4. Kran Penguras (blowdown valve)
5. Katup induk (main steam valve)
6. Peluit bahaya
7. Lubang Lalu orang
8. Plat cap (name plate)
9. Katup pengisi ketel 29
Training
Appendages
Tingkap
Manhole Keran Uap Pengaman Manometer
Handhole
Keran
Penguras
30
Training
Pengolahan Air Boiler
Beberapa alasan mengapa air banyak di gunakan di Industri:
1. Persedian melimpah, mudah diperoleh dan murah
2. Penanganan Gampang
3. Tidak Beracun
4. Tidak Memuai dan Menyusut secara Significant
5. Tidak terurai pada temperatur dimana air sering digunakan
6. Dapat menyerap energi panas dalam jumlah yang besar
Kekurangan air
1. Mampu melarutkan apa saja yang bersentuhan seperti logam tanah
mineral dll
2. Oleh sebab itu air dikategorikan salah satu zat pelarut yang baik
Pengotor Air
1. Gas ( oksigen,karbondioksida dsb )
2. Padatan terlarut yaitu mineral yang terlarut (disolved solid)
3. Padatan tersuspensi (suspended solid) berupa tanah, pasir lumpur,
oli dsb 31
Training
Pengolahan Air Umpan Boiler
A. Pengolahan Eksternal
Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan
tersuspensi, padatan telarut (terutama ion kalsium dan
magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan
karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Koagulasi dan Flokulasi
2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Deaerasi
32
Training
Pengolahan Air Umpan Boiler
B. Pengolahan Internal
Pengolahan internal digunakan untuk membuang padatan
tersuspensi, padatan telarut (terutama ion kalsium dan
magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan karbon
dioksida) yang ada dalam unit boiler.
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Oksigen Control
Ditambahkan Senyawa Sulfit, Hydrazin, Hydroquinone
2. Deposit Control
Ditambahkan Senyawa Phospate, Phospat + Polymer
3. Blowdown Control
Ditentukan limiting factor, Ion Silica, ion Cl, T.D.S.
33
Training
Pengolahan Internal Air Umpan Boiler
3. Blowdown Control
Secara umum, blowdown diartikan membuang seluruh air di
dalam suatu tangki/drum yang bertujuan untuk membersihkan
kotoran-kotoran di dalam tangki.
Dalam pengoperasian boiler, blowdown diartikan membuang
sebagian air dari dalam boiler untuk membatasi konsentrasi
kotoran (TDS dan TSS) di dalam boiler yang masuk ke dalam
boiler bersama-sama dengan air isian boiler (feedwater).
Blowdown Benefit :
Menghindari korosi
Mencegah pembentukan scale
Mencegah pengerasan dan keretakan
efficiensi pembakaran tetap baik
Thermal efficiency tetap tinggi
Kemurnian uap terjaga 34
Training
Pembakaran
Bahan bakar adalah suatu bahan yang mudah terbakar di atmosfir dan
energi yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat dimanfaatkan.
Pembakaran (Combustion) :
Pembakaran adalah suatu reaksi kimia yang terjadi dari kombinasi yang
cepat antara oksigen dan bahan bakar
Nilai Pembakaran adalah jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi
bahan bakar dalam satuan berat atau volume dengan oksigen yang
berada diudara bebas
Kwalifikasi Bahan Bakar :
1. Mudah didapat dan kaya akan bahan-bahan yang berasal dari
alam.
2. Mudah disimpan dan dipindah-pindahkan.
3. Mudah penggunaannya dan aman, juga tidak menimbulkan efek
sampingan.
4. Nilai bakar atau nilai kalori yang tinggi
35
Training
Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar padat :
- Ampas tebu memiliki heating value 1500 kcal/kg
- Kayu sisa (waste wood) memiliki heating value 2500 kcal/kg
- Batu bara (coal) memiliki heating value 6000 kcal/kg
- Ampas kelapa sawit (palm oil) memiliki heating value 2700 kcal/kg
- Sekam (Husk)
- Lain- lain : kulit kayu, tangkai tembakau, bambu
Bahan bakar cair HV 10.000 Kcal/kg:
- Solar
- Minyak tanah
- Residu
Bahan Bakar Gas (HV 10.000 Kcal/Kg) :
- Gas LPG
- Gas alam
36
Training Pengoperasian Ketel Uap
Kwalifikasi Operator :
1. Operator memahami SOP
2. Operator memahami Pembakaran
3. Operator memahami standar yang berlaku
4. Operator terampil/pengetahuan/pengalaman
Job Desk Operator
1. Pemeriksaan 1 tahun untuk Perawatan
2. Pemeriksaan Rutin :
• Pressure Indikator, PSV, Blowdown
• Kontrol Otomatis
• Sistem Pembakaran
• Water treatment
3. Uji fungsi alat.
4. Alat alat pengukuran.
5. Buku Harian
37
Training Pemeriksaan Sebelum Penyalaan Boiler
38
Training
Selama Boiler Beroperasi
39
Training
Pengukuran pada kondisi di operasikan
Ketel
Keteluap
uap Hasil
Hasiluap
uap&&
Bahan
BahanBakar
Bakar Tekanan
Tekananuap,
uap, air
airpanas
panas
Temperatur
Temperaturair
airpanas
panas
Temperatur
Temperaturuap,
uap, Gas buang
Air
AirPengisi
Pengisi Ketinggian
Ketel Ketinggianair
airketel
keteluap
uap
Keteluap
uap
Udara
UdaraUntuk
Untuk Tekanan
Tekanandidapur
didapur Panas yang hilang
Pembakaran
Pembakaran
40
Training
Pemeriksaan & Pengujian Boiler
Tujuan pemeriksaan dan pengujian ketel uap.
- Mencari data-data.
- Keterangan secara lengkap.
- Membuktikan apakah Boiler mampu bekerja dengan tekanan
tertinggi yang diinginkan.
Tahapan Pemeriksaan & Pengujian :
1. Persiapan Boiler
2. Pembersihan
3. Pemeriksaan
1. Pertama
2. Berkala
3. Khusus
4. Ulang
4. Pengujian
1. Hydrotest
2. Steam test 41
Training
Pemeriksaan Berkala Boiler
PASAL 40 (Resertifikasi Ketel Uap)
Pemeriksaan berkala untuk :
1. Ketel uap kapal sekurang-kurangnya sekali dalam 1
(satu) tahun.
2. Ketel uap darat sekurang-kurangnya sekali dalam 2
(dua) tahun.
3. Ketel lokomotif sekurang-kurangnya sekali dalam 3
(tiga) tahun.
4. Pesawat-pesawat uap selain ketel uap (bejana uap)
sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) tahun.
42
Training
Persiapan Boiler
1. Menyiapkan alat dan pekerja
- Menyiapkan alat perlengkapan yang dipergunakan
- Menyiapkan pekerja yang melakukan pembersihan.
43
Training
Pembersihan Boiler
1. Persiapan sebelum pembersihan.
- Pemeriksaan bagian yang berhubungan dengan ketel uap.
44
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Pertama :
- KU baru
- KU lama yang akan dipergunakan kembali
Kegiatan :
Pemeriksaan Dokumen : Kalkulasi Design, Gambar rencana,
sertifikat material, sertifikat juru las, NDT, Laporan Fabrikasi,
Pemeriksaan Luar : Shell, pipa air, las, pondasi
Pemerksaan Dalam : Shell, pipa api,
Perlengkapan KU (Appendages)
Uji padat
Uji Uap
Legalisasi Instansi Terkait 45
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Berkala :
- Untuk mengetahui adanya kelainan pada Ku yang telah beroperasi, Max 2 th
sekali, harus melihat catatan – catatan di Akte Izin.
Kegiatan :
Pemeriksaan Dokumen :Akte Izin,
Pemeriksaan Luar : Visual sisi api u/ korosi, keausan, perubahan warna pada
material, defleksi, kedudukan, las pipa, sambungan
Pemerksaan Dalam : Visual sisi air u/ penipisan dinding, kerak, korosi, las pipa,
sambungan,
Perlengkapan KU (Appendages) : dilepas, penggantian harus dilaporkan kepada
pengawas KK untuk diuji kelayakannya, untuk timah lebur tidak tergantung
kepada pemeriksaan berkala
Uji padat
Uji Uap
Legalisasi Instansi Terkait 46
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Khusus :
Bersifat insidentil, apabila :
- Penelitian bahan umur KU telah 35 th & KU yang tidak
memilikisertifikat material.
- Umur KU telah lebih 65 th pemeriksaan secara menyeluruh
- Pelat baru yang direparasi
- Pelat Baru atau penambal
- Pemeriksaan bagian yang disalut atau tertutup tembokan
• Untuk mengetahui bagian ketel uap yang tertutup tembok.
• Pemeriksaan dilakukan setelah 35 tahun dari pemasangan
tembok.
• Pemeriksaan kedua 30 tahun
- Terbakar atau cacat
- KU kapal tenggelam
- Pemeriksaan keselamatan kerja 47
Training
Jenis Pemeriksaan Boiler
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan fisik body boiler, appendages, fungsi dll
2. Pemeriksaan NDT / Uji tidak merusak
• MPI (Magnetic Particle Insoection) = mengetahui cacat las
bagian permukaan
• PT (Penetrant Test ) = mengetahui cacat las bagian
permukaan
• UT (Ultrasonic test) = mengetahui cacat las bagian dalam
• Thickness = mengetahui ketebalan material
• Hardness Test = mengetahui nilai kekerasan pada material
• In Situ Metalography = mengetahui struktur logam
material
• Radiografi test = mengetahui jenis cacat las bagian dalam
48
Training Pengujian Boiler
Prosedur Uji Padat :
- Menggunakan air dingin
- Saluran diplendes mati termasuk PSV
- Pastikan air telah keluar dari bagian yang paling tinggi dan
tidak ada udara terperangkap
- Kenaikan tekanan secara perlahan dan bertahap dengan
kenaiak setiap 10 % tekanan pengujian.
- Setelah tercapai tekanan pengujian ditahan selama waktu
secukupnya untuk melakukan pemeriksaan
- Amati perubahan bentuk, kebocoran, keringat air pada dinding
luar
- Setelah selesai turunkan kembali dengan kecepatan maksimum 3
kg/cm2 per menit
49
Training
Pengujian Boiler
Uji Uap :
Untuk mengetahui unjuk kerja tingkap pengaman, dilakukan bila
terjadi :
- Penggantian tingkap pengaman
- Unjuk kerja tingkap pengaman diragukan
- Pergantian bahan bakar
- Setiap ketel uap yang dilengkapi dengan alat-alat otomatis
- Ketel uap yang dirakit, direparasi dan dibersihkan peralatan
kontrolnya.
50
Training
Pengujian Boiler
Prosedur Uji Uap :
- Pemanasan pendahuluan, kenaikan temperatur 55 oC/jam
- Membuang udara dari ruang uap
- Lama pemanasan minimal 4 x periode pembuatan uap, 1
periode adalah waktu untuk membuat uap dari 0 kg/cm2
sampai tekanan kerja normal yang diijinkan
- Tingkap pengaman harus bekerja dan dapat menjaga
tekanan KU sehingga tidak melewati batas P kerja diijinkan
+ 10 %
- Pipa buangan uap harus berada diluar ruangan kerja
- Diberitahukan kepada lingkungan sekitar
- Ditugaskan seseorang untuk membuka keran induk bila dan
bersiap membuka keran bila diperlukan
51
Training
Peledakan Boiler
Pecah atau terlepasnya struktur permanen pesawat uap secara
paksa dan tiba-tiba yang disebabkan oleh tenaga / kekuatan yang
disebabkan dari tekanan uap / cairan
Akibat peledakan boiler :
Mati
Korban Jiwa Cacat
Luka-luka
- Kepanikan; trauma
- Pesawat uap pecah / terlempar
- Serpihan logam berhamburan
- Semburan / tekanan uap / cairan panas
- Runtuhnya bangunan / instalasi
- Suara ledakan / kebisingan
- Produksi terhenti
- Nama baik perusahaan menurun 52
Training
Penyebab Peledakan Boiler
1. KESALAHAN DESIGN
2. KESALAHAN PEMBUATAN
3. AIR PENGISI TIDAK SESUAI
4. INSPEKSI TIDAK LENGKAP / SALAH
5. PERALATAN / PENGAMAN TIDAK MEMADAI
6. KESALAHAN PEMELIHARAAN / PERAWATAN
7. KESALAHAN PELADEN ( Operator )
53
Training
Sebab Peledakan Boiler
Kelalaian
Kelalaian merupakan permasalahan yang paling tinggi sampai
mencapai 75 % kerusakan yang terjadi disebabkan oleh faktor
manusia.
“ Mengapa seorang pekerja melakukan pekerjaan dengan
ceroboh/sembarangan yang seharus ia dapat melakukan dengan
aman “
54
Training
Foto Peledakan Boiler
55
Training
Kwalifikasi Operator
Operator Kelas I
Sekurang-kurangnya SLTA
Telah berpengalaman 2 tahun
Berkelakuan baik
Berbadan sehat
Umur min 23 tahun
Mengikuti pelatihan dan lulus
Operator Kelas II
Sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP
Pernah sebagai pembantu operator selama 1 tahun
Berkelakuan baik
Umur min 20 tahun
Berbadan sehat
Mengikuti pelatihan dan lulus
56
Training
Kewenangan Operator
Operator kelas I berwenang melayani :
1. Ketel uap dengan kap.Uap > 10 ton/jam.
2. Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran.
3. Mengawasi kegiatan operator kelas II.
57
Training
Kewajiban Operator
1. Dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama pesawat uap
dioperasikan.
2. Melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi/kemampuan kerja
serta merawat pesawat uap, alat-alat pengaman atau alat
perlengkapannya.
3. Mengisi buku laporan harian pengoperasian pesawat uap, meliputi :
data tekanan kerja, produsi uap, debit air pengisi ketel uap, ph air,
jumlah bahan bakar, serta tindakan operator selama melayani pesawat
uap.
4. Menghentikan pesawat uap dan segera melaporkan pada atasannya,
jika pesawat uap dan alat-alat perlengkapannya tidak berfungsi
dengan baik.
5. Operator kelas I mengawasi operator kelas II.
6. Operator kelas I bertanggung jawab atas seluruh unit instalasi uap.
7. Operator kelas II bertanggung jawab semua unit instalasi uap, jika
operator kelas I tidak diwajibkan ada.
8. Segera melaporkan kepada atasan jika terjadi kerusakan.
9. Membuat laporan bulanan kepada P2K3. 58
Training
Sangsi Hukum
Operator yang melanggar ketentuan sebagaimana
tersebut pada pasal 10 ayat (1) dari permen. No. PER-
01/MEN/1988 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-
SYARAT operator PESAWAT UAP DAPAT DIKENAKAN
HUKUMAN KURUNGAN ATAU DENDA SESUAI DENGAN
PASAL 27 UNDANG-UNDANG UAP 1930.
59
Training