i
LEMBAR PENGESAHAN
Maros” oleh Erhil Abriansyah Azis NIM 321 18 086 dinyatakan layak untuk
diseminarkan.
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Teknik Listrik
ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari ini, Senin tanggal 11 Januari 2021, Tim Penguji Ujian Sidang
Laporan Tugas Akhir telah menerima dengan baik Laporan Tugas Akhir oleh
mahasiswa: Erhil Abriansyah Azis NIM 321 18 086 dengan judul Penentuan
iii
KATA PENGANTAR
SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan laporan tugas akhir ini
2. Ahmad Rizal Sultan, S.T., M.T., Ph.D., sebagai Ketua Jurusan Teknik
iv
7. Saudara-saudari 3D D3 Teknik Listrik angkatan 2018 yang bersama-sama
telah melalui kurun waktu 3 tahun ini dengan suka-duka yang ada dan
Yang Maha Esa. Atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya. Semoga laporan ini dapat
Penulis
v
SURAT PERNYATAAN
Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul Penentuan Faktor Dominan Penyebab
Rayon Maros merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan
komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
Jika pernyataan saya tersebut di atas tidak benar, saya siap menanggung
vi
DAFTAR ISI
vii
2.2 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)...........................................12
2.2.3 Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
Konstruksi SUTM......................................................................... 20
2.4 IBM SPSS (Statistical Product and Service Solutions) version 24.0.........28
3.4 Flowchart....................................................................................................34
viii
BAB I PENDAHULUAN
tidak menutup kemungkinan akan terjadi gangguan, akibat yang ditimbulkan oleh
gangguan pada suatu jaringan listrik ini bervariasi dari ketidaknyamanan hingga
kerugian ekonomis yang cukup tinggi bahkan timbulnya korban jiwa, gangguan
paling banyak terjadi dalam penyaluran energi listrik adalah pada jaringan
tenaga listrik.
Gangguan pada suatu sistem tenaga listrik atau penyediaan listrik ini tidak
kerusakan didalam jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik keluar
terbuka) merupakan saluran yang paling rawan terhadap gangguan eksternal, yaitu
gangguan yang diakibatkan dari luar sistem. Gangguan karena sentuhan pohon
1
banyak dilaporkan diseluruh unit pelayanan PLN sebagai akibat dari banyaknya
pohon -pohon yang tumbuh disekitar jaringan SUTM, baik itu milik masyarakat
Selain itu faktor penyebab lain adalah binatang seperti burung, kelelawar
dan ular. Dibeberapa tempat ada juga benang layangan dilaporkan sebagai salah
ini dapat dikategorikan sebagai gangguan sesaat (temporer) artinya gangguan ini
dapat hilang dengan sendirinya pada saat beroperasinya alat pengaman distribusi
seperti penutup balik otomatis (Recloser) atau Sectionalizer atau bahkan dapat
pula gangguan ini hilang sendiri karena dahan pohon yang terangkat kembali
tantangan yang serius bagi PT. PLN karena biasanya menyebabkan gangguan
terjadi pada jaringan distribusi listrik, yaitu kerusakan pada kabel listrik,
penangkal petir, konektor, jumper, relay, isolator, transformator, saklar PMT dan
PMS, pelebur, MCB, serta alat pembatas dan pengukur lainnya (Surasa, 2007).
Karena dengan melihat kondisi daerah kerja distribusi PT. PLN yang daerah
SUTM pada sistem distribusi tenaga listrik. Gangguan pada penyaluran SUTM
2
Maka berdasarkan hal tersebut, PT. PLN harus memiliki rencana yang
tujuan dari PT. PLN (PERSERO) untuk meningkatkan mutu efisiensi dan kualitas
3
1.2 Rumusan Masalah
jaringan SUTM mengenai masalah gangguan yang sering timbul pada jaringan
SUTM 20kV. Adapun analisis masalah dalam kegiatan ini dibatasi pada kasus:
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
4
1.5 Manfaat Kegiatan
Dalam pembuatan tugas akhir ini diharapkan bisa memberi manfaat sebagai
berikut:
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu sistem pembangkitan, sistem penyaluran
(Transmisi & Gardu Induk), dan sistem distribusi. Sistem distribusi merupakan
bagian akhir dari rangkaian komponen pada sistem tenaga listrik dan dapat terlihat
6
2.1.2 Sistem Distribusi
tegangan ekstra tinggi pada saluran transmisi dirubah pada gardu induk menjadi
1) Gardu Hubung
c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR 220/380 V), terdiri : SUTR (Kawat terbuka,
2) APP
7
2.1.3 Konfigurasi Jaringan Distribusi
kompromi antara alasan teknis disatu pihak dan ekonomi dilain pihak. Keduanya
Konfigurasi jaringan ini tidak terdapat alternatif sumber lain, oleh sebab itu
tingkat keandalannya relatif rendah. Bila terjadi gangguan pada penyulang, maka
pemutus beban (PMT) yang ada di GI akan membuka dan ini akan menyebabkan
semua gardu distribusi yang berada pada penyulang tersebut akan mengalami
terganggu tersebut diperbaiki sehingga waktu padam nya suplai listrik relatif
jaringan radial.
8
Gambar 2.3 Konfigurasi Jaringan Radial
(Sumber : Muh. Zulfahmi: 2013)
radial yang bertujuan untuk meningkatkan kehandalan tenaga listrik, yaitu dengan
membuat semua penyulang yang keluar dari gardu induk menuju ke suatu titik
pertemuan yang biasa disebut dengan Gardu Hubung (GH), sehingga membentuk
biasanya konfigurasi ini terdiri dari tujuh penyulang, enam penyulang berbeban dan
spindle.
waktu padamnya suplai listrik tidak terlalu lama. Setelah itu barulah bagian yang
distribusi dan bangunannya dibuat terpisah antara gardu distribusi dengan gardu
hubung. Namun kadangkala karena suatu alasan tertentu, antara gardu distribusi
9
dan gardu hubung berada dalam satu bangunan gardu sehingga terdapat
transfomator distribusi.
dimungkinkan alternatif sumber lain dari gardu induk tersebut, sehingga dengan
10
d. Konfigurasi Jaringan Mesh/Grid
konfigurasi yang komplek, dimana setiap penyulang yang keluar dari gardu induk
dapat disuplai dari gardu induk yang lain. Dengan kata lain saling berhubungan
sangat baik.
Keterangan :
GI : Gardu Induk
GD : Gardu Distribusi
GH : Gardu Hubung
11
2.2 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
pusat-pusat beban (trafo TR) untuk menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan
20 kV.
termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini
atau dengan bangunan atau dengan tanaman atau dengan jangkauan manusia.
12
Gambar 2.7 Konstruksi Saluran Udara Tegangan Menengah
(Sumber : http://www.kuartaputra.com/Galeri/Foto/Foto-Medium-Voltage-
Power/Saluran-Udara-Tegangan-Menengah.html: 2019)
a. Penghantar
dengan bahan utama tembaga (Cu) atau alluminium (Al) yang di pilin
bulat padat.
dekade ini adalah AAC atau AAAC. Sebagai akibat tingginya harga
13
2) Penghantar Berisolasi Setengah AAAC-S (half insulated single core)
dengan tegangan Pengenal 12/20 (24) kV. Penghantar jenis ini khusus
2:1995- Kabel
b. Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman penghantar bertegangan
adalah:
1) Isolator Tumpu
14
2) Isolator Tarik
Beban (Load Break Switch : LBS), selain LBS dapat juga dipasangkan
(Sumber : PT. PLN (Persero) Buku 5 Standar Konstruksi JTM Tenaga Listrik)
15
d. Tiang
1) Tiang Kayu
penghantar SUTM.
2) Tiang Besi
3) Tiang Beton
16
2.2.2 Spesifikasi Teknis Material SUTM
a. Spesifikasi Penghantar
17
Sedang untuk tiang beton, tipe tubular sesuai SPLN 93 : 1991
konstruksi tiang beton penampang bulat dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tinggi
Beban Titik tinggi
Panjang titik Diameter Panjang Diameter Beban
kerja tumpu/batas
(cm) tumpu/bat as (cm) (m) (cm) kerja
(daN) tanam (m)
tanam
15,7 100 19 200
15,7 200 19 350
9 1,5 19 350 13 2,2 19 500
19 500 22 800
22 800 22 1200
22 1200
19 200 19 200
19 350 19 350
11 1,9 19 500 14 2,4 19 500
22 800 22 800
22 1200 22 1200
19 200
19 350
12 2,0 19 500
22 800
22 1200
(Sumber : PT. PLN (Persero) Buku 5 Standar Konstruksi JTM Tenaga Listrik Tahun 2010)
c. Jenis Konektor
yaitu :
18
Joint sleeve adalah jenis konektor yang digunakan untuk
19
2.2.3 Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
Konstruksi SUTM
rinci Jarak aman jaringan terhadap bangunan lain dapat dilihat pada tabel
2.3.
m baik vertikal atau horizontal. Bila dibawah JTM terdapat JTR, jarak
(Sumber : PT. PLN (Persero) Buku 5 Standar Konstruksi JTM Tenaga Listrik Tahun 2010)
20
2.3 Gangguan Saluran Udara Tegangan Menengah
gangguan aliran arus yang normal disebut gangguan. Gangguan yang terjadi pada
distribusi, hingga pusat-pusat beban tidak pernah lepas dari berbagai macam
gangguan. Suatu bagian esensial dalam desain jaringan suply daya memerlukan
Bagian dari sitem tenaga listrik yang sering mengalami gangguan adalah
kawat transmisinya. Hal tersebut wajar terjadi karena luas dan panjangnya saluran
dari pembangkit hingga distribusi pada umumnya lewat diudara (diatas tanah)
peralatan proteksi yang tidak memadai, akan sering menimbulkan gangguan pada
sistem tenaga listrik tersebut. Semua gangguan biasa disebabkan dari peralatannya
atau kesalahan mekanis, thermis, dan tegangan lebih atau karena material yang
cacat atau rusak, misalnya hubung singkat, gangguan ketanah atau konduktor yang
putus. Busur tanah yang menetap merupakan gangguan yang sangat ditakuti sebab
busur tanah yang padam dan menyala merupakan sumber gelombang yang
berjalan yang mempunyai muka curam yang dapat membahayakan isolasi dari
alat-alat instalasi walaupun letaknya jauh dari titik gangguan. Gangguan yang
sering terjadi adalah gangguan hubung singkat. Besar dari hubung singkat itu
21
tergantung dari jenis dan sifat gangguan hubung singkat itu, kapasitas dari sumber
daya, konfigurasi dari sistem, metode hubungan netral dari trafo, jarak gangguan
dari unit pembangkit, angka pengenal dari peralatan-peralatan utama dan alat-alat
pembatas arus, lamanya hubung singkat itu dan respon time dari alat-alat
pengaman.
Gangguan hubung singkat itu tidak hanya dapat merusak peralatan atau
terganggu juga. Gangguan permanen seperti: hubung singkat pada kabel, belitan
a. Pohon
b. Layang-Layang
c. Sesaat
d. Pihak ke-3/Binatang
e. Komponen JTM
f. Gardu
g. Tiang
22
a. Pohon
terjadinya hubung singkat antar fasa pada penghantar SUTM. Sehingga dapat
jaringan tersebut.
b. Layang-layang
oleh adanya benang layang-layang yang tersangkut pada jaringan sehingga antara
23
Gambar 2.13 Contoh gangguan yang disebabkan oleh layang-layang
(Rizki:2015)
c. Sesaat
1) Ketika Pemutus Tenaga (PMT) pada suatu penyulang Gardu Induk (GI)
diketahui.
2) Ketika Pemutus Tenaga (PMT) pada suatu penyulang di Gardu Induk (GI)
penyulang tersebut, tetapi proses ini gagal. Setelah itu petugas PT.PLN
terganggu tadi untuk ke-2 kalinya dan berhasil. Hal seperti ini mengakibatkan
24
3) Pihak ke-3
d. Binatang
penghantar yang bertegangan pada jaringan SUTM seperti kelelawar atau musang.
25
e. Komponen JTM
putusnya kawat penghantar, rusaknya Fuse cut out, arrester, isolator pecah
dan sebagainya.
26
f. Tiang
tiang miring dan roboh yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti longsor
Kondisi Tiang yang telah bergeser dari tempat yang sebenanarnya ini dapat
penghantar yang disebabkan oleh tarikan dari tiang yang miring. Bahkan bisa
27
c. Penurunan stabilitas system
2.4 IBM SPSS (Statistical Product and Service Solutions) version 24.0
analisis statistika. SPSS (Statistical Package For The Social Sciences) atau Paket
Statistik untuk Ilmu Sosial versi pertama dirilis pada tahun 1968, diciptakan oleh
Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang
sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor
Menurut Aldy Purnomo (2016) Semula SPSS hanya digunakan untuk ilmu
dimasukkan bersama data) juga merupakan fitur-fitur dari software dasar SPSS.
28
c. Prediksi Hasil Numerik : Regresi Linier
Adapun beberapa tampilan pada menu utama yang terdapat pada SPSS,
yaitu:
29
2.4.1 Proses Pengolahan Data SPSS
Dari data penyebab dan akibat yang ditimbulkan oleh gangguan yang terjadi
(klik ganda) pada item SPSS yang telah di install didalam komputer.
30
Tabel 2.4. Fungsi Submenu yang terdapat pada variable view
Kolom Fungsi
5. Memasukkan semua variabel yang telah dibuat untuk diolah pada bivariate
correlation. Lalu klik OK, sehingga akan diberikan hasil output dari data
tersebut.
31
BAB III METODE KEGIATAN
2020 2021
Des Jan Feb Mart Aprl Mei Juni Juli
kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Menyusun
Proposal
Seminar Proposal
Pengambilan
Data
Pengolahan dan
Analisis
Data
Menyusun
Laporan
Tugas Akhir
Ujian Sidang
32
3.2 Teknik Pengumpulan Data
berikut :
melihat situasi SUTM guna mempelajari gangguan yang terjadi pada SUTM.
tentang semua masalah atau gangguan SUTM, antara lain pegawai bagian
distribusi.
1). Studi Literatur, bertujuan untuk memahami konsep dan teori yang berkaitan
33
3). Melakukan pengumpulan dan penyusunan data historis gangguan SUTM
4). Mengidentifikasi faktor dominan gangguan yang sering terjadi pada SUTM
34
3.4 Flowchart
Mulai
Studi Literatur
Observasi
1. Data Gangguan
Pada Tahun
2019,2020
2. Data Penyebab
Gangguan Tahun
2019,2020
Menganalis data
menggunakan SPSS 24.0
Faktor TIDAK
Dominan
YA
Kesimpulan
Selesai
Gambar 7 Flowchart
35
DAFTAR PUSTAKA
Aldy Purnomo, Rochmat. 2016. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan
(KDT)
Universitas Tanjungpura
Metode SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Rayon Lubuk Alung
No.2.
Stevenson J, William D. & Kamal Idris (1983), Analisa Sistem Tenaga Listrik,
36
Susanto, Heru. 2016. Analisa Penerapan Sistem Scada Pada Pengendalian
Tim Dosen PNUP. 2016. Panduan Penulisan Proposal dan Tugas Akhir Program
37