Laporan Praktek Kerja Lapangan (Annastasya)
Laporan Praktek Kerja Lapangan (Annastasya)
Disusun Oleh :
NIS : 6560
Disusun Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
SMK PENERBANGAN BINA DHIRGANTARA
KARANGANYAR – SURAKARTA
MENGETAHUI :
MENYETUJUI
KEPALA SEKOLAH
MENYETUJUI :
iii
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai
(dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
TUHAN mu lah yang engkau berharap
(QR. Al-Insyiyah 6-8)
“Part of growing up and moving into new chapters of your life is about catch and release.
Knowing what things to keep and what things to release, you can`t carry all things”
(Taylor Swift)
Dimanapun kita berada tetaplah berusaha dan bertahan semaksimal mungkin, karena orang
lain tidak akan pernah mau tahu dengan segala proses yang sudah kita lalui, orang lain hanya
ingin tahu bagian success storiesnya aja. Dan yang bisa memahami diri adalah diri kita
sendiri, tetap sayangi diri sendiri dan berjuang untuk masa depan yang indah, kelak kita akan
merasa sangat bangga dengan apa yang sudah kita perjuangkan kemarin, hari ini, esok,
ataupun lusa.
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada saya dan kita semua dan sampai saat ini kita semua masih diberi kesempatan bernafas
dan beraktifitas dengan lancar, Akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas Laporan Prakerin
(OJT) ini dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan terlaksananya Prakerin
(OJT) tidak terlepas dari bantuan – bantuan dan dorongan yang diberikian oleh beberapa pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan
Kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan OJT ini.
2. Bapak Maulana Kafa Intifada S.Pd selaku kepala sekolah SMK PENERBANGAN BINA
DHIRGANTARA Karanganyar
3. Bapak Pur. Mayor Nono Lebdo D.S dan Bapak N.Said Abdullah S.Pd selaku pembimbing
dari SMK PENERBANGAN BINA DHIRGANTARA Karanganyar
5. Bapak Gunawan Sakti ST, MT selaku kaprodi Teknik Pesawat Udara Politeknik
Penerbangan Surabaya
6. Bapak Arif Prabowo Selaku pembimbing On the Job Training (OJT) di Politeknik
Penerbangan Surabaya
7. Rekan – rekan OJT penulis dan rekan rekan Politeknik Penerbangan Surabaya yang
mendukung penulis disetiap kegiatan On The Job Training (OJT)
8. Dan untuk semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Rasa terimakasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada orang tua, keluarga, rekan
– rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah senantiasa mengirim doa
dan dukungannya kepada penulis, sehingg penulis dapat menyelesaikan laporan On the Job
Training dengan lancar. Dan untuk para pembaca, semoga laporan yang telah penulis
persembahakan, dapat bermanfaat untuk kedepannya, aamiin
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt, penulis panjatkan puja dan puji syukur karena
berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menuliskan On The Job (OJT) di
Politeknik Penerbangan Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023 sampai dengan
28 Juli 2023. Pada akhirnya penulis dapat menyusun sebuah laporan dari hasil praktek kerja
lapangan sebagai salah satu syarat lulus telah mengikuti kegiatan On The Job Training (OJT)
yang diadakan oleh SMK Penerbangan Bina Dhirgantara.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah agar pembaca mendapat wawasan dan
gambaran tentang kegiatan perawatan pesawat di hangar, yang berdasar dengan kegiatan yang
penulis lakukan pada saat On The Job Training, sehingga apa yang telah penulis dapatkan
berguna bagi pembaca
Laporan ini berisi tentang beberapa materi tentang Landing and Taxi Light pada
pesawat Cessna 150, laporan ini juga beriwsi tentang penjelasan salah satu troubleshooting
pada pesawat Cessna 150 yaitu REPLACEMENT LANDING AND TAXI LIGHT BECAUSE
……… dan juga cara menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan prosedur Aircraft
Maintenance Manual (AMM). Laporan ini disusun dengan berbagai rintangan baik yang dating
dari diri penyusun maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari
Tuhan YME dan juga banyaknya doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis, akhirnya
laporan On the Job Training ini telah terselesaikan sesuai prosedur yang ditentukan.
Demikian prakata yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat memberi
pengetahuan yang lebih luas kepada para pembaca diluaran sana. Akhir kata dengan segala
kerendahan hati penyusun, mohon maaf apabila terdapat salah kata dan penulisan. Bila terdapat
kritik maupun saran untuk pemilihan kalimat dan kata akan penulis terima dengan senang hati.
Terima kasih.
NIS. 6560
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..…...i
MOTTO…………………………………………………………………………….………iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………….……..v
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….….vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….……vii
Bab. I PENDAHULUAN………………………………………………………………..…1
vii
2.4. Cara Kerja Aircraft Light System…………………………………….……….17
2.4.1 Cara Kerja Landing Light and Taxi Light………..…………….……...17
2.4.2 Prinsip Kerja Landing Gear……………………………………….……18
Bab. III TROUBLE SHOOTING (JUDUL MATERI)…………………………….…….19
3.1. Permasalahan…………………………………………………………………..19
Bab. IV PENUTUP……………………………………………….………………………....22
4.1. Kesimpulan………………………………………………….………………….22
4.2. Saran……………………………………………………………………….……23
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………24
DAFTAR PUSTAKA……………...…………………………………………………..……27
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Prakerin adalah salah satu wadah bagi para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK)
mengetahui ruang lingkup dunia kerja. Hal ini merupakan suatu proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh setiap siswa menengah kejuruan (SMK) untuk mendorong para siswa guna
memperoleh pengalaman baru dan keterampilan secara langsung, juga mengetahui lebih jauh
tentang keadaan dan cara kerja di instasi/perusahaan bersangkutan serta dapat menerapkan
teori yang diperoleh dari sekolah.
Pendidikan ini dapat mendorong terwujudnya visi dan misi sekolah menengah
kejuruan (SMK) khususnya SMK Penerbangan Bina Dhirgantara Solo yang bertujuan untuk
memepersiapkan tenaga kerja dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat
menciptakan tenaga kerja yang terampil dan penuh inovatif.
Dimana tingkat keahlian professional itu sendiri hanya dibentuk dari tiga unsur utama
yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan
dikuasai kapan saja dan dimana saja kita berada, seangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi
dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri
Kegiatan prakerin bagi siswa penerbangan khususnya siswa SMK Penerbangan Bina
Dhirgantara dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ada sesuai dengan kalender akademik
yang ditetapkan oleh SMK Penerbagan Bina Dhirgantara. Politeknik Penerbangan Surabaya
(POLTEKBANG) merupakan perguruan tinggi yang khusus menyediakan program studi
penerbangan yang memiliki fasilitas memadai sehingga ditunjuklah Politeknik Penerbangan
Surabaya (POLTEKBANG) sebagai tempat pelaksanaannya prakerin.
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksaan Praktek Kerja Lapangan di Politeknik
Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG) yaitu untuk mempelajari dan memahami proses
perawatan pesawat dan merasakan langsung aktivitas di lapangan pekerjaan sesuai dengan
disiplin ilmu yang didapat di Politeknik Penerbangan Surabaya. Adapun maksud dan tujuan
lain dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan, sbb :
Meningkatkan mutu relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi
pasangan, yaitu Politeknik Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG).
Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan
Meningkatkan pengetahuan dasar yang diperoleh di pendidikan Politeknik
Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG).
Melatih para siswa/siswi agar mempunyai sifat yang bertanggung jawab, disiplin,
dan teliti terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
Meningkatkan motivasi belajar untuk menyongsong dunia kerja
Mendapatkan gambaran nyata tentang keadaan situasi & kondisi perawatan pesawat
udara
Mengetahui pola kerja perawatan pesawat udara dengan standard operasional dan
procedur
Menerapkan pengetahuan tentang perawatan pesawat udara dengan pengawasan
mechanic dan engineer perusahan perawat peswat udara
Menerapkan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Task Card yang ada dan
bekerja dengan panduan Maintenance Manual.
Membentuk kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan kehidupan
bermasyarakat
2
1.3 METODE PENULISAN
Metode penulisan laporan prakerin dilakukan dengan tiga cara, yaitu menggunakan metode
observasi, literature, dan juga deskriptif sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode pengamatan secara langsung ke olah TKP.
Dimana penulis melakukan pengamatan ke beberapa prodi di Politeknik Penerbangan
Surabaya (POLTEKBANG), salah satunya yaitu prodi Teknik Pesawat Udara (TPU),
dimana terdapat beberapa ruangan dan satu hangar.
b. Metode Literatur
Metode ini merupakan metode pencarian data dengan bersumber dari buku, laporan
penelitian, jurnal ilmiah, dan catatn lainnya, penulis menggunakan metode ini dengan
mencari informasi dari beberapa buku panduan yang berada di beberapa ruangan
Politeknik Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG) sebagai sumber penulisan laporan
c. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang
berlangsung, bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang terjadi sebagaimana
mestinya pada saat penelitian dilakukan. Metode ini penulis gunakan dengan
menyebutkan ciri – ciri atau macam dari hal yang diteliti oleh penulis di Poltekbang
Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG).
3
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN
Adapun sistematika dari penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, yang
bertujuan tersusunnya dan terencananya laporan yang rapi dan baik. Sistematika
laporan ini memiliki bagian – bagian yaitu bagian depan, Bab 1, Bab 2, dan bab
seterusnya yang di akhiri dengan bab penutup ataupun lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan sebuah ilustrasi atau gambaran awal tentang pentingnya praktek
kerja lapangan. Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan melaksanakannya OJT.
4
BAB 2. MATERI PRAKERIN
Bab ini menjelaskan materi yang didapatkan pada saat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan, materi berisi tentang pesawat udara.
BAB 3. TROUBLE SHOOTING
Bab ini berisi penjelasan trouble apa saja yang terjadi pada pesawat udara, dan
bagaimana mechanic atau engineer mengatasi trouble shooting tersebut
BAB 4. PENUTUP
Bab penutup ini berisi kesimpulan apa saja yang ada dan terdapat di Politeknik
Penerbangan Surabaya (POLTEKBANG), serta saran guna kemajuan dan pengembangan
perusahaan secara umum dan menyuluruh. Lampiran yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan dicantumkan pada akhir halaman dari laporan ini
5
1.5 SEJARAH SINGKAT POLTEKBANG SURABAYA
Kemudian ATKP berkembang lagi sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.
32 Tahun 2017 tanggal 8 Mei 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Penerbangan
Surabaya, Institusi ini berubah menjadi Politeknik Penerbangan Surabaya yang memiliki tugas
pokok menyelenggarakan penndidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
di bidang penerbangan.
Visi
Menjadi perguruan tinggi voksi yang unggul, menghasilkan lulusan yang
kompeten di bidang penerbangan, serta mampu bersaing secara nasional dan
global.
6
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dibidang penerbangan sesuai dengan standar
kompetensi baik nasional maupun internasional.
Tugas Pokok
Menyelenggarakan program pendidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat dibidang penerbangan.
Fungsi
Politeknik memiliki beberapa fungsi, diantaranya sbb :
7
12. Pelaksanaan pembangunan karakter
13. Pembinaan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungan
14. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
Cessna 150 adalah pesawat sipil keempat yang paling banyak diproduksi sebelumnya,
dengan 23.839 pesawat dihasilkan. Pesawat Cessna 150 yang ditawarkan untuk dijual di Model
150 dasar, Commuter, Commuter II, serta Patroller aerobatic Model Aerobat.
Cessna 150
Pendiri Clyde Cessna membuat pesawat pertamanya pada tahun 1911 dan
belajar sendiri untuk menerbangkannya. Dia kemudian membangun sejumlah pesawat
inofatih, termasuk beberapa desain balap dan pemenang penghargaan. Pada tahun 1934.
Keponkan Clyde, Dwane Wallace yang baru saja lulus dari perguruan tinggi,
mengambil alih sebagai kepala perusahaan. Selama bertahun-tahun depresi Dwane
bertindaang sebagai segalanya mulai dari penyapu lantai hingga CEO, bahkan secara
pribadi menerbangkan pesawat perusahaan udara (beberapa diantaranya dia
menagkan). Dibawah kepemimpinan Wallace, perusahaan pesawat Cessna akhirnya
menjadi perusahaan penerbangan umum palung sukses sepanjang masa.
Cessna pertama kali memulai produksi pesawat ringan dua tempat duduk pada
tahun 1946 dengan model 120 yang memiliki badan pesawat aluminium dan sayap
berlapis kain. Ini diikuti oleh model 140 yang hamper identic dengan sayap berlapis
aluminium. Lebih dari 7000 model 120/140 terjual. Cessna menghentikan produksi
pada tahun 1951 untuk focus kepada pesawat empat kursi. Pada tahun 1957 perusahaan
memutuskan bahwa ada pasar untuk versi roda tiga dari model 140. Mengikuti konvensi
penamaan roda belakang/roda tiga standar mereka, Cessna menamai pesawat baru itu
Cessna 142. Enam hari kemudian. Karena sebuah alasan tertentu, pesawat tersebut
berganti nama menjadi Cessna 150.
9
Pengembangan 150 asli dimulai pada pertengahan tahun 1950-an dan
menghasilkan penerbangan pertamanya yang berlangsung pada 12 September 1957,
dan produksi dimulai pada tahun 1958. Performa dan penanganan Cessna 150 telah
terbukti luar biasa selama produksinya, dengan model pertama melaju dengan
kecepatan 121 mph dengan tenaga 75%. Sebuah pesawat latih yang populer, 150 kios
dengan baik dengan stabilitas di semua sumbu. Ini ditenagai oleh mesin piston
Continental Model O-200-A empat silinder yang berlawanan secara horizontal dengan
100 hp. Satu tangki bahan bakar terletak di setiap sayap pesawat, menyuplai 13 galon
bahan bakar melalui katup penutup bahan bakar ke karburator.
Pesawat modern dan baru ini mengikuti konvensi Cessna yang kemudian
mendapatkan penyangga sayap tinggi yang diperkuat penyangga, semua konstruksi
logam dan undercarriage tiga roda. Terdapat perubahan model yang paling signifikan
yaitu pada tahhun 1964 yang memeperkenalkan jendela belakang sampul. Sebagian
besar verwsi dibuat dalam bentuk standar, komuter, dan trainee dengan tingkat
peralatan yang berbeda, sedangkan produksi lisensi dilakukan di prancis oleh Reims
dan di Argentina oleh DINFIA.
10
Gambar 2.1 Cessna 150
11
2.2 Aircraft External Light System
Hampir semua jenis pesawat dilengkapi dengan lampu external. Termasuk pada
pesawat Cessna 150. Pada pesawat Cessna 150 External Light System terletak di beberapa
badan pesawat, salah satunya adalah leading edge wing sebelah kiri dan kanan, tertutup oleh
sebuah fairing bening berbentuk airfoil. Jenis dan tujuan dari Light System yang dipasang pada
bagian exterior pesawat bervariasi sesuai dengan ukuran, peran, lingkungan penerbangan
tertentu. Beberapa tujuan External Light System pada pesawat adalah:
Ada juga lampu tertentu yang memiliki lebih dari satu fungsi pada pesawat, seperti
lampu landing light yang berfungsi untuk menambah pilot visibility terhadap runway, dan juga
berfungsi agar pesawat dapat terlihat oleh ground personnel ataupun oleh pesawat lain.
Aircraft Visibility
Digunakan sebagai pencahayaan agar pesawat lebih terlihat oleh pesawat lain
ketika di ground maupun pada saat terbang
Contoh: Navigation Light, Beacon, Strobe Light
12
Pilot Visibility
Digunakann sebagai penambah pilot visibility terhadap kondisi diluar pesawat.
Contoh: Taxi Light, Landing Ligh, Wing Light
Specific Purpose Lighting
Digunakan sebagai peneraang tambahan sesuai kebutuhan khusus.
13
2.3 Macam Aircraft External Lights System
External light system merupakan bagian penerangan laur dari pesawat terbang yang
bertujuan untuk keperluan pendaratan dengan stasiun bumi maupun dengan awak pesawat ituu
sendiri.
External Light adalah semua lampu yang ada pada bagian luar pesawat terbang yang
bertujuan sebagia pemenuhan kebutuhan penerangan identifikasi pesawat terbang dan sebagai
pembantu pilot pada saat pesawat terbang mendarat.
Sakelar control untuk semua lampu ini terletak pada bawah dari panel atas kepala (P-
5) daya untuk semua lampu ini meelalui panel P-18 circuit breaker pusat control beban. Semua
lampu ini adalah lampu pijar.
Lampu ini juga biasa disebut wing inspection light yang berfungsi sebagai
lampu penerangan sayap. Lampu ini ditempatkan pada badan pesawat dibagian depan
sayap dan seajajar dengan level lantai kabin, lampu ini ada dua yaitu pada bagian
sebelah kanan dan kiri badan pesawat, yang kedua-duanya dikontrol oleh sakelar yang
ada pada ujung bawah panel diatas kepala (P-5).
Navigation Light yaitu lampu yang berada pada ujung sayap kiri starboard
berwarna merah, pada kanan berwarna hijau, dan pada horizontal kedua sisi berwarna
piutih. Navigation light bertujuan unutk mengetahui posisi pesawat waktu on flight dan
semua lampu bersifat steady.
Anti Collosion Light yaitu lampu yang ada di fuselage dari pesawat terbang di
bagian atas dan bawah dari fuselage pesawat. Biasanya berwarna merah atau putih.
Pada pesawat lama menggunakan motor untuk menggerakkan case dan berputar tetapi
lightnya steady dan menghasilkan flash sekitar 40 sampai 100 cycle per menitnya. Dan
yang modern menggunakan flashing dan bersifat steady.
Wing anti ice lighting and logo lighting adalah lampu peneragan pada wimg
yang digunakan untuk mengetahui terbentuknya es pada wing, dan mengetahui kondisi
engine on flight. Letaknya di outboard side dari depan leading sayap. Biasanya lampu
yang digunakan pada pesawat berbadan besar sekitar 100 watt.
Dan logo light adalah lampu yang dipasang pada titik point sambungan dari
rudder dan fuselage yang berfungsi untuk menerangi logo dari suatu pesawat.
15
2.3.5 Landing Lights
Landing light adalah lampu dengan intensitas tinggi yang digunakan untuk
menerangi runway pada saat take off dan landing, dan juga agar membuat pesawat
terlihat oleh pesawat lain. Landing light bias terletak pada wing, landing gear strut,
ataupun pada fuselage.
Taxi Lights adalah lampu dengan tingkat intensitas medium yang biasa
terpasang ada nose landing gear strut, aircraft nose, ataupun pada wing root. Taxi lights
ini berfungsi untuk menerangi taxiway pada saat ground operation.
Pada gambar 2.3 merupakan letak-letak Landing and Taxi Light pada pesawat
pada umumnya.
16
Dan pada pesawat Cessna 150, landing lights dan taxi lights terletak disatu
tempat yang sama, yaitu pada leading edge sebelah kiri, tertutup oleh fairing bening
yang berbentuk airfoil. Terdiri dari dua buah lampu, lampu ini memiliki 2 fungsi yaitu
sebagai landing light dan juga taxi light
Gambar 2.4 Letak Landing Light and Taxi Light Cessna 150
Landing and Taxi Light merupakan lampu navigasi yang berada pada bagian
luar badan pesawat. Cara kerja dari kedua light system ini sama, saat pesawat akan
melakukan landing maka akan extend landing gear dengan itu bersamaan landing and
taxi light menyala untuk membantu pilot dalam melihat landasan dan jalur saat akan
landing.
17
2.3.2 Prinsip Kerja Landing Light
Ketika switch dalam posisi ON arus masuk dengan tegangan sebesar 115 V/400
Hz melalui saklar 6 yang kondisi saklar tadinya NO (membuka) menjadi NC
(menutup). Arus masuk dan menggerakkan motor yang kemduian disambungkan ke
ground dengan bantuan flaps. Saat lampu mencapai keluar pada posisinya, sekitar 6
akan membuka (NO) kembali dan memutuskan power dari motor dengan sendirinya.
Saat itu pula ketika switch lampu dalam kondisi ON tegangan yang sama masuk
sebesar 115VAC/400 Hz menekan saklar 8 yang tadinya NO (membuka) menjadi NC
(menutup). Dengan daya sebesar 450 watt, arus masuk melalui Auto Transformer yang
menjadikan input 115 VAC/400 Hz menjadi 28 VAC dan lampu pun akan menyala.
Dan ketika switch dalam posisi RETRACT maka saat itu tegangan yang sama
yaitu 115 VAC/400 Hz masuk melalui saklar 6 yang mendapatkan back up dari flaps.
18
BAB III
TROUBLE SHOOTING
3.1 Permasalahan
Permasalahan pada pesawat sering kali terjadi, baik itu karena adanya Forange Object
Damage (FOD) atau karena adanya perubahan cuaca yang mebuat beberapa bagian pesawat
terdapat adanya corossion, dent, screth, ataupun cat yang mengelupas pada skin pesawat,
adapula permasalahan terdapat pada beberapa Light System pada pesawat dari bagian external
sampai bagian internal, mulai dari lampu yang mati dikarenakan adanya aliran daya yang
terhambat sampai lampu yang memang sudah waktunya untuk diganti karena sudah tidak layak
untuk pemakaian jangka panjang.
Permasalahan yang diangkat kali ini merupakan permasalahan yang terjadi pada
pesawat Cessna 150 yang terdapat di Hanggar AMTO 147D/010 dimana Landing and Taxi
Light pada pesawat Cessna 150 ini mati dikarenakan lamp burned out atau biasa disebut not
illuminate.
Dari masalah yang didapat, maka tindakan yang dilakukan adalah dengan cara
membongkar lampu tersebut dan dilakukan dengan penggantian part yang baru. Remove and
installation yang dilakukan ini harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan yang
terdapat didalam buku Aircraft Maintenace Manual (AMM).
19
DESCRIPTION LANDING AND TAXI LIGHT (1970 MODEL AND ON)
Landing and Taxi Light dipasang di leading edge sayap kiri. Ditutup oleh clear
plastic yang memberikan perlindungan cuaca untuk lampu dan dibentuk untuk
mempertahankan kelengkungan leading edge. Landing light dipasang di sisi dalam dan
disesaikan untuk melemparkan sinarnya lebih jauh ke depan daripada taxi light.
Landing light and taxi light masing-masing dikontrol oleh separate tipe rocker terpisah
yang terletak di panel instrument.
1. Langkah awal, Mengecek terjadinya short circuit dengan cara inspect atau
observasi circuit breaker, jika circuitt breaker dalam keadaan open, lanjutkan
dengan mengecek kabel, namun jika circuit breaker dalam keadaan tertutup maka
lanjutkan dengan langsung mengganti lampu karena mengalami burned out
NOTE: Ganti lampu dengan cara meremove intsal landing and taxi light sesuai
dengan panduan Service Manual Cessna 150 (1970 Model and On) pada Bab 16
mengenai Electrical System yang berada pada halaman 16 – 20.
NOTE : Gunakan gambar 16 – 5 Landing and Taxi Light Installation and Adjustment
pada buku Service Manual Cessna 150 halaman 16 – 17 sebagai panduan
20
Gambar 2.6 Removal and Installation Landing and Taxi Light
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Aircraft External Lights System merupakan lampu yang ada diluar pesawat yang
dimana memiliki fungsi dan peran penting pada pesawat. Dan dari kesimpulan yang
dapat diambil dari Bab II Tinjauan Materi mengenai Aircraft External Light System
adalah setiap bagian External Light System pada pesawat memiliki fungsi dan peran
yang penting yaitu menjaga pesawat agar tetap terpantau dan terlihat oleh pesawat lain
pada saat malam hari, dan meminimaliris kecelakaan.
2. Landing and Taxi Light pada pesawat digunakan sebagai penambah pilot visibility
sehingga dapat mengurangi adanya risiko kecelakaan pada pesawat
3. Landing and Taxi Light juga berguna agar pesawat dapat terlihat oleh pesawat lain
dalam jarak yang jauh, maka fungsi daripada Landing and Taxi Light pada pesawat
sangat lah penting sehingga kondisi Landing and Taxi Light harus termonitor secara
rutin.
Dari kesimpulan diatas, terdat beberapa kesimpulan mengenai kegiatan On the Job
Training (OJT) yang telah dilakukan di Politeknik Penerbangan Surabaya yaitu, para
siswa/siswi SMK Penerbangan Bina Dhirgantara dapat memahami proses perawatan dan
perbaikan komponen-komponen pesawat di Hangar AMTO 147D/010. Disana siswa/siswi
SMK Penerbangan Bina Dhirgantara dapat memahami kebutuhhan pekrjaan di lingkungan
hangar sehingga dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah
menyelesaikan pelaksanaan kegiatan On the Job Training (OJT).
22
4.1 Saran
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 2. Maintenance Discrepancy and Rectification
25
Lampiran 3. Remve Installation Landing and Taxi Light
Referensi (Servise Manual Cessna 150)
26
DAFTAR PUSTAKA
27