Anda di halaman 1dari 60

Pengenalan

Training

Boiler

Oleh KANTOR PUSAT


Jl. Industri No. 5 P.O. Box 14 Cilegon, Banten 42435
Telepon : (+62 254) 392159, 392003 (Hunting)

Reza Raditya Nugraha (10927) Faksimili : (+62 254) 372246

KANTOR JAKARTA

Eng. Boiler & PV


Gedung Krakatau Steel, Lantai 4
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12950
Telepon : (+62 21) 5221255 (Hunting)
Faksimili : (+62 21) 5200876, 5204208, 5200793

Div. Health, Safety & Environment PABRIK


Cilegon – Cigading Plant Site, Banten 42435
Website : www.krakatausteel.com
1
Training
Dasar Hukum Boiler
1. UNDANG UNDANG N0 1 TAHUN 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA
2. UNDANG UNDANG UAP 1930
3. PERATURAN UAP 1930
4. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO PER-
01/MEN/1988 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-
SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP.
5. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI RI NO PER-02/MEN/1982 TENTANG
KWALIFIKASI JURU LAS.
6. SK MENTERI & JUKLAK LAINNYA.
7. ASME, DIN, JIS.
2
I. PERATURAN UMUM
Training (pasal 1 s/d pasal 4)
II. Tentang Pengesahan
Gambar Rencana (pasal 5)
Undang - III. Tentang izin untuk menjalankan
pesawat uap (Pasal 6 s/d Pasal 12)
Undang Uap IV. Tentang Pengawasan pesawat Uap
1930 (Pasal 13 s/d 22)
V. Tentang Peledakan (Pasal 23 dan 24)

UNDANG-UNDANG VI. Mengenai wewenang untuk mengadakan


UAP 1930 penyelidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan ketentuan dari
Undang-Undang (Pasal 25)
VII. Ketentuan Hukum
(Pasal 26 s/d 28)

VIII. Kekecualian dan peraturan Pemerintah


(Pasal 29 s/d 31)

IX. Ketentuan Penutup


3
Training
Peraturan Uap 1930
I. PERATURAN UMUM
(Pasal 1 s/d Pasal 4)

II. Tentang Pengesahan


Gambar Rencana
(Pasal 4 & 5)

PERATURAN III. Tentang izin untuk menjalankan


Pesawat Uap
UAP 1930
(Pasal 6 s/d pasal 38)
IV. Tentang Pengawasan Pesawat Uap
(Pasal 39 s/d 49)
V. Ketentuan Hukum
(Pasal 50)
VI. Ketentuan Peralihan
(Pasal 51)
VII. Ketentuan penutup
(Pasal 52)
4
Training
Pengertian Boiler
Menurut Undang Undang Uap 1930 :
Pesawat Uap adalah ketel uap dan peralatan lainnya yang
ditetapkan pemerintah baik tersambung langsung atau tidak
langsung dengan ketel uapnya dan bekerja pada tekanan melebihi
tekanan udara luar.
Ketel Uap adalah suatu pesawat, dibuat guna menghasilkan steam
atau stoom atau uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
Menurut Keilmuan :
Boiler adalah suatu pesawat konversi energi yang mengkonversikan
energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas dan
selanjutnya memanfaatkan energi panas tersebut untuk proses
pendidihan (boiling) air untuk menghasilkan air panas atau steam.
Ketel uap (boiler) yang digunakan untuk menghasilkan uap air
dinamakan dengan istilah “Generator Uap” 5
Training
Jenis Pesawat Uap
Pesawat-pesawat uap yang dimaksud dalam pasal 1 dari
Undang Undang Uap thn 1930
1. PEMANAS-PEMANAS AIR, yang diperuntukkan guna
mempertinggi temperatur dari air pengisi ketel-ketel uap
dengan jalan pemanasan dari hawa pembakaran.
2. PENGERING-PENGERING UAP, diperuntukkan guna
mempertinggi temperatur dari uapnya, dengan jalan
pemanasan dari hawa pembakarannya.
3. PENGUAP-PENGUAP, diperuntukkan guna membuat air
sulingan dengan jalan pemanasan dengan uap.
4. BEJANA-BEJANA UAP, langsung atau tidak langsung
dimasukkan uap dari ketel uapnya.
6
Training
PRINSIP KERJA BOILER
• Mula-mula bahan bakar dibakar di ruang
bakar (furnace) boiler.
• Panas pembakaran akan berpindah ke
dinding-dinding pemanas boiler melalui
proses perpindahan panas radiasi dan
konveksi.
• Kemudian panas akan berpindah ke fluida
air melalui proses perpindahan panas
konduksi dan konveksi.
• Panas kemudian akan diserap oleh fluida
air digunakan untuk menaikkan temperatur
dan untuk berubah menjadi uap.

7
Training
PROSES PEMBENTUKAN STEAM
Proses pembentukan uap dapat digambarkan sebagai
berikut : Penguapan Uap panas lanjut

Air mendidih
Pemanasan uap
Uap jenuh
Pemanasan air
Air isian
Kalor yang diperlukan boiler :
 Kalor untuk memanaskan air isian
 Kalor untuk peguapan air menjadi uap jenuh
 Kalor untuk memanaskan uap jenuh menjadi uap panas-
lanjut (jika diinginkan uap panas lanjut) 8
Training
JENIS STEAM
Uap air (steam) yang dihasilkan oleh Boiler dapat berupa
1. Uap jenuh (saturated)
2. Uap panas lanjut (super-heated)
Uap jenuh adalah adalah uap yang terbentuk pada suhu
dan tekanan jenuh, sehingga tekanan dan temperatur uap
jenuh akan sama dengan cairan jenuhnya.
Untuk mengetahui apakah suatu uap itu adalah uap
jenuh, maka harus diketahui tekanan dan temperaturnya.
Jika temperatur uap bersesuaian dengan tekanan seperti
ditunjukkan oleh tabel uap jenuh, maka uap tersebut
adalah uap jenuh, jika tidak (lebih tinggi) maka uap
tersebut adalah uap super-panas.
9
Training
PROPERTI STEAM

10
Training
MENGAPA UAP AIR ?
 Uap dapat dengan mudah dan biaya efektif untuk
didistribusikan ke titik penggunaan .
 Bahan baku uap, yakni Air - Melimpah, Murah, Mudah, Aman
 Steam dapat menyimpan, mengangkut & melepaskan energy
dalam jumlah besar
 Uap mudah ditransfer serta mampu melayani beberapa
aplikasi sekaligus.
 Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan
meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.

11
Training
PENGGUNAAN STEAM
 Penggerak turbin uap untuk pembangkit daya listrik
atau penggerak mula peralatan seperti pompa,
blower dll.
 Pemrosesan dan sterilisasi produk melalui kontak
langsung dengan produk
 Pemrosesan temperatur tanpa melalui kontak
langsung.
 Steam reforming untuk menghasilkan gas hidrogen
dari hidrokarbon.
 Pemanasan dan pengkondisian udara untuk
kenyamanan dan peralatan.
12
Training
SISTEM BOILER
Sistem boiler terdiri dari ;
 SISTEM AIR UMPAN ; menyediakan air untuk boiler
secara otomatis sesuai dengan kebtuhan steam.
 SISTEM STEAM ; mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan.
 SISTEM BAHAN BAKAR ; adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
13
Training
KLASIFIKASI BOILER
Pengetahuan jenis-jenis ketel uap dimaksudkan sebagai bahan
pertimbangan apabila memilih ketel uap untuk keperluan industri
kita memiliki wawasan secara sederhana.
Adapun pertimbangan tersebut meliputi :
1. Tekanan dan temperature yang dibutuhkan.
2. Kapasitas produksi uap
3. Kemungkinan modifikasi atau perluasan pabrik
4. Suku cadang yang tersedia
5. Kondisi air pengisi
6. Bahan bakar (mudah, harga, efisiensi, dll)
7. Pemeliharaan dan perawatan
8. Ruang / tempat yang tersedia
14
Training
KLASIFIKASI BOILER
PASAL 4 Undang Undang Uap 1930
1. Ketel Uap tetap ialah semua pesawat yang ditembok
atau dalam tembokan.
2. Ketel Uap Berpindah ialah semua pesawat-pesawat
yang tidak ditembok.
PASAL 1 Peraturan Uap 1930
Ketel-ketel uap yang dimaksud dalam pasal 1 dari
undang undang uap 1930 dibagi atas :
1. Ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang
ditimbulkan oleh uapnya adalah lebih besar dari ½
kg tiap cm² melebihi tekanan udara luar.
2. Ketel-ketel uap dalam mana tekanan yang
ditimbulkan oleh uapnya paling tinggi ½ kg tiap cm²
melebihi tekanan udara luar (ketel-ketel uap tekanan
rendah). 15
Training
KLASIFIKASI BOILER
Berdasarkan tempat fluida mengalir ;
1. Fire tube boiler
2. Water tube boiler
Berdasarkan proses pembakaran ;
1. Fluidized bed combustion boiler .
2. Atmospheric fluidized bed combustion boiler
3. Pressurized fluidized bed combustion boiler
4. Circulating fluidized bed combustion boiler
5. Stoker fired Boiler
6. Pulverized fuel boiler
7. Boiler pemanas limbah (Waste heat boiler)
16
Training KLASIFIKASI BOILER
BERDASARKAN FLUIDA
Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (United Nations Environment
Programme, 2006) :

 Fire Tube Boiler  Water Tube Boiler


17
Training
Fire Tube Boiler
 Fire tube boilers adalah boiler
yang gas panas hasil
pembakaran mengalir di dalam
pipa, sedangkan air mengalir di
luar pipa.
 Fire tube boilers biasanya
digunakan untuk kapasitas
steam yang relatif kecil dengan
tekanan steam rendah sampai
sedang.

18
Training
Fitur Fire Tube Boiler
• Api/gas mengalir di dalam pipa, air di luar pipa (di dalam
shell/drum)
• Ukuran relatif kecil, kapasitas uap  12,000 kg/hour
• Tekanan uap sedang (18 kg/cm2)
• Dioperasikan dengan oil, gas or solid fuels (batubara)
• Lebih kompak sehingga ukuran relatif lebih kecil
• Harganya relatif lebih murah
• Tersedia dalam kapasitas 600,000 Btu/hr hingga 50,000,000
btu/hr
• Mudah untuk mengganti tube/pipa
• Cocok untuk pemanas ruangan atau untuk proses industri
• Tidak cocok untuk tekanan tinggi di atas 250 psig dan untuk
kapasitas uap yang tinggi.
19
Training
Fire Tube Boiler

20
Training
Water Tube Boiler
 Water tube boilers adalah boiler yang gas panas
hasil pembakaran mengalir di luar pipa, sedangkan
air mengalir di dalam pipa.
 Boiler tipe ini biasanya digunakan untuk kapasitas
uap yang besar dengan tekanan dan temperatur
yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk pembangkit
tenaga listrik.
 Boiler tipe lebih sensitif terhadap air isian boiler, hal
ini berarti air isian boiler harus benar-benar bebas
dari pengotor baik gas maupun material solid.

21
Training
Fitur Water Tube Boiler
• Digunakan untuk tekanan tinggi hingga 5,000 psig
• Range kapasitas 4,500 – 120,000 kg/hour
• Efficiensi pembakaran ditingkatkan dengan aliran udara dengan
kecepatan tinggi
• Mempunyai toleransi rendah terhadap kualitas air isian dan
memerlukan perlakuan air isian
• Memiliki kemampuan untuk mencapai temperatur yang sangat
tinggi
• Memerlukan modal awal yang tinggi
• Pembersihan lebih sulit
• Ukuran fisik masih menjadi permasalahan
• No commonality between tubes 22
Training
Water Tube Boiler

23
Training
Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab
sudah tersedia sebagai paket
yang lengkap.
Pada saat dikirim ke pabrik,
hanya memerlukan pipa steam,
pipa air, suplai bahan bakar
dan sambungan listrik untuk
dapat beroperasi.
Paket boiler biasanya
merupakan tipe shell and tube
dengan rancangan fire tube
dengan transfer panas baik
radiasi maupun konveksi yang
tinggi. 24
Training
Fitur Paket Boiler
 Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas
yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih
cepat.
 Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil
membuatnya memiliki perpindahan panas konvektif
yang baik.
 Sistim forced atau induced draft menghasilkan
efisiensi pembakaran yang baik.
 Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan
panas keseluruhan yang lebih baik.
 Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi
dibandingkan dengan boiler lainnya.
25
Training Klasifikasi Boiler
Berdasarkan Proses Pembakaran

Pressurized Fluidized Bed Combustion


(AFBC) Boiler Bubbling Fluidized Bed Combustion Circulated Fluidized Bed Combustion 26
Training Klasifikasi Boiler
Berdasarkan Proses Pembakaran

Stoker Fired Boiler Grate boiler waste burning

Grate Firing
27
Training Komponen Boiler
Furnace Steam Drum

Superheater Ekonomiser

28
Training Appendages
Appendages adalah suatu alat pengaman yang harus ada
pada ketel sehingga ketel dapat beroperasi dengan aman.
Adapun alat pengaman pada ketel meliputi :
1. Katup Pengaman (safety valve)
2. Gelas Penduga
3. Manometer
4. Kran Penguras (blowdown valve)
5. Katup induk (main steam valve)
6. Peluit bahaya
7. Lubang Lalu orang
8. Plat cap (name plate)
9. Katup pengisi ketel 29
Training
Appendages
Tingkap
Manhole Keran Uap Pengaman Manometer

Gelas Pelat Nama


Pedoman

Handhole

Keran
Penguras

30
Training
Pengolahan Air Boiler
Beberapa alasan mengapa air banyak di gunakan di Industri:
1. Persedian melimpah, mudah diperoleh dan murah
2. Penanganan Gampang
3. Tidak Beracun
4. Tidak Memuai dan Menyusut secara Significant
5. Tidak terurai pada temperatur dimana air sering digunakan
6. Dapat menyerap energi panas dalam jumlah yang besar
Kekurangan air
1. Mampu melarutkan apa saja yang bersentuhan seperti logam tanah
mineral dll
2. Oleh sebab itu air dikategorikan salah satu zat pelarut yang baik
Pengotor Air
1. Gas ( oksigen,karbondioksida dsb )
2. Padatan terlarut yaitu mineral yang terlarut (disolved solid)
3. Padatan tersuspensi (suspended solid) berupa tanah, pasir lumpur,
oli dsb 31
Training
Pengolahan Air Umpan Boiler
A. Pengolahan Eksternal
Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan
tersuspensi, padatan telarut (terutama ion kalsium dan
magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan
karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Koagulasi dan Flokulasi
2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Deaerasi

32
Training
Pengolahan Air Umpan Boiler
B. Pengolahan Internal
Pengolahan internal digunakan untuk membuang padatan
tersuspensi, padatan telarut (terutama ion kalsium dan
magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan karbon
dioksida) yang ada dalam unit boiler.
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Oksigen Control
Ditambahkan Senyawa Sulfit, Hydrazin, Hydroquinone
2. Deposit Control
Ditambahkan Senyawa Phospate, Phospat + Polymer
3. Blowdown Control
Ditentukan limiting factor, Ion Silica, ion Cl, T.D.S.

33
Training
Pengolahan Internal Air Umpan Boiler

3. Blowdown Control
Secara umum, blowdown diartikan membuang seluruh air di
dalam suatu tangki/drum yang bertujuan untuk membersihkan
kotoran-kotoran di dalam tangki.
Dalam pengoperasian boiler, blowdown diartikan membuang
sebagian air dari dalam boiler untuk membatasi konsentrasi
kotoran (TDS dan TSS) di dalam boiler yang masuk ke dalam
boiler bersama-sama dengan air isian boiler (feedwater).
Blowdown Benefit :
 Menghindari korosi
 Mencegah pembentukan scale
 Mencegah pengerasan dan keretakan
 efficiensi pembakaran tetap baik
 Thermal efficiency tetap tinggi
 Kemurnian uap terjaga 34
Training
Pembakaran
Bahan bakar adalah suatu bahan yang mudah terbakar di atmosfir dan
energi yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat dimanfaatkan.
Pembakaran (Combustion) :
Pembakaran adalah suatu reaksi kimia yang terjadi dari kombinasi yang
cepat antara oksigen dan bahan bakar
Nilai Pembakaran adalah jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi
bahan bakar dalam satuan berat atau volume dengan oksigen yang
berada diudara bebas
Kwalifikasi Bahan Bakar :
1. Mudah didapat dan kaya akan bahan-bahan yang berasal dari
alam.
2. Mudah disimpan dan dipindah-pindahkan.
3. Mudah penggunaannya dan aman, juga tidak menimbulkan efek
sampingan.
4. Nilai bakar atau nilai kalori yang tinggi
35
Training
Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar padat :
- Ampas tebu memiliki heating value 1500 kcal/kg
- Kayu sisa (waste wood) memiliki heating value 2500 kcal/kg
- Batu bara (coal) memiliki heating value 6000 kcal/kg
- Ampas kelapa sawit (palm oil) memiliki heating value 2700 kcal/kg
- Sekam (Husk)
- Lain- lain : kulit kayu, tangkai tembakau, bambu
Bahan bakar cair HV 10.000 Kcal/kg:
- Solar
- Minyak tanah
- Residu
Bahan Bakar Gas (HV 10.000 Kcal/Kg) :
- Gas LPG
- Gas alam
36
Training Pengoperasian Ketel Uap
Kwalifikasi Operator :
1. Operator memahami SOP
2. Operator memahami Pembakaran
3. Operator memahami standar yang berlaku
4. Operator terampil/pengetahuan/pengalaman
Job Desk Operator
1. Pemeriksaan 1 tahun untuk Perawatan
2. Pemeriksaan Rutin :
• Pressure Indikator, PSV, Blowdown
• Kontrol Otomatis
• Sistem Pembakaran
• Water treatment
3. Uji fungsi alat.
4. Alat alat pengukuran.
5. Buku Harian
37
Training Pemeriksaan Sebelum Penyalaan Boiler

 Pemeriksaan bagian dalam ketel uap


 Dapur & saluran gas buang
 Tinggi air benar cek gelas pedoman, katup pengaman, katup
uap utama, ventilasi udara baik.
 Peralatan otomatis
 Peralatan tambahan
 Pengisi air
 Superheater
 Ekonomizer
 Bahan Bakar
 Cek Pipa Penyalur Gas
 Cek Tekanan Gas
 Cek Ventilasi dan Saluran Gas Buang

38
Training
Selama Boiler Beroperasi

Ketinggian Air Normal Tekanan Kerja Konstan Pembakaran Normal

• Bila ada 2 Gelas • Cek PI • B. Bakar + Udara Sesuai


Penduga tinggi harus • Pmbakaran tdk brlebihan
sama • Cek SV / RV • Pembakaran naik
(Udara Naik)
• Air Masuk Harus • Pembakaran Turun
Dikontrol (bahan bakar turun)
• Tidak ada kerak pada
• Blowdown (intermetent) rangka bakar
• Api padam mendadak
# tutup katup bahan bakar
# buka dampar pembuangan
gas sisa

39
Training
Pengukuran pada kondisi di operasikan

Ketel
Keteluap
uap Hasil
Hasiluap
uap&&
Bahan
BahanBakar
Bakar Tekanan
Tekananuap,
uap, air
airpanas
panas
Temperatur
Temperaturair
airpanas
panas

Temperatur
Temperaturuap,
uap, Gas buang
Air
AirPengisi
Pengisi Ketinggian
Ketel Ketinggianair
airketel
keteluap
uap
Keteluap
uap

Udara
UdaraUntuk
Untuk Tekanan
Tekanandidapur
didapur Panas yang hilang
Pembakaran
Pembakaran

40
Training
Pemeriksaan & Pengujian Boiler
Tujuan pemeriksaan dan pengujian ketel uap.
- Mencari data-data.
- Keterangan secara lengkap.
- Membuktikan apakah Boiler mampu bekerja dengan tekanan
tertinggi yang diinginkan.
Tahapan Pemeriksaan & Pengujian :
1. Persiapan Boiler
2. Pembersihan
3. Pemeriksaan
1. Pertama
2. Berkala
3. Khusus
4. Ulang
4. Pengujian
1. Hydrotest
2. Steam test 41
Training
Pemeriksaan Berkala Boiler
PASAL 40 (Resertifikasi Ketel Uap)
Pemeriksaan berkala untuk :
1. Ketel uap kapal sekurang-kurangnya sekali dalam 1
(satu) tahun.
2. Ketel uap darat sekurang-kurangnya sekali dalam 2
(dua) tahun.
3. Ketel lokomotif sekurang-kurangnya sekali dalam 3
(tiga) tahun.
4. Pesawat-pesawat uap selain ketel uap (bejana uap)
sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) tahun.

42
Training
Persiapan Boiler
1. Menyiapkan alat dan pekerja
- Menyiapkan alat perlengkapan yang dipergunakan
- Menyiapkan pekerja yang melakukan pembersihan.

2. Menghentikan / mengosongkan ketel uap.


- Hentikan / kurangi segala sesuatu yang berhubungan dengan
uap.
- Kurangi tekanan uap perlahan-lahan dan air jangan
dikeluarkan.
- Sebelum ketel uap dihentikan katup utama uap di tutup.
- Setelah dingin, air dikeluarkan perlahan-lahan.
- Lepaskan semua perlengkapan.

43
Training
Pembersihan Boiler
1. Persiapan sebelum pembersihan.
- Pemeriksaan bagian yang berhubungan dengan ketel uap.

- Pemeriksaan didalam ketel uap.

- Pemeriksaan gas-gas yang berbahaya.

- Bukalah semua lubang pemeriksaan.


- Bila diperlukan gunakan tangga

- Beri penerangan yang cukup ( max 50 volt. Dan diberi pelindung ).

2. Pembersih ketel uap.


- Pekerja boleh masuk ke dalam ketel uap, apabila benar-benar
aman.
- Pembersih paling sedikit 2 orang.

- Dilarang pekerja dalam ketel uap sambil merokok / menghidupkan


api.
- Pembersihan dilakukan pada sisi air dan sisi api.

44
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Pertama :
- KU baru
- KU lama yang akan dipergunakan kembali
Kegiatan :
 Pemeriksaan Dokumen : Kalkulasi Design, Gambar rencana,
sertifikat material, sertifikat juru las, NDT, Laporan Fabrikasi,
 Pemeriksaan Luar : Shell, pipa air, las, pondasi
 Pemerksaan Dalam : Shell, pipa api,
 Perlengkapan KU (Appendages)
 Uji padat
 Uji Uap
 Legalisasi Instansi Terkait 45
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Berkala :
- Untuk mengetahui adanya kelainan pada Ku yang telah beroperasi, Max 2 th
sekali, harus melihat catatan – catatan di Akte Izin.
Kegiatan :
 Pemeriksaan Dokumen :Akte Izin,
 Pemeriksaan Luar : Visual sisi api u/ korosi, keausan, perubahan warna pada
material, defleksi, kedudukan, las pipa, sambungan
 Pemerksaan Dalam : Visual sisi air u/ penipisan dinding, kerak, korosi, las pipa,
sambungan,
Perlengkapan KU (Appendages) : dilepas, penggantian harus dilaporkan kepada
pengawas KK untuk diuji kelayakannya, untuk timah lebur tidak tergantung
kepada pemeriksaan berkala
 Uji padat
 Uji Uap
 Legalisasi Instansi Terkait 46
Training
Pemeriksaan Boiler
Pemeriksaan Khusus :
Bersifat insidentil, apabila :
- Penelitian bahan umur KU telah 35 th & KU yang tidak
memilikisertifikat material.
- Umur KU telah lebih 65 th pemeriksaan secara menyeluruh
- Pelat baru yang direparasi
- Pelat Baru atau penambal
- Pemeriksaan bagian yang disalut atau tertutup tembokan
• Untuk mengetahui bagian ketel uap yang tertutup tembok.
• Pemeriksaan dilakukan setelah 35 tahun dari pemasangan
tembok.
• Pemeriksaan kedua 30 tahun
- Terbakar atau cacat
- KU kapal tenggelam
- Pemeriksaan keselamatan kerja 47
Training
Jenis Pemeriksaan Boiler
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan fisik body boiler, appendages, fungsi dll
2. Pemeriksaan NDT / Uji tidak merusak
• MPI (Magnetic Particle Insoection) = mengetahui cacat las
bagian permukaan
• PT (Penetrant Test ) = mengetahui cacat las bagian
permukaan
• UT (Ultrasonic test) = mengetahui cacat las bagian dalam
• Thickness = mengetahui ketebalan material
• Hardness Test = mengetahui nilai kekerasan pada material
• In Situ Metalography = mengetahui struktur logam
material
• Radiografi test = mengetahui jenis cacat las bagian dalam
48
Training Pengujian Boiler
Prosedur Uji Padat :
- Menggunakan air dingin
- Saluran diplendes mati termasuk PSV
- Pastikan air telah keluar dari bagian yang paling tinggi dan
tidak ada udara terperangkap
- Kenaikan tekanan secara perlahan dan bertahap dengan
kenaiak setiap 10 % tekanan pengujian.
- Setelah tercapai tekanan pengujian ditahan selama waktu
secukupnya untuk melakukan pemeriksaan
- Amati perubahan bentuk, kebocoran, keringat air pada dinding
luar
- Setelah selesai turunkan kembali dengan kecepatan maksimum 3
kg/cm2 per menit
49
Training
Pengujian Boiler
Uji Uap :
Untuk mengetahui unjuk kerja tingkap pengaman, dilakukan bila
terjadi :
- Penggantian tingkap pengaman
- Unjuk kerja tingkap pengaman diragukan
- Pergantian bahan bakar
- Setiap ketel uap yang dilengkapi dengan alat-alat otomatis
- Ketel uap yang dirakit, direparasi dan dibersihkan peralatan
kontrolnya.

50
Training
Pengujian Boiler
Prosedur Uji Uap :
- Pemanasan pendahuluan, kenaikan temperatur 55 oC/jam
- Membuang udara dari ruang uap
- Lama pemanasan minimal 4 x periode pembuatan uap, 1
periode adalah waktu untuk membuat uap dari 0 kg/cm2
sampai tekanan kerja normal yang diijinkan
- Tingkap pengaman harus bekerja dan dapat menjaga
tekanan KU sehingga tidak melewati batas P kerja diijinkan
+ 10 %
- Pipa buangan uap harus berada diluar ruangan kerja
- Diberitahukan kepada lingkungan sekitar
- Ditugaskan seseorang untuk membuka keran induk bila dan
bersiap membuka keran bila diperlukan
51
Training
Peledakan Boiler
Pecah atau terlepasnya struktur permanen pesawat uap secara
paksa dan tiba-tiba yang disebabkan oleh tenaga / kekuatan yang
disebabkan dari tekanan uap / cairan
Akibat peledakan boiler :
Mati
Korban Jiwa Cacat
Luka-luka
- Kepanikan; trauma
- Pesawat uap pecah / terlempar
- Serpihan logam berhamburan
- Semburan / tekanan uap / cairan panas
- Runtuhnya bangunan / instalasi
- Suara ledakan / kebisingan
- Produksi terhenti
- Nama baik perusahaan menurun 52
Training
Penyebab Peledakan Boiler
1. KESALAHAN DESIGN
2. KESALAHAN PEMBUATAN
3. AIR PENGISI TIDAK SESUAI
4. INSPEKSI TIDAK LENGKAP / SALAH
5. PERALATAN / PENGAMAN TIDAK MEMADAI
6. KESALAHAN PEMELIHARAAN / PERAWATAN
7. KESALAHAN PELADEN ( Operator )

53
Training
Sebab Peledakan Boiler
Kelalaian
Kelalaian merupakan permasalahan yang paling tinggi sampai
mencapai 75 % kerusakan yang terjadi disebabkan oleh faktor
manusia.
“ Mengapa seorang pekerja melakukan pekerjaan dengan
ceroboh/sembarangan yang seharus ia dapat melakukan dengan
aman “

- Apabila sudah ada sumber bahaya berkembang, kecelakaan


adalah soal waktu
- Kita (anda dan saya) adalah calon korban kecelakaan

54
Training
Foto Peledakan Boiler

55
Training
Kwalifikasi Operator
Operator Kelas I
 Sekurang-kurangnya SLTA
 Telah berpengalaman 2 tahun
 Berkelakuan baik
 Berbadan sehat
 Umur min 23 tahun
 Mengikuti pelatihan dan lulus

Operator Kelas II
 Sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP
 Pernah sebagai pembantu operator selama 1 tahun
 Berkelakuan baik
 Umur min 20 tahun
 Berbadan sehat
 Mengikuti pelatihan dan lulus
56
Training
Kewenangan Operator
Operator kelas I berwenang melayani :
1. Ketel uap dengan kap.Uap > 10 ton/jam.
2. Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran.
3. Mengawasi kegiatan operator kelas II.

Operator kelas II berwenang melayani :


1. Ketel uap dengan kap.Uap ≤ 10 ton/jam.
2. Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran.

57
Training
Kewajiban Operator
1. Dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama pesawat uap
dioperasikan.
2. Melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi/kemampuan kerja
serta merawat pesawat uap, alat-alat pengaman atau alat
perlengkapannya.
3. Mengisi buku laporan harian pengoperasian pesawat uap, meliputi :
data tekanan kerja, produsi uap, debit air pengisi ketel uap, ph air,
jumlah bahan bakar, serta tindakan operator selama melayani pesawat
uap.
4. Menghentikan pesawat uap dan segera melaporkan pada atasannya,
jika pesawat uap dan alat-alat perlengkapannya tidak berfungsi
dengan baik.
5. Operator kelas I mengawasi operator kelas II.
6. Operator kelas I bertanggung jawab atas seluruh unit instalasi uap.
7. Operator kelas II bertanggung jawab semua unit instalasi uap, jika
operator kelas I tidak diwajibkan ada.
8. Segera melaporkan kepada atasan jika terjadi kerusakan.
9. Membuat laporan bulanan kepada P2K3. 58
Training
Sangsi Hukum
Operator yang melanggar ketentuan sebagaimana
tersebut pada pasal 10 ayat (1) dari permen. No. PER-
01/MEN/1988 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-
SYARAT operator PESAWAT UAP DAPAT DIKENAKAN
HUKUMAN KURUNGAN ATAU DENDA SESUAI DENGAN
PASAL 27 UNDANG-UNDANG UAP 1930.

59
Training

Sekian & Terima Kasih


60

Anda mungkin juga menyukai